Anda di halaman 1dari 22

HSI 5.

01: Makna dan dalil beriman kepada hari akhir

Hari akhir, dinamakan demikian, karena tidak ada hari setelahnya. Tidak ada hari yang kita kenal
yang diawali dengan terbitnya matahari dan diakhiri dengan tenggelamnya. Makna beriman
kepada hari akhir adalah beriman dengan segala hal yang berkaitan dengan hari akhir tersebut,
mulai dari kematian, fitnah kubur, nikmat dan siksa kubur, tanda-tanda hari kiamat, kebangkitan
manusia, dikumpulkannya manusia, perhitungan dan penimbangan amal dan seterusnya sampai
masuknya manusia ke dalam surga dan neraka.

Beriman kepada hari akhir termasuk rukun iman yang tidak sah iman seseorang bila tidak
beriman dengannya.

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat An-Nisa' : 136

“Dan barang siapa yang kufur kepada Alloh, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rosul-
rosul-Nya dan hari akhir, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh”

Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam bersabda ketika ditanya tentang apa itu iman,

Engkau beriman kepada Alloh, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rosul-rosul-Nya


dan hari akhir, dan engkau beriman dengan takdir yang baik dan yang buruk (HR. Muslim).

Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, kecuali Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-A'rof : 187

Mereka bertanya kepadamu tentang hari kiamat kapan terjadinya, katakanlah


sesungguhnya ilmunya di sisi Rob-ku. Tidak mengetahui waktunya, kecuali Dia.

Malaikat Jibril 'alaihi salam pernah menjelma menjadi seorang laki-laki dan datang kepada
Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam dan bertanya tentang kapan hari kiamat terjadi. Maka
beliau Sholallohu 'Alaihi Wasallam menjawab,

Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui dari pada yang bertanya (HR. Muslim)

Apabila Malaikat Jibril yang paling dekat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dan
Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam, Nabi yang paling dekat dengan Alloh Subhanahu Wa
Ta'ala tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, maka bagaimana selain keduanya bisa
mengetahui.

Yang lebih penting dari itu bagi seorang hamba yang berakal adalah mempersiapkan bekal yang
cukup untuk menghadapi hari tersebut.
HSI 5.02. Bekal Perjalanan Menuju Negeri Akhirat

Perjalanan menuju negeri akhirat adalah perjalanan yang sangat panjang. Seorang hamba
membutuhkan bekal yang cukup agar sampai ke dalam surga Alloh Subhanahu Wa
Ta'ala dengan selamat. Bekal tersebut adalah takwa kepada Alloh.

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Baqoroh : 197

Dan hendaklah kalian berbekal, maka seseungguhnya sebaik-baik bekal adalah


ketakwaan.

Bertakwa kepada Alloh adalah melaksanakan perintah Alloh berdasarkan dalil yang shahih
dengan niat mengharap pahala dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dan menjauhi kemaksiatan
kepada Alloh berdasarkan dalil yang shahih karena takut dengan azab Alloh Subhanahu Wa
Ta'ala.

Orang yang berbahagia kelak adalah orang yang bersabar di dunia ini dan istiqomah untuk
mengumpulkan bekal yang cukup bagi perjalanan yang sangat panjang tersebut.

Mereka-lah orang-orang yang tidak akan takut dengan apa yang akan mereka hadapi dan mereka
tidak akan bersedih dengan apa yang sudah mereka tinggalkan.

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Ahqof :13

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Rob kami adalah Alloh kemudian mereka
beristiqomah, maka tidak ada ketakutan atas mereka, dan mereka tidak akan bersedih.

Dan orang yang celaka di akhirat adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya ketika di dunia
dan dia lalai dengan hari pembalasan.

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Insan : 27

Sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan hari yang berat yang
ada di belakang mereka.

Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta'ala memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang
bertakwa.

HSI 5.03. Menjalankan Perintah Allah Bekal Menuju Akhirat

Perintah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala apabila dijalankan dengan ikhlas dan sesuai dengan
sunnah Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam maka akan menjadi khasanah/ pahala dan bekal
menuju akhirat bagi seorang hamba. Perintah yang paling dicintai oleh Alloh Subhanahu Wa
Ta'ala adalah apa yang Alloh wajibkan.

Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam bersabda, Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berkata,


Dan tidaklah hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai dari
pada apa yang sudah Aku wajibkan atasnya (HR. Bukhori).

Oleh karena itu seorang muslim, hendaknya memperhatikan kewajiban-kewajiban yang telah
Alloh wajibkan atasnya dan melaksanakan kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya.
Kewajiban di sini ada yang berkaitan dengan hak Alloh seperti Tauhid, Sholat lima waktu, Puasa
Ramadhan, Haji bagi yang wajib dan lain-lain. Dan juga ada yang berkaitan dengan hak makhluk
seperti menafkahi orang yang menjadi tanggungan, berbakti kepada kedua orang tua dan lain-
lain.

Kemudian apabila seorang hamba memiliki waktu dan kemampuan maka hendaknya dia
menambah bekal dengan amal sholeh yang mustahab atau disunnahkan seperti sholat-sholat
sunnah, puasa-puasa sunnah, shodaqoh sunnah, membaca Al-Qur'an dan lain-lain. Memilih di
antara amalan tersebut yang bisa dia kerjakan dengan baik dan bisa dilakukan secara terus-
menerus.

Di antara amalan yang besar pahalanya adalah : menuntut ilmu agama, dzikrulloh, berjihad di
jalan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, akhlak yang baik, berdakwah di jalan Alloh dan lain-lain.

Orang yang sibuk dengan sesuatu yang menjadi kewajibannya sehingga tidak bisa mengerjakan
sesuatu yang mustahab atau sunnah, maka dia mendapatkan uzur. Adapun orang yang sibuk
dengan sesuatu yang mustahab kemudian dia lalai dengan kewajiban dia, maka orang tersebut
adalah orang yang tertipu.

Mintalah kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala pertolongan di dalam beramal dan mintalah
kepada-Nya supaya amalan tersebut diterima. Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta'ala
memasukkan kita ke dalam surga-Nya dengan sebab amal kita yang sedikit dan penuh dengan
kekurangan ini dan rahmat serta kasih sayang Alloh Subhanahu Wa Ta'ala lebih kita harapkan
dari pada amalan kita.

HSI 5.04. Meninggalkan kemaksiatan merupakan Bekal Menuju Akhirat

Meninggalkan kemaksiatan apabila dilakukan karena takut kepada Alloh berdasarkan dalil
yang shohih, maka ini akan menjadi pahala bagi seorang hamba. Sebaliknya kemaksiatan
apabila dilakukan seorang hamba, maka itu akan menjadi sayyi'ah (dosa) yang membahayakan
keselamatan dia di akhirat kelak.

Dosa bertingkat-tingkat, dan dosa yang paling berbahaya adalah dosa yang mengekalkan
pelakunya di dalam neraka apabila dia mati dan tidak bertaubat dari dosa tersebut.

Yang pertama adalah kufur besar atau kekafiran, yaitu menentang apa yang dibawa oleh
seorang utusan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala seperti menentang tauhid, mendustakan ke-Nabi-an
seorang Rosululloh, mengingkari syariat yang beliau bawa, padahal dia mengetahui bahwasanya
itu adalah syariat-Nya, atau mengejek dan mengolok-olok Alloh, Rosul-Nya dan juga ayat-ayat-
Nya dan lain-lain.

Alloh Subhanahu Wa Ta'alaberfirman dalam Surat Al-Baqoroh : 39


Dan orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami, merekalah penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya.

Yang kedua adalah syirik besar. Syirik ini lebih khusus dari kekufuran. Setiap syirik adalah
kekufuran. Tapi tidak setiap kekufuran adalah syirik.

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Maidah : 72

Sesungguhnya barang siapa yang menyekutukan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala maka


sungguh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala mengharamkan atasnya surga dan tempat
kembalinya adalah neraka dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang berbuat zalim.

Yang ketiga adalah nifaq besar, yaitu menyembunyikan kekufuran di dalam hati dan
menampakkan keimanan dengan lisan dan perbuatan. Orang munafik termasuk orang kafir,
bahkan lebih besar dosanya dari orang kafir yang menampakkan kekafirannya. Dan di akhirat
azab mereka lebih dahsyat.

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat An-Nisa : 145

Sesungguhnya orang-orang munafik berada di lapisan paling bawah dari neraka. Dan
engkau tidak akan mendapatkan penolong bagi mereka.

Alhamdulillah yang telah memberikan kita petunjuk kepada Islam, kalau bukan karena
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala niscaya kita tidak mendapatkan petunjuk. Semoga Alloh Subhanahu
Wa Ta'ala memberikan kita ketetapan hati di atas agama islam ini sampai kita bertemu dengan-
Nya.

HSI 5.05. Dosa-dosa besar dan Dosa-dosa kecil

Diantara dosa yang berbahaya bagi seorang hamba di akhirat :

Yang pertama adalah dosa bid'ah yang tidak sampai mengkafirkan pelakunya.
Bid'ah secara istilah syariat adalah cara yang diada-adakan di dalam agama yang menyerupai
syariat, dimaksudkan untuk berlebih-lebihan di dalam bertaqarrub kepada Alloh Subhanahu Wa
Ta'ala. Dan bid'ah adalah perkara yang paling jelek.

Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara-perkara yang diada-adakan. Dan setiap bid'ah
adalah sesat (HR. Muslim)

Orang yang melakukan bid'ah seakan-akan menganggap agama yang dibawa oleh
Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam belum sempurna dan seakan-akan dia telah menuduh
Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam mengkhianati risalah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Pelaku
bid'ah merasa dirinya di atas petunjuk, sehingga sulit bagi dirinya untuk memperoleh hidayah
kecuali orang yang Alloh Subhanahu Wa Ta'ala rahmati.
Yang kedua, di antara dosa-dosa yang berbahaya bagi seorang hamba adalah dosa-dosa
besar. Yaitu semua dosa yang diancam pelakunya dengan hukuman di dunia atau laknat dari
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala atau amarah dari AllohSubhanahu Wa Ta'ala atau diancam dengan
neraka. Seperti berzina, mencuri, riba, durhaka kepada orang tua, membunuh tanpa hak
dan lain-lain.

Kemudian yang ketiga, adalah dosa-dosa kecil yaitu dosa yang tidak sampai kepada dosa-
dosa besar. Seperti melihat kepada aurat wanita yang tidak halal baginya dan lain-lain. Dosa
kecil ini bisa menjadi besar karena beberapa sebab di antaranya adalah apabila dilakukan secara
terus-menerus tanpa melakukan taubat kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.

Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Hati-hatilah kalian dengan dosa-dosa yang dianggap ringan, karena sesungguhnya dosa-
dosa tersebut berkumpul pada diri seseorang sampai membinasakannya (Hadits Shahih
Riwayat Imam Ahmad).

Dosa berupa kedzoliman kepada orang lain baik harta, kehormatan maupun fisik akan menjadi
penyesalan di hari kiamat, apabila tidak meminta dihalalkan di dunia ini

HSI 5.06 : Penghapus Dosa

Setiap anak Adam pasti memiliki dosa. Untuk itu setiap muslim hendaknya mengetahui perkara-
perkara yang bisa menghapus dosa tersebut, supaya dia keluar dari dunia ini dengan keadaan
sebersih mungkin dari dosa.

Empat perkara yang apabila diamalkan bisa menghapus dosa seseorang :

Yang pertama adalah taubat yang nasuha.

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat At-Tahrim : 8

Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Alloh dengan taubat yang
nasuha, semoga Rob kalian menghapus dosa-dosa kalian.

Taubat yang nasuha adalah taubat yang memenuhi tiga syarat : (1) penyesalan yang mendalam,
(2) meninggalkan kemaksiatan tersebut dan (3) bertekad kuat untuk tidak melakukannya di masa
yang akan datang.

Apabila dosa tersebut berkaitan dengan hak orang lain maka hendaklah segera menunaikan hak
tersebut dan minta segera dihalalkan. Apabila berupa harta maka segera dikembalikan dan
apabila berupa kehormatan maka segera meminta maaf.

Yang kedua memperbanyak memohon maghfiroh dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dan
makna memohon maghfiroh yang pertama adalah memohon supaya ditutupi dosanya dari
manusia, kemudian memohon supaya dosa-dosanya tersebut dihapus oleh Alloh Subhanahu Wa
Ta'ala sehingga tidak diazab dengan dosa yang sudah dilakukan.
Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Demi Alloh, aku beristgihfar kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dan bertaubat kepada-Nya
di dalam sehari lebih dari tujuh puluh hari (HR. Bukhari)

Yang ketiga adalah beramal sholeh.

Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Hud : 114

Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu akan menghilangkan kejelekan-kejelekan.

Yang keempat adalah bersabar ketika tertimpa musibah.

Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Tidaklah ada sebuah musibah yang menimpa seorang muslim, kecuali AllohSubhanahu Wa
Ta'ala akan menghapus dengan musibah tersebut dosanya sampai apabila dia terkena duri
(HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, janganlah seorang muslim berputus asa bagaimanapun besar dosa yang ia
lakukan. Perbaikilah amal di sisa umur yang ada. Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Al-
Ghoffururrohiim mengampuni dan menutupi dosa-dosa kita yang telah lalu.

HSI 5.07 : Kematian

Kematian adalah keluarnya nyawa seseorang dari jasadnya. Kematian adalah ciptaan
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala untuk menguji siapa diantara kita yang paling baik amalannya. Dia
adalah sunnatullah bagi setiap jiwa, bagaimanapun dia berusaha untuk lari dari kematian
tersebut.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surat Ali Imron : 185

Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian. Seseorang tidak mengetahui kapan dan dimana dia
akan meninggal. Dan apabila datang, maka kematian tersebut tidak bisa diundurkan. Sering
mengingat mati adalah perkara yang diperintahkan oleh NabiSholallohu 'alaihi wasallam.
Diharapkan dengan mengingat mati seseorang lebih khusuk di dalam beribadah, bersegera
bertaubat dan tidak lalai atas kenikmatan dunia yang fana ini.

Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Hendaklah kalian memperbanyak mengingat sesuatu yang memutus semua kelezatan (HR.
Tirmidzi, An Nasai, Ibnu Majah, berkata Syaikh Albani: Hasan Shahih)
Harapan setiap muslim adalah meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, yaitu meninggal
dalam keadaan taat kepada Alloh. Caranya adalah dengan berdo'a dan menjaga ketaatan
kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala selama hidupnya.

Di dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rosululloh Sholallohu
'alaihi wasallam mengabarkan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala apabila menghendaki
kebaikan bagi seorang hamba maka akan diberikan taufik untuk beramal shalih sebelum
ia meninggal dunia. Dan diantara amal shalih tersebut adalah mengucapkan Laa ilaaha illallah.

RosulullohSholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Barangsiapa ucapan terakhirnya adalah kalimat Laa ilaaha illallah maka dia akan masuk ke
dalam surga. (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud)

Kecanduan melakukan dosa, baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi tanpa diiringi


dengan taubat dikhawatirkan akan menjadi sebab suul khotimah.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala membersihkan hati kita dari ketergantungan dengan dosa.

HSI 5.08 : Fitnah Kubur

Di antara beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya fitnah kubur. Fitnah secara
bahasa artinya adalah ujian. Fitnah kubur adalah tiga pertanyaan yang akan diajukan oleh
malaikat Munkar dan Nakir kepada mayit baik seorang mukmin, kafir maupun munafiq. Ditanya
tentang siapa Rob-nya? Siapa Nabi-nya? Dan apa agamanya?

Suatu hari Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam pernah menguburkan mayat bersama para
sahabat. Kemudian beliau berkata kepada mereka :

Hendaklah kalian memohon ampun untuk saudara kalian dan mintalah untuknya ketetapan
hati karena sesungguhnya dia sekarang sedang ditanya (Hadits Shahih Riwayat Abu
Daud).

Yang akan menjawab pertanyaan dengan baik adalah orang yang Alloh tetapkan hatinya. Yang
dia dahulu di dunia mengenal Alloh, mengenal Rosul-Nya dan juga mengenal agama islam.
Kewajiban seorang muslim adalah bersungguh-sungguh mempersiapkan jawaban yang benar
untuk menghadapi ujian yang soal-soalnya sudah dibocorkan ini. Dan penjelasan tentang
mengenal Alloh, Rosululloh dan agama islam telah kita sebutkan di dalam silsilah ilmiyyah nomor
dua,tiga dan empat.

Ada beberapa orang yang mereka kelak tidak akan menghadapi fitnah kubur. Di antaranya
adalah para syuhada yaitu orang-orang yang meninggal di dalam peperangan di jalan Alloh
Subhanahu Wa Ta'ala.

Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam : Ya Rosululloh,
mengapa orang-orang yang beriman diuji di dalam kubur mereka kecuali orang yang syahid?
Maka RosulullohSholallohu 'alaihi wasallam menjawab :
Cukuplah kilatan pedang di atas kepalanya sebagai ujian (Hadits Shahih Riwayat An-
Nasa'i).

Di antara mereka adalah orang yang meninggal di hari jumat atau malam jumat.

RosulullohSholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari jumat atau malam jumat kecuali
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala akan menjaganya dari fitnah kubur (Hadits Hasan Riwayat
Tirmidzi).

Kita memohon kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menetapkan hati kita dan orang-orang yang
kita cintai di dalam menghadapi fitnah kubur.

HSI 5.09 : Nikmat dan Adzab Kubur bagian 1

Di antara beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya fitnah kubur. Fitnah secara
bahasa artinya adalah ujian. Fitnah kubur adalah tiga pertanyaan yang akan diajukan oleh
malaikat Munkar dan Nakir kepada mayit baik seorang mukmin, kafir maupun munafiq. Ditanya
tentang siapa Rob-nya? Siapa Nabi-nya? Dan apa agamanya?

Suatu hari Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam pernah menguburkan mayat bersama para
sahabat. Kemudian beliau berkata kepada mereka :

Hendaklah kalian memohon ampun untuk saudara kalian dan mintalah untuknya ketetapan
hati karena sesungguhnya dia sekarang sedang ditanya (Hadits Shahih Riwayat Abu
Daud).

Yang akan menjawab pertanyaan dengan baik adalah orang yang Alloh tetapkan hatinya. Yang
dia dahulu di dunia mengenal Alloh, mengenal Rosul-Nya dan juga mengenal agama islam.
Kewajiban seorang muslim adalah bersungguh-sungguh mempersiapkan jawaban yang benar
untuk menghadapi ujian yang soal-soalnya sudah dibocorkan ini. Dan penjelasan tentag
mengenal Alloh, Rosululloh dan agama islam telah kita sebutkan di dalam silsilah ilmiyyah nomor
dua,tiga dan empat.

Ada beberapa orang yang mereka kelak tidak akan menghadapi fitnah kubur.

Di antaranya adalah para syuhada yaitu orang-orang yang meninggal di dalam peperangan di
jalan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.

Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam : Ya Rosululloh,
mengapa orang-orang yang beriman diuji di dalam kubur mereka kecuali orang yang syahid?

Maka RosulullohSholallohu 'alaihi wasallam menjawab :


Cukuplah kilatan pedang di atas kepalanya sebagai ujian (Hadits Shahih Riwayat An-
Nasa'i).

Di antara mereka adalah orang yang meninggal di hari jumat atau malam jumat.

RosulullohSholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari jumat atau malam jumat kecuali
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala akan menjaganya dari fitnah kubur (Hadits Hasan Riwayat
Tirmidzi).

Kita memohon kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menetapkan hati kita dan orang-orang yang
kita cintai di dalam menghadapi fitnah kubur.

Diantara beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya azab dan nikmat kubur.
Kewajiban seorang mukmin adalah beriman meskipun belum atau tidak mengetahui hakekat
caranya.

Kata kubur di sini adalah kebanyakan atau keumuman dan bukan merupakan pembatasan.
Artinya seseorang akan tetap mendapatkan azab atau nikmat kubur kalau memang dia berhak
meskipun dia mati dalam keadaan tenggelam atau terbakar sehingga menjadi abu atau dimakan
binatang buas atau yang lain. Tentunya dengan cara yang Alloh ketahui.

Dalil adanya azab kubur di dalam Al-Qur'an di antaranya adalah firman Alloh subhanahu wata'ala
tentang orang-orang munafiqin dalam Surat At-Taubah : 101

Kami akan mengazab mereka dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab
yang besar.

Al-Imam Ath-Thobari rahimahullah berkata di dalam tafsirnya, azab yang pertama adalah di dunia
dan azab yang kedua adalah di kubur. Di dalam hadits Albarra' ibnu 'Azib radhiallahu 'anhu yang
panjang yg menceritakan ttg fitnah, nikmat dan azab kubur, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda :

Hendaklah kalian berlindung kepada Allah dari azab kubur (HSR. Abu Dawud dan juga yg
lain)

Hadits-hadits ttg azab kubur termasuk mutawatir menurut para ulama.

HSI 5.10 : Nikmat dan Adzab Kubur bagian 2

Di dalam hadits Al-Barra' radhiallohu 'anhu disebutkan bahwasanya orang yang beriman apabila
bisa menjawab fitnah kubur dengan baik akan diberi alas yang berasal dari surga, diberi pakaian
dari surga, dibuka pintu menuju surga, sehingga dia diterpa angin surga dan mencium wanginya
bau surga dan diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Kemudian ditemani amal sholeh
yang selama ini dia lakukan di dunia, yang Alloh wujudkan berupa seorang yang berwajah bagus,
berpakaian indah dan berbau wangi.

Adapun orang yang kafir, maka ketika tidak bisa menjawab fitnah kubur dia akan diberi alas yang
berasal dari neraka, pakaian dari neraka, dibuka pintu menuju neraka sehingga dia diterpa angin
yang panas dari neraka. Kemudian disempitkan kuburnya, sehingga tulang rusuknya saling
bersilangan. Kemudian ditemani dosa-dosa yang selama ini dia lakukan di dunia, yang Alloh
wujudkan berupa seorang yang buruk rupa dan pakaian serta menyengat bau badannya.

Secara umum kemaksiatan adalah sebab azab kubur. Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam
telah menyebutkan beberapa kemaksiatan yang merupakan sebab azab kubur di antaranya
adalah namimah yaitu mengadu domba dan juga tidak menjaga kesucian diri dan juga
pakaian dari air kencing. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari
dan juga Muslim.

Azab kubur bagi orang yang beriman bisa berhenti dan terputus dengan sebab tertentu di
antaranya adalah doa orang yang berziarah. Menghindari kemaksiatan dan bertaubat dari
kemaksiatan adalah cara untuk selamat dari azab kubur. Doa sebelum salam yang diajarkan
Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam hendaknya jangan diremehkan, meskipun hukumnya
sunnah.

HR. Muslim)

Dan kita memohon kepada Alloh subhanahu wa ta'ala semoga melindungi kita semua dari azab
kubur.

HSI 5.11 : Tanda-tanda Hari Kiamat Yang Sudah Terjadi Dan Telah Berlalu

Hari kiamat adalah hari akhir dunia ini. Alloh subhanahu wa ta'ala mengabarkan bahwa hari
tersebut sudah dekat, yaitu apabila dibandingkan dengan umur dunia ini secara keseluruhan.

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-Anbiya' :1

Telah dekat perhitungan bagi manusia, sedangkan mereka dalam keadaan lalai lagi
berpaling.

Tanda-tanda terjadinya hari kiamat sudah mulai bermunculan.

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Muhammad : 18

Maka mereka tidaklah menunggu kecuali hari kiamat yang akan datang dengan tiba-tiba
maka sungguh telah datang tanda-tandanya.
Di antara tanda-tanda kiamat yang sudah terjadi dan telah berlalu adalah :

(1) diutusnya Nabi kita Muhammad sholallohu 'alaihi wasallam.

Beliau pernah bersabda

Diutusnya aku dan bangkitnya hari kiamat adalah seperti dua jari ini (yaitu jari tengah dan
jari telunjuk) (HR. Bukhari dan Muslim)

(2) terbelahnya bulan.

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-Qomar : 1

Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan.

Dan telah terbelah bulan menjadi dua di zaman Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam ketika
orang-orang musyrikin di awal dakwah beliau meminta bukti kerasulan beliau sholallohu 'alaihi
wasallam. Kemudian beliau sholallohu 'alaihi wasallam mengatakan kepada mereka "Lihatlah,
lihatlah!" (HR. Muslim).

Dua tanda di atas sudah terjadi kurang lebih 1400 tahun yang lalu. Tentunya semakin dekatnya
hari kiamat hendaklah membuat seorang muslim segera sadar dari kelalaian dia selama ini.

HSI 5.12 : Tanda-tanda Hari Kiamat Yang Sudah Terjadi Dan Sedang Terjadi

Di antaranya :

yang pertama adalah (1) keluarnya nabi-nabi palsu setelah Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi
wasallam. Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Tidak akan datang hari kiamat sampai datang para pendusta mendekati tiga puluh orang.
Semuanya mengaku sebagai utusan Alloh (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagian ulama mengatakan yang dimaksud dengan nabi-nabi palsu di dalam hadits ini adalah
orang-orang yang mengaku menjadi nabi setelah Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam dan
mereka memiliki banyak pengikut. Seperti Musailamah Al-Kadzab, Al-Aswad Al-Amsi, Muhtar
Ats-Tsakofi dan lain-lain. Adapun orang yang mengaku sebagai nabi dan diikuti oleh segelintir
manusia, maka ini banyak dan lebih dari tiga puluh orang.

Yang kedua (2) berlombanya orang-orang yang dahulunya miskin dalam membangun bangunan.
Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam ketika ditanya oleh Malaikat Jibril tentang sebagian tanda-
tanda hari kiamat maka beliau mengatakan:

Engkau akan melihat orang yang dahulunya tidak beralas kaki, tidak berpakaian, orang
miskin, penggembala kambing, mereka saling berlomba-lomba dalam meninggikan
bangunan (HR. Muslim)
Kemudian di antara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan sedang terjadi yang ketiga
adalah (3) disandarkannya pekerjaan kepada orang yang tidak berhak.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya :

Apabila amanat sudah disia-siakan, maka tunggulah hari kiamat.


Beliau ditanya : Bagaimana menyia-nyiakan amanat? Maka beliau sholallohu 'alaihi
wasallam mengatakan : Apabila sebuah perkara sudah disandarkan kepada orang yang
tidak berhak, maka tunggulah hari kiamat (HR. Bukhari).

Dan betapa banyak di zaman kita, amanat diberikan kepada orang yang tidak berhak.

Kemudian yang keempat (4) salam hanya untuk orang yang dikenal.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits yang shohih yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad :

Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari kiamat, apabila salam itu hanya diberikan kepada
orang yang dikenal.

Petunjuk Nabi sholallohu 'alaihi wasallam adalah memberikan salam kepada orang yang dikenal
maupun orang yang tidak dikenal. Benar apa yang dikabarkan oleh Rosululloh sholallohu 'alaihi
wasallam dan apa yang beliau sampaikan semuanya adalah wahyu dari Alloh subhanahu wa
ta'ala. Hal ini hendaknya menambah keimanan seorang muslim dan hendaknya dia waspada dan
mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi hari kiamat yang sudah semakin dekat ini.

HSI 5.13 : Tanda-tanda Hari Kiamat Yang Belum Terjadi

Di antaranya adalah (1) keluarnya Imam Mahdi.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Seandainya tidak tersisa dunia ini kecuali satu hari saja niscaya Alloh subhanahu wa ta'ala
akan memanjangkan hari tersebut sehingga Alloh mengutus seseorang yang berasal dari
keluargaku yang namanya sama dengan namaku dan nama bapaknya sama dengan nama
bapakku. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan
kedzoliman (Hadits hasan shahih riwayat Abu Dawud).

Dalam hadits yang lain beliau sholallohu 'alaihi wasallam mengatakan :

Al-Mahdi adalah dari keluargaku. Luas dahinya, mancung hidungnya, akan memenuhi bumi
dengan keadilan setelah bumi ini penuh dengan kedzoliman dan akan berkuasa selama
tujuh tahun (Hadits hasan shahih riwayat Abu Dawud).
Dan hadits-hadits yang shahih tentang keluarnya Iman Mahdi mutawatir makna diriwayatkan oleh
26 sahabat Nabi sholallohu 'alaihi wasallam.

Kewajiban seorang muslim adalah beriman dengan seyakin-yakinnya dengan keluarnya Imam
Mahdi tersebut, sebagaimana disifatkan dalam hadits-hadits yang shahih. Dan waspadalah
dengan orang-orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi atau diyakini pengikutnya sebagai
Imam Mahdi.

Imam Mahdi bukanlah yang sembunyi di gua selama lebih dari 1000 tahun. Beliau akan muncul
kelak sebelum datangnya Dajjal dan sebelum turunnya Nabi Isa 'alaihissalam. Beliau adalah
imam yang sholeh yang muncul di tengah-tengah manusia, menegakkan amar ma'ruf dan nahi
munkar

HSI 5.14 : Tanda-tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat

Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah sepuluh tanda menjelang datangnya hari
kiamat. Yang apabila sudah muncul sepuluh tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat.
Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain.

Suatu saat Nabi Muhammadsholallohu 'alaihi wasallam melihat para sahabat sedang saling
berbicara. Maka beliau bertanya :

Apa yang sedang kalian bicarakan? Maka mereka menjawab : Kami sedang mengingat hari
kiamat.
Kemudian beliau sholallohu 'alaihi wasallam berkata :

Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut, sampai kalian melihat sebelumnya
sepuluh tanda-tanda (HR. Imam Muslim).

Kemudian beliau sholallohu 'alaihi wasallam menyebutkan sepuluh tanda tersebut, yaitu :

1. Asap
2. Dajjal
3. Daabbah (seekor hewan melata)
4. Terbitnya matahari dari barat
5. Turunnya Nabi Isa Ibnu Maryam
6. Ya'juj dan Ma'juj
7. Khosf di timur (terbenamnya sebagian tanah di timur)
8. Khosf di barat
9. Khosf di Jazirah Arab
10. Api yang keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke padang pengumpulan

Apa yang tersebut dalam hadis di atas bukanlah berurutan dan insya Alloh akan kita pelajari satu
persatu dari tanda-tanda tersebut pada halaqoh-halaqoh selanjutnya.
HSI 5.15 : Dajjal Bagian 1

Dajjal yang secara bahasa artinya pendusta besar merupakan seorang manusia keturunan Nabi
Adam 'alaihissalam yang di akhir zaman Alloh subhanahu wa ta'ala akan menjadikan dia fitnah
terbesar dalam sejarah manusia.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Tidak ada fitnah antara penciptaan Adam sampai hari kiamat yang lebih besar dari pada
fitnah Dajjal (HR. Muslim).

Sebelum keluarnya Dajjal, Bumi dalam keadaan kemarau yang sangat panjang. Manusia sangat
membutuhkan air dan juga makanan. Dajjal muncul dan mengaku sebagai Tuhan robbul 'alamiin.

Alloh subhanahu wa ta'ala memberikan dia kemampuan untuk bergerak cepat, menurunkan
hujan dan menumbuhkan tanaman. Dia membawa sesuatu yang menyerupai surga dan
neraka, sehingga orang-orang yang tidak mengenal Alloh subhanahu wa ta'ala seperti
orang-orang musyrik, kafir dan munafiq, mereka pun mengikuti Dajjal. Di antaranya adalah
tujuh puluh ribu (70.000) orang Yahudi Asbahan (HR. Muslim).

Dan Asbahan adalah nama sebuah daerah. Sampai ada seseorang yang menyangka
dirinya beriman setelah melihat perkara yang luar biasa pada diri Dajjal, akhirnya dia
mengkuti Dajjal tersebut (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud).

Setiap Nabi telah mengingatkan umatnya fitnah Dajjal ini.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Sesungguhnya aku akan memperingatkan kalian tentang Dajjal. Dan tidaklah seorang Nabi
kecuali dia telah memperingatkan kaumnya, dari Dajjal. Demikian pula Nuh
'alaihissalam (HR. Bukhari).

Dajjal sekarang ada di sebuah pulau. Thammim Ad-Daari seorang sahabat Nabi sholallohu
'alaihi wasallam saat masih beragama Nashrani, dia dan beberapa orang temannya pernah
terdampar di pulau tersebut, mereka melihat Dajjal dalam keadaan terikat kuat. Bahkan
sempat terjadi dialog antara mereka dengan Dajjal. Kemudian Thammim mengabarkan
pertemuan dan dialog ini kepada Nabi sholallohu 'alaihi wasallam setelah masuk islam dan
dibenarkan oleh Nabi sholallohu 'alaihi wasallam (Hadits Shahih Riwayat Imam Muslim).

HSI 5.16 : Dajjal Bagian 2

Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam sebagai seorang Nabi yang sangat menginginkan
keselamatan bagi umatnya, telah menyebutkan di dalam hadits-hadits yang shohih tentang ciri-
ciri Dajjal. Di antaranya bahwasanya Dajjal adalah orang yang gemuk badannya kulitnya
berwarna merah, rambutnya keriting, mata kanannya buta, mata kirinya seperti anggur, dan
tertulis di antara kedua matanya tiga huruf Kaf, Fa dan Ro. Dalam riwayat lain disebutkan
Kafir. Semua orang yang beriman bisa membaca, baik yang buta huruf maupun yang tidak buta
huruf.

Ciri-ciri di atas disebutkan dalam hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan juga Muslim.
Di dalam shahih Muslim disebutkan bahwasanya Dajjal tidak memiliki anak. Orang yang
mengenal Alloh subhanahu wa ta'ala mengetahui bahwasanya Dajjal bukanlah Robbul 'alamin.
Mereka tahu bahwasanya Alloh tidak dilihat di dunia dan Alloh tidak buta sebelah. Adapun
kehebatan yang dimiliki oleh Dajjal, maka semuanya adalah atas izin Alloh subhanahu wa
ta'ala untuk menguji keimanan para hamba. Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Apabila samar bagi kalian Rob kalian, maka ketahuilah bahwa Rob kalian tabaroka wa ta'ala
tidaklah buta sebelah matanya dan sesungguhnya kalian tidak akan melihat Rob
kalian tabaroka wa ta'ala sampai kalian meninggal dunia (HR. Ahmad dan Abu Dawud
dishahihkan oleh Albani rahimahulloh).

Dajjal akan tinggal di muka bumi selama 40 hari, satu hari pertama seperti satu tahun, satu hari
kedua seperti sebulan, satu hari ketiga seperti seminggu dan hari-hari yang lain seperti hari-hari
biasa (HR. Muslim). Jadi kurang lebih apabila dihitung dengan hari-hari biasa, dia akan tinggal di
bumi selama satu tahun dua setengah bulan.

HSI 5.16 : Dajjal Bagian 3

Seorang muslim hendaknya mencari jalan keselamatan dari fitnah Dajjal di antaranya,
yang pertama berusaha mengenal Alloh dengan nama-nama dan sifat-sifatNya, karena orang-
orang yang mengikuti Dajjal adalah orang-orang yang tidak mengenal Alloh subhanahu wa ta'ala.

Yang kedua menaati Rosulullohsholallohu 'alaihi wasallam . karena Dajjal ketika dikabarkan oleh
Thamim Ad-Daari radhiallohuanhu dan juga kawan-kawannya, bahwasanya Muhammad telah
muncul dan menang serta menjadi orang yang ditaati, maka Dajjal mengatakan yang artinya,

Ketahuilah, bahwasanya menaatinya (yaitu Muhammad sholallohu 'alaihi wasallam) adalah lebih
baik bagi mereka (HR. Muslim).

Yang ketiga adalah memperbanyak doa ketetapan hati.

Kemudian yang keempat adalah membaca doa yang diajarkan oleh Nabi sholallohu 'alaihi
wasallam sebelum salam.

Sebagian pendahulu kita, dahulu menyuruh anaknya untuk mengulang sholat lagi apabila tidak
membaca doa ini ketika sholat.

Yang kelima adalah berusaha menjauh dari Dajjal apabila mendengar tentang kedatangannya.
Karena Dajjal memiliki subhat kerancuan yang bisa menggoyahkan iman seseorang. Rosululloh
sholallohu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya :
Barang siapa yang mendengar tentang Dajjal maka hendaknya menjauh darinya karena
demi Alloh sesungguhnya seseorang mendatangi dajjal dan dia menyangka bahwasannya
dia adalah beriman ternyata kemudian dia mengikuti dajjal tersebut karena melihat syubhat
yang dimiliki oleh Dajjal tersebut (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud).

Di dalam shahih muslim disebutkan bahwasannya manusia akan pergi ke gunung-gunung untuk
menghindari dajjal.

Kemudian yang keenam, apabila mampu maka hendaklah dia pergi ke dua tanah haram Makkah
dan juga Madinah. Karena keduanya tidak bisa dimasuki oleh Dajjal (HR. Bukhari dan Muslim).

Kemudian yang ketujuh, apabila terpaksa bertemu dengan Dajjal maka hendaklah dia bersabar,
tetap diatas kebenaran dan tidak menaati Dajjal tersebut dan hendaknya dia membaca 10 ayat
yang pertama dari Surat Al-Kahfi. Rasulullah sholallohu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya :

Barang siapa di antara kalian yang menemui dajjal maka hendaklah dia membaca awal dari
surat Al Kahfi (HR. Muslim).

Dalam hadits yang lain Beliau mengatakan :

Barang siapa yang menghafal 10 ayat yang pertama dari Surat Al-Kahfi maka dia akan
terjaga dari Dajjal ( HR.Muslim).

Yang kedelapan, apabila melihat Dajjal membawa dua sungai, sungai dari api dan sungai dari air
maka petunjuk Nabi sholallohu 'alaihi wasallam hendaknya kita memejamkan mata,
menundukkan kepala kemudian meminum dari sungai api karena sebenarnya itu adalah air yang
dingin (HR. Muslim).

Dajjal muncul di masa Imam Mahdi sebelum turunnya Nabi Isa 'alaihissalam dan akan dibunuh
oleh Nabi Isa . Kewajiban seorang muslim adalah beriman dengan munculnya Dajjal
sebagaimana dikabarkan oleh Nabi sholallohu 'alaihi wasallam dalam hadits-hadits yang
shahih. Dajjal bukanlah khayalan atau simbol kerusakan semata.

Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala melindungi kita dan keluarga kita dari fitnah Dajjal.

HSI 5.18 : Turunnya Nabi Isa' Alaihis salam bagian 1

Ketika orang-orang Yahudi berusaha membuat makar untuk membunuh Nabi 'Isa 'alaihis salam,
Alloh subhanahu wa ta'ala menyelamatkan beliau dengan mengangkat beliau ke atas kepada
Alloh subhanahu wa ta'ala. Turunnya beliau 'alaihissalam ke Bumi, Allah jadikan sebagai salah
satu tanda besar dekatnya hari kiamat.

Alloh berfirman dalam Surat Az-Zukhruf : 61

Dan sesungguhnya itu adalah tanda dekatnya hari kiamat.

Berkata 'Abdullah Ibnu Abbas radhiallohuanhuma, maksud dari hal itu adalah turunnya Nabi
'Isa 'alaihi salam (diriwayatkan oleh Ath-Thobari dalam tafsirnya).
Beliau turun di saat kaum muslimin sedang di masa genting menghadapi dahsyatnya fitnah
Dajjal. Turun di waktu shubuh dan sholat di belakang Imam Mahdi, imam kaum muslimin saat itu.
Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Bagaimana kalian jika turun Ibnu Maryam di tengah-tengah kalian dan imam kalian saat itu
adalah dari kalian (HR. Bukhari dan Muslim).

Hal yang pertama kali yang beliau lakukan adalah membunuh Dajjal yang sedang mengepung
sebagian kaum muslimin di Baitul Maqdis. Beliau membunuh dengan tombak kecil beliau setelah
itu Dajjal hampir melarut habis seperti melarutnya garam karena melihat Nabi Isa'alaihissalam.

Kemudian umat islam pun memerangi orang-orang yang bersama Dajjal, di antaranya adalah
orang-orang Yahudi, sampai batu dan juga pohon-pohonan membantu umat islam memerangi
orang-orang Yahudi.

Setiap ada orang Yahudi yang berusaha untuk bersembunyi di belakang batu atau pohon maka
berkatalah batu atau pohon tersebut :

Wahai muslim, ini Yahudi bersembunyi di belakangku, maka bunuhlah dia. Kecuali pohon
Ghorqot (HR. Muslim).

Setelah itu keluarlah Ya'juj dan juga Ma'juj yang membuat kerusakan besar di permukaan Bumi
maka Nabi 'Isa'alaihissalam dan juga kaum muslimin berdoa kepada Alloh supaya
Alloh subhanahu wa ta'ala membinasakan mereka.

HSI 5.19 : Turunnya Nabi Isa' Alaihis salam bagian 2

Setelah Ya'juj dan Ma'juj binasa, jadilah Nabi Isa'alaihis salam pemimpin yang adil yang
menegakkan syariat islam.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hampir-hampir turun Isa Ibnu Maryam di
antara kalian sebagai penguasa yang adil. Maka dia akan menghancurkan salib,
membunuh babi, menggugurkan atau membatalkan hukum jizyah, harta benda melimpah
ruah sehingga tidak ada seorangpun yang menerima shodaqoh. Sehingga sujud sekali saat
itu lebih baik dari pada dunia dan seisinya (HR. Bukhori dan Muslim)

Beliau 'alaihissalam turun beriman kepada Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi


wasallam, mengikuti syariat beliau dan bukan untuk menghapus syariat Nabi
Muhammad sholallohu 'alaihi wasallam. Manusia saat itu dalam keadaan aman, tentram dan
damai.
Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam mengabarkan bahwasanya kehidupan saat itu
adalah kehidupan yang sangat indah. Langit diijinkan untuk menurunkan hujan, Bumi
diijinkan untuk mengeluarkan tanaman, bahkan seandainya ada sebuah biji yang jatuh di
atas batu yang keras niscaya dia akan tumbuh. Tidak ada saling bakhil, tidak ada saling
hasad dan tidak ada saling benci. Sampai apabila ada seseorang melewati seekor singa,
niscaya singa tersebut tidak akan mengganggunya. Dan seandainya ada orang yang
menginjak seekor ular, niscaya ular tersebut tidak akan mengganggunya (Hadits Shahih
Riwayat Ad-Dailami).

Di dalam Shahih Muslim disebutkan bahwasanya beliau 'alaihi wasallam akan melakukan haji
dan umroh. Dan di dalam hadits yang lain disebutkan bahwasanya beliau akan tinggal di Bumi
selama 40 tahun. Kemudian meninggal dan disholatkan oleh orang islam (Hadits Shahih Riwayat
Abu Dawud).

HSI 5.20 : Ya juj dan Ma juj Bagian 1

Ya'juj dan Ma'juj adalah nama dua umat manusia keturunan Nabi Adam 'Alaihis salam. Mereka
sudah ada di zaman Zulkarnain dan membuat kerusakan di permukaan bumi. Allah subhanahu
wa ta'ala dengan rahmat-Nya telah melidungi manusia dari mereka. Zulkarnain telah membuat
dinding raksasa dari besi dan tembaga untuk mencegah mereka keluar sampai waktu yang
ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Di dalam hadits yang shohih yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah rohimahulloh, Rosululloh
sholallohu 'alaihi wasallam menyebutkan bahwasannya Ya'juj dan Ma'juj menggali setiap hari dan
berusaha untuk keluar. Ketika hampir mereka melihat sinar matahari maka sebagian dari mereka
mengatakan,

Kembalilah kalian, besok kita akan menggali kembali.

Dan mereka tidak mengatakan insya Alloh. Maka Allah subhanahu wa ta'ala mengembalikan
galian mereka seperti sedia kala, seakan-akan belum mereka gali. Demikian setiap hari sampai
ketika sudah waktunya mereka keluar sebagian mereka mengatakan setelah selesai menggali :

Kembalilah kalian, besok insya Alloh kita akan menggali lagi.

Maka pada esok harinya mereka mendapatkan galian mereka dan akhirnya mereka pun bisa
keluar.
Suatu hari Rasulluloh sholallohu 'alaihi wasallam pernah mengabarkan bahwa di zaman beliau
dinding tersebut telah terbuka sedikit, seperti lingkaran yang dibentuk ibu jari dengan jari telunjuk
(HR. Bukhori).

Kalo sudah mendekat hari kiamat, maka dinding tersebut akan hancur dan mereka pun akan
keluar. Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-Kahfi: 98-99

Zulkarnain berkata, apabila datang janji Rob-ku maka Rob-ku akan menghancur leburkan dinding
tersebut. Maka kami akan biarkan mereka pada hari itu bercampur antara satu dengan yang lain.

Dan mereka akan dengan cepat keluar, sebagaimana firman Alloh subhanahu wa ta'ala dalam
Surat Al-Anbiya : 96
Hingga apabila dibuka Ya'juj dan Ma'juj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang
tinggi.

Alloh subhanahu wa ta'ala telah menjadikan keluarnya Ya'juj dan Ma'juj sebagai salah satu
tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat.

HSI 5.21 : Ya'juj dan Ma'juj bagian 2

Ya'juj dan Ma'juj keluar setelah binasanya Dajjal.

Alloh subhanahu wa ta'ala mewahyukan kepada Nabi Isa 'alaihi salam "Sesungguhnya Aku telah
mengeluarkan hamba-hamba-Ku (yaitu Ya'juj dan Ma'juj) yang tidak seorangpun bisa melawan
mereka. Maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku (yaitu kaum muslimin) ke Gunung Tur (HR.
Muslim)"

Jumlah mereka sangat banyak. Ketika orang-orang yang di bagian depan melewati sebuah
sungai dan meminumnya, maka yang di bagian akhir tidak mendapatkan air tersebut. Dan
mengatakan, dahulu di sini ada airnya (HR. Muslim).

Manusia lari dari Ya'juj dan Ma'juj dan bersembunyi di benteng-benteng mereka, setelah banyak
membuat kerusakan di bumi, maka Ya'juj dan Ma'juj berkata : Kita telah membunuh penduduk
Bumi, maka marilah kita membunuh penduduk langit.

Mereka pun mengarahkan anak panah mereka ke langit. Kemudian Alloh subhanahu wa
ta'ala mengembalikan anak panah mereka tersebut ke Bumi dalam keadaan berlumuran darah.
Mereka pun mengatakan : Kita telah mengalahkan penduduk langit (Hadits shahih riwayat At-
Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Ya'juj dan Ma'juj mengepung Nabi Isa 'alaihissalam dan para sahabatnya di Gunung Tur.
Akhirnya beliau berdoa kepada Alloh subhanahu wa ta'ala maka Alloh menurunkan ulat di leher-
leher Ya'juj dan Ma'juj. Maka meninggallah mereka dalam satu waktu. Kemudian turunlah Nabi
Isa 'alaihi salam dan para pengikutnya dan mereka tidak mendapatkan satu jengkal tanah kecuali
di situ ada bangkai Ya'juj dan Ma'juj.

Mereka pun meminta kepada Alloh supaya Alloh subhanahu wa ta'ala membersihkan. Akhirnya
Alloh subhanahu wa ta'ala mengirimkan burung yang membawa bangkai-bangkai mereka.
Kemudian, Alloh subhanahu wa ta'ala memberikan hujan yang membersihkan bumi (HR.
Muslim).

Dalam hadits shahih yang lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rosululloh sholallohu 'alaihi
wasallam bersabda :

Kaum muslimin akan menggunakan bekas busur anak panah dan tameng kayu Ya'juj dan
Ma'juj sebagai kayu bakar selama tujuh tahun.

Ini menunjukkan banyaknya jumlah Ya'juj dan Ma'juj.


HSI 5.22 Keadaan Islam Setelah Meninggalnya Nabi Isa 'alaihis salam dan munculnya
tanda-tanda besar hari kiamat yang lain

Setelah jaya di zaman Nabi Isa 'alaihis salam, melemahlah islam kembali sedikit demi sedikit dan
akan diangkat Alquran. Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda : Islam akan hilang
sedikit demi sedikit, seperti hilangnya lukisan pada pakaian. Sehingga tidak diketahui apa itu
puasa, sholat, menyembelih dan juga shodaqoh. Akan pergi Alquran dalam satu malam,
sehingga tidak tersisa satu ayat pun. Dan akan ada beberapa kelompok manusia, laki-laki tua
dan wanita tua dan mengatakan

"Kami mendapatkan nenek moyang kami dahulu di atas kalimat Laa ilaa ha illalloh, maka
kami pun mengatakannya." (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah).

Akan datang masa di mana banyak perzinaan dilakukan secara terang-terangan di pinggir
jalan (HR. Muslim).

Tidak ada haji ke Baitullah (HR. Bukhari).

Dan ka'bah akan dihancurkan oleh sebagian orang (HR. Muslim).

Manusia akan kembali ke zaman jahiliah bahkan lebih parah. Akan kembali tersebar
penyembahan terhadap berhala dan merekalah orang-orang yang akan menyaksikan
dahsyatnya hari kiamat. Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda :

Tidak akan bangkit hari kiamat kecuali atas orang-orang yang paling jelek yang mereka
lebih jelek dari pada orang yang hidup di zaman jahiliah (HR. Muslim).

Urutan tanda-tanda besar hari kiamat sampai meninggalnya Nabi Isa 'alaihissalam jelas di dalam
hadits-hadits shahih, demikian pula tanda terakhir, yaitu keluarnya api yang menggiring manusia
ke Mahsyar atau tempat pengumpulan.

Adapun enam tanda yang lain, terbitnya matahari dari barat, keluarnya hewan melata dari Bumi,
keluarnya asap, tiga khosf yaitu tenggelamnya sebagian tanah di barat, tenggelamnya sebagian
tanah di timur dan tenggelamnya sebagian tanah di jazirah arab, Maka wallohua'lam tentang
urutannya, bagi enam tanda ini.

Hanya Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam telah mengabarkan bahwasanya antara terbitnya
matahari dari barat dan keluarnya seekor hewan melata dari bumi, ini jaraknya sangat dekat.
Apabila salah satu dari keduanya muncul , maka yang lain akan segera muncul (HR. Muslim).

HSI 5.23 Terbitnya Matahari Dari Barat

Matahari setiap harinya meminta izin kepada Alloh untuk terbit dari timur, sampai ketika tiba
waktunya maka Alloh subhanahu wa ta'ala tidak mengizinkan matahari untuk terbit dari timur.
Dan menyuruhnya kembali ke tempat dia datang, yaitu arah barat. Akhirnya terbitlah matahari
dari barat (HR. Bukhari).

Terbitnya matahari dari barat adalah termasuk tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat. Apabila
manusia melihatnya, maka mereka akan beriman semuanya dan akan yakin bahwa kiamat sudah
dekat.
Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-An'am :158
Tidaklah mereka menunggu kecuali kedatangan para malaikat yaitu malaikat maut atau
kedatangan Alloh atau kedatangan sebagian tanda-tanda kebesaran Alloh. Hari ketika
datang sebagian tanda-tanda kebesaran Tuhan-mu, tidak akan bermanfaat iman
seseorang yang tidak beriman sebelumnya atau belum beramal kebaikan di dalam
imannya. Katakanlah, "Tunggulah, sesungguhnya kita juga menunggu."

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rosululloh sholallohu 'alaihi
wasallam menafsirkan bahwa tanda kebesaran Alloh di dalam ayat ini adalah terbitnya matahari
dari barat.

Saat itu orang kafir bertaubat dari kekafirannya, orang yang beriman yang sebelumnya menyia-
nyiakan amal sholeh maka dia akan bertaubat dan beramal sholeh, namun pintu taubat di kala
itu sudah tertutup dan amal tidak akan diterima karena dilakukan di saat terpaksa.

Kecuali orang mukmin yang sebelum munculnya matahari dari barat sudah beriman dan beramal
sholeh, maka amalannya akan diterima. Oleh karena itu maka seorang muslim hendaknya segera
bertaubat kepada Alloh subhanahu wa ta'ala dari segala dosa, bagaimanapun besar dosa yang
dia miliki dan jangan menundanya.

Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda,

Barang siapa yang bertaubat sebelum terbitnya matahari dari barat, maka Alloh subhanahu
wa ta'ala akan menerima taubatnya (HR. Muslim).

HSI 5.24 : Keluarnya Hewan Melata dan Keluarnya Asap

Termasuk tanda besar dekatnya hari kiamat adalah keluarnya hewan melata yang aneh dari bumi
yang bisa berbicara dengan manusia.

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat An-Naml : 82

Dan apabila telah datang keputusan atas mereka, maka Kami akan keluarkan untuk mereka
seekor binatang melata dari bumi yang akan berbicara kepada manusia, bahwa manusia
dahulu tidak yakin dengan ayat Kami.

Hewan tersebut akan keluar di waktu dhuha sebagaimana di dalam shahih muslim dan dia akan
menandai orang kafir di hidungnya sebagai tanda kekafirannya. Maka manusia masing-masing
dengan jelas akan mengetahui siapa yang mukmin dan siapa yang kafir.

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rosululloh sholallohu 'alaihi
wasallam bersabda yang artinya, Akan keluar seekor hewan melata dan akan menandai manusia
pada hidung-hidung mereka
Di antara tanda besar hari kiamat adalah keluarnya asap.
Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Ad-Dukhan : 10-11

Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah
azab yang pedih.

Ibnu Abbas Radhiallahu anhu berpendapat bahwa maksud ayat ini adalah asap yang keluar di
akhir zaman, sebagai salah satu tanda dekatnya hari kiamat. Dan asap ini merupakan adzab dan
siksaan bagi orang-orang kafir

HSI 5.25 : Meninggalnya Orang Beriman Sebelum Hari Kiamat

Sebelum terjadinya hari kiamat, Alloh subhanahu wa ta'ala akan mengirim angin yang mencabut
nyawa semua orang yang beriman. Sehingga tidak tersisa di dunia, kecuali sejelek-jeleknya
manusia. Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam berkata,

Kemudian Alloh akan mengutus angin yang dingin dari arah Syam, maka tidak ada seorang
pun di Bumi yang di dalam hatinya ada kebaikan atau iman meski sebesar biji sawi, kecuali
akan dicabut nyawanya oleh angin tersebut. Sampai seandainya salah seorang dari mereka
masuk ke dalam gunung, niscaya angin tersebut akan masuk bersamanya dan mencabut
nyawanya. Maka tersisalah sejelek-jeleknya manusia yang ringan berbuat kerusakan,
seperti ringannya burung dan mereka ganas dalam berbuat kedzoliman satu dengan yang
lain, seperti ganasnya hewan buas. Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari
kemungkaran (HR. Muslim).

Di dalam sebuah hadits yang juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwasanya
Alloh subhanahu wa ta'ala mengutus angin tersebut dari Yaman. Sebagian ulama mengatakan
bahwasanya angin tersebut, berasal dari dua arah, yaitu Yaman dan juga Syam.

Dan di antara tanda-tanda hari kiamat adalah akan terbenamnya tanah secara besar-besaran di
tiga daerah: timur, barat dan jazirah arab, sebagaimana datang dalam hadits.

Dan termasuk dalam tanda-tanda besar datangnya hari kiamat adalah munculnya api dari Yaman
yang akan menggiring manusia ke tempat pengumpulan. Dan tempat dikumpulkannya manusia
saat itu adalah Syam. Sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Baihaqi di dalam Syo'abul
Iman dan hadits ini shahih. Dan Syam adalah daerah-daerah di sekitar Masjidil Aqsa.
Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya, Sesungguhnya kalian akan
dikumpulkan dalam keadaan berjalan kaki, sebagian naik kendaraan dan sebagian akan diseret
di atas wajah-wajah mereka (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi).

Api ini akan senantiasa bersama mereka siang dan malam sehingga mereka sampai di tempat
pengumpulan. Sebagaimana bisa disimpulkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim. Dan yang terakhir kali akan dikumpulkan adalah dua orang penggembala
dari Qobilah Muzailah (HR. Bukhari dan Muslim). Pengumpulan di sini berbeda dengan
pengumpulan manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya. Pengumpulan di sini adalah di dunia
untuk sebagian manusia. Sedangkan pengumpulan setelah dibangkitkannya manusia adalah
di akhirat untuk semua manusia. Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala memberikan keselamatan
bagi kita semua di dunia dan di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai