Anda di halaman 1dari 15

Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad

adalah rasul (utusan) Allah.

 Kalimat syahadat merupakan kalima yang menjadi "modal" pertama untuk menjadi
seorang muslim. Bahkan kalimat ini menjadi rukun Islam pertama.

Hal apa sajakah yang membuat kalimat ini menjadi batal ?? berikut ulasanya :

 
1. Bertawakal dan bergantung kepada selain Allah.
Hal ini berdasarkan firman Allah pada Surat Al-Maidah ayat 23:
"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang
beriman" (QS. Al-Maidah: 23)
Dalil ini berpedoman pada pengertian Laa Ilahaillallah yang maknanya antara lain tidak akan
memohon ketenangan dan kekuatan kepada selain Allah SWT. Tawakkal bukan berarti
pasrah tanpa usaha. Bahkan Allah SWT menyuruh kita untuk bekerja dan berusaha. Akan
tetapi kita dilarang untuk menggantungkan hidup pada pekerjaan itu. Kita harus mengiringi
usaha dan pekerjaan kita dengan keyakinan bahwa hanya Allah SWT sang Pemberi rizki.
Jelasnya, bergantung kepada sebab dan melupakan bahwa yang mengizinkan sebab itu
berproses adalah Allah, adalah maksiat dan bergantung kepada sebab dan disertai keyakinan
bahwa sebab-sebab itu tidak ada hubungannya dengan Allah SWT adalah syirik yang dapat
menghancurkan syahadatain.
2. Mengingkari nikmat Allah, 
Nikmat Alloh itu meliputi yang tidak terlihat maupun yang terlihat. Nikmat Alloh ini
suaaangggatttt banyak sekali, bahkan kalau Air laut sebagai tinta dan pohon sebagai penanya
maka sesungguhnya kita tak akan bisa menghitung nikmat Alloh yang luar biasa banyak.  

Salah satu keyakinan yang harus dimiliki oleh seseorang yang mengucapkan syahadatain
adalah meyakini bahwa Allah SWT Maha Pemberi nikmat karena segala nikmat itu
datangnya dari Allah, seperti yang Allah firmankan pada Surat Ibrahim ayat 34:
"Dan Ia beri kepada kamu tiap-tiap apa yang kamu minta; dan jika kamu hitung nikmat-
nikmat Allah, kamu tidak bisa jumlahkan dia tetapi manusia itu zalim, tidak berterima kasih."
(QS Ibrahim: 34)
3. Bekerja atau berkhidmat dengan tujuan karena selain Allah.
Hal ini sangat tidak disukai Allah berdasarkan firman-Nya: "Katakanlah: "Sesungguhnya
sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah karena Allah, Tuhan bagi sekalian mahluk."
(QS. Al-An'am: 162)
Berdasarkan ayat tersebut terdapat penegasan bahwa tidak ada ibadah atau penghambaan
yang disembah kecuali Allah SWT. Tidak ada peribadatan yang dipersembahkan kecuali
hanya untuk Allah SWT dan karena-Nya.
Pengertian ibadah di sini tidak hanya terbatas pada masalah-masalah shalat, zakat, puasa, dan
haji, tetapi mencakup semua pekerjaan yang dilakukan di atas syariat yang ditujukan dan
diperuntukkan karena Allah SWT juga termasuk ibadah.
4. Membuat undang-undang menurut kemauan manusia, 
Bukan menurut kehendak dan ketentuan yang telah digariskan oleh Allah.
Perbuatan ini termasuk melawan Allah SWT karena Allahlah yang mempunyai hak
menetukan undang-undang bagi kehidupan manusia, halal dan haram, peraturan hidup,
kehakiman, dan segala perintah serta larangan. Hal ini diperkuat dalam firman Allah Surat
Al-A'raf ayat 54" "Bukankah pembikinan dan kekuasaan itu kepunyaan-Nya ? Maha Tinggi
Allah, Pengurus Sekalian Mahluk." (QS. Al-A'raf: 54) 
5. Memfokuskan segala ketaatan kepada selain Allah SWT dengan cara yang tidak
dikehendaki-Nya.
Salah satu makna Laa Ilahaillallah adalah bahwa tidak ada yang dipatuji selain Allah. Maka
taat yang dibenarkan dan dikehendaki oleh Allah SWT adalah ketaatan kepada Rasul-Nya
karena apabila ia menaati Rasul berarti menaati Allah SWT. Firman Allah: "Hai orang-orang
yang beriman! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan kepada orang-orang
yang berkuasa dari antara kamu. Maka sekiranya kamu berbantahan di satu perkara,
hendaklah kamu kembalikan kepada Allah dan Rasul jika kamu beriman kepada Allah dan
Hari kemudian. Yang demikian itu sebaik-baik dan sebagus-bagus takwil." (QS. An-Nisa: 59)

6. Menjalankan hukum selain dari hukum Allah atau tidak menggunakan hukum Allah
sebagai rujukan dalam semua masalah.
Ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Surah Al-maidah ayat 44:
"Karena barangsiapa tidak menghukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah, maka
(adalah) mereka itu orang-orang yang kafir." (QS. Al-Maidah: 44)
7. Merasa benci atau menantang salah satu kandungan ajaran Islam, atau membenci
seluruh ajaran Islam.
Menentang dalam segala aspek seperti membenci hukum syariah ( kebanyakan orang jaman
sekarang ), politik islam, muamalat, sistem perekonomian Islam. 

Masih gak percaya kalau sistem ekonomi dan ajaran islam paling benar ??? Coba kita
mengngat masa lalu ketika andalusia masih dipegang kekuasaan kaum muslimin. Islah, 
Yahudi, Kristen hidup damai bukan ?? namun ketika pasukan kristen memukul mundur Islam
di Granada, Spanyol. Apa yang terjadi ?? ribuan orang non kristen dibaptis secaara paksa.!!!

Hal ini berdasarkan firman Allah SWT:


"Dan orang-orang yang tidak percaya, maka kecelakaanlah bagi mereka, dan Dia tidak
anggap amal-amal mereka. Yang demikian karena mereka benci kepada apa-apa yang
diturunkan oleh Allah; lantaran itu, Allah gugurkan amal-amal mereka." (QS. Muhammad:
8-9)
8. Mencintai kehidupan dunia melebihi kecintaannya terhadap akhirat 
Kehidupan dunia sebenarnya hanyalah sebentar palin cuma maximal 90 tahun - 100 tahun
tapi kehidupan akhirat selama lamanya. Jadi kita harus lebih mementingkan kehidupan
akhirat dan jangan gila dunia.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Surat Ibrahim ayat 2 dan 3: "Allah itu ialah
(Tuhan) Yang kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di langit dan di bumi; dan kecelakaan
dari azab yang pedih, adalah bagi orang-orang kafir. (Yaitu) orang yang lebih menyukai
kehidupan akhirat dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dan menginginkan
agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh." (QS. Ibrahim:
2-3).
Selain itu Allah SWT juga menerangkan balasan bagi orang-orang yang lebih mementingkan
dunia dan melupakan Allah, Rasul, dan jihad fi sabilillah.
"Katakanlah: "Jika bapak-bapak kamu dan anak kamu dan saudara-saudara kamu dan istri-
istri kamu dan keluarga kamu dan harta benda yang kamu dapati dan perdagangan yang
kamu takuti mundurnya dan tempat-tempat tinggal yang kamu sukai itu lebih kamu cintai
daripada Allah dan Rasul-Nya dan bersungguh-sungguh di jalanNya, maka tunggulah
sampai Allah datangkan urusan-Nya, karena Allah tidak akan pimpin kaum yang melewati
batas." (QS. At-Taubah: 24)
9. Menghina salah satu isi Al-Qur'an atau as-Sunnah 
Termasuk dalam kategori yang membatalkan syahadatain ialah menghina atau mengejek
hukum-hukum Al-Qur'an misalnya dengan mengatakan bahwa hukum-hukum tersebut sudah
kuno. Juga menghina orang-orang yang menegakkan sholat, atau merendahkan pelajaran
agama dan para pelajarnya.
10. Menghalalkan apa yang diharamkan Allah atau sebaliknya.
Seperti menghalalkan Pacaran ( sudah lazim dilingkungan kita ) ataupun yang lainya. Hal ini
sangat dilarang kaena hukum Alloh bersifat mutlak, yang haram ya haram, yang halal ya
halal. Tak bisa diganggu gugat.
Perbuatan ini merupakan suatu kebohongan yang paling besar seperti yang firmankan oleh
Allah SWT:
"Dan janganlah kamu ucapkan dusta yang disifatkan oleh lidah-lidah kamu: "Ini halal dan
itu haram," untuk kamu ada-adakan dusta atas nama Allah; sesungguhnya orang-orang yang
mengada-adakan dusta atas nama Allah tidak akan bahagia. (Yaitu) perhiasan yang sedikit,
tetapi bagi mereka ada azab yang pedih." (QS. An-Nahl: 116-117)
11. Tidak beriman dengan seluruh sumber-sumber hukum dari Al-Qur'an dan Sunnah.
Salah sat bukti islam nya seseorang ialah beriman kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Karena
2 ini yang merupakan penuntun jalan kita agar selamat di yaumul akhir kelak.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 85: "Apakah kamu
beriman kepada sebahagian Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain ?
Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan
dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang
sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat."
(QS. Al-Baqarah: 85)
12. Mengangkat orang-orang kafir dan munafiqin sebagai pemimpin 
Ini sangat menjamur dalam kehidupan kita. Dimana kita sudah biasa melihat gubernur non
muslim maupun bupati non musim yang terpilih menjadi pemimpin. 

Larangan ini didasarkan pada firman Allah SWT pada Surat Al-Maidah ayat 57: "Hai orang-
orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang
membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) diantara orang-orang yang
telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan
bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman." (QS. Al-
Maidah: 57)
13. Tidak beradab dalam bergaul dengan Rasulullah saw.
Termasuk kategori ini adalah orang yang suka mengejek Rasululloh baik itu melalui tulisan
ataupun perkataan. Contohnya mengejek fisik nabi, Banyaknya istri nabi yang dimiliki,
Mengejek risalah yang dibawanya ataupun lain sebagainya.
 
Hal ini diterangkan oleh Allah dalam Surat Al-Hujurat ayat 2:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara
Nabi, dan jangnlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya
(suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala)
amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari." (QS. Al-Hujurat: 2)
14. Rasa takut dan lemah hati dalam menegakkan Tauhid dan merasa senang dan
terbuka dalam menegakkan syirik.
Alloh jelas jelas melarang kita untuk menegakkan syrik dan mewajibkan untuk bertauhid
kepada-Nya.  Hal ini ditegaskan Allah dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar ayat 45: "Dan
apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman
kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang
disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati." (QS. Qz-Zumar: 45)
15. Menyatakan bahwa dalam Al-Qur'an terdapat pertentangan antara ayat yang zahir
dengan isi yang terkandung di dalamnya.
Al-Qur'an merupakan kitab terakhir yang diturunkan Alloh melalui nabinya. Kitab ini juga
dijamin kebenaranya. Maka dengan begitu kita harus percaya kepada semua isi kandungan
yang ada dalam Al-Qur'an
16. Tidak mengenal Allah dengan pengenalan yang benar dan jelas 
 Serta mengingkari sifat-sifat ketuhanan-Nya atau mengingkari nama-nama-Nya.
Seseorang yang tidak menganggap Alloh tidak memiliki kekurangan past masuk dalam
golongan ini.
Padahal Alloh sudah berfirman berfirman:
"Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan asmaul husna itu
dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-
nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. Al-A'raf: 180)
17. Tidak mengetahui atau mengenal Rasulullah secara benar, 
Sebagai muslim, wajib hukumnya untuk mengenal Rasullullah. Kita tidak boleh menghina
rasul karena beliau merupakan suri tauladan yang baik.

Alloh Telah berfirman :


"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak
menyebut Allah."
(QS. Al-Ahzab: 21)

18. Mengkafirkan orang yang mengucapkan dua kalimah syahadat 


Hal ini juga mencakup orang yang tidak mengkafirkan orang yang sudah jelas2 kafir

19. Mengerjakan suatu ibadat bukan karena Allah, 


Dalam Islam, kita diwajibkan untuk beribadah hanya karena Alloh. Kita dilarang untuk
melakukan ibadah untuk orang lain, Jin ata lain sebagainya. Contohnya menyembelih hewan
buat sesajen. 
Alloh telah mengingatkan hal ini dalam firmanya yang berbunyi : 
"Katakanlah: "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, matiku adalah karena Allah, Rabb
sekalian mahluk." (QS. Al-An'am: 162)

20. Terlibat Riya (kegiatan hidupnya ingin pujian manusia).


Riya merupakan sebuah keiasaan yang dibenci Alloh. Sebenarnya Riya ini termasuk kedalam
kelompok syirik kecil. Namun apabila dilakakukan secara terus menerus mungkin syahadat
kita bisa batal. 

Demikian ulasan yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat untuk menguatkan iman kita
semua dan menjadi tameng dari godaan syaithan yang terkutuk amin....
10 Perkara yang Membatalkan Syahadat
July 5, 2008 at 11:37 pm (Islam dan Ibadah)

Assalamualikum Warohmatullah Wabarokatuh.

Wahai saudaraku, pernahkah kita mendengar atau belajar tentang hal-hal yang membatalkan
sholat, membatalkan puasa, membatalkan zakat, atau mungkin haji. Ada juga perkara-perkara
yang membatalkan wudlu. Namun seringkah kita belajar tentang perkara-perkara yang
membatalkan syahadat ??

Syahadat adalah pondasi dalam Islam yang juga merupakan rukun islam yang pertama.
Batalnya syahadat berakibat fatal bagi batalnya keislaman seseorang. Untuk itu setiap
mukmin diperintahkan untuk membaca syahadat minimal 9 kali atau dalam setiap 5 kali
sholat setiap hari agar pondasi keislaman seorang muslim tetap terjaga. Batalnya syahadat
berakibat fatal terhadap batalnya keislaman seseorang.

Nah, apasaja perkara-perkara yang membatalkan syahadat. Para fuqoha’ dalam kitab-kitab
fikih telah menulis bab khusus yang diberi nama “Riddah” (kemurtadan). Dan yang
terpenting adalah 10 hal, yaitu :

1. Syirik Kepada Allah,

Firman Allah :
Termasuk didalamnya menyembelih karena selain Allah, misalnya untuk kuburanyang
dikeramatkan atau untuk jin dan lain-lain.

2. Orang yang menjadikan antara dia dan Allah perantara-perantar.

Ia berdoa kepada mereka, meminta syafaat kepada merekadan bertawakkal kepada mereka.
Orang seperti ini kafir secara ijma’. Kejadian ini pernah terjadi pada zaman Rosulullah SAW
yaitu yang telah dilakukan oleh kaum kair Quraisy. Salah jika menganggap kaum Quraisy
sepenuhnya berTuhan kepada Latta, ‘Uzza, Manat, serta Huban. Mereka hanyalah Ghoroniq
buatan kaum mereka sendiri dengan dalih para ghoroniq inilah yang akan menyampaikan
do’a-do’a serta permohonan mereka kepada Allah. Tuhan mereka hanyalah pemberi syafaat
kepada mereka. Tampaknya hal ini juga banyak terjadi di kalangan masyarakat di negeri kita
saat ini yaitu generasi-generasi jahiliyah modern.

3. Orang yang tidak mau mengkafirkan orang musyrik dan orang yang masih ragu
terhadap kekufuran mereka atau membenarkan madzhab mereka, dia itu kafir.

4. Orang yang meyakini bahwa selain petunjuk Nabi Muhammad SAW lebih sempurna
dari petunjuk beliau.

Seperti orang-orang yang mengutamakan hokum thaghut di atas hukum Rosulullah SAW,
mengutamakan hukum atau perundang-undangan manusia di atas hukum Islam, maka dia
kafir.

5. Siapa yang membenci sesuatu dari ajaran yang dibawa oleh Rosulullah SAW
sekalipun ia juga mengamalkannya, maka ia kafir

6. Siapa yang menghina sesuatu dari agama Rosul SAW atau pahala maupun siksanya,
maka ia kafir.

Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah :

7. Sihir
diantaranya sharf dan ‘athf (barangkali adalah amalan yang membuat suami benci kepada
istrinya atau membuat wanita cinta kepadanya/pelet). Barangsiapa melakukan atau
meridhoinya, maka ia kafir. Firman Allah :

8. Mendukung kaum musyrikin dan menolong mereka dalam memusuhi umat Islam.

Firman Allah :

9. Siapa yang meyakini bahwa sebagian manusia ada yang boleh keluar dari syari’at
Nabi Muhammad SAW seperti halnya Nabi Khidir boleh keluar dari syariat Nabi
Musa maka ia kafir. Sebagaimana diyakini oleh ghulat sufiyah (sufi yang berlebihan /
melampaui batas) bahwa mereka dapat mencapai suatu derajatatau tingkatan yang
tidak membutuhkan untuk mengikuti ajaran Rosulullah SAW.

10. Berpaling dari agama Allah, tidak mempelajarinya dan tidak pula
mengamalkannya.

Firman Allah :

Syaikh Muhammad at Tamimi berkata, “tidak ada beda dalam hal yang membatalkan
syahadat ini antara orang yang bercanda, yang serius (bersungguh-sungguh) maupun yang
takut, kecuali orang yang dipaksa. Dan semuanya adalah bahaya yang paling besar serta yang
paling sering terjadi. Maka setiap muslim wajib berhati-hati dan mengkhawatirkan dirinya
serta mohon perlindungan kepada Allah SAW dari hal yang bisa mendatangkan murka Allah
dan siksaNya yang pedih.”

Jadi pertahankanlah keislaman kalian wahai saudaraku sekalipun nyawa terpisah dari jasad.

Selamat berjuang wahai saudaraku, semoga Allah SWT melindungi . . .

Referensi : Kitab Tauhid (Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah al Fauzan)

Rukun Pertama : Syahadatain | Apa Saja Yang Membatalkan Syahadat


3 Oktober 2011Panduan Praktis Rukun IslamDua Kalimat Syahadat, Fardhu, Fiqih Ibadah, Haji,
Panduan Ibadah, Panduan Praktis Rukun Islam, Pembatal, Puasa, Rukun, Rukun Islam, Shalat, Shaum,
Sunnah, Syarat, Tata Cara Ibadah, Thahharah, Wajib, Zakat

 
 

Rate This

Wallpaper Syahadatain-HQ

E. APA SAJA YANG MEMBATALKAN SYAHADAT

Yang membatalkan syahadat [ ُ ‫ ]اَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا‬Laa ilaaha illallaah adalah kafir terhadap Allah dan
syirik (menyekutukanNya), yang  meliputi berbagai macam perbuatan, di antaranya:

1. Mengakui ada selain Allah yang dapat menciptakan, memberi rizki, menghidupkan,
mematikan, mengatur segala urusan atau mengakui bahwa Allah mempunyai sekutu
dalam perbuatanNya.

Di antara dalilnya adalah:

- Firman Allah  surat Saba’ ayat 22:

َ ‫ش ْر ٍك َو َما لَهُ ِم ْن ُهم ِّمن‬


‫ظ ِهي ٍر‬ ِ ‫ت َواَل فِي اَأْل ْر‬
ِ ‫ض َو َما لَ ُه ْم فِي ِه َما ِمن‬ َّ ‫ُون هَّللا ِ اَل يَ ْملِ ُكونَ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة ِفي ال‬
ِ ‫س َما َوا‬ ِ ‫قُ ِل ا ْدعُوا الَّ ِذينَ زَ َع ْمتُم ِّمن د‬

“Katakanlah: ‘Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak
memiliki (kekuasaan) seberat zarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai
suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara
mereka yang menjadi pembantu bagiNya. “

- Firman Allah surat Al-An’am ayat 1:

َ‫ور ثُ َّم الَّ ِذينَ َكفَ ُرو ْا بِ َربِّ ِهم يَ ْع ِدلُون‬ ِ ‫ظلُ َما‬
َ ُّ‫ت َوالن‬ َ ‫ت َواَأل ْر‬
ُّ ‫ض َو َج َع َل ال‬ ِ ‫اوا‬
َ ‫س َم‬ َ َ‫ا ْل َح ْم ُد هّلِل ِ الَّ ِذي َخل‬
َّ ‫ق ال‬

“Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan
terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka”

- Firman Allah  surat Ar-Ra’du ayat 16:


ِ َ‫ستَ ِوي اَأل ْع َمى َوا ْلب‬
‫صي ُر‬ ْ َ‫ض ّراً قُ ْل َه ْل ي‬ ِ ُ‫ض قُ ِل هّللا ُ قُ ْل َأفَات ََّخ ْذتُم ِّمن دُونِ ِه َأ ْولِيَاء الَ يَ ْملِ ُكونَ َأِلنف‬
َ َ‫س ِه ْم نَ ْفعا ً َوال‬ ِ ‫ت َواَأل ْر‬
ِ ‫اوا‬ َّ ‫قُ ْل َمن َّر ُّب ال‬
َ ‫س َم‬
ْ
‫اح ُد القَهَّا ُر‬ ْ
ِ ‫ق ُك ِّل ش َْي ٍء َو ُه َو ال َو‬ ‫هّللا‬ ُ َ
ُ ِ‫ق َعل ْي ِه ْم ق ِل ُ َخال‬ ْ ْ َ ْ َ ‫هّلِل‬ ُ ‫َأ‬ ُّ
ُ ‫ستَ ِوي الظل َماتُ َوالنو ُر ْم َج َعلو ْا ِ ش َُركَاء َخلقُو ْا ك ََخلقِ ِه فتَشَابَهَ ال َخل‬ ُ ُّ ْ َ‫َأ ْم َه ْل ت‬

“Katakanlah: ‘Siapakah Tuhan langit dan bumi?’ Jawabnya: Allah’. Katakanlah: Maka
patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak
menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?’.
Katakanlah: ‘Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita
dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat
menciptakan seperti ciptaanNya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan
mereka?’ Katakanlah: ‘Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha
Esa lagi Maha Perkasa’.”

Itulah yang diakui kebanyakan umat di antaranya kaum musyrikin Arab yang Nabi diutus
kepada mereka. Allah berfirman:

‫ت َويُ ْخ ِر ُج ا ْل َميَّتَ ِمنَ ا ْل َح ِّي َو َمن يُ َدبِّ ُر اَأل ْم َر‬


ِ ِّ‫ار َو َمن يُ ْخ ِر ُج ا ْل َح َّي ِمنَ ا ْل َمي‬
َ ‫ص‬َ ‫س ْم َع واَأل ْب‬
َّ ‫ض َأ َّمن يَ ْملِ ُك ال‬
ِ ‫س َما ِء َواَأل ْر‬ َّ ‫قُ ْل َمن يَ ْر ُزقُ ُكم ِّمنَ ال‬
َ‫سيَقُولُونَ هّللا ُ فَقُ ْل َأفَالَ تَتَّقُون‬
َ َ‫ف‬

“Katakanlah: ‘Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah
yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan
yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dan yang hidup dan siapakah yang
mengatur segala urusan?’ Maka mereka akan menjawab: ‘Allah’. Maka katakanlah:
‘Mengapa kamu tidak bertakwa (kepadaNya)?” (Yunus: 31)

Akan tetapi mereka ini tidak mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah
bahkan mereka seperti yang difirmankan Allah:

ِ ‫ َويَقُولُونَ َأِئنَّا لَتَا ِر ُكوا آلِ َهتِنَا لِش‬  َ‫ستَ ْكبِرُون‬


‫َاع ٍر َّم ْجنُو ٍن‬ ْ َ‫ِإنَّ ُه ْم كَانُوا ِإ َذا ِقي َل لَ ُه ْم اَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا ُ ي‬

“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: ‘Laa ilaaha illallaah’
(Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri, dan
mereka berkata: ‘Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan
kami karena seorang penyair gila?” (Ash-Shaffat: 35-36)

Dan mereka berkata sebagaimana yang disitir Allah :

ٌ ‫َأ َج َع َل اآْل لِ َهةَ ِإلَها ً َوا ِحداً ِإنَّ َه َذا لَش َْي ٌء ع َُج‬
‫اب‬

“Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-
benar suatu hal yang sangat mengherankan.” (Shad: 5)

Oleh karena itu pengakuannya tidak memberikan manfaat sama sekali bagi mereka. Lalu,
bagaimana pula dengan orang-orang yang tidak mengakuinya sama sekali.

2. Memalingkan salah satu dari macam-macam ibadah kepada selain Allah.

Yang dimaksud ibadah disini adalah sebutan yang mencakup seluruh perbuatan yang disukai
dan diridhai Allah baik berupa  ucapan, atau perbuatan yang tampak atau yang tidak tampak
yang tidak boleh ditujukan kepada selainNya.  Termasuk di dalamnya adalah dzabh
(menyembelih binatang) nadzar, sujud, takut, berharap, cinta, isti’anah (memohon
pertolongan), isti’adzah (mohon perlindungan). Banyak sekali dalil-dalilnya, di antaranya:

- Firman Allah dalam surat Al-Fatihah ayat 5:

ْ َ‫ِإيَّاكَ نَ ْعبُ ُد وِإيَّا َك ن‬


ُ‫ست َِعين‬

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan.”

- Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 21:

ُ َّ‫يَا َأيُّ َها الن‬


َ‫اس ا ْعبُدُو ْا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم َوالَّ ِذينَ ِمن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa. “

- Firman Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 36:

‫ب‬
ِ ‫صا ِح‬ ِ ُ‫ين َوا ْل َجا ِر ِذي ا ْلقُ ْربَى َوا ْل َجا ِر ا ْل ُجن‬
َّ ‫ب َوال‬ َ ‫سانا ً َوبِ ِذي ا ْلقُ ْربَى َوا ْليَتَا َمى َوا ْل َم‬
ِ ‫سا ِك‬ َ ‫ش ْيئا ً َوبِا ْل َوالِ َد ْي ِن ِإ ْح‬ ْ ُ‫َوا ْعبُدُو ْا هّللا َ َوالَ ت‬
َ ‫ش ِر ُكو ْا بِ ِه‬
‫َأ‬
ً‫سبِي ِل َو َما َملَكَتْ ْي َمانُ ُك ْم ِإنَّ هّللا َ الَ يُ ِح ُّب َمن َكانَ ُم ْختَاالً فَ ُخورا‬ َّ ‫ب َوا ْب ِن ال‬ ِ ‫الجن‬َ ِ‫ب‬

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan


berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesunggnhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membanggabanggakan diri, “

- Firman Allah dalam sumt Al-Ahqaf ayat 5-6:

‫اس كَانُوا لَ ُه ْم َأ ْعدَاء‬ ِ ‫ َوِإ َذا ُح‬  َ‫وم ا ْلقِيَا َم ِة َو ُه ْم عَن ُدعَاِئ ِه ْم َغافِلُون‬
ُ َّ‫ش َر الن‬ ِ َ‫يب لَهُ ِإلَى ي‬ ْ َ‫ُون هَّللا ِ َمن اَّل ي‬
ُ ‫ستَ ِج‬ ِ ‫ض ُّل ِم َّمن يَ ْدعُو ِمن د‬ َ ‫َو َمنْ َأ‬
َ‫َوكَانُوا بِ ِعبَا َدتِ ِه ْم كَافِ ِرين‬

“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan
selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (do’a)-nya sampai hari kiamat dan mereka
lalai dari (memperhatikan) do’a mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari
kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-
pemujaan mereka.”

Allahberfirman melalui lisan Jin:

ً ‫ال ِّمنَ ا ْل ِجنِّ فَزَ ادُو ُه ْم َرهَقا‬


ٍ ‫وذونَ بِ ِر َج‬ ِ ‫َوَأنَّهُ َكانَ ِر َجا ٌل ِّمنَ اِإْل ن‬
ُ ‫س يَ ُع‬

“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan
kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan
kesalahan. “ (Al-Jinn 6)

Firman Allah dalam surat Al-Kautsar ayat 2:


َ َ‫ف‬
‫ص ِّل لِ َربِّكَ َوا ْن َح ْر‬

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. “

3. Menyeimbangkan den menyamakan antara Allah dengan salah seorang hambaNya


dalam cinta, dan pengagungan.

Di antara dalilnya adalah:

- Firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 150:

َ‫ش َه ْد َم َع ُه ْم َوالَ تَتَّبِ ْع َأ ْه َواء الَّ ِذينَ ك ََّذبُو ْا بِآيَاتِنَا َوالَّ ِذينَ الَ يُْؤ ِمنُون‬ َ ‫ش َهدُونَ َأنَّ هّللا َ َح َّر َم هَـ َذا فَِإن‬
ْ َ‫ش ِهدُو ْا فَالَ ت‬ ْ َ‫ش َهدَاء ُك ُم الَّ ِذينَ ي‬ ُ ‫قُ ْل َهلُ َّم‬
َ‫اآلخ َر ِة َوهُم بِ َربِّ ِه ْم يَ ْع ِدلُون‬
ِ ِ‫ب‬

“Katakanlah: ‘Bawalah kemari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya


Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini.’ Jika mereka
mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka; dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan
orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka
mempersekutukan Tuhan mereka.”

- Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 165:

َ ‫ظلَ ُمو ْا ِإ ْذ يَ َر ْونَ ا ْل َع َذ‬


ِ ‫اب َأنَّ ا ْلقُ َّوةَ هّلِل‬ َ ‫ب هّللا ِ َوالَّ ِذينَ آ َمنُو ْا َأ‬
َ َ‫ش ُّد ُحبّا ً هّلِّل ِ َولَ ْو يَ َرى الَّ ِذين‬ ِّ ‫ُون هّللا ِ َأندَاداً يُ ِح ُّبونَ ُه ْم ك َُح‬
ِ ‫س َمن يَت َِّخ ُذ ِمن د‬ ِ ‫َو ِمنَ النَّا‬
َ َ ‫َج ِميعا ً َوَأنَّ هّللا‬
ِ ‫ش ِدي ُد ا ْل َع َذا‬
‫ب‬

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain


Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaanNya (niscaya mereka
menyesal).”

- Firman Allah melalui lisan orang-orang musyrik yang berada di dalam Neraka:

َ‫ب ا ْل َعالَ ِمين‬ َ ُ‫ ِإ ْذ ن‬ ‫ين‬


ِّ ‫س ِّوي ُكم بِ َر‬ َ ‫تَاهَّلل ِ ِإن ُكنَّا لَفِي‬
ٍ ِ‫ضاَل ٍل ُّمب‬

“Demi Allah: sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita
mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam. “ (Asy-Syu’ara: 97-98)

Sabda Nabi :

“Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah kafir atau syirik ” (HR. Ahmad
dan lainnya, hadits ini shahih)

4. Menjadikan perantara antara Allah dan makhluknya dengan sangkaan bahwa


perantara itu dapat lebih mendekatkannya kepada Allah dan untuk meminta atau
memberi syafaat kepada mereka di sisiNya.
Di antara dalilnya adalah:

- Firman Allah dalam surat Az-Zumar ayat 3:

َّ‫ص َوالَّ ِذينَ ات ََّخ ُذوا ِمن دُونِ ِه َأ ْولِيَاء َما نَ ْعبُ ُد ُه ْم ِإاَّل لِيُقَ ِّربُونَا ِإلَى هَّللا ِ ُز ْلفَى ِإنَّ هَّللا َ يَ ْح ُك ُم بَ ْينَ ُه ْم فِي َما ُه ْم فِي ِه يَ ْختَلِفُونَ ِإن‬
ُ ِ‫َأاَل هَّلِل ِ الدِّينُ ا ْل َخال‬
‫ب َكفَّا ٌر‬ ٌ ‫هَّللا َ اَل يَ ْه ِدي َمنْ ه َُو كَا ِذ‬

“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang
yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): ‘Kami tidak menyembah mereka
melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya’.
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih
padanya.  Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat
ingkar. “

- Firman Allah dalam surat Yunus ayat 18:

‫ت َوالَ فِي‬ َّ ‫شفَ َعاُؤ نَا ِعن َد هّللا ِ قُ ْل َأتُنَبُِّئونَ هّللا َ بِ َما الَ يَ ْعلَ ُم فِي ال‬
ِ ‫س َما َوا‬ ُ ‫ض ُّر ُه ْم َوالَ يَنفَ ُع ُه ْم َويَقُولُونَ هَـُؤالء‬ُ َ‫ُون هّللا ِ َما الَ ي‬
ِ ‫َويَ ْعبُدُونَ ِمن د‬
ُ
َ‫ش ِركون‬ َ
ْ ُ‫س ْب َحانَهُ َوتَ َعالى َع َّما ي‬ ِ ‫اَأل ْر‬
ُ ‫ض‬

“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan
kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: Mereka
itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah’. Katakanlah: ‘Apakah kamu
mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahuiNya baik di langit dan tidak (pula) di
bumi?’ Maha Suci  Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka mempersekutukan (itu). “

5. Berhukum kepada selain syariat Allah.[1]

Dalilnya adalah:

- Firman Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 60:

‫ت َوقَ ْد ُأ ِم ُرو ْا َأن يَ ْكفُ ُرو ْا بِ ِه‬


ِ ‫َألَ ْم ت ََر ِإلَى الَّ ِذينَ يَ ْز ُع ُمونَ َأنَّ ُه ْم آ َمنُو ْا بِ َما ُأن ِز َل ِإلَيْكَ َو َما ُأن ِز َل ِمن قَ ْبلِكَ يُ ِريدُونَ َأن يَت ََحا َك ُمو ْا ِإلَى الطَّا ُغو‬
ً‫ضالَالً بَ ِعيدا‬ ِ ُ‫ش ْيطَانُ َأن ي‬
َ ‫ضلَّ ُه ْم‬ َّ ‫َويُ ِري ُد ال‬

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman
kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu?
Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari
thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-
jauhnya.”

- Firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 49-50:

‫ض َما َأن َز َل هّللا ُ ِإلَيْكَ فَِإن تَ َولَّ ْو ْا فَا ْعلَ ْم َأنَّ َما يُ ِري ُد هّللا ُ َأن‬
ِ ‫اح َذ ْر ُه ْم َأن يَ ْفتِنُو َك عَن بَ ْع‬ ْ ‫اح ُكم بَ ْينَ ُهم بِ َما َأن َز َل هّللا ُ َوالَ تَتَّبِ ْع َأ ْه َواء ُه ْم َو‬
ْ ‫َوَأ ِن‬
َ‫سنُ ِمنَ هّللا ِ ُح ْكما ً لِّقَ ْو ٍم يُوقِنُون‬ َ ‫ َأفَ ُح ْك َم ا ْل َجا ِهلِيَّ ِة يَ ْب ُغونَ َو َمنْ َأ ْح‬  َ‫اسقُون‬
ِ َ‫س لَف‬ ِ ‫ض ُذنُوبِ ِه ْم َوِإنَّ َكثِيراً ِّمنَ النَّا‬ ِ ‫صيبَ ُهم بِبَ ْع‬ ِ ُ‫ي‬

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan
Allah, den janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu
terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah
diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan
Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan
musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya
kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka
kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang
yang yakin?”

Bentuk-bentuk penyimpangan ini kadang telah menyatu pada suatu kelompok dan terkadang
masing-masing penyimpangan ini dilakukan oleh segelintir orang saja. Syahadat Laa ilaaha
illallaah adalah ajaran yang paling agung yang disampaikan oleh seluruh rasul. Mereka
berkali-kali berdakwah kepada kaum mereka dengan ucapan:

ُ‫يَا قَ ْو ِم ا ْعبُدُو ْا هَّللا َ َما لَ ُكم ِّمنْ ِإلَـ ٍه َغ ْي ُره‬

“Sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selainNya.” (Al-A’ raf: 59)

Dan ayat-ayat lain yang senada terdapat di berbagai surat dalam Al-Qur’an.

Dan ketika Allah mengutus Nabi Muhammad, maka syahadat Laa ilaaha illallaah-lah ajaran
dan sirah (sejarah perjalanan hidup) beliau menjadi saksi dalam kesungguhan dakwahnya.

Sebagaimana sabda beliau:

“Aku diutus dengan membawa pedang sampai datang hari Kiamat, sehingga manusia
menyembah Allah saja, yang tidak ada sekutu bagiNya dan rizkiku dijadikan dibawah
lindungan tombakku, dan Dia-lah yang menjadikan hina dan kecil (tidak berharga) bagi
siapa saja yang menyelisihi perintahku. “ (HR. Ahmad dan lainnya, hadits ini shahih)

Beliau juga bersabda:

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang haq selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan
shalat dan membayar zakat, jika mereka telah memenuhi yang demikian itu berarti mereka
telah memelihara darah dan harta mereka dariku, kecuali jika melanggar hak Islam, sedang
perhitungan (hisabnya) terserah kepada Allah “ (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah ketika mengutus para sahabat untuk berdakwah, beliau memerintahkan untuk
mengajak mereka bersyahadat terlebih dahulu, sebagaimana disebutkan tentang kisah Mu’adz
yang diutus beliau berdakwah ke Yaman:

“Engkau akan mendatangi suatu kaum dari golongan ahli kitab, maka terlebih dahulu
serulah mereka untuk mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah, dan
bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka menerima beritahukanlah bahwa Allah telah
mewajibkan mereka shalat yang lima waktu dalam sehari semalam. Jika ini telah mereka
taati, sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan zakat pada harta benda
mereka yang dipungut  dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-orang miskin di
antara mereka. Jika hal ini mereka penuhi, hendaklah engkau hindari harta benda mereka
yang berharga, dan takutlah engkau dengan doa orang yang teraniaya, karena di antara dia
dengan Allah tidak ada tabir pembatas.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Syahadat Laa ilaaha illallaah adalah kewajiban pertama bagi seorang hamba dan hendaknya
kalimat itu pula yang diucapkan seorang hamba di akhir hidupnya, sebagaimana disebutkan
dalam hadits:

“Talqinkanlah (ajarkanlah) orang yang menjelang mati diantara kamu dengan kalimat
syahadat: Laa ilaaha illallaah.” (HR. Muslim)

“Barangsiapa yang akhir ucapannya Laa ilaaha illallaah, niscaya masuk Surga.” (HR. Abu
Daud dan Al-Hakim dalam kitab Mustadrak dan dianggap shahih oleh Adz-Dzahabi)

Demi tegaknya kalimat syahadat maka Allah memerintahkan jihad, dakwah, amar ma’ruf
nahi mungkar, dan karena syahadat pula manusia terbagi menjadi dua golongan:

 Ahlul Iman, mereka inilah penghuni Surga.


 Ahlul Kufr, yang menghuni Neraka.

Orang yang menjalankan/mengamalkan makna syahadat dengan sebenar-benamya, dan


melaksanakan makna yang dikehendakiNya serta memenuhi hak-hak kalimat syahadat, maka
ia berhak memperoleh rasa keamanan dan petunjuk yang sempuma di dunia dan di akhirat,
sesuai dengan firman Allah:

َ‫سو ْا ِإي َمانَ ُهم بِظُ ْل ٍم ُأ ْولَـِئكَ لَ ُه ُم اَأل ْمنُ َوهُم ُّم ْهتَدُون‬
ُ ِ‫الَّ ِذينَ آ َمنُو ْا َولَ ْم يَ ْلب‬

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman
(syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-
orang  yang mendapat petunjuk “ (Al-An’am: 82)

Begitu juga sesuai dengan sabda Nabi :

‫فإن اللـه حرم على النار من قال ال إلـه إال اللـه يبتغي بذلك وجه هللا‬

“Sesungguhnya Allah mengharamkan Neraka bagi orang yang mengucapkan Laa ilaaha
illallaah dengan ikhlas dari hatinya karena mengharapkan ridha Allah “ (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)

Kalimat syahadat adalah pangkal keselamatan di dunia dan di akhirat, dan ia adalah dzikir
yang paling utama dan wasilah yang paling agung. Marilah kita memohon kepada Allah agar
Dia menjadikan kita dan saudara-saudara kita sesama muslim termasuk orang-orang yang
memahami makna kalimat syahadat, dengan segala konsekwensinya dan ikhlas dalam
mengucapkannya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa.

Anda mungkin juga menyukai