1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.
Ayat ini menjelaskan tentang tuntutan dari Allah tentang keutamaan mendirikan salat di
bandingkan dengan ibadah-ibadah yang lain. Dan Allah subhanahu Wa ta'ala
memerintahkan membaca kitab suci Alquran. Dengan shalat itulah dapat mencegah dari
perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.
Ditinjau dari segi kewajiban hukum wajib ada dua macam yaitu
Wajib ain yaitu kewajiban yang dibebankan oleh Allah subhanahu Wa Ta'Ala
kepada setiap orang yang sudah baligh atau mukallaf atau dewasa. Artinya
apabila dalam suatu masyarakat yang mengerjakan hanya sebagian
sementara yang lain tidak mengerjakan maka yang tidak mengerjakan harus
tetap mempertanggungjawabkan perbuatannya yaitu meninggalkan
kewajiban. Misalnya kewajiban salat dan membayar zakat.
Wajib kifai atau kifayah adalah kewajiban yang dibebankan dalam agama
kepada kelompok orang yang sudah baligh atau mukallaf. Artinya Apabila
ada salah seorang dari kelompok tersebut telah mengerjakan kewajiban
yang dituntut itu maka orang-orang lain dalam kelompok tersebut yang
tidak mengerjakan tidak dinilai berdosa. Misalnya mengurus jenazah sesuai
dengan syariat Islam.
2) Sunnah (Mandub)
Sunnah yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan
mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan maka orang yang meninggalkan tes
tersebut tidak mendapat siksa.Lafal ayat atau hadis yang menunjukkan arti sunnah
adakalanya berupa kalimat tegas yang menunjukkan kesunahannya dan adakalanya
berupa kalimat perintah yang diikuti suatu petunjuk atau Karina yang menunjukkan
arti sunnah seperti firman Allah dalam surat al-baqarah (2) : 282
Yang artinya,"wahai orang-orang yang beriman apabila kamu bermu' amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang telah ditentukan hendaklah kamu menuliskannya.
Secara garis besar hukum sunnah dapat dibagi menjadi dua bagian :
Sunnah muakkad ya itu perbuatan yang amat sering dilakukan oleh Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bahkan jarang sekali beliau tinggalkan kecuali hanya
beberapa kali saja. Contohnya berkumur dalam wudhu, azan dan iqomah dalam
salat berjamaah, membaca ayat suci Alquran setelah al-fatihah dalam salat.
Sunnah ghairu muakkad iya itu sewaktu aktivitas atau perbuatan yang
dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tetapi tuntutannya tidak
sekuat sunnah muakkad. Salah satu alasannya adalah nabi shallallahu alaihi
wasallam pernah mengerjakan tetapi juga sering meninggalkannya. contohnya
salat sunnah qobliyah isya.
3) Haram
Haram adalah segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan
mendapatkan pahala sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut akan
mendapat dosa atau siksa satu perbuatan dinilai haram berdasarkan teks ayat atau
hadis yang biasanya dinyatakan dengan beberapa ungkapan antara lain :
Kalimat larangan tersebut dinyatakan dengan jelas dan tegas misalnya dengan
kata harama Dan la yahillu(tidak halal) dengan segala bentuk perubahannya.
Misalnya firman Allah dalam surat Al an'am (6) : 151
Artinya :,"katakanlah "marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh
tuhanmu yaitu janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan dia".
Kalimat yang melarang itu menggunakan kata kerja yang melarang dan dibarengi
dengan petunjuk atau Karina yang menunjukkan bahwa perbuatan tersebut
benar-benar dilarang. Misalnya firman Allah dalam surat al-isra (17) :32
Artinya :,"dan janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk".
Diperintahkan untuk menjauhinya. Misalnya firman Allah dalam surat al-hajj
(22) : 30
Artinya :,"demikianlah perintah Allah dan barangsiapa yang mengungkapkan
apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi
Tuhannya Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak kecuali yang
diterangkan kepadamu keramaiannya maka jauhilah olehmu berhala-berhala
yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta".
Diancam dengan suatu hukuman atau siksa bagi orang-orang yang
melakukannya misalnya firman Allah dalam surat an-nur (24) : 4
Artinya :," dan orang-orang yang dulu menuduh wanita-wanita yang baik-baik
berbuat zina dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi maka dia
adalah mereka yang menuduh itu 80 kali darah dan janganlah kamu terima
kesaksian mereka buat selama-lamanya dan mereka itulah orang-orang yang
fasik".
4) Makruh
Suatu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan tersebut ditinggalkan maka
orang yang meninggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan maka orang
tersebut tidak mendapat siksa suatu perbuatan yang diketahui makruh dilihat dari
beberapa hal antara lain :
Ungkapan yang dipakai untuk melarang itu sudah menunjukkan kemakruhannya
seperti dengan menggunakan perkataan kahara memakruhkan dengan segala
bentuk dan perubahannya.
Dengan lafaz yang melarang mengerjakan suatu perbuatan kemudian
didapatkan di dalam ayat lain suatu kata yang menjadi petunjuk bahwa larangan
yang terdapat pada ayat tersebut bukan menunjukkan keharamannya. Misalnya
firman Allah dalam surat al-maidah (5) : 101
Artinya: ,"hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menanyakan kepada
nabimu hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan
jika kamu menanyakan di waktu Alquran itu
diturunkan niscaya akan diterangkan kepadamu Allah memaafkan kamu tentang
hal-hal itu Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
5) Mubah
Yang disebut mubah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang
mengerjakan tidak mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa suatu
perbuatan dikatakan makruh dapat diketahui melalui beberapa cara antara lain:
Perbuatan tersebut ditetapkan secara tegas kebolehannya oleh agama misalnya
dengan ungkapan ayat atau hadis tidak mengapa tidak ada halangan tidak berdosa.
Misalnya firman Allah dalam surat al-baqarah (2) : 235
Artinya:,"dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan
sindiran atau kamu menyembunyikan ( keinginan mengawini mereka ) dalam hatimu
Ada petunjuk dari ayat atau hadis berupa perintah untuk melakukannya tetapi ada
karena yang menunjukkan bahwa perintah tersebut hanya untuk mengubah saja.
Misalnya firman Allah dalam surat al-maidah (5) : 2
Artinya:," dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji maka bolehlah
berburu".
Ditetapkan kemubahannya karena adanya kaidah yang menyatakan bahwa pada
asalnya segala sesuatu itu adalah mubah selama tidak ada dalil yang memakruhkan
atau mengharamkan.
.
Secara garis besar prinsip umum hukum Islam ada tujuh macam ;
Prinsip Tauhid
Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia ada di bawah ketetapan yang
sama sebagai hamba Allah pelaksanaan dan pengamalan hukum Islam
merupakan suatu ibadah yaitu penghambaan manusia kepada Allah subhanahu
Wa ta'ala. Penjelasan Alquran tentang prinsip tauhid ada surat al-a'raf (7) : 172
Dari prinsip umum tersebut dapat ditarik beberapa prinsip khusus diantaranya
adalah :
Beban hukum yang diciptakan oleh Allah bertujuan untuk kemaslahatan hidup
manusia bukan untuk kepentingan Allah subhanahu Wa ta'ala.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan mengandung pengertian bahwa hukum Islam yang mengatur
persoalan manusia dari berbagai aspeknya harus dilandaskan kepada prinsip
keadilan yang meliputi hubungan antara individu dengan dirinya sendiri individu
dengan manusia dan masyarakatnya serta hubungan antara individu dengan
lingkungannya. Dari prinsip keadilan ini maka lahirlah kaidah dan hukum Islam
yang menyatakan bahwa hukum Islam dalam prakteknya dapat beradaptasi
sesuai ruang dan waktu. Prinsip keadilan ini disyaratkan dalam surat al-an'am
(6) : 152
Artinya :" dan apabila kamu berkata maka hendaklah kamu berlaku adil
kendatipun ia adalah kerabatmu,"
Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip pertama dan kedua. Amar Ma'ruf
ini mengandung arti bahwa hukum Islam ditegakkan untuk menjadikan umat
manusia dapat melaksanakan hal-hal yang baik dan benar sebagaimana
dikehendakinya oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Sedangkan nahi mungkar
mengandung arti hukum tersebut ditegakkan untuk mencegah terjadinya hal-hal
yang buruk yang dapat meruntuhkan kehidupan bermasyarakat. Di antara
penjelasan Alquran mengenai prinsip tersebut adalah surat Ali Imron (3) : 110
Artinya :."kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia
menyuruh kepada yang Ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman
kepada Allah sekiranya ahli kitab beriman tentulah itu lebih baik bagi mereka di
antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang fasik."
Artinya : ,"tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang
ingkar kepada takut dan beriman kepada Allah. maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus dan Allah
maha mendengar lagi Maha Mengetahui".
Artinya ," hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa Dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling Taqwa diantara
kamu sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi maha mengenal".
Prinsip ini mengajarkan bahwa sesama warga masyarakat harus saling menolong
demi tercapainya kemaslahatan bersama. Makna dari saling tolong-menolong
yaitu tolong menolong dalam berbuat kebajikan dan taqwa, bukan tolong
menolong dalam berbuat dosa dan maksiat. Ayat Alquran yang menjelaskan
tentang prinsip tolong menolong adalah surat al-maidah (5) : 2
Artinya ,"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak pula
mengusir kamu dari negerimu sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil".
D. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-
Nisaa’/4:59
Artinya : ,"hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan rasulnya dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka
kembalikanlah ia kepada Allah ( Alquran ) dan Rasul ( Sunnah ). Jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian yang demikian itu lebih utama ( bagimu ) dan
lebih baik akibatnya.
Ayat ini mengandung perintah untuk taat kepada Allah dan rasul-Nya serta Ulil Amri
serta dalam mengambil pendapat yang bertentangan dengan Kitab Al-Qur'an dan sunnah
Rasul itu adalah kehancuran.
2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan akhlak
manusia.
Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-
Ahzab/33:21
Artinya :," Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu
yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah".
Ayat ini menjelaskan tentang perintah kepada kita agar mencontoh Rasulullah dalam
segala hal karena di dalam diri Rasulullah itu ada suri tauladan yang baik serta
mendukung sunnah sebagai sumber akhlak adalah risalah kenabian Muhammad. Dengan
demikian peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia salah satunya ya
sebagai sumber akhlak.
Agama yang diyakini sebagai Wahyu dari Tuhan sangat efektif dan memiliki daya
tahan yang kuat dalam mengarahkan manusia agar tidak melakukan tindakan
amoral. Karena itu menempatkan agama pada posisi semula bisa menjadi penawar
kebingungan manusia modern. Moral yang bersumber agama bersifat mutlak
permanen eternal dan universal ia tidak tunduk kepada ruang dan waktu. Nilai-nilai
moral dalam Islam berlaku untuk semua orang dan semua tempat-tempat
memandang latar belakang etnis kesukuan kebangsaan, dan sosial kultural serta
lingkungan geografis mereka.
3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan yang
memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-Jaatsiyah
45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.
Artinya:," Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.
Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari dzikir dan
tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan maka ketika
itu bukan hasil teknologinya yang mesti ditolak melainkan kita harus memperingatkan
dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak
semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati diri dan tujuan penciptaan sejak dini
pula kehadirannya ditolak oleh Islam karena itu menjadi persoalan besar bagi martabat
manusia mengenai cara memadukan kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi
dengan pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya.
Sumber referensi
BMP PAI
MKDU4221/MODUL 4-6
Merdeka.com