AS SUNNAH
Anggota Kelompok :
Attharikh Oktaviyanto Putra
Yogy Nurmansyah
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDY D3 AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
PONTIANAK
2020
PENDAHULUAN :
Bahwasannya ilmu Ushul Fiqih merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan
seorang mujtahid didalam menjelaskan nash-nash dan mengelompokan sebuah
hukum yang tidak terdapat nashnya, juga merupakan ilmu yang sangat diperlukan
oleh qadh’I didalam memahami isi undang-undang secara lengkap, disamping
pelaksanaan perundang-undangan secara adil sesuai dengan maksud syar’i.
Dalam hal ini kami akan membahas sumber hukum islam yang ke-2 yaitu As-
Sunnah, ulama Fiqh memandang As-sunnah secara etimologi berarti jalan, tetapi
kalau kata ini dikaitkan dengan Rasulullah SAW, baik dalam kata ataupun
pengertiannya, maka maksudnya adalah suatu sabda atau perbuatan atau taqrir
beliau
RUMUSAN MASALAH
Apa Pengertian As Sunah?
Macam Macam As Sunah?
Hubungan Antara Al Quran Dan As Sunah?
PENGARTIAN :
Pengertian As-sunah menurut istilah syari’at ialah segala sesuatu yang bersumber
dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bentuk qaul (ucapan), fi’il (perbuatan),
taqrir (penetapan), sifat tubuh serta akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai
tasyri’ (pensyari’atan) bagi ummat Islam. Adapun hadits menurut bahasa ialah
sesuatu yang baru. As-Sunnah menurut istilah ulama ushul fiqih ialah segala
sesuatu yang bersumber dari Nabi selain dari Al-Qur-an, baik perbuatan, perkataan,
taqrir (penetapan) yang baik untuk menjadi dalil bagi hukum syar’i. As-Sunnah
menurut istilah ahli fiqih (fuqaha’) ialah segala sesuatu yang sudah tetap dari Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan hukumnya tidak fardhu dan tidak wajib, yakni
hukumnya sunnah.
Contoh-contoh dari definisi Sunnah yang dibawakan oleh ahli hadits antara lain:
1. Hadits qauli (Sunnah dalam bentuk ucapan) ialah segala ucapan Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ada hubungannya dengan tasyri’,
sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
2. Hadits fi’li (Sunnah yang berupa perbuatan) ialah segala perbuatan Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diberitakan oleh para Shahabatnya tentang
wudhu’, shalat, haji, dan selainnya. Contoh:
َأَّن الَّن ِبَّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َك اَن: َع ْن ُع ْث َم اَن ْب ِن َع َّفاَن
ُيَخ ِّلُل ِلْح َي َت ُه.
“Dari ‘Utsman bin ‘Affan bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
(apabila berwudhu’), beliau menyela-nyela jenggotnya.”
FUNGSI AS SUNNAH :
Sebagian besar ayat-ayat hukum dalam Al-Qur’an masih bersifat global, yang masih
memerlukan penjelasan dalam implementasi. Fungsi sunnah yang utama adalah
untuk menjelaskan Al-qur’an, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT:
….dan kami turunkan kepadamu Al-Qur’an agar kamu menjelaskan kepada umat
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka…(QS. An-Nahl:44)
Al-Qur’an disebut sebagai sumber hukum dan dalil hukum yang pertama, dan
sunnah disebut sumber hukum dan dalil hukum kedua (bayan) setelah Al-Qur’an.
Dalam kedudukan sebagai sumber dan dalil hukum kedua, sunnah menjalankan
fungsinya sebagai berikut:
Bayan ta’kid
Bayan Ta’kid yaitu menetapkan dan menegaskan hukum-hukum yang
tersebut dalam Al-Qur’an. Dalam ini sunnah hanya seperti mengulangi apa
yang dikatakan Allah dalam Al-qur’an. Contohnya Allah berirman:
...dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. (QS.al-Baqarah:110)
Bayan tafsir
Bayan Tafsir yaitu memberikan penjelasan arti yang masih samar dalam Al-
Qur’an, atau terperinci apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secara
garis besar, memberi batasan terhadap apa yang disampaikan Allah secara
mutlak.
Perintah shalat disampaikan Al-qur’an dalam arti yang ijmal, yang masih
samar, artinya karena dapat saja dipahami dari padanya semata doa sebagai
yang dikenal secara umum pada waktu itu. Kemudian Nabi melakukan
perbuatan shalat secara jelas dan terperincidan menjelaskan kepada
umatnya : “inilah shalat dan kerjakanlah shalat itu sebagai mana kamu lihat
aku mengerjakannya.”
Dalam Al-Qur’an secara umum dijelaskan bahwa anak laki-laki dan anak
perempuan adalah ahli waris bagi oang tuanya yang meninggal (QS.an
Nisa’:7) sunnah Nabi membatasi hak warisan itu hanya kepada anak-anak
yang bukan penyebab kematian orng tuanya itu, dengan ucapan: pembunuh
tidak dapat mewarisi orang yang dibunuhnya”.
Bayan Tasyri
Bayan Tasyri yaitu menetapakn suatu hukum dalam sunnah yang secara
jelas tidak di sebutkan dalam Al-Qur’an. Dengan demikian kelihatan bahwa
sunnah menetapkan sendiri hukum yang tidak ditetapakn Al-Qur’an.
Seperti al-Qur’an menjelaskan tidak bolehnya mengawini dua perempuan
yang bersaudara dalam waktu yang sama. (QS: an-Nisa:23). Sunnah Nabi
memperluas hal itu dengan ucapan: “Tidak boleh memadu seseorang dengan
bibinya atau dengan anak saudaranya”. Al-qur’an melarang mengawini
perempuan yang mempunyai hubungan nasab. Sunnah Nabi memperluas
laranngan mengawini saudara sepersusuan. Larangan karena sebab susuan ,
disamakan dengan larangan karena sebab hubungan nasab.
Sebenarnya bila diperhatikan dengan teliti akan jelas apa yang ditetapkan
tersendiri oleh sunnah itu, pada hakikatnya adalah penjelasan terhadap apa
yang disinggung Allah dalam Alqur’an atau memperluas apa yang disebutkan
Allah secara terbatas.
Umpama Allah SWT menyebutkan dalam al-Qur’an tentang haramny
memakan bangkai, darah, daging babi dan sesuatu yang disembelih tidak
dengan menyebut nama Allah(QS. Al-Maidah:3). Kemudian mengatakan
“haramnya setiap binatang buas yang bertaring dan kukunya mencekam’.
Larangan ini secara lahir dapat dikatakan sebagai hukum baru yang
ditetapkan oleh Nabi. Sebenarnya larangan Nabi itu hanyalah penjelasan
terhadap larangan Allah memakan sesuatu yang kotor(QS. Al-a’raf:33)
Sunnah Qoulyyah,
yaitu ucapan Nabi SAW. Yang didengar oleh dan disampaikan seorang atau
beberapa sahabat kepada orang lain. Misalnya, sabda Rosullah yang
diriwayatkan Abu Hurairah:
“tidak sah shalat seseorng yang tidak membaca surat Al-Fatihah” (HR al-
Bukhari dan Muslim}
Sunnah taqqririyyah
Sunnah taqqiririyyah yaitu perbuatan atau ucapan sahabat yang dilakukan
dihadapan Nabi SAW, tetapi Nabi hanya diam dan tidak menceganya. Sikap
diam dan tdak mencega dari Nabi SAW ini, menunjukan persetujuan Nabi
SAW (taqqrir), terhadap perbuatan sahabat tersebut.
KESIMPULAN
Dari materi diatas setidaknya ada beberapa poin yang dapat disarikan dalam
tema singkat tentang “As-Sunnah” ini:
As-Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan oleh Nabi SAW, baik
secara perkataan, perbuatan, dan penetapannya.
PENUTUP
Demikian makalah ini kami susun. Punulis menyadari dalam makalah ini masih
banyak sekali kekurangan dan jauh dari kesan “sempurna”. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang kontruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
saya selanjutnya. Akhirnya semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja
yang membcanya. Amin
Bukti diskusi