Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PENGETAHUAN LINGKUNGAN

LIMBAH PERTANIAN

Kelompok:

Nama : AMANAT BINTANG SAPTOMO (18522102 )

TOMMY ERVIN SAPUTRA ( 18522110 )

RIZKA AHNAF MAULANA (18522115 )

HASBI ARIAWAN WW ( 18522119)

RIFQI RESTU HAMIDI ( 18522122 )

Kelas : A

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2019
Pencemaran Udara dan Lingkungan Akibat
Pembakaran Limbah Pertanian dan Pengunaan Pupuk Urea berlebih

A. Penyebab Masalah Limbah Pertanian

Dalam pengolahan sumberdaya pertanian banyak dijumpai masalah dalam


pengolahan limbah hasil pertanian maupun cara pengolahan sumber daya tersebut. Salah
satunya adalah pembakaran limbah pertanian yang menyemari udara dan pengunaan pupuk
kimia berlebih yang merusak kualitas tanah. Hal ini perlu diperhatikan karena dapat
menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar daerah pertanian tersebut.

Dalam mengolah hasil pertanian padi, para petani biasanya membersihkan limbah
pertanian berupa jerami dengan cara membakarnya. Hal ini banyak di temui di berbagai
daerah di indonesia, salah satunya di daerah Lampung Selatan (Lamsel) dimana para petani
membakar limbah jerami untuk mempermudah membersihkan lahan sesudah panen.

Selain itu terdapat masalah dalam cara pengolahan pertanian dalam menggunakan
pupuk kimia urea. Para petani terlalu banyak mengunakan pupuk urea pada lahan
pertaniannya. Para petani tidak menyadari bahwa berdasarkan penelitian, pupuk urea yang
diserap hanya 50 persen sisanya menguap atau masuk ke air yang mengakibatkan
pencemaran pada lingkungan di sekitar lahan pertanin.

B. Dampak
Banyak dampak negatif yang terjadi dari pembakaran limbah pertanian dan
penggunaan pupuk urea yang berlebihan. dampak tersebut sangat mengganggu kegiatan
manusia dan tidak bagus untuk kesehatan manusia. Dampak dapat dirasakan terhadap
kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dirasakan dan
menimbulkan dampak yang buruk setelah beberapa tahun. Dengan demikian, pencemaran
lingkungan sering kali mengandung berbagai resiko terhadap kesehatan manusia.
Berikut merupakan dampak dari pembakaran limbah;
1. Membakar limbah mengakibatkan polusi udara.
2. Gangguan kesehatan berupa Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
3. mengganggu jarak pandang manusia untuk beraktivitas.
Aktivitas pembakaran jerami hanya mengganggu pengendara roda dua. Sebab
pengendara kendaraan roda empat bisa menutup bagian kaca.
Berikut ini merupakan dampak dari penggunaan pupuk urea secara berlebihan;
1. Menggunakan pupuk urea secara berlebihan justru tidak efektif bagi lahan
pertanian dikarenakan pupuk yang diserap hanya 50% dan sisanya menguap
ke udaran dan larut ke air mencemari lingkungan.
2. kandungan logam berat pada pupuk urea adalah salah satu penyebab
kerusakan lingkungan karena kandungan kimianya bisa larut dalam air yang
digunakan masyarakat selain itu tanah yang digunakan petani berpotensi
menurun kualitasnya untuk bercocok tanam karena terlalu banyak
menggunakan pupuk kimia, tanah bisa menjadi keras dan susah diolah yang
berdampak aerasi tanah menjadi menurun sehingga pertumbuhan akar
tanaman untuk mencari unsur hara semakin sulit.
C. Cara Menaggulangi

Dampak pencemaran lingkungan dari limbah lingkungan sangat membahayakan


masyarkat dan lingkungan sekitar. Oleh itu di perlukan penaggulangan yang tepat agar
masalah tersebut dapat diselesaikan dengan mudah.

Dalam menaggulangi masalah pembakaran limbah pertanian, dapat mengunakan


cara dengan melakukan pengolahan limbah menjadi hal yang lebih berguna, menggingat
limbah pertanian kebanyakan masih dapat diolah lebih lanjut.
Limbah pertanian dapat di olah menjadi;

1. Campuran pakan ternak


Jerami memiliki kandungan gizi yang dapat digunakan sebagai campuran
pakan ternak. Untuk mengoptimasi kegunaan jerami sebagai pakan ternak,
jerami dapat diolah lebih lanjut dengan melakjukan fermentasi untuk
menigkatkan gizi.
2. Mengolah limbah jerami menjadi briket
Briket arang dapat digunakan sebagai energi alternatif pengganti minyak
tanah. Bahan baku pembuatan briket arang dapat dibuat dari berbagai
macam bahan, misalnya jerami padi. Briket memiliki kelebihan yaitu dalam
penggunaannya lebih hemat dan ekonomis, selain itu juga aman dan ramah
lingkungan. Dengan pengolahn menjadi briket, limbah pertanian berupa
jermai dapat diolah menjadi memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan
bermanfaat.

Dalam menangulangi masalah tentang dampak dari penggunaan pupuk urea yang
berlebih dalam pertanian dapat melakukan bebrapa hal sebagai berikut:

1. Mengganti penggunaan pupuk urea dengan pupuk lain


Penggunaan pupuk NPK dengan komposisi yang sesuai dengan takaran yang
sudah ditentukan dalam pemupukan tanaman. Atau mengunakan pupuk
organik yang alami.
2. Membuat irigasi atau saluran aliran air yang tertata dengan baik
Dengan mengatur saluran irigasi air pada lahan pertanian dan membagi
arilan air irigasi dengan aliran air untuk konsumsi atau keperluan
masyarakat. Sehingga kemungkinan terkontaminasi menjadi tidak ada
3. Pengaturan dosis dalam penggunaan pupuk urea
Dengan mengatur komposisi dari penggunaan dari pupuk urea dapat
mengurangi dampak terhadap lingkungan yang kemungkinan terjadi.
Lampiran

Ganggu Pernapasan, Bakar Limbah Pertanian Dipertahankan Warga Lamsel

LAMPUNG - Aktivitas membersihkan lahan dengan cara membakar limbah pertanian


masih dipertahankan warga di Lampung Selatan (Lamsel).

Membakar limbah mengakibatkan polusi, gangguan kesehatan berupa Infeksi saluran


pernapasan atas (ISPA), mengganggu Jarak pandang.

Sumaidi, salah satu warga petani di Kecamatan Penengahan, menyebut, cara efektif
membersihkan sampah dengan membakar dipertahankan warga.

Sumadi beralasan, sebagian limbah pertanian merupakan batang padi atau jerami yang
sudah tidak bisa dimanfaatkan. Pemanfaatan limbah hasil pertanian diakuinya telah
dilakukan dengan menggunakan jerami sebagai sumber pakan.

Limbah yang tersisa selanjutnya dibakar untuk mempercepat pembersihan tahap akhir.
Pembakaran jerami menurutnya dilakukan memperhitungkan arah angin sehingga tidak
mengganggu pengendara.

Pembakaran jerami di dekat Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) diakuinya kerap menjadi
sumber polusi. Meski demikian intensitas pembakaran jerami saat ini mulai berkurang.

Pasalnya pemanfaatan jerami untuk pakan ternak ikut mengurangi volume jerami yang
dibakar. Sejumlah perusahaan penggemukan sapi di wilayah Sidomulyo. pemilik ternak
perseorangan. memanfaatkan jerami untuk pakan. Beberapa perusahaan bahkan ikut
mengurangi limbah pertanian jerami yang tersisa.

"Dua tahun terakhir jerami kerap dimanfaatkan sebagai alternatif pakan bagi perusahaan
ternak sehingga limbah pertanian yang dibakar berkurang, masih tetap ada, tetapi
jumlahnya tidak banyak," papar Sumardi salah satu petani,saat ditemui Cendana News.
Jumat (12/4/2019).
Sumaldi juga menyebut, aktivitas pembakaran jerami hanya mengganggu pengendara roda
dua. Sebab pengendara kendaraan roda empat bisa menutup bagian kaca saat melintas

Ia menyebut, belum pernah mendapat teguran dari pengendara yang terganggu akibat
aktivitas pembakaran Limbah pertanian tersebut. Sejumlah pengendara motor yang
melintas diakuinya kerap sudah mengenakan masker saat melintas di Jalinsum yang berada
di dekat lahan pertanian

Selain aktivitas pembakaran limbah pertanian berupa jerami, saat musim panen jagung,
pembakaran limbah masih kerap dilakukan. Sebagian limbah jagung berupa tebon yang
dibakar diakui Sumaidi mulai berkurang.

50 Persen Pupuk Urea Terbuang Percuma Malah Rusak Lingkungan

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi


(Unsil) mendukung penuh program pertanian organik oleh petani. Berbagai kajian
akademis Unsil diharapkan ikut menggiatkan petani organik ketimbang menggunakan
bahan kimiawi.

Dekan Fakultas Unsil Unsil, Ida Hodiyah mengatakan perbedaan utama tanaman organik
dan nonorganik adalah dari faktor penggunaan bahan kimiawinya. Adapun petani organik
tentunya menggunakan bahan alami dari lingkungan sekitar. Ia mengingatkan petani
nonorganik bahwa penggunaan bahan kimiawi seperti urea justru tidak efektif bagi lahan
pertanian.

"Padahal para petani tidak tau bahwa secara ilmiah hasil penelitian urea diserap hanya 50
persen sisanya menguap atau masuk ke air jadi cemari lingkungan, berarti ini uang buat beli
pupuk, percuma 50 persen terbuang," katanya dalam acara Agro Kingdom di Unsil, Kamis
(11/5).
Bahkan, ia menuding penggunaan logam berat dalam kandungan urea ini sebagai salah satu
penyebab kerusakan lingkungan. Sebab kandungan kimiawinya bisa larut dalam air yang
akan digunakan masyarakat. Selain itu, tanah yang digunakan petani pun berpotensi
menurun kualitasnya untuk ditumbuhi. "Terlalu banyak pakai pupuk kimia tanah jadi keras
susah diolah berarti aerasi tanah jelek pertumbuhan akar cari unsur hara makin sulit,"
ujarnya.

Ia pun menawarkan penggunaan bahan alami dalam pertanian seperti pupuk kompos.
Apalagi, tanaman organik sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia karena sudah
dilakukan secara turun-temurun. Penggunaan bahan kimia dalam pertanian, menurutnya
baru dilakukan setelah ada penemuan pupuk kimia.

"Sebenarnya sejak dulu sebelum ada revolusi hijau sudah dilaksanakan tanaman organik
dari nenek moyang manfaatkan limbah rumah tangga. Kami tidak telat sudah mulai sejak
2000an cuma perlu komitmen petani karena mereka tergoda pupuk kimia karena hasilnya
dianggap lebih maksimal," ucapnya.

Anda mungkin juga menyukai