Edisi XIII
Disusun oleh
diperbaiki hingga edisi ke XIII dan mulai diterapkan pada PPDH Gelombang
XXXIII. Ada hal yang baru dari PPDH Gel XXXIII yaitu : persoalan Medicated
Feed dan Materi yang ada di Buku Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner, 2019.
Buku pandu ini di buat dalam rangka memberikan kepastian aturan yang berlaku
untuk bidang ilmu Terapetik Veteriner. Kedepan buku pandu ini tetap disusun dan
Veteriner.
Harapan penulis, buku pandu ini dapat dijadikan sebagai role model untuk bidang
ilmu yang sama bagi Fakultas Kedokteran Hewan di seluruh Indonesia. Sebagai
akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih pada semua fihak yang telah
membantu menyelesaikan buku pandu ini, dan seperti pepatah takada gading yang
tak retak, oleh sebab itu kritik yang membangun selalu penulis nantikan.
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kover depan : i
Kata Pengantar : ii
ii
BAB XV DAFTAR DOSIS LAZIM VETERINER : 112
iii
BAB I FALSAFAH TERAPETIK VETERINER
Terapetik veteriner merupakan bagian kecil dari Cabang Ilmu Farmasi Veteriner
yangmuncul akibat permasalah mengenai tata cara permintaan obat hewan dan alat
kesehatan hewan dari seseorang berprofesi pemberi obat kepada ahli pembuat obat
hewan. Tata cara permintaan obat hewan dan alat kesehatan hewan tersebut semata-
mata untuk tujuan pengobatan dalam rangka melakukan strategi perang melawan
dilakukan terhadap kondisi penderita rawat jalan, kondisi penderita rawat inap dan
kebutuhan pengobat sendiri melalui selembar kertas ressep. Manifestasi dari hasil
permintaan tersebut akan berupa barang dengan ukuran tertentu yang belum tentu
beragam dalam menyikapi setiap serangan penyakit yang sejenis oleh si pengobat
rancangan strategi pengobatandari fihak si pengobat (bukan suatu karya seni dari
si pengobat).
pengobatan umum oleh seorang dokter hewan berupa CITO, TUTO CURARE et
JUCUNDE, dapat melihat pada buku ajar bag UMUM ILMU FARMASI
1
tersedia di PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KAMPUS C
UNAIR.
berupa obat hewan dan ataupun alat kesehatan hewan, tetap memegang prinsip-
prinsip etika penulisan resep yang akan di uraikan lebih lanjut pada bab etika
manifestasi hasil aplikasi penulisan resep harus mampu mencapai sasaran seperti
kehendak si pengobat. Oleh sebab itu unsur manfaat dari terapan terapetik veteriner
adalah (i) berhasil guna dan (ii) berdaya guna semata-mata utntuk tindakan elat
veteriner. Ranah yang digunakan sebagai sasaran terapan terapetik veteriner adalah
ranah (i) sehat di bidang layanan jasa klinik, ranah (ii) sakit di bidang layanan jasa
klinik dan (iii) ranah IPTEK yang dapat bermanfaat sebagai penunjang ranah sehat
dan ranah sakit. Ranah sehat dicontohkan yaitu salahsatunya permintaan premik dan
vitamin untuk meningkatkan kinerja hewan menjadi lebih meningkat, ranah sakit
dicontohkan yaitu pengobatan kasus infeksi pada hewan,. Sedangkan ranah IPTEK
bersinggungan dengan IPTEK seperti objek glass, zat pewarna untuk pemeriksaan
darah, dsb.
2
BAB II ATURAN BAGI PESERTA DIDIK
Dalamn melakukan penulisan resep terdapat etika penulisan resep seperti (i)
prudentiality, (ii) jujur dan dapat dipercaya, (iii) responsibility, (iv) non-
diskriminatif, (v) abused, (vi) misused, (vii) politeness, (viii) wisdom (ix)
coaching. Lebih lanjut paparan etika penulisan resep dapat merujuk pada
Prudentiality
menangani persoalan penulisan resep obat hewan dan alat keseatan hewan. Sikap
selalu berhati-hati diperlukan dalam penulisan resep, sebab selembar kertas resep
yang telah ditulis oleh seorang dokter hewan merupakan materi hukum.
Sementara diketahui bahwa masalah obat pada hakekatnya adalah suatu materi
misteri dengan lima dampak yaitu (i) dampak manfaat, (ii) dampak samping, (iii)
dampak lanjut, (iv) dampak ikutan, (v) dampak tak terduga. Dengan demikian
persoalan hukum.
3
Makna jujur dan dapat dipercaya dimaknai dengan semua materi hukum yang
tertulis dalam lembar kertas resep, tidak ada yang disembunyikan dan bersifat
legal tanpa menabrak aturan hukum apapun. Sifat jujur amat diperlukan dalam
ada unsur privasi dalam rangka menjaga nama baik pemilik hewan.
Responsibility
hari kondisi penderita melalui kontak personal dengan pemilik hewan atau
Non-diskriminatif
yang tidak berpihak terhadap apapun baik terhadap tempat penjualan obat hewan
tertentu, jenis nama dagang obat hewan tertentu maupun jasa layanan klinik yang
Abused
kriminal lain.
Missused
4
Penggunasalahan obat hewan (misused) dimaksudkan adalah seyogyanya dokter
hewan mengetahui tatacara penggunaan obat hewan yang baik melalui aturan
penggunaan obat hewan. Oleh sebab itu disarankan sebagai calon dokter hewan
maupun setelah menjadi dokter hewan, melakukan peningkatan mutu diri melalui
Politness
dimanifestasikan dengan (i) tulisan resep yang jelas, (ii) warna alat penulis biru
atau hitam, (iii) menjaga kebersihan, kelaziman ukuran blanko kertas resep dan
komunikasi formal antar profesi ( missal dokter hewan dengan apoteker) secara
professional (misal melafalkan nama obat atau bahan aktif obat harus benar)
dan santun. Makna politeness akan menjadikan calon dokter hewan mengerti
Wisdom
Makna wisdom diartikan bijak dalam memilih jenis obat yang akan ditebuskan
oleh pemilik hewan, sehingga menjadi lebih terjangkau harga yang kelak ditebus,
Coaching
5
Makna coaching dimaksudkan adalah melakukan edukasi kepada pemilik hewan,
sehingga obat hewan yang diperoleh menjadi sukses untuk diberikan. Edukasi
juga diperlukan untuk hal-hal lain yang harus dilakukan semata-mata untuk
pengobat.
Peserta didik Wajib mengisi form identitas diri yang telah disediakan oleh Lab.
Farmasi Veteriner dengan diberikan pas foto 3x4 berwarna (bagi pria berlatar
Pas foto
TERAPETIK VETERINER
3x4 GELOMBANG :…….. (tanggal…….. s/d………..…..)
Nama :
Asal mahasiswa S1 :
No. mahasiswa :
Alamat :
No. Hp/Rumah : e-mail:………………………..
Nama orang tua :
Alamat orang tua :
Peserta didik wajib (i) mengikuti kegiatan tatap muka selama 14 kali tatap
muka selama 2 jam, (ii) mencari dan mempelajari materi yang berkaitan dengan
obat dan menghafal ulang khasiat dan jenis-jenis obat, (ii) menghafal beberapa
dosis lazim esensial yang dianjurkan oleh pemberi materi. Peserta didik wajib (iii)
6
melakukan peningkatan kompetensi diri hingga mencapai tingkat tertentu atau
setara minimal dengan nilai B untuk mencapai kelulusan dan tetap (iv)
oleh aturan dalam buku panduan ini. Peserta didik yang berhalangan hadir harus
Peserta didik berhak memperoleh hak-hak dasar seperti (i) informasi perolehan
nilai, (ii) informasi kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik, (iii) informasi
perolehan materi ajar, (iv) meminjam materi ajar, (v) informasi cara meningkatkan
Veteriner diluar waktu yang telah ditetapkan oleh fihak fakultas dengan tempat di
didik dengan pemberi materi tanpa dipungut biaya apapun. Pemberian pelatihan
khusus wajib dilakukan sebelum ujian akhir dan atau sebelum ujian
dari jumlah kebutuhan dan tingkat capaian yang kelak dipersyaratkan oleh cabang
7
8
BAB III PETA KONSEP
TIU: Setelah mengikuti materi Terapetik Veteriner peserta PPDH mampu menganalisis resep dan melakukan strategi terapi pada
penderita hewan besar, hewan kecil, hewan liar, unggas dan hewan akuatik menggunakan obat secara Logis dan
Bertanggungjawab berdasarkan prinsip Cito, Tuto, Curare, et Jucunde melalui permintaan resep dengan capaian (1) cepat
ditebus, (2) cepat sembuh, (3) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah kefarmasian serta (4) sukses diberikan.
TIK 1: TIK 2:
R/ Alat Kesehatan TIK 3: TIK 4: TIK 5:
R/ Sediaan steril R/ Hewan Liar R/ Hewan besar
R/ Penderita Khusus R/ Bunting
9
BAB IV GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN
NO TUJUAN INSTRUKSIONAL POKOK SUB POKOK BAHASAN METODE MEDIA WAKTU BACAAN
KHUSUS BAHASAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Merck Veterinary
1. Dapat menganalisis dan Pemilahan dan Cairan elektrolit intra Respo Infocus 2x 50
10
Manual Edisi 10,
menuliskan resep sediaan steril, penulisan vaskular nsi dan Whiteboard menit
2010.
alat kesehatan hewan untuk resep sediaan Cairan plasma diskusi Film pendek
Veterinary Drugs,
pengobatan hewan maupun untuk steril, alat intravaskular Latiha
persediaan dokter hewan dalam kesehatan 2nd Ed. 2002. Mark
Cairan nutrisi intra dan n menulis
menjalankan praktisi serta mampu hewan. G. papich
ekstra vaskular resep
menganalisis dan menuliskan Panduan Model
Infus set Tugas
resep untuk kasus-kasus klinik Pembelajaran Live
Spuit disposibel Skill Untuk
hewan usia di bawah 10 bulan Chromoatic gut Program
Kapas steril Pendidikan
Urine cateter Penulisan Resep
Siring glycerin Tingkat Dokter
Hewan, 2011. M.
Penetapan Lazuardi, Pandu
indikasi, jenis Penggunaan Tx Simptom, Aksara Publishing,
obat dan dosis, Causal : Jakarta.
BSO, waktu Anastesi,
dan cara, sesuai premedikasi, sedative Bagian Khusus
kondisi hipnotik Ilmu Farmasi
penderita dan Veteriner. 2019. M.
aplikasi
Analeptika
Analgesik narkotika, Lazuardi. AUP:
penulisan resep Surabaya
resep rawat Non narkotika elative
inap dan rawat Antiaritmik dan
Merck Veterinery
jalan kasus derivatnya Manual, Edisi 10
klinik pada Stimulansia 2010
hewan usia di Hormonal
bawah 10 bulan
Histamin dan Lazuardi M. 2016.
antihistamin Bagian umum Ilmu
Adsobensia, Farmasi Veteriner.
Adstrigentia, Jakarta : Ghalia
11
Demulcent Indonesia.
Karminativa, antasida
Antiemetika Bagian Khusus
Katartika dan Ilmu Farmasi
antidiarhae Veteriner. 2019. M.
Antibiotika Lazuardi. AUP:
Sullfonamida Surabaya
Antiseptika
desinfektansia Lazuardi M. 2010.
Antelmintika Biofarmasetik dan
Anti ektoparasit farmakokinetik
elativeoal klinik medis
Diuritikaa, antiradang veteriner. Jakarta:
Antiviral, Ghalia Indonesia
Anti jamur
Anti kanker
Merck Veterinary
2. Dapat menganalisis dan Penetapan Penggunaan Tx Simptom, Respo Infocus 2x 50
menuliskan resep rawat jalan dan indikasi, jenis obat Causal : menit Manual Edisi10,
nsi dan Whiteboard
2010.
rawat inap untuk kasus klinik dan dosis, BSO, Anastesi, diskusi Film pendek
hewan tua waktu dan cara, premedikasi, sedative Latiha
sesuai kondisi Veterinary Drugs,
hipnotik n menulis
penderita dan 2nd Ed. 2002. Mark
Analeptika resep
aplikasi penulisan G. papich.
Tugas
resep resep rawat Analgesik narkotika,
inap dan rawat Non narkotika elative Panduan Model
jalan kasus klinik Antiaritmik dan Pembelajaran Live
pada hewan tua derivatnya Skill Untuk
Stimulansia Program
12
Hormonal Pendidikan
Histamin dan Penulisan Resep
antihistamin Tingkat Dokter
Hewan, 2011. M.
Adsobensia, Lazuardi, Pandu
Adstrigentia, Aksara Publishing,
Demulcent Jakarta
Karminativa, antasida
Antiemetika Lazuardi M. 2016.
Katartika dan Bagian Umum Ilmu
antidiarhae Farmasi
Antibiotika Veteriner.Jakarta:
Sullfonamida Ghalia Indonesia
Antiseptika Bagian Khusus
desinfektansia Ilmu Farmasi
Antelmintika Veteriner. 2019. M.
Anti ektoparasit Lazuardi. AUP:
elativeoal Surabaya
Diuritikaa, antiradang
Antiviral, Lazuardi M. 2010.
Anti jamur Biofarmasetik dan
farmakokinetik
Anti kanker
klinik medis
veteriner. Jakarta:
Ghalia Indonesia
3. Dapat menganalisis dan Penetapan Na Cl Respo Infocus 2x 5 Merck Veterinary
menuliskan R/ terapi cairan indikasi, jenis obat Ringer lactat menit Manual Edisi10,
nsi dan Whiteboard
dan dosis, BSO, Glukose, Dextrose 2010.
diskusi Film pendek
Veterinary Drugs,
waktu dan cara, Asering A Latiha
sesuai kondisi 2nd Ed. 2002. Mark
Asering B n menulis
13
penderita dan Protein resep G. papich.
aplikasi penulisan Plasma darah Tugas
resep resep rawat Panduan Model
inap dan rawat Pembelajaran Live
jalan kasus klinik Skill Untuk
Program
Pendidikan
Penulisan Resep
Tingkat Dokter
Hewan, 2011. M.
Lazuardi, Pandu
Aksara Publishing,
Jakarta
Lazuardi M. 2016.
Bagian Umum Ilmu
Farmasi
Veteriner.Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Bagian Khusus
Ilmu Farmasi
Veteriner. 2019. M.
Lazuardi. AUP:
Surabaya
Lazuardi M. 2010.
Biofarmasetik dan
farmakokinetik
klinik medis
veteriner. Jakarta:
14
Ghalia Indonesi
Merck Veterinary
4. Dapat menganalisis dan Penetapan Penggunaan Tx Simptom, Respo Infocus 2 x 50
menuliskan resep rawat jalan dan indikasi, jenis obat Causal : menit Manual Edisi10,
nsi dan Whiteboard
2010.
rawat inap untuk kasus klinik dan dosis, BSO, Anastesi, diskusi Film pendek
hewan bunting dan laktasi waktu dan cara, Veterinary Drugs,
premedikasi, sedative Latiha
sesuai kondisi 2nd Ed. 2002. Mark
hipnotik n menulis
penderita dan G. papich.
Analeptika resep
aplikasi penulisan Panduan Model
Tugas
resep resep rawat Analgesik narkotika, Pembelajaran Live
inap dan rawat Non narkotika elative Skill Untuk
jalan kasus klinik Antiaritmik dan Program
pada hewan derivatnya Pendidikan
bunting dan Stimulansia Penulisan Resep
laktasi Tingkat Dokter
Hormonal Hewan, 2011. M.
Histamin dan Lazuardi, Pandu
antihistamin Aksara Publishing,
Adsobensia, Jakarta
Adstrigentia,
Demulcent Lazuardi M. 2016.
Karminativa, antasida Bagian Umum Ilmu
Farmasi Veteriner.
Antiemetika
Jakarta : Ghalia
Katartika dan Indonesia.
antidiarhae
Antibiotika Bagian Khusus
Sullfonamida Ilmu Farmasi
Antiseptika Veteriner. 2019. M.
desinfektansia Lazuardi. AUP:
Antelmintika Surabaya
Anti ektoparasit
15
elativeoal Lazuardi M. 2010.
Diuritikaa, antiradang Biofarmasetik dan
Antiviral, Farmakokinetik
Klinik Medis Vet.
Anti jamur
Jakarta: Ghalia
Anti kanker Indonesia .
Merck Veterinary
5. Dapat menganalisis dan Penetapan Penggunaan Tx Simptom, Respo Infocus 2 x 50
menuliskan resep rawat jalan dan indikasi, jenis obat Causal : menit Manual Edisi 10,
nsi dan Whiteboard
2010.
rawat inap untuk kasus klinik dan dosis, BSO, Anastesi, diskusi Film pendek
hewan keadaan khusus waktu dan cara, Veterinary Drugs,
premedikasi, sedative Latiha
sesuai kondisi 2nd Ed. 2002. Mark
hipnotik n menulis
penderita dan G. papich.
Analeptika resep
aplikasi penulisan Panduan Model
Tugas
resep resep rawat Analgesik narkotika, Pembelajaran Live
inap dan rawat Non narkotika elative Skill Untuk
jalan kasus klinik Antiaritmik dan Program
pada hewan gagal derivatnya Pendidikan
ginjal dan hepar Stimulansia Penulisan Resep
Tingkat Dokter
Hormonal Hewan, 2011. M.
Histamin dan Lazuardi, Pandu
antihistamin Aksara Publishing,
Adsobensia, Jakarta
Adstrigentia, Lazuardi M. 2016.
Demulcent Bagian Umum Ilmu
Karminativa, antasida Farmasi Veteriner.
Jakarta: Ghalia
Antiemetika
Indonesia.
Katartika dan Bagian Khusus
antidiarhae Ilmu Farmasi
16
Antibiotika Veteriner. 2019. M.
Sullfonamida Lazuardi. AUP:
Surabaya.
Antiseptika
desinfektansia
Antelmintika
Anti ektoparasit
elativeoal
Diuritikaa, antiradang
Antiviral,
Anti jamur
Anti kanker
17
Anti ektoparasit Biofarmasetik dan
elativeoal farmakokinetik
ntiradang klinik medis
veteriner. Jakarta:
Antiviral, Ghalia Indonesia.
Anti jamur
Bagian Umum Ilmu
Farmasi Veteriner.
2016. M. Lazuardi.
Ghalia : Indonesia
Bagian Khusus
Ilmu Farmasi
Veteriner. 2019. M.
Lazuardi. AUP:
Surabaya
7. Dapat menganalisis dan Penetapan indikasi, Penggunaan Tx Simptom, – Respo - Infocus 2 x 50
menuliskan resep rawat inap dan jenis obat dan dosis, Causal : nsi dan - Witheboar menit Merck Veterinary
Manual Edisi 10,
rawat jalan kasus klinik pada BSO, waktu dan Anastesi, Diskusi d
2010.
Sapi, Kerbau, Kuda Domba, cara, sesuai kondisi premedikasi, sedative – Latiha - Film
Kambing penderita dan hipnotik n menulis pendek
aplikasi penulisan resep Veterinary Drugs,
Analeptika 2nd Ed. 2002. Mark
resep resep rawat – Tugas
inap dan rawat jalan Analgesik narkotika, G. papich.
kasus klinik pada Non narkotika elative
Sapi, Kerbau, Antiaritmik dan Lazuardi M, 2016.
Kuda Domba, derivatnya Bagian Umum Ilmu
Kambing Stimulansia Farmasi Veteriner .
Jakarta : Ghalia
Hormonal
Indonesia
Histamin dan
antihistamin
18
Adsobensia, Bagian Khusus
Adstrigentia, Ilmu Farmasi
Demulcent Veteriner. 2019. M.
Karminativa, antasida Lazuardi. AUP:
Surabaya
Antiemetika
Katartika dan Panduan Model
antidiarhae Pembelajaran Live
Antibiotika Skill Untuk
Sullfonamida Program
Antiseptika Pendidikan
desinfektansia Penulisan Resep
Tingkat Dokter
Antelmintika
Hewan, 2011. M.
Anti ektoparasit Lazuardi, Pandu
elativeoal Aksara Publishing,
Diuritikaa, antiradang Jakarta.
Antiviral, Biofarmasetik dan
Anti jamur Farmakokinetik
Anti kanker Klinik Medis
Veteriner, 2010. M.
Lazuardi. PT
Ghalia, Jakarta
8. Dapat menganalisis dan Penetapan Penggunaan Tx Simptom, – Respo Infocus 2 x 50 Merck Veterinary
menuliskan resep rawat inap dan indikasi, jenis obat Causal : nsi Diskusi menit Manual Edisi 10,
Whiteboard 2010.
rawat jalan kasus klinik pada dan dosis, BSO, Anastesi, – Latiha
hewan kecil waktu dan cara, premedikasi, sedative n menulis Film pendek
sesuai kondisi resep Veterinary Drugs,
hipnotik 2nd Ed. 2002. Mark
penderita dan – Tugas
Analeptika G. papich.
aplikasi penulisan
resep resep rawat Analgesik narkotika,
19
inap dan rawat Non narkotika elative Lazuardi M. 2016.
jalan kasus klinik Antiaritmik dan Bagian umum Ilmu
pada anjing, derivatnya Farmasi Veteriner.
kucing Stimulansia Jakarta: Ghalia
Indonesia
Hormonal
Histamin dan Panduan Model
antihistamin Pembelajaran Live
Adsobensia, Skill Untuk Program
Adstrigentia, Pendidikan
Demulcent Penulisan Resep
Karminativa, antasida Tingkat Dokter
Antiemetika Hewan, 2011. M.
Lazuardi, Pandu
Katartika dan
Aksara Publishing,
antidiarhae Jakarta
Antibiotika
Sullfonamida Bagian Khusus Ilmu
Antiseptika Farmasi Veteriner.
desinfektansia 2019. M. Lazuardi.
Antelmintika AUP: Surabaya
Anti ektoparasit
elativeoal Biofarmasetik dan
Farmakokinetik
Diuritikaa, antiradang Klinik Medis
Antiviral, Veteriner, 2010. M.
Anti jamur Lazuardi. PT Ghalia,
Anti kanker Jakarta
Merck Veterinary
9. Dapat menganalisis dan Penetapan indikasi, Penggunaan Tx Simptom, – Respo Infocus 2 x 50
menuliskan resep rawat inap dan jenis obat dan Causal : nsi menit Manual Edisi 11,
20
rawat jalan kasus klinik pada dosis, BSO, waktu Anastesi, – Disku White board
2013.
hewan liar dan cara, sesuai premedikasi, sedative si Film pendek
kondisi penderita hipnotik – Latiha Lazuardi M. 2016.
dan aplikasi Analeptika n menulis Bagian Umum Ilmu
Farmasi Veteriner.
penulisan resep Analgesik narkotika, resep
Jakarta: Ghlia
resep rawat inap Non narkotika elative – Tugas
dan rawat jalan Indonesia
Antiaritmik dan
kasus klinik pada
derivatnya Panduan Model
hewan liar dan
eksotik Stimulansia Pembelajaran Live
Hormonal Skill Untuk Program
Histamin dan Pendidikan
Penulisan Resep
antihistamin
Tingkat Dokter
Adsobensia, Hewan, 2011. M.
Adstrigentia, Lazuardi, Pandu
Demulcent Aksara Publishing,
Karminativa, antasida Jakarta
Antiemetika
Katartika dan Bagian Khusus Ilmu
antidiarhae Farmasi Veteriner.
2019. M. Lazuardi.
Antibiotika
AUP: Surabaya
Sullfonamida
Antiseptika Biofarmasetik dan
desinfektansia Farmakokinetik
Antelmintika Klinik Medis
Anti ektoparasit Veteriner, 2010. M.
elativeoal Lazuardi. PT Ghalia,
Diuritikaa, antiradang Jakarta
Antiviral,
21
Anti jamur
Anti kanker Peresepan Pada
Penyakit Hewan Liar
Edisi II, 2012,
Lazuardi M. Serial
Diktat Peresepan
Pada Hewan. FKH
UNAIR
10 Dapat menganalisis dan Penetapan indikasi, Penggunaan Tx Simptom, – Respo Infocus 2 x 50 Merck Veterinary
. menuliskan resep rawat inap dan jenis obat dan Causal : nsi, Diskusi White board menit Manual Edisi 10,
rawat jalan kasus klinik pada dosis, BSO, waktu Anastesi, – Latiha jam 2010.
hewan unggas dan cara, sesuai n menulis Film pendek
premedikasi, sedative Veterinary Drugs,
kondisi penderita resep
hipnotik – Tugas 2nd Ed. 2002. Mark
dan aplikasi
Analeptika G. papich.
penulisan resep
resep rawat inap Analgesik narkotika,
dan rawat jalan Non narkotika elative
kasus klinik pada Stimulansia
hewan ayam Hormonal Panduan Model
burung itik bebek Pembelajaran Live
Histamin dan Skill Untuk Program
antihistamin Pendidikan
Adsobensia, Penulisan Resep
Adstrigentia, Tingkat Dokter
Demulcent Hewan, 2011. M.
Karminativa, antasida Lazuardi, Pandu
Antiemetika, Aksara Publishing,
antidiarhae Jakarta
Bagian Umum Ilmu
Antibiotika
Farmasi Veteriner.
Sullfonamida 2016. M. Lazuardi.
Antiseptika
22
desinfektansia Ghalia : Indonesia.
Antelmintika
Anti ektoparasit Bagian Khusus Ilmu
elativeoal Farmasi Veteriner.
2019. M. Lazuardi.
Antiviral, AUP: Surabaya
Anti jamur
Biofarmasetik dan
Farmakokinetik
Klinik Medis
Veteriner, 2010. M.
Lazuardi. PT Ghalia,
Jakarta
23
Adstrigentia, Skill Untuk Program
tawar dan air laut
Demulcent Pendidikan
Antibiotika Penulisan Resep
Tingkat Dokter
Sullfonamida
Hewan, 2011. M.
Antiseptika Lazuardi, Pandu
desinfektansia Aksara Publishing,
Anti ektoparasit Jakarta
Antiviral, Bagian Umum Ilmu
Anti jamur Farmasi Veteriner.
2016. M. Lazuardi.
Ghalia : Indonesia
Bagian Khusus Ilmu
Farmasi Veteriner.
2019. M. Lazuardi.
AUP: Surabaya
Biofarmasetik dan
Farmakokinetik
Klinik Medis
Veteriner, 2010. M.
Lazuardi. PT Ghalia,
Jakarta
Peresepan Pada
Penyakiut Hewan
Akuatik (Seri Dikjtat
Peresepan Pada
24
Hewan). Lazuardi
M, 2002. FKH
UNAIR
13. Dapat menganalisis dan Penetapan indikasi, Penggunaan – Respo Infokus 2 x 50 Merck Veterinary
menuliskan R/ untuk kebutuhan jenis obat dan antibiotika yang nsi menit Manual Edisi 10,
medicated feed untuk unggas dicampur pada pakan Whiteboard 2010.
dosis, BSO, waktu jam
unggas – Disku
dan cara, waktu Film pendek
si Veterinary Drugs,
henti obat untuk
– Latiha 2nd Ed. 2002. Mark
kasus rawat jalan
n menulis G. papich.
pada hewan unggas
resep
– Tugas Panduan Model
Pembelajaran Live
Skill Untuk Program
Pendidikan
Penulisan Resep
Tingkat Dokter
Hewan, 2011. M.
Lazuardi, Pandu
Aksara Publishing,
Jakarta
Bagian Umum Ilmu
Farmasi Veteriner,
2016. M. Lazuardi,
Ghalia : Indonesia
Bagian Khusus Ilmu
Farmasi Veteriner.
2019. M. Lazuardi.
AUP: Surabaya
Biofarmasetik dan
Farmakokinetik
25
Klinik Medis
Veteriner. M.
Lazuardi. Ghalia:
Indonesia
13. Ujian Penulisan Resep Tulis 2 jam
14. Ujian Analisis resep Lisan - 2 jam
26
BAB V SATUAN ACARA PERKULIAHAN
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 1 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menentukan serta menyusun resep keperluan
praktek untuk sediaan steril dan alat kesehatan hewan serta mampu
menuliskan resep pada kasus-kasus klinik hewan belum lepas susu
secara logis dan bertanggungjawab
2. TIK: Dapat menganalisisdan menuliskan resep sediaan steril, alat kesehatan hewan
untuk pengobatan hewan maupun untuk persediaan dokter hewan dalam
menjalankan praktisi serta mampu menganalisis dan menuliskan resep untuk
kasus-kasus klinik hewan usia di bawah 10 bulan
B. POKOK BAHASAN:
Pemilahan dan penulisan resep sediaan steril, alat kesehatan hewan.
Penetapan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi
penderita dan aplikasi penulisan resep resep rawat inap dan rawat jalan kasus
klinik pada hewan usia di bawah 10 bulan
27
pengobatan untuk hewan usia
di bawah 10 bulan.
3. Menjelaskan kompetensi
yang harus dikuasai untuk
masalah sediaan steril dan
alkeswan serta masalah
pengobatan melalui
penulisan resep untuk kasus
hewan usia di bawah 10
bulan
1. Melakukan responsi dan
diskusi mengenai macam, Memperhatikan
tatacara perolehan Mendiskusikan
menggunakan R/, resiko Bertanya Infocus
penyalahgunaan, Menjawab White board
penggunasalah serta teknik pertanyaan yang Bahan dan
menuliskan dalam resep diberikan buku ajar
sediaan steril dan alat pemberi materi Film pendek
PENYAJIAN kesehatan hewan untuk (i)
kebutuhan sendiri, (ii) kasus
gawat darurat rawat inap,
(iii) kasus rawat jalan.
2. Melakukan responsi dan
diskusi teknik pengobatan
dan permintaan obat
menggunakan R/ serta untuk
hewan yang usia di bawah
10 bulan, serta strategi
pengobatan melalui
penulisan resep kasus-kasus
klinik rawat inap dan rawat
jalan (keadaan penderita
masih mampu melakukan
kerjasama pemulihan).
3. Memberikan contoh kasus
klinik resep yang dapat
diaplikasikan :
a. CEPAT DITEBUS,
b. CEPAT DIBUAT DAN
JADI SESUAI KAIDAH
LAZIM SEDIAAN
OBAT HEWAN,
c. CEPAT SEMBUH
d. SUKSES DIBERIKAN
28
2 diantaranya akan keluar
sebagai bahan ujian
1. Menunjuk secara acak Mengerjakan
peserta didik untuk soal yang
menyelesaikan ke 5 soal dilatihkan
latihan kasus fiktif.
Mendiskusikan
2. Mengevaluasi hasil pekerjaan dan
peserta didik dan melatih menanyakan
PENUTUP memberikan kunci jawaban hal-hal yang
yang benar kurang jelas
E. EVALUASI.
Instrumen yang digunakan : nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 1 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 1.
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Lazuardi M. 2016. Bagian Umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta : Ghalia
Indonesia
Lazuardi M. 2017. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia,
Indonesia
Lazuardi M. 2010. Biofarmasetik dan Farmakokinetik Klinik Medis Veteriner
29
Mata Kuliah : R/ Geriatric
SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 150 menit
Pertemuan ke : dua
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 2 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menuliskan resep pada kasus-kasus klinik hewan tua
secara logis dan bertanggungjawab
B. POKOK BAHASAN:
Penetapan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi
penderita dan aplikasi penulisan resep resep rawat inap dan rawat jalan kasus
klinik pada hewan tua
Menjelaskan manfaat
mempelajari masalah
PENDAHULUAN permintaan obat vs., Memperhatikan
pengobatan untuk hewan dan
tua. mendiskusikan /
sumbangsaran
30
jalan (keadaan penderita
masih mampu melakukan
kerjasama pemulihan).
1. Menutup kegiatan
dengan memberikan
tugas berupa kasus
resep fiktif 2-3 kasus
yang kelak hasil
jawabannya akan
didiskusikan pada saat
jam-jam tertentu diluar
jam resmi
31
E. EVALUASI.
Instrumen yang digunakan : nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 2 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 2.
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Veterinary Drugs, 2nd Ed. 2002. Mark G. Papich, Elsevier, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Lazuardi M. 2016. Bagian Umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Lazuardi M 2017. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Lazuardi M. 2010. Biofarmasetik dan Farmakokinetik Klinik Medis
Veteriner. Jakarta: Ghalia Indonesia
32
SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 150 menit
Pertemuan ke : Tiga
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 3 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menuliskan resep pada kasus-kasus dehidrasi
keperluan terapi rehidrasi dan terapi cairan lain seperti protein dan
plasma bumin secara logis dan bertanggungjawab
2. TIK: Dapat menganalisis dan menuliskan resep untuk kasus-kasus klinik pada
terapi rehidrasi termasuk protein dan plasma bumin i
B. POKOK BAHASAN:
Penetapan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi
penderita dan aplikasi penulisan resep resep rawat inap dan rawat jalan kasus
klinik pada terapi rehidrasi
33
2. Memberikan contoh kasus Infocus
klinik resep yang dapat White board
diaplikasikan : Bahan dan
a. CEPAT DITEBUS, buku ajar
b. CEPAT DIBUAT Film pendek
DAN JADI SESUAI
KAIDAH LAZIM
SEDIAAN OBAT
HEWAN,
c. CEPAT SEMBUH
d. SUKSES
DIBERIKAN
E. EVALUASI.
34
Instrumen yang digunakan : nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 3 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 3.
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Veterinary Drugs, 2nd Ed. 2002. Mark G. Papich, Elsevier, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Lazuardi M. 2010. Biofarmasetik dan Farmakokinetik Klinik Medis
Veteriner. Jakarta: Ghalia Indonesia
Lazuardi M. 2016. Bagian Umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Lazuardi M. 2019. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Surabaya : AUP
Indonesia
35
Mata Kuliah : R/ Buntimg dan Laktasi
SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 150 menit
Pertemuan ke : Empat
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 4 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menuliskan resep pada kasus-kasus klinik bunting
dan laktasi secara logis dan bertanggungjawab
2. TIK: Dapat menganalisis dan menuliskan resep untuk kasus-kasus klinik pada
hewan bunting dan laktasi
B. POKOK BAHASAN:
Penetapan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi
penderita dan aplikasi penulisan resep resep rawat inap dan rawat jalan kasus
klinik pada hewan bunting adan laktasi
Menjelaskan manfaat
mempelajari masalah
PENDAHULUAN permintaan obat vs., Memperhatikan
pengobatan untuk hewan dan
bunting dan laktasi mendiskusikan /
sumbangsaran
36
PENYAJIAN kasus klinik rawat inap dan
rawat jalan (keadaan
penderita masih mampu
melakukan kerjasama
pemulihan).
Infocus
2. Memberikan contoh kasus White board
klinik resep yang dapat Bahan dan
diaplikasikan : buku ajar
a. CEPAT DITEBUS, Film pendek
b. CEPAT DIBUAT
DAN JADI SESUAI
KAIDAH LAZIM
SEDIAAN OBAT
HEWAN,
c. CEPAT SEMBUH
d. SUKSES
DIBERIKAN
37
resmi
E. EVALUASI.
Instrumen yang digunakan : nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 4 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 4.
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Veterinary Drugs, 2nd Ed. 2002. Mark G. Papich, Elsevier, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Lazuardi M. 2010. Biofarmasetik dan Farmakokinetik Klinik Medis
Veteriner. Jakarta: Ghalia Indonesia
Lazuardi M. 2016. Bagian Umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Lazuardi M. 2017. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
38
Mata Kuliah : R/ Keadaan khusus (gagal ginjal dan hepar)
SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 150 menit
Pertemuan ke : lima
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 5 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menuliskan resep pada kasus-kasus klinik keadaan
khusus secara logis dan bertanggungjawab
B. POKOK BAHASAN:
Penetapan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi
penderita dan aplikasi penulisan resep resep rawat inap dan rawat jalan kasus
klinik dengan keadaan gagal ginjal dan hepar
Menjelaskan manfaat
PENDAHULUAN mempelajari masalah
permintaan obat vs., Memperhatikan
pengobatan untuk kasus dan
klinik gagal ginjal dan mendiskusikan /
hepar sumbangsaran
39
khusus yaitu gagal ginjal diberikan
dan hepar serta strategi pemberi materi
PENYAJIAN pengobatan melalui
penulisan resep kasus-
kasus klinik rawat inap dan
rawat jalan (keadaan
penderita masih mampu Infocus
melakukan kerjasama White board
pemulihan). Bahan dan
buku ajar
2. Memberikan contoh kasus Film pendek
klinik resep yang dapat
diaplikasikan :
a. CEPAT DITEBUS,
b. CEPAT DIBUAT
DAN JADI SESUAI
KAIDAH LAZIM
SEDIAAN OBAT
HEWAN,
c. CEPAT SEMBUH
d. SUKSES DIBERIKAN
40
jawabannya akan
didiskusikan pada saat jam-
jam tertentu diluar jam
resmi
E. EVALUASI.
Instrumen yang digunakan : nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 5 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 5..
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Veterinary Drugs, 2nd Ed. 2002. Mark G. Papich, Elsevier, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Lazuardi M. 2016. Bagian Umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Lazuardi M. 2017. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
41
Mata Kuliah : R/ Topikal
SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 150 menit
Pertemuan ke : Enam
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 6 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menuliskan resep pada kasus-kasus klinik topikal
secara logis dan bertanggungjawab
B. POKOK BAHASAN:
Penetapan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi
penderita dan aplikasi penulisan resep resep rawatjalan kasus klinik topikal pada
kondisi infeksi dan atau adanya ekto paraelative SUB POKOK BAHASAN:
42
kerjasama pemulihan). Infocus
White board
2. Memberikan contoh kasus Bahan dan
klinik resep yang dapat buku ajar
diaplikasikan : Film pendek
a. CEPAT DITEBUS,
b. CEPAT DIBUAT
DAN JADI SESUAI
KAIDAH LAZIM
SEDIAAN OBAT
HEWAN,
c. CEPAT SEMBUH
d. SUKSES DIBERIKAN
43
E. EVALUASI.
Instrumen yang digunakan : nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 6 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 6.
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Veterinary Drugs, 2nd Ed. 2002. Mark G. Papich, Elsevier, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Lazuardi M. 2010. Biofarmasetik dan farmakokinetik klinik medis veteriner.
Jakarta; Ghalia Indonesia.
Lazuardi M. 2016. Bagian Umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Lazuardi M. 2017. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
44
Mata Kuliah : R/ Hewan Besar
SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 150 menit
Pertemuan ke : Tujuh
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 7 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menuliskan resep pada kasus-kasus klinik hewan
besar secara logis dan bertanggungjawab
2. TIK: Dapat menganalisis dan menuliskan resep untuk kasus-kasus klinik pada
Sapi, Kerbau, Kuda Domba, Kambing
B. POKOK BAHASAN:
Penetapan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi
penderita dan aplikasi penulisan resep resep rawat inap dan rawat jalan kasus
klinik Sapi, Kerbau, Kuda Domba, Kambing
45
strategi pengobatan melalui pemberi materi
PENYAJIAN penulisan resep kasus-
kasus klinik rawatinap dan
rawat jalan (keadaan
penderita masih mampu
melakukan kerjasama Infocus
pemulihan). White board
Bahan dan
2. Memberikan contoh kasus buku ajar
klinik resep yang dapat Film pendek
diaplikasikan :
a. CEPAT DITEBUS,
b. CEPAT DIBUAT
DAN JADI SESUAI
KAIDAH LAZIM
SEDIAAN OBAT
HEWAN,
c. CEPAT SEMBUH
d. SUKSES DIBERIKAN
46
jam tertentu diluar jam
resmi
E. EVALUASI.
Instrumen yang digunakan : nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 7 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 7.
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Veterinary Drugs, 2nd Ed. 2002. Mark G. Papich, Elsevier, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Lazuardi M. 2010. Biofarmasetik dan Farmakokinetik Klinik Medis Veteriner
Lazuardi M. 2016. Bagian Umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Lazuardi M. 2017. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
47
Mata Kuliah : R/ Hewan Kecil
SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 150 menit
Pertemuan ke : Delapan
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 8 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menuliskan resep pada kasus-kasus klinik hewan
kecil secara logis dan bertanggungjawab
2. TIK: Dapat menganalisis dan menuliskan resep untuk kasus-kasus klinik pada
anjing, kucing
B. POKOK BAHASAN:
Penetapan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi
penderita dan aplikasi penulisan resep resep rawat inap dan rawat jalan kasus
klinik anjing, kucing
48
penulisan resep kasus- materi
PENYAJIAN kasus klinik rawatinap dan
rawat jalan (keadaan
penderita masih mampu
melakukan kerjasama
pemulihan).
Infocus
2. Memberikan contoh kasus White board
klinik resep yang dapat Bahan dan
diaplikasikan : buku ajar
a. CEPAT DITEBUS, Film pendek
b. CEPAT DIBUAT
DAN JADI SESUAI
KAIDAH LAZIM
SEDIAAN OBAT
HEWAN,
c. CEPAT SEMBUH
d. SUKSES DIBERIKAN
4. Memberikan arahan
alternative jawaban yang
benar.
49
resmi
E. EVALUASI.
Instrumen yang digunakan : nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 8 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 8.
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Veterinary Drugs, 2nd Ed. 2002. Mark G. Papich, Elsevier, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Lazuardi M. 2010. Biofarmasetik dan farmakokientik klinik medis veteriner.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Lazuardi M. 2016. Bagian umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Lazuardi M. 2017. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
50
Mata Kuliah : R/ Hewan liar/eksotik
SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 150 menit
Pertemuan ke : Sembilan
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 9 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menuliskan resep pada kasus-kasus klinik hewan
liar/eksotik secara logis dan bertanggungjawab
2. TIK: Dapat menganalisis dan menuliskan resep untuk kasus-kasus klinik pada
hewan liar/eksotik
B. POKOK BAHASAN:
Penetapan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi
penderita dan aplikasi penulisan resep resep rawat inap dan rawat jalan kasus
klinik hewan liar/eksotik
51
PENYAJIAN kasus-kasus klinik
rawatinap dan rawat jalan
(keadaan penderita masih
mampu melakukan
kerjasama pemulihan).
Infocus
2. Memberikan contoh kasus White board
klinik resep yang dapat Bahan dan
diaplikasikan : buku ajar
a. CEPAT DITEBUS, Film pendek
b. CEPAT DIBUAT
DAN JADI SESUAI
KAIDAH LAZIM
SEDIAAN OBAT
HEWAN,
c. CEPAT SEMBUH
d. SUKSES DIBERIKAN
52
E. EVALUASI.
Instrumen yang digunakan : nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 9 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 9.
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Veterinary Drugs, 2nd Ed. 2002. Mark G. Papich, Elsevier, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Peresepan Pada Penyakit Hewan Liar Edisi II : Seri Diktat Peresepan Pada
Hewan. Lazuardi M, 2012, FKH UNAIR
Lazuardi M. 2010. Biofarmasetik dan farmakokientik klinik medis veteriner.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Lazuardi M. 2016. Bagian umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Lazuardi M. 2017. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
53
Mata Kuliah : R/ Hewan unggas
SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 150 menit
Pertemuan ke : Sepuluh
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 10 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menuliskan resep pada kasus-kasus klinik hewan
unggas secara logis dan bertanggungjawab
2. TIK: Dapat menganalisis dan menuliskan resep untuk kasus-kasus klinik pada
hewan ayam, burung. itik, bebek
B. POKOK BAHASAN:
Penetapan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi
penderita dan aplikasi penulisan resep resep rawat inap dan rawat jalan kasus
klinik hewan ayam burung, itik, bebek
54
kasus klinik rawatinap dan
rawat jalan (keadaan
penderita masih mampu
melakukan kerjasama Infocus
pemulihan). White board
Bahan dan
2. Memberikan contoh kasus buku ajar
klinik resep yang dapat Film pendek
diaplikasikan :
a. CEPAT DITEBUS,
b. CEPAT DIBUAT
DAN JADI SESUAI
KAIDAH LAZIM
SEDIAAN OBAT
HEWAN,
c. CEPAT SEMBUH
d. SUKSES DIBERIKAN
55
E. EVALUASI.
Instrumen yang digunakan : nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 10 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 10.
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Veterinary Drugs, 2nd Ed. 2002. Mark G. Papich, Elsevier, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Serial Diktat Terapetik Veteriner : Peresepan Pada kasus-Kasus Penyakit
Unggas. Lazuardi M, 2011. FKH UNAIR.
Lazuardi M. 2010. Biofarmasetik dan farmakokientik klinik medis veteriner.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Lazuardi M. 2016. Bagian umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Lazuardi M. 2017. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
56
Mata Kuliah : R/ Hewan Akuatik
SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 150 menit
Pertemuan ke : Sebelas
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 11 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menuliskan resep pada kasus-kasus klinik hewan
akuatik secara logis dan bertanggungjawab
2. TIK: Dapat menganalisis dan menuliskan resep untuk kasus-kasus klinik pada
hewan ikan air tawar dan air laut
B. POKOK BAHASAN:
Penetapan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi
penderita dan aplikasi penulisan resep resep rawat jalan kasus klinik hewan ikan
air tawar dan air laut
57
mampu melakukan
kerjasama pemulihan).
E. EVALUASI.
58
Instrumen yang digunakan: nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 11 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 11.
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Veterinary Drugs, 2nd Ed. 2002. Mark G. Papich, Elsevier, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Peresepan pada penyakit hewan akuatik (seri diktat peresepan pada hewan).
Lazuardi M, 2005. FKH UNAIR.
Lazuardi M. 2010. Biofarmasetik dan farmakokientik klinik medis veteriner.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Lazuardi M. 2016. Bagian umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Lazuardi M. 2017. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
59
Mata Kuliah : R/ Hewan Akuatik
SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 150 menit
Pertemuan ke : Sebelas
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 11 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menuliskan resep pada kasus-kasus klinik hewan
akuatik secara logis dan bertanggungjawab
2. TIK: Dapat menganalisis dan menuliskan resep untuk kasus-kasus klinik pada
hewan ikan air tawar dan air laut
B. POKOK BAHASAN:
Penetapan indikasi, jenis obat dan dosis, BSO, waktu dan cara, sesuai kondisi
penderita dan aplikasi penulisan resep resep rawat jalan kasus klinik hewan ikan
air tawar dan air laut
60
mampu melakukan
kerjasama pemulihan).
E. EVALUASI.
61
Instrumen yang digunakan: nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 11 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 11.
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Veterinary Drugs, 2nd Ed. 2002. Mark G. Papich, Elsevier, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Peresepan pada penyakit hewan akuatik (seri diktat peresepan pada hewan).
Lazuardi M, 2005. FKH UNAIR.
Lazuardi M. 2010. Biofarmasetik dan farmakokientik klinik medis veteriner.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Lazuardi M. 2016. Bagian umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Lazuardi M. 2017. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
62
Mata Kuliah : R/ Hewan Akuatik
SKS : 2 SKS
Waktu Pertemuan : 2x 50 menit
Pertemuan ke : Dua belas
A. TUJUAN
1. TIU:Setelah mengikuti pertemuan ke 12 pada program Ilmu Terapi Veteriner
peserta didik dapat menuliskan resep pada penggunaan campuran pakan
unggas dengan obat-obatan khususnya antibiotika secara logis dan
bertanggungjawab
B. POKOK BAHASAN:
Cara penulisan yang mengandung : nama obat & no. Registrasi, zat aktif, indikasi,
jumlah obat hewan, dosis dan konsentrasi dalam pakan, lama pemberian, waktu
henti obat hewan. Peringatan.
63
kasus klinik rawatjalan
(keadaan penderita masih
mampu melakukan
kerjasama pemulihan).
64
E. EVALUASI.
Instrumen yang digunakan: nilai hasil koreksi tugas kasus fiktif yang akan
diserahkan beberpa jam pasca menutup kegiatan pertemuan ke 11 atau selama-
lamanya 1 hari setelah pertemuan ke 11.
F. REFERENSI.
Merck Veterinary Manual Edisi 11, 2013. Merck Publishing, USA.
Veterinary Drugs, 2nd Ed. 2002. Mark G. Papich, Elsevier, USA.
Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan
Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, 2011. M. Lazuardi, Pandu Aksara
Publishing, Jakarta.
Peresepan pada penyakit hewan akuatik (seri diktat peresepan pada hewan).
Lazuardi M, 2005. FKH UNAIR.
Lazuardi M. 2010. Biofarmasetik dan farmakokientik klinik medis veteriner.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Lazuardi M. 2016. Bagian umum Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Lazuardi M. 2017. Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. Jakarta: Ghalia
Indonesia
65
BAB VI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
6. Capaian Pembelajaran Memiliki kemampuan dalam “transaksi therapeutic” berupa merancang permintaan obat dan alat
Lulusan kesehatan hewan melalui R/ kasus terapi rawat jalan dan rawat inap yang logis dan bertanggungjawab
serta analisis R/.
7. Capaian Pembelajaran Ketrampilan strategi penulisan dan analisis permintaan obat dan alat kesehatan hewan melalui R/
Mata Kuliah keperluan terapi rawat jalan, rawat inap dengan kriteria R/ yang (1) cepat ditebus, (2) cepat sembuh dan
(3) dapat dibuat serta jadi sesuai kaidah farmasi veteriner serta (4) sukses diberikan baik permintaan
obat raciksaji, patent, alami, generik menggunakan prinsip-prinsip penggunaan obat yang (a) cito (b)
tuto (c) curare (d) et jucunde.
8. Deskripsi Mata Kuliah Materi mata kuliah disampaikan dengan tatap muka, tutorial, pemberian tugas, latihan menuliskan
resep dan analisis resep serta diskusi mencakup penentuan obat yang dapat diresepkan untuk sediaan
steril dan alat kesehatan hewan baik keperluan sendiri maupun keperluan penderita pada hewan belum
lepas susu, hewan tua, hewan bunting dan hewan laktasi, keadaan khusus (kelainan hepar dan ginjal),
kasus klinik topikal, peresepan kasus-kasus klinik pada umumnya hewan besar, kecil, unggas,
66
liar/eksotik dan akuatik.
B. PROGRAM PEMBELAJARAN
67
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
68
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
69
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
70
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
71
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
72
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
73
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
74
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
75
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
resep dan analisis topikal latihan menulis video 50 menulis dan dan menganalisis
R/ untuk kasus R/ clips menit menganalisis R/ kasus penyakit
penyakit kulit pendek, R/ keperluan kulit dengan 2
secara logis dan alat Tx untuk prinsip (1) cepat
3
bertanggungjawab peraga kasus penyakit ditebus, (2) cepat
dan kulit sesuai sembuh, (3) bisa 4
white prinsip dibuat dan jadi
board penggunaan sesuai kaidah 5
obat cito, tuto farmasi vet dan
6
curare et (4) sukses
jucunda diberikan 7
76
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
77
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
78
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
79
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
UJIAN
80
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pedoman 3
Terapetik
Veteriner 4
Mampu 5
melakukan 6
pinilaian
prinsip 7
penggunaan
obat cito,
tuto, curare et
jucunde
81
Kemampuan
Akhir yang
Kriteria
diharapkan di Metode
Mingg Bahan Pengalaman Penilaian dan
setiap tahapan Pembelajaran Wakt Bobot Ref.
u/Hari Kajian Media belajar Indikator
pembelajaran u Nilai
ke- (Sub-Capaian (bentuk mahasiswa (nomor)
(hard dan soft
Mata Kuliah) pembelajaran)
skills)
(C, A, P)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
C. DAFTAR REFERENSI
1. Farmakope Obat Hewan Indonesia (Farmasetik), 2009. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.
82
2. Indeks Obat Hewan Indonesia, 2015. Edisis X. Asosiasi Obat Hewan Indonesia: Ragunan, Jakarta
3. Lazuardi M, 2010. Biofarmasetik dan Farmakokinetik Klinik Medis Veteriner, Ghalia: Indonesia.
4. Lazuardi M, 2011. Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program Pendidikan Penulisan Resep Tingkat Dokter
Hewan, Pandu Aksara Pubhising: Jakarta.
6. Lazuardi M, 2017. Panduan Terapetik Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR: Surabaya
83
BAB VII RANCANGAN TUGAS
MINGGU KE :1 TUGAS Ke 1
1. TUJUAN TUGAS : Melakukan pelatihan penulisan resep mandiri sesuai prinsip-prinsip Tx yaitu logis dan bertanggung jawab dengan
menggunakan obat-obatan berprinsip cito tuto curare et jucunde dan kasus-kasus sesuai bahan kajian 1 s/d 7. Untuk
mencapai target hasil R/ yang cepat di tebus, R/ yang cepat sembuh, R/ dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi vet,
R/ yang sukses diberikan.
2. URAIAN TUGAS :
a. Obyek garapan: Kasus-kasus klinik rawat inap dan rawat jalan pada bahan kajian Sediaan steril dan alkeswan, keperluan persediaan
dokter praktek, kasus hewan belum lepas susu, kasus geriatric, kasus gagal ginjal dan gagal hati serta kasus klinik
hewan bunting.
84
b. Batasan obyek : Penderita klinik yang kondisi patofisiologisnya masih dalam status dubius dan fousta (masih memungkinkan untuk
dipulihkan)
JUDUL
85
Infus set, spuit tuberkulin
Benang jahit
R/ Kasus hewan belum lepas Anak sapi peranakan local dan sapi FH (1-6 Bulan)
susu
R/ Kasus geriatric Pet animal bulu panjang, bulu pendek hewan besar
R/ Kasus gagal ginjal Pet animal bulu panjang, bulu pendek tidak berbulu
R/ Gagal hati Pet animal bulu panjang, bulu pendek tidak berbulu
R/ Hewan bunting Pet animal bulu panjang, bulu pendek hewan besar
86
TUGAS Perorangan :
Minggu ke 1 pertemuan 1 s/d 5 : Mengerjakan kasus-kasus R/ fiktif Sediaan steril dan alkeswan, keperluan persediaan dokter praktek,
kasus hewan belum lepas susu, kasus geriatric, kasus gagal ginjal dan gagal hati serta kasus klinik hewan bunting.
3. Kriteria penilaian
87
MATA KULIAH : TERAPETIK VETERINER
MINGGU KE :2 TUGAS Ke 2
1. TUJUAN TUGAS : Melakukan pelatihan penulisan resep mandiri sesuai prinsip-prinsip Tx yaitu logis dan bertanggung
jawab dengan menggunakan obat-obatan berprinsip cito tuto curare et jucunde dan kasus-kasus sesuai bahan kajian 8 s/d
14. Untuk mencapai target hasil R/ yang cepat di tebus, R/ yang cepat sembuh, R/ dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah
farmasi vet, R/ yang sukses diberikan.
2. URAIAN TUGAS :
a. Obyek garapan: Kasus-kasus klinik rawat inap dan rawat jalan pada bahan kajian laktasi, topikal, kasus umum hewan kesayangan, kasus
umum hewan besar, kasus umum hewan unggas, kasus umum hewan akuatik, dan kasus umum hewan eksotik
b. Batasan obyek : Penderita klinik yang kondisi patofisiologisnya masih dalam status dubius dan fousta (masih memungkinkan untuk
dipulihkan)
88
JUDUL
R/ kasus umum hewan unggas Kasus ISPA, GIT akut dan kronis
89
c. Metode/ Cara pengerjaan, acuan yang digunakan
TUGAS Perorangan :
Mengerjakan kasus-kasus R/ fiktif Sediaan steril dan alkeswan, keperluan persediaan dokter praktek, kasus hewan belum lepas susu,
kasus geriatric,
Kasus gagal ginjal dan gagal hati serta kasus klinik hewan bunting.
3. Kriteria penilaian
90
BAB VII KONTRAK PERKULIAHAN
MATA KULIAH TERAPETIK VETERINER
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN
91
1. Mata Kuliah : Terapetik Veteriner
2. Kode Mata Kuliah : FAT 501
3. Beban Studi : 2 SKS
4. Semester : Gasal dan Genap Ko-assisten
5. Jurusan/ Prodi : Fakultas Kedokteran Hewan
6. Prasyarat : Sarjana Kedokteran Hewan
7. Deskripsi Mata Kuliah
Materi mata kuliah disampaikan dengan tatap muka, tutorial,
pemberian tugas, latihan menuliskan resep dan analisis resep serta
diskusi mencakup penentuan obat yang dapat diresepkan untuk
sediaan steril dan alat kesehatan hewan baik keperluan sendiri maupun
keperluan penderita pada hewan belum lepas susu, hewan tua, hewan
bunting dan hewan laktasi, keadaan khusus (kelainan hepar dan
ginjal), kasus klinik topikal, peresepan kasus-kasus klinik pada
umumnya hewan besar, kecil, unggas, liar/eksotik dan akuatik.
1. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat berprinsip cito, tuto curare et
jucunde melalui resep dan permintaan sediaan steril, alat kesehatan hewan
keperluan pengobatan secara logis dan bertanggungjawab maupun untuk
persediaan dokter hewan dalam menjalankan praktek. Sehingga capaian
penulisan R/ yang ditargetkan adalah R/ yang (a) cepat ditebus, (b) cepat
menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi vet dan (e)
sukses diberikan.
2. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat berprinsip cito, tuto curare et
jucunde melalui resep keperluan pengobatan secara logis dan bertanggungjawab
maupun untuk persediaan dokter hewan dalam menjalankan praktek. Sehingga
capaian penulisan R/ yang ditargetkan adalah R/ yang (a) cepat ditebus, (b) cepat
menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi vet dan (e)
sukses diberikan.
3. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat dan alkeswan berprinsip cito
tuto curare et jucunde dan analisis R/ untuk Tx kasus hewan belum lepas susu
secara logis dan bertanggungjawab dengan target capaian R/ yang (a) cepat
ditebus, (b) cepat menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi
vet dan (e) sukses diberikan
4. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat dan alkeswan berprinsip cito
tuto curare et jucunde dan analisis R/ untuk Tx kasus hewan geriatrik secara
logis dan bertanggungjawab dengan target capaian R/ yang (a) cepat ditebus, (b)
cepat menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi vet dan (e)
sukses diberikan.
5. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat dan alkeswan berprinsip cito
tuto curare et jucunde dan analisis R/ untuk Tx kasus hewan gagal ginjal secara
logis dan bertanggungjawab dengan target capaian R/ yang (a) cepat ditebus, (b)
cepat menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi vet dan (e)
sukses diberikan.
6. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat dan alkeswan berprinsip cito
tuto curare et jucunde dan analisis R/ untuk Tx kasus hewan gagal hati secara
logis dan bertanggungjawab dengan target capaian R/ yang (a) cepat ditebus, (b)
cepat menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi vet dan (e)
sukses diberikan.
93
7. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat dan alkeswan berprinsip cito
tuto curare et jucunde dan analisis R/ untuk Tx kasus hewan bunting secara
logis dan bertanggungjawab dengan target capaian R/ yang (a) cepat ditebus, (b)
cepat menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi vet dan (e)
sukses diberikan.
8. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat dan alkeswan berprinsip cito
tuto curare et jucunde dan analisis R/ untuk Tx kasus hewan laktasi secara logis
dan bertanggungjawab dengan target capaian R/ yang (a) cepat ditebus, (b) cepat
menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi vet dan (e)
sukses diberikan.
9. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat dan alkeswan berprinsip cito
tuto curare et jucunde dan analisis R/ untuk Tx kasus penyakit kulit secara logis
dan bertanggungjawab dengan target capaian R/ yang (a) cepat ditebus, (b) cepat
menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi vet dan (e)
sukses diberikan.
10. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat dan alkeswan berprinsip cito
tuto curare et jucunde dan analisis R/ untuk Tx umum hewan kesayangan
secara logis dan bertanggungjawab dengan target capaian R/ yang (a) cepat
ditebus, (b) cepat menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi
vet dan (e) sukses diberikan.
11. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat dan alkeswan berprinsip cito
tuto curare et jucunde dan analisis R/ untuk Tx kasus umum hewan besar
secara logis dan bertanggungjawab dengan target capaian R/ yang (a) cepat
ditebus, (b) cepat menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi
vet dan (e) sukses diberikan.
12. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat dan alkeswan berprinsip cito
tuto curare et jucunde dan analisis R/ untuk Tx kasus umum unggas secara
logis dan bertanggungjawab dengan target capaian R/ yang (a) cepat ditebus, (b)
cepat menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi vet dan (e)
sukses diberikan
13. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat dan alkeswan berprinsip cito
tuto curare et jucunde dan analisis R/ untuk Tx kasus umum akuatik secara
logis dan bertanggungjawab dengan target capaian R/ yang (a) cepat ditebus, (b)
cepat menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi vet dan (e)
sukses diberikan
94
14. Peserta PPDH dapat merancang permintaan obat dan alkeswan berprinsip cito
tuto curare et jucunde dan analisis R/ untuk Tx kasus umum hewan eksotik
secara logis dan bertanggungjawab dengan target capaian R/ yang (a) cepat
ditebus, (b) cepat menyembuhkan, (c) dapat dibuat dan jadi sesuai kaidah farmasi
vet dan (e) sukses diberikan
Awal perkuliahan peserta PPDH diharakan melihat suatu video clips tentang
hal-hal yang akan dilakukan dalam proses belajar mengajar dan mendalam hal-hal
yang akan dijabarkan serta tatacara ujian dalam Pedoman Pendidikan Terapetik
Veteriner.
Pertemuan ke 1 hingga ke 14 dilakukan (1) dengan memberikan arahan
prinsip-prinsip suatu terapi sesuai materi ke 1 hingga ke 14. Selanjutnya dilakukan
(2) latihan penulisan R/ menggunakan kasus fiktif sesuai materi ke 1 hingga ke 14.
Tahap akhir adalah (3) dilakukan analisis R/ untuk kasus-kasus materi ke 1 hingga ke
14. Pada sesi penutupan (4) dilakukan tanya jawab.
Indeks Obat Hewan Indonesia, 2015. Edisis X. Asosiasi Obat Hewan Indonesia:
Ragunan, Jakarta
95
Lazuardi M, 2011. Panduan Model Pembelajaran Live Skill Untuk Program
Pendidikan Penulisan Resep Tingkat Dokter Hewan, Pandu Aksara
Pubhising: Jakarta.
Kegiatan belajar mengajar dilakukan selama 14 hari kerja (termasuk ujian akhir)
dengan lamanya pertemuan setiap kali tatap muka 2 jam. Dalam pelaksanaanya
setiap topik dilatihkan 5 resep dengan kriteria yang telah siap dengan jawabannya.
1. Satu resep untuk sediaan steril atau untuk alat kesehatan dan obat keperluan
96
3. Satu resep untuk pemberian oral bentuk sediaan cair selain solutio
5. Satu resep untuk pemberian topikal bentuk sediaan ½ padat dan atau padat dan
atau cair
b. Permintaan obat dapat beragam mulai dari obat jenis generic, obat patent, obat
baku dan obat alami. Khusus pemilihan obat patent yang diajurkan adalah obat
kepustakaan yang ada. Para pemberi materi dapat menyediakan materi dan
Dalam menghitung dosis, akan disediakan daftar dosis yang disusun oleh PJMA,
sehingga dosis yang digunakan bila memungkinkan menggunakan daftar dosis yang
telah disediakan. Bila dalam pelaksanaan dirasakan perlu latihan tambahan, maka
peserta didik dapat merencanakan waktu latihan penulisan resep di luar jam yang
Mengingat waktu yang disediakan sangat terbatas dan materi yang diberikan
sementara materi yang diberikan tidak semua mencakupi, maka peserta didik harus
97
a. Bahan aktif obat hewan beserta kegunaanya sesuai indikasi penyakit termasuk
dosis penggunaanya.
b. Bentuk sediaan obat dan bahan pengisi (eksipien) yang mampu membentuk
Pembberi materi tetap terbuka terhadap semua pertanyaan dan tetap membantu
kesulitan belajar peserta didik, sehingga diharapkan peserta didik selalu aktif
diharapkan peserta didik tidak dipungut biaya apapun dan tidak diperkenankan
Beberapa bentuk sediaan obat hewan rawat jalan dan rawat inap yang minimal
harus di kuasai oleh peserta didik, mengikuti aturan seperti pada kriteria di bawah:
98
- Kaple bahan penyalutnya)
t, dragee dan
sejenisnya
Kapsul Bentuk sediaan padat yang dimasukkan Ad usum
dam cangkang kapsul (dapat berupa externum untuk
cangkang lunak maupun cangkang keras treatment habitat
berbagai kapasitas) hewan akuatik
dan berdampak
pada kesehatan
hewan akuatik
Ad usum
internum
Suppositoria Pil taruh yang bekerja lokal dan akan Ad ususm
- Anali meleleh pada suhu tubuh tertentu internum
a
- Vagin
alia
- Uretra
Pilulae Sediaan padat dengan bahan pembawa Ad usum
ppp yang umum digunakan untuk hewan internum
Pelet, granule, Ad usum
briquette dan block internum
Setengah padat :
Unguentum Sediaan setengah padat konsistensi Ad umum
seperti mentega homogen sexternum
Cream Sediaan setengah padat yang terdiri dari Ad ususm
minyak dengan air tak saling campur, externum
dengan penambahan bahan III
(corpuscle cream) menjadi campur
Pasta Sediaan setegah padat yang Ad ususm
mengandung bahan padat 40-60 % externum
Cair
Solutio Sediaan cair mengandung bahan padat Ad usum
dan cair yang saling larut externum, ad
ususm internum
Suspensi Sediaan cair yang terdiri dari padat dan Ad usum
cair yang tak saling larut, tapi dengan externum, ad
penambahan bahan ke III yang bersifat usum internum
lender dapat saling campur
Mixtura Sediaan cair, yang terdiri elative, cair Ad usum
saling campur / larut externum, ad
usum internum
Mixtura agitanda Sediaan cair yang terdiri dari bahan Ad ususm
padat dan cair sebagai vehikulum namun externum
99
tidak saling larut
Saturatio Sediaan cair yang jenuh dengan CO2 Ad usum
internum
Injeksi Sediaan steril berupa larutan, emulsa Ad usum
atau suspensi dalam air atau pembawa internum
lain yang cocok, dan digunakan secara
parenteral (merobek lapisan kulit atau
lapisan mukosa/selaput lendir)
Syrup Sediaan cair yang mengandung Ad susum
saccarose 64-66 % internum
Emusi Sediaan cair yang terjadi dari campuran Ad usum
bahan minyak dan bahan air yang externum.
homogen, karena ada bahan ke tiga Ad usum
emulgator) internum
Guttae Bentuk sediaan cair denga pemakaian Ad usum
menggunakan elativ. externum,
Ad usum
internum
Aerosol Bentuk sediaan obatyang pemakaiannya Ad usum
disemprotkan, sehingga terbentuk externum,
kabut. Kabut tersebut harus memiliki Ad usum
partikel halus agar mampu mencapai internum
target sasaran.
Intramamary infusion Sediaan cair / setengah padat yang Pabrikan
pemakaiannya di lewatkan melalui
orificium papilla mamae
100
untuk digunakan pada
hewan tertentu
Jarum jahit Berbagai ukuran Untuk kebutuhan praktek
dokter hewan, untuk
kebutuhan mendesak atau
untuk digunakan pada
hewan tertentu
Jenis obat hewan yag minimal harus di kuasai adalah jenis-jenis yang telah
101
Obat Hewan yang secara khusus telah diketahui kandungan dan
obat hewan tersebut adalah seperti rivanoli, solution boorwater, salep 2-4
dsb.
Jenis obat hewan yang dimintakan oleh dokter hewan melalui resep sesuai
kebutuhan dan bentuk sediaan tertentu. Dapat berupa obat hewan tunggal
maupun obat hewan lebih dari satu dalam satu jenis bentuk sediaan dengan
Obat hewan yang telah di buat di pabrik dan dijual sesuai aturan di Depo
Obat Hewan, Poultry shoop, Toko Khusus obaat hewan. Mengingat jenis
dan macam obat hewan patent sangat banyak maka cukup menguasai obat
Obat hewan yang berasal dari obat patent untuk manusia yang dapat di
Klas terapi obat minimum yang harus diketahui adalah seperti kriteria pada
saat peserta didik menempuh pendidikan di strata Sarjana Kedokteran Hewan, sbb:
102
Anastetika lokal
Transmiter perifer, transmisi, agonis & antagonis
kolinergik
Transmisi agonis,dan antagonis adrenergik
Kesalahan dalam penulisan resep bagi para calon dokter hewan sering terjadi
dan terdaoat dua jenis kesalah yaitu (1) kesalahan absolut dan (2) kesalahan elative
harus diperbaiki agar tidak menyebabkan kerugian dari fihak penderita maupun
pemilik hewan. Kesalahan relatif bersifat tidak mutlak sehingga masih resep masih
103
akan mempertanyakan kepada fihak penulis resep mengenai hal-hal yang diragukan.
Keslahan Absolut:
1. Salah menghitung dosis obat, kekuatan obat dan jumlah persatuan obat yang
diminta
2. Salah memilih bahan aktif obat terkait dengan indikasi penyakit yang akan
diobati
3. Salah menuliskan singkatan latin atau mencoba menbuat singkatan latin sendiri
4. Salah menuliskan petunjuk jenis bentuk sediaan obat yang diminta dalam bahasa
inggris
5. Salah menuliskan cara meminta suatu obat dalam bahasa latin atau bahasa
inggris
6. Salah menuliskan perintah pembuatan obat atau salah menuliskan satuan obat
12. Salah memilihkan bahan eksipien obat terutama pada resep jenis magistralis,
sehingga sukar dibuat sesuai perintah pembuatan yang ditulis pada resep.
Kesalahan Relatif
104
2. Tidak mencantumkan berat badan hewan
7. Jumlah persatuan obat yang di minta terlalu banyak atau terlalu sedikit
diingatkan terhadap para calon dokter hewan atau peserta Program Pendidikan
butir-butir kesalahan yang telah dituliskan di atas dan berusaha tidak membuat
perancangan di evaluasi kembali, (3) membuat eksekusi yang lazim dilakukan oleh
para pemberi obat, (40 menyimpan kopi hasil eksekusi penulisan resep. Beberapa
1. Gunakan kertas resep baku dan jangan menyingkat nama kota tempat penulis
2. Gunakan singkatan latin yang baku dan telah diketahui bersama dalam dunia
kedokteran
105
4. Selalu membiasakan diri membuat konsep sebelum menuliskan resep
7. Selalu mengikuti jenis-jenis obat yang telah dilarang beredar dan atau jenis-
yang beresiko (1) menimbulkan penyakit baru pada manusia yang memakan
lingkungan atau habitat hewan pasca pemberian obat hewan, (3) menimbulkan
10. Selalu menggunakan tulisan yang mudah di baca dan selalu menghitung ulang
(a) dosis yang dituliskan, (b) aturan pakai obat, (c) kekuatan obat yang diminta
Prinsip dasar dalam melakukan penilaian resep calaon dokter hewan atau PPDH
didasarkan pada 4 hal yaitu (1) cepat ditebus, (2) dapat dibuat dan jadi sesuai bentuk
sediaan lazim bidang Farmasi Veteriner, (3) menyembuhkan, (4) sukses diberikan.
utama yang selalu menyertai dalam penilaian resep yaitu (1) akuntabel, (2) baku
106
Dengan demikian hal-hal yang selalu dihindari adalah (1) perilaku saling
menyalahkan antara siswa dengan para pendidik (2) antar pendidik dalam satu
cabang ilmu yang diampu, (3) antar pendidik dalam cabang ilmu yang berbeda, (4)
antar dokter hewan dan atau antar profesi apoteker dan dokter hewan. Prinsip
tersebut pada akhirnya mengutamakan (1) kebenaran ilmiah, (2) kepakaran yang
maka selalu bersifat individu artinya kesalahan seseorang belum tentu sama dengan
orang lain dengan demikian untuk menilai hasil ujian setiap peserta PPDH maka
dilakukan sangat individual. Begitu individualnya dalam menilai resep maka para
peserta PPDH diwajibkan selalu mengetahui kesalahan apa yang telah diperbuat
peserta PPDH akan di beri arahan oleh penilai atau pengevaluasi resep para peserta
PPDH setiap individu peserta. Dengan demikian hasil resep yang telah ditulis oleh
peserta tak boleh di bawa pulang atau di dokumentasikan dalam bentuk foto oleh
peserta tapi boleh dicatat dalam catatan pribadi peserta PPDH. Perilaku larangan
dengan para pendidik saling ASIH-ASAH dan ASUH. Dengan demikian akan
membentuk jati diri para peserta PPDH saling menghormat antar dokter hewan
Perlu diingat oleh seluruh peserta PPDH bahwa tingkat penilaian yang tinggi
tidak mencerminkan Ybs, kelak pasti unggul dalam hal penulisan resep, demikian
pula sebaliknya bahwa nilai yang kurang atau berkali-kali melakukan pelatihan
107
penulisan resep bukan berarti Ybs, kurang cakap dalam penulisan resep. Demikian
pula tidak berarti latihan yang berkali-kali dalam penulisan resep tidak boleh
diartikan peserta PPDH dimanjakan. Hal lain yang perlu ditanamkan adalah hindari
jauh-jauh prinsip mengejar kelulusan atau predikat nilai, tetapi yang dikejar adalah
Sebagai manusia hindari jauh-jauh perilaku saling menghujat halus maupun kasar,
Hindari pula perilaku memberikan imbal balik materi antara peserta PPDH dengan
ancaman eliminasi batas waktu studi. Sebagai tambahan tentang falsafah penilaian
adalah bentuklah diri sediri menjadi insan yang pandai melakukan manajemen
waktu agar terhindar dari eliminasi batas waktu studi. Sebagai kesimpulan akhir
obat pada apoteker atau pembuat obat hewan lainnya (termasuk permintaan tentang
108
BAB XII SISTEM PENILAIAN
Sistem penilaian dalam mnengevaluasi hasil belajar berdasarkan dua nilai ujian
yaitu (a) Nilai Ujian Lisan dan (b) Nilai Ujian Tulis dengan komposisi masing-
masing sebanyak 25 % dan 75 %. Jumlah total nilai akhir adalah 100 dan nilai yang
diambil adalah nilai terbaik. Nilai kelulusan adalah A AB dab B dengan kriteria sbb:
hanya satu kali ujian dengan angka maksimum 25, dan akan diulang satu kali bila
Sedangkan Nilai Ujian Tulis merupakan hasil ujian kumulatif yang dilakukan
sebanyak 3 (tiga kali ujian) yaitu Test I, Test II, Test III , dan hanya diulang satu
kali bila memerlukan ujian ulangan. Materi TEST I s/d TEST III, adalah materi
yang telah diberikan dengan kriteria nilai ujian kasus adalah sbb:
Dalam pemecahan satu kasus penyakit dapat lebih dari 1 R/ dalam satu balnko
kertas resep, dengan catatan tidak membutuhkan blanko kertas resep tambahan.
Setiap kasus penyakit memiliki nilai 10. Dengan demikian bila dalam satu kasus
penyakit hanya membutuhkan 1 R/, maka R/ = 10. Bila satu kasus tersebut
(Resep) yang dapat di nilai adalah resep dengan empat kriteria sebagai berikut:
110
4. Resep yangsukses diberikan
Drh
Alamat (1/2)
Surabaya,
R/ Dimenhydrinate 50 mg
.....................
….................. (5)
m.f…..................................(2)
S. 3 d.d (2)
# Paraf
Pro : (1/2)
Milik :
Tanggal ujian :
Tempat : FKH UNAIR
Penguji : Staf Farmasi Veteriner FKH UNAIR
Tata cara :
Jumlah peserta diperkirakan 100-150 mahasiswa, akan dibagi secara random menjadi
3 kelompok. Setiap kelompok akan ditanggungjawabi dan diawasi oleh seorang
dosen.
111
padat, (d) resep alat kesehatan atau untuk persediaan dokter hewan praktek. Bobot
nilai tiap resep 10.
indikator ujian tullis serta nilai penguasaan dan batas kelulusan ujian tulis sbb:
112
P1-P7 (versi DEPKES RI), obat keras,
Bebas terbatas dan Bebas (versi DJP,
DEPTAN RI). 2
- Pemilihan Rem. Cardinale.
- Efikasi,ADME, Interaksi obat- 2
obat, obat-man.min.
- Ketepatan pemilihan 2
Vehikulum, Corigen.
- Precaution mengenai R/ yang
diberikan (coaching), keamanan (tuto) R/
obat dalam-obat luar.
113
dikonsumsi manusia dan aman bagi penderita),
(3) manjur ( tepat obat, tepat BSO, tepat dosis,
tepat, waktu dan rute pemberian, tepat
penderita), (4) menyenangkan bagi hewan
(animal taste) maupun bagi pemberi obat
sehingga sukses diberikan
114
jucunde), yaitu (1) tak boleh ditunda,
penggunaan sesuai tujuan pengobatan dan 10
sesingkat mungkin (2) aman (aman terhadap
lingkungan, aman terhadap produk olahan asal
hewan yang bakal dikonsumsi manusia, aman
terhadap penderita) dan (3) manjur (tepat obat,
tepat BSO, tepat dosis, tepat, waktu dan rute
pemberian, tepat penderita) dan (4)
menyenangkan bagi hewan (animal taste)
maupun bagi pemberi obat sehingga sukses
diberikan
115
- Mengenai O,G,W, Psikotrop, P1-P7
(versi DEPKES RI), obat keras, Bebas terbatas dan
Bebas (versi DJP, DEPTAN RI). 2
- Pemilihan Rem. Cardinale.
- Efikasi,ADME, Interaksi obat-obat,
obat-man.min. 2
- Ketepatan pemilihan Vehikulum,
Corigen. 2
- Precaution mengenai R/ yang
2
diberikan (coaching), keamanan (tuto) R/ obat
dalam-obat luar.
2
2
1.2.c Mampu menganalisis penetapan dosis agar manjur :
Paraf penguji :
kompetensi dasar utama yaitu (a) kehandalan melafalkan nama obat dengan benar
dan melafalkan singkatan latin dan nama latin dengan benar. Kompetensi ke dua
yaitu (b) melakukan eksplorasi asal ditemukan dan dikembangkan bahan aktif
116
tersebut beserta khasiat dan penggunaan derivatnya. Selain itu eksplorasi khasiat
juga dilakukan eksplorasi mengenai dampak negatif terhadap subjek sakit yang akan
mendapatkan obat, serta lingkungan dan manusia yang memakan produk segar asal
hewan. Eksplorasi juga harus dilakukan terhadap eksipien obat serta bentuk sediaan
obat hewan itu sendiri termasuk bila telah dilakukan registrasi di Kementerian
Pertanian Republik Indonesia. Kedalaman eksplorasi akan dikejar terus oleh penguji
dilihat dari berbagai sudut cabang ilmu sepeti fisika, kimia, farmakologi dst.
KISI-KISI UJIAN LISAN. Oleh sebab itu eksplorasi wajib dilakukan menggunakan
2. Ujian Perbaikan
Ujian perbaikan dibatasi hingga 2 kali, namun untuk melakukan ujian perbaikan
harus dilakukan pelatihan menulis resep terlebih dahulu dengan jumlah yang tak
(Nilai Ujian Lisan dan Nilai ujian Teori) antara 65-69,9 atau nilai B. Waktu ujian
perbaikan dapat dikompromikan dengan PJMA dan dapat mengambil waktu diluar
peserta ujian melalui form seperti di bawah. Dalam form harus ditulis dengan nama
pembimbing siapa yang bersangkutan akan dibina dan selanjutnya kapan pembinaan
117
dimulai serta kapan ujian aakan dilakukan. Penentuan nama pembimbing dilakukan
pelatihan hingga layak ujian perbaikan adalah harus mendapatkan minimal dua kali
jumlah kasus yang diujikan. Jumlah kasus yang diujikan adalah 10 kasus.
pengelola ujian perbaikan masing-masing dengan target capaian hingga batas nilai
B.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Mentoring :
Bulan …Tahun…..
Lingkari:
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Ujian : Tanggal………….
Dosen pembimbing:
…………………..
3. Ujian Susulan
Ujian susulan dapat dilakukan bila para peserta didik tidak bisa memenuhi
waktu ujian resmi karena sesuatu hal yang dibuktikan dengan dokumen resmi.
118
Selanjutnya ujian susulan dapat dilakukan atas arahan dari PJMA dengan
fihak penguji ditunjuk oleh PJMA sendiri dengan segala hak melekat pada penilai
penguji dengan materi ujian susulan sama dengan ujian lazim. Selanjutnya hasil
susulan dilakukan.
resmi terdaftar sebagai peserta dan selanjutnya oleh karena sesuatu hal yang
bersangkutan tidak mengikuti ujian karena sesuatu hal hingga munculnya periode
baru PPDH. Pada kondisi demikian peserta didik gugur sebagai peserta pada
gelombang yang sedang berlangsung dan harus mengikuti PPDH pada gelombang
yang baru. Pada kondisi demikian peserta didik diperlakukan sebagai peserta didik
119
Dalam mempelajari materi Terapetik Veteriner yang diberikan hanya 100 menit
selama 8 kali, maka sangat dirasakan cukup singkat dan sangat kurang memadai
untuk mengeskplorasi semua ilmu yang kelak bakal dilatihkan dalam penulisan
resep. Strategi yang paling jitu sebelum dilakukan kegiatan atau Proses Belajar
Mengajar (PBM), maka ada baiknya para siswa PPDH mengespklorasi muatan
mengelaborasi semua GBBP dan SAP yang kelak akan diberikan. Selanjutnya
dilakukan verifikasi saat PBM perlangsung. Sebagai aplikasi akhir adalah tatacara
penulisan resep yang akan dilatihkan sesuai topik masing-masing dengan merujuk
sumber acuan dosis lazim nasional yang telah disepakati secara nasional.
Dalam melakukan verifikasi materi harus dilakukan sesuai temuan emprik dan
kasus fiktif. Dalam aplikasi penulisan resep itulah para peserta PPDH harus
seperti apa yang difikirkan para peserta PPDH seandainya berlawanan dengan
isi hatinya
2. Haus akan bertanya, yaitu para peserta PPDH selalu bersikap “why…” dan
120
3. Cepat tanggap, yaitu para peserta PPDH harus selalu cepat mengerti di saat
pendidik atau dosen pengampu telah memberikan arahan konsep solusi dalam
bentuk jawaban menulis resep. Cepat tanggap juga selalu dibutuhkan dalam
kaitnaya PBM untuk mengejar sempitnya waktu yang diberikan (hanya 100
4. Tidak cepat puas, yaitu peserta didik dapat berkonsultasi diluar jam formal ke
veteriner.
hendaknya para PPDH tidak dibatasi dengan sarana dan prasarana yang
tersedia. Dengan demikian para peserta PPDH dapat mengikuti PBM sesuai
Peserta didik PPDH dapat membentuk komunitas dan atau kelompok belajar
mandiri antara para peserta dan melakukan pelatihan-pelatihan menulis resep secara
pendidik atau penilai resep. Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan bila
diluar waktu resmi pegawai Universitas Airlangga, maka PJMA akan berkonsultasi
121
dengan PJMK dan akan dikoordinasikan untuk mempelajari MOOC 2017 UNAIR
tentang Pelatihan Penulisan Resep Untuk Calon Dokter Hewan dan Dokter Hewan
yang dimaksudkan adalah dokter manusia, dokter gigi dan para Apoteker. Dalam
pelatihan tersebut para peserta didik juga dimungkinkan untuk menambah wawasan
peserta didik untuk memilih bahan aktif obat dikaitkan dengan indikasi penyakit
yang akan diobati. Namun demikian terdapat catatan khusus yaitu seluruh kajian
dokter hewan pendidik. Hal tersebut disyaratkan karena ahli pengobat tersebut
bukanlah berprofesi sebagai dokter hewan. Tetapi semua tindakan itu pada dasarnya
adalah untuk mempercepat para peserta PPDH di bidang Terapetik Veteriner agar
Veteriner.
122
Amprolium 0,012-0,024 %, 3-5 hari Unggas
0,0006 %, 1-2 minggu Dalam air minum
Antalgin 0,01 – 0,1 mg/kg bb Kuda
Acepromazine 1mg - 3 mg/kg berat badan Anjing (bukan boxer),
Kucing
Ttablet Acecare®
mengandung 10 mg dan
25 mg.
123
20-25 mg/kg bb(bdd) (intramuskular) Kuda anak-anak
10 mg/kg bb (intramuskular) Sapi
Aminophylline 10 mg/kg bb (t.i.d) Hewan kesayangan
Ammonium Chlorid 15 mg (b.i.d) Felis spesies
Amoxycillin 12,5-25 mg/kg bb (b.d.d) Hewan Liar
125 mg (q.d.d) Ayam
11 mg/kg bb Burung kecil
25 mg/kg bb Carnivora liar
50-100 mg/kg bb/hari Anjing kucing
Kaplet 250 mg & 500
mg
Amoxicillin + Clavulanate 12,5-25 mg/kg bb 2dd Anjing
Pottasium 62,5 mg (bdd) Kucing
Ampicillin 20 mg/kg bb (o6-8h) Hewan Liar, anjing,
kucing
40-80 mg/kg bb (tdd/qdd) Ayam
Ampicillin 200 mg/ml 0,1 mg dalam 29,57 ml Unggas kecil (<1,5 kg)
Amitraz 10,6 ml/ dalam 7,5 L (tdd. u.e) Anjing
Amitryptyline HCl 1-2 mg/kg bb (bdd) Anjing
2-4 mg (bdd) Kucing
Amprolijm 20 % dalam makanan Anjing kucing
5-20 mg/kg bb Sapi
Asam Retionat 0,05%
B12 5-10 µg/hari Anjing, kucing
Betametasone 0,05%
Benzocain 0,6-1,2 ml lar. Stok/ L air Ikan
Kons lar stok : 40 g/l Letanol
B Kompleks 3-4 tablet/hari Anjing
½ tablet/hari Ayam
Bisacodyl 1 – 4 tablet tiap hari (sdd), 1 tablet Anjing
Tablet 5 mg.10 mg mengandung 5-10 mg
Rectal 10 mg/ tube 1 tablet ( 5 mg) tiap hari (sdd) Kucing
124
Burung dan Reptil
Calcium lactat 0,5-2 g/ hari (dosis terbagi) Anjing
0,2-0,5 g/hari (dosis terbagi) Kucing
Castor oil 8-30 ml/hari Anjing
4-10 ml/hari Kucing
Carbamate (Topikal) 8,5% Anjing
Captopril 0,5 mg/kg bb (tid) Anjing
®Tensicap tablet Mengandung Captopril
12,5 mg
Cephradin 35-50 mg/kg bb Unggas dan burung
10-25 mg/kg bb 3-4 dd Anjing, Kucing
Cetirizine HCl 1 mg/kb bb/hari Anjing, kucing
Chloramphenicol 0,080 mg/kg bb Ikan
50 mg/kg bb (o.6-8 h) Canine sp.
50 mg/kg bb (o. 12 h) Felis sp.
35- 50 mg/kg bb (t dd) Unggas Besar
15-30 mg/kg bb (t dd atau q dd) Unggas Kecil
100 mg/kg bb (awal). Dilanjutkan 50 Kuda
mg/kg bb t.id
Chlorambucil 0,1-0,2 mg/kg bb (tiap dua hari) Anjing,kucing
Chlordiazepoxide 15 mg-45 mg/hari (tid) Carnivora, omnivore,
Felis dan Felis liar
Chlorothiazide 20-40 mg/kg bb (b.d.d) Anjing, Kucing
Chlorpheniramin Meleat 2 mg (bdd) Anjing, kucing
0,5-2,2 mg/kg bb (tdd) Felis kecil
Chlortetracycline 25 mg/kg bb (3-4 dd) Anjing, Kucing
11 mg/kg bb (b.d.d) sampai 5 hari Sapi
22 mg/kg bb/hari Babi
Chlor Tri Methon 2 mg/kali Anjing
Tablet: 4 mg/tablet
125
Dexamethasone 0,1 mg – 0,2 mg/kg bb Anjing Dewasa
(sdd /prn bdd)
Doxycycline 10 mg/kg bb (bid) Kuda
22 mg-50 mg/kg bb (bid) Avian
5-10 mg/kg bb (1 dd, 2 Anjing, kucing
dd)
Doxycycline Hyclate 10 mg/kg bb/hari Kuda
® Tablet Dexon Idem Idem ( mengandung Dexamethasone
0,5 mg)
® Tablet Dextamine Idem Idem ( mengandung Dexamethasone
0,5 mg dan Dexachlopheniramine
maleat 2 mg )
Dexamethasone 5-10 mg / hari Kuda
Dextromethorphan 0,5 mg – 2 mg/kg bb Hewan Kesayangan
(tdd-qdd)
Diazepam 1 mg – 2 mg/kali Anjing, Carnivora liar (felis spesies
liar)
200 – 400 microgram/kg Kucing
bb 1-2 kali sehari
Tersedia Tablet 2mg, 5 mg
126
Erytromycine 10 – 20 mg/kg bb (bdd) Felis spesies
0,05 mg/g bb/hari Ikan air tawar/air laut pada kasus
infeksi gol Cocci bacillus melanjut
diantaranya Corynebacterium)
Burung jenis kecil berat < 1,5 kg
Erytromycine kadar 200 0,15 ml dalam 29,57 ml
mg/ml minum
127
(tdd)
Kalium Permanganat 1 /5000, 1/4000
Kaolin Pectin 1 ml – 2 ml/kg bb (bdd) Hewan Kesayangan
Ketamin 110 mg/50 kg iv Kuda Obat Patent
Ketonazole 5 mg/kg bb/hari Sapi
2%
Leteux – Meyer 25 ppm selama 1 jam Ikan. Stock 3.3 g malachite green/L
15 ppm, 3 x treatment formaldehyde 35-40%
interval 3 – 4 hari
Levamisole 7,5 mg/kg bb Sapi
(Ketrax® 40 mg/tablet) 5 – 8 mg/kg bb Anjing
4,4 mg/kg bb Kucing
8 mg/kg bb Hewan liar gol. Artiodactylus
Lidocain hydrochlorid Isi Lidocain hydrochlorid Nama dagang yang ada di pasaran
20 mg/ml untuk hewan Lidocain
besar dan hewan kecil,
injeksi. Kucing
4,4 mg/kg bb
Luminal 8 mg/kg bb (bid) Anjing, carnivore liar,
2-4 mg/kg bb (bid) Kucing
1 – 2 mg/kg bb (bid) Unggas
12 mg/kg bb (sdd) Kuda
Methylen Blue 2-5 ppm Ikan terserang jamur Sroglina Species
dan Achyla species) diulang setiap 3-
4 hari
Mebendazole 15 mg/kg bb Sapi
22 mg/kg bb/hari Anjing, Kucing (selama 3 hari)
(Vemoran® = 100mg/tab) 10 mg/kg bb Hewan liar gol. Artyodactylus
Menthol 0,5 – 1% Tanpa bulu dan bulu pendek
Metoclopramide 0,2-0,5 mg/ kg bb (tdd, Canine, Feline, rabit
oral)
Metronidazole 1% BB Ikan
12 – 15 mg/kg bb o24 h Anjing
10 – 25 mg/kg bb o24 h Kucing
Mg. Hydroxide 0,25 – 1 g (tdd) Jenis Primata
50 g-100 g Anak sapi belum lepas susu
100 g -500 g Sapi dewasa
400-800 mg Anjing, kucing (Antasida)
1,2-4 g Anjing (cathartic)
160 mg-480 mg Kucing (cathartic)
Mg Sulfat 20 g – 60 g (mild) Kuda
250 g– 375 g (strong)
500 g Sapi Dewasa
30 g sampai 60 g Sapi dara dan anak sapi
30g -120 g Domba dan babi
2g – 60 g Anjing
2g–5g Kucing
128
Miconazole 5 mg/kg bb/hari Sapi
2%
Neomycin 2% All species jenis tanpa bulu
Nitrofuran 0,01 mg/g bb s.i.d Ikan
Novaldon 10 – 20 ml/ekor Kuda/ Sapi
Tiap ml mengandung 3 – 5 ml/ekor Domba / Kambing
Methampiron 250 mg, 0,2 – 0,5 ml Anjing / Kucing
Piramidon 50 mg, Lidocain
15 mg Kemasan 1vial 100 ml
Oxytetracycline 0,05 mg/g bb/hari (bdd) Ikan
50 mg/kg bb/hari (bdd) Sapi
0,022 % Unggas, tidak lebih dari 5 hari
Ol. Coccos 300 ml -500 ml Sapi dewasa
Ol. Ricini 50 ml – 100 ml Domba dan kambing dewasa
10-25 ml Anjing – kucing (maksimum
diberikan 3 hari)
Papaverin 10 mg Hewan Kesayangan
40 mg (tdd-qdd Felis spesies kecil
129
mg, ekstrak belladonna 10 mg,
Papaverin HCl 25 mg
Sucralfat 20-50 mg/kg BB (tdd) Felis spec.
Sulfadiazin 24 mg/kg berat badan (b.d.d) Kuda
Sulfamerazine 0,175-0,22 mg/g BB/hari Ikan
Sulfadimethoxine 0.05% Unggas. Dalam air minim. 6
hari
Sulfamethoxine 0.10% Unggas. Dlm air minim. 2 hr
0.05% Unggas. Dlm air minim. 4 hr
Sulfur praecipitatum 2 %, 10 %
Trimethoprim 30-70 mg/kg bb (bdd) Kuda
30 mg/kg bb /hari Anjing, kucing
Tripelennamine 0,3 – 2 mg/kg bb (2-4 dd) Kuda
Tetracycline 45-60 mg/kg BB/hari (bdd) Carnivora, felis spec. Liar
50 mg/kg BB/hari Anjing
Kapsul 250 mg, 500 mg
2-4% Kasus vulnus acut dan
unguentum ophthalmicae
Theophylline 9 mg/kg BB (tdd) Felis spec.
9 mg/kg bb (q.d.d, t d.d) Anjing
5 mg/kg bb (b.d.d) Kuda
Thiamphenicol 60 mg/kg BB (bdd) Canin, felis spec.
Thiobendazole 50 m/kg bb Hewan liar gol. Artiodactylus
Triamcinolon acetonide 0.50% All species topical antiseptic
desinfectant
Trimetoprim+Sulphadiazin 15 mg/kg BB (bdd) Hewan liar, hewan kesayangan
e
® Tribessen Tablet 100 mg
Vitamin B kompleks 1 tablet/hari Anjing
0,2-1 ml Unggas. Kemasan 20 ml, 50
ml dan 100 ml/botol, ®B Plex
injeksi
Multi vitamin 1 ml/50 kg BB Unggas
®Cofavit injeksi (A.D.E)
Xylazine 8 mg/kg bb (injeksi) Wild animal
0,6 mg/kg bb (intramuskular) Domba
0,5-1 mg/kg bb (intramuskular) Anjing, kucing
1,1 mg/kg bb (intramuskular) Kuda
0,3 mg/kg bb (intra muscular) Sapi
Zinci Oxydum 10%
Zink Acetat 25-50 mg (bdd) Anjing, kucing
Keterangan ® = obat patent
130
Bahan aktif Dosis Keterangan
Al. Hydroxide 2,4-4,8 g (dalam 30-60 ml) Foal
Amoxycilline 30-50 mg/kg bb (b.i.d) Untuk anak anjing, anak kucing
usia 1-6 bulan
131
Mg. Hydroxide 2,4-4,8 g (dalam 30-60 ml) Foal
Mg.SO4 30-60 mg Foal
Neomycine sulfate 377 mg (b.i.d) Calf
Papaverin 0,625 mg Anak anjing, anak kucing usia 1-6
bulan
Pectin 360-480 mg (b.i.d) (dalam 90- Foal, Calf
120 ml)
Potasum chloride 1,347 g (b.i.d) Calf
Potasium phosphat 1,399 g (b.i.d) Calf
Sod. bicarb. 1,741 g (b.i.d) Calf
Sod. chloride 1,212 g (b.i.d) Calf
Sucralfate 100 mg-200 mg Anak kucing 1-6 bulan
100 mg-1 g Anak anjing 6 bulan
Sulfamethazine 750 mg (b.i.d) Calf
Sulfathiazole 2,266 g (b.i.d) calf
Trimethoprim dan 30-50 mg (b.i.d) Anak anjing, anak kucing usia
Sulfadiazine kurang dari 6 bulan
Tylosine 5-10 mg/kg bb (b.i.d) Anak kucing usia 1-6 bulan
20-40 mg/kg bb (b.i.d) Anak anjing usia 1-6 bulan
132
Pengantar, pengarahan
Senin, 26-08- 2019 R/ Sediaan steril 12.20-14.10 LZ
Selasa, 27-08- 2019 R/ Alat kesehatan 12.20-14.10 LZ
Rabu 28-08- 2019 R/ Penderita Khusus I 12.20-14.10 LZ
Kamis 29-08- 2019 R/ Penderita Khusus II 12.20-14.10 LZ
Jumat 30-08-2019 R/ Hewan Bunting 12.20-14.10 SK
Senin 2-09-2019 R/ Laktasi I 12.20-14.10 LZ
Selasa 3-09- 2019 R/ Laktasi II 12.20-14.10 LZ
Rabu 4-09- 2019 R/ Hewan Liar I 12.20-14.10 SK
Keterangan :
*Ujian lisan akan diatur tersendiri di luar jadual yang ada
133