, drh
Fakultas Kedokteran Hewan
UNIVERSITAS AIRLANGGA
BUNTING
?
Sapi dikatakan bunting apabila:
Di dalam uterusnya terdapat embrio atau
fetus hasil konsepsi/fertilisasi
Konsepsi/Fertilisasi
?
Konsepsi/Fertilisasi
SLIDE 10
Kematian perinatal
yaitu kematian fetus antara 260 dalam kandungan –
beberapa jam setelah partus
Kematian postnatal
yaitu kematian anak baru lahir – beberapa hari
setelah lahir
SLIDE 11
KEMATIAN EMBRIO
Hari pertama – 45 hari setelah perkawinan/ IB
periode embrio kondisi labil : embrio mudah
terkena pengaruh dari luar.
Kematian embrio dapat diketahui
1. Birahi diperpanjang
2. Terjadi biasanya saat implantasi.
apabila kematian embrio saat sebelum/sesudah implantasi
diserap dinding uterus
3. Kematian embrio pengukuran kadar progesteron
sapi, babi : hari ke 8-16 setelah IB
kambing domba: hari ke 9-15 setelah IB
kuda : hari ke 30-36 setelah IB
SLIDE 12
KEMATIAN EMBRIO DISEBABKAN
1. Faktor genetik
2. Faktor laktasi
3. Faktor infeksi
4. Faktor kekebalan
5. Faktor lingkungan
6. Faktor ketidak seimbangan hormon
7. Faktor pakan
8. Faktor umur induk
9. Faktor kesuburan spermatozoa
10. Faktor jumlah embrio, fetus dalam uterus
SLIDE 13
Faktor Genetik
SLIDE 15
Faktor Infeksi
MO banyak dalam uterus kematian embrio
Bakteri masih ada saat melahirkan pada hari ke 10
Infeksi MO terjadi saat perkawinan, pakan tercemar,
Infeksi lewat kulit racun endogen masuk peredaran
darah, terjadi radang kuku, ambing, paru, usus
MO akan mengganggu implantasi/plasentasi
kematian embrio
SLIDE 16
Faktor Kekebalan
SLIDE 17
Faktor Lingkungan
- Peningkatan suhu lingkungan = stress kematian
embrio – 19 hari setelah kawin/IB
Faktor Hormonal
Setelah fertilisasi terbentuk embrio dan untuk memelihara
kebuntingan dibutuhkan Cl (penghasil progesteron).
Saat implantasi dibutuhkan keseimbangan hormon estrogen dan
progesteron. Periode kritis 8-19 hari setelah fertilisasi.
Embrio di Uterus PGF dihambat CL graviditatum
(memelihara kebuntingan). Pada sapi produksi progesteron
oleh CL bunting hingga saat melahirkan
SLIDE 18
Faktor pakan
SLIDE 19
Tanaman (mengandung genistein, biochianin A)
menekan sekresi kelenjar kelamin ggg transpor
sperma dan ggg fertilisasi
SLIDE 22
KEMATIAN FETUS
SLIDE 23
Mumifikasi sapi bersifat hematik adalah sewaktu
karunkula mengalami involusio, terjadi perdarahan
antara endometrium dan selaput fetus diikuti
absorbsi plasma darah sehingga sel darah merah,
gumpalan kotoran kemerahan/coklat warna fetus
coklat dan selaput fetus mumifikasi.
SLIDE 24
SYARAT TERJADI MUMIFIKASI
Fetus mati
Tidak ada udara dari luar masuk
Tidak ada mikroorganisme
PENYEBAB MUMIFIKASI
Kematian fetus non infeksius
Torsio uteri
Gangguan sirkulasi
Genetik
SLIDE 25
GEJALA MUMIFIKASI
Kegagalan birahi korpus luteum persisten
Nafsu makan berkurang
Defekasi sukar feses keras
Berdiri melihat kebelakang dan merejan
Kolik
TERAPI MUMIFIKASI
- Polipara ditunggu saat lahir
- Penyuntikan : estrogen, PGF2 dan oksitosin
- Pengelupasan korpus luteum
SLIDE 26
Mumifikasi Foetus
MASERASIO FETUS (bubur fetus)
Adalah fetus mati dalam uterus disertai mikrooranisme,
berubah
menjadi massa menyerupai bubur dengan tulang fetus terapung
PENYEBAB MASERASI
Kematian fetus infeksius
Infeksi : Trichomonas,
SLIDE Vibriosis 28
GEJALA MASERASIO
Selalu merejan, diikuti keluar nanah berbau busuk, warna hijau abu-abu
dari alat kelamin
Akut : Nafsu makan berkurang, suhu meningkat, nadi cepat, produksi
susu menurun dan diare
Kronis : Nafsu makan berkurang, suhu tidak meningkat, tidak merejan,
keluar eksudat mukopurulen 1 minggu - bulanan
EKSPLORASI REKTAL
Terasa Servik menebal , besar dan keras
Terasa massa seperti cairan
Teraba adanya tulang fetus
TERAPI MASERASIO
Sukar dan tidak ekonomis dianjurkan dijual
- Penyuntikan : estrogen, PGF2 dan oksitosin
- Pengelupasan korpus luteum
SLIDE 29
EMFISEMA FETUS
adalah fetus mati dalam uterus disertai mikrooranisme
pembentuk gas sehingga fetus menjadi emphysematousm dan gas
tertimbun secara subkutan, intramuskuler dan rongga badan.
Biasanya pada bunting tua.
TERAPI EMFISEMA
Keluarkan fetus segera, Embriotomi keluarkan gas fetus irigasi
antibiotika
SLIDE 32
ABORTUS
adalah kelahiran fetus dimana fetus dalam
keadaan mati atau tidak mempunyai daya
hidup diluar tubuh induknya terjadi pada
umur 40 hari hingga akhir kebuntingan
PENYEBAB ABORTUS
1. ABORTUS BUATAN (ABORTUS PROVOCATUS)
2. ABORTUS KARENA NON INFEKSI
3. ABORTUS KARENA INFEKSI
SLIDE 33
ABORTUS BUATAN
SLIDE
ABORTUS PADA KEBUNTINGAN MUDA
SLIDE 35
ABORTUS PADA KEBUNTINGAN TUA
SLIDE 36
PENYEBAB ABORTUS NON INFEKSIUS
1. Predisposisi
2. Gangguan organ kelamin
3. Gangguan fisiologi fetus
4. Gangguan dari luar
5. Genetik
6. Intoksikasi
7. Gangguan hormonal
8. Penyebab lain : pakan dan imunologi
SLIDE 37
1. PREDISPOSISI
Seleksi terlalu jauh induk kelelahan stess abortus
Produksi susu >> fetus kekurangaan makan abortus
Umur induk terlalu muda uterus belum siap abortus
SLIDE 38
3. GANGGUAN FISIOLOGIS FETUS
Kekurangan pakan, vitamin, mineral
Vit. A < abortus umur tua, anak lahir lemah
Kelebihan pakan
Gangguan sirkulasi darah
4. GANGGUAN DARI LUAR TUBUH INDUK
Diperkejakan terlalu berat
Perjalanan jauh
Kandang sempit dan terlalu panas
Kandang curam terpeleset
Eksplorasi rektal
Ditendang / ditanduk temannya
Terkejut
SLIDE 39
5. GENETIK
Inbreeding
Fetus kembar
6. INTOKSIKASI
* Pakan :
Hijaunan mengandung mimosin
Rumput rawa-rawa mengandung nitrit
Cemara Taxol
Semanggi estrogenik
* Hormon stimulan :
Estradiol dosis tinggi
Prostaglandin
Hidrokortison
* Obat –obatan :
Obat cacing Phenotiasin teratogenik
Antibiotik
SLIDE
teratogenik 40
7. GANGGUAN HORMONAL
Kekurangan hormon progesteron
Hormon estrogen berlebihan
8. FAKTOR LAIN
* Imunologi divaksin
* Torsio uteri
SLIDE 41
ABORTUS SPONTAN
- Sapi perah, domba dan kuda
- Genetik, hormon, pakan
- Perkawinan umur muda kuda abortus 5-7 bulan
- Kelainan kromososm babi
SLIDE 42
PENYEBAB ABORTUS KARENA INFEKSIUS
BAKTERI SPESIFIK
1. Campilobacteriosis - + (4-6 bulan) +
2. Brucellosis - + (> 5 bulan) +
3. Leptospira + + +
4. Listeriosis - - +
PROTOZOA
1. Trichomoniasi + + (4 bulan) >>>> +
2. Toxoplasmosis + + +
VIRUS
1. Bovin Viral Diaerheal (BVD) + + +
2. Infectious Postular Vulvovaginitis (IPV) + + (160 hari) +
3. Infectous Bovine Rhinotracheitis (IBR) - + (160 hari) +
4. Epizootic Bovine Abortion (EBA) - - +
5. Epididimis vaginitis (EPIVAG) - - -
JAMUR
1.Aspergilus fumigatus - + +
2. Absidia - + +
3. Mucor - + +
4. Rhizopus - + +
SLIDE 43
Patologi kebuntingan dapat dibagi menjadi
1. Kelainan plasenta
Peradangan plasenta
Perdarahan plasenta
Tumor plasenta
Hidrop selaput fetus
2. Kelainan letak fetus (kebuntingan diluar uterus)
3. Hernia uteri (kelaian letak uterus bunting)
4. Torsio uteri (kelainan sumbu memanjang uterus
bunting)
5. Prolapsus vagino cervikalis
PERADANGAN PLASENTA (PLASENTITIS)
Penyebab
Kotiledonitis
Perdarahan Placenta Jarang pada ternak, sering primata
Penyebabnya :
Trauma, tertanduk induk yang lain yang menyebabkan persobekan pada
mukosa uterus atau karunkula.
Gejalanya
Perdarahan ringan tidak menunjukkan gejala
Perarahan hebat penimbunan darah & pengeluaran darah hebat
ggg pemberian darah ke fetus fetus kekurangan nutrisi & oksigen
fetus mati
Keluar darah pada alat kelamin terutama saat induk berbaring, dari
uterus, servik atau vagina disebut dengan metroragia (paling sering
terjadi pada kuda).
Perdarahan berjalan lama terjadi anemia dan kematian.
Pengobatan :
- Istirahat total.
- Perdarahan banyak dilakukan abortus buatan (abortus provokatus)
- karena servik terbuka.
- Uterus luka diobati & hemostatika untuk menghentikan pendarahan
(adrenalin secara IM)
Tumor Plasenta jarang terjadi
Kalau ada akibat hipertropi dari karunkula uterus
beratnya dapat mencapai 2-3 kg.
Hipertropi karunkula tidak mengganggu induk & fetus
dan anak dapat lahir normal.
Pertolongannya
Ditunggu hingga anaknya lahir, selanjutnya dilakukan
pertolongan.
Hidrop selaput fetus
Diagnosa
Perut membesar, timpani, asites
Perkusi perut seperti tambur
Hidrops alantois
Pertolongan
Graviditas ovarika
adalah kebuntingan dimana sel telurnya langsung
sebelum atau segera setelah ovulasi dibuahi embrio
berkembang dalam tenunan ovarium sampai waktu
tertentu kemudian mati karena tidak cukup nutrisi.
Embrio yang mati akan diserap oleh jaringan ovarium
Graviditas tubarika
adalah kebuntingan dimana sel telurnya dibuahi dalam
tuba falopii, namun karena sesuatu sebab embrio tidak
dapat implantasi kedalam uterus. Embrio berkembang
didalam tuba falopii dan biasanya mati sebelum
berkembang menjadi fetus berakibat terjadi
penyumbatan pada tuba falopii.
Graviditas abdominalis
Adalah kebuntingan diluar uterus. Biasanya belum
sampai dilahirkan fetus telah mati tetapi dapat pula
fetus hidup hingga dilahirkan. Apabila kematian
anak masih muda maka akan diserap oleh dinding
abdomen namun apabila kematian anak > 3 bulan
maka terjadi mumifikasi. Apabila fetus dapat hidup
hingga dilahirkan maka dilakukan operasi
Graviditas vaginalis
Adalah kebuntingan dimana embrio atau fetus
berkembang dalam uterus kemudian karena sesuatu
sebab berpindah kedalam vagina dan biasanya fetus
mati sebelum waktunya lahir
Hernia uteri = histerocele = burut uterus
Adalah suatu keadaan dimana induk bunting, uterus bersama fetusnya
masuk kedalam rongga hernia (rongga antara peritonim dan urat
daging perut dengan kulit perut biasanya terjadi pada akhir
kebuntingan
Penyebabnya
- Bengkak dibawah perut ukuran kecil kemudian cepat membesar dan dinding
perut dapat encapai tanah
- Bengkak disekitar cincin hernia karena tekanan vena
- Palpasi sekitar hernia memberi reaksi kesakitan
- Nafsu makan berkurang, suhu tubuh meningkat, pernafasan cepat kotoran
keras
Diagnosa :
Prognosa :
Cukup baik apabila segera diadakan pertolongan walaupun
tidak dapat sembuh secara penuh.
Hernia uteri biasanya tidak menyebabkan kematian bagi
induk .
DD/ tumor dinding uterus.
Pertolongan
Penyebab
Kebuntingan sudah tua disertai kekurangan cairan kedaan fetus tidak stabil
Induk bunting berguling guling
Induk beberapa kali melahirkan
Ligamen lata dengan uterus kurang kuat
Gerakan fetus berlebihan
Induk terjatuh
Gejala
Kolik hebat disertai tanda partus 8- 18 jam atau lebih namun belum terlihat merejan
Pada tosio uteri dapat diikuti gangrena uteri, ruptura uteri emfisema fetalis
Diagnosa
Diagnosa yang tepat adalah pemeriksaan secara rekplorasi vagina dan eksplorasi rektal
Pertolongan
operasi
penggulingan induk
pemutaran fetus dan uterus berlawanan dengan arah torsio
Prolapsus vagino cervicalis