Anda di halaman 1dari 59

PROSES PEMBUAHAN DAN

TUMBUH KEMBANG
BAYI DALAM KANDUNGAN

Dr. Hendry Adi Saputra, M.Ked(OG), Sp.OG

Pertemuan Sosialisasi Audit Kasus Stunting dan Manajemen Kasus Stunting


Tingkat Provinsi Riau 2022 Kamis, 23 Juni 2022
Swiss-Bel Hotel Pekanbaru
STUNTING

Stunting atau biasa disebut anak pendek, merupakan kondisi


kurang gizi kronis yang mulai terjadi sejak masa prenatal (janin
berada di rahim ibu) dan baru terlihat ketika anak berusia dua
tahun.
Stunting utamanya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang
didapatkan anak pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)

RT miskin dengan Anak terhambat


Anak tumbuh
keterbatasan akses perkembangan
menjadi SDM
pelayanan dasar fisik dan
yang kurang
melahirkan dan intelektualnya
kompetitif
membesarkan anak serta memiliki
dalam
dengan kondisi performa buruk di
pencarian kerja
stunting sekolah
SITUASI STUNTING
DI INDONESIA
Stunting dapat dicegah dengan memastikan
kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada
1000 Hari Pertama Kehidupan
BAGAIMANA PROSES
TERJADINYA STUNTING?

Kondisi anak Indonesia pada umumnya baik pada saat lahir,


memasuki usia 2-3 bulan terjadi gagal tumbuh

Stunting mulai terjadi dari pra-konsepsi


 Ketika seorang remaja menjadi ibu yang kurang gizi dan anemia
 Menjadi parah ketika hamil dengan asupan gizi tidak mencukupi kebutuhan
 ibu hidup di lingkungan dengan sanitasi kurang memadai

Kurang Energi Kronik & Anemia  46,6%


Rematri di Indonesia usia 15-19 tahun kondisinya berisiko kurang energi kronik (KEK)  24,2% (Riskesdas 2013)

Wanita usia subur usia 15-49 tahun di Indonesia hamil dengan risiko kurang energi kronik (KEK) dan anemia
sebesar  37,1%
PENYEBAB STUNTING

•Stunting proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan

•Gizi ibu sebelum dan selama kehamilan berpengaruh thd pertumbuhan janin

•Ibu hamil dengan gizi kurang janin mengalami intrauterine growth retardation
(IUGR), prematur

•Kurangnya asupan makanan

•Penyakit infeksi yang berulang


PENDAHULUAN
 Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel
sperma laki laki ( Fertilisasi ).
 Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang
( dengan cara pembelahan sel secara besar besaran ) menjadi embrio.
 Pembuahan itu sendiri berlangsung setelah terjadinya hubungan
seksual ( persetubuhan ) antar lawan jenis, meskipun tidak semua
hubungan seksual akan menghasilkan pembuahan.
KONSEPSI atau FERTILISASI terjadi pada saat sebuah
sperma melakukan penetrasi pada SEL TELUR YANG
TELAH MATANG.

Untuk memahami proses konsepsi atau fertilisasi, ikutilah


proses pertumbuhan dan perkembangan sebuah sel telur
menjadi MUDIGAH.
PROSES
KEHAMILAN
OVULASI

• Setiap bulan, sebuah sel yang matang dilepaskan oleh salah


satu diantara kedua ovarium →PROSES OVULASI

• Ovulasi umumnya terjadi 2 minggu HPHT (setelah hari


pertama haid terakhir).

• Berikut adalah gambar dari sebuah proses ovulasi.


PERJALANAN SPERMA
• Melalui ejakulasi dikeluarkan 40 – 150 juta sperma yang
segera berenang dengan cepat menuju TUBA FALOPII untuk
membuahi sel telur.
• Dengan berenang secara cepat, sperma dapat mencapai telur
dalam waktu 30 menit.
• Sperma dapat bertahan hidup selama 48 – 72 jam.
• Jumlah sperma yang dapat mendekati sel telur hanya berjumlah
ratusan saja akibat adanya penghalang yang berada didalam
saluran reproduksi wanita.
PERJALANAN DALAM TUBA FALOPII
• Setelah ovulasi, sel telur berjalan didalam TUBA FALOPII
dan tetap berada disana sampai bertemu dengan sperma
yang akan mengadakan penetrasi dalam proses
FERTILISASI
FERTILISASI:
SPERMA MENGADAKAN PENETRASI
TERHADAP SEL TELUR
• Bila sel sperma bertemu dan mengadakan penetrasi sel
telur maka terjadilah sebuah proses pembuahan atau
fertilisasi.
• Proses fertilisasi memerlukan waktu sekitar 24 jam.
• Setelah proses fertilisasi terjadi perubahan pada
permukaan sel telur untuk mencegah terjadinya penetrasi
oleh sperma lain.
• Saat penetrasi , proses genetik telah berlangsung sempurna
termasuk dalam hal jenis kelamin mudigah.
FERTILISASI
 Pada saat Coitus antara pria dan wanita dengan ejakulasi,
 sperma dari saluran reproduksi pria didalam vagina wanita,
akan dilepaskan cairan mani berisi sel sperma ke dalam saluran
reproduksi wanita.
 Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita),
maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang
disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi..
 Proses pembuahan terjadi didalam tuba fallopi,
 umumnya didaerah ampula/infundibulum

 Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona


pelusida yang diluarnya ada sel yang membentuk corona
radiata.
 Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida mengalami
perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma yang
lain
PEMBELAHAN SEL
• Sel telur yang telah dibuahi membelah dengan cepat ,
bertumbuh dalam pars ampularis tuba falopii
menjadi beberapa sel (stadium MORULA)
• Morula meninggalkan tuba falopii dan masuk
kedalam uterus 3 – 4 hari pasca fertilisasi (stadium
BLASTULA)
• Kadang-kadang, oleh karena sebab tertentu sel telur
yang telah mengalami fertilisasi tetap berada didalam
tuba falopii sehingga menyebabkan terjadinya
keadaan yang membahayakan jiwa ibu yaitu
KEHAMILAN EKTOPIK.
IMPLANTASI
 Setelah berada dalam uterus, sel telur yang telah
mengalami fertilisasi menempel pada endometrium.
 Proses tersebut dinamakan IMPLANTASI.

 Sel-sel telur terus membelah diri..


IMPLANTASI / NIDASI
 Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim
akan menimbulkan berbagai reaksi seluler sehingga sel
trofoblas dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada
lapisan epitel endometrium uterus.
 Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi
kurang lebih enam hari setelah konsepsi.
 Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru dikatakan
terjadi kehamilan (Gravid)
 hari ke empat inti blastokista telah sampai pada permukaan
stoma endometrium.
 hari ke enam  blastokista mulai masuk kedalam stoma
endometrium
 hari ke sepuluh  blastokista telah terbenam seluruhnya ke
dalam stroma endometrium, sehingga tahap implantasi / nidasi
berakhir.
HORMON KEHAMILAN
• hCG – human chorionic
gonadotropin adalah hormon yang
berada dalam darah dalam waktu
beberapa minggu pasca konsepsi.
• hCG merupakan hormon yang dapat
di deteksi dalam darah atau air seni
setelah beberapa minggu
• hCG diproduksi oleh sel sel
pembentuk plasenta
PLASENTA
 Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah
ditutupi oleh vili korialis.
 Setelah kantung membesar, vili diseberang janin (daerah
desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi,
sehingga menjadi halus (korion halus).
 Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat
membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
FUNGSI PLASENTA
1. Nutrisi  alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
2. ekskresi alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin
ke ibu.
3. respirasi  menyalurkan O2 dari ibu ke janin
4. alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
6. Farmakologi  menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari
sang ibu
CAIRAN AMNION (AIR KETUBAN)
 Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai
rongga amnion.
 Didalam ruang ini terdapat cairan amnion  AIR
KETUBAN
FAAL AIR KETUBAN
 Cairan amnion , normalnya berwarna putih , agak keruh
 mempunyai bau yang khas agak amis dan manis.

 mempunyai berat jenis 1,008 yang seiring dengan tuannya


kehamilan akan menurun dari 1,025 menjadi 1,010.
 Asal dari cairan amnion belum diketahui dengan pasti , dan
masih membutuhkan penelitian lebih lanjut
 Diduga cairan ini berasal dari lapisan amnion sementara teori
lain menyebutkan berasal dari Plasenta.
 Cairan Amnion merupakan salah satu sistem komunikasi antara
janin dan ibu
FUNGSI CAIRAN AMNION
1. Melindungi janin dari trauma
2. tempat perkembangan musculoskeletal janin
3. menjaga suhu tubuh janin
4. meratakan tekanan uterus pada partus
5. membersihkan jalan lahir sehingga bayi kurang mengalami
infeksi
6. Menjaga perkembangan dan pertumbuhan normal dari paru-
paru dan traktus gastro intestinalis
PENGUKURAN CAIRAN AMNION

 untuk melihat adanya resiko kematian janin.


 ultrasonografi telah digunakan dalam mengukur jumlah
cairan amnion, seperti indeks cairan amnion , kantong
vertika terbesar , dan pengukuran biofisik profil
 Volume cairan amnion pada saat aterm berkisar antara
1000-1500 ml
PERKEMBANGAN JANIN

• Setelah proses implantasi, sejumlah sel berkembang


menjadi plasenta dan sel lainnya menjadi mudigah.
• Sekitar 3 minggu pasca ovulasi, mulai terjadi pembentukan
otak, sumsum tulang belakang, dan jantung.
• Sekitar minggu ke 5 sudah terjadi detak jantung janin
• Talipusat terlihat setelah minggu ke 7
• Mudigah disebut sebagai janin setelah kehamilan 8 minggu
atau sekitar 2.5 cm.
• Persalinan aterm terjadi pada kehamilan 40 minggu
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 4 MINGGU

• Sudah mulai terlihat struktur yang


akan membentuk muka dan leher.
• Terjadi perkembangan pembentukan
jantung dan pembuluh darah
• Terjadi pula pembentukan paru,
lambung dan hepar.
• Umumnya tes kehamilan sudah
positif.
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 8 MINGGU

• Ukuran mencapai seukuran buah


anggur – diameter sekitar 2.5 cm.
• Telah terjadi pembentukan kelopak
mata dan telinga ; kadang-kadang
terlihat adanya pangkal hidung
• Tungkai dan lengan sudah terbentuk
secara lengkap
• Jari-jari sudah semakin panjang
dan terpisah satu sama lain. .
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 12 MINGGU

• Panjang janin sekitar 5 cm, mulai


terlihat gerakan janin.
• Rahim mulai dapat diraba pada
perabaan dinding perut.
• Dengan alat khusus, sudah dapat
didengar detak jantung janin
• Alat kelamin sudah mulai jelas..
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 16 MINGGU

• Panjang janin sekitar 11-12 cm dan


berat sekitar 250 gram
• Rahim teraba sekitar pertengahan
simfisis pusat
• Mata sudah dapat berkedip dan
proses pembentukan jantung dan
pembuluh darah sudah sempurna.
• Jari-jari tangan sudah memiliki
sidik jari.
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 20 MINGGU

 Panjang sekitar 25 cm dan berat


sekitar 450 gram
 Tinggi rahim sekitar pusar

 Janin sudah dapat mengisap ibu


jari, menyeringai .
 Terasa gerakan janin
PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI
 Pemeriksaan Ultrasonografi umumnya dilakukan pada
kehamilan 20 minggu
 Dokter mengamati keadaan dan lokasi plasenta

 Mengamati tingkat pertumbuhan janin dalam rahim

 Dapat dilihat gerakan jantung, gerakan janin

 Umumnya sudah dapat dilihat jenis kelamin


PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 24 MINGGU

• Berat janin sekitar 600 gram.


• Memberikan respon terhadap suara,
gerakan.
• Seringkali dapat dirasakan adanya
gerakan – gerakan janin
• Dapat merasakan gerakan naik atau
turun oleh karena organ telinga yang
sudah terbentuk dengan baik.
KEHAMILAN 28 MINGGU
• Berat janin sekitar 1 kilogram
• Umumnya sudah berada pada
posisinya
• Kesempatan hidup cukup besar
bila terpaksa harus dilahirkan
sebagai bayi prematur
• Waspada terhadap gejala
persalinan preterm
PERKEMBANGAN
PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

• Berat janin sekitar 2 kg.


• Kulit sudah tidak
terlampau keriput oleh
karena sudah mulai
terjadi pembentukan
lemak dibawah kulit
• Persiapkan laktasi.
PERKEMBANGAN
PADA KEHAMILAN 36 MINGGU

Sembilan bulan
Sudah hampir masa bersalin.
Minggu ke-37 :
 Kepala bayi turun ke ruang pelvik.

 Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi


sempurna.
 Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm.

 Kuku terbentuk dengan sempurna.

 Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan


tinggi 48-49 cm
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 :
Proses pembentukan telah berakhir dan bayi
siap dilahirkan.
Tahap-tahan Persalinan Normal
1. Tahap Pembukaan
Ketika serviks terbuka lebar maka darah akan keluar. Namun berlangsung lambat hingga tiga
sentimeter. Pembukaan pada kehamilan pertama biasanya berlangsung selama dua belas hingga
empat belas jam. Tetapi lain hal nya dengan kehamilan ke dua dan seterusnya lebih singkat yaitu enam
hingga sepuluh jam saja.
Kontraksi pada saat menjelang melahirkan akan semakin sering jika pembukaan mencapai pembukaan
akhir. Pembukaan akhir kurang lebih sepuluh sentimeter. Itu merupakan pembukaan sempurna.
Kontraksi yang semakin sering dan kuat akan mendorong bayi untuk keluar. Masa ini merupakan masa
paling berat yang di alami oleh setiap wanita. Jika bisa di ungkapkan rasanya seperti ingin buang air
besar.
2. Tahap Pengeluaran bayi
Tahap ini sakit perut atau mulas yang di rasakan ibu makin sering. Rasa mulas itu bisa di rasakan
hingga dua hingga tiga menit sekali. Tahap ini ibu juga akan mengedan karena tekanan yang kuat yang
di berikan oleh bayi. Agar tidak robek paksa di daerah episiotomi. Biasanya bidan akan melakukan
tindakan pengguntingan akibat tekanan bayi yang kuat.
3. Tahap Pengeluaran Plasenta
Proses kelahiran biasanya terjadi dari lima hingga tiga puluh menit. Kelahiran yang terjadi antara bayi
dan plasenta bersamaan karena plasenta menempel pada perut bayi. Plasenta yang keluar disertai
dengan darah. Banyak nya darah kurang lebihnya antara 100-200cc. Kontraksi semakin kuat ketika
plasenta keluar.
Setelah itu dengan sigap bidan akan membersihkan darah yang keluar dan bayinya. Pada era yang
modern ini bayi yang di lahirkan tidak langsung di bersihkan. Melainkan di letakkan di atas dada ibu
nya. Gunanya adalah mencari puting susu ibunya yang mempunyai tujuan agar kerjalin kedekatan ibu
dan anak yang baru di lahirkan.
4. Tahap pengawasan
Tahap pengawasan di lakukan oleh bidan selama kurang lebih dua jam setelah melahirkan. Terjadinya
proses pendarahan itu karena lemah nya kontraksi dan juga otot-otot yang berada di rahim tidak
berkontraksi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai