PRANATAL
Kelompok 3
Anggota :
1. Naili Ardiyanti S (P1337424219009)
2. Siti Lailatul Latifah (P1337424219010)
3. Khanifatul Zaqi (P1337424219011)
4. Anisa Putri R (P1337424219012)
PSIKOLOGI MASA PRANATAL
Perkembangan
01 Masa Konsepsi
03 Pembagian Masa
prenatal
Ketidaknormalan
02 dalam
Perkembangan
Masa Konsepsi
04 Perkembangan
pralahir
PSIKOLOGI MASA PRANATAL
1. Periode Germinal
-Berlangsung selama 2 minggu setelah pembuahan.
-Pembentukan telur (zigot), pembelahan sel, dan pelekatan zigot ke dinding rahim.
-Berlangsung kurang lebih satu minggu setelah pembuahan, sel mengalami diferensiasi yang
disebut blastokis (yang akan berkembang menjadi embrio), trofoblas (sel bagian luar yg
akan menyediakan gizi utk embrio). Lalu, terjadi implantasi terjadi pada kira-kira hari ke-11
hingga ke-15
2.Periode Embrionik
-Periode ini berlangsung selama 2 hingga 8 minggu, selama periode ini kecepatan
diferensiasi sel meningkat, dimana system sel terbentuk dan organ mulai terlihat.
-Periode ini diawali saat blastokis melekatkan diri ke dinding rahim, setelah itu sel disebut
embrio dan 3 lapisan sel terbentuk. Endoderm, Ektoderm, dan Mesoderm
3. Periode Fetal
Dimulai 2 bulan setelah pembuahan dan berlangsung selama 7 bulan.
- Fluktuasi emosi merupakan kondisi biasa yang dialami oleh para ibu selama periode
pascamelahirkan. Sekitar dua atau tiga hari setelah melahirkan akan ada rasa lelah,
bingung, cemas, hingga depresi.
-Depresi pascamelahirkan meliputi sebuah episode depresi mayor yang biasanya
berlangsing selama 4 minggu setelah melahirkan. Wanita yang mengalami hal ini
mencakup perasaan sedih, cemas, atau putus asa yang kuat sehingga setidaknya selama
minimun dua minggu mereka mengalami kesulitan menangani tugas sehari-hari. Beberapa
obat antidepresan terbukti efektif dan cukup aman dalam mengatasi depresi
pascamelahirkan. Dukungan dari ayah turut memengaruhi berkurangnya depresi
pascakelahiran ibu.
-Ayah juga mengalami banyak penyesuaian di periode ini. Banyak ayah merasa bahwa bayi
lebih menjadi prioritas dan memperoleh perhatian dari ibu.
5. KONDISI PERKEMBANGAN PRALAHIR
2. Bahaya psikologis
○ Dataran perkembangan
○ Kesenjangan perkembangan
○ Ketidakberdayaan individualitas
○ Kemurungan orang tua baru
Periode setelah melahirkan, ini adalah saat di mana ibu menyesuaikan diri baik secara fisik
maupun psikologis. Periode pasca melahirkan mencakup banyak penyesuaian diri dan
adaptasi. Bayi harus dirawat, ibu harus sembuh setelah melahirkan, ibu harus belajar
bagaimana merawat bayi, ibu harus belajar merasa nyaman dengan dirinya sendiri sebagai
seorang ibu, ayah harus belajar bagaimana merawat istrinya yang sedang dalam masa
penyembuhan, dan ayah perlu belajar bagaimana merasa nyaman dengan dirinya sendiri
Beberapa hal yang terjadi pada masa pasca melahirkan :
● Penyesuaian fisik
Penyesuaian fisik selama periode pasca melahirkan dipengaruhi oleh apa yang terjadi
sebelumnya. Selama kehamilan, tubuh perempuan secara bertahap menyesuaikan diri
terhadap perubahan fisik, tetapi kini tubuh dipaksa untuk bereaksi dengan cepat. Metode
kelahiran dan lingkungan di sekitar proses kelahiran mempengaruhi kecepatan tubuh ibu
untuk menyesuaikan diri kembali. Setelah melahirkan, tubuh perempuan mengalami
perubahan yang tiba-tiba dan dramatis dalam produksi hormon. Saat plasenta dilepaskan,
tingkat estrogen dan progesteron menurun drastis dan tetap rendah sampai ovarium
mulai memproduksi hormon kembali.(Santrock 2007).
● Penyesuaian emosional dan psikologis
Fluktuasi emosi adalah umum bagi ibu dalam periode pasca melahirkan. Fluktuasi
emosional ini mungkin disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti perubahan hormon,
kelelahan, tidak adanya pengalaman atau kurangnya rasa percaya diri dengan bayi yang
baru lahir, atau lamanya waktu dan tuntutan dalam merawat bayi yang baru lahir. Bagi
beberapa perempuan fluktuasi emosi menurun dalam beberapa minggu setelah
melahirkan, tetapi perempuan lain mengalami naik turunnya emosi yang berlangsung
lebih lama.
Kesimpulan
● Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan
perkembangan manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau masih berada di
rahim ibu.
● Tahap-tahap dalam masa perkembangan manusia menurut ahli psikologi Islam
dan Barat terdapat perbedaan. Para ahli psikologi islam membagi tahap-tahap
masa perkembangan prenatal sebagai berikut: tahap sulalatin min thin, muthfah,
‘alaqah, mudhghah, ‘idzaman, lahman, dan takhalluq. Sendangkan menurut Barat
hanya ada 3 tahap yaitu: tahap zigot, embrio dan janin.
● Dalam masa perkembangan prenatal juga terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi janin seperti: kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaiaan bahan-
bahan kimia oleh ibu, dan keadaan dan ketegangan emosi ibu.
Saran
● Masa prenatal merupakan masa sangat berpengaruh bagi anak untuk
perkembangan ke depannya. Sebagai orangtua, perlu perhatian yang maksimal
dari setiap masa yang akan dilewati anak, yaitu 9 bulan 10 hari akan
memposisikan diri dan siap dilahirkan. Dalam masa kelahiran ini, ibu akan
mengalami kontraksi dan berbagai gejala yang menandakan akan salah satunya
adalah masa prenatal. Perhatian-perhatian ini dimaksudkan agar tidak terjadi
berbagai hal yang tidak diinginkan pada sang calon bayi. Banyak faktor yang
mengancam kondisi fisik maupun psikis bayi selama di dalam kandungan. Selain
itu, tidak hanya orangtua, keluarga dan juga lingkungan juga harus mendukung
dalam perkembangan anak di masa prenatal. Banyak aspek yang akan
berkembang selama masa ini dan juga setelahnya. Orangtua harus memenuhi
segala kebutuhan yang menunjang baiknya proses perkembangan ini.
Contoh kasus
CONTOH VIDIO KASUS
https://youtu.be/l-GiNhsHm0I
https://drive.google.com/file/d/1MCFP6bNBD
OGvc0NpN4DM6SRNSlTehorh/view?usp=sha
ring
Vidio role play “kecemasan ibu hamil”
https://drive.google.com/file/d/1ABvIQKLj2xs5bq
DnkH05O_1KzYYsQSX2/view?usp=drivesdk
Role play psikologi masa prenatal
● K : “ hallo…asslamualaikaum semua”
● N,L,A : “ Waalikumsalam ( nada heboh)
● K : “ apa kabar temen temen kuliah ku? Lama tidak berkomunikasi kita “
● N : “ alhamdulilah baik, iyaa ihh kita semenjak lulus kuliah gak pernah ngumpul lagi “
● A : “ alhamdulilah aku baik, iya lama tidak berkabar “
● L : “ alhamdulilah keadaanku juga baik “
● K : “ gimana sekarang pada kerja dimana? “
● A : “ aku sekarang kerja di dinkes , kalau kalian dimana ?
● N : “ aku kerja jadi staf di perusahaan“
● L : “ aku di bank didaerahku sini kok , tapi aku lagi ambil cuti nihh … soalnya lagi
hamil besar udah umur kehamilan 37 minggu. La sekarang khani dimna ? “
● K : “ aku sekarang bekerja di rumah sakit. Bearti udah mau lahiran ya la “
● L : “ iya khani, doain ya temen teman semoga diperlancar lahiranku besok”
● N : “iya laila, sehat sehat bumil ku”
● A : “wah sama dong, aku juga lagi hamil ini, tpi masih hamil muda masih usia
kehamilan 4 mingguan”
● A : “wah sama dong, aku juga lagi hamil ini, tpi masih hamil muda masih usia
kehamilan 4 mingguan”
● L : “selamat nisa, gak krasa kamu udah hamil aja,
● N , K : “ MASYAALLAH nisa selamat ya, semoga sehat sehat ya kamu
● A : “ iya terima kasih gaes , tapi sekarang aku masih merasa mual muntah dari awal
hamil sampek usia kehamilan ku sekarang sampai kadang tu gak suka makan.”
● N : “ kurang istirahat mungkin, kebayakan kerja sihh kamu!”
● A : “ selama tau hamil ini aku udah ngurangin kegiatan kok, enggak yang kaya dulu
pas belum hamil ikut kegiatan banyak”
● K : “ gak papa nis kalo di trimester awal tuh kamu merasa mual muntah itu hal yang
wajar bagi bumil TM 1 jangan khawatir, cara ngurangin mual muntahnya pertama di
pagi hari kmu minum teh anget sambil ngemil apa terserah kamu pokoknya makan
yang bisa membangkitkan mood kamu biar enggak muntah terus makan sedikit tapi
sering , banyak minum, makan permen buat ngilangin rasa mual kamu.
● A : “ terimakasih ya khan, atas masukannya
● L : “ Gaes aku mau curhat nihh”
● N : “ curhat apa laila, cepetan cerita , ada apa kamu tu kok kayaknya sedih “
● N : “iya betul banget tu yang dibilangin Khani, kalian ibu hamil cantik2 jangan pada
bersedih ya, ayoo semangat demi dedek bayi”
● L : “iyaa, siap terima kasih semuanya, atas sarannya kalian baik bgt, perhatian sama
laila”
● A : “iya laa, semangat yuk lagi sama sama hamil, aku jga paham kok rasanya jdi km
gimana! Pasti ingin didampingi sama suami”
● N : “kalian kalau ada apa-apa cerita ya, nanti kita saling bantu kok, nyemangati
online, hehe”
● K : “iya betul, semoga pandemic ini segera selesai, supaya kita bisa kumpul bareng
lagi”
● L : “ ya udah terimakasih ya semua, sudah mendengarkan curhatan ku jadi aku
sekarang sudah merasa sedikit lega
● N : “ iyaaa, semoga kita selalau di beri kesehatan ya dihindari dari virus, tetap stay
healty ya gaess,
● A,K : “ IYAA SEMUAA, TERIMAKSIHH
● L : “ iya aku lagi sedih ni, delema banget, suami ku lagi kerja diluar negri terjebak PPKM
dan disana kasus covid meningkat ga bisa balik, dan aku hamil tua mau lahiran ngak
ada yang damping, sempet stress aku
● K : “laila, ga boleh sedih harus semangat, ini buat laila dan anisa juga.
● N : “ iya bumul pokoknya harus sehat dan semangat gak boleh ada yang sedih”
● K : “Jadi gini ya kondisi psikis ibu hamil berpengaruh pada janin ‘kondisi psikis ibu saat
hamil menentukan kondisi bayi secara fisik/ psikis”. Banyak penelitian juga yang
membuktikan bahwa kestabilan emosi ibu ternyata mempengaruhi kondisi kestabilan
emosi sang anak juga”
● L : “oh seperti itu ya, terus solusinya gimana?”
● K : “Nah, cara untuk menjaga kestabilan emosi tersebut dibutuhkan kesadaran diri
bahwa tidak ada yang salah dengan emosi.
● Hanya saja perlu pengendalian diri agar dapat mengatur emosi tetap stabil dan tidak
terus-menerus menyalahkan diri sendiri.
● “Baik emosi positif atau negatif memiliki peran penting dalam pembentukan karakter
setiap manusia. Hal yang perlu disadari adalah keyakinan apa yang hadir bersama
emosi negatif tersebut. Kepercayaan-kepercayaan negatif itu yang harus dilepaskan dan
dimaafkan agar tidak menjadi keyakinan yang menurun ke bayi,”
Terimakasih