Anda di halaman 1dari 14

DEFINISI KEHAMILAN

Pengertian kehamilan normal dan sehat adalah kehamilan dimana kondisi ibu dan janin berjalan
dengan baik tanpa keluhan-keluhan yang mengganggu aktivitas dan pertumbuhan janin.

Menurut Kushartanti
kehamilan adalah di kandungnya janin dari hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma.

Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)


kehamilan adalah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur matang pada saluran telur yang
kemudian bertemu dengan sperma, lalu keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh.

Menurut Hanifa
masa kehamilan pada wanita hamil dimulai dan konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan
normal 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Menurut Guyton
kehamilan adalah suatu rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan
tersebut berkembang sampai menjadi fetus yang aterm.

Saat hamil seorang wanita akan banyak mengalami perubahan pada kondisi fisik tubuhnya, perubahan
tersebut mungkin relative pada tiap-tiap wanita. Saat hamil merupakan saat-saat paling
membahagiakan bagi seorang calon ibu dan juga merupakan saat-saat perjuangan karena ia harus
membawa beban berat selama sembilan bulan kemana pun ia pergi yaitu calon buah hatinya.

Proses terjadinya kehamilan sendiri terjadi saat sel sperma laki-laki bertemu dengan sel telur matang
dari wanita bertemu ( kemudian terjadi proses pembuahan ). Pertemuan itu terjadi setelah melakukan
hubungan suami i*stri dan akan bisa berhasil jika di lakukan oleh perempuan dewasa pada masa
suburnya.

FISIOLOGI KEHAMILAN

Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam
kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan
terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis. Organ reproduksi
interna wanita adalah alat pembuahan atau kandungan bagian dalam yang meliputi
ovarium, tuba falopi, uterus, dan vagina. Organ reproduksi eksterna wanita adalah
alat pembuahan atau kandungan bagian luar yang meliputi mons veneris, labia
mayor, labia minor, klitoris, introitus vagina, introitus uretra, kelenjar bartholini dan
anus. Payudara/mamae/susu adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas
otot dada.
Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan
pembuahan sel telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik
dan hormon yang sangat berubah drastis.[1]
1. 2. Proses Kehamilan[2]

Proses kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi
dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm :

1. Ovulasi

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system hormonal
yang kompleks.

1. Spermatozoa

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks.


Spermatogonium berasal dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama,
menjadi spermatosit kedua, menjadi spermatid, akhirnya menjadi spermatozoa.
Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40-
60 juta spermatozoa tiap milliliter. Bentuk spermatozoa seperti cabang yang terdiri
atas kepala (lonjong sedikit gepeng mengandung inti), leher (penghubung antara
kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10x kepala, mengandung energy sehingga
dapat bergerak). Sebagian kematian dan hanya beberapa ratus yang mencapai tuba
falopi. Spermatozoa yang masuk ke dalam genetalia wanita dapat hidup selama 3
hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.

1. Fertilisasi/ konsepsi

Fertilisasi atau konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan ovum untuk
membentuk zigot. Proses konsepsi / fertilisasi berlansung sebagi berikut :

1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate, yang
mengandung persediaan nutrisi

2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma yang
dibentuk vitelus

3) Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang dalam zona pelucida. Nutrisi
dialirkan ke dalam vitelus, melalui saluran pada zona pellucid
4) Konsepsi terjadi pada pars ampuylaris tuba, tempat yang paling luas dan
dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum yang
mempunyai waktu terlama di dalam ampula tuba

5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 24 jam

6) Spermatozoa dilimpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan


sendiri. Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian dari
lipoprotein sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan
perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup selama 3 hari di dalam genetalia
interna. Spermatozoa mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis
korona radioata dan zona pelucida dengan proses enzimatik (hialurodinase). Melalui
stomata spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke
dalam ovum, ekornya terlepas dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti
spermatozoa bertemu dan membentuk zigot.

1. Nidasi

Nidasi adalah masuknya dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.


Bagian-bagian nidasi meliputi :

1) Pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa membentuk zigot

2) Dalam beberapa jam zigot membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.

3) Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan ke uterus

4) Hasil pembelahan sel memenuhio seluruh ruangan dalam ovum yang


besarnya 100 MU atau 0,1 mm dan disebut stadium morula

5) Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian


luar morula yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi sel
trofoblas

6) Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormone korionik


gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum
7) Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang
mengandung cairan yang disebut blastula

8) Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili korialis


yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi

9) Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin
banyak mengandung glikogen yang disebut desidua

10) Sel trofoblas yang meliputi “primer vili korialis” melakukan destruksi enzimatik
dan proteotik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium

11) Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi

12) Proses nidasi tersebut terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi

13) Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi


perdarahan yang disebut tanda Hartman.

FAKTOR RESIKO

Faktor-faktor Resiko Dalam Kehamilan

1) Terlalu Muda (Primi Muda)

a) Pengertian Terlalu Muda (Primi Muda)

Terlalu Muda (Primi Muda) adalah ibu hamil pertama pada usia kurang dari 20 tahun. Dimana
kondisi panggul belum berkembang secara optimal dan kondisi mental yang belum siapmenghadapi
kehamilan dan menjalankan peran sebagai ibu (BKKBN, 2007:4).

b) Resiko Yang Dapat Terjadi

Menurut Rochjati (2003), resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu muda (primimuda) adalah
:

(1). Bayi lahir belum cukup bulan

(2). Perdarahan dapat terjadi sebelum bayi lahir

(3). Perdarahan dapat terjadi setelah bayi lahir

c) Alasan yang perlu diketahui adalah :


(1). Secara fisik

Kondisi rahim dan panggul belun berkembang secara optimal, mengakibatkan kesakitan dan
kematian bagi ibu dan bayinya. Pertumbuhan dan perkembangan fisik ibu terhenti/terhambat.

(2). Secara mental

Tidak siap menghadapi perubahan yang akan terjadi pada saat kehamilan.

2) Terlalu Tua (Primi Tua)

a) Pengertian Terlalu Tua (Primi Tua)

Terlalu Tua (Primi Tua) adalah ibu hamil pertama pada usia ≥ 35 tahun. Pada usia ini organ
kandungan menua ,jalan lahir tambah kaku, ada kemungkinan besar ibu hamil mendapat anak cacat,
terjadi persalinan macet dan perdarahan (Rochjati, 2003:51).

b) Resiko Yang Dapat Terjadi

Menurut Rochjati (2003), resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu tua(primi tua ≥ 35 tahun)
adalah :

(1). Hipertensi/tekanan darah tinggi

(2). Pre-eklamspsi

(3). Ketuban pecah dini: yaitu ketuban pecah sebelum persalinan dimulai

(4). Persalinan macet: ibu yang mengejan lebih dari 1 jam, bayi tidak dapat lahir dengan tenaga ibu
sendiri melalui jalan lahir biasa.

(5). Perdarahan setelah bayi lahir

(6). Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah/BBLR < 2500gr

c) Alasan yang perlu diketahui adalah :

a) Pada usia ini kondisi kesehatan ibu mulai menurun

b) Fungsi rahim menurun

c) Kualitas sel telur berkurang

d) Meningkatnya komplikasi medis dan persalian

3) Terlalu Dekat Jarak Kehamilan

a) Pengertian Terlalu Dekat Jarak Kehamilan

Terlalu Dekat Jarak Kehamilan adalah jarak antara kehamilan satu dengan berikutnya kurang dari 2
tahun (24 bulan). Kondisi rahim ibu belum pulih, waktu ibu untuk menyusui dan merawat bayi
kurang (BKKBN, 2007, hlm 6).
b) Resiko Yang Dapat Terjadi Menurut BKKBN, 2007

resiko yang mungkin terjadi pada kehamilan jarak dekat adalah

(1). Keguguran

(2). Anemia

(3). Bayi lahir belum waktunya

(4). Berat badan lahir rendah (BBLR)

(5). Cacat bawaan

(6). Tidak optimalnya tumbuh kembang balita

c) Alasan yang perlu diketahui adalah

a) Kondisi rahim ibu belum pulih

b) Dapat mengakibatkan terjadinya penyulit dalam kehamilan

c) Waktu ibu untuk menyusui dan merawat bayi kurang

4) Terlalu Banyak Anak (Grande Multi)

a. Pengertian Terlalu Banyak Anak (Grande Multi)

Terlalu Banyak Anak (Grande Multi) adalah ibu pernah hamil atau melahirkan lebih dari 4 kali atau
lebih. Kemungkinan akan di temui kesehatan yang terganggu, kekendoran pada dinding perut,
tampak pada ibu dengan perut yang menggantung (Rochjati, 2003: 60).

b. Resiko Yang Akan Terjadi

Menurut Rochjati (2003), resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu banyak anak (4 kali
melahirkan) adalah

1) Kelainan letak, persalinan letak lintang

2) Robekan rahim pada kelainan letak lintang

3) Persalinan lama

4) Perdarahan pasca persalinan

c. Alasan yang perlu diketahui adalah :

1) Dapat mengakibatkan terjadinya ganguan dalam kehamilan

2) Dapat menghambat proses perslainan, seperti kelainan letak

3) Tumbuh kembang anak kurang optimal

4) Menambah beban ekonomi keluarga


Manfaat yang akan diperoleh dalam menghindari 4T adalah

a. Bagi kehamilan yang akan terjadi adalah kehamilan yang diinginkan, maka proses kehamilan dan
persalinan dapat dilalui dengan aman dan sehat.

b. Ibu akan mempunyai kesehatan reproduksi yang prima dan memiliki waktu yang cukup untuk
merawat diri dan keluarga.

c. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal, sehat, cerdas, dan mempunyai peluang
mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

d. Keluarga mempunyai peluang untuk meningkatkan kemandirian dalam mengembangkan


kesejahteraan

TANDA-TANDA KEHAMILAN NORMAL

1. Telat haid
2. Mual muntah terutama pagi hari
3. Lelah pada awal kehamilan
4. Sering pipis saat hamil
5. Ngidam sebagai gejala kehamilan
6. Kehamilan yang ditandai dengan pusing

Hdhhd

Inilah tanda-tanda kehamilan muda normal sehat yang harus anda ketahui:

1. Berat Badan Ibu Hamil

Ketika anda positif hamil melalui serangkaian test yang dilakukan. Anda dapat konsultasikan
kondisi anda ke bidan atau dokter kandungan.

Dokter akan menyarankan kenaikan berat badan 13-15 kg pada wanita yang sedang hamil.
Sedangkan bagi wanita yang memiliki kelebihan berat badan, dokter memiliki anjuran
tersendiri selama masa kehamilan agar ibu dan janin tetap terjaga kesehatannya.

2. Kondisi Hormon

Perubahan yang dialami selama kehamilan baik secara fisik ataupun psikis dapat terjadi
karena adanya perubahan hormon yang terjadi pada wanita hamil. Salah satu perubahan
hormon yang terjadi adalah hormon progesteron yang dapat mencapai 400 mg saat wanita
hamil.

Selanjutnya hormon yang mengalami perubahan adalah hormon estrogen yang mempunyai
peranan penting bagi wanita hamil yaitu fungsinya untuk membentuk jaringan dan
menampung janin di dalam perut ibu.

3.Tekanan Darah dan Kadar Gula Ibu Hamil


Pada saat hamil , anda tidak perlu khawatir apabila mengalami perubahan tekanan darah atau kadar
gula darah. Hanya saja tidak berubah secara dramastis. Parameter dua hal ini yaitu kadar gula darah
dan tekanan darah sangat penting kesehatan ibu dan janin.

Sedangkan bagi ibu hamil yang mengalami tekanan dan gula darah yang berubah selama kehamilan
sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kandungan atau bidan. Terlebih bagi anda yang memiliki
riwayat gangguan kesehatan.

4.Rahim dan Plasenta

Kehamilan yang sehat ditandai dengan plasenta dan rahim yang sehat. Kondisi janin di dalam
kandungan yang aman dipengaruhi oleh plasenta dimana tempat melekatnya dinding rahim.

Menjaga rahim dan plasenta yang sehat dapat dilakukan jauh-jauh hari sebelum kehamilan dengan
cara menjaga gaya hidup sehat. Bagi anda yang memiliki riwayat kesehatan berhubungan dengan
rahim dapat berkonsultasi dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan.

5.Pertumbuhan Janin

Selanjutnya kondisi kehamilan yang sehat dipengaruhi oleh pertumbuhan janin. Pemeriksaan yang
dapat memantau kondisi janin adalah dengan melakukan pemeriksaan USG, apabila terdapat tanda
gangguan kehamilan misalnya yang berhubungan dengan kekurangan oksigen di dalam rahim
sebaiknya diwaspadai dan berkonsultasi dengan dokter.

Pertumbuhan janin yang tidak sehat selain membahayakan bayi di dalam kandungan dapat juga
membahayakan ibu hamil misalnya saja fungsi plasenta yang terganggu yang beresiko meningkatkan
gangguan kesehatan.

6. Pergerakan Janin

Memasuki usia kehamilan yang semakin membesar,melakukan pemeriksaan ukuran perut dan
pergerakan janin sangat penting. Anda dapat melakukan pemeriksaan pada usia kehamilan minggu
ke 6 dan juga minggu ke 10.Ibu hamil akan mengalami pergerakan janin yang dianggap sebagai tanda
kehamilan yang sehat dan menerima pasokan oksigen yang cukup.

Itulah tanda-tanda kehamilan muda yang sehat dan normal , bagi anda yang ingin tetap menjaga
kesehatan anda dan janin selama kehamilan konsultasikan perubahan yang terjadi selama kehamilan
kepada bidan atau dokter .
ANTE NATAL CARE

Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakan
secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan
menetapkan resiko kehamilan (Manuaba, 2009).

Tujuan Antenatal Care


Menurut Sondakh (2009) ada beberapa tujuan pemeriksaan ibu hamil secara keseluruhan yaitu:

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk mamastikan kehamilan ibu dan tumbuh


kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, social ibu.
3. Mengenali dan mengurangi secara didni adanya penyulit atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma
seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar
dapat memberikan air susu ibu (ASI) secara ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
7. Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati dan kematiana neonatal, sedangkan
8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.
Manfaat Antenatal Care
Manfaat pemeriksaan kehamilan secara dini adalah untuk memperoleh gambaran dasar mengenai
perubahan fisiologik yang terjadi selama kehamilan dan berbagai kelainan yang menyertai kehamilan
secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan
persalinannya (Manuaba, 2009).

Standar Pelayanan Antenatal Care


1. Frekwensi Antenatal Care
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang memberi pelayanan
antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Menurut Dep Kes RI (2003) dalam
pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar adanya minimal yaitu dengan pemeriksaan
ANC 4 kali selama kehamilan sebagai berikut : 1). Minimal satu kali pada trimester I ( 0-13 minggu)
2). Minimal satu kali pada trimester II (14-28minggu) 3). Minimal dua kali pada trimester III (29-36
minggu).

2. Cakupan Antenatal Care


Cakupan pelayanan Antenatal care dapat di pantau melalui kunjungan baru ibu hamil kunjungan
pertama (K1) atau disebut juga akses dan pelayanan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali
dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan
ketiga dan keempat untuk melihat kwalitas. Cakupan kunjungan ibu hamil keempat (K4) adalah
cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal care 4 kali sesuai standar disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pemerintah menetapkan cakupan ANC > 95%
(Peranginangin, 2006).

3. Pelayanan Anatenatal Care


Menurut Ari, (2009) bahwa dalam penerapan praktek sering dipakai standart minimal pelayanan
antenatal care yang disebut 7T yaitu: (Timbang) berat badan dan tinggi badan, Ukur (Tekanan) darah.
Ukur (Tinggi) fundus uteri, Pemberian imunisasi TT lengkap, Pemberian Tablet zat besi minimum 90
tablet selama hamil, Tes terhadap penyakit seksual menular, Temu wicara dan konseling dalam
rangka rujukan.

Pelaksanaan Antenatal Care


Menurut Kusmiyati, Wahyuningsi,& Sujiyatini (2008) bahwa pemeriksaan yang sering dilakukan
dirumah sakit atau puskesmas yaitu:

a. Inspeksi

1. Muka : adalah kloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, udem,
lidah dan gigi.
2. Leher: apakah ada bendungan vena di leher, kelenjar gondok membesar atau kelenjar
limfe membengkak.
3. Dada : bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan gelanggang susu, keadaan
putting susu, kolustrum.
4. Perut : Perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan pusat, pigmentasi linea
alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau bekas
luka
5. Vulva : keadaan perineum, varises, tanda Chadwick, kondylomata, fluor.
6. Anggota bawah : adalah varises, edema, luka dan sikatris pada lipatan paha
b. Palpasi

1. Untuk menentukan besarnya rahim, konsistensinya


2. Bagian-bagian janin, letak, presentasi
3. Gerakan janin
Cara palpasi menurut Leopold (Prawiroharjo & Wiknjosastro, 2005) yaitu:

1. Leopold I Tujuan untuk menentukan tinggi fundud uteri dan untuk menemukan -
presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada di fundus.
2. Leopold II Tujuan untuk menentukan batas samping rahim kiri-kanan dan untuk
menentukan letak punggung janin dan letak bagian-bagian kecil.
3. Leopold III Tujuan untuk menentukan bagian terbawah sudah atau belum terpegang
pada pintu atas panggul
4. Leopold IV Tujuan untuk menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh
janin sudah masuk pintu atas panggul.
c. Auskultasi
Uliyah dan Hidayat (2008) mengindikasikan bahwa auskultasi dilakukan menggunakan stetoskop
monoaural untuk mendengarkan:

1. Denyut jantung janin


2. Bising tali pusat, bising rahim, bising usus
3. Gerakan dan tendangan janin

HIGH RISK PREGNANCY

1. Kehamilan risiko tinggi adalah suatu yang memiliki risiko lebih besar dari biasanya (baik
bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya panyakit atau kematian sebelum maupun sesudah
persalinan.16
2. Kehamilan risiko tinggi (High Risk Pregnancies) adalah suatu kehamilan di mana jiwa dan
kesehatan ibu dan bayi dapat terancam 3
3. Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mengganggu optimalisai ibu maupun
janin selama masa kehamilan. 17
B. Faktor Risiko Tinggi.
Beberapa situasi dan kondisi serta keadaan umum seorang ibu selama kehamilan
persalinan dan nifas akan memberikan ancaman pada kesehatan dan jiwa ibu maupun janin
yang dikandungnya. Keadaan dan kondisi tersebut biasa digolongkan sebagai faktor medis
dan non medis.
1. Faktor non medis antara lain kemiskinan ketidaktahuan, adaptasi, tradisi,
kepercayaan dan sebagainya.
2. Faktor medis antara lain adalah penyakit-penyakit ibu dan janin, kelainan obstetri, gangguan
plasenta, gangguan tali pusat, komplikasi persalinan, penyakit neonatus dan kelainan genetik.
Hobel dkk (1973) mengemukakan terdapat sekitar 126 jenis faktor risiko yang
ditemukan pada masa hamil, persalinan, dan masa nifas, termasuk pada bayi baru lahir.
Faktor-faktor tersebut diberi nilai (score) kemudian digolongkannya menjadi 4
golongan kasus risiko:
1). Low-low risk
Adalah kasus-kasus baik pada kehamilan maupun dalam persalinan yang bukan/tidak ada
risiko.
2). High low risk
Adalah kasus-kasus dengan risiko tinggi pada kehamilan, tidak ada risiko lagi pada
persalinan.
3). Low high risk
Adalah kasus-kasus tanpa risiko selama kehamilan, tetapi dengan risiko tinggi pada
persalinan.
4). High-high risk
Adalah kasus-kasus dengan risiko tinggi baik dalam masa kehamilan maupun persalinan.3

PERSIAPAN MENYUSUI

 Memperbanyak informasi laktasi.


Ibu hamil yang bersiap untuk menyusui bisa mendapat informasi dari berbagai pihak
seperti ibu menyusui lain, buku, internet, dan lain-lain. Selain itu, Anda juga dapat
memperoleh informasi di klinik laktasi ataupun konsultan laktasi di rumah sakit
tertentu. Selalu konsultasikan informasi yang Anda terima atau peroleh dengan
dokter kandungan yang menangani Anda dan dokter anak yang Anda pilih.

 Menjaga kebersihan puting.


Jangan menggosok puting dengan terlalu keras karena hanya akan melukai puting
dan menyakitkan saat proses menyusui. Puting susu dipercaya akan lebih kuat dan
padat bila dibersihkan dengan menggunakan handuk ataupun spons kasar. Tapi
pendapat ini salah. Justru puting seharusnya lembut dan nyaman untuk diisap bayi.
 Memperhatikan asupan nutrisi.
Nutrisi saat kehamilan sangat penting bagi pertumbuhan janin. Sebuah penelitian
menunjukkan, pola makan saat kehamilan akan memengaruhi kemungkinan anak mengalami
obesitas, diabetes, atau sakit jantung di kemudian hari. Nutrisi yang perlu mendapat perhatian
ibu hamil antara lain asam folat sekitar 400 mikrogram per hari.
Selain itu, ibu hamil perlu memperhatikan asupan protein ekstra hingga mencapai total 70
gram protein per hari dan zat besi lebih banyak 50% dari kebutuhan umumnya. Juga
diperlukan asupan kalsium dan DHA yang cukup selama hamil untuk memenuhi kebutuhan
janin.
 Melakukan teknik relaksasi.
Teknik relaksasi dengan mengatur pernapasan dapat bermanfaat pada ibu hamil untuk proses
menyusui. Umumnya pada masa-masa menyusui, ibu harus memiliki ketenangan ekstra untuk
menenangkan bayi yang lapar dan menuntunnya untuk mendapat air susu ibu (ASI).

 Membeli perlengkapan menyusui sesuai kebutuhan.


Meski tidak wajib, namun beberapa perlengkapan menyusui dapat mempermudah proses ini.
Bra khusus menyusui merupakan salah satu hal yang dapat dibeli sejak masa akhir
kehamilan. Bra tersebut umumnya berukuran besar sehingga dapat mendukung payudara
yang dipenuhi ASI. Bra menyusui juga memiliki bagian depan, semacam jendela, yang dapat
mempermudah proses menyusui bayi nantinya.

Selain itu, persiapkan baju dengan kancing depan untuk menyusui. Bantal menyusui juga
banyak dimanfaatkan untuk membuat bayi tetap nyaman saat menyusui, sekaligus mencegah
rasa sakit pada leher atau bahu pada ibu.

 Mempersiapkan pasangan untuk mendukung proses menyusui.


Menyusui tidak sekedar hubungan antara ibu dan bayi. Suami yang kelak akan menjadi Ayah
ASI, merupakan faktor penting yang turut menentukan kesuksesan proses menyusui. Ibu
menyusui yang mendapat dukungan pasangannya, kemungkinan akan menyusui lebih lama.
Mempersiapkan diri dengan baik saat hamil diharapkan dapat memperlancar proses
menyusui. Konsultasi dengan bidan atau dokter untuk informasi lebih lanjut.

SUPLEMENTASI KEHAMILAN

Tabel: Nutrisi penting selama kehamilan

Manfaat bagi ibu hamil


Zat Gizi dan janin Sumber

Membantu produksi
darah dan protein,
mendukung kerja
Asam Folat berbagai enzim,
mendukung Sayuran berdaun hijau,
(400-600 mcg per hari) perkembangan saraf hari, jus jeruk, kacang-
anak kacangan
Zat besi

Membantu sel darah


(27 mg per hari) merah untuk membawa Daging merah, kacang-
oksigen kacangan, jus prune

Vitamin A Perkembangan kulit


dan penglihatan,
(770 mcg per hari) membantu Wortel, sayuran hijau,
pertumbuhan tulang ubi

Menyokong kesehatan
Vitamin C gusi dan lapisan epitel,
gigi, serta tulang. lain
(85 mg per hari) Membantu penyerapan Jeruk, brokoli, tlang
zat besi dan gigiomat, stroberi

Vitamin D

Membantu
(200 – 400 IU per hari) pertumbuhan tulang Cahaya matahari, ikan
dan gigi seperti salmon

Membantu
Vitamin B6 pembentukan sel darah
merah, membantu
(1,9 mg per hari) metabolism protein, Daging sapi, hati,
lemak dan karbohidrat sereal, pisang

Hati, daging, ikan,


Menjaga sistem saraf, daging unggas,
membantu susu(hanya terdapat di
Vitamin B12 pembentukan sel darah sumber makanan
merah hewani)

Anda mungkin juga menyukai