Anda di halaman 1dari 23

MULAI ILMU

PENGETAHU
ARBIANI, S.P AN ALAM
KELAS IX

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


FERTILISASI DAN KEHAMILAN
MENU
Indikator
KD Pencapaian Kompetensi
( IPK )
PENGANTAR

FERTILISASI KEHAMILAN

PROSES
MELAHIRKAN
KOMPETENSI DASAR
• 3.1 Memahami Sistem Reproduksi pada manusia dan gangguan
pada system reproduksi serta penerapan pola hidup yang menunjang
kesehatan reproduksi

• 4.1 Menyajikan Hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber


terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ
reproduksi
Indikator Pencapaian Siswa

• 3.1.14 Mendeskripsikan proses fertilisasi dan


kehamilan

• 3.1.15 Menjelaskan proses perkembangan janin


selama dalam kandungan
darimana kita lahir?

Bagaimana proses kita lahir?

Bagaimana

Ibu dapat mengandung?


Apakah ibu dapat mengandung tanpa kehadiran ayah?
Laki-laki Perempuan

Menghasilkan ovum
Menghasilkan Sperma
(sel Telur)
FERTILISASI
• Fertilisasi adalah proses
DEF pembuahan sel telur
(ovum) oleh sel sperma • Fertilisasi terjadi di dalam
INIS
(spermatozoa) yang disebut tuba fallopi. Sperma masuk
I juga pembuahan . Setelah kedalam organ reproduksi
spermatozoa masuk, dan perempuan kemudian
berhasil terjadi mencari sel telur. Apabila
pembuahan, maka tumbuh sudah bertemu sel telur,
menjadi individu baruyang maka kepala sperma akan
disebut Zigot masuk ke dalam sedangkan
ekor sperma akan
menempel diluar sel telur
Proses Terjadinya Pembuahan di Dalam Saluran Telur
MASA KEHAMILAN
KEHAMILAN
• Masa kehamilan dapat diartikan
• Zigot yang telah terbentuk sebagain kondisi sejak terjadinya 
dari hasil fertilisai akan fertilisasi dan embrio terimplantasi
berkembang menjadi dalam endometrium hingga terjadinya
embrio. Kemudian, embrio kelahiran.
ini bergerak menuju ke • Pada manusia, masa kehamilan rata-
rahim dan tertanam dalam
rata berlangsung selama 38 minggu
endometrium (implantasi).
(266 hari) mulai dari fertilisasi atau 40
Dalam kondisi ini, seorang
minggu dari permulaan siklus
perempuan mengalami
menstruasi terakhir.
kehamilan.
Berikut perkembangan embrio dalam tiap bulan
Usia Kehamilan 1 Bulan
Pada usia satu bulan, biasanya
bayi masih berbentuk embrio
yang memiliki ukuran sangat
kecil layaknya kacang hijau.
Sebab, calon janin yang berada
di dalam perut baru saja
mengalami pembentukan. Fase
pertama ini sangat rawan,
sehingga ibu yang tidak berhati-
hati bisa kehilangan calon
bayinya.
Berikut perkembangan embrio dalam tiap bulan
Usia Kehamilan 2 Bulan

Pada tahap usia dua bulan


biasanya embrio yang ada pada
rahim sudah mengalami
perkembangan yang sangat
pesat. Di mana organ-organ dan
jaringan tubuh seperti struktur
dasar otak, mulut, mata, dan
hidung mulai terbentuk. Namun
bagian-bagian tersebut masih
sangat amat kecil
Berikut perkembangan embrio dalam tiap bulan
Usia Kehamilan 3 Bulan
Memasuki usia 3 bulan
senantiasa membuat perut sang
ibu akan bertambah besar. Hal
ini menandakan jika semua
tulang dan semua organ vital
sudah terbentuk sempurna dan
sudah dapat berfungsi dengan
baik. Hanya saja, pada usia ini,
bayi belum mampu membuka
matanya dan mengaktifkan
kemampuan panca indranya.
Berikut perkembangan embrio dalam tiap bulan
Usia Kehamilan 4 Bulan
Ketika memasuki usia 4 bulan,
bayi sudah mulai dapat
bergerak, mendengarkan suara,
hingga tertidur. Percaya atau
tidak, bayi yang tidur di dalam
kandungan juga dapat bermimpi
layaknya ketika sudah lahir.
Selain itu, bayi yang
berkembang dalam tahap ini
sudah dapat diprediksi jenis
kelaminnya.
Berikut perkembangan embrio dalam tiap bulan
Usia Kehamilan 5 Bulan

Memasuki usia 5 bulan, berat


badan dan ukuran tinggi janin
sudah sangat berkembang.
Selain itu, tulang rawan yang
membentuk janin mulai
berubah menjadi tulang keras
pada umumnya. Hal ini diikuti
pula dengan lapisan lemak yang
mulai tumbuh untuk menjaga
suhu tubuh bayi setelah lahir.
Berikut perkembangan embrio dalam tiap bulan
Usia Kehamilan 6 Bulan
Perkembangan janin yang telah
mencapai 6 bulan membuat jenis
kelamin janin sudah bisa
dipastikan dengan jelas.
Meskipun tergantung pada
posisinya juga, yang akan
memudahkan atau menyulitkan
identifikasi jenis kelaminnya.
Selain itu, mata bayi juga mulai
berkembang dan sensitif
terhadap cahaya. 
Berikut perkembangan embrio dalam tiap bulan
Usia Kehamilan 7 Bulan
Pada usia 7 bulan, sistem organ
dan tubuh janin sudah menuju
sempurna. Mulai dari sistem
indera, sistem saraf, dan
beberapa sistem lainnya, hingga
ibu dapat merasakan sang calon
bayi sedang terbangun atau tidur.
Hal ini biasanya ditandakan
dengan gerakan sadar yang
dilakukan bayi seperti menghisap
jempol.
Berikut perkembangan embrio dalam tiap bulan
Usia Kehamilan 8 Bulan

Janin yang memasuki usia 8


bulan pada dasarnya disebut
sebagai tahap pematangan.
Perkembangan tersebut
biasanya berpengaruh pada
berat badan dan ukuran
janin. Selain itu, janin juga
mulai berputar menuju arah
jalan keluar.
Berikut perkembangan embrio dalam tiap bulan
Usia Kehamilan 9 Bulan
Perkembangan janin di usia 9 bulan
merupakan penyempurnaan setiap
tahapan yang sudah dilalui. Di mana
seluruh organ tubuh janin sudah
berfungsi sesuai dengan bagiannya
masing-masing. Selain itu, kepala
janin juga sudah masuk panggul ibu
sehingga biasanya akan ada
kontraksi yang dirasakan sebagai
pertanda janin sudah ingin keluar
PROSES MELAHIRKAN
Proses melahirkan dipicu oleh tingginya level hormon estrogen. Tingginya kadar estrogen dalam
darah memicu kepekaan uterus terhadap hormon oksitosin.
Oksitosin dihasilkan oleh fetus (janin), oksitosin juga merangsang plasenta untuk menghasilkan
hormon prostaglandin. Hormon oksitosin dan prostaglandin akan meningkatkan frekuensi
kontraksi otot uterus, kekuatan kontraksi, dan durasi kontraksi hingga bayi lahir.
Pada mulanya kontraksi terjadi selama 30 detik atau kurang dalam rentang waktu 25 hingga 30
menit. Pada saat puncaknya, kontraksi dapat terjadi selama 60 hingga 90 detik dan terjadi setiap 2
hingga 3 menit.
Kontraksi  otot uterus dimulai dari otot bagian atas lalu menuju ke bawah, memberikan gaya
dorong pada bayi untuk keluar melalui serviks. Gaya dorong ini semakin kuat saat kepala bayi
mendorong dinding serviks.
Hal ini terjadi karena, saat dinding serviks terdorong dan melebar, maka akan merangsang
dihasilkannya hormon oksitosin.
Meningkatnya hormon ini akan membuat kontraksi otot uterus semakin kuat, sehingga gaya
dorong yang dihasilkan semakin besar.
Selain gaya dorong terdapat pula gaya gesek antara bayi dengan cairan plasenta dan gaya gesek
antara bayi dengan saluran serviks.
Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan
arah gerak benda. Pada proses kelahiran, arah
gerak bayi yang mendesak keluar berlawanan
dengan arah gaya gesek yang arahnya menuju
ke dalam. Ketika bayi keluar dari serviks gaya
gesek di saluran serviks akan semakin
membesar karena kecilnya diameter serviks.

Gaya gesek ini menahan gerakan bayi untuk


keluar. Akan tetapi, hormon oksitosin yang
dihasilkan selama dinding serviks terdorong
akan memperkecil gaya gesek tersebut

Selain adanya oksitosin, gaya gesek juga


diperkecil dengan adanya cairan ketuban yang
berperan sebagai pelumas atau pelicin ketika
Panah berwarna biru menunjukkan arah bayi keluar.
gaya dorong, sementara panah warna
kuning menunjukkan arah gaya gesek.
Amnion merupakan selaput pelindung embrio. Dinding amnion
menghasilkan getah berupa air ketuban yang berfungsi sebagai berikut.

Melindungi janin dari tekanan dan benturan.


Memberi ruang gerak bagi janin.
Sebagai cadangan nutrisi bagi janin.

Anda mungkin juga menyukai