Anda di halaman 1dari 50

KKPMT-IV (Biomedik)

Fisiologi Kehamilan dan Persalinan


Pertemuan V &
VI

Desy Widyaningrum., S.Tr.Keb., M.H.Kes


desywidyaningrum20@gmail.com
PLASENTA (ARI-ARI) (PLACENTA)
 Organ yang berkembang melekat di uterus dan sebagai jalan
penghubung suplei darah dari bumil ke janin.

 STRUKTUR:
Plasenta berkembang dari jaringan chorion (pelapis sel –sel
terluar dari telur yang fertilisasi).
Jaringan plasenta lekat erat ke lapisan uterus bumil, dan
merupakan bagian yang terhubung dengan janin melalui
umbilical cord (tali pusat).
Ukuran: 20x 2,5cm.
Segera bayi lahir, plasenta akan terlepas (= afterbirth)
FUNGSI PLASENTA
 Plasenta berfungsi sebagai organ pernapasan dan ekskresi
bagi janin. Melaluinya, oksigen di transfer dari sirkulasi darah
bumil ke sirkulasi darah janin, dan mengangkut produk
sampah dari darah janin masuk ke darah bumil untuk
diekskresi melalui paru dan ginjal.
Melalui plasenta nutrient juga disalurkan dari bumil ke janin
yang dikandungnya.
Ada 3 hormon yang dihasilkan plasenta:
- estrogen
- progesterone
- H (human) C (chorionic) G (gonadotropin)
HCG
Kadar tinggi HCG akan ada di urine bumil.
Ini digunakan untuk dasar test kehamilan
(Pregnancy tests)

Hormon-hormon terkait masuk darah bumil untuk:


- menyiapkan diri bumil memasuki kondisi
kehamilan,
dan
- menyiapkan kelenjar payu dara bumil untuk
tugas laktasi.
Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan
janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir
sampai permulaan persalinan. Manuaba (1998)

5
TANDA – TANDA KEHAMILAN
Tanda – tanda kehamilan adalah
sekumpulan tanda atau gejala yang timbul
pada wanita hamil dan terjadi akibat
adanya perubahan fisiologi dan psikologi
pada masa kehamilan.
Macam Tanda Kehamilan
Tanda Tidak
Pasti/
Presumtif

Tanda
Kemungkinan
Hamil

Tanda Pasti
Hamil
Tanda tidak pasti /
presumtif

Perubahan – perubahan
yang dirasakan oleh ibu
( subyektif ) yang timbul
selama kehamilan.
Tanda tidak
pasti/presumtif
Amenorhoe
Hamil atau penyakit berat seperti TBC, Typhus,
Anemia atau karena pengaruh psychis
Nausea dan emesis
Mengidam
Sinkope atau pingsan
Mamae tegang, membesar

pengaruh estrogen, progesteron dan


somamotropin  deposit lemak, air
dan garam pada payudara 
merangsang duktus dan alveoli pada
mamae  glandula Montglomery
tampak lebih jelas. Payudara
membesar dan tegang, ujung syaraf
tertekan menyebabkan rasa sakit
terutama pada hamil pertama.
Anoreksia tdk nafsu makan
Sering kencing
Triwulan I tertekan oleh uterus yang mulai
membesar
Triwulan II  uterus yang membesar keluar dari
rongga panggul
Triwulan III karena janin mulai masuk ke rongga
panggul dan menekan kembali kandung kencing.
Pigmentasi kulit
Sekitar pipi  sebagai kloasma gravidarum
( topeng kehamilan )  Melanophore Stimulating
Hormone (MSH)  hifofisis anterior
Sekitar payudara Areola mamae  lebih hitam,
deposit pigmen yang berlebihan (Hiperpigmentasi),
puting susu makin menonjol, Kelenjar montgomery
menonjol, pembuluh darah manifes sekitar payudara
Dinding perut  linea alba dan nigra, juga striae
livide dan albican.  hormon kortiko steroid plasenta
yang merangsang melanofor dan kulit.
Obstipasi peristaltik usus menurun 
hormon progesteron  susah BAB

Varise  estrogen dan progesteron genetalia


eksterna, kaki, betis dan payudara dan menghilang
setelah persalinan
Tanda Kemungkinan Hamil

Perubahan – perubahan
yang diobservasi oleh
pemeriksa (bersifat
obyektif ),namun berupa
dugaan kehamilan saja.
1. Pembesaran Uterus
Perbesaran Uterus
Pemeriksaan Dalam
Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah
menjadi lunak, terutama daerah ismus
TANDA HEGAR
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah
menjadi lunak, terutama daerah ismus .Pada
minggu –minggu pertama ismus uteri mengalami
hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus
pada triwulan pertama mengakibatkan ismus
menjadi panjang dan lebih lunak. Sehingga kalau
kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan
tangan satunya pada dinding perut di atas
simpisis , maka ismus ini tidak teraba seolah-olah
korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus.
Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang – kadang
pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi
lebih cepat tumbuhnya menyebabkan uterus
membesar ke salah satu jurusan pembesaran
Tanda Chadwick
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiru-biruan ( livide ). Warna
porsio pun tampak livide, hal ini disebabkan oleh
pengaruh hormon estrogen.
Tanda Braxton Hicks
Bila uterus dirangsang akan mudah
berkontraksi. Waktu palpasi atau
pemeriksaan dalam uterus yang tadinya
lunak akan menjadi keras karena
berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus
dalam masa kehamilan.
Goodell Sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks
keras, kerasnya seperti kita merasa ujung
hidung, dalam kehamilan serviks menjadi
lunak pada perabaan selunak bibir atau
ujung bawah daun telinga.
3. PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN POSITIF
Human chorionic gonadotropin pada kehamilan muda
adalah air kencing pertama pada pagi hari
Tanda Pasti Kehamilan
Tanda – tanda obyektif yang
didapatkan oleh pemeriksa yang
dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosa pada
kehamilan.
Tanda Pasti Kehamilan

Terasa gerakan janin


Teraba bagian – bagian janin
Denyut jantung janin
Terlihat kerangkan janin pada
pemeriksaan sinar rontgen.
Dengan menggunakan USG
dapat terlihat gambaran janin
Macam – Macam Kehamilan
Kehamilan Kehamilan Kehamilan
Normal Pada Ektopik Intra-
kehamilan Terjadi ketika Abdomen
normal janin telur Bentuk
akan dibuahi dan kehamilan
melekat pada tertanam diluar ektopik dimana
bagian dalam rahim. implantasi hasil
rahim. konsepsi berada
dalam rongga
abdomen.

Kehamilan Kehami Kehamilan Kembar


Mola lan Beresiko
Terjadi karena ada
Hidatidosa Tinggi
beberapa telur yang
Terjadi kelainan Suatu dibuahi pada saat
pada proses Kondisi yang sama, ketika
perkembangan kehamilan dua sperma
sel yang bisa memasuki satu telur
telur setelah mengancam atau ketika satu telur
dibuahi, kesehatan dan dibuahi satu sperma
sehingga gagal keselamatan yang membagi
tumbuh menjadi ibu menjadi dua zigot.
• Hari ke-5 setelah • Minggu ke-6,
pembuahan, sel denyut jantung
yang sedang mulai bisa
membelah masuk ke terdeteksi melalui
uterus. USG.
• Janin mendapat • Sudah dapat
oksigen & makanan menggerakkan
dari tubuh ibu kaki & tangan pada
melalui plasenta. akhir bulan ke-3.
• Minggu ke-4,
pembentukan awal
embrio yang sudah
memiliki sistem

Tri
vaskuler.
• Minggu ke-8, organ
penting sudah mulai
terbentuk : jantung,


otak, mata &
telinga.
Fetus sudah
menyerupai
mes
ter
manusia dengan
ukuran kepala
yang lebih besar
dari bagian tubuh
yang lain.
Trim • Alat kelamin eksternal mulai

ester
terbentuk.
• Jenis kelamin mulai terlihat.
• Janin
gerakan, menjadi
bangun lebih
& tidur aktif
secara

II teratur. ditandai dengan

Bulan ke 4
–6

• Cuping hidung
mulai terbuka, dan
mulai melakukan
gerakan
pernafasan. • Pembuluh
• Hidung & telinga
• darah
tampak jelas, Minggu ke-16 rambut
terlihat jelas.
kulit memerah. dan alis mata sudah
mulai tumbuh. •cepat.
•Tangan & kaki Perkembangn
•Panjang janin ±
sudah berkembang, otak
19
pertumbuhan berlangsung
cm.
kepala kearah dengan
memanjang.
• Ukuran tubuh
sudah

Bulan Ke 7Trimester III • Posisi kepala


proporsional
seperti tubuh bayi
pada umumnya.
- 9 mulai berada di • Panjang janin
bawah untuk mencapai 45-50
• Rambut halus di
persiapan cm.
sekujur tubuh
melahirkan. • Janin sudah
menghilang & • Pertumbuhan
badannya menjadi memiliki organ
ukuran janin lengkap tetapi
lebih bulat.
terjadi sangat belum berfungsi
• Mata mulai • Janin bisa
cepat. sempurna.
bisa berkedip. menendang dan
• Mulai bisa bereaksi terhadap
• Otak mulai aktif. bernafas, suara.
• Sudah dapat menghisap &
mendengar baik menelan.
suara dari dalam
maupun dari luar
(lingkungan).
PERSALINAN & KELAHIRAN
NORMAL
 Definisi dan Tujuan:
Persalinan dan kelahiran adalah kejadian fisiologi
normal.
Kelahiran bayi adalah juga peristiwa sosial yang
dinantikan bumil dan keluarga selama 9 bulan.
Saat persalinan dimulai, peran ibu adalah
melahirkan bayinya.
Peran petugas adalah memantau untuk
mendeteksi dini adanya komplikasi, berserta
keluarga memberi bantuan dan dukungan pada
ibu bersalin.
33
Persalinan & Kelahiran Normal (Lanjutan-1)

 Persalinan (labor) adalah proses membuka dan


menipisnya serviks, dan turunnya janin ke dalam
jalan lahir.

 Kelahiran (delivery) adalah proses saat mana janin


dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir.

 Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran


janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin.
34
Fisiologi Persalinan
Jenis
Persalinan
Persalinan Persalina
adalah proses n Buatan
Dibantu
dimana bayi, Persalin oleh tenaga
dari luar.
plasentadan an
Spontan
Persalina
n
selaput Berlangsun Anjuran
ketubankeluar g dengan
kekuatan
Dibantu
kekuatan
dari ibu
sendiri.
dari luaran
berupa
uterus ibu. rangsangan.

JNPK-KRDepKes
RI (2008:
37))
Sebab-Sebab Mulainya
Persalinan
Otot Rahim
Memicu Prostaglandin
semakin
timbulnya his yang dihasilkan
meregang karena
dan oleh desidua
diisi oleh janin
menyebabkan dapat
yang berat dan
membukanya menimbulkan
Teori ukurannya Pengaruh
servik uteri. kontraksi
Oxytocin semakin Janin
myometrium.
bertambah.

Penurunan Keregan Teori


Kadar gan Prostagla
Progester Otot- Kelenjar ndin
Kadar oksitosin
on Otot suprarenal dan
bertambah pada
hipofise janin
akhir kehamilan
diduga kuat
dan juga
memegang
merangsang
peranan
timbulnya
terhadap
kontraksi uterus.
timbulnya proses
Tanda – Tanda
Persalinan
Rasa sakit karena his datang lebih
kuat & teratur.

Keluarnya lendir bercampur darah


karena robekan- robekan kecil pada
serviks.

Terkadang ketuban pecah dengan


sendirinya.

Pada pemeriksaan dalam


didapati serviks mendatar dan
pembukaan telah ada.
KA
LA
I
Kala pembukaan,
dimulai dari his
persalinan yang
pertama sampai
pembukaan serviks
menjadi lengkap.

Ditandai dengan :
•Penipisan dan
pembukaan
uterus.
• Kontraksi uterus
yang
menyebabkan
perubahan
pada serviks.
Kala 1 terdiri
dari :
1.Fase Laten
2.Fase Aktif
1. Fase Aktif a.
• Dari pembukaan 3 cm – 10 Fase
cm. Akseler • Pembukaa
• Berlangsung kira-kira 7 jam. asi n serviks
b. berlangsun
Terdiri dari : 1. g lambat.
Fase Fas
a. Fase Akselerasi Dilatas • Dimulai
• Dalam waktu 2 jam, pembukaan 3 e dari
i Lat
cm → 4 cm. pembukaa
Maksi en
b. Fase Dilatasi Maksimal mal c. n0
• Berlangsung sangat cepat. Fase – 3 cm.
• Dalam waktu 2 jam, dari Deselar • Berlangsu
pembukaan 4 cm → 9 cm. ng kira-
asi
kira 8 jam.
c. Fase Deselarasi
• Berlangsung lambat.
• Dalam waktu 2 jam pembukaan
jadi 10 cm.
Kala II

• His terkoordinir, kuat,


• Merasa mau
cepat
BAB
(2-3 menit sekali)

• Kepala janin di dasar • Anus & Vulva


panggul membuka
• PD pembukaan lengkap • Perineum
menonjol

Lamanya kala II untuk


primigravida 50 menit, dan
Kala Dimulai dari
multigravida 30 menit.
Pengeluaran pembukaan lengkap
sampai lahirnya bayi
KALA
III

Kala uri, dimulai setelah


lahirnya bayi sampai
dengan lahirnya plasenta
yang berlangsung ± 30
menit.

Tanda-tanda klinis dari pelepasan plasenta :


•Semburan darah
•Pemanjangan tali pusat
•Perubahan bentuk uterus : dari diksoid menjadi
bentuk bundar (globular)
•Perubahan dalam posisi uterus : uterus naik di
dalam abdomen.
KALA
IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2
jam pertama post partum, untuk mengamati
keadaan ibu terutama terhadap perdarahan
postpartum.

Merupakan Kontraksi & Komplikasi yang Sebagai pembentukan


waktu retraksi dapat timbul : awal hubungan ibu-
pengembalian miometrium, Sub involusi bayi dan konsolidasi
stabilitas disertai dengan dikarenakan oleh unit keluarga.
fisiologi. trombosis uterus tidak
pembuluh darah, berkontraksi,
bekerja secara pendarahan yang
efektif untuk disebabkan oleh
Persalinan & Kelahiran Normal (Lanjutan-2)

Persalinan dibagi dalam 4 kala:

Kala I: dimulai saat persalinan sampai pembukaan lengkap


(10 cm) . Proses dibagi 2 fase.
Fase laten (8 jam): serviks membuka s/d 3 cm.
Fase aktif (7 jam): serviks membuka dari 3 s/d 10cm
dengan kontraksi lebih kuat dan sering.

Kala II: dari pembukaan lengkap (10cm) s/d bayi lahir.


Proses in umumnya berlangsung 2 jam pada primi- para dan 1
jam pada multipara.

43
Persalinan & Kelahiran Normal (Lanjutan-3)

Kala III: segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta


(ari-ari), kurang lebih 30 menit.
Kala IV: dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama
postpartum.

Tujuan asuhan persalinan:


Memberikan asuhan yang memadai dalam upaya
mencapai pertolongan persalinan yang bersih,
aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu
dan sayang bayi.

44
Persalinan & Kelahiran Normal (Lanjutan-4)

Kebijakan pelayanan asuhan persalinan:

1. Semua persalinan harus dihadiri dan dipantau


oleh petugas kesehatan terlatih.

2. RB/Tempat rujukan berfasilitas memadai untuk


menangani kegawat-daruratan obstetri dan neonatal
harus tersedia 24 jam.

3. Obat-obat esensial, bahan, perlengkapan harus tersedia


bagi seluruh petugas terlatih.
45
Rekomendasi Kebijakan Teknis Asuhan
Persalinan dan Kelahiran:

Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi harus


dimasukkan sebagai bagian dari persalinan
bersih dan aman, termasuk hadirnya keluarga
atau orang-orang yang memberi dukungan bagi
ibu.

Partograf harus digunakan untuk memantau


persalinan dan berfungsi sebagai suatu
cacatan/bagian rekam medis persalinan.

46
Rekomendasi Kebijakan Teknis Asuhan
Persalinan dan Kelahiran (Lanjutan-1)

 Selama persalinan normal, intervensi hanya


dilaksanakan jika benar-benar dibutuhkan.

Prosedur ini hanya dibutuhkan jika ada infeksi atau


penyulit.

 Manajemen aktif kala II, termasuk melakukan penjepitan


dan pemotongan tali pusat (umbilical cord) secara dini,
memberikan suntikan oksitosin IM, melakukan peme-
gangan tali pusat terkendali (PTT) dan segera melaku-
kan masase fundus, harus dilakukan pada semua
persalinan normal.

47
Rekomendasi Kebijakan Teknis Asuhan
Persalinan dan Kelahiran (Lanjutan-2)

 Penolong persalinan harus tetap tinggal bersama ibu


dan bayi sedikitnya 2 jam pertama setelah kelahiran,
atau sampai ibu sudah dalam keadaan stabil.

Fundus uteri (tingginya) harus diperiksa:


- setiap 15 menit selama1 jam pertama
dan - setiap 30 menit pada jam kedua.

Masase fundus harus dilakukan sesuai kebutuhan


untuk memastikan: - tonus otot uterus tetap baik,
- perdarahan minimal dan
- pencegahan perdarahan.
48
Rekomendasi Kebijakan Teknis Asuhan
Persalinan dan Kelahiran (Lanjutan-3)

 Selama 24 jam pertama setelah persalinan, fundus


harus sering diperiksa dan dimasase sampai tonus baik.
Ibu atau anggota keluarga dapat diajarkan melakukan
hal ini.

 Segera setelah lahir, seluruh tubuh terutama kepala


bayi harus segera diselimuti dan bayi dikeringkan
serta dijaga kehangatannya untuk mencegah terjadinya
hipotermia.

49
50

Anda mungkin juga menyukai