Morulla
Blastokista
Zigot - Morula
◦ Kira-kira 1 hari setelah fertilisasi, zigot membelah
secara cepat (cleavage).
◦ Hasil cleavage: blastomer.
◦ Membentuk struktur seperti bola > 16 sel (morula,
mirip mulberry).
◦ Terbentuk lubang dan terisi cairan pada bagian
tengah bola (blastokista).
◦ Kumpulan sel dalam bola (inner cell mass) akan
membentuk embrioblas, sedangkan outer cell
mass akan menjadi trofoblas.
Blastokista
◦ Blastokista menempel pada endometrium
(implantasi) pada 1 minggu kehamilan.
◦ Trofoblast mensekresikan hormon human
Chorionic Gonadotrophin (hCG), yaitu hormon
yang memperkuat implantasi.
◦ hCG dapat dideteksi pada urin atau darah yang
mengindikasikan kehamilan.
◦ hCG mulai meningkat pada 4 minggu
kehamilan, mencapai puncaknya pada usia 6
minggu, dan mulai menurun setelah usia 8
minggu.
Pembentukan Blastokista
◦ Ketika morulla memasuki rahim cairan
mulai menembus zona pellusida dan masuk
ke dalam ruang antarsel yang ada di massa
sel dalam berangsur-angsur ruang antarsel
menyatu sehingga terbentuklah rongga
disebut juga blastocoel, pada saat ini dikenal
dengan blastokista.
◦ Massa sel dalam embrioblast
◦ Massa sel luar trofoblast
◦ Zona pellusida pada saat ini sudah
menghilang sehingga implantasi dapat
dimulai.
IMPLANTASI
IMPLANTASI
PERKEMBANGAN
JANIN TRIMESTER 1
Fase Prenatal
◦ Fase pre embrionik (1-2 minggu)
◦ Fase embrionik (2-8 minggu)
◦ Fase fetal ( minggu 9- melahirkan)
Pertumbuhan fetal pada trimester pertama
(3 bulan pertama)
• Etiologi
1. Faktor Psikologis
2. Faktor Hormonal
3. Faktor Organik
4. Faktor Komorbiditas
• Gejala
1. Nausea
2. Muntah
3. Penurunan BB
4. Ptialism
5. Dehidrasi
6. Takikardia
7. Hipotensi Postural
Klasifikasi gejala 3. Tingkat III
1. Tingkat I o Gangguan kesadaran
o Muntah terus menerus o Muntah berkurang atau
o Intolerensi terhadap makanan dan berhenti
minuman o Dapat terjadi ikterus
o BB menurun o Sianosis
o Nyeri epigastrum o Nistagimus
o TD sistolik menurun o Bilirubin dan proteinuria
o Frekuensi nadi sekitar 100 kali/ menit. dalam urin
o Mata cekung
o Lidah kering
o Turgor kulit berkurang
2. Tingkat II
o Segala yang dimakan dimuntahkan
o Haus yang parah
o Subfebril
o Nadi cepat sekitar 100-140 kali per menit
o TD sistolik kurang dari 80mmHg
o Kulit pucat
o Lidah kotor
o Kadang ikterus
o Ditemukan Aseton & bilirubin dalam urin
◦ TINGGAL INI YA WUD AKU YG PATOFISIO NGANTUK KALI MAU
TIDUR DULU
◦ BOLEH YA
• Diagnosis
1. Amenore yang disertai muntah hebat, pekerjaan sehari
– hari terganggu
2. Fungsi vital : nadi meningkat 100 kali per menit, TD
menurun pada keadaan berat, subfebril dan
gangguan kesadaran
3. Fisik : dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan
menurun, pada vaginal toucher uterus besar sesuai
besarnya kehamilan, konsistensi lunak, pada
pemeriksaan inspekulo serviks berwarna biru
4. Pemeriksaan USG: untuk mengetahui kondisi kesehatan
kehamilan juga untuk mengetahui adanya kehamil
kembar atau kehamilan molahidatidosa
5. Laboratorium: kenaikan relatif Hb dan hematokrit, shift
to the left, benda keton, dan proteinuria.
6. Pada keluhan hiperemesis yang berat dan berulang
perlu dipikirkan untuk konsultasi psikologi
• Pemeriksaan penunjang
1. Elektrolit Darah
2. Urinalisis
• Penatalaksanaan
Bila pencegahan tidak berhasil, maka diperlukan
pengobatan, yaitu:
1. Edukasi tentang kehamilan dan terapi psikologis
2. Makan porsi kecil tapi sering, perbanyak karbohidrat
dibanding lemak dan asm
3. Hindari stress, relaksasi, bila perlu konseling
4. Vitamin B6, jahe, obat antiemetik.
• Prognosis
Dengan penanganan yang baik, prognosis sangat
memuaskan. namun, pada tingkat yang berat dapat
menyebabkan kematian ibu dan janin