Anda di halaman 1dari 76

KELOMPOK TUTORIAL A-7

Ahmad Hidayah W Hasibuan (170100009)


Ashtrid khairunnisa (170100025)
Galih Seno Aji (170100055)
Yoshe Jesslyn (170100077)
Rayhan Faza Prabudi (170100093)
Siti Shea Gustari (170100121)
Giovansiva Tuahta (170100149)
Muhammad Arif Fandi (170100165)
Subhika Laksmi (170100193)
Khairil Azmi (170100221)
Wudya Rofifah Harahap (170100237)
EMBRIOGENESIS
Daur Ovarium
◦ Wanita mulai mengalami daur bulanan/siklus menstruasi
pada masa pubertas.
◦ Siklus ini diatur oleh hipothalamus.
◦ Hipothalamus menghasilkan gonadotropin releasing
hormon (GnRH) yang memicu hipofisis anterior untuk
menghasilkan hormon-hormon gonadotropin: follicle
stimulating hormon (FSH) dan luteinizing hormon (LH).
◦ Pada awal setiap daur ovarium 5-15 folikel primordial
akan berkembang di bawah pengaruh FSH.
◦ Hanya satu dari folikel-folikel itu yang mampu
berkembang menjadi oocyt, sedangkan yang lain
berdegenerasi (atretik) dan digantikan oleh jaringan ikat,
membentuk corpus atreticum.
◦ Sel-sel folikuler dan sel-sel teka yang terbentuk selama
pertumbuhan sel-sel folikel akan menghasilkan hormon
estrogen.
◦ Hormon estrogen tersebut berfungsi:
 Menyebabkan endometrium masuk ke fase folikuler
atau fase proliferatif;
 Merangsang hipofisis untuk mengeluar-kan LH.
◦ Lonjakanluteinizing hormon ini penting untuk dan untuk
tahap akhir pematangan folikel dan merangsang ovulasi
Ovulasi
◦ Pada hari-hari menjelang ovulasi:
folikel de Graff membesar cepat
oocyt primer menyelesaikan meiosis pertamanya
muncul tonjolan setempat dan degenerasi
permukaan ovarium dan pada apeksnya tampak titik
avaskuler, stigma.
◦ Kelemahan daerah penonjolan tersebut, peningkatan
tekanan intrafolikuler, dan kontraksi dinding ovarium
akan mendorong oosit keluar.
◦ Oosit bersama sel granulosa di sekelilingnya dari daerah
kumulus ooforus, terlepas dan hanyut meninggalkan
ovarium (ovulasi).
◦ Beberapa sel kumulus ooforus menyusun diri di sekeliling
zona pelusida membentuk korona radiata.
◦ Pada saat ovulasi ini pembelahan meiosis pertama
selesai, dan oosit sekunder memulai pembelahan
meiosis ke-2.
◦ Ovulasi terjadi secara konstan 14+1 hari sebelum haid
yang akan datang
◦ Apabila tidak terjadi conceptio maka oocyt akan
mati.
Perubahan dalam ovarium setelah
ovulasi
◦ Setelah ovulasi, sisa sel folikuler pada dinding
folikel yang pecah mendapatkan vaskularisasi
dari pembuluh darah di sekitarnya corpus
rubrum.
◦ Dibawah pengaruh LH, sel ini akan mengalami
reorganisasi menjadi sel-sel luteal yang pada
akhirnya membentuk corpus luteum dan
menghasilkan progesteron.
◦ Progesteron bersama-sama estrogen
menyebabkan mukosa uteri memasuki tahap
progestasi sebagai persiapan implantasi (nidasi).
◦ Bila sepsi corpus luteum bertahan 3-4 bulan dan
akan berkembang corpus luteum kehamilan
(graviditas)
◦ Sel luteal akan mengasilkan progesteron
◦ Fungsi progesteron mempertahankan kehamilan
hingga akhir bulan ke-4, saat komponen trofoblas
dari plasenta dirasa cukup untuk mengambil alih
peran sel luteal.
◦ Bila tidak terjadi sepsi maka corpus luteum hanya
dapat bertahan selama 9 hari. Kemudian korpus
luteum akan degenerasi, disebut korpus luteum
menstruasi (corpus albicans).
◦ Pada saat ini progesterone melonjak turun yang
menyebabkan pendarahan haid menjadi cepat.
Perjalanan oosit
◦ Sesaat sebelum ovulasi, fimbrae tuba fallopi (tuba
uterina) mulai menutupi permukaaan ovarium dan
tuba fallopi mulai berkontraksi secara ritmik.
◦ Oocyt masuk ke dalam tuba oleh usapan fimbrae
dan oleh gerakan bulu-bulu getar pada lapisan
epitel.
◦ Setelah berada dalam tuba, oocyt dengan segera
terdorong ke rongga rahim oleh kontraksi dinding
otot.
◦ Oocyt akan sampai di rongga rahim dalam waktu 3-
4 hari.
Fertilisasi
◦ Terjadi dalam ampula tuba fallopi.
◦ Sebelum terjadi fertilisasi spermatozoa yang telah
sampai di saluran kelamin wanita harus mengalami
reaksi-reaksi presepsis yaitu:
◦ Kapasitasi,
◦ Reaksi akrosom
◦ Fase fertilisasi (sepsis) terdiri dari:
 Penembusan corona
 Penembusan zona pellusida,
 Penyatuan oosit dan membrane sel.

◦ Tanggapan sel telur setelah sperma memasuki oocyt:


 Reaksi kortikal dan zona, terlepasnya butir-butir kortikal oocyt
 Melanjutkan pembelahan meiosis II,oocyt menyelesaikan meiosisII-nya segera
setelah spermatozoa masuk.
 Penggiatan metabolik sel telur, faktor yang diperkirakan dibawa oleh
spermatogenesis yang berhubungan dengan awal embryogenesis.

◦ Hasil utama dari fertilisasi adalah:


 Pengembalian menjadi jumlah kromosom diploid lagi
 Penentuan jenis kelamin
 Dimulainya pembelahan
Pembelahan
Zigot

Morulla

Blastokista
Zigot - Morula
◦ Kira-kira 1 hari setelah fertilisasi, zigot membelah
secara cepat (cleavage).
◦ Hasil cleavage: blastomer.
◦ Membentuk struktur seperti bola > 16 sel (morula,
mirip mulberry).
◦ Terbentuk lubang dan terisi cairan pada bagian
tengah bola (blastokista).
◦ Kumpulan sel dalam bola (inner cell mass) akan
membentuk embrioblas, sedangkan outer cell
mass akan menjadi trofoblas.
Blastokista
◦ Blastokista menempel pada endometrium
(implantasi) pada 1 minggu kehamilan.
◦ Trofoblast mensekresikan hormon human
Chorionic Gonadotrophin (hCG), yaitu hormon
yang memperkuat implantasi.
◦ hCG dapat dideteksi pada urin atau darah yang
mengindikasikan kehamilan.
◦ hCG mulai meningkat pada 4 minggu
kehamilan, mencapai puncaknya pada usia 6
minggu, dan mulai menurun setelah usia 8
minggu.
Pembentukan Blastokista
◦ Ketika morulla memasuki rahim cairan
mulai menembus zona pellusida dan masuk
ke dalam ruang antarsel yang ada di massa
sel dalam berangsur-angsur ruang antarsel
menyatu sehingga terbentuklah rongga
disebut juga blastocoel, pada saat ini dikenal
dengan blastokista.
◦ Massa sel dalam embrioblast
◦ Massa sel luar trofoblast
◦ Zona pellusida pada saat ini sudah
menghilang sehingga implantasi dapat
dimulai.
IMPLANTASI
IMPLANTASI
PERKEMBANGAN
JANIN TRIMESTER 1
Fase Prenatal
◦ Fase pre embrionik (1-2 minggu)
◦ Fase embrionik (2-8 minggu)
◦ Fase fetal ( minggu 9- melahirkan)
Pertumbuhan fetal pada trimester pertama
(3 bulan pertama)

Pembuahan hingga 8 minggu 12 minggu


4 minggu
 Panjangnya kurang  Panjangnya kurang  Panjangnya sekitar 3
dari 1/10 inci dari 1 inci inci dan beratnya
 Awal perkembangan  Wajah sudah sekitar 1 0ns
susunan tulang berbentuk dengan  Dapat menggerakkan
belakang, sistem mata, telinga, mulut, lengan, kaki, jari
syaraf, usus, jantung dan pucuk gigi yang tangan, dan jari kaki
dan paru-paru belum sempurna  Sidik jari muncul
 Kantung amniotis  Lengan dan kaki  Dapat tersenyum,
membungkus lapisan bergerak memberengut,
dasar seluruh tubuh  Otak mulai mengisap, dan
 Disebut ”telur” (ovum) menbentuk menelan
 Denyut jantung janin  Jenis kelamin dapat
dapat dideteksi dibedakan
dengan ultrasound  Dapat kencing
 Disebut ”embrio”  Disebut ”fetus” (janin)
PERKEMBANGAN
JANIN PADA
TRIMESTER II & III
◦ Minggu – 16
- Panjang janin : 10,6 – 12 cm
- BB janin : 80 – 110 gram
- Bayi sedang mengembangkan
refleks,seperti mengisap dan menelan
- Gigi mulai berkembang
- Kelenjar keringat terbentuk pada
telapak tangan dan kaki
- Jari – jari tangan dan kaki mulai
terbentuk
- Jenis kelamin dapat diidentifikasi
- Kulit merah muda cerah dan
transparan
◦ Minggu – 20
- Panjang janin : 14 – 16 cm
- Berat : 260 – 300 gram
- Rambut mulai tampak di kepala
- Lanugo menutupi tubuh
- Organ – organ dalam terbentuk
- Alis,kelopak mata,dan bulu mata
muncul
- Kulit janin tidak terlalu
transparan,mensekresikan vernix
caseosa
◦ Minggu – 24
- Panjang janin : 28 – 30 cm
- BB janin : 540 – 630 gram
- Kulit sedikit keriput,deposisi lemak
- Alveolus paru terbentuk
- Kelopak mata mulai berpisah dan
terkadang mata terbuka untuk waktu
yang singkat
PERKEMBANGAN JANIN PADA
TRIMESTER III
◦ Minggu – 27
- Panjang janin : 34 cm
- BB janin : 900 – 1000 gram
- Otak janin berkembang sangat progresif
- Telinga janin masih diliputi vernix caseosa
◦ Minggu – 28
- Panjang janin : 35 cm
- BB janin : 1100 gram
- Detak jantung janin terdengar
- Kulit merah,dilapisi vernix caseosa
- Membran pupil menghilang
- Janin bergerak aktif dan berotasi
menjadi presentasi kepala
- Lapisan lemak terbentuk
- Organ – organ sedang dalam proses
pematangan
◦ Minggu – 32
- Panjang janin : 40 – 41
- BB janin : 1700 – 1800 gram
- Pertumbuhan keseluruhan
berlangsung cepat
- Kebanyakan organ tubuh telah
berkembang,kecuali paru – paru
- Sistem imun mulai terbentuk
- Kuku melampaui ujung jari
- Kulit semakin lembut
◦ Minggu – 38
- Panjang janin : 47 cm
- BB janin : 2800 – 3000 gram
- Paru – paru sudah matang
- Kulit berwarna merah muda dan
halus
- Vernix caseosa hampir hilang
seluruhnya
- Lanugo telah hilang
◦ Minggu – 40
- Panjang janin : 48 cm
- BB janin : 3400 gram
- Janin sudah berkembang dengan sempurna
- Imunitas dari ibu akan bertahan di tubuh bayi dan membantunya
melawan infeksi selama 6 bulan ke depan
MEKANISME
MUAL DAN
MUNTAH SERTA
KELUHAN UTAMA
WANITA HAMIL
Mekanisme mual dan muntah
• Mual dan muntah di picu oleh adanya impuls afferent yang
menuju pusat muntah yang terletak di medulla otak.
• Impuls tersebut diterima dari pusat sensori seperti chemoreseptor
trigger zone (CTZ), korteks serebral, serta visceral afferentdari
faring dan saluran cerna.
• Impuls afferent yang sudah terintegritaso demham pusat muntah
akan menghasilkan impuls efferent menuju pusat salivasi,pusat
pernafasan,daerah saluran cerna,faring,dan otot otot perut yang
semuanya bersinergi memicu proses muntah.
Penyebab dan proses
terjadinya muntah
Mekanisme keluhan utama
untuk wanita hamil
• Perasaan mual dan muntah adalah akibat dari meningkatnya kadar
estrogen yang biasa terjadi pada trimester I
• Apabila terjadi terus menerus dapat mengakibatkan cadangan
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi (ini
mengakibatkan pasien tidak bertenaga)
• Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan
tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton
darah.
• Muntah menyebabkan dhidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan
plasma berkurang, natrium dan klorida darah turun
• Dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke
jaringan berkurang.hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan
oksigen ke jaringan berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang
toksik.
• Terjadi gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan
pada selaput lendir esofagus dan lambung
• Mual dan muntah pada kehamilan dapat berefek pada hati.
Kerusakan oksidasi asam lemak mitokondria dihipotesis memilik peran
dalam terjadinya ulu hati nyeri
VITAL SIGN DAN
PEMERIKSAAN
Vital Sign dan Pemeriksaan
Vital sign meliputi : ◦ Temperature / suhu
Temperature / suhu tubuh Rentang suhu tubuh normal
pada orang dewasa adalah
Denyut nadi 36,4-37,2⁰c. suhu tubuh normal
Laju pernafasan (RR) dapat dipengaruhi oleh ritme
biologis, hormon-
Tekanan darah hormon,olahraga dan usia.
Pada wanita hamil
Ibu hamil sehat memiliki
suhu tubuh antara 36-37,50C.
Suhu tubuh lebih dari 37,50C
dikatakan demam yang
merupakan manifestasi dari
infeksi kehamilan. Demam juga
merupakan tanda dehidrasi
atau kurang cairan. Oleh
karena itu, perhatikan selalu
suhu tubuh Anda dan mintalah
petugas untuk memeriksanya.
Pemeriksaaan
◦ DENYUT NADI
menggunakan berbagai alat tera
suhu tubuh , disesuaikan alat tera ◦ Rata-rata pulsus orang dewasa
yang digunakan normal adalah 60-80 kali permenit.
Jika pulsus lebih dari 100 kali
permenit disebut takikardia,
sedangkan juka pulsus kurang dari
60 kali permenit disebut
bradikardia. Nilai pulsus abnormal
dapat menjadi tanda dari kelainan
kardiovaskulat namun dapat
dipengaruhi oleh latihan fisik,
keadaan pasien, kecemasan,
obat, atau demam. Pulsus normal
merupakan serial dari ritme detak
jantung yang terjadi pada interval
yang regular. Ketika detak terjadi
pada interval yang ireguler, pulsus
disebut ireguler, disritmia atau
aritmia.

◦ PADA WANITA HAMIL


Denyut nadi lebih
cepat dari rata – rata
normal
Pemeriksaan ◦ LAJU PERNAFASAN
◦ Bayi adalah 24-30 siklus per menit
◦ Prosedur standar untuk memeriksa pulsus ◦ Anak-anak adalah 20-24 siklus per menit
adalah
◦ Remaja dan dewasa muda adalah 12-18
◦ Palpasi arteri karotis pada tepi trakea atau siklus per menit
arteri radial pada sisi ibu jari lengan. .
Penggunakaan arteri karotis untuk ◦ Dewasa adalah 8-12 siklus per menit
pengukuran pulsus memiliki beberapa
keuntungan. Pertama, arteri karotis cukup
familiar karena umumnya dokter gigi PADA WANITA HAMIL
mendapatkan pelatihan resusitasi jantung
paru (RJP). Kedua, arteri ini cukup Perempuan hamil akan bernafas
menggambarkan karena merupakan arteri lebih dalam dan lambat. Ini disebabkan
utama yang mensuplai otak; terlebih pada desakan diafragma ke arah dada atau
situasi kegawatdaruratan, arteri ini dapat karena kelelahan akibat perubahan yang
dipalpasi ketika arteri perifer lainnya tidak terjadi.
dapat dipalpasi. Terakhir, arteri ini letaknya
mudah ditemukan dan mudah dipalpasi
karena ukurannya. Untuk pemeriksaan
terbaik sebaiknya dilakukan selama satu
menit penuh untuk mendeteksi adanya
ritme irregular.
◦ Meraba dengan tiga jari tangan (digiti Ii, ii,
iv manus) tepat di atas arteri radialis. Digiti II
dan IV digunakan untuk fiksasi dan digiti II
untuk deteksi denyutan. Setelah denyut
nadi teraba jari-jari dipertahankan pada
posisinya kemudian dilakukan pengukuran
frekuensi dan irama nadi.
Pemeriksaan ◦ TEKANAN DARAH
Operator berdiri di Pada dewasa normal
belakang dan tanpa sehat, tekanan sistolik normal
sepengetahuan pasien berkisar 90-140 mmHg dan
kemudian dilakukan observasi umumnya meningkat seiring
sangkar dada. dihitung jumlah usia. Nilai normal tekanan
gerakan sangkar dada (siklus diastole berkisar 60-90 mmHg.
fase inspirasi dan ekspirasi) Tekanan pulsus bervariasi
dalam 1 menit. diantara tekanan sistolik dan
diastolik. Hipertensi pada
orang dewasa ditandai
dengan tekanan darah sama
atau lebih besar dari 140/100
mmHg.
◦ PADA WANITA HAMIL
Trimester 1
120/80
Trimester 2
>90/60
Trimester 3
120/80
Pemeriksaan
◦ pasien harus didudukan ◦ Stetoskop diletakkan diatas arteri
dengan nyaman dengan tidak brakialis yang sebelumnya telah
menyilangkan kaki. Kemudian dipalpasi yang membelok pada siku
manset segera dipasangkan pada dalam fossa antecubital (tidak
lokasi arteri brakialis. Manset menyentuh manset), dan seharusnya
diletakkan ketat pada lengan atas tidak ada suara yang terdengar.
dengan lengan baju yang sudah ◦ Katup tekanan perlahan dilepaskan,
disingkap, dengan batas bawah kira- jarum menurun 2-3 mmHg perdetik.
kira satu inchi diatas fossa Seiring jarum menurun, titik yang
antecubital. Manset standar memiliki dicatat yaitu suara denyut pertama
tanda panah yang didesain (suara Korotkoff) yang terdengar.
menunjukkan titik tengah manset, Pada titik ini dicatat sebagai tekanan
yang berpusat diatas arteri brakialis sistolik.
yang sebelumnya telah dipalpasi
(pada aspek medial pada tendon ◦ Selanjutnya jarum masih berlanjut
bisep). turun, suara denyut menjadi lebih
kencang, sehingga berkurang hingga
◦ Selanjutnya, saat pulsus radialis detak yang terdengar melemah
dipalpasi, manset dikembangkan untuk beberapa saat dan
hingga pulsus radial menghilang; menghilang seketika. Indeks tekanan
dikembangkan hingga ditambahkan diastolik yang paling tepat saat suara
20-30 mmHg (tekanan sistolik hilang sempurna. Kadang, suara
palpatoir). redaman dapat terdengar berlanjut
jauh dibawah tekanan diastolik
sesungguhnya. Jika hal ini terjadi,
suara meredam pertama digunakan
sebagai tekanan diastolic.
◦ Pada pasien usia lanjut dengan
tekanan pulsus yang lebar, bunyi
Korotkoff mungkin tidak dapat
terdengar antara tekanan sistolik dan
diastolic, dan mungkin muncul
kembali jika pengempisan manset
dilanjutkan. Fenomenaini auskultasi
gap
JADWAL
PEMERIKSAAN
WANITA HAMIL
Definisi

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan ibu hamil


ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya
hamil untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan antenatal
◦ Untuk mengoptimalkan kesehatan mental
dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
mengahadapi persalinan, kala nifas,
persiapan pemberian ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar

◦ Untuk mencegah adanya komplikasi


obstetrik bila mungkin dan memastikan
bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin
serta ditangani secara memadai
Sesuai PERMENKES RI No.97 tahun 2014, bagian kedua pasal 13 ayat 1

Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan sekurang-kurangnya 4


(empat) kali selama masa kehamilan yang dilakukan:
a. 1 (Satu) kali pada trimester pertama;
b. 1 (Satu) kali pada trimester kedua; dan
c. 2 (Dua) kali pada trimester ketiga
◦ Pemeriksaan kehamilan pertama dpt dilakukan setelah mengetahui
adanya keterlambatan haid
◦ Idealnya pemeriksaan ulang dapat dilakukan 1x sebulan (sampai 7
bulan)
◦ Pemeriksaan ulang 2x sebulan (sampai 9 bulan)
◦ Pemeriksaan setiap minggu nya untuk kehamilan di atas 9 bulan
PEMERIKSAAN
KEHAMILAN
◦ Kehamilan umum = 40 minggu ( 280 Hari)
◦ Dilakukan pemeriksaan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi
setiap :
◦ Trimester 1 ( <14 minggu)
◦ Trimester 2 ( 14-28 minggu )
◦ Trimester 3 ( 28-36 minggu )

•Pemeriksaan masa kehamilan meliputi :


ANC (ANtenatal Care)
USG
ANC
◦ Menurut Muchtar (2005), pelayanan Antenatal meliputi:
1) Trimester I: ibu periksa kehamilan min 1 kali pada 3 bulan
pertama usia kehamilan dengan mendapatkan pelayanan 5T,
Yaitu : 1. Timbang berat badan
2. Tekanan Darah
3. TFU
4. Imunisasi TT
5. Tablet Zat Besi

2) Trimester II: ibu memeriksakan kehamilan minimal 1 kali pada


umur kehamilan 4-6 bulan dengan mendapatkan pelayanan 5T
1. Timbang BB
◦ Kenaikan berat badan pada tiap ibu hamil tidaklah sama,
tergantung dari indeks massa tubuh (IMT) Berikut perkiraan kenaikan
berat badan ibu hamil yang normal menurut IMT:
IMT di bawah 18,5 (berat badan di bawah normal),
disarankan untuk menaikkan bobot sekitar 12,7 – 18,1
kg.
IMT sekitar 18,5–22,9 (berat badan normal),
disarankan untuk menaikkan bobot sekitar 11,3 – 15,9
kg.
IMT di atas sekitar 23 (kelebihan berat badan),
disarankan untuk menaikkan bobot sekitar 6,8 – 11,3
kg.
IMT di atas 25 (obesitas), disarankan untuk
menaikkan bobot sekitar 5,0 – 9,1 kg.
◦ Sedangkan anjuran peningkatan berat badan per trimester
kehamilan adalah sebagai berikut:
◦ Trimester I : 1-2,5 kg/3 bulan
◦ Trimester II : pertambahan berat badan rata-rata 0,35 – 0,4
kg/minggu.
◦ 2. TD
1. Trimester pertama.
Tekanan darah cenderung naik.
Penyebabnya, terjadi proses penyempuranaan pembuluh darah
janins erta plasenta, sehingga membelukan peningkatan darah.
Batas kenaikan tak boleh lebih dari 120/80 mmHg.
2. Trimester kedua.
Tekanan darah cendeung turun.
Penyebabnya, terjadi penyempuranan fungsi organ ubuh janin,
sehingga memberi kesempatan pada sel/jaringan untuk menyerap
oksigen dan nutrusu lebih lama.
Batas penurunan tidak boleh kurang dari 90/60 mmHg.
◦ TFU
◦ Pemeriksaan menggunakan teknik leopold (Christian Gerhard
Leopold) Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah 24 minggu

◦ Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun
kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus
(Idanati, 2005).
◦ Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan
dan kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006).
a.Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum
(BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit
tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1
bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman
yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf
pusat (Saifuddin dkk, 2001).
b. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka
(Depkes RI, 2000)
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu
tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi
tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004)
◦ Jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil
◦ Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin
dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan
dalam (Depkes RI, 2000).
◦ Umur kehamilan mendapat imunisasi TT
◦ Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk
mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005). TT1 dapat
diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan
pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI,
2000)
◦ Jarak pemberian imunisasi TT1 dan TT2
◦ Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4
minggu (Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000).
◦ Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja
mengangkut oksigen dalam darah. Selama kehamilan, suplai
darah meningkat untuk memberikan nutrisi ke janin. Suplemen
besi yang dibutuhkan adalah 30-50 mg/hari dan disarankan
pada ibu hamil dengan hemoglobin <10 atau 10,5 g/dl pada
akhir kehamilan.
◦ Kebutuhan Fe (zat besi) pada masa wanita hamil yaitu rata-rata
mendekati 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari 300 mg diperlukan
untuk janin, dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk
meningkatkan massa haemoglobin maternal
◦ Kebutuhan tad daoat ditanggulangi dengan pembeeian tablet
zat besi yang berisi 60 mg elemental iron dan 0,25 mg asam folat
setiap tablet.
◦ Pada pemeriksaan USG trimester pertama, terutama jika pasien hamil
dengan usia gestasi dibawah 10 minggu, penggunaan USG
transvaginal,
◦ Ad.1. Ada Tidaknya Kehamilan
◦ dengan pemeriksaan USG , Jika wanita tersebut hamil, pada kehamilan
sekitar 4-5 minggu , dapat kita temukan adanya kantong kehamilan
pada cavum uterusnya.

◦ Ad.2. Lokasi Kehamilan


◦ Terutama jika tes kehamilan positif, sedangkan kita tidak menemukan
kantong kehamilan dalam cavum uteri, bisa ada dua kemungkinan,
yang pertama adalah pasien tersebut memang hamil dan usia
kehamilan masih sangat munda (diabawah 4 minggu), sehingga
kantong kehamilan tidak terlihat, atau kehamilannya tidak berada
dalam uterus.
◦ Ad.3. Menentukan Tanda Kehidupan Janin
◦ Tanda kehidupan janin dapat didiagnosis dengan melihat adanya
pulsasi pada embrio, dan hal ini dapat terlihat pada usia kehamilan 5-
6 minggu. Jika kita menemukan kantung kehamilan tanpa
menemukan pulsasi, jangan cepat mengira itu adalah death
conceptus, namun sebaiknya pasien disuruh control 1-2 minggu lagi,
untuk menunggu, mungkin saja memang pulsasi belum benar-benar
terlihat.
Ad.4. Menentukan Jumlah Janin
◦ Menentukan jumlah janin dapat dilakukan mulai pada saat kantong
gestasi terbentuk (usia gestasi 4-5 minggu) .Kehamilan multiple, kita
menentukannya bila ditemukan adanya kantong kehamilan lebih dari
satu , atau kita menemukan yolk sac yang lebih dari satu.
◦ Ad.5. Menentukan Usia Gestasi
◦ Usia Kehamilan 4 minggu
◦ Pada kehamilan 4 minggu biasanya hanya akan terlihat kantong
gestasi berdiameter 2-5mm, tertanam dalam endometrium. Yolk Sac
biasanya belum dapat teridentifikasi

◦ Usia Kehamilan 5 minggu


◦ Kantong gestasi tampak dalam cavum uteri, dikelilingi endometrium,
dan berisi embrio yamg tampak seperti garis lurus menempel pada yolk
sac.
Pada usia kehamilan ini kadang sudah dapat terlihat denyut jantung
janin (pulsasi)
◦ Usia Kehamilan 6 minggu
Bentuk embrio mulai berubah dari lurus menjadi sedikit fleksi,
Ductus vitellinus tampak menghubungkan embrio dengan yolk sac.
Panjang embrio berkisar 4-10mm

◦ Usia Kehamilan 8 minggu


Embrio tampak terpisah dari yolk, berbentuk seperti huruf “C” dengan
bagian kepala tampak dominan Mulai terlihat tonjolan ekstremitas
Sudah mulai dapat dibedakan struktur kepala dari bagian tubuh janin
◦ Ad.6. Tanda Kegagalan Kehamilan
◦ Tanda kegagalan kehamilan dapat kita ketahui dengan melihat
berbagai hal sebagai berikut:
• Kejadian penting dalam trimester I tidak ditemukan
• Diameter rata-rata kantong gestasi >10mm tanpa
yolk sac
• Diameter rata-rata kantong gestasi >18mm tanpa embrio
• tak tampak pulse
DIAGNOSA
BANDING
- Ulkus peptikum
◦ Ulkus peptikum pada ibu hamil biasanya adalah
penyakit ulkus peptikum kronik yang mengalami
eksaserbasi. Gejalanya adalah nyeri epigastrik yang
berkurang dengan makanan atau antasid dan
memberat dengan alkohol, kopi, atau OAINS. Nyeri
tekan epigastrik, hematemesis, dan melena dapat
ditemukan.
- Diare akut
◦ Gejal diare akut adalah mual dan muntah disertai
dengan peningkatan frekuensi buang air besar di
atas 3 kali per hari dengan konsistensi cair.
- Apendiksitis akut
◦ Pasien dengan apendiksitis akut mengalami
demam dan nyeri perut kanan bawah. Uniknya,
lokasi nyeri dapat berpindah ke atas sesuai usia
kehamilan karena uterus yang semakin
membesar. Nyeri dapat berupa nyeri tekan dan
nyeri lepas. Dapat ditemukan tanda Bryan
(timbul nyeri bila uterus digeser ke kanan) dan
tanda Alder (pasien berbaring miring ke kiri dan
letak nyeri tidak berubah).
HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
• Definisi
Mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-
hari terganggu
dan keadaan umum menjadi buruk. Dimana muntah
terjadi dari awal
kehamilan sampai minggu ke 20

• Etiologi
1. Faktor Psikologis
2. Faktor Hormonal
3. Faktor Organik
4. Faktor Komorbiditas

• Gejala
1. Nausea
2. Muntah
3. Penurunan BB
4. Ptialism
5. Dehidrasi
6. Takikardia
7. Hipotensi Postural
Klasifikasi gejala 3. Tingkat III
1. Tingkat I o Gangguan kesadaran
o Muntah terus menerus o Muntah berkurang atau
o Intolerensi terhadap makanan dan berhenti
minuman o Dapat terjadi ikterus
o BB menurun o Sianosis
o Nyeri epigastrum o Nistagimus
o TD sistolik menurun o Bilirubin dan proteinuria
o Frekuensi nadi sekitar 100 kali/ menit. dalam urin
o Mata cekung
o Lidah kering
o Turgor kulit berkurang

2. Tingkat II
o Segala yang dimakan dimuntahkan
o Haus yang parah
o Subfebril
o Nadi cepat sekitar 100-140 kali per menit
o TD sistolik kurang dari 80mmHg
o Kulit pucat
o Lidah kotor
o Kadang ikterus
o Ditemukan Aseton & bilirubin dalam urin
◦ TINGGAL INI YA WUD AKU YG PATOFISIO NGANTUK KALI MAU
TIDUR DULU
◦ BOLEH YA
• Diagnosis
1. Amenore yang disertai muntah hebat, pekerjaan sehari
– hari terganggu
2. Fungsi vital : nadi meningkat 100 kali per menit, TD
menurun pada keadaan berat, subfebril dan
gangguan kesadaran
3. Fisik : dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan
menurun, pada vaginal toucher uterus besar sesuai
besarnya kehamilan, konsistensi lunak, pada
pemeriksaan inspekulo serviks berwarna biru
4. Pemeriksaan USG: untuk mengetahui kondisi kesehatan
kehamilan juga untuk mengetahui adanya kehamil
kembar atau kehamilan molahidatidosa
5. Laboratorium: kenaikan relatif Hb dan hematokrit, shift
to the left, benda keton, dan proteinuria.
6. Pada keluhan hiperemesis yang berat dan berulang
perlu dipikirkan untuk konsultasi psikologi
• Pemeriksaan penunjang
1. Elektrolit Darah
2. Urinalisis

• Penatalaksanaan
Bila pencegahan tidak berhasil, maka diperlukan
pengobatan, yaitu:
1. Edukasi tentang kehamilan dan terapi psikologis
2. Makan porsi kecil tapi sering, perbanyak karbohidrat
dibanding lemak dan asm
3. Hindari stress, relaksasi, bila perlu konseling
4. Vitamin B6, jahe, obat antiemetik.

• Prognosis
Dengan penanganan yang baik, prognosis sangat
memuaskan. namun, pada tingkat yang berat dapat
menyebabkan kematian ibu dan janin

Anda mungkin juga menyukai