Anda di halaman 1dari 35

PROSES KEHAMILAN, TUMBUH

KEMBANG FETUS, PERTUMBUHAN


PLASENTA

BY
DHINI ANGGRAINI DHILON
Fertilisasi  penyatuan ovum dan spermatozoa
2 fungsi utama fertilisasi :
 Fungsi reproduksi  memungkinkan pemindahan
unsur genetik dari orang tua kepada keturunannya.
Pada gametogenesis tjd reduksi unsur genetik (2n mjd
n), maka pada fertilisasi tjd penggabungan kmbali
unsur genetik menjadi 2n.

 Fungsi perkembangan memicu oosit sekunder utk


melanjutkan dan menyelesaikan proses pembelahan
meiosisnya dan membentuk pronukleus wanita,
selanjutnya melebur dgn pronukleus pria zygot
Tahap fertilisasi
 Penetrasi korona radiata oleh sperma dgn bantuan
enzim hialuronidase melarutkan senyawa
hialuronid pada korona .

 Penetrasi zona pelusida oleh sperma dgn bantuan


enzim akrosin to menghancurkan glikoprotein
memicu sel granulosit pd oosit sekunder to
mngluarkn senyawa yg menyebabkan sel pd zona
pelusida berikatan satu sama lain shg tdk dapat
ditembus oleh sperma lain.
 Menempel pd membran plasma  tjd fusi
(peleburan) membran spermatozoa dgn membran
plasma oosit. Akibat masuknya nukleus spermatozoa
ini mengaktivasi oosit sekunder menyelesaikan
meoisis II nya mjd ootid dan badan polar II
 Kedua pronukleus bergerak ke tengah dan tjd fusi
proknukleus wanita (n) dan pronukleus pria (n)
zigot (2n) proses kehamilan dimulai
Tahap pertumbuhan dan perkembangan
zigot :
1. Periode pra implantasi 7 hari
pertama
2. Periode
embrio/mudigah/organogenesis
sampai minggu kedelapan
3. Periode janin  setelah minggu
kedelapan sampai lahir
 Pada periode pra implantasi (24 jam setelah fertilisasi)
zigot mulai melakukan pembelahan di dlm tuba.
 Zigot 1 sel membelah mnjd 2 sel, 4 sel, 8 sel dan
seterusnya cleavage
 Pada masa pembelahan ini tdk terjadi penambahan
massa, tetapi penambahan jumlah sel  ukuran sel
menjadi semakin kecil.
 Diakhir masa pembelahan terbentuklah morula (16-32
sel)  hari ke empat & telah sampai pd kavum uteri
 Sel bagian dalam morula membentuk  massa sel dalam
(jaringan mudigah yg sebenarnya)
 Sel-sel disekitarnya membentuk massa sel luar
trofoblas (berkembang mjd plasenta)
 Pada waktu morula masuk rongga uterus, cairan merembes
menembus zona pelusida dan masuk kedalam ruang antar
sel massa sel dalam  terbentuk rongga / blastokel 
blastula / blastokista
 Pada tahap ini massa sel dalam disebut embrioblas (terletak
pd satu kutub)  janin dan selaput amnion
 Zigot mulai berimplantasi sekitar hr ke 7 pasca fertilisasi
 Gastrula  embrio sudah terdiri dr 3 lapisan
Minggu kedua perkembangan (Hari ke 8)
 Diskus germinativum
bilaminar (massa sel dalam
n luar)
 Blastokista setengah
terbenam dalam stroma
endometrium
 Didaerah diatas embrioblas,
trofoblas berdiferensiasi:
sitotrofoblas dan
sinsitiotrofoblas
 Embrioblas berdiferensiasi
menjadi lap. Hipoblas dan
epiblas
 Terbentuk rongga di dalam
epiblas  rongga amnion
Hari ke 9
Blastokista semakin
terbenam  defek
penetrasi ditutupi oleh
bekuan fibrin.
 Pada kutub embrional 
Trofoblas berkembang pesat
 vakuola di sinsitium 
lakuna besar  fase stadium
lakunar
 Pada kutub abembrional 
sel hipoblas  membran
eksoselom (Heuser) 
melapisi permukaan dalam
sitotrofoblas  rongga
eksoselom (yolk sac primitif)
Minggu ketiga perkembangan
 Periode mudigah atau organogenesis berlangsung
sampai minggu kedelapan
 Diskus germinativum trilaminar  terbentuk 3
lapisan
 Ektoderm SSP dan tepi, kulit, mata, telinga, rambut
 Mesoderm pembuluh darah, tulang, otot
 Endoderm hati, pankreas, lapisan epitel saluran
cerna, saluran nafas, dan kandung kemih
Tahap pertumbuhan dan perkembangan embrio
14 hari pertama Minggu ke 2-4
 Pembuluh darah primitif utk  Pembuluh darah embrio
embrio mulai berkembang pd berhubungan dgn pembuluh
mesoderm darah pd vili korion primitif
 Terbentuk sirkulasi embrio
maternal
 Kepala embrio dpt dibedakan
dr badan
 Tunas tangkai lengan dan
tungkai telah tampak
 Jantung menonjol dr tubuh
dan mulai berdenyut
minggu ke 4-6 Minggu ke 8
 Panjang embrio kira-kira 12  Menandai akhir dar imasa
mm pd akhir minggu ke 6 embrio
 Lengan mulai memanjang
dan tangan mendapatkan
bentuknya
 Timbul mata dan telinga
rudimenter
 Telinga tampak, tetapi
terletak lbh rendah
 Gerakan pertama janin
terdeteksi dgn usg
Minggu ke 8-10 Minggu ke 10-12

 Kepala fleksi ke dada dgn  Telinga lebih jelas


ukuran yg sama dgn tubuh  Berat janin 14 gram
 Leher lebih panjang  Sirkulasi fetal berfungsi
 Jari tangan n kaki sdh  Refleks mengisap n menelan
terbentuk  Traktus renalis mulai
 Terbentuk hidung dan telinga berfungsi
 Kelopak mata terbentuk ttapi  Genitalia eksterna terbentuk
tertutup sampai mnggu ke 25
Minggu ke 12-16 Minggu ke 16-20
 Berat janin 100 gram  Kecepatan pertumbuhan
 Genitalia lbh jelas terbentuk mulai berkurang
 Kulit merah tipis dan tembus  Kepala sekarang tegak dan
pandang shg vasa darah merupakan stgh pnjg badan
terlihat  Gambaran wajah nyata,
 Deposit lemak subkutan tjd telinga pd posisi normal
menjelang minggu ke 16  Kelopak, alis dan kuku telah
 Rambut dan lanugo mulai sempurna
tumbuh  Gerakan janin dirasakan oleh
 Tungkai lebih panjang dr ibu setelah minggu ke 18
pada lengan  DJJ terdengar dgn leyneg >
minggu ke 20
Minggu ke 20-24 Minggu ke 24-28
 Kulit keriput krna sdkit  Semua organ telah tumbuh
lemak subkutan dgn baik
 Lanugo mjd sgt gelap dan  Mata terbuka
verniks kaseosa meningkat  Rambut menutupi kepala
 Janin mulai aktif dan tenang  Kerutan kulit berkurang krna
bila didengarkan musik yg lemak subkutan meningkat
tenang  Testis mulai turun ke dlm
skrotum
 Janin yg lahir pd saat ini 
angka kematian masih tinggi
 gangguan pernafasan
Minggu ke 28-32 Minggu ke 32-36
 Lanugo mulai berkembang  Lanugo sebagian besar telah
 Tubuh mulai membulat terlepas, tetapi masih
karena ada simpanan lemak tertutup verniks
 Testis telah turun  Kuku jaringan dan kaki
mencapai ujung jari
 Umbilikus skrg terletak lbh di
pusat abdomen
Minggu ke 36-40 Saat lahir
 Tulang tengkorak masih  Kebanyakan sistem masih
belum sempurna  imatur
memudahkan lewatnya janin  Janin mampu bergerak
pd jalan lahir  Mengeluarkan urin dan
 Gerakan nafas terdeteksi dgn mekonium
usg  Berespon thd rangsangan
 Berat 1000 gram cahaya, suara dan rabaan
 Lemak subkutan cukup  Kulit merah, verniks n lanugo
sedikit
 Panjang janin 45-50 cm
 Berat 2500-3500 grs
Perkembangan plasenta dan amnion
Pada akhir minggu pertama morula mulai
berimplantasi, terbentuk rongga atau blastokel
blastokista
Blastokista tdr dr :
1. Massa sel dalam (embrioblas)  janin dan
membran plasenta/amnion.
2. Mass sel luar  trofoblas  vili korion primitif
• Trofoblas berdiferensiasi sitotrofoblas dan
sinsitiotrofoblas plasenta
Pada hari 8-9, perkembangan trofoblas sangat cepat,
dari selapis sel tumbuh menjadi berlapis-lapis. Terbentuk
rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan
sinsitiotrofoblas yang akhirnya saling berhubungan 
lakuna. Stadium ini disebut stadium berongga (lacunar
stage).
Pertumbuhan sinsitium ke dalam stroma endometrium
makin dalam kemudian terjadi perusakan endotel kapiler
di sekitarnya, sehingga rongga-rongga sinsitium (sistem
lakuna) tersebut dialiri masuk oleh darah ibu 
membentuk sinusoid-sinusoid. Peristiwa ini menjadi
awal terbentuknya sistem sirkulasi uteroplasenta /
sistem sirkulasi feto-maternal.
Sementara itu, di antara lapisan dalam sitotrofoblas
dengan selapis sel selaput Heuser, terbentuk
sekelompok sel baru yang berasal dari trofoblas dan
membentuk jaringan penyambung yang lembut, yang
disebut mesoderm ekstraembrional.
Bagian yang berbatasan dengan sitotrofoblas disebut
mesoderm ekstraembrional somatopleural, kemudian
akan menjadi selaput korion (chorionic plate). Bagian
yang berbatasan dengan selaput Heuser dan menutupi
bakal yolk sac disebut mesoderm ekstraembrional
splanknopleural
Menjelang akhir minggu kedua (hari 13-14), seluruh
lingkaran blastokista telah terbenam dalam uterus dan
diliputi pertumbuhan trofoblas yang telah dialiri darah ibu.
Meski demikian, hanya sistem trofoblas di daerah dekat
embrioblas saja yang berkembang lebih aktif dibandingkan
daerah lainnya.
Darah ibu dialirkan ke plasenta oleh arteri spiralis pd uterus.
Erosi pembuluh darah ibu yg menyebabkan dibebaskannya
darah ke dlm ruang antar vilus dilaksanakan oleh sel
sitotrofoblas yg melakukan invasi endovaskular
Pd lapisan mesoderm ekstraembrional terbentuk celah-
celah yang makin lama makin besar dan bersatu, sehingga
terjadilah rongga yang memisahkan kandung kuning telur
makin jauh dari sitotrofoblas Rongga ini disebut rongga
selom ekstraembrional atau rongga korion
 Di sisi embrioblas (kutub embrional), tampak sel-sel
kuboid lapisan sitotrofoblas mengadakan invasi ke
arah lapisan sinsitium, membentuk sekelompok sel
yang dikelilingi sinsitium disebut jonjot-jonjot primer
(primary stem villi). Jonjot ini memanjang sampai
bertemu dengan aliran darah ibu.
 Pada awal minggu ke 3, mesoderm ekstraembrional
somatopleural yang terdapat di bawah jonjot-jonjot
primer (bagian dari selaput korion di daerah kutub
embrional), ikut menginvasi ke dalam jonjot sehingga
membentuk jonjot sekunder yang terdiri dari inti
mesoderm dilapisi selapis sel sitotrofoblas dan
sinsitiotrofoblas
Menjelang akhir minggu ketiga, dengan karakteristik
angiogenik yang dimilikinya, mesoderm dalam jonjot
tersebut berdiferensiasi menjadi sel darah dan pembuluh
kapiler, sehingga jonjot yang tadinya hanya selular
kemudian menjadi suatu jaringan vaskular (disebut jonjot
tersier)
Selom ekstraembrional / rongga korion makin lama
makin luas, sehingga jaringan embrional makin terpisah
dari sitotrofoblas / selaput korion, hanya dihubungkan
oleh sedikit jaringan mesoderm yang kemudian menjadi
tangkai penghubung (connecting stalk). Mesoderm
connecting stalk berkembang menjadi pembuluh darah
dan connecting stalk tersebut akan menjadi TALI PUSAT.
Menjelang permulaan bulan kedua trofoblas
ditandai oleh banyak sekali vili sekunder dan tersier.
Sistem kapiler di dlm inti batang vili segera
berhubungan dgn kapiler di dalam lempeng korion
dan tangkai penghubung, dengan demikian
tersusunlah susunan pembuluh darah
ekstraembrional
Menjelang permulaan bulan ke empat  plasenta
mempunyai 2 komponen :
bagian janin : dibentuk o/ korion frondosum
bagian ibu : dibentuk o/ desidua basalis
• Bulan ke 4 dan 5  terbentuk kotoledon
Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi
uterus, seiring dengan perkembangan trofoblas menjadi plasenta
dewasa, terbentuklah komponen sirkulasi utero-plasenta.
Melalui pembuluh darah tali pusat, sirkulasi utero-plasenta
dihubungkan dengan sirkulasi janin.
Darah ibu dan darah janin tetap tidak bercampur menjadi satu
(disebut sistem hemochorial), tetap terpisah oleh dinding
pembuluh darah janin dan lapisan korion.
Dengan demikian, komponen sirkulasi dari ibu (maternal)
berhubungan dengan komponen sirkulasi dari janin (fetal)
melalui plasenta dan tali pusat. Sistem tersebut dinamakan
sirkulasi feto-maternal.
Berlanjutnya pertumbuhan janin dan semakin besar
ny janin plasenta juga semakin membesar
Plasenta menutupi 25-30% permukaan dalam rahim
• Struktur plasenta
 bagian plasenta yg menempel pd desidua, terdapat
rata2 20 kotiledon  terdapat tali pusat
 Berat rata-rata 500 gr, diameter 15-20 cm dan tebal
2-2,5 cm

Letak Plasenta
Letak plasenta pada umunya pada korpus uteri bagian
depan atau belakang agak kea rah fundus uteri. Hal ini
fisiologis karena permukaan bagian atas korpus uteri
lebih luas , sehingga lbih banyak tempat berimplantasi.

Anda mungkin juga menyukai