Pengertian :
Adalah fetus mati dalam uterus tanpa disertai pencemaran mikroorganisme sedang proses
involusi uteri normal sehingga fetus jadi kering,keras seperti kayu. Fetus yang menempel pada
dinding uterus pada hari ke-35 dan lahir pada hari ke-114 kebuntingan. Anak babi ini bisa mati
kapan saja karena sejumlah alasan. Anak babi yang mati dan tinggal di rahim mengalami
serangkaian perubahan standar. Anak babi yang telah menjadi mumi akan dikeluarkan
bersamaan lahir dengan anak babi lainnya yang masih hidup.
Etiologi:
Kematian babi ini dapat disebabkan oleh kematian fetus non infeksi, torsio uteri, tali pusat
yang terjepit dan infeksi virus seperti porcine parvovirus, enterovirus dari SMEDI, penyakit
Aujeszky, dan PRRS. Penyebab yang kurang umum termasuk Japanese B encephalitis. Pada
fetus yang telah mati setelah 70 hari kehamilan kita dapat mengambil cairan dari rongga tubuh
untuk mendeteksi antibody sehingga, agen penyebab mumifikasi dapat ditentukan dengan
pengujian serologis.
Mumifikasi merupakan kejadian kematian fetus dalam uterus tanpa disertai pencemaran
mikroorganisme, disertai dengan penyerapan cairan amnion dan allantoic fetus oleh dinding
uterus setelah terjadi proses autolisis akan terjadi dehidrasi pada jaringan dan membrane fetus
sehingga tubuh fetus menjadi kering dan keras, serta diikuti dengan proses
involusi uteri yang normal, sering terjadi pada umur kebuntingan 5-7 bulan. Mumifikasi
merupakan kondisi dimana terdapat jaringan mati/mengerut, seperti gangren yang kering, atau
kematian fetus yang dipertahankan. Mumifikasi fetus merupakan kondisi yang tidak biasa
terjadi pada kondisi normal dan kejadian mumifikasi ini tidak lebih dari 2 %.
Gejala klinis:
Diagnosa:
Dapat melalui ultrasonografi (USG) namun tulang-tulang fetus yang mengalami mumifikasi
akan tetap utuh dan panjang. tulang Anak babi yang telah menjadi mumi akan dikeluarkan
bersamaan lahir dengan anak babi lainnya yang masih hidup.
Terapi:
Tidak ada perawatan untuk janin yang telah mengalami mumifikasi karena mereka telah mati
selama beberapa hari, namun, masalah kandungan seperti penyumbatan selama proses kelahiran
dapat dikurangi dan infeksi saluran yang dihasilkan dari kerusakan dapat diobati. Ketika
penyebab mumifikasi telah ditetapkan dan waktu kemunculannya ditentukan, maka tindakan
pencegahan dapat diambil. Dalam kasus penyakit parvovirus atau Aujeszky di mana vaksin
tersedia, mungkin dapat memvaksinasi induk dan melindungi kebuntingan berikutnya dari
infeksi.