Kelompok 9 dan 10
BOGOR
2019
PENDAHULUAN
Agen Penyakit
Salmonella sp adalah agen etiologi yang dapat mengakibatkan salmonellosis pada
manusia dan hewan. Salmonellosis merupakan penyakit enterik yang umum dan
tersebar luas di dunia. Bakteri ini adalah penyebab diare akut dan kronis bahkan
kematian yang signifikan dibanyak spesies hewan maupun manusia (McGavin et
al, 2001). Salmonella sp adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang
merupakan salah satu penyebab infeksi tersering di daerah tropis, khususnya di
tempat-tempat dengan higiene yang buruk. (Brooks et al, 2001). Sumber infeksi
dari Salmonella adalah dari feses ataupun urine manusia dan hewan karier,
pencemaran air minum, makanan yang tercemar, tiram dan ikan serta dapat juga
diperantara oleh lalat dan debu. Salmonella juga dapat bersumber dari dalam tubuh
hewan yang terinfeksi (Lawrie, 2003).
Gejala Klinis
Blablablablabla
Transmisi
Blablablablabla
Patogenesis
Ayam adalah inang alami (natural host) untuk s pulorum meskipun semua jenis
unggas dapat terinfeksi oleh patogen ini. unggas tidak hanya terinfeksi oleh
generasinya sendiri tetapi juga dapat terinfeksi melalui telur (OIE 2018)
Epidemiologi
Menurut Pudjiatmoko (2014), S. pullorum menyerang :
1. Spesies Rentan Hewan-hewan yang rentan adalah ayam dan kalkun, selain itu
juga burung gereja, itik, angsa, merpati, burung puyuh, termasuk juga burung
pembohong. Mamalia dapat pula mencegah infeksi seperti kelinci, bahkan juga
manusia, namun tipe saimonella yang berbeda
3. Sifat Penyakit Banyak menyerang pada anak ayam yang baru menetas denigan
angka morbiditas mencapal lebih dari 40% dan angka mortalitas tinggi dapat
mencapai 85-100% Pullorum lebih banyak menyerang pada anak ayam yang baru
menetas pada umur ke-2 dan ke 3, namun penyakit juga dapat menyerang pada
semua umur ayam
4. Cara penularan pullorum dapat terjadi melalui:
Secara vertikal atau kongenital yaitu penularan dari induk ayam betina untuk
melalui telur.
Secara horizontal penularan dilakukan melalui kontak langsung antara unggas yang
secara klinis sakit dengan ayam carrier atau ayam sehat.
Secara tidak langsung penularan terjadi melalui oral, yaitu melalui makanan dan
minuman yang tercemar, peralatan, kandang, sampah, dan pakaian dari pegawai
yang terkontaminasi
secara aerogen, biasanya penularan terjad dalam mesin tetas melalui debu, bulu-
bulu ikan, pecahan kulit telur dan sebagainya
Beberapa koloni bakteri yang telah dimurnikan dari hasil isolasi pada media agar
XLD.
3. Pemeriksaan mikroskopik
Dari masing-masing contoh yang ditanam pada media kultur biakan bakteri
murni, diambil beberapa koloni yang kemudian dibuat preparat pewarnaan gram.
Pemeriksaan pewarnaan gram ini diamati secara mikroskopik dengan metode
pewarnaan. Reaksi pewarnaan ini dimaksudkan pada kemampuan bak teri
Salmonella mengikat zat warna secara kimiawi dengan bagian protoplasmanya
4. Pemeriksaan serologik
SIMPULAN
Berdasarkan karakteristik yang ditemukan Salmonella pullorum merupakan
penyebab penyakit Pullorum pada unggas atau diare berkapur (bacillary diarrhea
white disease).
DAFTAR PUSTAKA
Bonang G, Koeswardono ES. 1982. Mikrobiologi kedokteran untk labomtorium
dan klinik. Gramedia, Jakarta,
Brooks, G.F., J.S. Butel, and S.A Morse. 2001. Medical Microbiology. 22nd ed.
USA: Appleton & Lange. p. 219, 225 -227.
Haider MG, Chowdhury EH, Sharif SM, Hossain MM. 2013. Pathogenesis of
pullorum disease (pd) in chickens by local isolate of Salmonella pullorum
in Bangladesh. SAARC J. Agri., 11(2): 01-16
Lawrie, R.A. 2003. Ilmu Daging. Edisi Kelima. Universitas Indonesia Press,
Jakarta. h. 132-157.
McGavin, D.M., W.W. Carlton, and J.F Zachary. 2001. Thompson’s Special
Veterinary Pathology. 3rd ed. Mosby, an affiliate of Elsevier’s (health)
Sciences Right Department, Philadelphia, USA, p. 43-46.
Office International des Epizooties. 2018. Fowl typhoid and pullorum disease. OIE.
Co. www.oie.int.