Anda di halaman 1dari 4

Hasil Percoban

Tekanan darah:
OP Perempuan OP Laki-laki
Resti Puspitaningsih: 100/90 Hg SM Leluala: 110/90 Hg
Siti Rabi’ah: 100/80 Hg Viki Yudis: 100/90 Hg
Spirlee Anesta: 100/90 Hg

Elektrokardiografi
Nama : Spirlee Anesta Sanas
Usia : 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Parameter Pengamatan Normal Kesimpulan
Frekuensi Jantung 100x/menit 50 – 100x/menit Normal
Gelombang P Tinggi 0.1 mV 0.1 – 0.3 mV Normal
Durasi 0.12 detik 0.12 – 0.2 detik Normal
Kompleks Tinggi 0.6 mV 0.5 – 2 mV Normal
QRS Durasi 0.12 detik 0.042 – 0.2 detik Normal
Interval PR 0.2 detik 0.12 – 0.2 detik Normal
Interval QT 0.36 detik <0.4 detik Normal
Segmen PR 0.12 detik 0.12 – 0.2 detik Normal
Segmen ST 0.12 detik 0.08 – 0.12 detik Normal
Gelombang T 0.2 detik 0.12 – 0.2 detik Normal
Keterangan:
Cara perhitungan frekuensi jantung
Frekuensi Jantung = 1500/banyaknya kotak interval R-R
= 1500/15
= 100x/menit

Pembahasan
Tekanan darah manusia dewasa normal berkisar antara 120/80 Hg.
Biasanya tekanan darah perempuan sedikit lebih rendah daripada tekanan darah
laki-laki. Hasil percobaan tersebut telah menunjukan bahwa probandus perempuan
memiliki rata-rata tekanan darah 100/90. Hal tersebut dianggap normal karena
tekanan systole perempuan berkisar antara 100-110 di bawah laki-laki. Sedangkan
untuk probandus laki-laki terdapat sedikit perbedaan pada salah satu
probandusnya. Terdapat salah satu probandus laki-laki yang memiliki tekanan
darah 100/90 Hg lebih rendah dari normal. Hal tersebut dapat dijelaskan karena
probandus tersebut sedang sakit sewaktu pemeriksaan berlangsung.
Prinsip elektrokardiograf menggunakan prinsip jantung sendiri yaitu
merupakan organ yang dapat memproduksi arus listrik melalui pace maker-nya.
Arus listrik atau voltase listrik dapat dideteksi oleh elektroda-elektroda yang
dipasang melalui beberapa titik pada tubuh obyek dan diproyeksikan melalui
layar. Alat pencatat tersebut bernama elektrokardiograf.
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang dibagi dengan garis-garis tipis
(1 mm x 1 mm) dan garis yang agak tebal (5 mm x 5 mm) secara horizontal. Aksis
horizontal mewakili waktu, kecepatan mencatat mesin EKG sebesar 25 mm/detik.
Dengan demikian 1 mm horizontal mewakili 0.04 detik dan 5 mm mewakili 0.2
detik. Aksis vertical mewakili voltase. Standardisasi baku untuk voltase
(amplitudo) adalah 1, artinya 10 kotak kecil vertical (1 cm) mewakili 1 mV.
Grafik EKG dibentuk oleh gelombang listrik yang mengalir melalui
serabut syaraf khusus yang ada pada jantung. Listrik tersebut dibentuk oleh salah
satu pace maker yaitu nodus sinoatrial sebagai sumber primer dan nodus
atrioventrikular sebagai cadangan listrik sekunder. Grafik EKG dibagi menjadi
grafik PQRST.
Gelombang P dibentuk oleh aliran listrik yang berasal dari nodus SA di
atrium sedangkan kompleks QRS terbentuk oleh aliran listrik di ventrikel. Interval
PR terbentuk ketika aliran listrik tersebut melewati bundle His atau serabut
Purkinje. Gelombang T terbentuk ketika terjadi repolarisasi jantung (Abdullah
2012).
Pada ilmu kardiologi dikenal 12 sadapan EKG standar yaitu 3 sadapan
bipolar Einthoven (I, II, III), 3 sadapan unipolar (aVR, aVL, aVF), 6 sadapan
prekordial (V1 – V6). Setiap lead memandang aliran listrik jantung dari sudut
pandang yang berbeda. Maka untuk menentukan letak kelainan jantung, maka
perlu diperhatikan lead mana yang mengalami kelainan dan dari sudut pandang
mana lead tersebut menilai jantung (Sudjadi 2011). Untuk memperoleh tafsiran
kondisi jantung maka diperlukan rekaman dari ke-12 sadapan tadi. Oleh karena
keterbatasan EKG yang digunakan maka pada praktikum ini hanya menggunakan
sinyal keluaran sadapan II Einthoven.
Tabel 1 Pola interpretasi normal dari grafik EKG
No Unsur Normal
1 Ritme 50-100x / menit
2 Gelombang P Tinggi 1-3 kotak kecil
3 PR Interval 3-5 kotak kecil
Tinggi: 5-20 kotak kecil
4 Gelombang QRS
Durasi: 1.5-3 kotak kecil
5 QT Interval Durasi <10 kotak kecil

Beberapa kelainan jantung antara lain yaitu sinus takikardi (detak jantung
>100 x/menit), sinus bradikardi (detak jantung <50 x/menit), sinus aritmia (detak
jantung berubah setiap detik). Ritme jantung dari op menunjukan sinus rhytm atau
normal yaitu antara 50-100 x/menit. Pada tabel hasil percoban dapat dilihat bahwa
grafik hasil elektrokardiograf menunjukan kenormalan siklus jantung.
Daftar Pustaka
Abdullah R. 2012. EKG Dasar. https://bukusakudokter.org/2012/10/16/ekg-dasar/
[Diunduh 2017 March 22].
Sudjadi MT, Warsito A, Nugroho ES. 2011. Pengenalan Pola Sinyal
Elektrokardiograf (EKG) dengan Jaringan Syaraf Tiruan
Backpropagation untuk Diagnosa Kelainan Jantung Manusia. Universitas
Diponegoro (ID): Undip Pr.

Anda mungkin juga menyukai