Anda di halaman 1dari 21

GANGGUAN REPRODUKSI Gejala klinis : - anestrus (tidak ada birahi)

KARENA FAKTOR HORMONAL


- nimphomania (birahi
Kelj. Endokrin penghasil hormon reproduksi : berlebih)
1. kelj.Hipofisa anterior : FSH ,L.H ,LTH - Silent estrus (birahi tenang)
kelj. Hipofisa posterior : Oksitosin , Vasopresin
- sub estrus (birahi pendek)
2. kelj. Ovarium : Estrogen , Progesteron , Relaxin
3. Uterus : PGF2 alfa, PMSG (kuda),HCG (kuda HIPOFUNGSI OVARIUM
bunting) deff:- ovarium permukaannya licin (ukuran normal)krn
4. Testis : testosteron pertumbuhan folikel / CL tidak ada
Penyebab : 1.FSH rendah, LH rendah
Faktor penyebab :
1. seleksi terlalu jauh 2. pakan kurang
2.produksi susu terlalu tinggi 3. lingkungan jelek
3. kurang gerak
4. stes berat
5. kurang atau berlebihan makanan
6. genetik

2. kegagalan kelj.hip. Anterior utk mengeluarkan L.H


Jika kondisi tubuh jelek dalam waktu lama, maka 3. fungsi yg abnormal dr hip.thalamus,hipofisa,ovarium
akibat
banyak faktor yg mempengaruhi yt;
- pemberian hormon estrogen
R/ : -kualitas paka diperbaiki - umur -musim
- kandang bersih - produksi susu tinggi -genetik
- banyak gerak - pakan - stres
- preparat PMSG ;400-700 IU
HCG 2500-3000 IU - Pemberian H.Estrogen
dosis tinggi atau rendah >>>>kista ovarium
-Umur : terjadi umur lebiuh 4-6 th / semua umur
KISTA OVARIUM
- Produksi susu terlalu tinggi >>>kista ovarium
Penyebabnya : FSH normal tapi LH rendah
faktornya: - Pakan : protein terlalu tinggi >>>produksi tinngi>>>kista
1. poros hipo.thalamus hipofisa tidak responsif ovarium
terhdp estradiol yg dihasilkan folikel yg mulai -Musim : dingin
berkembang pd minggu 1 setlh melahirkan - Stres : sebelum /sesudah partus >>> kista ovarium

KISTA OVARIUM : - KISTA LUTEAL


1. kista folikel - terjadi bila LH rendah tapi LTH tinggi >>>CL
2. kista luteal
- menghasilkan H. progesteron tinggi
3. kista CL
-
tinggi) shg warnanya berubah menjadi kuning.
KISTA FOLIKEL
disebabkan : LH rendah tapi FSH cukup >>>folikel an-ovular dinding folikel tebal>>> sulit dipijit
(tidak ada ovulasi )>>>> terbentuk berturut-turut >>> terjadi - tidak ada ovulasi
multiple folikel - anestrus
- dinding tipis shg mudah pecah jika dipijit >>>ada
legokan pd permukaan ovarium
- CL tidak pernah terbentuk
- Sering terjadi pd sapi produksi susu tinggi
G/ :-nimphomania (75%)>>folikel banyak
-an estrus (25%) >>>folikel sedikit
(tiap folikel menghasilkan sedikit estradiol)
- KISTA CL: GANGGUAN SEKRESI H. STEROID
-CL berisi cairan (asalnya dr folikel De Graf yg
mengalami ovulasi >>>terbentuk CL yg ditengahnya isi
KELENJAR OVARIUM
cairan .
- CL permukaannya licin dan kenyal
- ada H.progesteron. Normal : ovarium
- morphologi : - bulat, licin, kenyal, dindingnya tebal
- CL berongga isi cairan
- causanya : gangguan keseimbangan H. gonadotropin
PENANGGULANGAN KISTA
estrogen progesteron
- Preparat LH/HCG >>> mendorong folikel menjadi (Dihsl.sel theca int.+ext. (dihsl.CL pd ovarium) .
folikel De Graf >>
>>ovulasi >>>> terbentuk CL normal. Fol.De Graf )>>>birahi -utk kebuntingan
- preparat PGF2 alfa + LH >>> terjadi lisis CL >>>
ovulasi>>>>sirkus birahi normal. -dind.uterus tdk ada
HCG : 2500 IU (iv) , PGF2 alfa :20-25 mg (im) / 5-6 mg (iu). kontraksi

CLP :- setelah melahirkan


Estrogen tinggi sekali >>nymphomani - patologi uterus
- kematian embrio dini
CLP normal :
estrus, silent estrus - terjadi pasca melahirkan +/- 30 sampai
Normal : CL graviditatum stlh partus >>>> 90 hari >>>krn involusio uteri yg lam-
lisis PGF2 alfa bat. Jadi bukan merupakan patologi.

setelah partus disebut CLP. - sapi produksi susu tinggi >>>CLP >>>anestrus krn LTH yg
dihasilkan hipof. Anterior pasca melahirkan menghambat
CLP >>>H. progesteron tinggi >>>FSH rendah prs. Lisisnya CL graviditatum >>>sekresi FSH dan LH
rendah >>>pertumbuhan folikel tidaka ada >>> anestrus.
LH rendah >> fol. baru tidak tumbuh >>>tidak
ada H. estrogen >>>anestus panjang. CLP patologi :
pyometra,maceratio,mumifikasi,emhpisema,
>>>endometrium tidak memproduksi PGF2 al
fa >>>PGF2 alfa tidak melisiskan CL >>CLP.

R/ : - sejarah perkawinan induk. Penanggulangan CLP.:


CLP kematian embrio dini : - CLP produksi tinggi >>>penyuntikan dgn PGF2 alfa
20-25 mg (im) atau 5-6 mg
-bukan CLP murni tapi CL graviditatum yg berakhir
krn kematian embrio, tanpa ditandai dgn abortus yg (iv).
jelas >>>siklus birahi diperpanjang 90 100 hari. - CLP patologi uterus >>>keadaan patologi hrs
- bila induk bunting tiba2 H. progesteron rendah >>> dihilangkan , baru diberi PGF2 alfa atau A.B/
kematian embrio chemoterapeutika (biasanya krn pyometra).
Prs. Kebuntingan berakhir. - Untuk mumifikasi dan emphisema : uterus
dikosongkan dgn mengeluarkan fetus dan diberikan
PGF2 alfa.
PATOLOGI ALAT REPRODUKSI KEMAJIRAN TERNAK
PENYEBABNYA ADALAH :

1. GANGGUAN MEKANIK ATAU TRAUMA


2. GENETIK
3. INFEKSI (BAKTERI, VIRUS, JAMUR, PROTOZOA)

DAPAT TERJADI
1. KONGENITAL (BAWAAN)
Oleh :
2. SESUDAH MELAHIRKAN TERUTAMA DISTOKIA
Dr. BUDI UTOMO, M.Si., Drh. 3. MASIH DARA/SESUDAH MELAHIRKAN
4. PERTOLONGAN KELAHIRAN : ALAT
DEPARTEMEN REPRODUKSI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Surabaya
PERLUKAAN ALAT KELAMIN
2019

PATOLOGI PADA OVARIUM TUMOR SEL GRANULOSA


- TUMOR OVARIUM
- OVARITIS SEKRESI ESTROGEN >> NIMFOMANIA
- KORPUS LUTEUM ABNORMAL
- KISTA OVARIUM : KF, KL, KKP
- HIPOPLASIA OVARIUM SAPI DARA : PERTUMBUHAN AMBING DAN SEKRESI AIR SUSU
- APLASIA OVARIUM
- APLASIA SEGMENTALIS DUCTUS MULLERI TUMOR TIDAK GANAS DAN JARANG MENJALAR KE TEMPAT LAIN
- HIPOFUNGSI OVARIUM
- ATROPI OVARIUM UKURAN TUMOR 1,2-7,5 CM , ADA 20 CM TUM0R PINDAH
- CORPUS LUTEUM PERSISTEN (CLP) KEDALAM PERUT
TUMOR OVARIUM D/ EKSPLORASI REKTAL/LAPARASKOPIS
JENIS : TUMOR SEL GRANULOSA OVARIUM MEMBESAR, KONSISTENSI KENYAL
KARSINOMA
SARKOMA
FIBROSARKOMA DD/ KISTA FOLIKEL
FIBROMA T/ PENGAMBILAN TUMOR OVARIUM
ANGIOSARKOMA

OVARITIS
KISTA OVARIUM :
YAITU RADANG PADA OVARIUM DISEBABKAN
MIKROORGANISME, DISEBABKAN PEMECAHAN KIISTA FOLIKEL
KORPUS LUTEUM SECARA MANUAL , INFEKSI ASAL
TF ATAU UTERUS, PENULARAN PERIMETRITIS, TERJDI KISTA LUTEAL
ADHESIO KISTA KORPUS LUTEUM

GEJALA : SELALU ANESTRUS PROSES


REPRODUKSI BERHENTI

KORPUS LUTEUM PERSISTEN ??

KISTA OVARIUM ??????

HIPOFUNGSI OVARIUM ATROPI OVARIUM ?????

HIPOPLASIA OVARIUM ?????


APLASIA OVARIUM

TIDAK TERDAPATNYA PETUMBUHAN OVARIUM BERSIFAT GENETIK


MAJIR

D/ EXP. TIDAK TERDAPAT OVARIUM, SPT JARUM PENTUL


T/ TIDAK DAPAT DIOBATI

HIPOPLASIA OVARIUM

DERAJAT HIPOPLASIA ADA 2 :


HIPOPLASIA TOTALIS : BILATERAL/UNILATERAL
HIPOPLASIA PARSIALIS : BILATERAL/ UNILATERAL
G/ UKURAN < DARI NORMAL
PENEBALAN SPT PITA, DEPAN MESOVARIUM, PERTUMBUHAN

CAUSA : KELAINAN SALAH SATU GEN YANG RESESIF PADA


AUTOSOM
D/ EXP. UKURAN KECIL BERUPA PENEBALAN, SULIT DIRABA
OVARIUM ½ TIDAK BERKEMBANG SEMPURNA

PATOLOGI PADA UTERUS


- ENDOMETRITIS
PATOLOGI PADA TUBA FALOPII
- PIOMETRITIS
- HIDROMETRA
BIASANYA PATOLOGI TF DAN BURSA OVARIUM , BILATERAL
- MUCOMETRA
SEL TELUR DAN SPERMA TIDAK BERTEMU
SIFAT SEKUNDER : PENULARAN ASAL RADANG UTERUS - PERIMETRITIS
SETELAH ABORTUS/RETENSIO - ABSES DINDING UTERUS
MACAM : SALPINGITIS - METRITIS SKLEROSIS
HIDROSALPING - TUMOR UTERUS
PIOSALPING
- INDURASI UTERI TERLAMBAT
MUKOSALPING
ADHESIO TF

PATOLOGI PADA VAGINA PATOLOGI PADA VULVA


PATOLOGI PADA SERVIK
- VAGINITIS VULVITIS
- SERVISITIS
- KISTA VAGINA TUMOR VULVA
- KISTA SERVIK
- TUMOR VAGINA
- MUKOSERVIK
- INDURASI SERVIK
- TUMOR SERVIK

VULVA ABNORMAL

TUMOR
KELAINAN ALAT KELAMIN BETINA YANG MENURUN 1. APLASIA OVARIUM
1. Aplasia Ovarium Adalah uatu kelainan tidak terdapat
2. Hipoplasia Ovarium pertumbuhan 1/ 2 ovarium sejak lahir,
3. Nodula Tuba Falopii sehingga tidak ditemukan ovarium /
4. Aplasia Segmentalis Duktus Mulleri seperti jarum pentul tidak birahi
5. Uterus Unikornus majir seperti
6. Uterus Didelpis
MAJIR
7. Saluran Servik Ganda
8. Kista Vagina D/ EXP. TIDAK TERDAPAT OVARIUM, SPT
9. Hymen Persisten (Selaput dara menetap) JARUM PENTUL
10. Atresia Vulva T/ TIDAK DAPAT DIOBATI
11. Free Martin
HIPOPLASIA OVARIUM
ADALAH SUATU KEADAAN ½ OVARIUM
TIDAK BERKEMBANG SEMPURNA , <
NORMALl DD/ ATROPI OVARIUM

DERAJAT HIPOPLASIA ADA 2 :


HIPOPLASIA TOTALIS : BILATERAL/UNILATERAL
HIPOPLASIA PARSIALIS : BILATERAL/ UNILATERAL
G/ UKURAN < DARI NORMAL
PENEBALAN SPT PITA, DEPAN MESOVARIUM,
PERTUMBUHAN TIDAK SEMPURNA & TETAP KECIL, SPT

CAUSA : KELAINAN SALAH SATU GEN YANG RESESIF PADA


AUTOSOM
D/ EXP. UKURAN KECIL BERUPA PENEBALAN, SULIT DIRABA
OVARIUM ½ TIDAK BERKEMBANG SEMPURNA DEF. VIT A
APLASIA

3. NODULA TUBA FALOPII


ADALAH SUATU PENYUMBATAN BERUPA NODUL PADA
TUBA FALOPII SALURAN BUNTU OVARIUM TIDAK
BERFUNGSI TIDAK BIRAHI HINDARI PERKAWINAN IN
BREEDING HIPOPLASIA

4. APLASIA SEGMENTALIS DUKTUS MULLERI

Adalah kelainan uterus akibat tidak sempurna


persatuan duktus Muller saat embrional
perubahan bentuk uterus, DIDUGA hubungan
warna putih
MULTIPLE HYPOPLASIA

Terdapat 3 bentuk :

1. Bentuk berat (Aplasia Segmentalis Duktus Mulleri)


Penyempitan/ konstriksi kornua, korpus, servik uteri
& vagina anterior Kornua uteri seperti pita tidak
berongga / bentuk kista Vagina pendek, posterior
vagina besar lendir warna kuning / coklat
merah tertimbun karena hymen buntu
2. Bentuk Uterus Unicornus
Salah satu koenua ukuran normal &
lainnya sperti pita, terbanyak uterus
APLASIA SEGMENTALIS
kanan.

3. Bentuk Hymen menebal & persisten,


saluran alat kelamin lainnya normal
birahi normal
Kawin alam/IB/melahirkan sulit

HYPOPLASIA SEGMENTALIS

HIPOPLASIA SEGMENTALIS

5. UTERUS UNICORNUS
Adalah kelainan saluran alat kelamin betina dalam bentuk
seperti pita tidak berongga Aplasia Segmentalis D.M
bentuk 2.

APLASIA INFUNDIBULUM
6. UTERUS DIDELPIS
Adalah kelainan alat kelamin betina dengan korpus
uteri tidak ada, shg berhubungan servik yang
memp. saluran ganda karena duktus Muller
gagal bersatu saat embrional. Karena tdp. Pita
membagi korpus & servik uteri.

UTERUS UNICORNUS

7. SALURAN SERVIK GANDA (DOUBLE CERVIX)


Adalah Kelainan adanya 2 lubang sal. servik yang
menghadap vagina penumpahan semen keliru saat IB
8. KISTA VAGINA
Normal : sal. Wolfii hilang saat
fetus lahir & sisanya sebagai sal.
Wolff dibawah mukosa lantai
vagina.
Karena kelainan, terdapat kista
berisi cairan / lendir sepanjang
sal Wolff, 10-15 cm, ukuran &
jumlah variasi ggg. melahirkan

PSEUDO

9. HYMEN PERSISTEN
Normal : selaput dara berupa
penebalan mukosa pada post
vagina yang berbatasan vulva
Karena kelainan selaput berupa jar.
Pengikat tebal & kenyal, sifat
menetap, HUB. White Heifer
Disease.

IMPERFORATE HYMEN &


MUCOMETRA
10. ATRESIA VULVA
Adalah vulva pertumbuhannya tidak sempurna, adanya
perlekatan kedua labia vulva bagian ventral, dpt
bersama atresia ani.

VULVA GANDA

VULVA DOUBLE

VULVA PROESTRUS VULVA ESTRUS

11. FREE MARTIN


Adalah suatu keadaan pedet jantan &
betina lahir kembar, dan betina selalu
majir free martin
Testis fetus jantan berkembang lebih
dahulu dari ovarium kawan kembar
betina androgen dihasilkan dahulu.
Sapi bunting kembar selalu terjadi
pertautan selaput fetus satu dengan
VULVA ALERGI lainnya disertai anastomose pembuluh
darah dari 2 fetus tsb androgen
menghambat pertumbuhan alat kelamin
betina tidak tumbuh sempurna
VULVA ESTRUS betina majir.

Gejala :
Alat kelamin tumbuh tidak normal
karena ggg. perkemb. sal. Muller saat
embrional
Vulva kecil, rambut vulva lebat
Klitoris besar seperti penis
Servik, vagina kecil & buntu
Uterus kecil seperti pita, Tuba falopii
tidak teraba
Ovarium kecil, Ambing & putting kecil
KELAINAN PENIS DAN PREPUSIUM

1. BALANITIS :RADANG PADA GLANDS


PENIS
POSTITIS : RADANG MUKOSA
PREPUTIUM
BALANOPOSTITIS : RADANG PADA
PENIS DAN PREPUSIUM
PENYEBABNYA : KAWIN DENGAN BETINA
OLEH
Dr. BUDI UTOMO, M.Si., drh.
VULVOVAGINITIS
1. INFEKSI VIRUS IBR/IPV (INFECTIOUS
DEPARTEMEN REPRODUKSI VETERINER BOVINE RHINOTRACHEITIS /
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
INFECTIOUS PUSTULAR
2019 VULVOVAGINITIS) LEPUH SELURUH
PENIS

PIMOSIS DAN PARAPIMOSIS


2. KUMAN CAMPHILOBACTER TIDAK PIMOSIS : PENIS TIDAK DAPAT KELUAR DARI
SPESIFIK PREPUTIUM SAAT EREKSI DISEBABKAN GERBANG
3. TRICHOMONAS ABSES RINGAN PREPUSIUM SEMPIT DISEBABKAN RADANG,
EPITEL MUKOSA PENIS HEMATOMA, TUMOR, SIKATRIK, TRAUMA
5. CORINEBACTERIUM RENALE LEPUH PREPUSIUM BERAKIBAT GERBANG PREPUSIUM
ABNORMAL, SEMPIT PENIS TIDAK DAPAT KELUAR
4. TBC TUBERKEL COKLAT T/ INSISI TUMOR & HEMATOMA
KEMERAHAN 1-2 mm PADA
PERMUKAAN GLAND PENIS
5. JAMUR PARAPIMOSIS : PENIS TIDAK DAPAT MASUK KEMBALI
KEDALAM PREPUSIUM SETELAH EREKSI
6 TRAUMA DISEBABKAN STRANGULASI PENIS, NEOPLASMA
PENIS, HEMATOMA PENIS, MASUKNYA RAMBUT
T/ PENCUCIAN PENIS DENGAN PREPUSIUM
ANTISEPTIK RINGAN T/ PELICIN MUKOSA PENIS
ANTIBIOTIKA OPERASI GERBANG PREPUSIUM
KEADAAN BERAT SIKATRIK

3. HEMATOMA PENIS 5. NEOPLASMA PENIS ATAU PAPILOMA


PECAHNYA PEMBULUH DARAH DISERTAI PENIS
PENIMBUNAN DARAH DIBAWAH MUKOSA
PENIS, HEMATOM MEMANJANG DIATAS BENTUK SPT KUTIL, BENTUK BULAT
PENIS, DEPAN SKROTUM DEKAT MUSKULUS PUTIH KELABU DENGAN JUMLAH 3-4
RETRAKTOR PENIS PEMBENGKAAN PENIS BUAH
DIIKUTI PROLAPS PREPUSIUM, BIASANYA
TERJADI SAAT PERKAWINAN
PENYREBAB : VIRUS PAPILOMA
T/ OPERASI HEMATOMA
BERSIFAT SPORADIS
4. PROLAPSUS PREPUSIALIS
KURANG PERHATIAN KECUALI SAAT
BAGIAN DALAM (MUKOSA PREPUSIUM
KELUAR DARI GERBANG PREPUSIUM KAWIN TERJADI PERDARAHAN
DISEBABKAN LEMAHNYA M.RETRAKTOR
PREPUTII, BALANO POSTITIS, DISERTAI T/ JODIUM , FORMALIN, ARSEN
OEDEM PENIS DAN PREPUSIUM SEHINGGA
PERMUKAAN PREPUSIUM IKUT KELUAR BILA TUMOR BESAR DAN GANAS
OPERASI
6. FRENULUM PERSISTEN PENIS GEJALA :
KELAINAN PADA PENIS BERSIFAT MENURUN, LUKA MUKOSA PENIS, PEMENDEKAN
TERJADI PERLEKATAN ANTARA BAWAH GLAND PENIS, BENGKAK PENIS, SULIT
PENIS DENGAN PREPUSIUM DIBAWAHNYA
PEMBENGKAAN GGG KOPULASI URINASI, PROLAP PREPUSIUM,
T/ INSISI MENOLAK KOPULASI, MUKOSA
RADANG
7. RUPTURA PENIS DAN FRAKTURA PENIS DD/ TUMOR, ABSES, RUPTUR SALURAN
RUPTURA PENIS URETRA
PERSOBEKAN MUKOSA PENIS BERAKIBAT RASA SAKIT SAAT
EREKSI DAN KOPULASI
T/JAHITAN PADA RUPTUR
FRAKTURA PENIS HEMATOMA DI ROBEK
PATAHNYA PENIS KARENA MEKANIK

PENYEBAB : HEWAN TERLALU HIPERAKTIF

8. DIVIASI PENIS HUB. GENETIK 11. KELAINAN MUSKULUS RETRAKTOR PENIS


BENTUK PENIS MENYIMPANG DARI BENTUK
NORMAL : BENGKOK, SPIRAL (CORKSCREW), RUMINAN
PENDEK DAN STRANGULASI GGG KOPULASI
T/ SULIT
SAAT EREKSI TEKUK SIGMOID MENJADI LURUS KARENA M.
RETRAKTOR PENIS MENGIKAT TEKUK SIGMOID PADA KEDUA
9. UROLITHIASIS (URINARY CALCULI) UJUNGNYA MENGALAMI KONTRAKSI DAN MENJADI PENDEK
PROSES PENGAPURAN PADA BATANG PENIS BILA RELAKSASI
DILUAR SALURAN URETRA GGG KOPULASI
GEJALA SEBAGIAN PENIS KELUAR PREPUSIUM
SERING DI ANJING
SULIT EREKSI
T/ MENGAMBIL PENGAPURAN
T/ DIKELUARKAN DARI PETERNAKAN
10. DIVERTIKULUM PRAEPUTIALE
TERBENTUKNYA LEGOKAN PADA BAGIAN BAWAH
UJUNG DEPAN PREPUSIUM PENIS GAGAL
KOPULASI KARENA MASUK KE DIVERTICULUM SAAT
EREKSI
T/ MEMBUANG DIVERTICULUM DARI PREPUSIUMNYA

KELAINAN PADA TESTIS


1. ORKHITIS
1. ORKHITIS
2. ATROPI TESTIS/ DEGERENRASI TESTIS RADANG TESTIS DISEBABKAN
3. SPERMATOCELE GENETIK MIKROORGANISME SKROTUM ATAU SAL
4. HIPOPLASIA TESTIS GENETIK UROGENITAL, PENULARAN SAAT
5. APLASIA TESTIS GENETIK
PERKAWINAN ALAM
6. POLIORCHID GENETIK GEJALA : DEMAM, PALPASI SKROTUM
7. KRIPTOCHID GENETIK BENGKAK DAN SAKIT , LIBIDO MENURUN.
8. HERNIA SKROTALIS GENETIK
KRONIS TESTIS MENGECIL, KONSISTENSI
KERAS KEMAJIRAN
9. NEOPLASMA TESTIS
10. VARICOCELE 3 DERAJAT ORKHITIS
11. KELAINAN PERKEMBANGAN SAL WOLFII (DUKTUS 1. ORKHITIS INTRATUBULER : SEL EPITEL TS
MESONEPRIKUS RUSAK DAN DIGANTI SEL RADANG
12. KELAINAN PENIS (ALAT KELAMIN LUAR) 2. ORKHITIS INTERSTITIAL : INFILTRASI
RADANG DIANTARA TS. TUBULUS SALING
KELAINAN ALAT KELAMIN JANTAN YANG MENURUN DISEBABKAN MENJAUH DIPISAHKAN JARINGAN SHG
GEN RESESIF PADA AUTOSOM YANG DAPAT TERJADI PADA TESTIS KONSISTENSI KENYAL
TESTIS, EPIDIDIMIS, VAS DEFERENS, AMPULA, PENIS DAN
KEL ASESORIUS
3. ORKHITIS NEKROTIK : SPESIFIK PADA 3. SPERMATOCELE / SPERMATID
PENDERITA BRUSELLOSIS, TESTIS INFEKSI GRANULOMA
MENGALAMI NEKROSIS. IRISAN MELINTANG SUATU KEADAAN EPIDIDIMIS BUNTU SEHINGGA
DAERAH NEKROSIS TERLIHAT KERING, DIAMETERNYA MEMBESAR TERUTAMA KAUDA
KUNING TERDAPAT LAPISAN TIPIS DAN EPIDIDIMIS, KARENA PENUMPUKAN SEL MANI DLL.
SEDIKIT PENGAPURAN. DEGENERASI DAN INDURASI TESTIS DIDUGA
T/ INFEKSI ANTIBIOTIKA : KHLOROMISETIN GENETIK
DAN AUREOMISIN BILATERAL GENETIK, TIDAK TERDAPAT
ISTIRAHAT KELAMIN SPERMATOZOA
UNILATERAL KESUBURAN DAPAT NORMAL
G/ KUALITAS SPERMA MENDADAK MENURUN
KEPALA SPERMA PUTUS
2. ATROPI TESTIS/ DEGENERASI TESTIS
D/ PERABAAN POTERIOR TESTIS BENGKAK DAN
TESTIS UKURANNYA KECIL, KONSISTENSI MENGERAS T/ DIKELUARKAN DARI PETERNAKAN
KERAS, TETAPI SEBELUMNYA UKURAN
NORMAL

4. HIPOPLASIA TESTIS 6. POLIORCHID


UKURAN TESTIS LEBIH KECIL DARI SUATU KEADAAN DALAM SKROTUM
NORMALBERSIFAT GENETIK. TERDAPAT LEBIH DARI DUA TESTIS,
BERBENTUK NORMAL MAUPUN ABNORMAL,
SEMEN NORMAL
HIPOPLASIA TESTIS TOTALIS : UKURAN SANGAT
KECIL SEBESAR JARUM PENTUL TIDAK TERDAPAT D/ PALPASI SKROTUM TERDAPAT TESTIS > 2
SPERMATOZOA
7. KRIPTORCHID
HIPOPLASIA PARSIALIS : UKURAN KECIL, MASIH TIDAK TURUNNYA TESTIS KEDALAM
MENGAHASILKAN SPERMATOZOA SKROTUM, UKURAN KECIL,
SPERMATOGENESIS BERHENTI
5. APLASIA TESTIS PENURUNAN TESTIS DALAM SKROTUM
SUATU KEADAAN KEDUA TESTIS TIDAK ADA DALAM SKROTUM, PEMBENGKAAN GUBERNAKULUM,
HANYA BERUPA SISA JARINGAN GEPEN , BERSIFAT GENETIK, MENJELANG DESENSUS TERJADI REGRESI
TIDAK MENGHASILKAN SEMEN DAN PEMENDEKAN GUBERNAKULUN, DEFF.
D/ PALPASI SKROTUM KOSONG GONADOTROPIN

9.NEOPLASMA TESTIS
JARANG PADA TERNAK, SERING DI ANJING
8. HERNIA SKROTALIS / HERNIA D/ PALPASI TESTIS TERASA ADA BENJOLAN KECIL, BULAT
INGUINALIS KENYAL
SUATU KEADAAN USUS MASUK DALAM PADA ANJING ADA 3 MACAM TUMOR :
SKROTUM /SALURAN INGUINAL & TUMOR INTERSTITIAL
MENURUN MENYEBABKAN SUHU TUMOR SEL SERTOLI : MENYEBABKAN SIFAT BETINA PADA
MENINGKAT DAN BERAKIBAT KUALITAS ANJING JANTAN KARENA MENGHASILKAN ESTROGEN MAKA
ANJING JANTAN TERTARIK PADA ANJING JANTAN , PREPUTIUM
SEMEN MENURUN BENGKAK, RAMBUT RONTOK,
TUMOR GERMINOMA : TUMOR SEL EPITEL GERMINATIF
TUBULUS SEMINIFERUS
T/ MENGEMBALIKAN USUS PADA
RONGGA PERUT MENJAHIT LUBANG 10.VARICOCELE
HERNIS KELAINAN LEHER SKROTUM DALAM BENTUK
KARENA GENETIK SEBAIKNYA PEMBESARAN VENA DALAM CORDA SPERMATIKA,
TIDAK MENGGANGGU KUALITAS SPERMA NAMUN
DIKELUARKAN DARI PETERNAKAN BILA VENA TERLALU BESAR MAKA GGG PEJANTAN
BERGERAK. SERING PADA DOMBA MERINO
11. KELAINAN PERKEMBANGAN
SALURAN WOLFII (DUKTUS 12. KELAINAN PENIS (ALAT
MESONEPRICUS)
KELAMIN LUAR)
SAL WOLFII BERTANGGUNG JAWAB
PADA PERKEMBANGAN SAL. * PENIS PENDEK
EPIDIDIMIS, VAS DEFERENS, AMPULA
DAN KEL. VESIKULA SEMINALIS. SAL
INI MENGHASILKAN CAIRAN UNTUK *HIPOSPADIAS :
MENYIMPAN DAN MENGANGKUT URETRA TERBUKA PADA BAGIAN
SPERMATOZOA BAWAH PENIS DAERAH PERINEUM
KELAINAN BERBENTUK : BERSIFAT KELAINAN KONGINETAL
APLASIA SEGMENTALIS EPIDIDIMIS
APLASIA / HIPOPLASIA VESIKULA DEVIASI PENIS
SEMINALIS

HERMAPRODIT KELAINAN PADA EPIDIDIMIS DAN VAS


HEWAN SECARA ANATOMI MEMPUNYAI DEFERENS
KEDUA ALAT KELAMIN SEHINGGA 1. EPIDIDIMITIS
PENAMPILAN JENIS KELAMIN MERAGUKAN LEBIH SERING TERJADI DARIPADA
ORKHITIS, INFEKSI ASAL SAL KELAMIN &
HERMAPRODIT MURNI KENCING
HEWAN MEMPUNYAI 2 ALAT KELAMIN JANTAN CAUSA : PSEUDOMONAS AEROGINOSA
DAN BETINA (TESTIS DAN OVARIUM) DISEBUT /E.COLI FIBROSIS, BRUCELLA
OVOTESTIS G/ AKUT : BENGKAK, ABSES & SAKIT
EPIDIDIMIS
PEUDO HERMAPRODIT KRONIS : INDURASI
HEWAN MEMPUNYAI SALAH SATU TESTIS D/ GEJALA KLINIS
ATAU OVARIUM NAMUN SALAH SATU SISA PALPASI TESTIS
ALAT KELAMIN MASIH ADA PEMERIKSAAN BAKTERI & SEROLOGIS
SEMEN

KELAINAN PADA KEL. ASESORIS


2. APLASIA SEGMENTALIS EPIDIDIMIS
EPIDIDIMIS MENGALAMI PENGECILAN SIFAT
1. SEMINAL VESIKULITIS
MENURUN, BIASANYA UNILATERAL 2. KISTA PADA KELENJAR VESIKULA
SEMINALIS
3. AMPULITIS
RADANG PADA VAS DEFEREN BAGIAN 3. PROSTATITIS ANJING
AMPULA BERHUBUNGAN DENGAN 4. HIPERPLASIA KEL. PROSTATA
ORKHITIS, EPIDIDIMITIS DAN
SEMIVESIKULITIS, DISEBABKAN BRUCELLA, ANJING
STREPTOKOKUS, PIOGENES,
PSEUDOMONAS. 5. KARSINOMA KEL. PROSTATA
ANJING
EXP. TERABA PENEBALAN DIDING AMPULA
DAN SAKIT BILA DITEKAN
Bahan pakan mengandung 6 zat yaitu
protein
karbohidrat
GANGGUAN REPRODUKSI lemak
KARENA PAKAN mineral
vitamin
air

DEPARTEMEN REPRODUKSI Sama penting, tidak ada yang lebih


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN penting/kurang penting/HARUS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
tersedia cukup/perbandingan
sesuai ternak tumbuh &
bereproduksi

Kekurangan salah satu zat, TIDAk dapat Kekurangaan pakan efisiensi


digantikan yang lain berakibat: menurun diikuti ggg
Pertumbuhan abnormal produksi
daging & susu reprodukdi kemajiran
terganggu
Gangguan reproduksi : Kekurangan pakan biasanya terjadi
- ggg birahi Saat kemarau : kualitas pakan
- kematian embrio dini rendah, kering
- fetus mati : mumifikasi, maserasi, Ternak dikandangkan, kurang
emfisema gerak
- abortuskan Ternak dikerjakan terlalu berat
- ggg kebuntingan :distokia materna Cahaya kurang
- ggg kelahiran Lingkungan kurang serasi

Kekurangn pakan lama kemajiran MEKANISME KERJA KEKURANGAN PAKAN


diikuti
Hipofungsi/ atropi ovarium fungsi
- Tubuh kurus hipofisa
- Bulu suram menurun sekresi FSH & LH menurun
aktivitas
- Turgor kulit jelek ovarium menurun tidak terjadi
- Pertumbuhan badan lambat pertumbuhan folikel
anestrus, ggg ovulasi (sel telur
- Daya tahan tubuh rendah abnormal), ggg
- Ternak muda: dewasa terlambat pembuahan, kamatian embrio dini, ggg
perkembangan
- Akut hipofungsi ovarium fetus (mati) diikuti mumifikasi, maserasi,
- Kronis atropi ovarium emfisema,
abortus, anak lahir lemah atau mati
DD/ hipoplasia ovarium (neonatal)
KEKURANGAN PAKAN PADA Mekanisme kerja sama dengan betina :
hipofungsi hipofisa anterior sekresi
TERNAK JANTAN: FSH menurun testosteron menurun
Ggg dewasa kelamin: aktivitas (sel Leydig), & LH (ICSH) menurun
testis, kel. asesoris menurun ABP menurun (sel Sertoli) ggg
Ggg dewasa : hipofungsi testis & spermatogenesis sel mani ggg
kel asesoris
ggg.libido ggg Kelebihan pakan :
tubulus obesitas timbunan lemak alat
seminiferus reproduksi (ovarium dan bursa
abnormal sperma oivarium) ovulasi sel telur ggg
produksi semen ggg pembuahan
henti birahi terlambat

PROTEIN KEKURANGAN PROTEIN :


Fungsi : membentuk& mengganti jaringan tubuh
yg rusak Hewan Muda : birahi terlambat, ggg
Penyusun protein :
pembuahan, kematian embrio dini
* Protein esensial (protein yang dapat dibuat birahi diperpanjang
dalam tubuh (10 aa) : arginin, histidin, leusin,
isoleusin, lysin, metionin, penilalamin, treonin, Hewan dewasa :ggg birahi
triptopan, valin (subestrus, silent estrus,
* Protein non esensial
anestrus, repeat breeder)
Cystin dibutuhan apabila dalam ransum kurang
metionin ARTI metionin dapat menggantikan
Awal bunting : abortus, kematian
cystin TETAPI tidak sebaliknya fetus
Penilalanin DAPAT menggantikan Tiroksin TETAPI
tidak sebaliknya Akir bunting : masa bunting
diperpanjang, anak lahir mati/
lemah, umur muda anak mati

KARBOHIDRAT : zat organik unsur LEMAK


C,H dan O. terdapat 2 macam : zat organik mengandung unsur C,H dan O
seperti KH
serat kasar dan BETN (bahan
tetapi lemak lebih banyak mengandung C,H
ekstrak tanpa nitrogen dari pada O.
Lemak ada 2 macam: lemak tak jenuh & lemak
Fungsi Karbohidrat : sumber energi jenuh
& bahan pembentuk lemak tubuh
Lemak tak jenuh mempunyai lebih molekul H
Sumber : hijauan, biji-bijian, katul yang hilang sehingga mempunyai ikatan
Kekurangan/ kelebihan Ggg rangkap. Lemak mudah dioksidasi pada ikatan
rangkap ketengikan (mencegah
reproduksi pada hewan betina dan ketengikan maka dalam pakan diberi
jantan antioksidan).
LEMAK VITAMIN
Vitamin ada 2 macam yaitu Vitamin larut dalam
Fungsi Lemak : sumber energi air : vit. B komplek dan vit. C dan vitamin larut
dan pelarut beb. vitamin dalam lemak : vit. A, D, E dan K.
Tubuh hewan tidak membutuhkan semua vitamin
Kekurangan lemak biasanya karena sebagian vitamin dapat dibuat oleh
bersamaam dengan kekurangan tubuh sendiri seperti vitamin B, vitamin C dan
vitamin K yang dapat disintesa dalam rumen.
karbohidrat sehingga Vitamin larut minyak tidak dapat disintesa
gejalanya pun sama. oleh tubuh,
harus tersedia dalam pakan.

Kekurangan vitamin dapat terjadi gangguan


reproduksi baik pada hewan betina maupun
jantan.

Vitamin yang larut lemak Vitamin A

Nama Fungsi Sumber Provitamin A : banyak pada biji jagung, dapat


dipecah menjadi vitamin A oleh dinding usus.
Vit A Memelihara syaraf Hijauan dan jagung
penglihatan kuning, Sumber vitamin A : rumput segar dan rumput muda.
Rumput yang tua dan sering sedikit vitamin A
Memelihara jaringan epitel karena vitamin A dapat dirusak oleh sinar
Vit. D Pembentukan tulang Minyak hati ikan, matahari.
Bila pakan kurang vitamin A tambahkan
kuning telur konsentrat
Vit. E Antioksidan, membantu Hijauan dan biji-bijian
fertilitas Kekurangan vitamin A: ggg kesuburan
kemajiran, disertai penurunan produksi susu.
Vit. K Pembentukan prothrombin Hijauan dan tepung
Hati mempunyai kemampuan menyimpan vitamin A,
ikan sehingga kekurangan vitamin A dapat
menggunakan persediaan vitamin A dalam hati.

Kekurangan vitamin A menyebabkan : Vitamin D


Anestrus, ggg.fertilisasi kebuntingan Vitamin D ada 10 macam, tidak semua ada di
rendah. alam,
Bunting muda : keratinisasi dari epitel uterus yang penting adalah (D2) dan
ggg implantasi kematian embrio (D3) yang dikenal sebagai
Bunting : ggg degenerasi plasenta abortus provitamin D yang bila mendapat sinar
matahari akan berubah menjadi vitamin D.
Pertengahan bunting kelahiran anak
lemah/ mati diikuti retensi sekundinarum.
Kasus kawin berulang. Vitamin D tidak larut air, tetapi larut dalam
minyak. Bila ternak cukup memperoleh sinar
Hewan jantan : ggg hormon
matahari pagi, maka kekurangan vitamin D
spermatogenesis & libido ggg ggg.testis
tidak terjadi karena sinar matahari dapat
produksi sel mani menurun, sel mani
merubah provitamin D menjadi vitamin D yang
abnormal bertambah, epididimis atropi dan
banyak pada tanaman hijauan.
kelenjar asesoris ggg pertumbuhan.
Tambahan vitamin D dalam pakan Vitamin E dikenal sebagai
berpengaruh terhadap kesuburan.
menanggulangi kekurangan vitamin D,
tetapi pemberian vitamin D kelebihan
Ternak betina : memperbaiki birahi dan ovulasi
bersifat racun ggg kesehatan serta meningkatkan angka kebuntingan.

Kekurangan vitamin D : Vitamin E diberikan bersama dengan selenium


mengurangi kasus retensi sekundinae
Gangguan pertumbuhan rangka tubuh
dari fetus sehingga terjadi riketsia
Kekurangan vitamin E :
pada anak yang dilahirkan.
kematian fetus dan penyerapan fetus oleh
anestrus uterus terjadi mumifikasi, maserasi dan
emfisema
Hewan bunting : abortus, distokia, dan
retensi sekundinarum. dewasa kelamin.menjadi terhambat.
Vitamin E : pada rumput muda dan biji-bijian
gandum.

Macam vitamin B MINERAL


Nama Fungsi Sumber
Vit B1 Meningkatkan nafsu makan Susu
Untuk pertumbuhan, pembentukan tulang,
(Thiamin) Membantu metabolisme karbohidrat Bekatul jaringan otot dan proses metabolisme
Vit B2 Membantu metabolisme protein Tepung ikan tubuh.
(Riboflavin) Membatu sel tubuh dalam menggunakan O2 Hijauan
Vit. B6 Membantu metabolisme protein Tepung daging Tubuh hewan mengandung 3-5 % mineral &
(Pyridoxin) Membantu pembentukan sel darah merah Biji-bijian
TIDAK DAPAT membuat mineral dalam tubuh
Vit B12 Sintesa asam nukleat Tepung ikan
Membantu pembentukan sel darah Tepung daging SEHINGGA HARUS ditambahkan dari luar.
Folic Acid Membantu pertumbuhan bulu
Mencegah anemia
Biji-bijian
Tepung ikan
Mineral dibagi 2 golongan:
Biotin Membantu pertumbuhan dan fertilisasi Kuning telur 1) Makro mineral : mineral dibutuhkan dalam
Mencegah perosis
Mencegah dermatitis
Biji-bijian
Susu
jumlah besar dalam tubuh. Misal : Ca, P, Na,
Niacin Bagian dari enzim yang membantu metabolisme protein, lemak dan Biji-bijian K, Mg,Cl.
karbohidrat Tepung daging
Panthotenic acid Bgian dari Coenzym A yang ikut dalam metabolisme Biji-bijian
2) Mikro mineral (mineral jarang) : mineral
Alfafa yang dibutuhkan jumlah sedikit oleh tubuh.
Cholin Membatu metabolisme lemak Hampis semua bahan Misal : Co, Cu, J, Fe,Mn, Se, Zn.
Mencegah Perosis pakan
Bagian phospholipida dalam sistem syaraf

Mineral yang berperanan proses Posfor (P)


reproduksi hewan betina maupun Kekurangan posfor karena kekurangan
protein atau
jantan: pakan berasal rumput kering/ rumput dari
Posfor (P), Kalsium (Ca), dan unsur tanah
jarang seperti iodium (J), Selenium (Se),
Ferrum (Fe), Kuprum (Cu), Kobalt (Co), Kekurangan pakan berakibat :
Mangan (Mn), dan Magnesium (Mg). Hewan kurus, bulu tidak mengkilat,
anoreksia.
BILA kekurangan dalam tubuh ggg
Hewan muda, dewasa kelamin terlambat,
reproduksi menyebabkan kemajiran.
Hewan dewasa : anestrus, birahi tidak
teratur dan sulit untuk menjadi
Kematian embrio dini : kekurangan bunting/repeat beeder.
Betakarotin, Selenium (Se), Pospor (P) Hewan bunting: kematian embrio dan fetus
dan, tembaga (Cu) dalam pakan Hewan jantan: penurunan libido diikuti
penurunan kuantitas dan kualitas air mani
Kalsium (Ca) jarang pada ternak: Mikro mineral (Mineral jarang)
leguminosa
Kemampuan tubuh menyerap kalsium ttg 4
faktor Mikro mineral yang mempunyai
1. tersedianya kalsium dalam pakan peranan dalam
2. daya penyerapan dinding usus mengatur kesuburan ternak adalah I
3. tersedianya vitamin D (Yodium), Se
4. dan hormon parathiroid. (Selenium), Fe (Ferrum), Cu (Cuprum), Co
(Cobalt),
Perbandingan kalsium dan posfor harus Mn (Mangan), dan Mg (Magnesium).
seimbang
Kekurangan Ca menurunkan kesuburan
ternak, menurunkan jumlah anak dalam
satu masa kebuntingan, kematian embrio
dan kematian fetus

Pada anak sapi dan domba kekurangan yodium


Yodium berfungsi sintesa hormon
ditandai : timbulnya gondok (goiter), yaitu
tiroksin.
membengkaknya kelenjar tiroid pada leher,
Garam yodium stabil mengandung anak
0,007% dan domba tanpa bulu dan daya hidup yang rendah..
dianjurkan dalam pakan adalah 0,5%
Kekurangan yodium pada hewan betina
Kekurangan yodium terjadi pada ternak birahi yang tidak teratur
yang dipelihara di daerah yang tanahnya pertumbuhan fetus yang terganggu
kekurangan yodium sehingga daerah abortus dan retensi sekundinarum.
yang dinyatakan sebagai daerah gondok
endemis, banyak dijumpai ternak Pencegahan pada daerah endemis gondok,
menderita gangguan reproduksi hingga ternak harus diberi garam beryodium.
terjadi kemajiran.

Selenium (Se) berperan bersama vitamin E.


.
Pemberian selenium atau campuran selenium
Ferrum (Fe), Cupper (Cu) dan Cobalt (Co)
dan vitamin E dalam pakan pada dua
minggu sebelum partus dapat mencegah menyebabkan anemia sehingga secara tidak
langsung juga mempengaruhi proses
terjadinya retensi sekundinarum. reproduksi.

Kekurangan selenium : Kekurangan Fe pada ternak babi


Kematian embrio, abortus, degenerasi urat menyebabkan abortus atau anak lahir mati
daging jantung dan rangka dari fetus atau lemah.
fetus mati.
Hewan bunting : retensi sekundinarum Tembaga (Cu) berfungsi dalam eritropoisis,
merupakan bagian dari ko-enzim,
mempengaruhi fungsi jantung, pigmentasi
Kelebihan selenium: keracunan ggg bulu dan reproduksi. Kekurangan Cu :
reproduksi. kematian embrio dan fetus segera setelah
lahir (neonatal) dengan tidak berbulu.
Kobalt (Co) merupakan bagian dari vitamin Mangan (Mn) berperan pertumbuhan dan
B12 yang dapat memperbaiki aktivitas pembentukan tulang.
mikroorganisme dalam rumen.
Kekurangan mangan: anak lahir lumpuh dan
spesifik terjadi kekakuan.
Kekurangan Co : anoreksi, kurus lemah, bulu Hewan jantan: menurunkan libido
kasar, anemia, anestrus dan abortus &degenerasi testis

Kekurangan magnesium (Mg) : Zn dibutuhkan untuk kesehatan kulit.


kematian pedet setelah lahir disebabkan Fungsi Zn tidak jelas tetapi pada kadar
magnesium dalam darah yang rendah kalsium yang tinggi, disertai kadar Zn yang
(hipomagnesemia). rendah dapat menimbulkan gejala
parakeratosis (rontok kulit) pada anak yang
dilahirkan.

MILK FEVER (PARTURENT PARESIS) Ca rendah


Penyebab :
- produksi susu tinggi
- Hipocalsemia (normal : kadar Ca 9-12 mgr%,
MILK FEVER (Parturent Paresis Ca rendah
pada Milk fever menurun 3-7 mgr%)
HIPOMAGNESEMIA (GRASS TETANI)
BLOAT / TYMPANI/KEMBUNG (fermentasi mikroba &
penyumbatan) Faktor yang mempermudah terjadinya Milk Fever :
KETOSIS - Produksi susu tinggi
KERACUNAN NITRAT
- Umur
LAMINITIS (INDIGESTI ACUT)
- Nafsu makan
KESALAHAN LETAK ABOMASUM (DISPLECED
ABOMASUM = DA) - Ransum pakan
RETENSIO SECUNDINARUM (PASCA MELAHIRKAN)

Gejala : 2. GRASS TETANI (HIPOMAGNESIUM) Mg rendah


- sempoyongan waktu berjalan/berdiri
- berbaring pada sebelah sisi/pada tlg dada - Sapi perah sedang laktasi, Mg utk produksi susu Mg darah
- anoreksi, suhu tubuh normal s/ subnormal dan antar sel rendah
- moncong kering, anggota badan dingin - Pada usia tua Mg diambil dari tulang
- kepala dijulurkan kedepan diatas kaki depan - Terjadi pada sapi dengan pakan rumput muda dan air >

Komplikasi : Gejala Klinik


- Dekubitus, Timpani, Pneumonia - Mati mendadak
Pengobatan dan Pencegahan - Kejang, kepala terkulai kebelakang
* Calsium borogluconat 250-500 ml/iv - Gigi gemelutuk, kaki meregang
Sebelum melahirkan : pemberian Ca rendah &
P tinggi dalam pakan Pencegahan
Setelah melahrkan : pemberian Ca tinggi - Hindari pakan rumut muda
- Beri bekatul, dedak gandum (kadar Mg tinggi)

SLIDE 108
3. TIMPANI Mekanisme terbentuknya gas berbusa

Terjadi adanya aktivitas fermentasi mikroba rumun membentuk - Meningkatnya lendir dari bakteri mucopolisacaride
gas CO2 & metan secara berlebihan dan ternak tidak mampu - Meningkatnya RNA dalam rumen hasil destruksi sel protozoa
mengeluarkan - Genetik, cenderung menghasilkan saliva lebih sedikit dari
- Sering pada sapi digembalakan pada rumut muda normal
- Terlalu banyak makan daun lamtoro - Saponin leguminose

BLOAT Faktor meningkatkan gas busa :


- Pakan : protein, saponin, pektin
Terjadi pembentukan gas berbusa secara berlebihan dalam rumen - Genetik
dan tidak dapat dikeluarkan - Populasi mikroba rumen

Bloat ada 2 bentuk : Faktor menurunkan gas busa


1. Pakan leguminose yang dikonsumsi ternak - Jumlah saliva (terutama mucin)
2. Konsentrat yang tinggi keasaman rumen meningkat - Tannin dan flavonoid tanaman

SLIDE 109 SLIDE 110

Pencegahan timpani
Pengobatan
- Menurunkan protozoa rumen : Cu SO4/PO, Dicotyl sodium sulfo
succinat (membunuh protozoa) - Apabila belum parah efektif: jalan-jalan, mulut dibuka
- Memecah gelembung busa : Poloxalene (meningkatkan tegangan Minyak, lemak, detergen
permukaan)
- Mencegah terbentuknya busa baru - Stomach tube penyayatan rumen kiri (fosa lumbal)

Kejadian timpani karena pakan dapat ditanggulangi 3 cara - Dimetyl polisiloxane 50 ml + 5 liter air

- Menaikkan ukuran partikel makanan : menambah 8% air - Sicaden (polimer organosilikon) antikembung kuat
beberapa jam sebelum makanan diaduk
- Mencegah keasaman lambung : mempertahankan rasio hijauan
dan konsentrat 9:1
- Mencegah konsumsi pakan berlebihan pada musim hujan

SLIDE 111 SLIDE 112

4. KETOSIS (Acetonemia) Tanda-tanda :


yaitu gangguan metabolisme disebabkan Hipoglicemia
meningkatnya badan keton (asam hidroksi
butirat). Ketonaemia
Ketonuria
Penyakit metab.pada sp perah dgn produksi Berat badan menurun
susu tinggi
Napas berbau aseton
kekurangan energi dari pakannya, sehingga
Nafsu makan menurun
memanfaatkan lemak tubuh untuk
menghasilkan energi Sering sembelit
Nervus dan takut
Penyebab : Urin, darah dan susu kadar keton meningkat
Produksi susu tinggi Produksi susu menurun tetapi kadar lemak
Selalu dikandangkan sangat tinggi BB menurun
Pengobatan :
- Pemberian cortison asetat 0,5 1,5 mgr/kgBB
5. KERACUNAN NITRIT
- Hidrocortison 0,5 1,5 mgr/kgBB Nitrit banyak pada batang tanaman
- Prednison 125 500 mgr dan sedikit pada biji-bijian
- Penyuntikan Lar. Glukosa 50%
Kandungan nitrit berlebih pada
Pencegahan : tanaman akibat pupuk atau musim
- Pakan cukup energi setelah melahirkan, saat kering panjang
laktasi hijauan baik
- Sapi perah yang peka ketosis dijaga pakannya Dalam jumlah sedikit nitrit sebagai
- Sapi sedang produksi,pemberian pakan secara bahan non protein nitrogen, dalam
teratur
- Perlu dilakukan exercise pada sapi yang jumlah besar keracunan
produksi
- Sapi perah pada awal periode kering tidak boleh
terlalu Tereduksi nitrat menjadi nitrit oleh
gemuk
enzim nitrat reduktase (dihasilkan
mikrorganisme rumen).
SLIDE 116

Nitrit diserap tubuh mengoksidasi ion ferro 6. LAMINITIS (Indigenti akut)


dalam hemoglobin menjadi ferri terbentuk
met-hemoglobin yg tak mampu mengikat dan Terjadi akibat pemberian pakan konsentrat jumlah
mengangkut oksigen kejaringan tubuh. banyak dan singkat tanpa adaptasi dulu ggg
pencernaan = indigesti akut = laminitis terjadi
Bila hemoglobin yg diubah menjadi met-hemoglobin perubahan mikroba rumen banyak terbentuk
tinggi jaringan tubuh tak mendapat oksigen mikroba penghasil asam laktat pH rumen menjadi
cukup keracunan nitrat dengan gejala : - rendah & histamin tinggi kerusakan pada lamina
gemetar kaki - ggg spesifik kaki dikenal laminitis sindrom
- jalan sempoyongan permanen,
- pernafasan cepat ggg respirasi - asidosis,
mati - epitel rumen mengeras karena keratinisasi
berakibat kurang memanfaatkan efisiensi
Pencegahan : Pemberian pakan KH larut air : padi pakan dehidrasi diare berat mati
atau molases mendadak
Suntikan metilen blue IV dapat Pencegahan :
mengubah met- Pemberian konsentrat secara bertahap dan hindari
hemoglobin menjadi
SLIDE hemoglobin 117 pemberian banyak dan mendadak
SLIDE dalam waktu singkat
118

7. DISPLACED ABOMASUM = DA Penyebabnya

yaitu lambung (abomasum) yang terpelintir, Pemberian konsentrat terlalu banyak


terjadinya 7 hari sebelum beranak sampai 21 hari Kekurangan hijauan
setelah melahirkan. Pergantian ransum tiba-tiba

Lambung dari sebelah kanan berpindah ke sebelah kiri Kejadian sering terjadi saat sapi beranak, yaitu saat
disebut left sides displacement abomasum (LDA) mengeluarkan anak, cairan dan plasenta sehingga
memberi peluang lambung pindah tempat.
Lambung yang terpelintir kesebelah kanan lebih
berbahaya dp sebelah kiri karena mengganggu aliran Pada anak yang belum lahir juga meningkatkan
darah disebut right sides displacement abomasum tekanan rumen, ggg metabolisme tidak mau makan
(LDR) sehingga meningkaytkan resiko DA

Gejala
Tidak mau makan, ketosis, gerak rumen lambat,feses spt
bubur mengering, lambung besar karena cairan dan
SLIDE 119 gas SLIDE 120
Diagnosa
Mengetuk diding rumen dg jari dan stetoskop untuk RETENSIO SEKUNDINARIUM
mendengarkan suara gaung
Pada keadaan kelahiran normal, selaput fetus akan keluar dari
Terapi alat kelamin induknya dalam waktu 1- 12 jam setelah
Letakkan sapi terlentang (punggung dibawah), melahirkan anaknya. Pengeluaran selaput fetus lebih dari waktu
digulingkan ke kanan dan kekiri beberapa kali agar di atas harus dipandang sebagai keadaan yang tidak normal atau
lambung kembali ke posisi semula patologi. Keadaan ini disebut retensio sekundinarum. Sapi yang
Operasi dilakukan drh mengalami retensio bila tidak segera mendapat pertolongan
Bila sapi harga murah dipotong saja selaput fetus akan mengalami pembusukan dalam saluran alat
kelamin induk dan bersifat racun Kematian
Pencegahan
Pemberian pakan dari kering kandang menjadi pakan
laktasi tidak dilakukan tiba-tiba tetapi bertahap.
Jumlah konsentrat tidak lebih 1% berat badan
Hijauan harus cukup untuk mempertahankan isi dan
fungsi rumen
SLIDE 121 122 SLIDE

PENYEBAB : Gejala klinis

Gangguan mekanis yaitu selaput fetus terjepit kanalis Adanya selaput fetus menggantung di luar alat kelamin
servikalis karena terlalu cepat menutup. Vulva bengkak berwarna kemerahan, kontraksi uterus yang
Induk kekurangan kekuatan untuk mengeluarkan selaput lemah, ada bau yang khas karena ada pembusukan
fetus setelah melahirkan yang disebabkan adanya atoni Produksi susu menurun,suhu tubuh meningkat
uteri pasca melahirkan.
Gangguan pelepasan sekundine dari korunkula induk Pertolongan
(paling sering terjadi)
Radang yang akut misal : plasentitis atau kotiledonitis. Pengeluaran plasenta dari alta kelamin secepatnya
Penyakit kelamin menular (Brucellosis, Trichomoniasis, Suntikan oksitosin/IM/ dosis 100 IU atau dietilstilbesterol/
Vibriosis ). IM / 15-60 mgram diulang selam 4 hari
Terlalu cepat melahirkan karena plasenta pada waktu itu Bila ada infeksi : dilakukan pencucian dengan
belum mengalami proses degenerasi. antiseptik/IU dan diberikan penisilin 1.000.000 IU.
Kekurangan mineral dan vitamin selama bunting.

123 SLIDE 124 SLIDE

Anda mungkin juga menyukai