Anda di halaman 1dari 4

(REDUKSI)

Cara Fehling (semikuantitatif) REAGENSIA:


Fehling A
Fehling B
Cara ROTHERA
Na Nitroprusida
Fehling A 2ml
Amonium Sulfat Jenuh
CAMPUR (NH4OH)
Fehling B 2ml

Urine 1ml
ammonia bbrp tetes

Panaskan dengan api kecil sampai mendidih


Cincin UNGU ( + )
INTERPRETASI Cincin COKLAT ( - )

Negatif : Tetap biru


Positif (+) : Keruh warna hijau atau agak kuning (0,5%) Campurkan 2 ml urin dan 2 ml NH4 sulfat jenuh
Positif (++) : Kuning kehijauan dengan endapan kuning Tambahkan beberapa tetes larutan Na-nitroprusida
(0,5-1%)
Positif (+++) : Kuning kemerahan dengan endapan kuning
merah
Positif (++++) : Merah jingga sampai merah bata (> 2%
glukosa)

Pemeriksaan cara Schlessinger


Pemeriksaan cara Harrison

Fouchet
Barium Chlorida 10%
disaring
Supernatan Pemeriksaan
Bilirubin
DITAMBAHKAN

3ml BaCl2 Reagen


Schlessinger
+3ml urin
SUPERNATA Amonia (1-2 tetes)
N

disarin
g
Fauchet
1-2 tetes
Kotak Urobilin
Negatif (-) : COKLAT URUBILINOGEN (sinar tidak
langsung)
Positif (+) : HIJAU Filtra
t

( + ) Fluorescensi
Hijau

Urin Alkalis
Urin Asam

Cystine Leucin
Asam urat

Tripel Phospat
Kalsium Oksalat

Kalsium Karbonat
Tyrosin
Dt
------ x 10 = mg Ca/dl
Dst

Alat: Urometer
Gelas Ukur
Pemeriksaan meliputi:
Urometer biasanya ditera pada suhu tertentu,
misalnya 20 0C,
Jumlah urine
tiap kenaikan suhu 30C, BJ harus ditambah 0,001
Warna dan buih dan dikurangi 0,001 pada tiap penurunan suhu 30C.
Kejernihan/kekeruhan KRN SEDIMEN,
PROTEIN/NANAH TEHNIK
Bau Isilah gelas ukur dengan urin ¾ (tigaperempat) penuh
Reaksi/derajat keasaman Letakkan pada tempat datar, bila berbuih hilangkan dengan
Berat Jenis kertas saring
Masukkan urometer sambil diputar pada sumbunya.
Perhatikan jangan sampai alat menyentuh dasar dan dinding
gelas ukur
Baca pada miniscus (1 garis berarti 0,001)

Percobaan Rebus (semi Kuantitatif)


Reagensia : Asam cuka 6%

+ 2-3 tetes Asam cuka


6%
Rebus sampai mendidih
Pemeriksaan meliputi: urin Biarkan Dingin
e
Interpretasi hasil:
PROTEIN Negatif
Positif
: tetap jernih
: terlihat adanya kekeruhan sampai menggumpal
GLUKOSA Positif:
KETON 1(+) : Kekeruhan minimal, huruf cetak pada kertas masih dapat
dibaca menembus kekeruhan ini (0,01 - 0,05%)

BILIRUBIN 2 ( ++ ) : Kekeruhan nyata dan terlihat butir-butir halus, garis tebal


dibaliknya masih dapat terlihat (0,05 0,20%)

UROBILIRUBIN 3 ( +++ ) : Terlihat gumpalan-gumpalan yang nyata (0,2 0,5%)


4 ( ++++): Urin sangat keruh dan kekeruhannya terlihat gumpalan
yang lebih besar (lebih dari 0,5% / 5 gram/liter).
Jika terdapat lebih dari 3% protein akan terjadi bekuan
Pereaksi :
Ds
---- x 2 = mg % KREATININE Pereaksi PHOSPOR ;
Dst Pereaksi MOLYBDAT ;
Standar Phospor 5 mg/ 100ml

Bahan : Serum
Absorbance ; 660 nm

Cara Kerja :
Siapkan 3 tabung reaksi ( 1 tabung sentrifuge dan 2 tabung biasa)

Tes Standar Blanko


Serum (ml) 0,10 - -
Standar (ml) - 0,10 -
Aquades (ml) - - 0,10
Pereaksi Phosphor (ml) 2,50 2,50 2,50
Dtest
Campurkan dan diamkan selama 10 menit lalu disentrifus pada
---------- x 5 = mg P/100 ml
kecepatan tinggi, kemudian pada masing-masing tabung pipetkan :
Standar Blanko Dstandanrd
Tes
Sentrifugat (ml) 2,00 - -
Standar (ml) - 2,00 -
Blanko (ml) - - 2,00
Pereaksi Molybdat (ml) 0,20 0,20 0,20
Campurkan secara merata lalu diamkan selama 20 menit dan baca
dalam spektrofotometer atau fotometer dengan panjang
gelombang 660 nm

Siapkan 3 tabung reaksi dan lakukan percobaan sebagai berikut :

Tes Standar Blanko


Serum/Plasma (ml) 0,02 - -
Pereaksi : Standar (ml) - 0,02 -
Lar. Cresolphthalein (ml) 1,0 1,0 1,0
1. Larutan CRESOLPHTHALEIN Lrt Buffer (ml) 1,0 1,0 1,0
2. Larutan BUFFER
3. Standar Calsium 10 mg/dl 1. Setiap kali penambahan reagen dicampur merata, diamkan selama 5
menit lalu dibaca pada panjang gelombang 575 nm
4. Lar EDTA
2. Khusus untuk serum yang keruh atau lipemic, setelah pembacaan
Bahan : Serum/ Plasma-heparin masukkan kedalam tabung-tabung tes dan blanko tambahkan 1 tetes
Absorban : 575 nm/570 nm larutan EDTA (4), campur lalu dibaca lagi

3. Selisih dari pembacaan absorban pertama dan kedua adalah absorban


yang dipakai untuk perhitungan
Pereaksi:
UREASE 40.000 U/L
Larutkan dalam buffer ph 6,5, simpan pada suhu 4 0C
Buffer EDTA pH 6,5

REAGEN I:
Natrium salicilat 15g/l
Na-Nitroprussid 0,5g/l

REAGEN II
Na-Hipoklorit(NaOCL) 0,5 g/l
Retno Bijanti
NaOH 6,0 g/l
Standar BUN 20 mg%
Simpan pada 4 0C

CARA KERJA:

Tes Standar Blanko


Urease, ml 0,10 0,10 0,10
Serum/plasma, ml 0,01 -
Standar, ml - 0,01 -
Campur, inkubasi pada 37 0C, selama 5 menit
Atau pada suhu kamar selama 10 menit
Seterusnya berturut-turut tambahi: Ds
Standar Blanko ---- x 20 = mg % BUN
Tes Dst
Reagen I, ml 2,50 2,50 2,50
Reagen II, ml 2,50 2,50 2,50

Campur, tangguhkan pada suhu kamar selama 10 menit


Atau pada 37 0C, selama 5 menit
Baca pada panjang gelombang 546 580 nm

CARA KERJA :
Siapkan 3 tabung reaksi dan kerjakan Sbb:

Cara Jaffe Tes Standar Blanko


Pereaksi: Urease, ml 1,5 1,5 1,5
Larutan ASAM PIKRAT 0,032 mol/l Serum/plasma, urine encer, ml 0,2 -
Larutan NaOH 1 mol/l Standar encer 2mg/100ml, ml - 0,2 -
Standar Baku Kreatinine 100mg/100ml
Aquades, ml - - 0,2
Standar Kerja 2 mg%: encerkan 2 ml
Baku Standar dengan aquades sampai Campur merata, larutan tes dipusingkan selama 10 menit,
100 ml, harus selalu baru supernatan di pipet hati-hati (endapan yang ikut terhisap
mempengaruhi hasil) Seterusnya kerjakan sbb:

Bahan : Serum/plasma jernih Tes Standar Blanko


Urine, encerkan dengan aquades Supernatan, ml 1,0 1,0 1,0
1:19, hasilnya dikalikan 20
NaOH 1M, ml 0,1 0,1 0,1
Absorbance : Spektrofotometer 545 nm Campur, tangguhkan selama 25 - 40 menit, lalu baca dalam
spektrofotometer Panjang gelombang 545

Anda mungkin juga menyukai