Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Satuan Pendidikan : SMP Mutiara Singaraja
Kelas / Semester : IX/ Ganjil
Tahun Ajaran : 2013/ 2014
Pokok Bahasan : Peluang
Alokasi Waktu: 2 x 40 menit

I. Standar Kompetensi
3. Memahami peluang kejadian sederhana.
II. Kompetensi Dasar
3.2. Menentukan peluang suatu kejadian sederhana.
III. Indikator
1. Menghitung peluang kejadian yang saling lepas (pengayaan).
2. Menghitung peluang kejadian yang saling bebas (pengayaan).
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1.
Menghitung peluang kejadian yang saling lepas
(pengayaan).
2. Menghitung peluang kejadian yang saling bebas
(pengayaan).
Karakter siswa yang diharapkan: Religius, Jujur, Kreatif, Mandiri,
Disiplin, dan Rasa Ingin Tahu
V. Materi Ajar
A. Peluang Gabungan Dua Kejadian yang Saling Lepas
Dua kejadian dengan tidak ada satu pun elemen dari keduanya sama
(tidak mungkin terjadi secara bersamaan) disebut kejadian saling lepas.
Dalam notasi himpunan dua kejadian saling lepas jika dipenuhi:
A B= atau n ( A B )=0
Pada percobaan mengetos dadu bersisi enam sisi sebanyak satu kali,
misalkan terjadi kedua kejadian berikut.
Kejadian A adalah kejadian munculnya mata dadu 3 , maka A
= {1, 2}

1
Kejadian B adalah kejadian munculnya mata dadu 4 , maka
B = {4, 5, 6}
Diagram venn dari himpunan A dan himpunan B itu diperlihatkan pada
gambar berikut.
S

1 4
2 5
6

Dari diagram venn tampak bahwa himpunan A dan himpunan B tidak


mempunyai anggota yang sama., sehingga A dan B merupakan dua
himpunan yang saling lepas atau saling asing (disjoint set). Dalam hal
demikian, kejadian A dan kejadian B disebut dua kejadian yang saling
lepas atau saling asing. Hal yang perlu diperhatikan bahwa jika kejadian A
dan kejadian B merupakan dua kejadian yang saling lepas, maka kejadian
A dan kejadian B itu tidak dapat terjadi secara bersamaan. Misalkan
kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian yang saling lepas,
maka A B= sehingga
n ( A B ) =0 , maka
n ( A B) 0
P ( A B)= = =0
n( S) n(S)
Substitusi P ( A B ) =0 ke rumus:
P ( A B )=P ( A ) + P ( B )P( A B) , diperoleh:

P ( A B )=P ( A ) + P ( B )0 P ( A B )=P ( A ) + P ( B )
Dengan demikian dapat disimpulkan:
Jika A dan B masing-masing merupakan dua kejadian yang saling lepas,
maka peluang gabungan dua kejadian yang saling lepas dirumuskan
sebagai berikut
P ( A B )=P ( A ) + P ( B )

2
Contoh:
Sebuah dadu besisi enam dilempar satu kali. Berapa peluang kejadian
munculnya mata dadu 3 atau mata dadu 4 .
Penyelesaian:
A adalah kejadian munculnya mata dadu 3, maka A = {1, 2, 3} dan
n( A)=3
n( A) 3
P ( A )= =
n (S) 6
B adalah kejadian munculnya mata dadu > 4, maka B = {5, 6} dan
n ( B )=2
n (B) 2
P (B)= =
n(S) 6
Karena A dan B tidak mempunyai anggota yang sama, maka A dan B
merupakan kejadian yang saling lepas, sehingga

3 2 5
P ( A B )=P ( A ) + P ( B ) P ( A B )= + =
6 6 6
Jadi, peluang kejadian munculnya mata dadu 3 atau mata dadu angka

5
4 adalah P ( A B )=
6
B. Peluang Dua Kejadian yang Saling Bebas
Kejadian A dan kejadian B disebut dua kejadian yang saling bebas jika
kejadian A tidak terpengaruh oleh kejadian B atau sebaliknya kejadian B
tidak terpengaruh oleh kejadian A (tidak saling mempengaruhi). Jika
kejadian A dan kejadian B saling bebas, maka berlaku:
P ( A B ) =P ( A ) P (B)
Sebaliknya, jika P ( A B ) P (A ) P( B) maka kejadian A dan
kejadian B tidak bebas.
Contoh:
Dua keping mata uang logam dilempar secara bersamaan sebanyak
satu kali. Kejadian A adalah kejadian munculnya sisi gambar pada mata
uang pertama, sedangkan kejadian B adalah kejadian munculnya sisi yang

3
sama untuk kedua mata uang logam itu. Apakah kejadian A dan kejadian B
merupakan dua kejadian yang saling bebas ?
Penyelesaian:
Ruang contoh percobaan ini adalah S = {(G, G), (G, A), (A, G), (A, A)},
n( S)=4
Kejadian A = {(G, G), (G, A)}, n( A)=2
n( A) 2 1
P ( A )= = =
n (S) 4 2
Kejadian B = {(G, G), (A, A)}, n( B)=2
n (B) 2 1
P (B)= = =
n( S) 4 2
Kejadian A B={ ( G , G ) } ,n ( A B )=1
n ( A B) 1
P ( A B)= =
n(S) 4

Dari hasil berlaku hubungan: P ( A B ) =P ( A ) P ( B )


1 1 1
=
4 2 2
Maka kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian yang saling
bebas.
VI. Kegiatan Pembelajaran
1. Model : Pembelajaran Kooperatif
2. Metode : diskusi, tanya jawab
VII. Kegiatan Pembelajaran:
STRUKTUR KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Pendahuluan Orientasi
(10 Menit) 1. Pembelajaran dimulai dengan 1. Siswa memberikan salam pada
memberi salam. Guru mengecek guru dan mempersiapkan buku
kehadiran siswa. pelajaran.
2. Guru mengingatkan siswa 2. Siswa mendengarkan dan
tentang materi peluang suatu menyimak dengan antusias.
kejadian
3. Guru menyampaikan bahwa 3. Siswa mendengarkan dan
topik yang akan dibahas hari ini menyimak penjelasan dari guru,
adalah peluang saling lepas dan serta menjawab pertanyaan
peluang saling bebas. yang guru berikan.
4. Guru menyampaikan tujuan 4. Siswa mendengarkan dan
pembelajaran yang ingin dicapai mencermati tujuan pem-

4
dalam pembelajaran kali ini. belajaran yang disampaikan
oleh guru.

Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan Siswa menjawab pertanyaan-
pancingan tentang peluang saling pertanyaan yang diberikan oleh
lepas dan peluang saling bebas. guru.

Motivasi
Guru menyampaikan manfaat dari Siswa mendengarkan dan men-
materi yang akan dipelajari dalam cermati penjelasan dari guru.
kehifupan sehari-hari dan untuk
materi selanjutnya.

Guru mengkondisikan siswa dalam Siswa membentuk kelompok


beberapa kelompok diskusi yang diskusi yang beranggotakan 4-5
heterogen dengan masing-masing orang.
kelompok terdiri dari 4-5 orang.
Kegiatan Inti Eksplorasi
1. Guru memberikan LKS kepada 1. Siswa mencermati LKS, serta
(60 Menit) masing-masing kelompok, serta membaca buku yang berkaitan
menjelaskan cara penggunaan- dengan peluang saling lepas dan
nya. peluang saling bebas. Siswa
bertanya kepada guru jika ada
hal yang kurang dipahami.
2. Guru memberikan kesempatan 2. Masing-masing kelompok ber-
kepada siswa untuk menemukan diskusi untuk memecahkan
dan memahami konsep/materi masalah dalam LKS.
dengan membaca buku dan
mengerjakan LKS.
3. Guru sebagai fasilitator ber- 3. Siswa tidak ragu meminta
keliling mengarahkan serta bantuan guru jika mengalami
memfasilitasi siswa atau kesulitan dalam pengerjaan
kelompok yang menemui per- LKS.
masalahan dalam diskusi.

Elaborasi
1. Guru meminta perwakilan salah 1. Salah satu perwakilan kelompok
satu kelompok untuk mempresentasikan hasil dis-
mempresentasikan hasil diskusi kusinya dalam kelompok di
dalam kelompoknya dan depan kelas, sementara
memberikan kesempatan bagi kelompok lain memberikan
kelompok lain untuk tanggapan, baik berupa
memberikan tanggapan. persetujuan maupun sanggahan.
2. Guru memberikan penguatan 2. Siswa termotivasi dengan
kepada kelompok yang aktif. penguatan yang diberikan oleh
guru.
Konfirmasi
1. Melalui tanya jawab, guru 1. Siswa mencermati dan men-

5
membahas hasil kerja siswa dengarkan pemaparan dari guru
mengenai peluang saling lepas dengan seksama.
dan peluang saling bebas. Guru
memberikan penegasan dan
kesimpulan dari hasil diskusi.
2. Guru memberikan kesempatan 2. Siswa bertanya jika ada materi
kepada siswa yang merasa yang kurang dipahami dan
kurang memahami materi yang mencermati penjelasan yang
disampaikan untuk bertanya. diperolehnya, baik dari guru
maupun siswa lainnya.
3. Guru mengajak siswa untuk 3. Siswa mengerjakan soal
mengerjakan latihan soal. tersebut sesuai dengan
kemampuannya.
4. Guru memberikan umpan balik 4. Siswa termotivasi untuk
positif dan penguatan dalam menjadi aktif dan partisipatif
bentuk lisan maupun tulisan. dalam mengikuti pembelajaran.
Guru memberikan motivasi
kepada siswa yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
Penutup 1. Guru meminta siswa membuat 1. Siswa membuat rangkuman dari
(10 menit) rangkuman dari pembelajaran pembelajaran hari ini.
hari ini dengan bantuan dari
guru.
2. Guru memberikan kuis untuk 2. Siswa menjawab mengerjakan
mengevaluasi hasil belajar hari soal-soal yang diberikan.
ini dan memberikan umpan
balik terhadap jawaban siswa.
3. Guru memberikan PR tentang 3. Siswa mencatat pekerjaan
peluang saling lepas dan rumah yang diberikan.
peluang saling bebas.

VIII. Penilaian
1. Penilaian proses belajar dilaksanakan pada saat
berlangsungnya proses belajar menagajar (form penilaian terlampir)
2. Penilaian Produk
Teknik : Quiz, LKS
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : (terlampir)
IX. Sumber dan Alat/Media Belajar
1. Sumber.
Cerdas Aktif Matematika untuk SMP Kelas
IX oleh Sudirman, Penerbit: Ganeca Exact.

6
Wajar, Ringkasan Materi dan Latihan Soal
kelas IX, Graha Pustaka Jakarta
2. Alat / Media
1. LKS
2. Spidol
X. Tugas Terstruktur
1. Dua dadu dilempar satu kali, berapakah peluang
munculnya mata dadu berjumlah 6 atau 12?
2. Dalam sebuah kotak terdapat 9 kartu yang diberi nomor
1, 2, 3,, 9. Selanjutnya diambil sebuah kartu dari kotak tersebut.
Berapakah peluang terambilnya kartu bernomor bilangan genap atau
bilangan prima?
3. Candra melakukan suatu percobaan melambungkan
sebuah mata uang logam 500 ruoiah dan sebuah dadu bersama-sama.
Berapakah peluang kejadian memperoleh hasil angka (A) dan kejadian
munculnya bilangan ganjil?
4. Andi mencoba melakukan suatu percobaan, yaitu
melambungkan sebuah mata uang 500 rupiah tiga kali. tentukan
peluang dari kejadian memperoleh dua gambar atau kejadian
memperoleh hasil yang sama pada tiga kali lambungan!
5. Peluang A dan B hidup 20 tahun lagi adalah 0,8 dan 0,9.
Tentukan peluang kedua orang tersebut meninggal 20 tahun lagi!
XI. Tugas Tidak Terstruktur
1. Jika peluang sebuah motor berhenti di jalan karena ban
bocor adalah 0, 35 dan karena busi kotor adalah 0,25. Tentukan
peluang kejadian motor berhenti di jalan!

7
Format penilaian proses pembelajaran.
No Aspek yang dipantau % Ket
Nama
. a b c d e f g h
1 Adipta Yasa I Putu
2 Agus Sugiarta Gede
3 Arista Dewi Ni Kadek
4 Ayu Mas Kartika Sari
5 Ayu Yuliani Ni
6 Buda Yasa Komang
7 Dwi Putri Ratnasari
8 Dyan Permana Putra Kadek
9 Indah Rina Safitri
10 Krisna Ary Ananda Dewa
11 Lisa Januar
12 M. Nur Rizal Kurnia
13 Muhammad Aditya
14 Muhammad Aldi
15 Nasrin Fahira
16 Raudhia Azhary Nurmadina
17 Resmini Luh
18 Ricky Pratama Putra Putu
19 Royhan Mochammad Iqbal
20 Sadia Gede
21 Siti Ermawati
22 Sumerta Dana Putu
23 I Nengah Purna Darmayasa
24 Yulihana Putri
25 Gede Widiyasa

Keterangan:
a. Keaktifan siswa dalam memberi dan menerima masukkan antara siswa
satu dengan yang lainnya.
b. Keaktifan siswa dalam memecahkan masalah.
c. Keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas atau soal-soal yang diberikan.
d. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru.
e. Inisiatif siswa dalam mengerjakan soal-soal ke depan kelas.
f. Inisiatif siswa dalam memberikan tanggapan terhadap jawaban siswa yang
lainnya.
g. Kerjasama dan hubungan antar siswa yang satu dengan yang lainnya.
h. Usaha dan motivasi siswa untuk mempelajari pelajaran yang diberikan.

Kisi-kisi tes akhir pertemuan ke-9


Aspek Kognitif Banyak
No. Indikator Keterangan
C1 C2 C3 Soal

8
1. Menghitung peluang kejadian 1
yang saling lepas (pengayaan).
2. Menghitung peluang kejadian 1
yang saling bebas (pengayaan).

Tes akhir pertemuan ke-9


A. Soal
1. Dua dadu dilantunkan sekali. Hitunglah:
a. Sajikan ruang sampel dalam tabel
b. Peluang munculnya mata dadu berjumlah 5 atau 7
c. Peluang munculnya dadu berjumlah 2 pada dadu pertama dan 3 pada
dadu kedua

B. Rubrik Penskoran
No Deskripsi Jawaban Skor
.
a. 1 2 3 4 5 6 10
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)
b. Misalkan: 2
Kejadian munculnya mata dadu berjumlah 5 = A
Kejadian munculnya mata dadu berjumlah 7 = B
Kejadian munculnya mata dadu berjumlah 5 atau 7 = C
Banyak kejadian A=n ( A )=4 5
Banyak ruang sampel S=n ( S ) =36
n (H ) 4 1
P ( A )= = =
n ( S ) 36 9
Banyak kejadian B=n ( B )=6 8
Banyak ruang sampel S=n ( S ) =36
n(H) 6 1
P (B)= = =
n ( S ) 36 6
1 1 5 10
P ( A atauB )=P(C)=P ( A )+ P ( B )= + =
9 6 18
b. Alternatif 1: 2
Misalkan:
Kejadian munculnya mata dadu 2 pada dadu pertama = A

9
Kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu kedua = B
Kejadian munculnya mata dadu 2 pada dadu pertama dan 3
pada dadu kedua = C
Banyak kejadian A=n ( A )=6 5
Banyak ruang sampel S=n ( S ) =36
n (H ) 6 1
P ( A )= = =
n ( S ) 36 6
Banyak kejadian B=n ( B )=6 8
Banyak ruang sampel S=n ( S ) =36
n(H) 6 1
P (B)= = =
n ( S ) 36 6
1 1 1 10
P ( A dan B )=P ( C )=P ( A ) . P ( B )= . =
6 6 36
c. Alternatif 2: 10
Lihatlah pada tabel bahwa irisan kejadian A dan
kejadian B terletak pada baris kedua dan kolom ketiga,
yaitu (2,3). Maka:
1
P ( A dan B )=P ( C )=
36
SKOR BENAR 30
100
NILAI = SKOR TOTAL

10
BAHAN AJAR

I. Standar Kompetensi
3. Memahami peluang kejadian sederhana.
II. Kompetensi Dasar
3.2. Menentukan peluang suatu kejadian sederhana.
III. Indikator
1. Menghitung peluang kejadian yang saling lepas (pengayaan).
2. Menghitung peluang kejadian yang saling bebas (pengayaan).
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
- Menghitung peluang kejadian yang saling lepas (pengayaan).
- Menghitung peluang kejadian yang saling bebas (pengayaan).

NAMA KELOMPOK:
1.
2.
3. ....
A. Petunjuk kerja
Diskusikan soal-soal berikut dengan anggota kelompok masing-
masing dan tulis jawaban dari masing-masing soal pada tempat yang telah
disediakan.
Jika ada yang kurang jelas tanyakan kepada guru
B. Soal
1. Ambil kartu yang ada di atas meja kemudian catat pada tabel kartu
apa saja yang terambil dengan menuliskan nomor kartunya pada kolom
merah atau hitam!
Kartu yang Terambil
No. Percobaan ke-
Merah Hitam
1 Percobaan ke-1
2 Percobaan ke-2
3 Percobaan ke-3
4 Percobaan ke-4
5 Percobaan ke-5
6 Percobaan ke-6
7 Percobaan ke-7
8 Percobaan ke-8
9 Percobaan ke-9
10 Percobaan ke-10

11
11 Percobaan ke-11
12 Percobaan ke-12
13 Percobaan ke-13
14 Percobaan ke-14
15 Percobaan ke-15
16 Percobaan ke-16
17 Percobaan ke-17
18 Percobaan ke-18
19 Percobaan ke-19
20 Percobaan ke-20
Misalkan:
Kejadian terambilnya kartu merah = A
Kejadian terambilnya kartu berangka ganjil = B
i. Ruang sampel ( S ) =
{ }
ii. Banyak ruang sampel = n ( S )=
iii. Banyak kejadian A=n ( A )=
iv. Banyak kejadian B=n ( B )=
banyak kejadian A n(A)
P ( A )= = = =
banyak ruang sampel n ( S )
banyak kejadian B n ( B)
P (B)= = = =
banyak ruang sampel n ( S )


P ( A )+ P ( B )= + = =P ( A atau B )=P( A B)

12
Diagram Venn:

Inilah yang disebut dengan kejadian saling lepas.


P ( A ) P ( B )= = =P ( A dan B ) =P( A B)

Diagram Venn:

A B

Inilah yang disebut dengan kejadian saling bebas.

13

Anda mungkin juga menyukai