Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENGAMATAN PENGARUH PH DAN SUHU TERHADAP KERJA ENZIM

KATALASE

NAMA : Maulana Tegar Danuputra


KELAS : 12 IPA 6
NOMER : 21
A. Judul Pengamatan
Pengaruh ph dan suhu terhadap kerja enzim katalase

B. Rumusan Masalah
1. Apakah ph dan suhu berpengaruh dalam cara kerja enzim katalase
2. Bagaimama pengaruh ph dan suhu dalam cara kerja enzim katalase

C. Tujuan
Mengetahui pengaruh ph dan suhu terhadap kerja enzim katalase

D. Landasan teori
1. A. Pengertian Enzim
Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk hidup. Karena
berperan sebagai katalis maka enzim dinamakan juga biokatalisator. Enzim dapat bertindak
sebagai katalis, yakni dapat mempercepat suatu reaksi kimia tanpa merubah reaksi kimia
tersebut.
B. Komponen enzim
Secara kimia enzim yang lengkap tersusun dari dua komponen, yaitu :
a. Bagian protein (apoenzim), yakni enzim yang tersusun atas protein, sifatnya labil
(mudah berubah), tidak tahan akan panas dan mudah terpengaruh oleh suhu dan tingkat
keasaman.
Misal : NAD+.

b. Bagian non protein


 Gugus prostetik adalah penyusun enzim yang terdiri dari senyawa organik dan
haem. (gugus prostetik yang mengandung zat besi).
 Ion anorganik adalah bagian penyusun enzim yang terdiri dari ion logam.
 Koenzim adalah bagian penyusun enzim yang terdiri atas molekul organik
kompleks. Misalnya NADH, FADH, Koenzim A dan ATP.

C. Cara kerja enzim


Cara kerja enzim menganut dua teori, yaitu :
a. Teori lock and key
Teori ini diungkapkan oleh Emil Fischer pada tahun 1890, berdasarkan kekhususan struktur
enzim yang hanya dapat berkaitan dengan jenis substrat tertentu yang memiliki struktur yang
pas dengan struktur enzim tersebut.
b. Teori induced fit

Teori ini dinyatakan oleh Daniel Koshland yang menyatakan bahwa enzim san sisi aktifnya
merupakan suatu struktur yang fleksibel. Pada struktur enzim ditemukan adanya suatu interaksi
dinamis yang dapat menyebabkan adanya perubahan pada struktur enzim tersebut.

D. Sifat-sifat enzim
Sifat enzim pada umumnya adalah sebagai berikut:
a. Enzim merupakan koloid
b. Enzim bekerja sebagai katalisator
c. Enzim bekerja secara spesifik (khusus)
d. Enzim dapat bekerja bolak-balik
e. Enzim bekerja pada suhu optimum (30°C – 40°C)
f. Enzim bekerja pada pH yang netral
g. Enzim dapat bekerja sebagai alat inhibitor

2. A. Enzim Katalase
Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim katalase. Enzim ini
merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme yang berada pada tulang, membran
mukosa, ginjal dan hati. Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan aktivitas kerjanya dapat
ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom. Enzim yang mengandung empat
gugus ini juga memiliki empat rantai polipeptida yang masing-masing bagian terdiri atas 500
lebih senyawa asam amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase juga terbentuk dari sebuah
cincin protoporphyrin dan mengandung atom besi tunggal. Adapun berat molekul yang terdapat
pada enzim ini adalah 118.054,25 gram/mol.

B. Fungsi dan peran


Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus tadi akan
membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen peroksida atau
H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup.
Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi
untuk mengatalis kandungan H202 tersebut. Peran enzim ini juga sebagai peroksidase yang
khusus untuk mereaksi dekomposisi hidrogen peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah
menjadi oksigen serta air. Untuk satu molekul hidrogen peroksida, enzim ini mampu
mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan
menjadi air. Hidrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi yang tengah
berjalan. Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam mengkatalis
senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya. Didalam sel-sel
tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta sangat rentan dengan adanya
peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih cepat
untuk menekan terhadap serangan oksidator hidrogen peroksida.

C. Kerja enzim katalase


Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati. Adakalanya jumlah enzim ini lebih meningkat
dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu kita perlu mengonsumsi bahan
makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak sehingga proses oksidasi yang dilakukan
oleh enzim katalase tidak mengecil.

3. Larutan H2O2
Hidrogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis
Jacquea Tenar pada tahun 1818.Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat
oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera diuraikan
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi
penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).Penguraian peroksida
(H2O2) ditandai dengan timbul nya gelembung.
Bentuk reaksi kimianya adalah:
2H2O2è2H2O(g) + O2(g)
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada tidak nya gelembung
merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara
merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan
peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi atau pun
pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30 0C)
dan suasana netral
E. Alat dan bahan
1. 10 buah tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Ekstrak hati ayam
4. Ekstrak jantung ayam
5. H2O2,KOH ATAU NaOH
6. Pembakaran spirtus
7. Penangas air dan korek api

F. Cara kerja
1. masukkan 2 ml ekstrak hati kedalam tabung reaksi + 2 mn H2O2 kemudian
amati perubahannya.
2. masukkan 2 ml ekstrak jantung kedalam tabung reaksi + 2 ml H2O2 kemudian
amati perubahnnya.
3. masukkan 2 ml ekstrak hati kedalam tabung reaksi + 2 ml HCl pekat + 2 ml H2O2
kemudian amati perubahannya.
4. masukkan 2 ml ekstrak jantung kedalam tabung reaksi + 15 tetes HCl pekat + 2 ml H2O2
dan amati perubahannya.
5. masuuka 2 ml ekstrak hati kedalam tabung reaksi + 15 tetes KOH/NaOH 25% + 2 ml
H2O2 kemudian amati perubahannya.
6. masukkan 2 ml ekstrak jantung kedalam tabung reaksi + 15 tetes KOH/NaOH 25% + 2 ml
H2O2 kemudian amati perubahannya.
7. masukkan 2 ml ekstrak hati kedalam tabung reaksi kemudian masukkan kedalam penangas air.
8. masukkan 2 ml ekstrak jantung ke dalam tabung reaksi kemudian masukkan
kedalam penangas air.
9. masukkan 2 ml ekstrak hati kedalam tabung reaksi kemudian tabung dimasukkan
kedalam penangas air yang berisi air es + 2 ml H2O2 dan amati perubahannya.
10. masukkan 2 ml ekstral jantung kedalam tabung reaksi kemudian tabung dimasukkan
ke dalam penangas air yang berisi air es + 2 ml H2O2 dan amati perubahannya.
11. setiap selesai satu perlakuan, nyalakan korek api, letakkan disetiap mulut tabung
reaksi, kemudian amati perubahannya.
12. Tabel Pengamatan
NO PEMBEDA PERUBAHAN PERUBAHAN
GELUMBUNGAN NYALA API
GAS
1. Ekstrak hati +H2O2 +4 +4
2. Ektrak jantung +2 +2
3. Ekstrak hati +HCL +H2O2 +1 -
4. Ekstrak jantung+HCL+H2O2 - -
5. Ektrak hati +KOH/NaOH+H2H2 +2 +1
6. Ekstrak hati +KOH/NaOH+H2O2 +1 -
7. Ekstrak hati +air panas +H202 +1 -
8. Ekstrak jantung +air panas +H2OH - -
9. Ekstrak +air es+H2O2 +2 +2

Anda mungkin juga menyukai