Agama atau ad-Din terdiri dari akidah, ibadah dan hukum yang
disyariahkan oleh Allah untuk mengatur dan menata hubungan
manusia dengan Tuhannya dan mengelola hubungan antar
manusia di mana dengan hukum itu Allah bermaksud untuk
membangun dan menetapkan agama dalam jiwa manusia dengan
cara mengikuti hukum syariah dan menjauhi perilaku dan perkatan
yang dilarang syariah
Maksud Dan Tujuan Syariah Islam
Menjaga Jiwa
Memelihara jiwa ialah memelihara hak untuk hidup secara terhormat agar
manusia terhindar dari pembunuhan, penganiayaan baik fisik maupun
psikis, fitnah, caci maki dan perbuatan lainnya.
Menjaga jiwa, juga termasuk bagian dari 5 hal yang primer, dan agama
tidak akan bisa tegak, jika tidak ada jiwa-jiwa yang menegakkannya.
Kalau kita ingin menegakkan agama, artinya, kita harus menjaga jiwa-jiwa
yang akan menegakkan din ini.
Orientasi dari seluruh sangsi yang diberikan adalah akan dapat membawa
ketenangan dan kenyamanan hidup bermasyarakat dan bernegara.
Maksud Dan Tujuan Syariah Islam
Melindungi akal
Melindungi akal
Betapa sangat luar biasa fungsi akal bagi manusia, oleh karena itu
kehadiran risalah Islam di antaranya untuk menjaga dan
memelihara agar akal tersebut tetap berfungsi, sehingga manusia
bisa menjalankan syariat Allah dengan baik dan benar dalam
kehidupan ini. Demikian pula, agar manusia dapat
mempertahankan eksistensi kemanusiaannya, karena memang
akallah yang membedakan manusia dengan makhluk-makhluk
Allah yang lain.
Melindungi harta
Yakni dengan membuat aturan yang jelas untuk bisa menjadi hak setiap
orang agar terlindungi hartanya di antaranya dengan menetapkan hukum
potong tangan bagi pencuri. “Laki yang mencuri dan perempuan yang
mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang
mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana” (Qs. Al Maa-idah, 5:38). Juga peringatan keras
sekaligus ancaman dari Allah SWT bagi mereka yang memakan harta
milik orang lain dengan zalim, “Sesungguhnya orang-orang yang
memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan
api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang
menyala-nyala (neraka Jahannam) (QS. An Nisaa, 4:10).