0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
168 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang lembaga-lembaga sertifikasi halal di Korea seperti Korea Muslim Federation Halal Committee, Halal Korea Co., Korea Halal Industry Association, Korean Halal Association, Korea Halal Export Association, dan Korea Halal Center. Juga membahas perkembangan industri halal di Korea yang tumbuh sekitar 12-15% per tahun beserta upaya pemerintah Korea dalam mempromosikan pariwisata halal.
Dokumen tersebut membahas tentang lembaga-lembaga sertifikasi halal di Korea seperti Korea Muslim Federation Halal Committee, Halal Korea Co., Korea Halal Industry Association, Korean Halal Association, Korea Halal Export Association, dan Korea Halal Center. Juga membahas perkembangan industri halal di Korea yang tumbuh sekitar 12-15% per tahun beserta upaya pemerintah Korea dalam mempromosikan pariwisata halal.
Dokumen tersebut membahas tentang lembaga-lembaga sertifikasi halal di Korea seperti Korea Muslim Federation Halal Committee, Halal Korea Co., Korea Halal Industry Association, Korean Halal Association, Korea Halal Export Association, dan Korea Halal Center. Juga membahas perkembangan industri halal di Korea yang tumbuh sekitar 12-15% per tahun beserta upaya pemerintah Korea dalam mempromosikan pariwisata halal.
1. Korea Muslim Federation (KMF) Halal Committee KMF merupakan organisasi islam di Korea Selatan yang menjadi induk umat muslim yang sudah diakui oleh pemerintah sekitar. Salah satu tugas yang dimiliki oleh KMF adalah mengatur segala hal terkait dengan halal dan haram. Oleh karena itu, KMF membentuk sebuah badan yang disebut Korea Muslim Federation Halal Committee yang bertugas memberikan sertifikasi halal untuk bisnis makanan di korea baik restoran maupun pemasok daging. Sertifikasi yang dikeluarkan oleh KMF Halal Committee sudah diakui Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) dan World Halal Food Council (WHFC).
Gambar 1. Contoh Sertifikat Halal KMF
2. Halal Korea Co. dan Korea Halal Industry Association Halal Korea Co. bersama dengan Korea Halal Industry Association merupakan penyedia layanan jasa konsultasi terkait dengan apa yang dimaksud dengan halal. Halal Korea Co. bersama dengan Korea Halal Industry Association juga melakukan berbagai pameran sertifikasi halal bagi para pelaku usaha yang ingin mengetahui sertifikasi halal tingkat global. Halal Korea Co. bersama dengan Korea Halal Industry Association memiliki hubungan yang baik dengan JAKIM sehingga semakin dipercaya oleh pengusaha lokal.
3. Korean Halal Association (KOHAS)
Korean Halal Association (KOHAS) merupakan sebuah institusi non- profit dan non-government organization (NGO) Korea Selatan yang berbasis di ibukota Seoul. Didirikan sejak tahun 2013 dan mengemban tugas sebagai penyedia layanan akreditasi produk-produk halal yang sesuai dengan syariat islam. Berdasarkan penuturan Presiden KOHAS, Kim Hyun-Joong, KOHAS berencana untuk mulai membentuk sebuah landasan baru bagi para pengusaha lokal yang membutuhkan segala informasi mengenai logistik, distribusi, dan sertifikasi produk halal. Selain itu untuk menjadi sebuah lembaga sertifikasi halal secara global yang terakreditasi. KOHAS juga akan menyediakan beberapa rencana seperti : 1. Program training, 2. Fasilitas riset, hingga 3. Mendatangkan para ahli
4. Korea Halal Export Association
Pemerintah Korea Selatan semakin giat merancang sejumlah kebijakan khusus agar dapat mempromosikan produk halalnya. Didukung dengan terus meningkatnya profit daripada pasar halal global juga. Korea Halal Expoert Association (KOHEA) dibentuk untuk memberikan sejumlah dukungan sistem eskpor mandiri bagi para pengusaha lokal yang ingin mulai memasuki persaingan bisnis dalam pasar global melalui sejumlah proyek tertentu. Beberapa proyek yang telah dikerjakan oleh KOHEA adalah sebagai berikut : 1. Promosi dan pemsaran produk secara online 2. Layanan konsultasi jasa ekspor 3. Melakukan evaluasi dan survey terkait tren pasar 4. Membuat pertemuan terkait strategi ekspor produk halal 5. Memberikan pelatihan mengenai sertifikasi dan ekspor produk halal 6. Memberikan dukungan bagi bisnis pameran
5. Korea Halal Center (KHC)
Merupakan organisasi non-profit memberikan pelayanan sertifikasi halal yang telah diresmikan oleh Ministry of Food and Drug Safety Korea untuk beroperasi. KHC ini memiliki peran sebagai Lembaga pengontrol dan riset yang berafiliasi dengan Incheon Islamic Center Korea. KHC memiliki tujuan utama yaitu untuk memastikan bahwa setiap perusahaan di Korea Selatan mampu mengadopsi, menerapkan dan memathui persyaratan sistem standarisasi halal secara kredibel.
6. Specialized Halal Food Agency Korea Selatan
Specialized Halal Food Agency Korea Selatan berfokus pada analisis standarisasi makanan halal di sejumlah negara yang mayoritas muslim dan akan menyediakan fasilitas panduan resmi bagi pada pengusaha local dari negara Korea Selatan mengenai tata cara bagaimana mendapatkan sertifikasi makanan halal. Specialized Halal Food Agency Korea Selatan merupakan bentuk penerapan sertifikasi halal oleh UEA yang direalisasikan pada negara Korea Selatan, dengan tujuan agar produk-produk pertanian asal Korea Selatan dapat dinikmati oleh masyarakat UEA secara keseluruhan. Specialized Halal Food Agency Korea Selatan diresmikan oleh MAFRA Korea di bawah naungan KFRI. MAFRA memiliki rencana agar dapat melaksanakan pengoperasian Rumah Potong Hewan (RPH) khusus untuk daging ayam dan sapi agar memiliki sertifikat halal yang akan dipantau oleh satuan tugas dari KFRI dan KMF.
Specialized Halal Food Agency Korea Selatan memiliki beberapa fungsi,
yaitu :
1. Mengembangkan dan menyebarkan kriteria standarisasi dan sertifikasi
makanan di Korea Selatan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan industri local 2. Mengoperasikan berbagai macam sistem sertifikasi pangan untuk melindungi konsumen dan produsen 3. Membantu industri pangan local untuk memasuki pasar halal global dengan cara menyediakan informasi mengenai standarisasi makanan halal, penelitian dan pengembangan, hingga dukungan khusus bagi kalangan industri 4. Mengembangkan studi terkait sistem standarisasi dan setifikasi makanan halal global 5. Mengembangkan teknologi halal food screening system sebagai strategi khusus untuk mempercepat ekspor makanan halal
B. Perkembangan Industri Halal di Korea
Pengetahuan dan kesadaran akan produk halal menjadikan pertumbuhan industri halal semakin meningkat (Rahman et al. 2011; Hamdan et al. 2013). Meningkatnya industri halal tersebut, memunculkan wisata halal (halal tourism) sebagai fenomena baru (Samori et al. 2016). Industri halal di Korea sendiri tumbuh 12-15 persen per tahun. Wisatawan muslim mancanegara di Korea Selatan mengalami peningkatan. Khususnya dari negara Malaysia dan Indonesia (Han et al. 2018). Tingkat pertumbuhan rata-rata selama tahun 2010 hingga 2014 sebesar 21.1 persen (Malaysia) dan 21.6 persen (Indonesia) (Korean Tourism Organisation, 2015). Diharapkan juga sektor pariwisata yang baru muncul ini akan menghasilkan lebih dari 80 ribu pekerjaan yang secara langsung atau tidak langsung terkait dengan wisata halal di Korea Selatan (Han et al. 2018). Meningkatnya wisatawan asing ke Korea Selatan sejak munculnya fenomena “hallyu wave” atau korean wave. Hallyu wave yang mengemuka sebagai budaya Korea seperti K-Pop, drama Korea, fashion, dan kuliner menjadikan negara tersebut pusat perhatian di Asia dan beberapa kawasan di dunia. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta percepatan mobilitas penduduk dunia, membuat Korea memanfaatkan peluang globalisasi untuk menguatkan nilai-nilai budaya dan produk budayanya sebagai upaya menarik investasi dan memperluas pasar pariwisata dalam negeri. Negara- negara yang berpenduduk mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia terdampak dari Korean Wave. Pemerintah Korea selatan menerapkan wisata halal dengan melakukan koordinasi antara Korea Tourism Organisation (KTO), Korean Muslim Federation (KMF), dan Korean Halal Association (KHA). Korea Halal Association (KHA) berperan penting dalam industri pariwisata halal Korea Selatan. KHA merupakan sebuah asosiasi di Korea Selatan yang menyediakan layanan sertifikasi, konsultasi, promosi dan berbagai macam kegiatan mengenai industri halal. KHA juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran warga dan meluruskan kesalahpahaman tentang industri halal di Korea. Sasaran KHA tidak hanya bagi warga umum saja tetapi juga para pelaku bisnis. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan KHA berupa festival, pameran, maupun konferensi tingkat internasional. Strategi promosi halal tourism di Korea Selatan juga pernah dilakukan secara tidak langsung melalui media film dan drama. Pada beberapa adegan singkat pada film atau drama tersebut memperlihatkan sosok seorang muslimah yang memakai hijab dan cadar. Melalui tayangan seperti ini, Korea Selatan seakan-akan menjelaskan bahwa warga Korea Selatan menerima kehadiran orang muslim. Media massa mencatat, perkembangan pariwisata Korea Selatan yang ramah muslim. Hongdae, Cheongdam, dan Gangnam merupakan beberapa daerah yang cukup mengemuka sebagai destinasi wisata muslim. Pada ketiga daerah tersebut banyak bermunculan restoran bersertifikat halal dan pusat perbelanjaan yang dilengkapi dengan tempat ibadah yang memudahkan wisatawan mengerjakan shalat. Selain itu, Korea Selatan juga mengenalkan aplikasi digital bernama “Halal Korea”. Aplikasi ini didesain untuk memudahkan wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea. Aplikasi ini menyediakan beberapa fitur antara lain Salah, Qibla, Travel, Community, Scans, Restaurant, dan Market. Pada fitur ‘Salah’, pengunjung dapat mengetahui informasi tentang waktu salat dan dengan bantuan google maps, fitur ini mampu menunjukkan lokasi masjid terdekat. Kelebihan fitur ‘Salah’ adalah wisatawan dapat mendengarkan lantunan ayat suci Alquran dengan lengkap. Aplikasi “Halal Korea” memungkinkan wisatawan bertemu dengan sesama wisatawan Muslim lain yang juga sedang berkunjung ke Korea melalui fitur ‘Community’.