Anda di halaman 1dari 5

Reka Firwayani 240310160003

Bahrun Bakhtiar 240310160027


Firman Risnayadi 240310160028
Raissa Ariany Putri 240310160032

SERTIFIKASI HALAL NEGARA KOREA

A. Instansi Sertifikasi Halal di Korea


1. Korea Muslim Federation (KMF) Halal Committee
KMF merupakan organisasi islam di Korea Selatan yang menjadi induk
umat muslim yang sudah diakui oleh pemerintah sekitar. Salah satu tugas yang
dimiliki oleh KMF adalah mengatur segala hal terkait dengan halal dan haram.
Oleh karena itu, KMF membentuk sebuah badan yang disebut Korea Muslim
Federation Halal Committee yang bertugas memberikan sertifikasi halal untuk
bisnis makanan di korea baik restoran maupun pemasok daging. Sertifikasi
yang dikeluarkan oleh KMF Halal Committee sudah diakui Jabatan Kemajuan
Islam Malaysia (JAKIM) dan World Halal Food Council (WHFC).

Gambar 1. Contoh Sertifikat Halal KMF


2. Halal Korea Co. dan Korea Halal Industry Association
Halal Korea Co. bersama dengan Korea Halal Industry Association
merupakan penyedia layanan jasa konsultasi terkait dengan apa yang
dimaksud dengan halal. Halal Korea Co. bersama dengan Korea Halal
Industry Association juga melakukan berbagai pameran sertifikasi halal bagi
para pelaku usaha yang ingin mengetahui sertifikasi halal tingkat global.
Halal Korea Co. bersama dengan Korea Halal Industry Association memiliki
hubungan yang baik dengan JAKIM sehingga semakin dipercaya oleh
pengusaha lokal.

3. Korean Halal Association (KOHAS)


Korean Halal Association (KOHAS) merupakan sebuah institusi non-
profit dan non-government organization (NGO) Korea Selatan yang berbasis
di ibukota Seoul. Didirikan sejak tahun 2013 dan mengemban tugas sebagai
penyedia layanan akreditasi produk-produk halal yang sesuai dengan syariat
islam. Berdasarkan penuturan Presiden KOHAS, Kim Hyun-Joong, KOHAS
berencana untuk mulai membentuk sebuah landasan baru bagi para pengusaha
lokal yang membutuhkan segala informasi mengenai logistik, distribusi, dan
sertifikasi produk halal. Selain itu untuk menjadi sebuah lembaga sertifikasi
halal secara global yang terakreditasi. KOHAS juga akan menyediakan
beberapa rencana seperti :
1. Program training,
2. Fasilitas riset, hingga
3. Mendatangkan para ahli

4. Korea Halal Export Association


Pemerintah Korea Selatan semakin giat merancang sejumlah kebijakan
khusus agar dapat mempromosikan produk halalnya. Didukung dengan terus
meningkatnya profit daripada pasar halal global juga. Korea Halal Expoert
Association (KOHEA) dibentuk untuk memberikan sejumlah dukungan sistem
eskpor mandiri bagi para pengusaha lokal yang ingin mulai memasuki persaingan
bisnis dalam pasar global melalui sejumlah proyek tertentu.
Beberapa proyek yang telah dikerjakan oleh KOHEA adalah sebagai berikut :
1. Promosi dan pemsaran produk secara online
2. Layanan konsultasi jasa ekspor
3. Melakukan evaluasi dan survey terkait tren pasar
4. Membuat pertemuan terkait strategi ekspor produk halal
5. Memberikan pelatihan mengenai sertifikasi dan ekspor produk halal
6. Memberikan dukungan bagi bisnis pameran

5. Korea Halal Center (KHC)


Merupakan organisasi non-profit memberikan pelayanan sertifikasi halal
yang telah diresmikan oleh Ministry of Food and Drug Safety Korea untuk
beroperasi. KHC ini memiliki peran sebagai Lembaga pengontrol dan riset yang
berafiliasi dengan Incheon Islamic Center Korea. KHC memiliki tujuan utama
yaitu untuk memastikan bahwa setiap perusahaan di Korea Selatan mampu
mengadopsi, menerapkan dan memathui persyaratan sistem standarisasi halal
secara kredibel.

6. Specialized Halal Food Agency Korea Selatan


Specialized Halal Food Agency Korea Selatan berfokus pada analisis
standarisasi makanan halal di sejumlah negara yang mayoritas muslim dan akan
menyediakan fasilitas panduan resmi bagi pada pengusaha local dari negara Korea
Selatan mengenai tata cara bagaimana mendapatkan sertifikasi makanan halal.
Specialized Halal Food Agency Korea Selatan merupakan bentuk penerapan
sertifikasi halal oleh UEA yang direalisasikan pada negara Korea Selatan, dengan
tujuan agar produk-produk pertanian asal Korea Selatan dapat dinikmati oleh
masyarakat UEA secara keseluruhan. Specialized Halal Food Agency Korea
Selatan diresmikan oleh MAFRA Korea di bawah naungan KFRI. MAFRA
memiliki rencana agar dapat melaksanakan pengoperasian Rumah Potong Hewan
(RPH) khusus untuk daging ayam dan sapi agar memiliki sertifikat halal yang
akan dipantau oleh satuan tugas dari KFRI dan KMF.

Specialized Halal Food Agency Korea Selatan memiliki beberapa fungsi,


yaitu :

1. Mengembangkan dan menyebarkan kriteria standarisasi dan sertifikasi


makanan di Korea Selatan untuk meningkatkan kualitas dan
kemampuan industri local
2. Mengoperasikan berbagai macam sistem sertifikasi pangan untuk
melindungi konsumen dan produsen
3. Membantu industri pangan local untuk memasuki pasar halal global
dengan cara menyediakan informasi mengenai standarisasi makanan
halal, penelitian dan pengembangan, hingga dukungan khusus bagi
kalangan industri
4. Mengembangkan studi terkait sistem standarisasi dan setifikasi
makanan halal global
5. Mengembangkan teknologi halal food screening system sebagai
strategi khusus untuk mempercepat ekspor makanan halal

B. Perkembangan Industri Halal di Korea


Pengetahuan dan kesadaran akan produk halal menjadikan pertumbuhan
industri halal semakin meningkat (Rahman et al. 2011; Hamdan et al. 2013).
Meningkatnya industri halal tersebut, memunculkan wisata halal (halal
tourism) sebagai fenomena baru (Samori et al. 2016). Industri halal di Korea
sendiri tumbuh 12-15 persen per tahun. Wisatawan muslim mancanegara di
Korea Selatan mengalami peningkatan. Khususnya dari negara Malaysia dan
Indonesia (Han et al. 2018). Tingkat pertumbuhan rata-rata selama tahun 2010
hingga 2014 sebesar 21.1 persen (Malaysia) dan 21.6 persen (Indonesia)
(Korean Tourism Organisation, 2015). Diharapkan juga sektor pariwisata yang
baru muncul ini akan menghasilkan lebih dari 80 ribu pekerjaan yang secara
langsung atau tidak langsung terkait dengan wisata halal di Korea Selatan
(Han et al. 2018).
Meningkatnya wisatawan asing ke Korea Selatan sejak munculnya
fenomena “hallyu wave” atau korean wave. Hallyu wave yang mengemuka
sebagai budaya Korea seperti K-Pop, drama Korea, fashion, dan kuliner
menjadikan negara tersebut pusat perhatian di Asia dan beberapa kawasan di
dunia. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta percepatan
mobilitas penduduk dunia, membuat Korea memanfaatkan peluang globalisasi
untuk menguatkan nilai-nilai budaya dan produk budayanya sebagai upaya
menarik investasi dan memperluas pasar pariwisata dalam negeri. Negara-
negara yang berpenduduk mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia
terdampak dari Korean Wave.
Pemerintah Korea selatan menerapkan wisata halal dengan melakukan
koordinasi antara Korea Tourism Organisation (KTO), Korean Muslim
Federation (KMF), dan Korean Halal Association (KHA). Korea Halal
Association (KHA) berperan penting dalam industri pariwisata halal Korea
Selatan. KHA merupakan sebuah asosiasi di Korea Selatan yang menyediakan
layanan sertifikasi, konsultasi, promosi dan berbagai macam kegiatan
mengenai industri halal. KHA juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran
warga dan meluruskan kesalahpahaman tentang industri halal di Korea.
Sasaran KHA tidak hanya bagi warga umum saja tetapi juga para pelaku
bisnis. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan KHA berupa festival,
pameran, maupun konferensi tingkat internasional.
Strategi promosi halal tourism di Korea Selatan juga pernah dilakukan
secara tidak langsung melalui media film dan drama. Pada beberapa adegan
singkat pada film atau drama tersebut memperlihatkan sosok seorang
muslimah yang memakai hijab dan cadar. Melalui tayangan seperti ini, Korea
Selatan seakan-akan menjelaskan bahwa warga Korea Selatan menerima
kehadiran orang muslim. Media massa mencatat, perkembangan pariwisata
Korea Selatan yang ramah muslim. Hongdae, Cheongdam, dan Gangnam
merupakan beberapa daerah yang cukup mengemuka sebagai destinasi wisata
muslim. Pada ketiga daerah tersebut banyak bermunculan restoran
bersertifikat halal dan pusat perbelanjaan yang dilengkapi dengan tempat
ibadah yang memudahkan wisatawan mengerjakan shalat. Selain itu, Korea
Selatan juga mengenalkan aplikasi digital bernama “Halal Korea”. Aplikasi ini
didesain untuk memudahkan wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea.
Aplikasi ini menyediakan beberapa fitur antara lain Salah, Qibla, Travel,
Community, Scans, Restaurant, dan Market. Pada fitur ‘Salah’, pengunjung
dapat mengetahui informasi tentang waktu salat dan dengan bantuan google
maps, fitur ini mampu menunjukkan lokasi masjid terdekat. Kelebihan fitur
‘Salah’ adalah wisatawan dapat mendengarkan lantunan ayat suci Alquran
dengan lengkap. Aplikasi “Halal Korea” memungkinkan wisatawan bertemu
dengan sesama wisatawan Muslim lain yang juga sedang berkunjung ke Korea
melalui fitur ‘Community’.

Anda mungkin juga menyukai