ORGANISASI BERINTEGRITAS
KELOMPOK 10 :
1. RIZKE NOFITRIYENI
2. ROSALIA CLAUDIA LUCVI
3. SAYYIDA NABILA
4. SEKAR RANI SALSABILA
Apa yang dimaksud dengan Iklim Etika dan Organisasi Berintegritas ?
1) Nilai dan komitmen yang masuk akal dan secara jelas dikomunikasikan
• Nilai dan komitmen ini mencerminkan kewajiban organisasi. Pegawai
dari berbagai tingkatan menerima nilai dan komitmen tersebut dengan
sungguh-sungguh, merasa bebas untuk mendiskusikannya, dan
memahami pentingknya dalam praktisi. Hal ini bukan berarti semuanya
sudah jelas sehingga tidak ambiguitas dan konflik. Namun selalu ada
keinginan untuk mencari solusi yang sesuai dengan kerangka nilai
tersebut.
2) Pimpinan organisasi secara pribadi memiliki komitmen, dapat
dipercaya, dan bersedia untuk melakukan tindakan atas nilai-nilai
yang mereka pegang
• Mereka tidak sekedar juru bicara. Mereka bersedia untuk
memeriksa keputusannya sesuai dengan nilai-nilai tesebut.
Konsistensi merupakan bagian penting dari kepemimpinan.
Ceramah berkepanjangan dan tidak jelas tentang nilai-nilai
perusahaan hanya memancing ketidak-percayaan pegawai dan
penolakan terhadap program. Pada saat yang sama pemimpin
harus mengambil tanggung jawab untuk membuat keputusan
yang sulit ketika terjadi konflik antara kewajiban etika.
1) Nilai-nilai yang digunakan terintegritas dalam proses pengambilan keputusan manajemen dan tercermin
dalam kegiatan-kegiatan penting organisasi
• Penyusunan rencana, penetapan sasaran, pencarian kesempatan, alokasi sumber daya, pengumpulan dan
komunikasi informasi, pengukuran kinerja, dan pengembangan SDM.
2) Sistem dan struktur organisasi mendukung dan menguatkan nilai-nilai organisasi
• Sistem pelaporan dibuat untuk memungkinkan dilakukannya check and balance untuk mendukung
pertimbangan yang objektif dalam pengambilan keputusan. Penilaian kinerja memperhatikan cara kerja dan
hasil kerja.
3) Seluruh manajer memiliki ketrampilan pengambilan keputusan, pengetahuan dan kompetensi yang
dibutuhkan untuk membuat keputusan yang berbasis etika setiap hari
• Berpikir dan memiliki kesadaran etika harus menjadi bagian dari perlengkapan mental seorang manajer.
Pendidikan etika biasanya merupakan bagian dari proses.
Dampak Organisasi yang Berintegritas terhadap Akuntan Profesional