Anda di halaman 1dari 2

1. Apa yang dimaksud dengan al-kulliyatul al-khamsah?

Kata al-kulliyatul al-khamsah, terdiri dari dua kata yaitu al-kulliyatu dan al-khamsah. Al-
kulliyatu artinya prinsip dasar, sedangkan al-khamsah berarti lima, jadi al-kulliyatu al-
khamsah berarti lima prinsip dasar hukum Islam. Dalam istilah ushul fiqih, kata al-kulliyatu
al-khamsah sering disebut dengan maqashid al-khamsah (lima tujuan) dan al-dharuriyyat al-
khamsah (lima kepentingan yang vital). Maka dapat disimpulkan bahwa al-kulliyatu al-
khamsah berarti lima prinsip dasar hukum Islam yang bertujuan mewujudkan kemaslahatan
(al-maslahat), dan apabila hal ini tidak ada maka akan muncul kerusakan (mafsadat).
2. Cari referensi judul tersebut sebanyak-banyaknya.
 Jumhur ulama' berpendapat bahwa urutan al-kulliyatu al-khamsah adalah al-din
(agama), al-nafs (jiwa), al-'aql (akal), al-nasl (keturunan) dan al-mal (harta).
 Al-kulliyatu al- khamsah adalah lima prinsip dasar hukum Islam yang
bertujuan mewujudkan kemaslahatan (al-maslahat), dan apabila hal ini tidak
ada maka akan muncul kerusakan (mafsadat).
Lima prinsip dasar hukum Islam tersebut yaitu Menjaga agama (hifzhu al-
din), Menjaga jiwa (hifzhu al-nafs), Menjaga akal (hifzhu al-‘Aql), Menjaga
keturunan (hifzhu al-nasl), dan Menjaga harta (hifzhu al-mal).
Sumber utama dan pokok agama Islam adalah Al-Qur`an yang berisi akidah,
ibadah, dan akhlak. Sebagai sumber ajaran Islam, Al-Qur`an tidak
menjabarkan hukum dan aturan-aturan di dalamnya secara rinci terutama yang
berkaitan dengan ibadah dan muamalah.
Hanya 368 ayat yang terkait dengan aspek hukum. Hal ini berarti bahwa
sebagian besar permasalahan yang terkait dengan hukum Islam dalam Al-
Qur`an hanya diberikan dasar dan prinsipnya saja.
Sumber : https://www.markombur.com/2022/09/pengertian-al-kulliyatul-al-
khamsah-dan.html
 Pandangan Islam, Ada satu istilah yang disebut dengan Kulliyat Khamsah atau
Maqashid Syari’ah konsep ini dikemukakan oleh seorang ulaama bernama
Asy-Syatibi. Maqashid sendiri berasal dari kata maqshad yang berarti tujuan
atau target. Menurut Imam Asy-Syatibi, ada lima bentuk Maqashid Syariah.
Lima bentuk ini disebut juga sebagai lima prinsip umum atau kulliyat al-
khamsah. Ada lima hal yang semestinya diupayakan manusia yaitu hifdzu ad-
din (menjaga agama), hifdzu an-nafs (menjaga diri), hifdzu an-nasl (menjaga
keturunan), hifdzu al-maal (menjaga harta), hifduz al-biah (menajaga
lingkungan).
Lima prinsip dari maqashid syariah ini saling terkait satu sama lain, terlebih
dalam konteks menjaga diri perempuan. Allah mengatur dengan sangat
sempurna demi terwujudnya kemaslahatan manusia.
Muslimah (perempuan), secara seimbang, berkewajiban untuk melakukan
beberapa perintah. Mereka dianjurkan menahan pandangan dan menjaga
kemaluannya. Menjaga pandangan (ghaddu al-bashar) dan menjadi tanggung
jawab utama yang disebut sebab awal mula dari segala maksiat datangnya dari
pandangan. Anjuran kedua, yakni menjaga kemaluan karena dari dosa/
maksiat pandangan bisa melahirkan dosa besar lain yang akan menciderai diri
sendiri juga orang lain yang pada akhirnya akan merusak fungsi otak. Anjuran
ketiga, yakni menjaga martabat dan hak hak perempuan. Definisi dari menjaga
keturunan itu sendiri adalah memberikan perlindungan terhadap keluarga.
Anjuran keempat yaitu hifdzul mal, menurut Imam Al-Ghazali, harta yang
halalan thayyibah dapat menolong seorang hamba untuk menjadi “sa’idun fi
dunya wa sa’idun fil akhira” (bahagia di dunia dan bahagia pula di akhirat),
sebaliknya harta yang diperoleh dengan cara bathil, maka akan mengakibatkan
“sakiyun fi dunya wa sakiyun fil akhirah” (derita di dunia dan derita pula
diakhirat). Di sinilah letak penting dan hikmahnya Hifdzu Mal (Melindungi
Harta). Anjuran kelima atau Terakhir adalah menjaga lingkungan, pada zaman
sekarang menjaga lingkungan menjadi komponen yang sangat penting,
memandang kondisi lingkungan sangat menentukan ekosistem kehidupan.
Sumber : https://unida.ac.id/artikel/narasi-maqosid-syariah
3. Contoh Al-kulliyatu al- khamsah di lingkungan sekitar?
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari contohnya menunaikan shalat 5 waktu dengan
sempurna sebagai upaya melaksanakan rukun islam, membantu orang yang kurang
mampu, menjaga akal dengan belajar agama serta belajar dengan rajin, dan menjaga
lisan dari ucapan yang tidak baik.
Sedangkan, contoh orang yang tidak menerapkan al-kulliyatu al-khamsah adalah suka
mencontek, pedagang yang curang, suka berkata kasar, tidak rajin shalat, serta tidak
menghargai teman-temannya.
4. Penyebab dari contoh yang diambil?
Penyebab orang menerapkan al-kulliyatu al-khamsah adalah orang tersebut yakin
adanya Allah sehingga ia melaksanakan apa yang diperintahkan serta menjauhi apa
yang dilarang.
Sedangkan, orang yang tidak menerapkan al-kulliyatu al-khamsah bisa jadi terjadi
karena faktor lingkungan yang kurang mendukung, factor ekonomi, dll. Sehingga
orang tersebut mudah terhasut oleh bisikan setan.

Anda mungkin juga menyukai