• huquq merupakan jamak dari haqq yang berarti kebenaran, nyata, kepastian (al-thubut), hak,
tuntutan (al-nasib wa al-haz), kewajiban, dan tanggung jawab (al-wujub, al-mas’uliyyah).
• Secara terminologi haqq mempunyai dua pengertian utama, yaitu:
1) merupakan sekumpulan kaidah yang mengatur hubungan antara manusia baik yang
berkaitan dengan perorangan maupun harta benda; 2) merupakan kewenangan
atau kekuasaan atas sesuatu atau sesuatu yang wajib bagi seseorang untuk orang lain
• terdapat dua dimensi dari huquq, yaitu
• pertama, hak dan tanggung jawab yang menyiratkan bahwa meskipun individu tersebut
diakui memiliki hak eksklusif (ikhstisas hajiz) yang menetapkan otoritas (sultah), dia tetap
memiliki tanggung jawab dan kewajiban (al-wujub);
• kedua, tuntutan hak harus diarahkan pada nilai-nilai yang lebih tinggi seperti keadilan (‘adl),
kebenaran (ihsan) dan kebaikan umum (mashlahah)
NEXT..
• Dalam kaitannya dengan maqashid syariah, Islam merupakan agama dengan konsepsi
rahmatan lil alamin untuk menciptakan tata kehidupan dunia yang damai dan penuh kasih
saying
• “Dan tiadalah Kami mengutus kamu Muhammad, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam”. (Q.S. al-Anbiya’ [21] : 107)
• sebagaimana yang dirumuskan oleh al-Ghazali sebagai bagian dari pencapaian maqashid
syariah, yaitu adalah hak hidup (al-nafs), hak kebebasan beropini dan berekspresi (al-aql),
hak kebebasan beragama (al-din), hak properti (al-mal), dan hak reproduksi (al-nasl)
• Kelima unsur maslahat tersebut merupakan hak dasar manusia sehingga setiap kegiatan
ekonomi syariah harus memenuhi unsur-unsur yang telah ditetapkan dalam maqashid
syariah secara terintegrasi
• Kegiatan-kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, konsumsi, dan pertukaran yang
menyangkut maslahat dikerjakan dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Ia tidak hanya
bertujuan untuk mencapai kepuasan dunia semata, tetapi juga kesejahteraan di akhirat.
Semua aktivitas ekonomi yang mempunyai maslahat bagi manusia disebut sebagai needs
atau kebutuhan; dan semua yang bersifat kebutuhan harus dipenuhi
PEMBAHASAN
NO ULAMA PENGERTIAN
1 Al Ghazali Penjagaan terhadap maksud dan tujuan syariah adalah
upaya mendasar untuk bertahan hidup, menahan faktorfaktor
kerusakan dan mendorong terjadinya kesejahteraan
2 Al Syatibi Berkaitan dengan maksud Tuhan selaku pembuat
syariah, dan berkaitan dengan maksud mukalaf untuk
menghindari kerusakan-kerusakan yang ada di dalam dunia.
3 Al Amidi Tujuan dari disyariatkannya hukum adalah untuk
mencapai manfaat dan menghindari kemudaratan atau
gabungan keduanya.
4 Abdul Wahab Khalaf Tujuan umum ketika Allah SWT menetapkan
hukum-hukum-Nya adalah untuk mewujudkan
kemaslahatan manusia dengan
terpenuhinya kebutuhan yang daruriyah (primer), hajiyat (sekunder) dan
tahsiniyah (tersier).
• Secara etimologi, maqashid syariah terdiri dari dua kata, yakni maqashid dan syariah.
Maqashid adalah bentuk jamak dari maqshad yang berarti tujuan, atau kesengajaan
• Adapun syariah artinya jalan menuju mata air, atau bisa dikatakan dengan jalan menuju ke
arah sumber kehidupan
• maqashid syariah, yaitu tujuan atau maksud ditetapkannya hokum-hukum Allah SWT.
• Dari beberapa pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa maqashid syariah adalah maksud
Allah SWT selaku pembuat syariah untuk memberikan kemaslahatan kepada manusia, yaitu
dengan terpenuhinya kebutuhan dharuriyah, hajiyah, dan tahsiniyah agar manusia bisa
hidup dalam kebaikan dan dapat menjadi hamba Allah SWT yang baik.
SEJARAH MAQASHID SYARIAH
periode Tokoh Ulama Bentuk perkembangan
• 5. Hifz al-mal atau menjaga harta adalah salah satu tujuan pensyari atan hukum di bidang
muamalah dan jinayah Syariat membolehkan segala jenis muamalah yang sesuai dengan
kaidah syariat, mewajibkan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup, lalu syariat
menjaga harta dengan mengharamkan mencuri, menghilangkan harta orang lain dan
menyerahkan harta kepada pihak yang tidak bisa bertanggung jawab atas harta tersebut
PERAN DAN SIGNIFIKANSI MAQASHID SYARIAH
DALAM EKONOMI ISLAM
• maqashid syariah dapat berperan sebagai bingkai dalam pembangunan ekonomi Islam yang
akan memagari aktivitas ekonomi dari sesuatu yang melanggar syariah. Selain itu, maqashid
syariah juga dapat berperan sebagai sarana hubungan antara kandungan kehendak (hukum)
Tuhan dengan aspirasi yang manusiawi. Oleh sebab itu, teori maqaṣhid menempati posisi
yang sangat sentral dan vital dalam merumuskan metodologi pengembangan ekonomi Islam
• Maqashid syariah menjadi landasan dasar pengembangan hukum ekonomi Islam yang
bersumber dari Alquran dan sunah, di mana hubungan ekonomi menekankan pada aspek
maslahat (kesejahteraan) kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat
• Nilai-nilai mashlahah sebagai maqashid syariah ini dapat dipakai untuk merumuskan
ekonomi baik dalam proses produksi, konsumsi, distribusi, kebijakan fiskal, keuangan
lembaga keuangan, dan sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
• Ibrahim ,Azharsyah dkk. 2021 PENGANTAR EKONOMI ISLAM. Jakarta :
Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah - Bank Indonesia