Anda di halaman 1dari 17

PreEklampsia

Definisi
• Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan
adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi sistemik
dengan aktivasi endotel dan koagulasi. Diagnosis preeklampsia ditegakkan
berdasarkan adanya hipertensi spesifik yang disebabkan kehamilan disertai dengan
gangguan sistem organ diatas 20 minggu.
Patofisiologi
Hingga saat ini etiologi preeklampsia belum diketahui pasti. Beberapa teori yang
berkaitan dengan kejadian preeklampsia yaitu
• Iskemia plasenta
• General vasospasm
• Abnormalitas hemostasis diikuti dengan aktivasi sistem koagulasi
• Kerusakan endotel vaskular
• Abnormalitas nitric oxide (No.) dan metabolisme lipid
• Aktivasi leukosit
• Perubahan sitokin yang berkaitan dengan resistensi insulin
Plasenta menerima aliran darah dari beberapa arteri uteroplasenta yang terbentuk dari migrasi interstitial dan trofoblas
endovaskular ke dinding arteriol spiralis. Perubahan ini menyebabkan arteri uteroplasenta memiliki resistensi rendah,
tekanan rendah, dan aliran tinggi. Pada kehamilan normal, trofoblas menginduksi perubahan pembuluh darah dari ruang
intervili hingga arteriol spiralis awal. Perubahan ini dua tahap, yaitu konversi segmen desidua pada arteriol spiralis oleh
migrasi trofoblas endovaskular pada trimester pertama dan segmen miometrium pada trimester kedua.
Pada kehamilan dengan preeklampsia, respons plasentasi pembuluh darah ibu tidak adekuat. Perubahan pembuluh darah
hanya ditemukan pada segmen desidua arteri uteroplasenta, sedangkan segmen miometrium arteriol spiralis terus
menunjukkan karakteristik muskuloelastiknya, sehingga sangat responsif terhadap pengaruh hormon. Kejadian iskemia
plasenta yang menimbulkan gejala klinis preeklampsia dikatakan berkaitan dengan produksi faktor plasenta yang
memasuki sirkulasi ibu, sehingga menyebabkan disfungsi sel endotel. Plasenta menghasilkan protein, yaitu soluble fms-
like tyrosine kinase-1 (sFIt-1). Protein inibekerja dengan berikatan di reseptor vascular endothelial growth factor (VEGF)
serta placental like growth factor (PLGF). Jika kadar protein ini meningkat dalam sirkulasi ibu, kadar VEGF dan PLFG
bebas menurun. Hal ini menyebabkan disfungsi sel endotel. Biasanya kadar sFIt-1 meningkat di dalam serum ibu dan
plasenta pada preeklampsia dibandingkan kehamilan normal.
Peningkatan kadar sFIt-1 berkaitan dengan derajat penyakit. Pada kehamilan, produksi prostanoid meningkat pada
jaringan ibu dan fetoplasenta. Prostasiklin dihasilkan oleh endotel pembuluh darah serta korteks ginjal. Prostasiklin
merupakan vasodilator kuat dan inhibitor agregasi trombosit. Sedangkan tromboksan A2 (TXA2) dihasilkan oleh
trombosit dan trofoblas, merupakan vasokonstriktor kuat dan agregator trombosit. Ketidakseimbangan produksi
prostanoid atau katabolisme ini berkaitan dengan preeklampsia. Peroksida lipid dan radikal bebas juga berkaitan dengan
patogenesis preeklampsia
Faktor Resiko
• Usia
• Paritas
• Obesitas
• Diabetes Melitus
• Hipertensi Kronik
• Riwayat Penyakit Ginjal
• Riwayat Eklampsia
• Kehamilan ganda
Klasifikasi
Klasifikasi Preeklampsia tidak lagi mebagi ringan dan berat, namun dibagi menjadi :
• Preeklampsia disertai gejala berat ( with severe features)
• Preeklampsia tanpa gejala berat (without severe features).
Klasifikasi Preeklampsia terkait prognosis
• Preeklampsia tipe dini
• Preeklampsia tipe lambat
Diagnosis
• Tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau diastolik ≥ 90 mmHg yang terjadi setelah umur kehamilan diatas 20 minggu
tanpa riwayat hipertensi sebelumnya
• Proteinuria 5 gr atau lebih perliter dalam 24 jam atau kualitatif 3+ atau 4+.
Bila proteinuria negatif:
• Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam/kurang dari 0,5 cc/kgBB/jam.
• Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa nyeri di epigastrium.
• Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen
• Terdapat edema paru dan sianosis
• Hemolisis mikroangiopatik
• Trombositopeni (< 100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit dengan cepat
• Gangguan fungsi hati.: peningkatan kadar alanin dan aspartate aminotransferase.
• Pertumbuhan janin terhambat
Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut:
• Tanda – tanda preeklampsia disertai tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110mmHg pada 2 x
pemeriksaan 6 jam setelah pasien dalam keadaan istirahat
Penatalaksanaan
• Pemberian Magnesium Sulfat untuk mencegah Kejang
• Anti Hipertensi
• Kortikosteroid pada sindrom HELLP
• Kortikosteroid untuk pematangan paru
Komplikasi
Komplikasi maternal
• Solusio plasenta
• Sindrom HELLP/DIC
• Edema paru
• Gangguan ginjal akut
• Eklampsia
• Gangguan liver
• Stroke bahkan kematian
Komplikasi neonatal
• Persalinan premature
• Gangguan pertumbuhan janin
• Lesi neurologis hipoksia
• Kematian perinatal
• Penyakit kardiovaskuler yang dihubungkan dengan bayi berat badan lahir rendah
Eklampsia
Definisi
Eklampsia adalah pre eklampsia yang mengalami komplikasi kejang tonik klonik yang
bersifat umum. 'oma yang fatal tanpa disertai kejang pada penderita pre eklampsia juga
disebut eklampsia.
Gambaran Klinis
• Terdapatnya kejang yang mana fasenya dapat berlangsung 10-15 detik
• Koma
Komplikasi
• Proteinuria
• Edema pulmo
• Perdarahan otak
• Kebutaan
• Penurunan kesadaran
Diagnosis diferential
• Epilepsi
• Ensepalitis
• Meningitis
Manajemen
• Terapi suportif untuk stabilisasi pada penderita
• Selalu diingat mengatasi masalah-masalah Airway,Breathing,Circulation.
• Kontrol kejang dengan pemberian loading dose MgSO4 intravena, selanjutnya diikuti dengan
pemberian MgSO4 perinfus atau MgSO4 intramuskular secara loading dose diikuti MgSO4
intramuskular secara periodik
• Pemberian obat antihipertensi secara intermiten intra vena atau oral untuk menurunkan tekanan
darah, saat tekanan darah diastolik dianggap berbahaya. Batasan yang digunakan para ahli berbeda-
beda, ada yang mengatakan 100 mmHg, 105 mmHg dan beberapa ahli mengatakan 110mmHg.2.
• Koreksi hipoksemia dan asidosis.
• Hindari penggunaan diuretik dan batasi pemberian cairan intra vena kecuali pada kasus kehilangan
cairan yang berat seperti muntah ataupun diare yang berlebihan. Hindari penggunaan cairan
hiperosmotik.
• Terminasi kehamilan

Anda mungkin juga menyukai