Anda di halaman 1dari 53

CONGESTIVE HEART

FAILURE ec Mitral
Stenosis
Oleh :
Winda Wahyuni (110100129)
Handayani (110100337)
A.Hoshine A/P Asok Kumar (110100521)
SUPERVISOR :
dr. Refli Hasan, SP.PD, Sp.JP (K)

Latar Belakang
Penyakit gagal jantung merupakan
penyebab kematian pertama di dunia,
terutama di negara berkembang

Sekitar 5-10 orang diprediksi menderita


gagal jantung dari 1000 penduduk dunia

Angka mortalitas akibat gagal jantung


juga cukup tinggi

Definisi
Gagal
Jantung

Gagal jantung adalah keadaan


patofisiologis dimana jantung gagal
untuk memompa darah pada
tingkat yang sepadan dengan
kebutuhan jaringan metabolisme
atau mampu melakukannya hanya
dengan tekanan diastolik tinggi

Gejala
Gagal
Jantung

Sesak nafas saat istirahat atau


aktiftas, kelelahan

Tanda
Retensi
Cairan

Takikardia, takipnu, ronki paru,


efusi
pleura,
peningkatan
tekanan vena jugularis, edema
perifer, hepatomegali.

Gangguan
Struktur
atau
Fungsi
Jantung

Kardiomegali,
suara
jantung
ketiga,
murmur
jantung,
abnorrmalitas dalam gambaran
ekokardiograf,
kenaikan
konsentrasi peptida natriuretik

Etiologi

Patofisiologi

Klasifikasi ACC/AHA
Stadium

Keterangan

Memiliki resiko tinggi untuk berkembang


menjadi gagal jantung. Tidak terdapat
gangguan struktural atau fungsional
jantung, tidak terdapat tanda atau gejala

Telah terbentuk penyakit struktur jantung


yang berhubungan dengan perkembangan
gagal jantung, tidak terdapat tanda atau
gejala

Klasifikasi NYHA
Kelas

Keterangan

Tidak terdapat batasan dalam melakukan


aktiftas fsik. Aktivitas fsik sehari hari tidak
menimbulkan kelelahan, palpitasi, atau sesak
nafas

Terdapat batasan aktivitas ringan. Tidak


terdapat keluhan saat istirahat, namun aktivitas
fsik sehari hari menimbulkan kelelahan,
palpitasi, atau sesak nafas.

Diagnosis

Pemeriksa
an
Lanjutan
Ekokardiogr
af

EKG

Foto
Thoraks

Diagnosa Banding
Chronic Obstructive
Pulmonary Disease
Acute Respiratory Distress
Syndrome
Pneumonia

Penatalaksa
naan
Dukung istirahat untuk
mengurangi beban kerja
jantung.
Meningkatkan kekuatan
dan efisiensi kontraksi
jantung dengan bahanbahan farmakologis.
Menghilangkan
penimbunan cairan tubuh
berlebihan dengan terapi
diuretik,diet dan istirahat

Terapi Farmakologi

MITRAL STENOSIS

DEFINI
SI

BLOK ALIRAN DARAH


PADA KATUP MITRAL,
AKIBAT ADANYA
PERUBAHAN STRUKTUR
MITRAL LEAFLETS,
YANG MENYEBABKAN
TIDAK MEMBUKANYA
KATUP MITRAL SECARA
SEMPURNA SAAT
DIASTOLIK

Patofisiologi
Ukuran normal katup
mitral: 4-6 cm2
Tingkat mitral
stenosis:
Mild : 1.5-2.5 cm2
Moderate : 1.0-1.5 cm
Severe
: < 1.0 cm2

Right Heart
Failure:
Hepatic
congestion
JVD
Tricuspid
regurgitation
RA
Enlargement

Pulmonary HTN
Pulmonary
congestion
LA
Enlargement
Atrial Fibrilation
LA thrombi
LA pressure

RV
Pressure
RVH
RV Failure

LV Filling

Gejala klinis
cepat lelah
sesak nafas bila aktivitas (dyspnea d
effort) yang makin lama makin berat
sesak nafas dapat timbul saat tidur
malam (Paroxymal nocturnal dyspnea)
keadaan istirahat sambil berbaring
(orthopnea)
Hemoptisis
Palpitasi

Pemeriksa
an
Lanjutan
Ekokardiog
raf

Foto
Thoraks

PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
. Diuretik (untuk pasien dengan
LHF/RHF)
. Digitalis, Beta blocker atau Calcium
channel blocker
. Antikoagulan
. Proflaksis terhadap endokarditis
2.Balloon valvuloplasty
3.Operasi
. Mitral commissurotomy

BAB 3
STATUS ORANG SAKIT

No. RM :

Tanggal masuk : 22

Hari :

66.26.55
Nama

Desember 2015
Umur :37 tahun

Selasa
Jenis

Pasien :

Kelamin :

Suriani

Perempu

Pekerjaan :

Alamat: Mekar Mulia,

an
Agama :

Ibu Rumah

Tanah Jawa, Simalungun Islam

Tangga

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Keluhan Utama: Sesak Napas
Hal ini dialami os dalam 2 bulan ini dan memberat dalam 3 hari SMRS.
Riwayat sesak sebelumnya dialami 3 tahun terakhir. Sesak napas
tidak berhubungan dengan cuaca dan memberat pada aktifitas ringan
seperti jalan ke kamar mandi. Namun, saat ini sesak juga dialmi os
walaupun os istirahat.. PND (+), OP (+). Kaki bengkak (+) dialami os
sejak 1 hari SMRS, bengkak pada kedua kaki
Riwayat nyeri dada (+). Os mengaku nyeri dada seperti tertekan, lama
< 20 menit, tidak menjalar dan memberat jika batuk

Sebelumnya os telah didiagnosa menderita penyakit jantung rematik


pada tahun 2014 oleh dokter spesialis jantung pembuluh darah di RS
Tentera Siantar. Os telah diberi pengobatan dan disarankan untuk
operasi

pada

bulan

Februari

2016.

Namun,

os

mengaku

menghentikan minum obat 1 blan ini karena merasa sudah sehat


Riwayat demam, sakit tenggorokan dan infeksi saluran nafas
berulang (+) saat os masih remaja. Riwayat nyeri sendi berpindah (-)
Riwayat hipertensi (-). Riwayat DM (-)
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung (+) nenek os meninggal

Faktor Resiko PJK : RPT


: Penyakit jantung rematik
RPO
: Furosemide, Spironolakton,
Digoxin,
BisoproloL, Simarc
Status Presens:
KU: Lemah
Kesadaran: Compos
Mentis
Sianosis: (-)
Orthopnoe: (+) Dispnoe:
TD: (+)
90/60 mmHg
HR: 82 x/m
Ikterus: (+)
Edema: (+)
Pucat: (-)
RR: 30 x/m
Suhu: 36,6C

Pemeriksaan Fisik :
Kepala : Mata: anemis (-/-), ikterik (+/+)
: Telinga/hidung/mulut : dalam
batas normal
Leher : JVP : R+3 cmH2O

Dinding toraks
Inspeksi : Simetris Fusiformis
Palpasi : Stem Fremitus kiri = kanan,
kesan normal
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Batas Jantung :
Atas
: ICS II LMCS
Bawah : Diafragma
Kiri
: ICS V, 2 cm medial LMCS
Kanan : ICS V LPSD

Auskultasi
Jantung : S1 (N) S2 (N)
S3 (-) S4 (-)
IRReguler
Murmur
: (+), tipe : Mid Diastolik murmur
Grade : 3/4
Punctum maximum: Left Lower Sternal
Radiasi: Paru
Suara Pernafasan : Vesikuler
Suara Tambahan : Ronki (+/+) PADA 1/3 LAPANGAN
PARU BAWAH
: Wheezing: (-)

Abdomen:
Soepel, hepar teraba 1 cm BAC, lien
dan renal tidak teraba.
Asites : (-)
Ekstremitas
Superior : Sianosis (-) Clubbing (+/+)
Inferior : Edema (+) Pulsasi arteri (+)
Akral: Hangat

Interpretasi EKG:
Atrial Fibrilasi, QRS rate
75x/menit, RAD, Gel. P: sulit
dinilai, Kompleks QRS: durasi
0,08s, PR Interval sulit dinilai ,
ST-T changes (-),RVH (+), LVH
(-), VES (-), S persisten (-)
Kesimpulan : AF NVR + RAD +

Interpretasi CXR (AP/PA):


CTR: 71%, segmen aorta (N),
segmen pulmonal prominen,
pinggang jantung mendatar,
apeks jantung downward,
kongesti (+), inflrat (-)

Kesimpulan : kardiomegali
+ kongesti

Hasil Laboratorium

Hemoglobin
: 13.20 g% ( 13,2 17,3)
Eritrosit
: 4.44 x 106/mm3 (4,20 4,87)
Leukosit
: 10.0 x 103/mm3 (4,5 11,0)
Hematokrit
: 40.0 %
(43 49)
Trombosit
: 212 x 103/mm3 (150 450)

Ginjal
Ureum
Kreatinin
Elektrolit
Natrium (Na)
Kalium (K)
Klorida (Cl)

: 38.34 mg/dL
(<50)
: 0.81 mg/dL ( 0,70 1,20)

: 138 mEq/dL
(131- 135)
: 5.2 mEq/dL (3,6 -5,5)
: 92 mEq/dL (96 100)

Kadar gula darah sewaktu

: 80.6 mg/dL (<200)

Diagnosis Kerja : CHF fc IV ec MITRAL


STENOSIS
1. Fungsional
: NYHA III
2. Anatomi
: KATUP MITRAL
3. Etiologi
: RHEUMATIC HEART DISEASE
Diagnosa Banding : Cor Pulmonal Chronic
Atrial Septal Defect

Pengobatan :
Bed rest upright position
O2 nasal kanul 2-4 L/i
IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/i
mikro
Drips Furosemid 10 mg/ jam
Simarc 1 x 2 mg
Digoxin 1 x 0,25 mg
Benzatine peniciline 1, 2 juta
IU

RENCANA PEMERIKSAAN LANJUTAN :


EKOKARDIOGRAFI
CEK ELEKTROLIT DAN INR PER 3 HARI
LIVER FUNCTION TEST
USG HEPAR

PROGNOSIS :
DUBIA AD BONAM

FOLLOW UP
HARIAN

Tgl

22 Sesak
Dese Nafas
mber (+)
2015

O
Sens : CM

TD
: 90/60mmHg
HR
: 82x/mnt
RR
: 30x/mnt
T
: 36,6 oC
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Mata :
Anemis (-/-)
Ikterik (+/+)

Bibir sianosis (-)


Leher
: TVJ: R+3cmH2O
Thorax
Cor : S1(N), S2(N), ireg,
MDM grade 3/4
Pulmo:
SP
: vesikuler,
ST
: ronki (+/+) 1/3
lapangan bawah paru
Abdomen: soepel, hepar teraba 1
cm BAC, lien dan renal tidak teraba
Ekstremitas: akral
hangat/merah/kering oedem
pretibial (+/+), sianosis(-)

A
CHF
fc IV
ec

MS
ec

RHD
AF
NVR

Terapi

Diagnostik
Bedrest
Ekokard
upright
iografi
position
Elektrol
O2
nasal
it dan
kanul 2-4
INR per
L/i
3 hari
IVFD NaCl
0,9 % 10
gtt/i mikro
Drips.
Furosemid
10 mg/ jam
Simarc 1 x
2 mg
Digoxin 1 x
0,25 mg
Benzatine
Penicilin1,2
juta IU

Hasil Lab (22 Desember 2015)


Darah Lengkap
Hb

Faal Hemostasis:

: 13.2 gr%

Kimia Klinik:
HATI

RBC : 4.44 x 106/mm3

PT+INR

Bilirubin Total 7,88 mg/dL

WBC : 10.0 x 103/mm3

Waktu protrombin

Bilirubin direk 6,35 mg/dL

Ht

Pasien 23,3 detik

AFP 62 U/L

PLT : 212 x 103/mm3

Kontrol 14,0 detik

AST/SGOT 176 U/L

MCV : 90.1 fL

INR 2,69

ALT/SGPT 91 U/L

MCH : 29.7 pg

APTT

Albumin 4,0 g/dL

MCHC: 33.0%

Pasien 34,5 detik

METABOLISME KARBOHIDRAT:

RDW : 15.6 %

Kontrol 34,5 detik

Glukosa darah sewaktu: 80.6 mg/dL

MPV : 10.7 fL

Waktu Trombin

GINJAL:

PCT : 0.23 %

Pasien 15,5 detik

Ureum: 38.34 mg/dL

PDW : 13.7

Kontrol 17,0 detik

Kreatinin: 0.81 mg/dL

: 40.0 %

Hitung jenis:

ELEKTROLIT:

Neutrofil: 72.5 %

Na/ K /Cl : 138/ 5.2/ 92

Limfosit: 16.7 %

IMUNOSEROLOGIi:

Monosit: 9.8 %

Procalcitonin:0,43 mg/Dl

Eosinofil: 0.4 %

ENZIM JANTUNG:

Basofil

CKMB : 38 U/L

: 0.200 %

Troponin T : 0.03

CHF fc

Bedrest

: 90/60mmHg

IV

ec

position

HR

: 84x/mnt

MS

ec

O2 nasal kanul 2-4

RR

: 28x/mnt

RHD

: 36,5 oC

23

Sesak

Sens

: CM

Desemb

nafas (+)

TD

er 2015

Pemeriksaan Fisik
Kepala
Mata

AF

upright

L/i

NVR

IVFD NaCl 0,9 %


10 gtt/i mikro

Drips. Furosemid 10
mg/ jam

Anemis (-/-)

Simarc 1 x 2 mg

Ikterik (+/+)

Digoxin 1 x 0,25 mg

Bibir sianosis (-)

Benzatine

Leher

: TVJ,R+3cmH2O

Thorax
Cor : S1(N), S2(N), ireg, MDM grade , PSM 4/6
Pulmo
SP : vesikuler,
ST

: ronki (+/+) 1/3 lapangan bawah

paru
Abdomen: soepel, hepar teraba 1 cm BAC, lien
dan renal tidak teraba
Ekstremitas: akral hangat/merah/kering
oedem pretibial (+/+), sianosis(-)

Penicilin1,2 juta IU

Hasil Ekokardiografi
(23 Desember 2015)
Katup-katup : MS severe, TR
severe, AR mild
Kalsifikasi dan penebalan AML dan
PML, serta kalsifikasi di LCC
Dimensi ruang jantung : All
chambers dilatation
Fungsi sistolik menurun (EF 41 %)
Wall motion : Global normokinetik
Kontraktilitas RV menurun (TAPSE

CHF fc III

Bedrest

TD: 100/60mmHg

ec

MS

upright

HR

: 86x/mnt

severe,

TR

position

RR

: 24x/mnt

severe,

AR

O2 nasal kanul

: 36,5 oC

mild

24-30 Sesak

Sens

Desem nafas
ber

berkura

2015 ng

: CM

Pemeriksaan Fisik

Kepala
Mata

RHD

ec

AF NVR

0,9 % 10 gtt/i

Ikterik (+/+)

Drips.
Furosemid 10

: TVJ,R+3cmH2O

mg/ jam

Thorax
Cor : S1 (N), S2 (N), ireg,
MDM grade , PSM 4/6,

Simarc 1 x 2
mg

Pulmo

Digoxin 1 x
0,25 mg

SP : vesikuler,
: ronki (+/+) 1/3

lapangan bawah paru


Abdomen: soepel, hepar teraba 1 cm
BAC, lien dan renal tidak teraba
Ekstremitas: akral
hangat/merah/kering oedem pretibial
(-/-), sianosis(-)

NaCl

mikro

Anemis (-/-)

ST

IVFD

Benzatine
Penicilin
juta IU

Elektrolit dan
INR per 3 hari

2-4 L/i

Leher

1,2

Hasil Lab (28 Desember 2015)


Darah Lengkap:

Faal Hemostasis:

Kimia Klinik:

Hb

PT+INR

Ginjal:

RBC : 5.29 x 106/mm3

Waktu protrombin

Ureum: 34,9 mg/dL

WBC : 11,0 x 103/mm3

Pasien 19,8 detik

Kreatinin: 0.58 mg/dL

Ht

Kontrol 14,0 detik

Elektrolit:

: 15.5 gr%

: 48.1 %

PLT : 293 x 103/mm3

INR 1,40

MCV : 90.9 fL

APTT

MCH : 29.3 pg

Pasien 28,2 detik

MCHC: 32.2 %

Kontrol 34,0 detik

RDW : 16.2 %

Waktu Trombin

MPV : 10.4 fL

Pasien 18,5 detik

PCT : 0.3 %

Kontrol 17,0 detik

PDW : 12.3
Hitung jenis:
Neutrofil: 75.70 %
Limfosit: 23.70 %
Monosit: 9.80 %
Eosinofil: 3.00 %
Basofil

: 0.300 %

Na/ K/ Cl: 136/ 3,6/96

Tanggal
31

S
Sesak

O
Sens

: CM

Desember nafas (-) TD

A
CHF

fc

Terapi
Bedrest

III ec MS

upright

dan INR

position

per 3 hari

HR

: 84x/mnt

severe,

Januari

RR

: 22x/mnt

TR

: 36,6 oC

severe,

2-4 L/i

AR mild
ec RHD

IVFD

AF NVR

mikro

Pemeriksaan Fisik
Kepala
Mata

Diagnostik
Elektrolit

: 100/60mmHg

2015 3
2016

Anemis (-/-)

O2 nasal kanul
NaCl

0,9 % 10 gtt/i
Drips.

Ikterik (+/+)

Furosemid 10

Bibir sianosis (-)

mg/ jam

Leher : TVJ,R+3cmH2O

Thorax

mg

Cor : S1(N), S2(N), ireg,

MDM grade , PSM 4/6,


SP : vesikuler,

Digoxin 1 x
0,25 mg

Pulmo
ST

Simarc 1 x 2

Benzatine
Penicilin1,2

: ronki (+/+) 1/3 lapangan

bawah paru
Abdomen: soepel, hepar teraba 1 cm BAC,
lien dan renal tidak teraba
Ekstremitas: akral hangat/merah/kering
oedem pretibial (-/-), sianosis(-)

juta IU

Tanggal

Sesak

Januari nafas
2016

(-)

O
Sens

: CM

TD: 110/70mmHg
HR

: 76x/mnt

RR

: 20x/mnt

: 36,6 oC

CHF

Terapi

fc III

upright

ec

position

MS

O2

nasal

Pemeriksaan Fisik

sever

kanul

Kepala

e, TR

L/i

Mata

sever

Anemis (-/-)
Ikterik (+/+)
Bibir sianosis (-)
Thorax
Cor : S1(N), S2(N), ireg,
MDM grade , PSM 4/6,

IVFD NaCl
0,9

mild

gtt/i mikro

10

Drips.

RHD

Furosemid

AF

10 mg/ jam

NVR

Pulmo

Simarc 1 x 2
mg

SP : vesikuler,
ST

2-4

e, AR
ec

Leher : TVJ,R+3cmH2O

Bedrest

: ronki (+/+) 1/3 lapangan

0,25 mg

bawah paru
Abdomen: soepel, hepar teraba 1 cm BAC, lien
dan renal tidak teraba
Ekstremitas: akral hangat/merah/kering
oedem pretibial (-/-), sianosis(-)

Digoxin 1 x

Benzatine
Penicilin1,2
juta IU

Diagnostik
ElR/ PBJ

BAB 5
DISKUSI
TEORI
Etiologi:
Congestive Heart Failure
dapat disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu:
Kelainan otot jantung
Ateroslerosis coroner
Hipertensi sistemik atau
pulmonal
Peradangan dan penyakit
miokardium degenerative
Penyakit jantung lain
Faktor sistemik

KASUS
Pada pasien ini dijumpai
sesak napas dalam 2 bulan
ini. Riwayat sesak
sebelumnya dialami 3
tahun terakhir. Riwayat
nyeri dada. Sebelumnya os
telah didiagnosa menderita
penyakit jantung rematik
pada tahun 2014 oleh
dokter spesialis jantung
pembuluh darah di RS
Tentera Siantar. Os telah
diberi pengobatan dan

Diagnosis

Pada

Anamnesis

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang:

Kriteria

Framingham,

dimana

terdapat

pasien

ini

dijumpai

dari

anamnesa,

Paroxysmal nocturnal dyspnea

kriteria mayor atau 1 kriteria mayor + 2

Ortpnoe

kriteria minor

Peningkatan TVJ R+3 cmH2O

Ronki (+/+) pada 1/3 lapangan bawah paru

Oedema pretibial (+/+)

Pemeriksaan Fisik
-

Gejala dan tanda sesak nafas

Hepatomegali (hepar teraba 1 cm BAC)

Edema paru

Murmur (+), Tipe:

Peningkatan JVP

Hepatomegali

Edema tungkai

Pemeriksaan Penunjang :

Radiography

Elektrokardiografi

Mid Diastolik murmur

Grade : 3/4
Punctum maximum: Left

Lower Sternal

Border Apex

Foto toraks: Kardiomegali

Ekokardiografi: MS Severe, TR Severe, AR


Mild

Terapi
Pada pasien diberikan
Pengelolaan medik meliputi : penatalaksanaan :

Bed rest upright position


1. Terapi umum dan faktor
gaya hidup
O2 nasal kanul 2-4 L/i
2. Pengobatan:
IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/i
mikro
. Digoksin
Drips Furosemid 10 mg/
. Diuretik (diuterik loop
jam
dan thiazide)
Simarc 1 x 2 mg
. Vasodilator
Digoxin 1 x 0,25 mg
. B-Blocker
Benzatine peniciline 1, 2
. Antikoagulan
juta IU

BAB 6
KESIMPULAN
Pasien, S, 40 tahun, menderita CHF fc IV ec MS severe,
TR severe, AR mild ec RHD, AF NVR dan ditatalaksana
dengan Bed rest upright position, O2 nasal kanul 2-4 L/I,
IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/i mikro, Drips Furosemid 10 mg/
jam, Simarc 1 x 2 mg, Digoxin 1 x 0,25 mg dan Benzatine
peniciline 1, 2 juta IU.

Anda mungkin juga menyukai