TRAUMA
Disusun Oleh :
Arifsyah Sulaiman Batubara 712100891019
Dokter Pembimbing :
dr. Evo Elidar Harahap, Sp. Rad (K)
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas
berkah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus
dengan judul Focused Assessment Sonography For Trauma untuk memenuhi
salah satu persyaratan kenaikan pangkat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................
BAB III......................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................
3.1 Kesimpulan......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Trauma tumpul Abdomen dapat mencederai organ-organ intra abdominal hingga terjadi
perdarahan (hemoperitoneal) atau rupture pada organ berongga (perforasi saluran cerna).
Merupakan suatu masalah serius dan memerlukan penanganan segera khususnya di Instalasi
Gawat Darurat.
Faktor kecepatan dan ketepatan diagnosis memegang peranan penting dalam
pengambilan keputusan. Keterlambatan suatu diagnosis dapat meningkatkan angka
morbiditas dan mortalitas. Untuk membantu mendiagnosa keadaan tersebut dapat digunakan
beberapa metode diagnostik penunjang seperti : DPL, CT scan abdomen, USG “FAST”
(Focused Assesement Sonography for Trauma), atau Laparatomi.
Dimana metode-metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Diagnosis Peritoneal Lavage (DPL) umumnya dapat digunakan untuk menentukan ada atau
tidaknya hemoperitoneum dengan cepat. Namun saat ini telah digantikan oleh Focused
assessment with sonography for trauma (FAST) dan Computed Tomography (CT) untuk
pendekatan diagnostik yang lebih akurat pada pasien dengan kecurigaan trauma tumpul
abdominal dan pelvis.
American Collage of Surgeons memasukan FAST sebagai protocol dalam Advanced
Trauma Life Support (ATLS). (Ultrasonografi) US juga banyak diterima sebagai modalitas
pertama dalam menilai radiologis dalam menentukan perlunya eksplorasi bedah pada pasien
terindikasi perdarahan intraperitoneal yang tidak stabil secara hemodinamik. Ultrasonografi
(US) merupakan salah satu alat diagnostik yang selalu digunakan di semua Rumah Sakit
untuk menunjang diagnosis. namun pemanfaatannya secara langsung di UGD untuk
pemeriksaan pasien trauma tumpul abdomen belum secara luas digunakan. FAST (Focused
Assessment Sonography for Trauma) adalah teknik penggunaan Ultrasonografi (US) pada
kasus trauma abdomen dengan menilai adanya cairan bebas pada ruang potensial di abdomen,
yaitu Morisson’s pouch/ Hepatorenal recess, splenorenal recess, paracolic gutter, perivesical
space atau kavum Dauglas pada wanita, dan termasuk pericardium.
Selain itu juga dapat menilai adanya laserasi dari organ-organ solid abdomen.
Keunggulan dari US yaitu metode imejing bedside yang cepat yang dapat diintegrasikan
dalam resusitasi, serta US bersifat non-ionisasi dan tidak menggunakan kontras nefrotoksik
sehingga merupakan prosedur tindakan yang aman. Namun, US mempunyai keterbatasan
antara lain dalam prosedur pemeriksaan, yaitu dari faktor pengalaman pemeriksa/operator,
faktor kondisi pasien, pasien terlalu gemuk, emfisema subkutis atau banyak udara usus pada
lapangan abdomen yang akan diobservasi, dan pasien yang tidak sadar sehingga sulit
diposisikan.
Selain itu, penggunaan US semata tidak direkomendasikan untuk menentukan grading
cedera organ solid intraabdomen. Untuk mengurangi penggunaan modalitas imejing yang
kurang tepat dan meningkatkan efektivitas waktu yang diperlukan untuk menegakkan
diagnosis adanya cedera organ pada trauma tumpul abdomen, diperlukan algoritma yang
sistematis yang disesuaikan dengan kondisi hemodinamik dan faktor prediktor cedera pasien
tersebut. Penggunaan FAST telah di rekomendasikan oleh American Institute of Ultrasound
Medicine (AIUM) dan American College of Emergency Physicians (Acep). FAST terbukti
dan berguna untuk evaluasi cedera traumatis, trauma terutama tumpul, tetapi juga dapat
membantu dalam menembus cedera. pemeriksaan telah terbukti baik sensitif dan spesifik
dalam identifikasi cairan intraperitoneal 1.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ultrasonografi (US) pertama kali digunakan pada pasien trauma di Eropa tahun 1970-
an. Sejak tahun 1980-an di Amerika, penggunaan US pada trauma telah digunakan secara
luas dan banyak menggantikan Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL) di kebanyakan trauma
center. Pemeriksaan FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma) telah dimasukkan
dalam bagian dari Advanced Trauma Life Support sejak tahun 1997.
Tujuan pemeriksaan FAST adalah untuk mendeteksi cairan bebas intraperitoneal dan
pericardial dalam kasus trauma. DPL lebih sensitif dalam mendeteksi adanya darah
intraperitoneal dibanding US (100.000 sel darah merah/mm3 dianggap positif dengan
perbandingan 20 cc dari 1 liter cairan lavase), namun DPL mempunyai kelemahan yaitu
bersifat invasif yang dapat mempunyai komplikasi pada pasien hamil, pembedahan
sebelumnya, dan operator yang kurang berpengalaman, serta tidak sensitif untuk trauma yang
melibatkan organ retroperitoneal dan pada kondisi hemodinamika tidak stabil 2.
Dibanding DPL, US merupakan pemeriksaan yang murah, cepat dan dapat diulang,
serta mempunyai spesifisitas lebih tinggi untuk laparotomi terapeutik. US dapat mendeteksi
minimal 250 mL cairan bebas Morisson’s pouch. Sensitifitas FAST untuk mendeteksi cairan
bebas intraperitoneal dari berbagai penelitian adalah 64-98%, sedangkan spesifisitasnya 86-
100%. Variasi yang besar dalam hasil tersebut disebabkan adanya perbedaan tingkat
pengalaman operator (sonografer berpengalaman, ahli radiologi, ahli bedah dan residen) dan
standar referensi yang digunakan.
Walaupun FAST umumnya digunakan untuk metode imejing diagnostik pada pasien
dengan trauma abdomen, namun diagnosis cedera organ solid abdomen sangat terbatas.
Kecepatan sangat penting karena jika perdarahan intraabdominal ada, probabilitas kematian
akan meningkat sekitar 1% tiap 3 menit penundaan dilakukannya intervensi. Tempat
akumulasi cairan jika ada cedera organ solid, adalah : Hepatorenal recess (Morisson’s pouch),
Splenorenal recess, Paracolic gutter, Retrovesical pouch (pada pria) dan Pouch of Dauglas
(pada wanita).
Ultrasonografi FAST juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya cedera pada
jantung dan pericardium, namun kurang tepat untuk mendeteksi cedera usus, mesenterium,
dan vesika urinaria, dimana CT merupakan modalitas yang tepat. Keuntungan FAST yang
paling penting yaitu US merupakan metode imejing bedside yang cepat dan dapat
diintegrasikan dalam resusitasi. Kemampuan ini sangat membantu terutama pada pasien
dengan hemodinamik yang tidak stabil dimana ahli bedah traumatologi dapat membuat
keputusan klinik yang cepat.
memakan waktu Sebagai tambahan, US bersifat non-ionisasi dan tidak menggunakan
kontras nefrotoksik sehingga merupakan prosedur tindakan yang aman. DPL juga memiliki
peranan dalam diagnosis trauma abdomen pada pasien hemodinamik yang tidak stabil yang
tidak dapat dimobilisasi ke scanner CT, namun tidak banyak dilakukan lagi karena prosedur
invasif memiliki angka kekerapan terjadi komplikasi antara 0,6-2,3% dan dikontraindikasikan
pada pasien post-surgical, terlalu gemuk, atau sedang hamil, serta memakan waktu 3.
Gambar A.1. perbandingan berbagai metode diagnostik untuk mengevaluasi trauma
tumpul abdomen.
Tabel A.1. Perbandingan data berdasarkan perbedaan cara dan teknik
pencitraan pada trauma tumpul abdomen.
2. Transduser (Probe)
Pemilihan Probe tergantung pada ukuran pasien. Untuk orang dewasa yang
khas, penetrasi gelombang suara harus minimal 20 cm, oleh karena itu digunakan 2,55
MHz, bentuk melengkung pada Probe ini memungkinkan medan pandang jauh lebih
luas tetapi memiliki resolusi yang terbatas. Pada pasien anak, Probe curvilinier
dengan frekuensi tinggi memiliki resolusi yang lebih baik dan masih dapat
menghasilkan gelombang suara dengan penetrasi kedalaman yang memadai 5.
Gambar B.1. Teknik pemeriksaan FAST pada abdomen
1. Right Upper Quadrant view (Kuadran kanan atas) menilai Hepatorenal recess
(Morisson’s pouch )
Probe diposisikan di garis axilaris anterior kanan pada intercosta 7-9, posisi probe
marker kearah kepala, sagital terhadap tubuh. Tampilannya harus menunjukkan hati, ginjal
dan diafragma. Hepatorenal recess (Morisson’s pouch) adalah ruang potensial yang terletak d
kuadran kanan atas diantara kapsul Glisson dari hepar dan fascia Gerota dari ginjal kanan.
Dalam keadaan normal, tidak terdapat cairan diantara organ tersebut, dan fascia tampak
sebagai garis hiperekhoik yang memisahkan hepar dan ginjal.
Gambar C.2. US FAST Normal pada Hepatorenal recess (Morisson’s pouch)
pada kuadran kanan atas.
2. Left Upper Quadrant view (Kuadran Kiri Atas) menilai Splenorenal recess
Probe diposisikan di garis aksilaris anterior kiri pada intercosta 10 dan 11 bidang sagital
terhadap tubuh untuk melihat splenorenal recess, marker ke arah kepala. Tampilannya harus
menunjukkan limpa, ginjal dan diafragma. Probe diputar untuk mendapatkan tampilan
longitudinal dan menunjukkan adanya suatu cairan antara limpa dan ginjal. Pandangan ini
dapat dirusak oleh proyeksi dari bayangan akustik di atas gambaran dari costa.
Splenorenal recess adalah ruang potensial di kuadran kiri atas abdomen antara Spleen
dengan facia Gerota’s dari Renal kiri. Normalnya tidak terdapat cairan bebas, dan fascia
tampak sebagai garis hiperekhoik yang memisahkan kedua organ.
Gambar C.4. US FAST Normal pada Splenorenal recess pada kuadran kiri atas
Gambar C.6.
Paracolic gutter
kanan, tampak
adanya bayangan
berwarna gelap yang
diduga adanya
cairan bebas.
Retrovesical pouch erbentuk dari lipatan peritoneum dari rektum ke vesika urinaria
(laki-laki), sedangkan pouch of Dauglas adalah kantung yang terbentuk dari lipatan
peritoneum dari rektum ke dinding belakang uterus (wanita).
Gambar C.7. US FAST Pelvis normal
Gambar C.8. US FAST pelvis Abnormal : adanya cairan pada Cavum Dauglass
FAST merupakan teknik yang dilakukan pada kondisi emergensi untuk mempersempit
target organ yang akan dievaluasi sehingga waktu pemeriksaan lebih efektif. FAST tidak
ditujukan untuk menentukan grading cedera organ solid intraabdomen, namun hanya untuk
mendiagnosis adanya cedera organ tersebut dari tanda langsung yaitu adanya laserasi organ
solid, maupun tanda tidak langsung yaitu adanya cairan bebas pada ruang potensial rongga
abdomen dan retroperitoneal 10.
Berikut adalah algoritma imejing yang diajukan dalam diagnosis trauma tumpul
abdomen yang disesuaikan dengan kondisi pasien pada saat admisi ke emergensi, dan bila
fasilitas MDCT tidak terintegrasi dalam ruang emergensi.
Algoritma yang diusulkan bila fasilitas CT/MDCT tidak terintegrasi dalam ruang
emergensi untuk pasien dengan trauma tumpul abdomen.
Pada pasien dengan hemodinamik stabil yang diketahui adanya faktor prediktor yaitu
hematuria dan/atau fraktur tulang aksial dan juga pasien tidak sadar atau dalam anestesi
dimana pemeriksaan fisik tidak dapat dipercaya atau harus segera dilakukan pemeriksaan CT-
scanning. Sedangkan pasien dengan tidak ada resiko tinggi atau pasien sadar dan dapat
dilakukan pemeriksaan fisik bisa dilakukan skrining dengan US dahulu 12.
BAB III
KESIMPULAN
Di Amerika, penggunaan US pada trauma telah digunakan secara luas dan banyak
menggantikan Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL). Pemeriksaan FAST (Focused
Assessment Sonography for Trauma) telah dimasukkan dalam bagian dari Advanced Trauma
Life Support sejak tahun 1997. Tujuan pemeriksaan FAST adalah untuk mendeteksi cairan
bebas intraperitoneal dan pericardial dalam kasus trauma. Sensitifitas FAST untuk
mendeteksi cairan bebas intraperitoneal dari berbagai penelitian adalah 64-98%, sedangkan
spesifisitasnya 86-100%.
(Morisson’s pouch), Splenorenal recess, Paracolic gutter, Retrovesical pouch (pada pria)
dan Pouch of Dauglas (pada wanita).
Ultrasonografi FAST juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya cedera pada
jantung dan pericardium, namun kurang tepat untuk mendeteksi cedera usus, mesenterium,
dan vesika urinaria, dimana CT merupakan modalitas yang tepat.
Keuntungan FAST yang paling penting yaitu US merupakan metode imejing bedside
yang cepat dan dapat diintegrasikan dalam resusitasi.
DAFTAR PUSTAKA
4. McGahan JP, Wang L, Richards JR. From the RSNA Refresher Courses :
Focused Abdominal US fpr Trauma. RadioGraphics 2001; 21: S191- S199.
http//: www.radiographics.rsna.org/
5. McGahan JP, Richards J, Gillen M. The Focused Abdominal Sonography for
Trauma Scan: Pearls and Pitfalls. J Ultrasound Med 2002; 21: 789-800. http//:
www.ultrasoundmed.org/
6. Lingawi SS. FOCUSED ABDOMINAL SONOGRAPHY IN TRAUMA.
Department of Radiology, University Hospital, King Abdulaziz University,
Jeddah, Saudi Arabia. J HK Coll Radi 2001; 4: 222-225 http//: www.222-
225Focused.pdf
7. Patel Nirav Y, Riherd Jody M. FOCUSED ASSESSMENT WITH
SONOGRAPHY FOR TRAUMA : Methods, Accuracy, and Indications http//:
www.surgical.theclinics.com
8. Chaundhry CR. FOCUSED ABDOMINAL SONOGRAPHY IN TRAUMA
(FAST)
MJAFI 2007; 63 : 62-63 http//:
www.medind.nic.in/maa/t07/i1/maat07i1p62.p
df
9. American Institute of Ultrasound in Medicine, American College of
Emergency Physicians. AIUM practice guideline for the performance of the
focused assessment with sonography for trauma (FAST) examination. J
Ultrasound Med. 2014 Nov. 33
(11):2047-56. [Medline].
10. Montoya J, Stawicki SP, Evans DC, Bahner DP, Sparks S, Sharpe RP, et al.
From FAST to E-FAST: an overview of the evolution of ultrasound-based
traumatic injury assessment. Eur J Trauma Emerg Surg. 2015 Mar 14.
[Medline].
11. Soult MC, Weireter LJ, Britt RC, Collins JN, Novosel TJ, Reed SF, et al. Can
routine trauma bay chest x-ray be bypassed with an extended focused
assessment with sonography for trauma examination?. Am Surg. 2015 Apr. 81
(4):336-40. [Medline].
12. Helling TS, Wilson J, Augustosky K. The utility of focused abdominal
ultrasound in blunt abdominal trauma: a reappraisal. Am J Surg. 2007 Dec.
194(6):728-32; discussion 732-3. [Medline].