Anda di halaman 1dari 24

FOCUSED ASSESSMENT SONOGRAPHY FOR

TRAUMA

Laporan Kasus ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti


Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian SMF Radiologi
RSUD dr. Pirngadi Medan

Disusun Oleh :
Arifsyah Sulaiman Batubara 712100891019

Dokter Pembimbing :
dr. Evo Elidar Harahap, Sp. Rad (K)

SMF ILMU RADIOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DR PIRNGADI
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas
berkah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus
dengan judul Focused Assessment Sonography For Trauma untuk memenuhi
salah satu persyaratan kenaikan pangkat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada dr.


Evo Elidar Harahap, Sp.Rad (K) selaku pembimbing yang telah membantu
memberikan bimbingan dan masukan sehingga laporan kasus ini dapat selesai
Penulis menyadar bahwa dalam penulisan laporan kasus ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan.Oleh karena itu segala saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.Demikianlah penulisan
laporan kasus ini semoga bermanfaat

Medan, Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I.........................................................................................................................

PENDAHULUAN.....................................................................................................

BAB II.......................................................................................................................

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................

2.1 Ultrasonography (FAST).................................................................................

2.2 Indikasi FAST.................................................................................................

2.3 Manfaat FAST.................................................................................................

2.4 Teknik Pemeriksaan FAST..............................................................................

2.5 Daerah Pemeriksaan FAST.............................................................................

2.6 Keunggulan USG FAST..................................................................................

2.7 Kekurangan USG FAST..................................................................................

2.8 Alogaritma Pada Trauma Tumpul Abdomen..................................................

BAB III......................................................................................................................

PENUTUP.................................................................................................................

3.1 Kesimpulan......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Trauma tumpul Abdomen dapat mencederai organ-organ intra abdominal hingga terjadi
perdarahan (hemoperitoneal) atau rupture pada organ berongga (perforasi saluran cerna).
Merupakan suatu masalah serius dan memerlukan penanganan segera khususnya di Instalasi
Gawat Darurat.
Faktor kecepatan dan ketepatan diagnosis memegang peranan penting dalam
pengambilan keputusan. Keterlambatan suatu diagnosis dapat meningkatkan angka
morbiditas dan mortalitas. Untuk membantu mendiagnosa keadaan tersebut dapat digunakan
beberapa metode diagnostik penunjang seperti : DPL, CT scan abdomen, USG “FAST”
(Focused Assesement Sonography for Trauma), atau Laparatomi.
Dimana metode-metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Diagnosis Peritoneal Lavage (DPL) umumnya dapat digunakan untuk menentukan ada atau
tidaknya hemoperitoneum dengan cepat. Namun saat ini telah digantikan oleh Focused
assessment with sonography for trauma (FAST) dan Computed Tomography (CT) untuk
pendekatan diagnostik yang lebih akurat pada pasien dengan kecurigaan trauma tumpul
abdominal dan pelvis.
American Collage of Surgeons memasukan FAST sebagai protocol dalam Advanced
Trauma Life Support (ATLS). (Ultrasonografi) US juga banyak diterima sebagai modalitas
pertama dalam menilai radiologis dalam menentukan perlunya eksplorasi bedah pada pasien
terindikasi perdarahan intraperitoneal yang tidak stabil secara hemodinamik. Ultrasonografi
(US) merupakan salah satu alat diagnostik yang selalu digunakan di semua Rumah Sakit
untuk menunjang diagnosis. namun pemanfaatannya secara langsung di UGD untuk
pemeriksaan pasien trauma tumpul abdomen belum secara luas digunakan. FAST (Focused
Assessment Sonography for Trauma) adalah teknik penggunaan Ultrasonografi (US) pada
kasus trauma abdomen dengan menilai adanya cairan bebas pada ruang potensial di abdomen,
yaitu Morisson’s pouch/ Hepatorenal recess, splenorenal recess, paracolic gutter, perivesical
space atau kavum Dauglas pada wanita, dan termasuk pericardium.
Selain itu juga dapat menilai adanya laserasi dari organ-organ solid abdomen.
Keunggulan dari US yaitu metode imejing bedside yang cepat yang dapat diintegrasikan
dalam resusitasi, serta US bersifat non-ionisasi dan tidak menggunakan kontras nefrotoksik
sehingga merupakan prosedur tindakan yang aman. Namun, US mempunyai keterbatasan
antara lain dalam prosedur pemeriksaan, yaitu dari faktor pengalaman pemeriksa/operator,
faktor kondisi pasien, pasien terlalu gemuk, emfisema subkutis atau banyak udara usus pada
lapangan abdomen yang akan diobservasi, dan pasien yang tidak sadar sehingga sulit
diposisikan.
Selain itu, penggunaan US semata tidak direkomendasikan untuk menentukan grading
cedera organ solid intraabdomen. Untuk mengurangi penggunaan modalitas imejing yang
kurang tepat dan meningkatkan efektivitas waktu yang diperlukan untuk menegakkan
diagnosis adanya cedera organ pada trauma tumpul abdomen, diperlukan algoritma yang
sistematis yang disesuaikan dengan kondisi hemodinamik dan faktor prediktor cedera pasien
tersebut. Penggunaan FAST telah di rekomendasikan oleh American Institute of Ultrasound
Medicine (AIUM) dan American College of Emergency Physicians (Acep). FAST terbukti
dan berguna untuk evaluasi cedera traumatis, trauma terutama tumpul, tetapi juga dapat
membantu dalam menembus cedera. pemeriksaan telah terbukti baik sensitif dan spesifik
dalam identifikasi cairan intraperitoneal 1.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ultrasonography (FAST)

Ultrasonografi (US) pertama kali digunakan pada pasien trauma di Eropa tahun 1970-
an. Sejak tahun 1980-an di Amerika, penggunaan US pada trauma telah digunakan secara
luas dan banyak menggantikan Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL) di kebanyakan trauma
center. Pemeriksaan FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma) telah dimasukkan
dalam bagian dari Advanced Trauma Life Support sejak tahun 1997.
Tujuan pemeriksaan FAST adalah untuk mendeteksi cairan bebas intraperitoneal dan
pericardial dalam kasus trauma. DPL lebih sensitif dalam mendeteksi adanya darah
intraperitoneal dibanding US (100.000 sel darah merah/mm3 dianggap positif dengan
perbandingan 20 cc dari 1 liter cairan lavase), namun DPL mempunyai kelemahan yaitu
bersifat invasif yang dapat mempunyai komplikasi pada pasien hamil, pembedahan
sebelumnya, dan operator yang kurang berpengalaman, serta tidak sensitif untuk trauma yang
melibatkan organ retroperitoneal dan pada kondisi hemodinamika tidak stabil 2.
Dibanding DPL, US merupakan pemeriksaan yang murah, cepat dan dapat diulang,
serta mempunyai spesifisitas lebih tinggi untuk laparotomi terapeutik. US dapat mendeteksi
minimal 250 mL cairan bebas Morisson’s pouch. Sensitifitas FAST untuk mendeteksi cairan
bebas intraperitoneal dari berbagai penelitian adalah 64-98%, sedangkan spesifisitasnya 86-
100%. Variasi yang besar dalam hasil tersebut disebabkan adanya perbedaan tingkat
pengalaman operator (sonografer berpengalaman, ahli radiologi, ahli bedah dan residen) dan
standar referensi yang digunakan.
Walaupun FAST umumnya digunakan untuk metode imejing diagnostik pada pasien
dengan trauma abdomen, namun diagnosis cedera organ solid abdomen sangat terbatas.
Kecepatan sangat penting karena jika perdarahan intraabdominal ada, probabilitas kematian
akan meningkat sekitar 1% tiap 3 menit penundaan dilakukannya intervensi. Tempat
akumulasi cairan jika ada cedera organ solid, adalah : Hepatorenal recess (Morisson’s pouch),
Splenorenal recess, Paracolic gutter, Retrovesical pouch (pada pria) dan Pouch of Dauglas
(pada wanita).
Ultrasonografi FAST juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya cedera pada
jantung dan pericardium, namun kurang tepat untuk mendeteksi cedera usus, mesenterium,
dan vesika urinaria, dimana CT merupakan modalitas yang tepat. Keuntungan FAST yang
paling penting yaitu US merupakan metode imejing bedside yang cepat dan dapat
diintegrasikan dalam resusitasi. Kemampuan ini sangat membantu terutama pada pasien
dengan hemodinamik yang tidak stabil dimana ahli bedah traumatologi dapat membuat
keputusan klinik yang cepat.
memakan waktu Sebagai tambahan, US bersifat non-ionisasi dan tidak menggunakan
kontras nefrotoksik sehingga merupakan prosedur tindakan yang aman. DPL juga memiliki
peranan dalam diagnosis trauma abdomen pada pasien hemodinamik yang tidak stabil yang
tidak dapat dimobilisasi ke scanner CT, namun tidak banyak dilakukan lagi karena prosedur
invasif memiliki angka kekerapan terjadi komplikasi antara 0,6-2,3% dan dikontraindikasikan
pada pasien post-surgical, terlalu gemuk, atau sedang hamil, serta memakan waktu 3.
Gambar A.1. perbandingan berbagai metode diagnostik untuk mengevaluasi trauma
tumpul abdomen.
Tabel A.1. Perbandingan data berdasarkan perbedaan cara dan teknik
pencitraan pada trauma tumpul abdomen.

2.2 Indikasi FAST


1. Trauma tumpul abdomen
2. Trauma penetrasi stabil
3. Penilaian tingkat cairan bebas intraperitoneal, pericardial, dan rongga pleura.
4. Trauma extraabdomen (orthopaedic, spinal, chest) yang memerlukan operasi darurat
5. Trauma abdomen dengan hemodinamika tidak stabil 4.

2.3 Manfaat FAST


1. Mengurangi waktu untuk diagnosis cedera perut akut pada Trauma tumpul abdomen
2. Membantu akurat mendiagnosis hemoperitoneum
3. Membantu menilai tingkat hemoperitoneum di trauma tumpul abdomen secara non-
invasif
4. Dapat diintegrasikan ke dalam survei primer atau sekunder dan dapat dilakukan
dengan cepat, tanpa melepas pasien dari arena klinis
5. Dapat diulang untuk pemeriksaan serial
6. Aman pada pasien hamil dan anak-anak, karena membutuhkan radiasi kurang dari CT
7. Mengarah ke DPL lebih sedikit; dalam pengaturan klinis yang tepat, dapat
menyebabkan scan CT lebih sedikit (pasien yang dirawat di layanan trauma dan
menerima pemeriksaan abdominal) 5.

2.4 Teknik Pemeriksaan


1. Posisi pasien

Posisi pasien sebaiknya diperiksa dalam posisi supine. posisi lain


(Trendelenburg, dan dekubitus) dapat memfasilitasi penyatuan cairan di daerah
tergantung, sehingga berpotensi meningkatkan hasil deteksi, dan harus
dipertimbangkan jika izin skenario klinis.

2. Transduser (Probe)

Pemilihan Probe tergantung pada ukuran pasien. Untuk orang dewasa yang
khas, penetrasi gelombang suara harus minimal 20 cm, oleh karena itu digunakan 2,55
MHz, bentuk melengkung pada Probe ini memungkinkan medan pandang jauh lebih
luas tetapi memiliki resolusi yang terbatas. Pada pasien anak, Probe curvilinier
dengan frekuensi tinggi memiliki resolusi yang lebih baik dan masih dapat
menghasilkan gelombang suara dengan penetrasi kedalaman yang memadai 5.
Gambar B.1. Teknik pemeriksaan FAST pada abdomen

2.5 Daerah Pemeriksaan


FAST scan terdiri dari 6 posisi dasar dalam mendeteksi ada atau tidaknya cairan pada
rongga peritoneum dan pericardium. Mampu mendeteksi lebih dari 100-250 ml cairan bebas.
CT scan sebagai pembandingnya mampu mendeteksi lebih dari kira-kira 100 ml cairan bebas
dalam rongga abdomen 6.

Untuk mencari cairan abnormal “transduser” ditempatkan pada :

1. Subcostal atau Subxiphoid


2. Right Upper Quadrant (kuadran kanan atas)
3. Left Upper Quadrant (kuadran kiri atas)
4. Paracolic gutter
5. Regio Pelvis
Gambar C.1. Regio abdomen pada pemeriksaan FAST dan
Posisi Transduser pada Pemeriksaan dasar FAST

FAST view pada abdomen

1. Right Upper Quadrant view (Kuadran kanan atas) menilai Hepatorenal recess
(Morisson’s pouch )

Probe diposisikan di garis axilaris anterior kanan pada intercosta 7-9, posisi probe
marker kearah kepala, sagital terhadap tubuh. Tampilannya harus menunjukkan hati, ginjal
dan diafragma. Hepatorenal recess (Morisson’s pouch) adalah ruang potensial yang terletak d
kuadran kanan atas diantara kapsul Glisson dari hepar dan fascia Gerota dari ginjal kanan.
Dalam keadaan normal, tidak terdapat cairan diantara organ tersebut, dan fascia tampak
sebagai garis hiperekhoik yang memisahkan hepar dan ginjal.
Gambar C.2. US FAST Normal pada Hepatorenal recess (Morisson’s pouch)
pada kuadran kanan atas.

Gambar C.3. US FAST Abnormal pada Hepatorenal recess: adanya celah


berwarna hitam yang berada diantara dua organ menunjukkan adanya cairan
bebas dalam rongga peritoneum.

2. Left Upper Quadrant view (Kuadran Kiri Atas) menilai Splenorenal recess
Probe diposisikan di garis aksilaris anterior kiri pada intercosta 10 dan 11 bidang sagital
terhadap tubuh untuk melihat splenorenal recess, marker ke arah kepala. Tampilannya harus
menunjukkan limpa, ginjal dan diafragma. Probe diputar untuk mendapatkan tampilan
longitudinal dan menunjukkan adanya suatu cairan antara limpa dan ginjal. Pandangan ini
dapat dirusak oleh proyeksi dari bayangan akustik di atas gambaran dari costa.

Splenorenal recess adalah ruang potensial di kuadran kiri atas abdomen antara Spleen
dengan facia Gerota’s dari Renal kiri. Normalnya tidak terdapat cairan bebas, dan fascia
tampak sebagai garis hiperekhoik yang memisahkan kedua organ.

Gambar C.4. US FAST Normal pada Splenorenal recess pada kuadran kiri atas

Gambar C.5. US FAST Abnormal pada Saplenorenal recess : Adanya bercak


kehitaman diantara dua organ menunjukkan adanya cairan bebas di dalam
rongga peritoneum. Cedera pada organ terkadang dapat terlihat.
3. Paracolic Gutter view
Paracolic gutter kanan terbentang dari Morisson’s pouch sampai ke pelvis. Sedangkan
paracolic gutter kiri tidak sedalam yang kanan, dan ligamentum phrenocolic menghambat
pergerakan cairan ke paracolic gutter kiri, sehingga mengalir secara bebas ke kanan.

Gambar C.6.
Paracolic gutter
kanan, tampak
adanya bayangan
berwarna gelap yang
diduga adanya
cairan bebas.

4. Suprapubik view menilai Pelvis


Probe ditempatkan longitudinal di garis tengah abdomen sekitar 4 cm dari simfisis
pubis dan mengarah ke bawah kesudut panggul . Tampilan USG menunjukkan kandung
kemih. Probe ini kemudian diputar 90 derajat untuk memindahkan tampilan pada posisi
sagital yang mana memberikan pandangan dari rektum, kandung kemih dan cavum Dauglass.

Retrovesical pouch erbentuk dari lipatan peritoneum dari rektum ke vesika urinaria
(laki-laki), sedangkan pouch of Dauglas adalah kantung yang terbentuk dari lipatan
peritoneum dari rektum ke dinding belakang uterus (wanita).
Gambar C.7. US FAST Pelvis normal

Gambar C.8. US FAST pelvis Abnormal : adanya cairan pada Cavum Dauglass

5. Subkostal view menilai Pericardium


Transduser yang ditempatkan di daerah subxiphoid pada thorax dengan berkas
pancaran USG memproyeksikan pada bidang koronal. Sedikit agak menekan terhadap
dinding abdomen dengan seluruh transduser mungkin diperlukan untuk mengarahkan berkas
pancaran retrosternally untuk mendapatkan gambar. Ini menunjukkan gambaran pergerakan
jantung, dalam 4 tampilan ruang. Jantung mudah dikenali, karena geraknya yang
karakteristik. Jantung akan dikelilingi oleh lapisan echogenic pericardium 7.
Gambar C.9. FAST Subcostal Normal

Gambar C.10. FAST Subcostal Abnormal : tampak adanya celah hitam


di berada diantara lapisan dinding jantung yang diduga cairan dalam
kantung pericardial.

2.6 KEUNGGULAN PEMERIKSAAN USG FAST


1. Pemeriksaan USG bisa dikerjakan oleh dokter “emergency” maupun residen bedah.
2. Pemeriksaan cepat hanya berkisar 2 menit.
3. Tidak mahal, non-invasif, dan sangat portabel.
4. Bersifat non-ionisasi dan tidak menggunakan kontras.
5. Dapat menilai toraks, dan rongga retro peritoneal disamping rongga peritoneum.
6. Pemeriksaan serial dapat mendeteksi perdarahan yang terus berlangsung dan
meningkatkan ketepatan diagnostic 8.

2.7 KEKURANGAN PEMERIKSAAN USG FAST

1. Untuk mendapatkan hasil positif diperlukan cairan intraperitoneal minimal 70 cc


dibandingkan DPL yang hanya 20 cc.
2. Akurasinya tergantung pada kemampuan operator atau pembaca hasil dan turun
akurasinya bila pernah operasi abdomen.
3. Secara teknik sulit pada pasien yang tidak suportif/ gelisah, pada pasien yang terlalu
gemuk atau adanya emfisema subkutis yang masif, dan pada pasien dengan kehamilan
dari trimester 3.
4. Sensitifitasnya rendah untuk perforasi usus halus dan cedera pancreas.
5. Tidak dapat mendeteksi secara langsung adanya perdarahan aktif dan asal perdarahan
tersebut.
6. Meskipun bekuan darah memberikan gambaran yang khas, tapi FAST tidak dapat
dengan tepat menentukan jenis cairan bebas intraperitoneal 9.

2.8 ALGORITMA PADA TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

FAST merupakan teknik yang dilakukan pada kondisi emergensi untuk mempersempit
target organ yang akan dievaluasi sehingga waktu pemeriksaan lebih efektif. FAST tidak
ditujukan untuk menentukan grading cedera organ solid intraabdomen, namun hanya untuk
mendiagnosis adanya cedera organ tersebut dari tanda langsung yaitu adanya laserasi organ
solid, maupun tanda tidak langsung yaitu adanya cairan bebas pada ruang potensial rongga
abdomen dan retroperitoneal 10.

Berikut adalah algoritma imejing yang diajukan dalam diagnosis trauma tumpul
abdomen yang disesuaikan dengan kondisi pasien pada saat admisi ke emergensi, dan bila
fasilitas MDCT tidak terintegrasi dalam ruang emergensi.
Algoritma yang diusulkan bila fasilitas CT/MDCT tidak terintegrasi dalam ruang
emergensi untuk pasien dengan trauma tumpul abdomen.

Pasien dengan hemodinamik tidak stabil dilakukan skrining dengan US bersamaan


resusitasi. Jika temuan US/FAST positif dan hemodinamik pasien dapat distabilkan, maka CT
dapat dilakukan. Jika temuan US/FAST positif dan hemodinamik pasien tidak dapat
distabilkan, maka Laparatomi eksplorasif harus segera dilakukan. Jika FAST negatif, maka
harus dicari kemungkinan lain selain cedera abdomen 11.

Pada pasien dengan hemodinamik stabil yang diketahui adanya faktor prediktor yaitu
hematuria dan/atau fraktur tulang aksial dan juga pasien tidak sadar atau dalam anestesi
dimana pemeriksaan fisik tidak dapat dipercaya atau harus segera dilakukan pemeriksaan CT-
scanning. Sedangkan pasien dengan tidak ada resiko tinggi atau pasien sadar dan dapat
dilakukan pemeriksaan fisik bisa dilakukan skrining dengan US dahulu 12.
BAB III
KESIMPULAN

Di Amerika, penggunaan US pada trauma telah digunakan secara luas dan banyak
menggantikan Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL). Pemeriksaan FAST (Focused
Assessment Sonography for Trauma) telah dimasukkan dalam bagian dari Advanced Trauma
Life Support sejak tahun 1997. Tujuan pemeriksaan FAST adalah untuk mendeteksi cairan
bebas intraperitoneal dan pericardial dalam kasus trauma. Sensitifitas FAST untuk
mendeteksi cairan bebas intraperitoneal dari berbagai penelitian adalah 64-98%, sedangkan
spesifisitasnya 86-100%.

Kecepatan sangat penting karena jika perdarahan intraabdominal ada, probabilitas


kematian akan meningkat sekitar 1% tiap 3 menit penundaan dilakukannya intervensi.
Tempat akumulasi cairan jika ada cedera organ solid, adalah : Hepatorenal recess

(Morisson’s pouch), Splenorenal recess, Paracolic gutter, Retrovesical pouch (pada pria)
dan Pouch of Dauglas (pada wanita).
Ultrasonografi FAST juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya cedera pada
jantung dan pericardium, namun kurang tepat untuk mendeteksi cedera usus, mesenterium,
dan vesika urinaria, dimana CT merupakan modalitas yang tepat.

Keuntungan FAST yang paling penting yaitu US merupakan metode imejing bedside
yang cepat dan dapat diintegrasikan dalam resusitasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Tua B, Ellus.dr,dkk. Peranan Radiologi pada Trauma Tumpul Abdomen in :


Laporan Kasus Cedera Tumpul Hepar dan Ginjal. PPDSR FK UI, RSUPN dr.
Cipto Mangunkusumo. 2009. Jakarta.
2. Logan Peter, Lewis David. Emergency Ultrasound UK : FOCUSED
ASSESSMENT WITH SONOGRAPHY FOR TRAUMA (FAST). 2004.
http//: www.emergencyultrasound.org.uk/resources/EDUC+Pre-
Course+Reading.pdf

3. E.Kenedy. ULTRASONOGRAFI TRAUMA TUMPUL ABDOMEN. 2003.


Bag. Ilmu Bedah FK UNDIP/SMF BEDAH.
http//: www.eprints.undip.ac.id/14798/1/2003 FK667.pdf

4. McGahan JP, Wang L, Richards JR. From the RSNA Refresher Courses :
Focused Abdominal US fpr Trauma. RadioGraphics 2001; 21: S191- S199.
http//: www.radiographics.rsna.org/
5. McGahan JP, Richards J, Gillen M. The Focused Abdominal Sonography for
Trauma Scan: Pearls and Pitfalls. J Ultrasound Med 2002; 21: 789-800. http//:
www.ultrasoundmed.org/
6. Lingawi SS. FOCUSED ABDOMINAL SONOGRAPHY IN TRAUMA.
Department of Radiology, University Hospital, King Abdulaziz University,
Jeddah, Saudi Arabia. J HK Coll Radi 2001; 4: 222-225 http//: www.222-
225Focused.pdf
7. Patel Nirav Y, Riherd Jody M. FOCUSED ASSESSMENT WITH
SONOGRAPHY FOR TRAUMA : Methods, Accuracy, and Indications http//:
www.surgical.theclinics.com
8. Chaundhry CR. FOCUSED ABDOMINAL SONOGRAPHY IN TRAUMA
(FAST)
MJAFI 2007; 63 : 62-63 http//:
www.medind.nic.in/maa/t07/i1/maat07i1p62.p
df
9. American Institute of Ultrasound in Medicine, American College of
Emergency Physicians. AIUM practice guideline for the performance of the
focused assessment with sonography for trauma (FAST) examination. J
Ultrasound Med. 2014 Nov. 33
(11):2047-56. [Medline].

10. Montoya J, Stawicki SP, Evans DC, Bahner DP, Sparks S, Sharpe RP, et al.
From FAST to E-FAST: an overview of the evolution of ultrasound-based
traumatic injury assessment. Eur J Trauma Emerg Surg. 2015 Mar 14.
[Medline].
11. Soult MC, Weireter LJ, Britt RC, Collins JN, Novosel TJ, Reed SF, et al. Can
routine trauma bay chest x-ray be bypassed with an extended focused
assessment with sonography for trauma examination?. Am Surg. 2015 Apr. 81
(4):336-40. [Medline].
12. Helling TS, Wilson J, Augustosky K. The utility of focused abdominal
ultrasound in blunt abdominal trauma: a reappraisal. Am J Surg. 2007 Dec.
194(6):728-32; discussion 732-3. [Medline].

Anda mungkin juga menyukai