Anda di halaman 1dari 30

Laporan Kasus

Acute Decompensated Heart Failu


Safira Najwa Elzam
1407101030227

PEMBIMBING :
dr. Fauzal Aswad, Sp. JP., (K) FIHA

CARDIOVASKULAR DEPARTEMENT OF SYIAH KUALA UNIVERSITY


dr. ZAINOEL ABIDIN GENERAL HOSPITAL
BANDA ACEH
Gagal jantung akut di definisikan sebagai
serangan cepat (rapid onset) dari gejala-
gejala atau tanda-tanda akibat fungsi
jantung yang abnormal.

Gagal jantung mempengaruhi > 5,2 juta


penduduk amerika dan >550.000 kasus baru
yang terdiagnosis setiap tahunnya. Rata-rata
mengalami hospitalisasi kembali adalah 47%
dalam 9 bulan.
Identitas Pasien

Nama : Tn. BM
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. CM : 1031804
Alamat : Bireuen.
Pekerjaan : Swasta
Tgl. Masuk RS : 20 November 2015
Tgl. Pemeriksaan : 25 November 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Pasien mengeluh sesak nafas

Keluhan Tambahan:
Pasien mengeluh cepat lelah saat aktivitas.

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 1 jam
sebelum ke rumah sakit. Sesak nafas dialami ketika beraktivitas dan
berkurang ketika pasien beristirahat. pasien sering lebih nyaman tidur
dengan menggunakan dua bantal, kedua kaki kadang-kadang bengkak
dan pasien mengeluhkan adanya batuk berdahak.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu


adanya riwayat Hipertensi dan Diabetes Melitus. Pasien
sering berobat dan pernah di diagnosis dokter dengan CHF.

Riwayat Penggunaan Obat


Furosemid 1x40 mg,Spironolacton 1x25 mg, Omeprazole
2x40 mg, Alprazolam 1x0,5 mg, Insulin levemir dan
novorapid, Clopidogrel 1x75 mg, Allupurinol 1x100 mg

Riwayat Penyakit Keluarga:


Ayah pasien menderita penyakit jantung.
ANAMNESIS

Riwayat Kebiasaan Sosial


Perokok
Jarang berolahraga
Menyukai makanan berlemak

Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi


Umur 46 tahun
Laki-laki

Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi


Jarang berolahraga
merokok
Berhenti mengkonsumsi makanan berlemak
Status Present

130/80 86
GCS: 28 kali
kali 36,8 ° C
E4M6V5 mmHg / menit
/menit
Pemeriksaan Fisik
KEPALA LEHER
Inspeksi Inspeksi
Rambut : tidak ada kelainan Struma : tidak ada
Wajah : tidak ada kelainan kelainan
Alis mata : tidak ada kelainan Kelenjar Limfe : tidak ada
Bulu mata : tidak ada kelainan kelainan
Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-) Posisi trakea : midline
Hidung : nafas cuping hidung (-) TVJ : 5-2cm
Bibir : sianosis ( - ) H2O
Lidah : tidak ada kelainan
Thorax Depan Thorax Belakang

Inspeksi Inspeksi
- Bentuk: Simetris - Bentuk : Simetris
- Otot bantu nafas : tidak ada - Otot bantu nafas : tidak ada
- Venektasi : tidak ada - Venektasi :tidak ada
- Bendungan Vena : tidak ada
- Ketinggalan bernafas : tidak ada

Palpasi Palpasi
Paru : Paru :
- Nyeri tekan : tidak ada - Nyeri tekan : tidak ada
- Fremitus taktil : kanan = kiri - Fremitus taktil : kanan = kiri
Jantung :
- Ictus cordis : tidak terlihat dan tidak
teraba
- Lokalisasi Iktus : ICS V 2cm lateral
dari linea midclavicula
Thorax Depan Thorax Belakang

Perkusi Perkusi
Paru : sonor pada ke dua lapangan paru Paru : sonor pada kedua lapangan paru
- Batas Relatif : ICS IV linea midclaviclaris
dextra
- Batas Absolut : ICS VI linea midclaviclaris
dextra
Jantung :
- Batas jantung atas : ICS II linea
parasternalis sinistra
- Batas jantung kiri : ICS VI 1 jari ke lateral
dari linea midclavicula sinistra
- Batas jantung kanan : ICS IV linea
parasternalis dextra

Auskultasi Auskultasi
- Suara pernafasan : vesikuler ( +/+) - Suara pernafasan : vesikuler (+/+ )
- Suara tambahan : ronki (-/-) wheezing - Suara tambahan : ronki (-/-) wheezing
(-/-) (-/-)
- Ekspirasi memanjang ( - ) - Ekspirasi memanjang ( - )
- Bunyi Jantung : M1>M2, A2>A1, P2>P1,
A2=P2
ABDOMEN GENITALIA

Inspeksi : Tidak dilakukan


Simetris (+) Distensi (-) pemeriksaan
Palpasi :
Distensi(-), Nyeri tekan (-)
- Hepar : Tidak teraba
- Lien : Tidak teraba
- Ginjal : Tidak teraba
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Peristaltik Usus (+)
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah
- Bengkak : Tidak dijumpai Bengkak : Tidak dijumpai
- Merah : Tidak dijumpai Merah : Tidak dijumpai
- Ikterik : Tidak dijumpai Ikterik : Tidak dijumpai
-Clubbing finger :Tidak dijumpai Clubbing finger : Tidak
-Tremor : Tidak dijumpai dijumpai
-Eritema palmaris : tidak Tremor : Tidak dijumpai
dijumpai Edema : dijumpai
-Kuku muchrche : tidak
dijumpai
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan

Hemoglobin 15,9 14 -17 gr/dl


Leukosit 10,2 4.5-10,5
Trombosit 254 150 – 450 x 103/ul
Eritrosit 5,5 4,7-6,1x106/mm3

Hematokrit 47 45.0 - 55.0 %


Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 11 0-6%
Basofil 1 0-2%
Neutrofil Segmen 52 50 - 70 %
NeutrofilBatang 0 2-6 %

Limfosit 29 20 - 40 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Cor: ukuran melebar
• Pulmo : tidak tampak
adanya infiltrat, sinus
phrenicocostalis
kanan kiri tajam
• Kesan :
kardiomegali
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bacaan EKG :
Irama : sinus ritme
Heart rate : 83 x/menit
Axis : normoaxis
Interval PR : 0,16 s
Gelombang P : 0,12 s
Kompleks QRS : melebar, 0,32 s di lead II (VES)
ST elevasi :-
ST depresi :-
Q patologis : V1, V3
Hipertrofi : LVH (-), RVH (-)
LBBB : R aksen di lead I, aVF
Kesimpulan : sinus ritme, 83 x/menit, normoaxis, OMI di
antero septal
DIAGNOSIS

ADHF wet and warm


PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa
Bed rest
Oksigen 2-4 L/menit
IVFD RL 15 gtt/i

Medikamentosa
furosemid 2 amp/12 jam
ISDN 5 mg 3x1
Amlodipin 1 x 5 mg tab
spironolacton 1x12,5 mg
Candesartan 1x4 mg
Amlodipin 1 x 5 mg
V-Block 1x3,125 mg
Novorapid
Levemir
ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE

suatu sindroma klinis dimana pasien memiliki


beberapa gambaran antara lain gejala khas gagal
jantung (sesak napas saat aktifitas fisik atau saat
istirahat, kelelahan, keletihan, pembengkakan pada
tungkai) dan tanda khas gagal jantung (takikardia,
takipnea, pulmonary rales, efusi pleura, peningkatan
jugular venous pressure, edema perifer,
hepatomegali) dan temuan objektif pada abnormalitas
struktur dan fungsi jantung saat istirahat
(kardiomegali, bunyi jantung ketiga, cardiac murmur,
abnormalitas pada elektrokardiogram, penigkatan
konsentrasi natriuretic peptide).
Karakteristik ADHF Etiologi
- Usia antra 70-75 tahun – kerusakan fungsional jantung
- Terjadi disfungsi ventrikel kiri dimana terjadi kerusakan
dengan fraksi ejeksi < 40% atau hilangnya otot jantung,
- Adanya tanda edem pulmonal – iskemik akut dan kronik,
dan kardigenik syok (pada – peningkatan tahanan vaskuler
fase dekompensasi terdapat dengan hipertensi,
tanda kongesti dan retensi – atau berkembangnya
cairan) takiaritmia seperti atrial
fibrilasi (AF)
Penyebab umum gagal jantung oleh karena
penyakit otot jantung (penyakit miokardial)
Penyakit jantung coroner Banyak manifestasi
Hipertensi Sering dikaitkan dengan hipertrofi
ventrikel kanan.

Kardiomiopati Faktor genetic dan non – genetic


yang tidak terklasifikasikan.

Obat – obatan β - Blocker, calcium antagonists,


antiarrhythmics, cytotoxic agent

Toksin Alkohol, cocaine, trace elements


(mercury, cobalt, arsenik)
Penyakit jantung coroner Banyak manifestasi
Endokrin Diabetes mellitus,
hypo/hyperthyroidism, Cushing
syndrome, adrenal insufficiency,
excessive growth hormone.

Nutrisional Defisiensi thiamine, selenium, carnitine.


Obesitas.

Infiltrative Sarcoidosis, amyloidosis,


haemochromatosis, penyakit jaringan
ikat

Lainnya Penyakit Chagas, infeksi HIV,


peripartum cardiomyopathy, gagal
ginjal tahap akhir
Gejala dan Tanda Acute Decompensated Heart Failure
Volume Overload
- Dispneu saat melakukan kegiatan
- Orthopnea
- Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
- Ronchi
- Cepat kenyang
- Mual dan muntah
- Hepatosplenomegali, hepatomegali, atau splenomegali
- Distensi vena jugular
- Reflex hepatojugular
- Asites
- Edema perifer

Hipoperfusi
- Kelelahan
- Perubahan status mental
- Penyempitan tekanan nadi
- Hipotensi
- Ekstremitas dingin
- Perburukan fungsi ginjal
ANALISA KASUS
Dyspnea de effort merupakan gejala
awal dari gagal jantung. Hal ini
sesak nafas sejak 1 hari dikarenakan jantung tidak bereaksi
yang lalu dengan normal ketika ada beban
tambahan seperti aktivitas, dimana pada
kondisi gagal jantung yang bersiat
cardiac output yang dikeluarkan oleh
jantung tidak cukup memenuhi
kebutuhan oksigen saat aktivitas. Hal ini
terjadi dikarenakan mekanisme
cepat lelah saat aktivitas kompensasi yang ada sudah dipakai
untuk mempertahankan curah jantung
selama istirahat. Bila cardiac output
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh, maka jantung akan
memakai mekanisme kompensasi. Bila
tidur dengan mekanisme ini sudah dipakai secara
maksimal maka akan timbul gejala
menggunakan dua bantal
akibat dari system kompensasi yang
tidak berjalan, yaitu dyspnea de effort
Pasien laki laki dengan usia >40
tahun dimana beberapa penelitian
telah membuktikan bahwa kerentanan
terhadap arterosklerosis koroner
meningkat seiring bertambahnya usia,
resiko arterosklerosis uga lebih besar
Tiga faktor resiko yang laki-laki daripada perempuan.
tidak dapat diubah yaitu Terdapat penambahan massa otot
jantung pada usia yang lebih lanjut,
1. usia akibat bertambahnya beban akhir
2. jenis kelamin (afterload) sebagai konsekuensi
3. riwayat keluarga kekuan arteri sentral dan perifer.
Kekakuan ini teradi akibat proliferasi
kolagen, hipertrofi otot polos,
kalsifikasi serta kehilangan jaringan
elastik. Perubahan otot jantung ini
akan meyebabkan gangguan ungsi
diastolik ventrikel
Candesartan adalah golongan dari angiotensin
receptor blocker (ARB).

Amlodipin merupakan antagonis kalsium


golongan dihidropiridin sebagai vasodilatator
Candesartan 1x4 mg arteri perifer yang dapat menyebabkan
Amlodipin 1 x 5 mg penurunan resistensi vaskular serta penurunan
tekanan darah.
V-Block 1x3,125 mg

V-block adalah beta blocker yang berguna


dalam mengurangi laju jantung dan
kontraktilitas miokard terutama pada saat
saraf parasimpatis terangsang
Furosemid merupakan diuretic kuat. Cara kerja pada gagal jantung
adalah dengan menurunkan retensi garam dan air sehingga
mengurangi beban awal jantung (preload). Efek kerja dari furosemid
lebih cepat (30 menit setelah pemberian, masa kerja 4-6 jam)

Furosemid 2 amp/12 jam Spironolakton dapat menurunkan


ISDN 5 mg 3x1 ekskresi kalium serta menurunkan
Amlodipin 1 x 5 mg tab kesakitan dan kematian pada pasien
dengan gagal jantung yang parah yang
Spironolacton 1x12,5 mg
juga mendapatkan ACE-I dan terapi
Novorapid standar lain, termasuk dosis penuh
Levemir loop diuretic.

ISDN adalah vasodilatator arteri langsung yang mengurangi tahanan


terhadap ejeksi ventrikel sehingga ejeksi ventrikel dapat terjadi lebih
mudah dan lebih sempurna.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai