PEMBIMBING :
dr. Fauzal Aswad, Sp. JP., (K) FIHA
Nama : Tn. BM
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. CM : 1031804
Alamat : Bireuen.
Pekerjaan : Swasta
Tgl. Masuk RS : 20 November 2015
Tgl. Pemeriksaan : 25 November 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Pasien mengeluh sesak nafas
Keluhan Tambahan:
Pasien mengeluh cepat lelah saat aktivitas.
130/80 86
GCS: 28 kali
kali 36,8 ° C
E4M6V5 mmHg / menit
/menit
Pemeriksaan Fisik
KEPALA LEHER
Inspeksi Inspeksi
Rambut : tidak ada kelainan Struma : tidak ada
Wajah : tidak ada kelainan kelainan
Alis mata : tidak ada kelainan Kelenjar Limfe : tidak ada
Bulu mata : tidak ada kelainan kelainan
Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-) Posisi trakea : midline
Hidung : nafas cuping hidung (-) TVJ : 5-2cm
Bibir : sianosis ( - ) H2O
Lidah : tidak ada kelainan
Thorax Depan Thorax Belakang
Inspeksi Inspeksi
- Bentuk: Simetris - Bentuk : Simetris
- Otot bantu nafas : tidak ada - Otot bantu nafas : tidak ada
- Venektasi : tidak ada - Venektasi :tidak ada
- Bendungan Vena : tidak ada
- Ketinggalan bernafas : tidak ada
Palpasi Palpasi
Paru : Paru :
- Nyeri tekan : tidak ada - Nyeri tekan : tidak ada
- Fremitus taktil : kanan = kiri - Fremitus taktil : kanan = kiri
Jantung :
- Ictus cordis : tidak terlihat dan tidak
teraba
- Lokalisasi Iktus : ICS V 2cm lateral
dari linea midclavicula
Thorax Depan Thorax Belakang
Perkusi Perkusi
Paru : sonor pada ke dua lapangan paru Paru : sonor pada kedua lapangan paru
- Batas Relatif : ICS IV linea midclaviclaris
dextra
- Batas Absolut : ICS VI linea midclaviclaris
dextra
Jantung :
- Batas jantung atas : ICS II linea
parasternalis sinistra
- Batas jantung kiri : ICS VI 1 jari ke lateral
dari linea midclavicula sinistra
- Batas jantung kanan : ICS IV linea
parasternalis dextra
Auskultasi Auskultasi
- Suara pernafasan : vesikuler ( +/+) - Suara pernafasan : vesikuler (+/+ )
- Suara tambahan : ronki (-/-) wheezing - Suara tambahan : ronki (-/-) wheezing
(-/-) (-/-)
- Ekspirasi memanjang ( - ) - Ekspirasi memanjang ( - )
- Bunyi Jantung : M1>M2, A2>A1, P2>P1,
A2=P2
ABDOMEN GENITALIA
Limfosit 29 20 - 40 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Cor: ukuran melebar
• Pulmo : tidak tampak
adanya infiltrat, sinus
phrenicocostalis
kanan kiri tajam
• Kesan :
kardiomegali
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bacaan EKG :
Irama : sinus ritme
Heart rate : 83 x/menit
Axis : normoaxis
Interval PR : 0,16 s
Gelombang P : 0,12 s
Kompleks QRS : melebar, 0,32 s di lead II (VES)
ST elevasi :-
ST depresi :-
Q patologis : V1, V3
Hipertrofi : LVH (-), RVH (-)
LBBB : R aksen di lead I, aVF
Kesimpulan : sinus ritme, 83 x/menit, normoaxis, OMI di
antero septal
DIAGNOSIS
Medikamentosa
furosemid 2 amp/12 jam
ISDN 5 mg 3x1
Amlodipin 1 x 5 mg tab
spironolacton 1x12,5 mg
Candesartan 1x4 mg
Amlodipin 1 x 5 mg
V-Block 1x3,125 mg
Novorapid
Levemir
ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE
Hipoperfusi
- Kelelahan
- Perubahan status mental
- Penyempitan tekanan nadi
- Hipotensi
- Ekstremitas dingin
- Perburukan fungsi ginjal
ANALISA KASUS
Dyspnea de effort merupakan gejala
awal dari gagal jantung. Hal ini
sesak nafas sejak 1 hari dikarenakan jantung tidak bereaksi
yang lalu dengan normal ketika ada beban
tambahan seperti aktivitas, dimana pada
kondisi gagal jantung yang bersiat
cardiac output yang dikeluarkan oleh
jantung tidak cukup memenuhi
kebutuhan oksigen saat aktivitas. Hal ini
terjadi dikarenakan mekanisme
cepat lelah saat aktivitas kompensasi yang ada sudah dipakai
untuk mempertahankan curah jantung
selama istirahat. Bila cardiac output
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh, maka jantung akan
memakai mekanisme kompensasi. Bila
tidur dengan mekanisme ini sudah dipakai secara
maksimal maka akan timbul gejala
menggunakan dua bantal
akibat dari system kompensasi yang
tidak berjalan, yaitu dyspnea de effort
Pasien laki laki dengan usia >40
tahun dimana beberapa penelitian
telah membuktikan bahwa kerentanan
terhadap arterosklerosis koroner
meningkat seiring bertambahnya usia,
resiko arterosklerosis uga lebih besar
Tiga faktor resiko yang laki-laki daripada perempuan.
tidak dapat diubah yaitu Terdapat penambahan massa otot
jantung pada usia yang lebih lanjut,
1. usia akibat bertambahnya beban akhir
2. jenis kelamin (afterload) sebagai konsekuensi
3. riwayat keluarga kekuan arteri sentral dan perifer.
Kekakuan ini teradi akibat proliferasi
kolagen, hipertrofi otot polos,
kalsifikasi serta kehilangan jaringan
elastik. Perubahan otot jantung ini
akan meyebabkan gangguan ungsi
diastolik ventrikel
Candesartan adalah golongan dari angiotensin
receptor blocker (ARB).