Anda di halaman 1dari 30

EFUSI PLEURA

Pembimbing : dr. Gunardi, SpPD Finasim


Oleh : Attyatul Ulya
Cut Laiya Ismi
ANALISA KASUS

 Nama : Irianto
 Umur : 46Tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Status Perkawinan : Menikah
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Alamat : Langsa Lama
 Suku : Jawa
 Tanggal Masuk : 07-03-2018
 Keluhan Utama : Sesak nafas

 Telaah : Pasien datang dengan keluhan sesak nafas


sejak 3 hari yang lalu. Sesak terutama dirasakan saat pasien
beraktivitas dan saat berbaring ke arah kanan. Pasien
mengatakan bahwa saat ia berbaring kearah kiri sesaknya
berkurang dan merasa lebih nyaman. Pasien demam sejak 4
hari ini, demam meningkat saat sore hari. Pasien juga
mengalami batuk berdahak dalam 1 bulan ini, dahak berwarna
kuning. Pasien juga mengeluhkan nyeri dada dan sering merasa
cepat lelah. Keringat malam (+), Penurunan berat badan (+).

 Riwayat Penyakit Terdahulu : DM


 Riwayat Penyakit Keluarga : Ibu pasien menderita DM
 Riwayat Penggunaan Obat : Obat batuk (os lupa nama
obatnya)
 Riwayat Sosial dan Kebiasaan : Pasien sehari-hari bekerja
sebagai tukang becak. Pasien biasanya mengkomsumsi rokok 1
bungkus dalam sehari.
Anamnesis Organ

Jantung Tidak ada kelainan Tulang Tidak ada kelainan

Sirkulasi Tidak ada kelainan Otot Tidak ada kelainan

Saluran
Ada kelainan Darah Tidak ada kelainan
Pernafasan

Ginjal dan
Saluran Tidak ada kelainan Endokrin Ada kelainan
Kencing
Saluran
Tidak ada kelainan Genetalia Tidak ada kelainan
Cerna
Hati dan
Panca
Saluran Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Indera
Empedu

Sendi Tidak ada kelainan Psikis Tidak ada kelainan


KEADAAN UMUM
STATUS PRESENT KEADAAN PENYAKIT

KU: Tampak lemas Anemia :Tidak ada


Sensorium: Compos mentis Edema :Tidak ada
Pernafasan: 28x/menit Ikterus : Tidak ada
Nadi : 96x/menit Eritema : Tidak ada
Tekanan 130/80 mmHg Sianosis : Tidak ada
Darah: Turgor : Tidak ada
Temperature: 38,0 Sikap tidur paksa : Tidak ada
Berat Badan: 67 kg
TinggiBadan : 160 cm

Berat Badan : 67 kg
Tinggi Badan : 160 cm
STATUS GIZI
IMTIMT = BB/ (TB)2
= 62/25.6 = 24,2 (Gizi baik )
PEMERIKSAAN FISIK

KEPALA LEHER

Inspeksi Inspeksi
Rambut : Hitam, Distribusi merata Struma : Tidak ada kelainan
Wajah : Tidak ada kelainan Kelenjar Limfa : Tidak teraba
Alis mata: Tidak ada kelainan Posisi trakea: Midline
Bulu mata: Tidak ada kelainan
Mata : Anemis (-/-), ikterik (-/-)
Hidung : Deviasi septum (-)
Bibir : Sianosis (-)
Lidah : Tidak ada kelainan
THORAX
THORAX DEPAN THORAX BELAKANG
inspeksi inspeksi
- Bentuk: dinding thorak kiri Paru
tertinggal saat pasien menarik napas - Bentuk : Simetris
- Otot bantu napas:tidak ditemukan
- Otot bantu nafas : Tidak ditemukan
- Venektasi: Tidak ditemukan
- Venektasi : Tidak ditemukan
Jantung
Palpasi
- Ictus cordis: Tidak terlihat
Palpasi
Paru

Paru - Vokal Fremitus :dinding thorak kiri


- Vokal Fremitus: dinding thorak kiri melemah dibanding dinding thorax
melemah dibanding thorak kanan kanan
Jantung
- Ictus cordis: Teraba
THORAX DEPAN THORAX BELAKANG
Perkusi Perkusi
Paru: Kanan : Sonor
Paru
Kiri : Beda mulai ICS IV
- Atas : (Sonor/Sonor)
Batas Paru Hati
- Batas Relatif : ICS VI linea - Tengah: (Sonor/Beda)
midclavicula dextra - Bawah : (Sonor/Beda)
- Batas Absolut : ICS VII linea
midclavicula dextra
Jantung:Redup
- Batas jantung atas: ICS II linea
parasternalis sinistra
- Batas jantung kiri:tidak bisa
ditentukan.
- Batas jantung kanan: ICS V linea para
parasternalis dextra
THORAX

THORAX DEPAN THORAX BELAKANG

Auskultasi Auskultasi
Paru - Suara pernafasan: Vesikuler
- Suara pernafasan: Vesikuler melemah pada thorax kiri
melemah pada thorax kiri - Suara tambahan:Wheezing (-/-)
bawah, Rhonki (-/-)
- Suara tambahan:
Rhonki (-/-)
Wheezing (-/-)
Jantung
- Bunyi Jantung: BJ I > BJ II
- Bunyi Tambahan: Tidak Ada
ABDOMEN GENITALIA

Inspeksi
Tidak dilakukan pemeriksaan
Simetris(+), Distensi(-),
venektasi(-), Asites (-)
Palpasi
Distensi(-), Nyeri tekan(-)
- Hepar : Tidak teraba
- Lien : Tidak teraba
- Ginjal : Tidak teraba
Perkusi : Tympani (+)
Auskultasi : Peristaltik Usus (+)
normal
EKSTREMITAS

Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah

- Bengkak : Tidak ada - Bengkak : Tidak ada

- Merah : Tidak ada


- Merah : Tidak ada
- Pucat : Tidak ada
- Pucat : Tidak ada
- Clubbing finger : Tidak ada
- Clubbing finger: Tidak ada
- Tremor : Tidak ada
- Tremor : Tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan Hasil/Satuan Rujukan
Hemoglobin 11,7 gr/Dl 12-16 gr/dL
Hematokrit 34,6 % 35-47 %
Eritrosit 3.87 mg/dL 3,8-5,2 mg/dL
Leukosit 9,71 mg/dL 3,6-11,0 mg/dL
Thrombosit 413 /UIx103 150-350
Glukosa 376 Mg/ 100 ml <200 Mg/100 ml
SGOT 24 U/L 0-35
SGPT 21 U/L 0-35
Alk.Phospathase 59 U/L 30-120
Urium 26mg/dL 10-50
Creatinin 1,21mg/dL 0,45-0,75
Uric Acid 4,84mg/dL 2,4-5,7
Blood Group AB
Total bilirubin 0,37mg/dL 0,1-1,0
Direct bilirubin 0,16 mg/dL 0,1-1,0
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI

Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

BTA (-) negatif /LBP Negatif

Leukosit 1-3 /LBP <0-1

Epitel 2-5 /LBP <0-1

Hypa (-) negatif /LBP Negatif

Spora (-) negatif /LBP Negatif


COR : CTR tidak dapat dinilai

Pulmo : Tampak bercak infiltrat


(+) pada pleura sinistra,
tampak perselubungan homogen
pada apek pulmo
sinistra bawah dan tengah(+)

Sudut Costophrenicus : dextra


normal, sinistra tumpul

Diafragma kanan normal dan kiri


tidak dapat dinilai

Kesan : Efusi Pleura Sinistra


dengan susp Tb Paru
Diagnosa banding

•Efusi Pleura kiri


•Tumor paru
•Fibrosis paru kiri
•Pneumonia
•TB Paru
Diagnosa Efusi pleura
sementara

Non Farmakologis :
Bed rest
penatalaksanaan Farmakologis :
RL 10 gtt/menit
Inj. Cefotaxime /8 jam
Paracetamol 3x500mg
TGL S O A P

08/03/ - Demam - TD: 110/70 DM tipe Non Farmakologis


2018 (+) mmHg II+ TB - Istirahat
- Sesak - Pulse : 80 Paru + Farmakologis
berkura x/i Efusi - RL 20 gtt/menit
ng (+) - RR: 26 x/i Pleura
- Inj. Cefotaxime /8
- Nyeri - Temp: 37,7
jam
dada
- Paracetamol
berkura
3x500 mg
ng (+)
- Batuk - Glucodex 1-1-0
(+)
TGL S O A P
09/03/2018 - Demam (-  TD: 120/80 DM tipe II + Non Farmakologis
) mmHg TB Paru + - Istirahat
- Sesak (-)  Pulse : 82 x/i Efusi Pleura Farmakologis
- Batuk (+)  RR: 23 x/i - RL 20 gtt/menit
- Nyeri  Temp: 36,8°C
- Inj. Cefotaxime /8 jam
dada
berkurang - Paracetamol 3x500 mg

- Lemas - Glucodex 1-1-0


(+)
12/03/2018 - Demam  TD: 120/70 DM tipe II + Non Farmakologis
( +) mmHg efusi pleura - Istirahat
- Lemas  P : 80x/i kiri + Tb paru Farmakologis etambutol500mg
(+)  RR: 24x/i - Threeway pirazinamid 500mg
- Batuk (+)  Temp: 37,8°C
- Cefotaxime 1 gr / 8 jam
Sesak (-)
- Paracetamol 3x500 mg

- Glucodex 1-1-0

- INH 300 mg

- Rifampicin 450 mg
DEFINISI EFUSI PLEURA
Akumulasi cairan yang
berlebihan pada rongga
pleura.
Normalnya (10ml-20 ml)
Efusi Pleura
ETIOLOGI EFUSI PLEURA

INFEKSI
• Bakteri
• Virus
• Jamur

NEOPLASMA

KELAINAN SISTEMIK
• Hipoproteinemia pada peny. Ginjal, hati dan kegagalan
jantung

TRAUMA/TINDAKAN PEMBEDAHAN
CAIRAN PADA EFUSI PLEURA
Cairan transudat (terdiri atas cairan bening)
• kegagalan jantung
• gagal ginjal akut atau kronik
• hipoproteinemia pd kegagalan fungsi hati
• pemberian cairan infus yg berlebihan
Cairan eksudat (berisi cairan kekeruhan)
• Infeksi TB
• Nanah (empiema)

Cairan darah
• Trauma tertutup atau terbuka
• Infark paru
• Karsinoma paru
Cairan getah bening
PATOFISIOLOGI
Efusi Pleura

Akumulasi cairan Proses Peradangan


yang berlebihan di pada rongga pleura
rongga pleura

Bradikinin serotonin
Penurunan prostaglandin diaktifkan Pengeluaran
ekspansi paru endrogen dan
pirogen
Inspeksi Merangsang
nosiseptor nyeri Sub febris — Febris
ICS sakit melebar
Deviasi tracea ke sisi sehat
Nyeri Demam, suhu>37,8˚C
Sesak
RR>20x/menit
hipertermi
Pernafasan cuping hidung Penurunan O2
di perifer
Retraksi otot bantu
Auskultasi
kelemahan
Vesikuler melemah
Palpasi Intoleransi
Fremitus raba ↓ Aktifitas

Perkusi
redup
Klasifikasi
Transudat terjadi apabila terjadi
ketidakseimbangan antara
tekanan kapiler hidrostatik dan
TRANSUDAT koloid osmotic, sehingga
terbentuknya cairan pada satu sisi
pleura melebihi reabsorpsinya oleh
pleura lainnya.

Eksudat merupakan cairan yang


terbentuk melalui membrane
kapiler yang permeabelnya
EKSUDAT abnormal dan berisi protein
berkonsentrasi tinggi dibandingkan
protein transudat.
DIAGNOSIS •Sesak napas
•Nyeri dada
•Dada terasa berat
MANIFESTASI •Cepat lelah
KLINIS •Batuk ringan
•Demam subfebris

•Dinding dada lebih cembung dan


gerakan tertinggal
•Vokal fremitus menurun
PEMERIKSAAN •Perkusi dull sampal flat
FISIK •Bunyi pernafasan menurun sampai
menghilang
•Pendorongan mediastinum ke sisi
yang sehat dapat dilihat atau
diraba pada treakhea

•Rontgen thorak
•USG thorak
PEMERIKSAAN •CT Scan Thorak
PENUNJANG •Thorakosentesis
•Biopsi pleura
•Analisa cairan pleura
FOTO THORAX PA
PENATALAKSANAAN

•Mengobati penyakit yang mendasarinya


Ex : pleuritis tb

•Thorakosinstesis

•Chest tube

•Pleurodesis

•Pembedahan
KOMPLIKASI PROGNOSIS

•INFEKSI
Pengumpulan cairan
dalam ruang pleura dapat
Prognosis pada efusi
mengakibatkan
infeksi (empiema primer), pleura bervariasi
dan efusi pleura dapat sesuai dengan
menjadi terinfeksi setelah
etiologi yang
tindakan torakosentesis
(empiema sekunder). mendasarinya

•FIBROSIS PARU

Anda mungkin juga menyukai