Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

KASUS
CONGESTIVE
HEART FAILUR
(CHF)
OLEH : ave dan nia

Pendahuluan

Gagal jantung kongestif (Congestif Heart Failure)


adalah ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah ke seluruh tubuh
WHO dilaporkan bahwa Sekitar 3000 penduduk
Amerika menderita CHF. Sedangkan pada tahun
2005 di jawa tengah terdapat 520 penderita CHF.
Pada umumnya CHF diderita lansia yang berusia
50 tahun, Insiden ini akan terus bertambah setiap
tahun pada lansia berusia di atas 50 tahun.

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Status
Alamat
Pekerjaan
Suku
Agama
Tanggal MRS
No. RM

: Ny. Z
:64th
: Perempuan
: Sudah menikah
: Cakra selatan
: Ibu rumah tangga
: Sasak
: Islam
: 1 april 2015
: 020220

ANAMNESA

Keluhan Utama : Sesak


Onset
: Sejak 4 hari yang lalu
Kualitas
: Sesak sampai mengganggu aktivitas
Kuantitaas
: Sesak terus-menerus
Memperberat : Pasien merasa sesak apabila pasien berjalan
dan tidur tanpa bantal.
Memperingan : Pasien merasakan sesak berkurang apabila
pasien tidur dengan menggunakan 2 sampai 3 bantal

Kronologis

Pasien datang ke RS Kota Mataram dengan keluhan sesak napas


sejak 4 bulan yang lalu, sesak dirasakan terutama ketika
beraktivitas berat. Sesak hilang timbul dan sering muncul
dimalam hari ketika dalam posisi berbaring sehingga pasien
menggunakan 2 sampai 3 bantal untuk tidur. Tetapi pasien
mengatakan sesak semakin memberat sejak 4 hari yang lalu,
sesak dirasakan terus menerus walaupun pasien sedang
beristirahat. Pasien juga mengeluh batuk dimalam hari dan tidak
berdahak. Sesak dan batuk timbul tiba-tiba tanpa dipengaruhi
aktivitas, cuaca, debu atau emosi.

Keluhan penyerta : batuk (+), lemas (+) , pusing (+)

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien mengaku memiliki riwayat darah tinggi dan Pasien
menyangkal memiliki riwayat kencing manis, riwayat asma dan
alergi.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada keluarga pasien yang pernah memiliki gejala serupa
dengan pasien. Dan tidak ada keluarga yang memiliki tekanan
darah tinggi dan kencing manis.
Riwayat Sosial Ekonomi dan Kebiasaan :
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang sehari-harinya
hanya melakukan pekerjaan rumah tangga.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda Vital
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu axilla

: Sedang
: Composmentis (E4V5M6)
:
: 150/70 mmHg
: 74 x/menit
: 24 x/menit
: 37C

Kepala
: Normocephali
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), edema
palpebra (-/-)
Telinga
: Pendengaran (+) normal, nyeri tekan di
mastoideus
(-), nyeri tekan Tragus (-)
Hidung
: Pernapasan cuping hidung (-), Discharge
(-), septum deviasi (-/-)
Mulut
: Bibir : Pucat (-), sianosis (-).
Leher
: Perbesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid
(-), deviasi
trakea (-), JVP R+6 cm

Thoraks
Inspeksi

:
: Simetris (+/+), retraksi (-/-)

Paru Depan
inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: Simetris kiri dan kanan


: Nyeri tekan (-), vocal fremitus sama kiri dan kanan.
: Sonor pada kedua lapang paru
: Suara dasar vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Rhonki( -/-)

Paru Belakang
inspeksi
:
Palpasi
:
Perkusi
:
Auskultasi
:
Rhonki(-/-)

Simetris kiri dan kanan


Nyeri tekan (-), vocal fremitus sama kiri dan kanan.
Sonor disemua lapang paru
Suara dasar vesikuler (+/+), Wheezing (-/-),

Jantung
Inspeksi
: Ictus cordis terlihat
Palpasi
: Ictus cordis teraba pada ICS VI linea
midclavicularis
sinistra
Perkusi
:
-Batas kanan
: ICS V linea sternalis dextra
-Batas Kiri
: ICS VI linea axilaris anterior sinistra
-Batas Pinggang : ICS III linea parasternalis sinistra
-Batas Atas
: ICS II linea sternalis sinistra
Auskultasi
: S1/S2 tunggal reguler, gallop (+), murmur (-)

10

Abdomen
Inspeksi
(-)
Auskultasi
Palpasi

Perkusi

: Perut tampak cembung (-), sikatrik (-), massa


: Bising usus (+) normal
: Nyeri tekan (-), hepar teraba (-), lien teraba (-),
dan ballotmen ginjal teraba (-/-)
:timpani di seluruh lapang abdomen.

Ekstremitas
Akral Hangat (+/+/+/+), Sianosis (-/-/-/-), Ikterik (-/-/-/-),
Edema Ekstremitas bawah (-/-).

11

ASSESMENT
Problem :
Sesak napas terus menerus meskipun dalam
keadaan beristirahat, batuk di malam hari,
pusing, lemas,, JVP R + 6, gallop S3.
Assessment :
DD : CHF, PNEUMONIA, ASMA
DIAGNOSA KERJA : CHF NYHA IV

12

PLANING

Planing
Diagnostik
Darah
lengkap
Foto Thoraks
EKG
Ureum,
Kreatinin
GDS

13

HASIL PEMERIKSAAN
Darah Rutin
Wbc : 6,54 [103/L] (4.0 10.0)
Rbc : 4,48 [106/L] (3.50 5.50)
Hgb : 12,7 [g/dl]
(11.0 15.0)
Hct : 42,7 L [%]
(36.0 48.0)
Mcv : 95,2 L [fL]
(80.0 99.0)
Mch : 28, 3 L [pg]
(26.0 32.0)
Mchc
: 29,7 [g/dl]
(32.0 36.0)
Plt
: 169 [103/L] (150 380)
Kimia Klinik
Ureum
: 26,6 mg%
(17 43 mg%)
Creatinin
: 0,6 mg%
(0,6 1,1 mg%)
GDS : 104 mg/dl
(80 120 mg/dl)
Natrium
: 141 mmol/ L (136-141 mmol/ L)
Kalium
: 4.5 mmol/ L (3.5-5.1 mmol/ L)
Clorida
: 106 mmol/ L (97-111 mmol/ L)
14

TERAPI

IVFD RL 20 tpm
O2 nasal kanul 2 lpm
Posisi setengah duduk
Inj. Furosemid 3x1 amp iv
Inj. cefotaxim 3x1 gr iv
Bisoprolol 1x 2,5 mg
Diovan 1x1/2 tablet
Ambroxol syr 3x1

15

Sesak (+), batuk (+), pusing (+), lemas (+)

Tanda Vital :

FOLLOW UP 1

Tekanan darah:

150/70 mmHg

Nadi

Pernapasan

24 x/menit

Suhu axilla

37C

74 x/menit

Hasil Pemeriksaan fisik :


Gallop S3, JPV R + 6
Hasil Pemeriksaan Lab :
Darah lengkap :
Wbc

: 6,54 [103/L]

Rbc

: 4,48 [106/L]

Hgb

: 12,7 [g/dl]

Hct

: 42,7 L [%]

Mcv

: 95,2 L [fL]

Mch

: 28, 3 L [pg]

Mchc

: 29,7 [g/dl]

Elektrolit :
Natrium

: 141 mmol/ L

Kalium

: 4.5 mmol/ L

Clorida

: 106 mmol/ L

Ureum

: 26,6 mg%

Creatinin

: 0,6 mg%

GDS

: 104 mg/dl

A
P

CHF NYHA IV
P/ PLANING
Diagnostic :
-

Foto Thoraks, EKG

16

Follow up 2

Hari ke 2

3 APRIL 2015

Sesak (+), lemas (+), pusing (+)

O:

Keadaan Umum
Kesadaran

: Sedang
: Compos mentis (E4V5M6)

Tanda Vital :
-

TD 160/100 mmHg

N 86x/menit,

RR 24 x/menit,

Suhu axilla 36,5C,

Hasil Pemeriksaan fisik :


Gallop S3 (+), JVP R+6
A

CHF NYHA IV

P
Terapi Lanjut.

17

Ffollow up 3
Hari 3

4 april 2015

Sesak (-), batuk (-), pusing (+)

Keadaan Umum :

Baik

Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)


Tanda Vital :
-

TD :140/90 mmHg

Nadi :80 x/menit isi dan tegangan cukup

RR : 20x/ menit

Suhu :36,6 0C axilla

Hasil pemeriksaan Fisik : gallop S3, JVP R +3


A
P

CHF NYHA IV
Terapi lanjut

18

Follow up 4
Hari ke 4

5 april 2015

O:

Keadaan Umum :
Kesadaran

Baik

: Composmentis (E4V5M6)

Tanda Vital :
-

TD : 130/80 mmHg

Nadi :80 x/menit, isi dan tegangan cukup

RR :21 x/menit,

Suhu axilla 37C

Pemeriksaan Fisik : Gallop S3 (+), JVP R+6


A

CHF NYHA IV

P
Terapi Lanjut.
19

Folow up 5
Hari 5

6 april 2015

O:

Keadaan Umum :

Baik

Kesadaran : Composmentis (E4V5M6)


Tanda Vital :
-

TD : 130/80 mmHg

Nadi :85 x/menit, isi dan tegangan cukup


RR : 21 x/menit,

Suhu axilla:36,2C,

Pemeriksaan Fisik : Gallop S3 (+), JVP R+6


A

CHF NYHA IV

BPL
20

PEMBAHASAN
21

Anatomi

22

FISIOLOGI

23

GAGAL JANTUNG

Gagal jantung adalah (GJ) adalah sindrom klinis (sekumpulan


tanda dan gejala), di tandai oleh sesak napas dan fatik ( saat
istirahat atau saat aktivitas ) yang disebabkan oleh kelainan
struktur atau fungsi jantung.

Gagal jantung kongestif adalah ketidak mampuan jantung


memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutria.

Gagal jantung kongestif adalah keadaan patofisiologis


berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak
mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan
24

ETIOLOGI

Kelainan otot jantung


Aterosklerosis koroner
Hipertensi sistemik atau pulmonal
Peradangan dan penyakit miokardium
degeneratif
Penyakit jantung lain
Faktor sistemik

25

Manifestasi klinis
Manifestasi klinis gagal jantung bervariasi, tergantung dari umur
pasien, beratnya gagal jantung, etiologi penyakit jantung, ruangruang jantung yang terlibat, apakah kedua ventrikel mengalami
kegagalan serta derajat gangguan penampilan jantung.Pada
penderita gagal jantung kongestif, hampir selalu ditemukan :
1) Gejala paru berupa dyspnea, orthopnea dan paroxysmal
nocturnal dyspnea.
2) Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi,
mual, muntah, asites, hepatomegali, dan edema perifer
3) Gejala susunan sarafpusat berupa insomnia, sakit kepala,
mimpi buruk sampai delirium.

26

Pemeriksaan Diagnostik
Gagal Jantung

Anamnesa dan pemeriksaan fisik


Identifikasi faktor penyebab
Foto rongent
EKG
Ekokardiogram

27

kriteria mayor

Kriteria Framingham

Kriteria minor

Paroksimal nocturnal dispnea

Edema ekstremitas

Distensi vena leher

Batuk malam hari

Rhonki paru

Despnea deffort

Kardiomegali

Hepatomegali

Edema paru akut

Efusi pleura

Gallop S3

Penurunan kapasitas vital 1/3 dari


normal

Peningkatan tekanan vena


jugularis

Takikardi (>120/menit)

Refluks hepatorenalis

28

Mayor dan minor


Penurunan BB 4,5 KG dalam 5 hari pengobatan
Diagnosis gagal jantung di tegakkan minimal ada
1 kritearia mayor dan 2 kriteri minor

29

Klasifikasi Fungsional
Klasifikasi fungsional seseorang dengan penyakit jantung
menurut NYHA:

NYHA I : Tidak ada keterbatasan aktifitas fisik


NYHA II :Keterbatasan aktifitas ringan. Aktifitas fisik rutin
menyebabkan keletihan, sesak nafas, palpitasi dan nyeri
angina
NYHA III : Keterbatasan aktifitas fisik bermakna. Tidak
nyaman saat istirahat
NYHA IV : Tidak mampu melaksanakan aktifitas apapun
dengan nyaman. Tanda insufusiensi jantung dan nyeri
angina dirasakan saat istirahat.

30

Komplikasi Gagal jantung

Tromboemboli adalah risiko terjadinya


bekuan vena (thrombosis vena dan emboli
paru)
dan
emboli
sistemik
tinggi,
terutama pada CHF berat.

Aritmia ventrikel sering dijumpai, bisa


menyebabkan sinkop atau sudden cardiac
death (25-50% kematian CHF)

31

Next

Trombus
ventrikel
kiri:
pembesaran
ventrikel kiri dan penurunan curah jantung
meningkatkan kemungkinan pembentukan
trombus

Hepatomegali: pada gagal ventrikel kanan,


kongesti vena merusak sel hepar, terjadi
fibrosis dan sirhosis hepar

32

Penatalaksanaan Gagal
Jantung

Menurunkan volume
intravaskular
Menurunkan afterload
Meningkatkan pertukaran
gas & oksigenasi
Meningkatkan fungsi
jantung
Mengurangi kecemasan

33

Penatalaksanaan
farmakologis

ACE inhibitor
Diuretik
Obat inotropik
Obat vasodilator
Antiarritmia
Beta adrenergik bloker

34

Non farmakologis

Penderita dianjurkan untuk membatasi aktivitas sesuai


beratnya keluhan seperti: diet rendah garam, mengurangi
berat badan, mengurangi lemak, mengurangi stress psikis,
menghindari rokok.

35

TERIMA KASIH

36

Anda mungkin juga menyukai