Ked
ENDOSCOPIC MANAGEMENT OF
PEDIATRIC CHOLESTEATOMA
Oleh Kelompok 4
Nama Kelompok :
1. Kinanti Puji Lestari 018.06.0028
2. Ni Luh Putu Anita Pradnyani 018.06.0030
3. Putu Ariestha Ayu Priscitadewi 018.06.0032
4. Aprilia Rahmawati 018.06.0034
5. Gde Pande rodriawan 018.06.0036
6. Putu Winda Puri Ayundari Putri 018.06.0042
7. Galbi Widad 018.06.0044
TOPIK JURNAL
Project analysis slide 2
ABSTRAK PENGANTAR
PENGHILANGAN
KOLESTEATOMA DI AREA
TERSEMBUNYI
ABSTRAK
Kolesteatoma pediatrik terjadi dalam salah satu dari dua bentuk: kolesteatoma kongenital,
berkembang dari sisa sel epidermis embrio atau kolesteatoma didapat, terkait dengan defek
fokal pada membran timpani. Penyakit ini secara tradisional ditangani dengan mikroskop
operasi, seringkali membutuhkan mastoidektomi untuk visualisasi yang memadai dan akses
ke telinga tengah dan rongga mastoid. Baru-baru ini, kemajuan dalam peralatan endoskopi
telah memungkinkan ahli otologi untuk menangani sebagian besar kasus kolesteatoma
pediatrik melalui pendekatan endoskopi transkanal invasif minimal. Review ini membahas
literatur terkini yang berkaitan dengan etiopathogenesis, penilaian dan manajemen endoskopi
kolesteatoma pediatrik. Hasil awal pengobatan endoskopi, tren dan teknologi yang muncul
juga ditinjau.
PENGANTAR
Kolesteatoma Didapat
• Perkembangan kolesteatoma didapat adalah asosiasi cacat pada membran
timpani, paling sering kantong retraksi fokal.
Kolesteatoma
Kongenital
a) Klasifikasi
Secara histopatologis, CTCC dan OTCC. CTCC terjadi sebagai kista epitel
tanpa paparan keratin. Sedangkan OTCC terjadi sebagai lesi seperti plak
pada epitel keratinisasi yang biasanya menggantikan sebagian atau
semua stapes.
b) Etiolgi
Masih idiopatik, namun terdapat teori etiopatogen yang diterima
secara luas yaitu karena adanya sisa jaringan epidermis ektopik
Kolesteatoma Didapat
a) Klasifikasi
Secara historis, kolesteatoma didapat telah diklasifikasikan menjadi primer dan
sekunder. Kolesteatoma didapat primer merupakan kolesteatoma yang berasal dari
retraksi terbatas dari pars flaccida. kolesteatoma didapat sekunder merupakan
kolesteatoma yang terjadi sebagai akibat perforasi membran timpani
posterosuperior.
b) Etiolgi
Seperti kolesteatoma kongenital, etiologi kolesteatoma didapat tidak diketahui
dengan pasti.
PENILAIAN PRA OPERASI DAN
PERENCANAAN OPERASI
• (Use this space to discuss procedures to follow in the event of a
lab accident.)
PENILAIAN UNTUK TEES
PENILAIAN RADIOLOGI
(TRANSCANAL EAR
UNTUK TEES
ENDOSCOPIC SURGUREY)
Obat bius
• Anestesi intravena total (TIVA) menggunakan infus remifentanil dan propofol
telah dibuktikan dengan andal pada sinus endoskopi dan operasi kraniofasial
untuk mengurangi perdarahan intraoperatif, edema pasca operasi dan
ekimosis
2. Retrotympanum
3. Protympanum
• Protympanum adalah daerah di depan alur kokleokarotid, di bagian superior diikat oleh
kanal tensor dan reses supratubal, di bagian inferior oleh protiniculum. Protympanum
biasanya memerlukan pengangkatan membran timpani dari pegangan malleus dan skop
bersudut agar dapat divisualisasikan secara lengkap.
• pada anak-anak, penyakit ini sering disertai dengan peradangan akut atau kronis yang
membuat pembedahan menjadi sulit. Menggunakan metode untuk mengurangi
perdarahan termasuk anestesi TIVA, posisi Trendelenburg terbalik, infiltrasi yang tepat.
• CTCC merupakan indikasi ideal untuk EES. Lingkup miring dapat memberikan pandangan
aspek anterior dari gagang maleus dan tensor tympani untuk memfasilitasi diseksi penyakit
secara langsung di wilayah ini.
Dressing for DALAM
PERTIMBANGAN Lab REKONSTRUKSI TELINGA
Below include an image PEDIATRIK
in each box (clipENDOSKOPI
art, icon, or picture) of appropriate
lab dress. Label each image using the text box provided.
Tulang rawan tragal pediatrik relatif lebih kecil dan lebih tipis daripada orang
dewasa