Pembimbing:
dr. Bagas Kumoro, Sp. M
dr. Iwan Dewanto, Sp. M
PENDAHULUAN
INDONESIA
Negara
yang
telah
mencanangkan
diri
untuk
memusatkan perhatian pada
masalah kebutaan
Prevalensi
kebutaan
di
Indonesia
merupakan
yang
tertinggi di Asia Tenggara, yaitu
1,5%, dengan 52% dari jumlah
tersebut (0,78%) disebabkan
oleh katarak.
Prevalensi kebutaan katarak
ditemukan
semakin
tinggi
seiring bertambahnya umur:
20/1000 pada kelompok
usia 45-59 tahun
tertinggi (50/1000) pada
kelompok usia >60 tahun.
Indikasi Pembedahan
Katarak
1) Indikasi refraktif.
2) Indikasi medis.
3) Indikasi kosmetik
Persiapan Pre-Operasi
1) Informed consent
2) Biometri,
USG,
keratometri
3) Keadaan umum stabil
4) Antibiotik profilaksis
5) NSAID
6) Midriatikum.
Evaluasi Pre-Operasi
1. Kesehatan umum
2. Pemeriksaan mata
3. Pemeriksaan
fungsi
retina
4. Infeksi local pada mata
5. Pemeriksaan BMD
6. TIO
Pengobatan Pre-operasi
1) Antibiotik topikal
2) Menurunkan TIO
3) Menjaga
pupil
berdilatasi
tetap
Intra
Capsular
2.Pembedahan
Ekstrakapsular
Capsular Cataract Extraction)
ECCE
(Extra
4.FAKO-EMULSIFIKASI
. Fakoemulsifikasi menggunakan ultrasound untuk menghanurkan nukleus
lensa dan mengemulsifikasikan pecahannya.
. Teknik ini juga menggunakan sistem aspirasi yang dikendalikan secara
otomatis untuk mengeluarkan bahan kortikal melalui jarum kecil yang
dimasukkan ke mata melalui sayatan yang sangat kecil.
. Fakoemulsifikasi mengakibatkan insiden komplikasi yang berhubungan
dengan luka sayatan yang lebih rendah, penyembuhan, dan rehabilitasi
visual lebih cepat daripada prosedur yang memerlukan sayatan yang
lebih besar.
. Dengan menggunakan getaran ultrasonic yang dapat menghancurkan
nukleus lensa. Sebelum itu dengan pisau yang tajam, kapsul anterior
lensa dikoyak.
. Lalu jarum ultrasonik ditusukkan ke dalam lensa, sekaligus
menghancurkan dan menghisap massa lensa keluar.
. Dengan teknik ini maka luka sayatan dapat dibuat sekecil mungkin
sehingga penyulit maupun iritasi pasca bedah sangat kecil.
Teknik Operasi
Tiga prosedur operasi pada ekstraksi katarak yang
sering
digunakan
yaitu
ICCE,
ECCE,
dan
phacoemulsifikasi, SICS.
Insisi yang dilakukan pada ICCE maupun ECCE
memerlukan insisi yang lebar sekitar 8 -12 mm di
sekitar limbus diperlukan untuk mengeluarkan nucleus
dari kantong kapsul pada ECCE, pada ICCE diperlukan
insisi yang lebih lebar lagi sekitar 12- 14 mm.
Insisi yang dapat digunakan adalah insisi dengan 3
bidang.
Dengan insisi ini dapat menghindari kerusakan silindris
akibat pembedahan.
Bentuk Insisi
1. Intra
Capsular
Extraction (ICCE)
Cataract
Teknik:
Teknik ICCE
2. Extra
Capsular
Cataract
Extraction ( ECCE )
Tindakan pembedahan pada lensa katarak
dimana dilakukan pengeluaran isi lensa
dengan memecah atau merobek kapsul lensa
anterior sehingga massa lensa dan kortek
lensa dapat keluar melalui robekan dengan
menyisakan kapsul lensa yang ditahan oleh
zonula.
ECCE lebih banyak tahapan dibandingkan
dengan ICCE karena harus menyisakan
kantong kapsul19.
Teknik:
Untuk memulai operasinya dibuat suatu lubang pada lensa di sentral (anterior
capsulektomy), dan selanjutnya adalah cara mengeluarkan isi lensa.
Variabel yang penting dalam operasi ini adalah posisi dan pattern dai insisi,
posisi dan metode kapsulektomi, metode pengeluaran nucleus, dan teknik
penutupan Anterior Capsulektomi Can opener capsulectomy merupakan teknik
yang paling simple dengan cara membuat lubang-lubang kecil di kapsul anterior
secara sirkuler lalu di sentral lingkaran tersebut dilakukan sentripetal traksi
sejalan dengan lubang-lubang tersebut.
Salah satu keuntungannya akurasi yang tinggi, misalnya pada dense cataract,
pupil kecil, dll).
Dengan linear capsulektomi dan teknik intercpasuler dapat melindungi endotel
kornea dari flap kapsul anterior.
Pada teknik ini dilakukan insisi curvilinear di sepertiga atas kapsul anterior
untuk mengeluarkan isi lensa, setelah nucleus terexpresi maka dilakukan CCC
(Continous Curvilinear Capsulorrhexis) unutk menyeleasaikannya.
Capsulorrhexis atau CCC (Continous Curvilinear Capsulorrhexis) merupakan
teknik yang cepat, gampang,
untuk mengambil kapsul anterior, dan
memberikan keamanan pemasangan IOL dalam kantong kapsul.
Caranya yaitu dengan cystosome, atau jarum bengkok, atau menggunakan
ujung capsulorrhexis forceps membuat pembukaan dan setelah itu bagian dari
kapsul anterior dipegang dan dirobek sirkuler sehingga terbentuk lubang
sirkuler.
Expresi Nukleus
Bibir sklera didepresikan untuk menuntun polus nucleus
keluar.
Penekanan ringan pada 180 limbus seberangnya dapat
mengekspresikan nucleus, dapat digunakan alat dengan
ujung lebar seperti vectis atau squint hook Atau bisa juga
dengan ekspresi internal denagn irigasi vectis.
Material viscoelastic juga penting untuk mempertahankan
ruang bola mata sehingga mencegah kerusakan bilik mata
belakang dan endotel kornea.
Cortical Washout
Pembersihan sisa korteks dpat dilakukan dengan irigasi dan
aspirasi dengan canula.
Teknik ini aman asalkan cannula tidak menyentuh kapsul 22,
Teknik ECCE
Insisi Konstruksi
Tersedianya IOL yang dapat dilipat maka tren penggunaan
teknik scleral tunnel berganti menjadi clear corneal incision.
Clear corneal incision banyak digunakan oleh para dokter
bedah, dengan teknik ini pnutupan luka insisi terjadi dengan
sendirinya oleh karena seperti yang dikemukakan oleh Ernest
pada permukaan posterior dari kornea (corneal lip) berfungis
ebagai katup satu arah sehingga menjelaskan penutupan
sendiri dan tahan air.
Keuntungan dari teknik ini adalah23:
CCC
Dulu teknik yang digunakan adalag
can opener tetapi dapat
menyebabkan kerobekan berbentuk V pada kapsul yang
menyebabkan malposisi dari IOL maka dari hasil penelitian Calvin
Fercho menemukan teknik kontinous kapsulektomi yang dipopulerkan
menjadi CCC.
Teknik CCC tidak sulit dilakukan jika beberapa syarat terpenuhi
Diperlukan bilik mata depan yang dalam dan stabil. Dapat diberikan
cairan fiskoelastik dengan tujuan untuk membuat ruang yang cukup
dan fiksasi lensa
Perobekan awalnya dari tengah kapsul dan berakhir pada awal
tempat perobekan
Ketika mobilisasi flap dilakukan inversi untuk perobekan yang halus
Satu arah bisa arah jarum jam atau kebalikannya
Teknik CCC memberikan keuntungan penting dalam operasi katarak
dan implantasi IOL24.
Teknik Nukleofraktis
Pengetahuan tentang masa nucleus dapat
dipisah-pisah dan dikeluarkan dalam lapisan
epinukleus maka terdapat beberapa teknik
yaitu:
4. Fakoemulsifikasi
Fakoemulsifikasi (phaco) adalah teknik untuk membongkar dan
memindahkan kristal lensa.
Pada teknik ini diperlukan irisan yang sangat kecil (sekitar 2-3mm)
di kornea.
Insisi ini merupakan insisi astigmatisma netral.
Insisi dilakukan di daerah limbus dan dilakukan di 2 tempat berbeda
sehingga mengurangi kejadian astigmatisma.
Getaran ultrasonic akan digunakan untuk menghancurkan katarak,
selanjutnya mesin PHACO akan menyedot massa katarak yang
telah hancur sampai bersih.
Sebuah lensa Intra Okular yang dapat dilipat dimasukkan melalui
irisan tersebut.
Karena incisi yang kecil maka tidak diperlukan jahitan, akan pulih
dengan sendirinya, yang memungkinkan pasien dapat dengan
cepat kembali melakukan aktivitas sehari-hari.
Teknik Fakoemulsifikasi
Salah satu indikasi dari pemakian teknik ini adalah pasien dengan
katarak dan kontraindikasi yaitu pasien yang memiliki nucleus
yang padat dan resiko tinggi kornea karena dapat menyebabkan
kehilangan lapisan endotel oleh karena durasi dan intensitas
ultrasound dan letak yang berdekatan dengan kornea.
Langkah-langkah:
Insisi kornea 2.75-3.2 mm
Pemberian viscoelastis di bilik mata depan
Capsulorhexis
Hydrodissection
Phacoremoval nucleus
Aspirasi korteks
Viscoelastic
Penggantian viscoelastic dengan solusi garam faal
Luka menutup sendiri
Injeksi sunkonjungtiva steroid dan antibiotic
Penutup Mata
TERIMA KASIH