Yangbertandatangandibawahinimenyatakanbahwa:
Nama :IkaPratiwiLestari
NIM :11120152242
JudulKasus :TRAUMAAKUSTIK
TelahmenyelesaikantugasReferatdalamrangkakepaniteraanklinikpadabagian
THTFakultasKedokteranUniversitasMuslimIndonesia.
Makassar,3September2017
Pembimbing,
dr.AmiraTriniR,Sp.THTKL
1
LATARBELAKANG
Padasebagianbesarnegaraindustri,ketuliandisebabkanolehpekerjaan
yangseringberhubunganlangsungdenganpaparanbising.TheNationalInstitute
of Safety and Health (NIOSH) memperkirakan bahwa 14% dari para pekerja
terpapar suara bising lebih dari 90 dB (Kersebaum, 1998). Ketulian akibat
terpaparbisingmemilikistandarpengaturandaripemerintahmembolehkanpara
pekerjaterkenapaparanbising.Parapekerjadierapertengahantahun1960boleh
terpapar tingkat kebisingan lebih tinggi asalkan tidak ada hukum yang
memerintahkanpenggunaanalatpelindungpendengaran.1
Ketulianakibatkebisinganmerupakangangguanpendengaranpermanen
yang dihasilkan darilamanya paparantingkat kebisingan yangtinggi. Paparan
tingkatbisingyangberlebihanadalahpenyebabyangpalingutamadariketulian.1
Misalkan paparan letusan senjata api baik kaliber besar maupun kecil
dapat menyebabkan trauma akustik. Trauma akustik sering dipakai untuk
menyatakanketulianakibatpajananbising,maupuntulimendadakakibatledakan
hebat,dentuman,tembakanpistol,sertatraumalangsungkekepaladantelinga
akibatsatuataubeberapapajanandalambentukenergiakustikyangkuatdantiba
tiba.Pajananyangterjadibisasekaliataubeberapakalidandapatmengenaisatu
ataukeduatelingayangberakibatkerusakanpadasistempendengaran.3
2
yangberlangsungsementara(NoiceInducedTemporaryThresholdShift/TTS)
danperubahanambangpendengaranakibatbisingyangberlangsungpermanen
(NoiceInducedPermanentThresholdShift/PTS).4
DEFINISI
Traumaakustikseringdipakaiuntukmenyatakanketulianakibatpajanan
bising,maupuntulimendadakakibatledakanhebat,dentuman,tembakanpistol,
3
sertatraumalangsungkekepaladantelingaakibatsatuataubeberapapajanan
dalambentukenergiakustikyangkuatdantibatiba.3
EPIDEMIOLOGI
Seks
Lebihbanyaklakilakidaripadaperempuanyangdilaporkanmengalami
gangguanpendengaranyangdisebabkankarenakebisingan.
Usia
Tidak ada perbedaan yang jelas antara usia muda dan tua dalam hal
kerentananterhadapgangguanpendengaranyangdisebabkankebisingan.7
ETIOLOGI
Traumaakustikdapatdisebabkanolehpajananbisingyangterusmenerus
ataupunsuarakerasdanatausecaratibatibayangbiasanyadihasilkanolehsuara
ledakanbom,petasan,tembakan,konser,dantelepontelinga(earphone).8
ANATOMIORGANPENDENGARAN
Telingaluarterdiridaridauntelinga(auricula)danliangtelinga(Meatus
acusticus externa), yang dibatasi oleh membran timpani. Telinga bagian luar
berfungsisebagaimikrofonyaitumenampunggelombangsuaradanmenyebabkan
membrantimpanibergetar.Semakintinggifrekuensigetaransemakincepatpula
membrantimpanibergetarbegitujugapulasebaliknya.9
4
dikanalissemisirkularis.Adanyaligamenantartulangmengamplifikasigetaran
yangdihasilkandarigendangtelinga.4
Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) dan tiga kanalis
semisirkularis.Membrankokleaterbagimenjaditigaskalayaituskalamediayang
mengandung endolimfe, skala vestibuli,dan skala timpani yang mengandung
perilimfe.Skalamediaberbentuksegitigadandasarnyadikenalsebagaimembran
basalis. Sebelah oblique dari segitiga disebut membran Reissner. Organ corti
dibentukdariInnerHairCell(IHC)danOuterHairCell(OHC).Selselrambut
diapitolehserabutsarafkoklearis(N.VIII)danberhubungandenganmembran
tektorial. Sekitar 95% dari nervus auditori berakhir di IHC, sedangkan 5%
berakhir di OHC. Kumpulan rambut pada puncak sel rambut dinamakan
stereocilia.10
Gambar1.AnatomiOrganPendengaran
FISIOLOGIPENDENGARANNORMAL
5
Getaransuaraditangkapolehdauntelingayangditeruskankeliangtelinga
danmengenaimembrantimpanisehinggamembrantimpanibergetar.Getaranini
diteruskan ke tulangtulang pendengaran yang berhubungan satu sama lain.
Selanjutnya, stapes menggerakkan foramen ovale yang juga menggerakkan
perilimfe dalam skala vestibuli. Getaran diteruskan melalui membran reissner
yangmendorongendolimfedanmembranbasaliskearahbawah.Perilimfedalam
skalatimpaniakanbergeraksehinggaforamenrotundumterdorongkearahluar.11
Pada waktu istirahat, ujung sel rambut corti berkelok dan dengan
terdorongnyamembranbasalis,ujungselrambutitumenjadilurus.Rangsangan
fisikiniberubahmenjadirangsanganlistrikakibatadanyaperbedaanionnatrium
dan kalium yang diteruskan ke cabangcabang nervus vestibulokoklearis.
Kemudianmeneruskanrangsanganitukepusat sensorikpendengarandiotak
melaluisarafpusatyangadadilobustemporalis.11
Gambar2.Prosesmendengar
PATOFISIOLOGI
Padatraumaakustikterjadikerusakanorganiktelingaakibatadanyaenergi
suara yang sangat besar. Efek ini terjadi akibat dilampauinya kemampuan
6
fisiologis telinga dalam sehingga terjadi gangguan kemampuan meneruskan
getaran ke organ corti. Kerusakan dapat berupa pecahnya gendang telinga,
kerusakantulangtulangpendengaran,ataukerusakanlangsungorgancorti.Pada
traumaakustik,cederakokleaterjadiakibatrangsanganfisikberlebihanberupa
getaranyangsangatbesarsehinggamerusakselselrambut.Namunpadapajanan
berulangkerusakanbukanhanyasematamataakibatprosesfisikaberupamekanik
semata, namun juga proses kimiawi berupa rangsang metabolik yang secara
berlebihanmerangsangselseltersebut.4
Padaprosesmekanikterjadipergerakancairandalamkokleayangbegitu
kerasmenyebabkanrobeknyamembranreissnerdanterjadipercampurancairan
perilimfedanendolimfesehinggamenghasilkankerusakanselselrambut.Begitu
juga dengan pergerakan membran basilaris yang begitu keras menyebabkan
rusaknyaorgankortisehinggaterjadipercampurancairanperilimfedanendolimfe
akhimya terjadi kerusakan selsel rambut. Pada proses metabolik juga dapat
merusak selsel rarnbut melalui cara vasikulasi dan vakuolasi pada retikulum
endoplasma selsel rambut dan pembengkakkan mitokondria yang akan
mempercepatrusaknyamembranseldanhilangnyaselselrambut.12
Selama paparan trauma akustik, jaringan di telinga dalam memerlukan
oksigendannutrisilaindalamjumlahbesar.Olehsebabituterjadipenurunan
tekananO2didalamkoklea,sehinggakonsumsiO2akanmeningkat.Penelitilain
mengatakanpadakondisitersebutakanterjadivasokonstriksipembuluhdarahdi
dalamkoklea.Akibatrangsanganinidapatterjadidisfungsiselselrambutyang
mengakibatkangangguanambangpendengaransementaraataujustrukerusakan
selsel rambut yang mengakibatkan gangguan ambang pendengaran yang
permanen.4
Padatraumaakustikyangmenyebabkangangguanpendengaransementara
terjadiperubahanfisiologidarimetabolismeselyangmengakibatkangangguan
dariselrambut.Selrambutmenjadiedemadanmenggangguarahputarandari
stereosiliakemembranatektoria.Gangguaninihanyaterjadiselamabeberapajam
atauhari.13
7
Pada trauma akustik yang mengakibatkan penurunan pendengaran
permanen terjadi edema sel rambut sampai terjadi ruptur sehingga gangguan
pendengaran diakibatkan karena sel rambut akan menjadi distorsi dan arah
stereosiliatidakdapatkembalikemembranatektoria.Apabilaterjadikerusakan
yangprogresifdapatterjadidegenerasisyarafpendengarandanperubahandari
pusatpendengaran.13
Apabilapenurunanambangdengarterjadidalambeberapaminggu,maka
gangguandengartersebutbersifatpermanen,danbilapenurunanambangdengar
mencapai70dBsertamencakuppulafrekuensipercakapan,makadipastikantelah
terjadikerusakanpadaserabutsarafpendengarandantelingadalam.13
Gambar3.Kerusakanhaircellpadatraumaakustik
EFEKFISIOLOGISSUARAKERAS
Perubahanfisiologisdalamtubuhhanyamulaiterjadipadatingkattekanan
suarayanglebihbesar.Padasekitar120dBketidaknyamanandimulaiditelinga
8
dannyeriterjadiketikatingkattekanansuaramencapaigendangtelingasekitar
140dB.Gendangtelingabisapecah/rusakjikatekanansuarasekitar160dB.
Penelitiantelahmenyimpulkanbahwadengansuarafrekuensirendahdiwilayah
50 100 Hz dengan tingkat suara 150 dB atau lebih, sensasi getarannya
berpengaruhburukpadadadadanorganthoraxwalaupuntelingaterlindungidari
getarantersebut.Perubahanfisiologislainyangterjadimeliputigetarandidada
danperubahaniramapernafasan,sertasensasigetaranhipofaring(sesaknafas).11
Rentangfrekuensiantara50100Hzpadatingkattekanansuara150155
dBberakibatmualringandanpusing.Padaleveltekanan150155dB(0,631,1
kPa) berpengaruh pada respirasi. Hal ini termasuk juga ketidaknyamanan sub
costal,batuk,tekanansubsternalparah,respirasitersedak,danketidaknyamanan
hipofaring. Pada tingkat tekanan yang cukup tinggi di wilayah 140 dB maka
efeknyabisamenghilangnyapendengaranbersifatsementaraataupermanenbila
tekanansuaradilevelatasnya140dBkeatas.Padatingkatakustikdiatas185dB
membrantimpanibisapecah.Padatingkatakustikdarisekitar200dB,paruparu
mulaipecah,dandiatassekitar210dBberakibatpadakematian.11
GEJALAKLINIS
Gejalaketulianakibattraumaakustikadalahtinnitus(suaramendenging),
ringing(suaraberisikditelinga),gejalasensasipenuh(fullness),nyeritelinga,
kesulitanmelokalisirsuara,dankesulitanmendengardilingkunganbising.11
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkanberdasarkananamnesa,pemeriksanfisik(otoskop),
sertapemeriksaanpenunjang(audiometri).Padaanamnesisdapatditanyakanjuga
apakahpemahbekerjaatausedangbekerjadilingkunganbisingdalamjangka
waktu yang cukup lama biasanya 5 tahun atau lebih. Pernahkah terpapar atau
mendapattraumapadakepalamaupuntelingabaikituberupasuarabising,suara
ledakan,suarayangkerasdalamjangkawaktuyangcukuplama.4
Pada pemeriksaan fisik telinga tidak ditemukan adanya kelainan dari
telingaluarhinggamembrantimpani.Padatesdengangarputalamenunjukkan
adanya tuli sensorineural. Pemeriksaan audiometri nada murni didapatkan tuli
9
sensorineuralpadafrekuensiantara30006000Hzdanpadafrekuensi4000Hz
sering terdapat takik (notch) yang patognomonik untuk jenis ketulian akibat
tarumaakustik.4
Gambar5.Gambaranaudiogrampadatraumaakustik
PENATALAKSANAAN
10
Jika dimulai lebih awal, perawatan medis bisa berperan dalam trauma akustik
akut. Penelitian padahewanmenunjukkan bahwa terapi kombinasi hyperbaric
oxygenationdankortikoidmenyebabkanpeningkatanpemulihanyangsignifikan.
Namun,jikadiberikansendirimungkintidakdapatbekerjaefektif.15
Dalam sebuah studi Jerman, pemberian cellpermeable JNK ligand
melaluiintratimpani digunakanuntukmencegahhilangnyapendengaransetelah
traumaakustikakut.Namunpenelitianinibarudiujikanpadahewan.16
KOMPLIKASI
Kehilanganpendengaranprogresifadalahkomplikasiutamadari trauma
akustik.8
PENCEGAHAN
Pencegahanterhadaptraumaakustikantaralaindenganmenghindarisuara
bisingdangaduh(mendengarkanmusikyangterlalukerasdalamjangkawaktu
yang lama), berhatihati dalam aktivitas yang berisiko seperti menembak.
Langkah terakhir dalam pengendalian kebisingan adalah dengan menggunakan
alat pelindung pendengaran (earplug, earmuff, dan helmet). Pencegahan
kebisingandapatdilakukanjugadenganpencegahansecaramedisyaitudengan
carapemeriksaankesehatansecarateratur.9
Ada 3 jenis alat pelindung pendengaran. Bentuk yang pertama berupa
sumbat telinga (earplug) dapat mengurangi kebisingan 825 dB. Biasanya
digunakan untuk proteksi sampai dengan 100 dB. Beberapa tipe dari sumbat
telingaantaralain:Formabletype,Costummoldedtype,Premoldedtype.Bentuk
kedua berupa tutup telinga (earmuff) dapat menurunkan kebisingan 2540dB.
Digunakan untukproteksi sampai dengan110dB.Bentuk ketiga berupahelm
(helmet)dapatmengurangikebisingan4050.9
11
PROGNOSIS
Jenis ketulianpadatraumaakustikinimerupakanketuliansarafkoklea
yangsifatnyamenetapdantidakdapatdiobati,makaprognosisnyakurangbaik
sehinggafaktorpencegahanlebihdiutamakan.14
12
RINGKASAN
Traumaakustikseringdipakaiuntukmenyatakanketulianakibatpajanan
bising,maupuntulimendadakakibatledakanhebat,dentuman,tembakanpistol,
sertatraumalangsungkekepaladantelingaakibatsatuataubeberapapajanan
dalambentukenergiakustikyangkuatdantibatiba.
Traumaakustikdapatdisebabkanolehbisingyangkerasdansecaratiba
tibaatausecaraperlahanlahanyangdapatdisebabkanolehsuaraledakanbom,
petasan,tembakan,konser,dantelepontelinga(earphone). Padatraumaakustik
dapatmenimbulkan gejala tinnitus(suaramendenging),ringing(suaraberisikdi
telinga),gejalasensasipenuh(fullness),nyeritelinga,kesulitanmelokalisirsuara,
dankesulitanmendengardilingkunganbising.
Diagnosistraumaakustikditegakkanberdasarkananamnesa,pemeriksaan
fisik(otoskop)sertapemeriksaanpenunjang(audiometri).Penatalaksanaanpada
trauma akustik ini dapat diberikan secepatnya setelah trauma. Trauma akustik
sebaiknya diobati sebagai kedaruratan medis. Apabila penderita sudah sampai
pada tahap gangguan pendengaran yang dapat menimbulkan kesulitan
berkomunikasi maka dapat dipertimbangkan menggunakan ABD (alat bantu
dengar).
Pencegahanterhadaptraumaakustikantaralaindenganmenghindarisuara
bisingdangaduh(mendengarkanmusikyangterlalukerasdalamjangkawaktu
yang lama), berhatihati dalam aktivitas yang berisiko seperti menembak,
menggunakan gergaji, mengendarai sepeda motor, dan menggunakan alat
pelindungpendengaran.
13
DAFTARPUSTAKA
10. Sultan. 2000. Occupational Hearing Loss dalam: Saudi medical Journal.
Penerbit:DhahranHealthCenter.SaudiArabia.H.523528
14
11. Adeleke. 2009. Acoustic Trauma by Prof. Ogunsote. Penerbit: Academic
Press.Inggris.H.113
12. Lubis, H. 2002. Luka Bakar dan Trauma Akustik dengan Tuli Sementara
KarenaKecelakaanKerja.Penerbit:USUdigitallibrary.Medan.H16.
13. JamesF.2009. NoiseExposureandIsssueinHearingConservation dalam:
Jack K, Handbook of Clinical Audiology, Edisi 6. Penerbit: Lippincott
Williams&Wilkins.Philadelphia.H.678689.
14. Kersebaum.1998. AcuteAcousticTraumaItsFeaturesandManagement.
Penerbit:JRArmyMedCorps.Jerman.H.156158.
15. FakhryN,RostainJC,CazalsY.Hyperbaricoxygenationwithcorticoidin
experimental acoustic trauma.Hear Res. 2007 Aug. 230(12):88
92.[Medline].
16. Suckfuell M, Canis M, Strieth S, Scherer H, Haisch A. Intratympanic
treatment of acute acoustic trauma with a cellpermeable JNK ligand: a
prospective randomized phase I/II study.Acta Otolaryngol. 2007 Sep.
127(9):93842.[Medline].
15