Anda di halaman 1dari 29

Refleksi Kasus

MANAJEMEN GENERAL
ANESTESI ENDOTRACHEAL
TUBE (GETA) pada pasien
tumor mandibula sinistra

Supervisor : dr. AJUTOR DONNY T,


Sp.An

Muhammad Sayyid Ridho


12 17 777 14 182
PENDAHULUAN

 Anestesi umum adalah suatu tindakan yang


membuat pasien tidak sadar selama prosedur
medis, sehingga pasien tidak merasakan atau
mengingat apa pun yang terjadi. Anestesi umum
biasanya dihasilkan oleh kombinasi obat
intravena dan gas yang dihirup (anestesi).
 Tindakan pembedahan terutama yang
memerlukan anestesi umum diperlukan teknik
intubasi, baik intubasi endotrakeal maupun
nasotrakeal. Intubasi adalah suatu teknik
memasukkan suatu alat berupa pipa kedalam
saluran pernapasan bagian atas.
TRIAS ANESTESI
ANESTESI UMUM

 Anestesi umum adalah tindakan untuk menghilangkan nyeri


secara sentral disertai dengan hilangnya kesadaran dan
bersifat pulih kembali atau reversible. Anestesi
memungkinkan pasien untuk mentoleransi prosedur bedah
yang akan menimbulkan sakit yang tak tertahankan.
ANESTESI UMUM

 Anestesi umum menggunakan cara melalui intravena dan


secara inhalasi untuk memungkinkan akses bedah yang
memadai ke tempat dimana akan dilakukan operasi.

 Tahap awal dari anestesi umum adalah induksi. Induksi


anestesi merupakan peralihan dari keadaan sadar dengan
reflek perlindungan masih utuh sampai dengan hilangnya
kesadaran (ditandai dengan hilangnya reflek bulu mata)
akibat pemberian obat–obat anestesi.
Diskusi Kasus
IDENTITAS

 Nama : Ny. L
 Umur : 48 Tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 BB : 80 kg
 Agama : Islam
 Alamat : Ds. Sibovi
Evaluasi Pra Anastesi

 Keluhan Utama : terdapat benjolan di rahang


kiri

 Riwayat penyakit sekarang :


 Pasien datang ke RSU Anutapura dengan
keluhan terdapat benjolan sejak 6 bulan yang
lalu, benjolan ini semakin lama makin
membesar namun tdak nyeri,benjolan ditempat
lain (-), demam (-), sakit kepala (-) pusing (-),
Riw penyakit yang sama (-),BAB dan BAK
lancar.
• Alergi : tidak ada
• Asma : tidak ada
• Hipertensi : tidak ada
• DM : tidak ada
• Obat-obatan : tidak ada
• Peny. Jantung : tidak ada
• Riwayat anestesi/operasi : tidak ada
B1 (BREATH) DAN EVALUASI JALAN NAPAS:

Airway bebas,
gurgling/snoring/crowing:-/-/-, RR: 20
x/menit, Mallampati: I, Riwayat asma (-)
alergi (-), batuk (-), sesak (-) leher pendek
(-), pergerakan leher bebas, tonsil (T1-T1),
faring hiperemis (-), pernapasan vesikular
(+/+), suara pernapasan tambahan ronchi
(-/-), wheezing (-/-)
B2 (BLOOD):
Akral hangat, bunyi jantung SI dan SII murni
regular. Masalah pada sistem kardiovaskular (-)

B3 (BRAIN):
Kesadaran composmentis GCS 15 (E4V5M6),
Pupil: isokor Ø 3 mm/3mm, Refleks Cahaya
+/+. Defisit neurologis (-). Masalah pada
sistem neuro/muskuloskeletal (-).
B4 (BLADDER):

BAK (+), warna: kuning keruh. Masalah pada


sistem renal/endokrin (-).

B5 (BOWEL):
Keluhan mual (-), muntah (-). Abdomen: Inspeksi tampak
cembung, kesan normal, Auskultasi peristaltik (+), kesan
normal, Palpasi nyeri tekan (-), tidak teraba massa, Perkusi
tympani (+) pada seluruh lapang abdomen.

B6 BACK & BONE:


Nyeri (-), krepitasi (-) morbilitas (-), ekstremitas
deformitas (-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(02/11/2018)
Hasil Rujukan Satuan

HEMATOLOGI

Hemoglobin 15.6 L: 14-18, P: 12-16 g/dl

Leukosit 6,9 4.000-12.000 /mm3

Eritrosit 4.42 L: 4.5-6.5 P: 3.9-5.6 Juta/ul

Hematokrit 44,5 L: 40-46 P: 35-47 %

Trombosit 267 150.000-450.000 /mm3

Waktu pembekuan/CT 7.00 4-12 menit m.det

Waktu perdarahan/BT 2.00 1-4 menit m.det


Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Kimia Darah
GDS 156 74-100 mg/dl
GDP 201 100-125 Mg/dl

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Seroimmnunologi
HbsAg Non reaktif Non reaktif
Anti HIV Non reaktif Non reaktif

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Pembekuan
PT 13,0 11-18 Detik
ApTT 24,5 27-42 detik
DIAGNOSIS KERJA :
 Tumor mandibula sinistra
 PS. ASA II : Pasien penyakit bedah disertai
dengan penyakit sistemik ringan sampai sedang

TINDAKAN :
 Wide excision tumor
C. PERSIAPAN PRE OPERATIF
Persiapan pre-operatif
S Scope Stetoscope untuk mendengarkan suara paru dan
jantung.
Laringo-Scope: pilih bilah atau daun (blade) yang
sesuai dengan usia pasien. Lampu harus cukup
terang.
T Tubes Pipa trakea, pilih sesuai ukuran pasien.
A Airways Pipa mulut-faring (Guedel, orotracheal airway) atau
pipa hidung-faring (nasi-tracheal airway). Pipa ini
menahan lidah saat pasien tidak sadar untuk
mengelakkan sumbatan jalan napas.
T Tapes Plaster untuk fiksasi pipa supaya tidak terdorong
atau tercabut.
I Introducer Mandarin atau stilet dari kawat dibungkus plastic
(kabel) yang mudah dibengkokkan untuk pemandu
supaya pipa trakea mudah dimasukkan.
C Connector Penyambung antara pipa dan peralatan anestesia.
S Suction Penyedot lendir, ludah dan lain-lainnya.
Monitoring Anestesi

Pukul Tekanan Darah Nadi Saturasi 12.50 98/82 90 100 %


12.55 90/58 70 100 %
(WITA) (mmHg) (kali/menit) Oksigen
13.00 100/50 80 100 %
(SpO2) 13.05 120/80 80 100 %
12.00 140/80 100 100 % 13.10 90/50 80 100 %
12.05 142/83 102 100 % 13.15 120/90 90 100 %
12.10 120/90 105 100 % 13.20 110/80 70 100 %
12.15 123/83 106 100 % 13.25 90/60 70 100 %
12.20 125/88 90 100 % 13.30 80/50 60 100 %
12.25 120/80 100 100 % 13.35 90/60 70 100 %
12.30 158/100 110 100 % 13.40 80/60 80 100 %
12.35 157/102 83 100 % 13.45 110/80 80 100 %
12.40 110/70 80 100 % 13.50 120/80 90 100 %
12.45 100/76 89 100 % 13.55 120/70 90 100 %
Pembahasan
Pembahasan

 Pada kasus ini pasien perempuan


usia 48 tahun didiagnosis dengan
tumor mandibula sinistra.

 Sebelum dilakukan operasi pada


pasien ini telah dilakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
Pembahasan

 Pada pasien ini anestesi yang dipilih adalah anestesi


umum (GA) intubasi endotracheal.

 Teknik ini mudah, awitannya cepat dan harganya


murah, selain itu, pembedahan dilakukan pada daerah
mandibula
 Untuk operasi yang besar hampir selalu membutuhkan
teknik anestesi umum dengan intubasi trachea dan
napas terkendali dengan bantuan obat pelumpuh otot.
Cara ini menghindari pemakaian obat anestesi yang
banyak dan memastikan oksigenasi baik.
 Premedikasi
 Ranitidin 50 mg
 Ondansentron 4 mg
 Midazolam 2 mg
 Fentanyl 10 ug
 Induksi
 Propofol 150
 Atracuronium 30 mg
 Sevoflurance 4 vol %
 Pemberian Cairan
 Cairan masuk:
Pre operatif : Kristaloid RL 500 cc
Durante operatif : Kristaloid RL 550 cc
Total input cairan : 1050 cc

- Cairan keluar durante operatif


Perdarahan : 80 ml
Urin : 50 ml
Total output cairan : 130 ml
 Perhitungan Cairan

Input yang diperlukan selama operasi :


Cairan Maintanance (M)
M= (6x 80kg )
= (6 x 80)
= 480
= 480 ml/jam (Dalam 1 Jam)
1jam 30 menit
= 480 x 1,5
= 720 ml
 Cairan defisit selama puasa (P)
 P= Lama puasa x Maintenance
= 8 x 133
= 1064 ml
 Cairan masuk preoperatif 500 ml
 Cairan masuk intraeoperatif 550 ml
 Stress Operasi sedang = 6 ml x BB = 6 x 80 = 480
ml/jam
90menit = 720 ml

 Total kebutuhan cairan selama 90 menit operasi


Kebutuhan cairan operasi
jumlah defisit sebelumnya + Kebutuhan cairan
intraoperatif – jumlah cairan masuk
= 720 + 80 -1050
= 800-1050 = +250 ml
 Post Operatif
Pemantauan di Recovery Room :
 Tensi, nadi, pernapasan, aktivitas motorik.

 Beri O2 2L/menit nasal canul.

 Bila mual (-), muntah (-), peristaltic usus (+), boleh makan dan minum
KESIMPULAN

 Pada laporan kasus ini pasien menderita tumor mandibula sinistra yang
didasarkan dari anemnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang
 Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien ini adalah wide exicision
tumor
 Jenis anestesi yang didapatkan yakni anestesi umum (intubasi
endotracheal)
 Pada pasien ini didapatkan balance cairan +250 ml
Thank You

Anda mungkin juga menyukai