Anda di halaman 1dari 5

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT


Bag./SMF IlmuKesehatanKulit&Kelamin FK UNISA Palu / RSU Anutapura

STATUS PENDERITA

Diagnosis : VARISELA

Nama : M. Sayyid Ridho

NIM : 121777714182

Pembimbing : dr. Sukma Anjayani, M.Kes, Sp.KK


1. Nama :Ny. S
Umur : 35 Th
Alamat : Jl. S. Manonda
Status Perkawinan : Menikah
Tgl. MasukRs/Poli : 6 juni 2018

2. Anamnesis :-
KeluhanUtama : Demam + bintik-bintik merah
Anamnesis Terpimpin :Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan demam disertai bintik-
bintik merah berair diseluruh tubuh. Awal muncul dipunggung, demam (+) hari ke lima.
Riwayat pengobatan umum, Paracetamol. Sakit kepala (+), Mual muntah (-), BAB dan
BAK lancar. Reaksi alergi (-).

3. Status Pasien
KeadaanUmum : Sakit Sedang/Berat) ;Kesadaran :
Gizi Cukup ;Higiene Baik)
Tanda Vital : Tensi120/80 mm/Hg ;Nadi94 x/mnt ;
Pernapasan18 x/mnt ;Suhu37,9oC
Kepala : * Sklera : Ikterus (- )
 Konjungtiva : Anemia (- )
 Bibir : Sianosis (- )
Jantung / Paru : Dalam batas normal
Abdomen : NTE (-)
Ekstremitas : Akral hangat +/+
KelenjarLimfa : Tidak ada pembengkakan

4. Status Lokalis : Kepala, Dada, Punggung, Bokong, Genetalia, Ekstremitas


(Superior/ inferior)

5. Status Dermatologi – Venereologi


Lokasi : General lisata
Ukuran : Miliar, Lentikular, Numular
Efloresensi : Vesikel dan bula disertai krusta tampak eritema.

6. Laboratorium
Kerokan :-
Dan lain-lain :-

7. Resume : Pasien seorang perempuan umur 31 tahun masuk rumah sakit


dengan keluhan bintik-bintik merah berair diseluruh tubuh. Awal muncul dipunggung,
demam (+) hari ke lima. Riwayat pengobatan umum, Paracetamol. Sakit kepala (+), Mual
muntah (-), BAB dan BAK lancar. Reaksi alergi (-).
8. Diagnosis Banding : Impetigo, Vemola, Varicela
9. Diagnosis : Varicela
10. Diskusi :-
11. AnjuranPemeriksaan : Test Tzank

12. Terapi : Fuson cream untuk vesikel yang sudah pecah, salicil talk untuk
yang belum pecah, acyclovir 5x800mg, cetirizine 10mg 1x1, paracetamol 500mg 3x1,
Vitamin C 2x1.

13. Prognosis : Dubia ad bonam.


VARISELA
* Sinonim
Cacar air, chicken pox.
* Definisi
Adalah infeksi akut primer virus varisela zoster yang menyerang kulit dan mukosa,
manifestasi klinis didahului gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi
dibagian sentral tubuh.
* Epidemiologi
Varisela tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak-anak (90%) tetapi dapat juga
menyerang orang dewasa (2%), sisanya menyerang kelompok tertentu. Transmisi penyakit ini
secara aerogen. Masa penilaiannya kurang lebih tujuh hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.
* Etiopatogenesis
Penyebab varisela adalah virus varisela zoster (VVZ). VVZ masuk kedalam tubuh
melalui mukosa, saluran nafas atasa dan orofaring. Apabila pertahanan tubuh gagal
mengeliminasi virus, terjadi viremia sekunder ditandai dengan munculnya erupsi varisela.
Setelah erupsi kulit dan mukosa, virus masuk keujung saraf sensorik dan menjadi laten
diganglion dorsalis posterior.
* Gejala klinis
Dimulai dengan gejala prodormal yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan
nyeri kepala, disusul tibulnya erupsi kulit. Penyebaran terutama didaerah badan, kemudian ke
wajah dan ekstremitas serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut dan saluran napas atas.
* Pemeriksaan penunjang
Bila keadaan laboratorium memungkinkan dapat dilakukan pemeriksaan cairan vesikel
dengan PCR guna membuktikan infeksi DNA VVZ atau serologik untuk fluorecent-antibody to
membrane antigen of VVZ dan atau menggunakan tes aglutinasi lateks.
* Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala prodormal, rasa gatal dan manifestasi klinis
sesuai tempat predileksi dan morfologi yang khas varisela.
* Diagnosis Banding
Reaksi hipersensitivitas gigitan serangga, penyakit tangan, kaki dan mulut.
* Tatalaksana
Antihistamin sedatif untuk hilangkan rasa gatal. Terapi lokal untuk mencegah agar
vesikel tidak pecah terlalu dini. Pemberian antivirus untuk pasien imunokompremois seperti
infeksi HIV/AIDS atau pasien dengan pengobatan imunosupresan misal kortikosteroid jangka
panjang dan dengan pemberian asiklovir.
* Pencegahan dengan Vaksinasi
Pemberian secara subkutan 0,5 ml pada anak 12 bulan – 12 tahun. Usia diatas 12 tahun
juga diberi 0,5 ml setiap 4-8 minggu diulangi dengan dosis yang sama.
* Prognosis
Perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene memberikan prognosis yang baik dan
dapat mencegah timbulnya jaringan parut.

Anda mungkin juga menyukai