PENDAHULUAN
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang usia gestasi, dimana morbiditas dan mortalitas neonatus
tidak hanya bergantung pada berat badannya tetapi juga pada tingkat kematangan
BBLR dapat disebabkan oleh: kehamilan kurang bulan, bayi kecil untuk masa
kehamilan atau kombinasi keduanya. Bayi BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan
yaitu : prematuritas murni dan dismaturitas. Bayi prematur secara umum ialah bayi
dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Penentuan usia kehamilan dapat
masalah akibat belum berkembangnya organ-organ tubuh, sehingga belum siap untuk
berfungsi di luar rahim. Masalah yang sering dijumpai pada bayi kurang bulan dan
pemberian air susu ibu (ASI), ikterus, infeksi, masalah perdarahan. Penatalaksanaan
didasarkan pada masalah yang muncul yang berkaitan dengan berat badan lahir
rendah.1
Angka kejadian bayi berat lahir rendah di negara berkembang lebih tinggi
dibandingkan negara maju, dikarenakan keadaan sosial ekonomi yang rendah, dimana
para ibu yang hamil menderita kekurangan gizi, anemia, dan komplikasi kehamilan.
Selain itu dari segi sarana peralatan, tenaga ahli, dan dana yang tidak memadai untuk
antenatal care. 1
Bayi BBLR mempunyai resiko meninggal 40 kali lebih tinggi dibandingkan
bayi dengan berat badan normal pada tahun pertama. Makin kecil berat bayi lahir
memperkirakan diseluruh dunia 16% dari semua bayi mempunyai berat < 2500
gram. Dari jumlah ini 90% berasal dari Negara-negara berkembang, khususnya
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500
gram tanpa memandang usia gestasi, dimana morbiditas dan mortalitas neonatus tidak
hanya bergantung pada berat badannya tetapi juga pada tingkat kematangan
2. Klasifikasi
a. Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR), dengan berat lahir <1000
gram.
b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), dengan berat lahir 1001-1500 gram.
c. Bayi berat lahir rendah (BBLR), dengan berat badan 1501-2499 gram .
2. Usia kehamilan
a. Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan belum mencapai
38 minggu.
b. Bayi cukup bulan adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan 38-42
minggu.
c. Bayi lebih bulan adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan lebih dari
42 minggu.
dimana masa kehamilan dihitung mulai hari pertama haid terakhir dari haid
yang teratur.
b. Bayi yang beratnya kurang dari berat semestinya menurut masa kehamilannya
3. Etiologi
a. Faktor Ibu:
4. Ibu yang menderita penyakit, seperti tifus abdominalis, malaria (akut), TBC,
6. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
b. Faktor Janin :
1. Kehamilan ganda
2. Hidramnion
4. Cacat bawaan
6. Insufisiensi plasenta
7. Inkompatibilitas darah ibu dan janin (faktor rhessus, golongan darah ABO)
c. Faktor Plasenta :
1. Plasenta previa
2. Solusio plasenta
12. Alat kelamin pada bayi pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang, testis
belum turun ke dalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia
13. Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah
14. Fungsi saraf yang belum matang, mengakibatkan reflek hisap, menelan dan
15. Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan
5. Diagnosis
dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir, dapat diketahui dengan dilakukan
A. Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamesis untuk menegakkan
BBLR 1:
1. Umur ibu
6. Aktivitas
B. Pemeriksaan Fisik.
Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain1:
1. Berat badan > 2500 gram
3. Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa
kehamilan).
C. Pemeriksaan Penunjang
3. Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa
4. Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur
Lubchenko, 1966 Pediatrix, 2001. Kurva ini menggunakan patikan berat badan yang
seharusnya pada umur kehailan tertentu. Kriteria yang digunakan adalah BMK (Besar
Masa Kehamilan), SMK (Sesuai Masa Kehamilan), dan KMK (Kecil Masa
Kehamilan). Berat badan kurang dari presentil ke 10 memiliki makna KMK (Kecil
6. Komplikasi
Masalah lebih sering dijumpai pada bayi kurang bulan dan BBLR disbanding
dengan bayi cukup bulan dan bayi berat lahir normal, adapun masalah yang sering
Menurunnya cadangan kalsium, fosfor, protein dan zat besi dalam tubuh
Enterokolotis nekrotikan merupkan penyakit salurann cerna yang serius pada bayi
yang baru lahir dan ditandai dengan bercak nekrosis atau nekrosis difus pada mukosa
tau submukosa usus serta vaskularisasi usus. Insidensi terjadinya dihubungkan denga
umur kehamilan yang kurang, dan merupakan komplikasi yang penting yang terjadi
pada kelahiran premature. Terhitung 7,5 % kasus EKN sebagai penyebab kematian
neonatal.
Ileum bagian distal dan kolon proksimal sangat sering terlibat. Beberapa stress
terjadinya EKN. Permulaan penyakit biasanya pada 2 minggu pertama tetapi dapat
Mekonium keluar secara normal dan sebagai tanda pertama ialah distensi perut
dengan retensi lambung. Timbulnya penyakit ini nsering tidak jelas, dan dapat terjadi
sepsis sebelum dicurigai terjadi lesi pada usus. Sekali terkena kondisi anak biasanya
buruk, dengan cepat menjadi lemah dan asidosis serta dapat berkembang kearah syok
dan DIC.1
b. Masalah ketidakstabilan suhu
Produksi panas berkurang akibat lemak coklat yang tidak memadai dan
pada kehilangan panas tubuh bayi, selain itu hipotermia dapat terjadi karena
produksi panas sangat terbatas, karena pertumbuhan otot-otot yang belum cukup
matang, lemak subkutan yang sedikit, belum matangnya sistem saraf pengatur suhu
tubuh, luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibanding dengan berat badan
2. Kulit dingin
3. Akral dingin
4. Sianosis
c. Masalah pernapasan
Resiko aspirasi akibat belum terkoordinasinya reflex batuk, reflex menghisap dan
refleks menelan
pembentukan surfaktan pada paru bayi yang belum matang. Surfaktan adalah zat yang
penting dalam pangembangan paru dan merupakan suatu kompleks yang terdiri dari
protein, karbohidrat dan lemak. Senyawa utama zat tersebut adalah lesitin dan mulai
terbentuk pada kehamilan 22 – 24 minggu dan berjumlah lengkap dan mulai berfungsi
mengalami gasping dalam uterus, selain itu mekonium akan dilepaskan dan
tersebut akan masuk ke dalam paru janin karena inhalasi. Ketika bayi lahir akan
pernafasan.1
1. Pernafasan cepat
2. Sianosis perioral
d. Masalah metabolisme
Hipokalsemia
hipoglikemia dapat terjadi sebanyak 50% pada bayi matur. Kecepatan glukosa yang
diambil janin tergantung dari kadar gula darah ibu karena terputusnya hubungan
Bayi aterm dapat mempertahankan kadar gula darah 50-60 mg/dL selama 72 jam
pertama, sedangkan bayi berat badan lahir rendah dalam kadar 40 mg/dL. Hal ini
Hipoglikemia pada neonatus terjadi bila gula darah < 47 mg/dl, Pada hipoglikemia
berat didapatkan hasil gula darah < 25 mg/dl, dan hipoglikemia ringan/sedang jika
e. Masalah neurologis
Pendarahan intrakranial
Pembuluh darah pada bayi prematur masih sangat rapuh dan mudah pecah,
bilirubin direk belum sempurna, dan kadar albumin darah yang berperan dalam
pada bayi prematur 10 mg/dL. Jika terjadi hiperbilirubinemia pada bayi prematur,
bila tidak segera diatasi dapat menjadi kern ikterus yang akan menimbulkan gejala
yang permanen.
berwarna kuning
2. Letargi
4. Kejang
hiperbilirubinemia adalah :
- Konsentrasi bilirubin serum sewaktu 10 mg% pada neonatus kurang bulan dan
14
- Ikterus yang disertai proses hemolisis (inkompatibilitas darah, defisiensi
- Ikterus yang disertai berat lahir kurang dari 2000 gram, masa gestasi kurang
Bayi prematur mudah menderita infeksi karena imunitas humoral dan seluller
masih kurang, sehingga bayi mudah menderita infeksi. Selain itu pada kulit dan
selaput lendir membran tidak memiliki perlindungan seperti pada bayi cukup
kulit, terutama pada daerah yang sering tertekan dalam waktu yang lama1.
h. Masalah Kardiovaskuler
Patent ductus arteriosus adalah kondisi ketika ductus arteriosus tetap terbuka
setelah bayi lahir, yang menyebabkan aliran darah yang seharusnya mengelir ke
seluruh tubuh akan kembali ke paru-paru yang tergantung pada ukuran PDA1.2.
i. Masalah hematologi
Anemia
15
Pada bayi baru lahir dapat terjadi anemia oleh karena pendarahan antepartum,
peningkatan destruksi pada sel darah merah, produksi sel darah merah yang
Pada bayi dengan berat lahir rendah karena pematuritas mengalami keterlambatan
7. Penatalaksanaan
a. Dukungan respirasi
Tujuan primer dalam asuhan bayi resiko tinggi adalah mencapai dan
bantuan ventilasi. Bayi dengan atau tanpa penanganan suportif ini diposisikan
defisiensi surfaktan dan periodik apneu. Dalam kondisi seperti ini diperlukan
16
menghasilkan oksigenasi yang lebih baik, terapi oksigen diberikan berdasarkan
kebutuhan dan penyakit bayi. Pemberian oksigen 100% dapat memberikan efek
b. Termoregulasi
lingkungan yang netral yaitu suhu yang diperlukan untuk konsumsi oksigen dan
pengeluaran kalori minimal. Menurut Thomas (1994) suhu aksilar optimal bagi
bayi dalam kisaran 36,5°C – 37,5°C, sedangkan menurut Sauer dan Visser (1984)
Kangaroo Mother Care atau kontak kulit dengan kulit antara bayi dengan
ibunya. Jika ibu tidak ada dapat dilakukan oleh orang lain sebagai
penggantinya.
Pemancar panas
Incubator
bayi baru lahir terutama pada bayi preterm dan sakit. Pada bayi BBLR imunitas
17
seluler dan humoral masih kurang sehingga sangat rentan dengan penyakit.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah infeksi antara lain :
Semua orang yang akan mengadakan kontak dengan bayi harus melakukan
Peralatan yang digunakan dalam asuhan bayi harus dibersihkan secara teratur.
d. Hidrasi
tambahan kalori, elektrolit, dan air. Hidrasi yang adekuat sangat penting pada bayi
preterm karena kandungan air ekstraselulernya lebih tinggi (70% pada bayi cukup
bulan dan sampai 90% pada bayi preterm). Hal ini dikarenakan permukaan
tubuhnya lebih luas dan kapasitas osmotik diuresis terbatas pada ginjal bayi
preterm yang belum berkembang sempurna sehingga bayi tersebut sangat peka
e. Nutrisi
Nutrisi yang optimal sangat kritis dalam manajemen bayi BBLR tetapi
jadwal, dan metode pemberian nutrisi ditentukan oleh ukuran dan kondisi bayi.
18
Nutrisi dapat diberikan melalui parenteral ataupun enteral atau dengan kombinasi
keduanya.6,7
Bayi preterm menuntut waktu yang lebih lama dan kesabaran dalam
terganggu oleh usaha memberi makan yang terlalu cepat. Penting untuk tidak
didasarkan pada evaluasi status respirasi, denyut jantung, saturasi oksigen, dan
Pada bayi dengan reflek menghisap dan menelan yang kurang, nutrisi dapat
pernafasan.6
f. Penghematan energi
Salah satu tujuan utama perawatan bayi resiko tinggi adalah menghemat
energi. Bayi yang dirawat di dalam inkubator tidak membutuhkan pakaian , tetapi
hanya membutuhkan popok atau alas. Dengan demikian kegiatan melepas dan
memakaikan pakaian tidak perlu dilakukan. Selain itu, observasi dapat dilakukan
19
Bayi yang tidak menggunakan energi tambahan untuk aktivitas bernafas,
minum, dan pengaturan suhu tubuh, energi tersebut dapat digunakan untuk
menghasilkan oksigenasi yang lebih baik, lebih menoleransi makanan, pola tidur-
Perawatan Metode Kangguru (PMK) akan memberikan rasa nyaman pada bayi
sehingga waktu tidur bayi akan lebih lama dan mengurangi stress pada bayi
g. Stimulasi Sensori
Bayi baru lahir memiliki kebutuhan stimulasi sensori yang khusus. Mainan
gantung yang dapat bergerak dan mainan- mainan yang diletakkan dalam unit
perawatan dapat memberikan stimulasi visual. Suara radio dengan volume rendah,
suara kaset, atau mainan yang bersuara dapat memberikan stimulasi pendengaran.
Rangsangan suara yang paling baik adalah suara dari orang tua atau keluarga,
Rangsangan suara dan sentuhan juga dapat diberikan selama PMK karena
20
punggung bayi dan mengajak bayi berbicara atau dengan memperdengarkan suara
periodik apnea.6,7
membuat stres bila keluarga tidak siap secara emosi. Orang tua biasanya memiliki
khusus mengharuskan bayi dirawat terpisah dari ibunya. Selain cemas, orang tua
mungkin juga merasa bersalah terhadap kondisi bayinya, takut, depresi, dan
perawat.6
krisis emosional, antara lain dengan memberi kesempatan pada orang tua untuk
melihat, menyentuh, dan terlibat dalam perawatan bayi. Hal ini dapat dilakukan
melalui metode kanguru karena melalui kontak kulit antara bayi dengan ibu akan
membuat ibu merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam merawat bayinya.
kepada orang tua mengenai kondisi bayi secara rutin untuk meyakinkan orang tua
bahwa bayinya memperoleh perawatan yang terbaik dan orang tua selalu
8. Prognosis
21
Prognosis BBLR ini tergantung dari berat ringannya masa perinatal,
misalnya masa gestasi (makin muda masa gestasi/makin rendah berat badan,
makin tingggi angka kematian), asfiksia atau iskemia otak, sindroma gangguan
metabolik. Prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan
orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan dan postnatal
Prognosis pada kasus ini adalah bonam karena pada bayi keadaan
hipoglikemi.7
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku ajar neonatologi edisi pertama Ikatan dokter anak Indonesia . 2014
20015.
Yogyakarta: 2016.
Lahir Rendah. Dalam: Perawatan Bayi Resiko Tinggi, cet. 1. Jakarta\ 2015
7. Nelson. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah. Dalam: Ilmu Kesehatan
2016 .
23