AGUNG WIJAYA
15360442
MEIRANI RIZDAPUTRI
15360444
MARTIN AGUSTA
15360443
PRESENTASI PAPER
KOASS FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
P EN D
AHU
L U AN
LATAR BELAKANG
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI TELINGA
FISIOLOGI PENDENGARAN
Bagaimana Kita Bisa Mendengar.webm
DEFINISI
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
SUARA
YANG
SANGA
T
BESAR
DAUN
TELING
A
MEMBRA
N
TIMPANI
TULAN
G
TELING
A
MEMBRAN REISSNER
ENDOLIMFE DAN MEMBRAN
BASALIS
KE ARAH BAWAH
STAPES
FORAMEN
OVALE
PERILIMFE
RANGS
ANGAN
FISIK
RANGS
ANGAN
LISTRIK
CABANG
N.VESTIBULOKOKLEA
RIS
PUSAT
SENSO
RIK
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada trauma akustik ini dapat diberikan
secepatnya setelah trauma. Trauma akustik akut
sebaiknya diobati sebagai kedaruratan medis. Apabila
penderita sudah sampai pada tahap gangguan pendengaran
yang dapat menimbulkan kesulitan berkomunikasi maka
dapat dipertimbangkan menggunakan ABD (alat bantu
dengar). Latihan pendengaran dengan alat bantu dengar
dibantu dengan membaca ucapan bibir, mimik, anggota
gerak badan, serta bahasa isyarat agar dapat
berkomunikasi
PROGNOSIS
KESIMPULAN
Trauma akustik sering dipakai untuk menyatakan ketulian akibat pajanan
bising, maupun tuli mendadak akibat ledakan hebat, dentuman, tembakan
pistol, serta trauma langsung ke kepala dan telinga akibat satu atau
beberapa pajanan dalam bentuk energi akustik yang kuat dan tiba-tiba
Diagnosis trauma akustik ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan
fisik (otoskop) serta pemeriksaan penunjang (audiometri).
Pencegahan terhadap trauma akustik antara lain dengan menghindari suara
bising dan gaduh (mendengarkan musik yang terlalu keras dalam jangka
waktu yang lama), berhati-hati dalam aktivitas yang berisiko seperti
menembak, menggunakan gergaji, mengendarai sepeda motor, dan
menggunakan alat pelindung pendengaran.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.