Anda di halaman 1dari 57

PAPER dan LAPORAN KASUS

Sirosi Hati Stadium Dekompensata

Oleh:

Fyna Widya Ningsih 15360428


Gina Widiyastuti 15360429

PEMBIMBING:
Dr. Armon Rahimi Sp.PD.KPTI

DEPARTEMEN ILMU PENYALIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RSU. HAJI MEDAN 2016
2

Sirosis Hati
Definisi

Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang


difus ditandai dengan adanya pembentukan
jaringan ikat disertai nodul
4

Epidemiologi

sirosis tercatat sebagai penyakit kematian


ke-14 yang tersering didunia
angka kematian sekitar 1,40 juta jiwa per
tahun
insiden sirosis di Amerika diperkirakan
360 per 100.000 penduduk

Di RS sarjito Yogyakarta jumlah penderita


sirosis hepatis sebanyak 4,1% dari jumlah
pasien yang dirawat di bagian penyakit
dalam kurun waktu 1 tahun (2004)

Di Medan dalam kurun waktu 4 tahun


dijumpai pasien sirosis hepatis sebanyak
819 pasien (4%) dari seluruh pasien di
bagian Penyakit Dalam
Klasifikasi
Makronodular
Berdasarkan
morfologi Sherlock Mikronodular

Campuran

Kompensata

Secara Fungsional

Dekompensata
Etiologi

Virus Hepatitis B, C dam D Gangguan Imunitas

Alkohol Toksin dan obat-obatan

Kelaninan metabolik Kriptogenik

Kolestasis Malnutrisi

Sumbatan saluran vena


hepatica Indian Childhood Cirrhosis
7

Gejala Klinis

• Sirosis Dekompensata
Gejala-gejalanya lebih menonjol dan sebut sirosis
dekompensata apabaila ditemukan paling tidak salah satu
manifestasi berikut :
demam tak
begitu tinggi air kemih
berwarna seperti
perubahan teh pekat
Asites mental

Edema perifer Hematemetesis gangguan


pembekuan
darah
Jaundice Melena
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaaan
Laboratorium

Biopsi hati dan


pemeriksaan histopatologis

Pemeriksaan radiologi

Pemeriksaan esofago –
gastroduodenoskopi (EGD)
9

Diagnosis

Pemeriksaan klinis

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan penunjang lainnya


seperti ultrasonografi
10

Penatalaksanaan

• Tatalaksan pada sirosis dekompensata


Terapi ditunjukan untuk mengatasi kegawatdaruratan dan
mengembalikan ke kondisi kompensata.

Hipertensi porta • somatostatin (atau analog)


• terapi endoskopik
• pemasangan TIPS
varises esophagus
• maupun produser bedah

• retriksi garam
• pemberian spironolakton dan
Asites furosemid
• parasentesis bila volume
besar
11

• penggunaan agen vasopresor


dan albumin
Sindrom • tatalaksana ganguan elektrolit
hepatorenal dan asam-basa (bila ada)

Peritonitis bacterial • Kultur


spontan • pemberian antibiotic spectrum
luas
12

• minimalisasi faktor pencetus


• pemberian laktulosa
Ensefalopati dengan/tanpa rifaksimin
hepatikum • suplementasi asam amino
rantai bercabang
• diet rendah asam amino lisin,
metionin, dan triptofan

Koagulasi • pertimbangan trasfusi pada


kondisi gawatdarurat
Gangguan
hematologi
13

Komplikasi

Perdarahan varises
esofagus

Ensefalopati hepatikum

Peritonitis bakterialis
spontan

Sindroma hepatorenal

Karsinoma hepatoseluler
14

Prognosis

sangat bervariasi dipengaruhi sejumlah


faktor, meliputi etiologi, beratnya
kerusakan hati, komplikasi, dan
penyakit lain yang menyertai
Laporan Kasus
Anamnesa Pribadi
Nama : Afrida Lubis
Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Kawin : Belum Menikah
Agama : Islam
Pekerjan : Tidak bekerja
Alamat : Jl. Letda Sujono Gang
Rambutan No 11, Medan
Suku : Mandailing
• Anamnesa Penyakit
Keluhan Utama : perut membesar
Telaah : perut membesar dialami sejak
6 bulan yang lalu, dan semakin membesar dalam
1 bulan ini. Pasien mengeluhkan nyeri perut
kanan atas sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri
dirasakan hilang timbul dan memberat dalam 1
minggu ini. Nyeri juga dirasakan menjalar ke
seluruh lapang perut. Pasien juga mengeluhkan
sesak timbul sejak perutnya membesar. Sesak
dirasakan terus menerus walaupun dengan
istirahat.
17

Pasien juga mengeluhkan bengkak pada kedua


tungkai kaki. Bengkak dirasakan kurang lebih 1
bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mata
kuning sejak 2 minggu yang lalu.
BAB : BAB warna coklat, konsistensi lembek
sebanyak ¼ aqua gelas
BAK : warna seperti teh pekat dengan
frekuensi 6 kali sehari, volume ¼
aqua gelas.
RPT : tidak ada
RPK : Tidak ada
RPO : os mengkonsumsi jamu setiap hari
R. Alergi : Tidak ada
• Anamnesa Umum
• Badan kurang enak : Ya • Tidur : Normal
• Merasa capek/lemas: Ya • Berat badan : Menurun
• Merasa kurang sehat: Ya • Malas : ya
• Menggigil : Tidak • Demam : tidak
• Nafsu makan: Menurun • Pening : ya
• Anamnesa Organ
• 1.Cor
• - Dyspneu d’effort : Tidak - Cyanosis : Tidak
• - Dyspneu d’repost : ya - Angina pectoris : Tidak
• - Oedema : Tidak - Palpitasi cordis : Tidak
• - Nycturia : Tidak - Asma cardial : Tidak

• 2. Sirkulasi Perifer
• - Claudicatio intermitten : Tidak - Gangguan tropis : Tidak
• - Sakit waktu istirahat : Tidak - Kebas-kebas : Tidak
• - Rasa mati ujung jari : Tidak
• 3. Tractus Respiratorius
• - Batuk : Tidak - Stridor : Tidak
• - Berdahak : Tidak - Sesak nafas : ya
• - Hemaptoe : Tidak - Pernafasan cuping hidung :
Tidak
• - Sakit dada waktu bernafas: Tidak - Suara parau : Tidak

• 4. Tractus Digestivus
• A. Lambung
• - Sakit di epigastrium sebelum / sesudah makan : Tidak
• - Sendawa : Tidak
• - Rasa panas di epigastrium : Tidak
• - Anoreksia : Tidak
• - Muntah (freq, warna, isi, dll) : Tidak
• - Mual-mual : Tidak - Pyrosis : Tidak
• - Hematemesis : Tidak - Dysphagia : Tidak
• - Ructus : Tidak - Foetor es ore : Tidak
• B. Usus
• - Sakit di abdomen : ya - Melena : ya
• - Borborygmi : Tidak - Tenesmi :Tidak
• - Defekasi (freq, warna, konsistensi) : 2x/hari, warna hitam, padat
• - Flatulensi : Tidak - Obstipasi : Tidak
• - Haemorrhoid: Tidak
• - Diare (freq, warna,konsistensi) : Tidak

• C. Hati dan saluran empedu


• - Sakit perut kanan : ya - Gatal-gatal di kulit : Tidak
• - memancar ke: Tidak - Asites : Tidak
• - Kolik : Tidak - Oedema : ya
• - Ikterus : Tidak - Berak dempul :Tidak
• 5. Ginjal dan Saluran Kencing
• - Muka sembab : ya - Polyuria : Tidak
• - Kolik : Tidak - Oliguria : Tidak
• -Miksi (freq, warna,sebelum/sesudah - Anuria : Tidak
miksi, mengedan) : 6x/hari, teh pekat - Polakisuria : Tidak
• - Sakit pinggang memencar ke : Tidak

• 6. Sendi
• - Sakit : Tidak - Sakit digerakkan : Tidak
• - Sendi kaku : Tidak - Bengkak : Tidak
• - Merah : Tidak - Stand abnormal : Tidak

• 7. Tulang
• - Sakit : Tidak - Fraktur spontan : Tidak
• - Bengkak : Tidak - Deformasi : Tidak
• 8. Otot
• - Sakit : Tidak - Kejang-kejang : Tidak
• - Kebas-kebas : Tidak - Atrofi : Tidak

• 9. Darah
• - Sakit di mulut dan lidah : Tidak -Muka pucat : Tidak
• - Mata berkunang-kunang : Tidak - Bengkak : Tidak
• - Pembengkakan kelenjar : Tidak - Penyakit darah: Tidak
• - Merah di kulit : Tidak -Perdarahan Subkutan
: Tidak

• 10.Endokrin
• A. Pankreas
• - Polidipsi : Tidak - Pruritus : Tidak
• - Polifagi : Tidak - Pyorrhea : Tidak
• - Poliuri : Tidak
• B. Tiroid
• - Nervositas : Tidak - Struma : Tidak
• - Exoftalmus : Tidak - Miksodem : Tidak

• C. Hipofisis
• - Akromegali : Tidak - Distrofi adipos kongenital : Tidak

• 11. Fungsi Genital


• - Menarche : 12 tahun - Ereksi : Tidak ditanyakan
• - Siklus haid : 2bln/tidak teratu - Libido seksual: Tidak
ditanyakan
• - Menopause : Tidak - Coitus: Tidak ditanyakan
• -G/P/Ab : -/-/-

• 12. Susunan Saraf


• - Hipoastesia : Tidak - Sakit kepala : Tidak
• - Parastesia : Tidak - Gerakan tics : Tidak
• - Paralisis : Tidak
• 13. Panca Indera
• - Penglihatan : Baik - Pengecapan : Baik
• - Pendengaran : Baik - Perasaan : Baik
• - Penciuman : Baik

• 14. Psikis
• - Mudah tersinggung: Tidak - Pelupa : Tidak
• - Takut : Tidak - Lekas marah : Tidak
• - Gelisah : Tidak

• 15. Keadaan Sosial


• - Pekerjaan : Tidak bekerja
• - Hygiene : baik

• Anamnesa Penyakit Terdahulu : Tidak ada


• Riwayat Pemakaian obat :os mengkonsumsi jamu setiap hari
• Anamnesa Penyakit Veneris
• Bengkak kelenjar regional : Tidak - Pyuria : Tidak
• Luka – luka di kemaluan : Tidak - Bisul – bisul: Tidak

• Anamnesa Intoksikasi : Tidak


• Anamnesa Makanan :
• Nasi : Freq 2x kali sehari - Sayur : ya
• Ikan : Ya - Daging : ya

• Anamnesa Family :
• Penyakit-penyakit family : -
• Penyakit seperti orang sakit : -
• Anak-anak : -, Hidup : -, Mati : -
• Status Presents
• Keadaan Umum :
Sensorium : Compos mentis
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Temperatur : 36.5°C
Pernafasan : 44 x/menit, reg, tipe pernafasan:
thorakoabdominal
Nadi : 96x/menit, equal,tegangan sedang,
volume sedang

Keadaan Penyakit
• Anemi : Tidak - Eritema :Tidak
• Ikterik : ya - Turgor : Baik
• Sianose : Tidak - Gerakan aktif : Tidak
• Dispnoe : ya - Sikap tidur paksa : Tidak
• Edema : ya
• Ascites : ya
• Keadaan Gizi
• BB : 37 kg TB : 155 cm
• RBW = BB : (TB-100 x 100%) = 37 : 55 = 67,2 %
• Kesan : Underweight

• Pemeriksaan Fisik
• Kepala
• Pertumbuhan rambut : Normal
• Sakit kalau dipegang : Tidak
• Perubahan lokal : Tidak

• a. Muka
• Sembab : Tidak - Parese : Tidak
• Pucat : Tidak - Gangguan lokal : Tidak
• Kuning : Tidak - Ruam kemerahan : Tidak
• b.Mata
• Stand mata : Normal - Ikterus : ya
• Gerakan : Kesegala arah - Anemia : Tidak
• Exoftalmos : Tidak - Reaksi pupil: RC +/+
• Ptosis : Tidak - Gangguan lokal : Tidak

• c. Telinga
• Sekret : Tidak -Bentuk: Normal
• Radang : Tidak -Atrofi : Tidak

• d.Hidung
• Sekret : Tidak - Benjolan-benjolan : Tidak
• Bentuk : Normal
• e. Bibir
• Sianosis : Tidak - Kering : Tidak
• Pucat : Tidak - Radang : Tidak
• Risus sardonicus : Tidak

• Gigi
• Karies : ya - Jumlah : 27
• Pertumbuhan : Normal - Pyorrhoe alveolaris : Tidak

• Lidah
• Kering : Tidak - Beslag : Tidak
• Pucat : Tidak - Tremor : Tidak

• Tonsil
• Merah : Tidak - Membran : Tidak
• Bengkak : Tidak - Angina lacunaris : Tidak
• Beslag : Tidak
• Leher
• Inspeksi
• Struma : Tidak - Torticolis : Tidak
• Kelenjar bengkak : Tidak - Venektasi : Tidak
• Pulsasi vena : Tidak

• Palpasi
• Posisi trachea : Medial
• -Tekanan vena jugularis : R+1cmH2O
• Sakit/nyeri tekan : Tidak - Kosta servikalis : Tidak
• Opistotonus : Tidak

• Thorax Depan
• Inspeksi
• Bentuk : Fusiformis - Venektasi : Tidak
• Simetris/asimetris : Simetris - Pembengkakan : Tidak
• Bendungan vena : Tidak - Pulsasi verbal : Tidak
• Ketinggalan bernafas : Tidak - Mammae : Normal
• Palpasi • Perkusi
• Nyeri tekan : Tidak • Suara perkusi paru : Sonor
• Fremitus suara : Kanan = kiri pada kedua lapangan paru
• Fremissement : Tidak • Batas paru hati
▫ Relatif : ICS IV Dextra
• Opistotonus: Tidak
▫ Absolut : ICS V Dextra
• Iktus kordis : Tidak Teraba
▫ Gerakan bebas : 2 cm
• Lokalisasi : Tidak
▫ Batas jantung :
• Kuat angkat : Tidak
 Atas : ICS III Linea
• Melebar : Tidak Parasternalis Sinistra
• Iktus negatif : Tidak  Kanan : ICS IV Linea
Sternalis Dextra
 Kiri : ICS V 2 cm
Medial Linea
Midclavicularis Sinistra
• Auskultasi
• Paru-paru
▫ Suara pernafasan : Vesikuler pada kedua lapangan
paru
▫ Suara tambahan : Tidak Dijumpai
 Ronkhi basah : (-)
 Ronkhi kering : (-)
 Krepitasi : (-)
 Gesek pleura : (-)
• Cor
▫ Heart rate :96 x/menit, reguler, intensitas
sedang
▫ Suara katup :
• M1 > M2 A2 > A1
• P2 > P1 A2 > P2
▫ Suara tambahan :
 Desah jantung fungsionil/organis : Tidak
 Gesek pericardial/pleurocardial : Tidak
• Thorax Belakang
• Inspeksi

Bentuk : Fusiformis -Scapula alta : Tidak


• Simetris/asimetris : Simetris -Ketinggalan bernafas : Tidak
• Benjolan-benjolan : Tidak -Venektasi : Tidak

Palpasi
• Nyeri tekan : Tidak -Penonjolan – Penonjolan : Tidak
• Fremitus suara : Kanan = kiri

• Perkusi
• Suara perkusi paru : Sonor pada kedua lapangan paru
• Batas bawah paru : -Gerakan bebas : 2 cm
▫ Kanan : proc. Spin. Vert. Thorakalis IX
▫ Kiri : proc. Spin. Vert. Thorakalis X
35

• Auskultasi
• Suara pernafasan : Vesikuler pada kedua
lapangan paru
• Suara tambahan : Tidak dijumpai
Schuffner
Nyeri 2
hipokondrium
kanan
Hackett 1
• Abdomen
• Inspeksi
Bengkak : Tidak
Ascites : ya (perut melebar ke samping)
Venektasi/pembentukan vena : Tidak
Gembung : Tidak
Sirkulasi kolateral : Tidak
Pulsasi : Tidak

Palpasi
Defens muskular : Tidak
Nyeri tekan :ya,nyeri tekan hipokondrium kanan
Ascites : tes undulasi : positif
38

Lien : teraba pada garis schuffner 2


permukaan rata, konsistensi padat, pinggir rata.Pada
pemeriksaan hacket lien hanya teraba pada batas bawah
iga saat inspirasi dalam (Hackett 1).
Ren : Tidak teraba
Hepar : teraba, pinggir tumpul, konsistensi
padat, nyeri tekan ya di perut kanan atas,ukuran hepar
dari processus xyphoideus 12cm, dari arcus costa 10cm.
• Perkusi
• Pekak hati : Ya
• Pekak beralih : Ya
• Ascites : Shifting dullness : positif
• Auskultasi
• Peristaltik usus : (+) Normal, 8x/menit

6. Genitalia
• Luka : TDP Nanah : TDP
• Hernia : TDP Sikatriks : TDP
• Extremitas
• Atas dextra |sinistra
• Bengkak :Tidak | Tidak
• Merah : Tidak | Tidak
• Stand abnormal : Tidak | Tidak
• Gangguan fungsi : Tidak | Tidak
• Tes rumpelit : Tidak | Tidak
• Reflex : Biceps :+|+
• Triceps :+|+
• Radio periost :+|+
• Bawah Dextra | Sinistra
• Bengkak : Tidak| Tidak
• Merah : Tidak| Tidak
• Oedem : ya | ya
• Pucat : Tidak| Tidak
• Ganguuan fungsi : Tidak| Tidak
• Varises : Tidak| Tidak
• Reflex :
• KPR :+|+
• APR :+|+
• Struple :+|+
41
42
43
• RESUME
• Anamnesa
Anamnesa
Keluhan utama : perut membesar
Telaah : perut membesar dialami sejak 6
bulan yang lalu, dan semakin membesar dalam 1 bulan
ini. Pasien mengeluhkan nyeri perut kanan atas sejak 1
bulan yang lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul dan
memberat dalam 1 minggu ini. Nyeri juga dirasakan
menjalar ke seluruh lapang perut. Pasien juga
mengeluhkan sesak sejak timbul perutnya membesar.
Sesak dirasakan terus menerus walaupun dengan
istirahat. Pasien juga mengeluhkan bengkak pada kedua
tungkai kaki. Bengkak dirasakan kurang lebih 1 bulan
yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mata kuning sejak 2
minggu yang lalu.
• BAB : BAB warna coklat, konsistensi
lembek sebanyak ¼ aqua gelas
• BAK : Warna seperti teh pekat dengan
frekuensi 6 kali sehari,volume
¼ aqua gelas.
• RPT : Tidak ada
• RPK : Tidak ada
• RPO : Os mengkonsumsi jamu setiap
hari
• R. Alergi : Tidak ada
46
Status present

Keadaan umum Keadaan Penyakit Keadaan Gizi

Sensorium: Compos Mentis Anemia : Ya TB = 155 cm


Tekanan Darah : BB = 43 kg
Ikterus : Ya
90/50mmHg IMT = BB : (TB)2 m
Nadi : 112x/menit Sianosis : Tidak = 43 : (155-100)
Nafas: 32x/menit Dyspnoe : Ya x100% = 78.1%
Suhu : 36.3°C Kesan :
Edema : Ya underweight
Eritema : Tidak
Turgor : Baik
Gerakan aktif : Tidak
Sikap paksa : Tidak
• Pemeriksaan Fisik
• Kepala : sclera ikterik
• Leher : Dalam batas normal
• Thoraks : Dalam batas normal
• Abdomen : nyeri tekan abdomen regio
hipokondrium kanan, pembesaran Lien teraba
pada garis schuffner 2, permukaan rata,
konsistensi padat, pinggir rata. Pada
pemeriksaan hacket lien hanya teraba pada
batas bawah iga saat inspirasi dalam. Hepar
teraba, pinggir tumpul, konsistensi padat, nyeri
tekan ya di perut kanan atas
• Ekstremitas : odema kedua tungkai bawah
49

Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin dan Kimia Darah
• Urin : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
• Darah : tanggal 20/08/2016 Hb10,5 ( menurun), HT 33,3
(menurun) , N.Stab 0 (Menurun), N. Seg 86 (
meningkat), Limfosit 10 (menurun), Monosit 3
( menurun), LED 35 (meningkat)
• Tinja : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
• Dll : Bilirubin Direk 0,36 (meningkat), Alkali Phospat 289
(meningkat), Albumin 2,28 (menurun), Globulin 3,94 (meningkat),
kreatinin 0,37 (menurun), asam urat 2,30 (menurun), Kalium 2,3
(menurun), chlorida 95 (menurun), HBs Ag (Negatif), Anti HBs
(Negatif)
50

• Diagnosa Banding :
▫ Sirosis hati stadium dekompensata
▫ Hepatitis
▫ Choledocholithiasis

• Diagnosa Sementara : Sirosis hati stadium dekompensata


• Terapi :
Aktifitas : -Bedrest
Diet : - Diet MB
• Medikamentosa :
IVFD Dextrose 20 gtt/menit
furosemid tab 20mg 3x1
propranolol 40mg 2x1
Curcuma syr 3xcth
51

• Pemeriksaan Anjuran/Usul :
- Endoskopi
- Biopsi hati
DISKUSI KASUS
No Penyakit Teori Kasus

Sirosis Hati Anamnesis


1 Anamnesis
1.Mudah lelah dan lemas
1. Lemas
2.Perut membesar
2. Perut membesar
3.Berat badan menurun
4.Demam tidak begitu tinggi 3. Berat badan menurun

5.Nafsu makan berkurang 4. Demam tidak


6.Sesak napas ditemukan
5. Nafsu makan
7.Perdarahan berkurang
8.Air kemih seperti teh pekat 6. Sesak napas
9.Ikterus 7. Perdarahan tidak
ditemukan
8. Air kemih warna teh
pekat
9. Mata kuning
Pemeriksaaan Fisik
1. Acites 1. Acites
2. Demam 2. Tidak ditemukan
3. Hepatomegali 3. Hepatomegali
4. splenomegali 4. Splenomegali

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan Darah

- Alkali phospatase
- Alkali phospatase
- Bilirubin direk
- Bilirubin
- Albumin
- Albumin

- Globulin
- Globulin
2. USG abdomen :
2.USG abdomen: hepatomegali,
hepatomegali,
splenomegali, asites
splenomegali,tampak asites
55

Diagnosis Banding Diagnosis Banding

1. Sirosis Hati 1. Sirosis Hati stadium


dekompensata
2. Hepatitis kronik 2. Hepatitis

3. Choledocholithiasis 3. choledocholithiasis

Diagnosis Diagnosis
Sirosis Hati Sirosis Hati stadium
dekompensata
56
Penatalaksanaan Penatalaksanaa
1. Diet rendah garam , konsumsi garam sebanyak 5,2 1. IVFD Dextrose 5% 20 gtt/menit
2. furosemid tab 20mg 3x1
gram atau 90 mmol/hari. Diet rendah garam
3.propranolol 40mg 2x1
kombinasi dengan spironolakton dengan dosis 100-
4. Curcuma syr 3xcth
200 mg sekali perhari. Bila pemberian spironolakton

tidak adekuat kombinasi dengan furosemid dengan

dosis 20-40 mg perhari.

2. Ensefalopati hepatic :Neomisin bisa digunakan

untuk mengurangi bakteri usus penghasil

ammonia,diet protein dikurangi sampai 0,5

mg/kgBB perhari

3. Varises esophagus :propranolol bisa diberikan

sebelum bedarah dan sesudah berdarah .

4. Tranplantasi hati = terapi definitif pada pasien

sirosis dekompensata
57

Komplikasi Komplikasi

1. peritonitis

2. varises esofagus

3.ensefalopati hepatic

4.sindrom hepatorenal
Prognosis Prognosis
Pada sirosis hati sangat Buruk apabila tidak ditangani
dipengaruhi sejumlah dengan adekuat
faktor meliputi etiologi,
beratnya kerussakan hati,
komplikasi, dan penyakit
lain yang menyertai

Anda mungkin juga menyukai