Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONSEP PERILAKU

KONSEP PERILAKU

1. Hakekat Perilaku

1. Pengertian Perilaku

suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan
menjadi 2, yakni :

1) dalam bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit)

2) dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit)

Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap,
dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non
fisik.

1. Pengertian perilaku menurut para ahli

Soekidjo Notoatmodjo, 1987 : segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan


oleh makhluk hidup.

Robert Y. Kwick , 1972 :tindakan atau perbuatan suatu organisme yang


dapat diamati dan bahkan dipelajari.

Ensiklopedi Amerika :suatu aksi dan reaksi organisme terhadap


lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang
diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian
maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.

Skinner : respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus


atau rangsangan dari luar.teori Skinner disebutteori S-O-R ( Stimulus Organisme
Respon). , perilakudibedakanmenjadidua :

Perilaku tertutup (convert behavior)

Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap
stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat
diamati atau dilihat oleh orang lain.

1. Proses Pembentukan Perilaku

Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri
individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut antara lain :

1) Persepsi

pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan


sebagainya.

2) Motivasi

Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai sutau tujuan tertentu, hasil
dari pada dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku

3) Emosi

Perilaku juga dapat timbul karena emosi, Aspek psikologis yang mempengaruhi emosi
berhubungan erat dengan keadaan jasmani, sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil
keturunan (bawaan), Manusia dalam mencapai kedewasaan semua aspek yang berhubungan
dengan keturunan dan emosi akan berkembang sesuai dengan hukum perkembangan, oleh karena
itu perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan.

4) Belajar

Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku dihasilkan dari praktek-praktek dalam
lingkungan kehidupan. Barelson (1964) mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan
perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu.

Proses pembentukan perilaku

Perilaku manusia terbentuk karena adanya kebutuhan

Motivasi

Motivasi yang terbaik adalah motivasi yang datang dari dalam diri sendiri (motivasi
intrinsik), bukan pengaruh lingkungan (motivasi ekstrinsik
Faktor perangsang dan penguat

Pengaruh sikap dan kepercayaan

Memberi hadiah dalam bentuk penghargaan, pujian, piagam, hadiah, promosi pendidikan
dan jabatan

Kompetisi atau persaingan sehat

Memperjelas tujuan atau menciptakan tujuan antara (pace making)

1. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Terdapat beberapa tahapan yang dilalui,tahap tersebut antara lain :

tahap mengetahui

fakor : pengetahuan (knowledge)

adalahhasil penginderaanmanusiaatauhasiltahuseseorangterhadapobjekmelalui indera


yang dimilikinya (mata, hidung, telinga). Dengansendirinya,
pada waktupenginderaansampaimenghasilkanpengetahuantersebutsangat dipengaruhiolehintensit
asperhatiandanpersepsiterhadapobjek.

tahap memahami (comprehension)

merupakan tahap memahamisuatuobjekbukansekedartahu atau dapat menyebutkan,


tetapi juga dapat menginterpretasikan secarabenartentangobjek.

tahap aplikasi (application)

yaitu jika orang yang telahmemahamiobjekyangdimaksuddapatmengaplikasikanprinsip


yang diketahuipadasituasi yang lain.

tahap analisis (analysis)

merupakan kemampuanseseorangmenjabarkandanataumemisahkan.
Indikasibahwapengetahuanseseorangsudahsampaipada tingkatanalisis jika dapatmembedakan,me
misahkan, mengelompokkan, membuat diagram pada pengetahuanatasobjektersebut.

tahap sintesis (synthesis)

kemampuanseseoranguntukmerangkumsuatuhubunganlogisdarikomponen
komponenpengetahuan yang dimiliki.

tahap evaluasi (evaluation)

kemampuanseseoranguntukmelakukan penilaianterhadapsuatuobjek.

Faktor menurutGreen factor:

Faktorpredisposisi (predisposing factors)

yaitufaktor yang mempermudahataumempredisposisiterjadinyaperilakuseseorangantara lain


pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilaidantradisi.

Faktorpemungkin (enabling factors)

yaitufaktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasiperilakuatautindakanantara lain umur,


status sosialekonomi, pendidikan, prasaranadansaranasertasumberdaya.

Faktorpendorongataupenguat (reinforcing factors)

faktor
yang mendorongataumemperkuatterjadinyaperilakumisalnyadenganadanya contohdariparatokoh
masyarakat yang menjadipanutan.

1. Macam macam Perilaku

Pada dasarnya bentuk perilaku dapat diamati, melalui sikap dan tindakan, namun demikian
tidak berarti bahwa bentuk perilaku itu hanya dapat dilihat dari sikap dan tindakannya saja,
perilaku dapat pula bersifat potensial, yakni dalam bentuk pengetahuan, motivasi dan persepsi.

1. a. Macam macam perilaku menurut para ahli

Bloom (1956)

Coqnitive

yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan,


pengertian, dan keterampilan berpikir.

Affective

berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,
apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
Psikomotor

berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,
apresiasi, dan cara penyesuaian diri.

Ki Hajar Dewantara

Cipta

Rasa

Karsa atau Peri akal

Peri rasa

Peri tindakan

Ahli lain

Pengetahuan,

Sikap

Tindakan

1. 5. Perilaku Orang Dewasa

1. a. Arti dewasa

Secara biologi

merupakan sebuah sinonim yang menandakan bahwa manusia tersebut telah mencapai akhil
baligh atau masa pubersitas yang menandakan bahwa usia tersebut seseorang dapat melakukan
reproduksi.

1. b. Perilaku dewasa

merupakan sebuah sikap yang diikuti mental yang siap dan setara terhadap manusia-manusia
yang telah dianggap dewasa sebelumnya.
1. c. Cara belajar menjadi dewasa

bimbingan dari orang yang anda anggap sudah dewasa, serta pengakuan darinya bahwa dia
telah dewasa.(contoh: orang tua kandung, dsbnya)
meniru sifat, sikap, dan perilaku orang yg kita anggap dewasa (hal ini merupakan cara belajar
mulai dari bayi)
introspeksi diri apakah cara yang dijalani untuk belajar dewasa menurut masyarakat telah benar

1. 6. Pengembangan Perilaku

Perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga aspek
biologis. Karena setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun
sosial, satu sama lain saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif
diantara aspek tersebut.

1. 1. Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik

2. Perkembangan fisik

Perkembangannya fisik ini mencakup aspek-aspek sebagai berikut:

1) Perkembangan anatomis

Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan kuantitatif pada struktur tulang
belulang. Indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajegan
badan badan secara keseluruhan.

2) Perkembangan fisiologi

Perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara kuantitatif,


kualitatif dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati seperti konstraksi otot, peredaran darah
dan pernafasan, persyaratan, sekresi kelenjcar dan pencernaan.Aspek fisiologi yang sangat
penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain).

1. Perkembangan perilaku psikomotorik

Perilaku psikomotorik memerlukan koordinasi fungsional antara neuronmuscular system


(persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, dan konatif)

1) Berjalan dan Memegang Benda

2) Bermain dan Bekerja

3) Proses Perkembangan Motorik


1. 2. Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitis

1. Perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini
tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam
bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan
menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka..Perkembangan pikiran
itu dimulai pada usia 1,6-2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat dua atau tiga
kata. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut yaitu:

1) Faktor Kesehatan.

2) Inteligensi Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat inteligensinya.

3) Status Sosial Ekonorni Keluarga.

4) Jenis kelamin (Sex).

5) Hubungan Keluarga.

1. Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif

Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, berarti mengetahui.
Dalam arti yang luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan
pengetahuan (Neisser, 1976). Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer
sebagai salah satu domain atau wilayah/ranah psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku
mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan
masalah, kesengajaan, dan keyakinan., Jean Piaget (sebut: Jin Piasye), mengklasifikasikan
perkembangan kognitif anak menjadi 4 tahapan:

1) Tahap sensory-motor yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 0-2 tahun.

2) Tahap pre-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 2-7 tahun.

3) Tahap concrete-operational, yang terjadi pada usia 7-11 tahun

4) Tahap formal-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 11-15
tahun

Terdapat hubungan yang amat erat antara perkembangan bahasa dan perilaku kognitif.Bahasa
merupakan sarana dan alat yang strategis bagi 1ajunya perkembangan perilaku kognitif.
1. 3. Perkembangan Perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan

1. Perkembangan Perilaku sosial

Secara potensial (fitriah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial (zoon politicon), kata Plato.

1) Proses sosialisasi dan perkembangan sosial

Secepat individu menyadari bahwa di luar dirinya itu ada orang lain, maka mulailah pula
menyadari bahwa ia harus belajar apa yang seyogianya ia perbuat seperti yang diharapkan orang
lain.

2) Kecenderungan Pola Orientasi Sosial

1. Perkembangan Moralitas

1) Perkembangan Moral

Istilah moral berasal dari kata Latin mos (Moris), yang berarti adat istiadat peraturan/nilai-nilai
atau tatacara kehidupan.

2) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral

Perkembangan moral seorang anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan Anak memperoleh nilai-
nilai moral dan lingkungannya dan orangtuanya.. Beberapa sikap orangtua yang perlu
diperhatikan sehubungan dengan Perkembangan moral anak, di antaranya sebagai berikut.

a) Kolsisten dalam rnendidik anak

b) Sikap orangtua dalarn keluarga

c) Penghayatan dan pengamalan agama yang dianut

d) Sikap orangtua dalam menerapkan norma

1. Perkembangan Penghayatan Keagamaan

1. 4. Perkembangan Perilaku Afektif, Konatif dan Kepribadian

1. Perkembangan Fungsi-Fungsi Konatif dan Hubungannya dengan Pembentukan

Fungsi konatif atau motivasi itu merupakan faktor penggerak perilaku manusia yang bersumber
terutama pada kebutuhan-kebutuhan dasarnya (basic needs).
1. Perkembangan Emosional dan Perilaku Afektif

Aspek emosional dari suatu perilaku, pada umumnya, selalu melibatkan tiga variabel, yaitu
rangsangan yang menimbulkan emosi (the stimulus variable), perubahan-perubahan fisiologis,
yang terjadi bila mengalami emosi (the organismic variable), dan pola sambutan ekspresi atau
terjadinya pengalaman emosional itu (the response variable).

1. Perkembangan Kepribadian

Kepribadian merupakan terjemahan dan Bahasa Inggris o7iait istilah personality secara
etimologis berasal dan bahasa Latin person (kedok) dan personare (menembus). Persona
biasanya dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman kuno untuk memerankan satu bentuk
tingkah laku dan karakter pribadi. Personare adalah bahwa pemain sandiwara itu dengan melalui
kedoknya berusaha menembus keluar untuk mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia
tertentu.Keunikan penyesuaian sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri,
yaitu meliputi hal-hal berikut.

1) Karakter, yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika pen laku, konsisten atau teguh
tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.

2) Temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang, atau cepat/lambatnya mereaksi terhadap


rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan

3) Sikap terhadap objek (orang, benda, peristiwa, norma dan sebagainya) yang bersifat positif,
negatif atau ambivalen (ragu-ragu).

4) Stabilitas emosi, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dan
lingkungan. Seperti: mudah tidaknya tersinggung marah, sedih atau putus asa.

5) ResponsibilitaS (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima risiko dan tindakan atau
perbuatan yang dilakukan.

6) Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal,yang


tampak dalam sifat pribadi yang tertutup atau terbuka; dan kemampuan berkomunikasi dengan
orang lain.

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian

Kepribadian dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik hereditas (pembawaan) maupun lingkungan
(seperti: fisik, sosial, kebudayaan, spiritual).

1) Fisik. Faktor yang dipandang mempengaruhi perkembangai kepribadian adalah postur


tubuh (langsing, gemuk, pendek atau tinggi), kecantikan (cantik atau tidak cantik), kesehatan
(sehat atau sakit-sakitan), keutuhan tubuh (utuh atau cacat), dan keberfungsian organ tubuh.
2) Inteligensi. Tingkat intelegensi individu dapat mempengaruhi perkembangan
kepribadiannya.

3) Keluarga. Suasana atau iklim keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian
anak.

4) Teman sebaya (peer group). Setelah masuk sekolah, anak mulai bergaul dengan teman
sebayanya dan menjadi anggota dan kelompoknya. Pada saat inilah dia mulai mengalihkan
perhatiannya untuk mengembangkan sifat-sifat atau perilaku yang cocok atau dikagumi oleh
teman-temannya, walaupun mungkin tidak sesuai dengan harapan orangtuanya.

5) Kebudayaan. Setiap kelompok masyarakat (bangsa, ras, atau suku bangsa) memiliki
tnadisi, adat, atau kebudaya yang khas.

1. Perilaku Perawat Profesional

Secaraumumtenagaprofesionalseringdiidentifikasisebagai:

1. seorang yang seriusterhadapperkerjaannya,

2. berpenampilansangatbaik,
danmendemonstrasikanetikdantanggungjawabterhadappekerjaannya(Ellis dan Hartley,
1980)

Tenaga profesional dalam bekerja tedak lepas dari 4 esensi profesionallisme,yaitu :

kompetensi

standar etik yang tinggi

pengetahuan yang memadahi

wellas asih / kasih sayang

Perilaku perawat yang perofesional :

Empati

yaitu kemampuan untuk menyadari, memahami, dan menghargai perasaan dan pikiran orang
lain. Empati adalah menyelaraskan diri (peka) terhadap apa, bagaimana, dan latar belakang
perasaan dan pikiran orang lain sebagaimana orang tersebut merasakan dan memikirkannya.

Tanggung jawab sosial


yaitu kemampuan untuk menunjukkan bahwa kita adalah anggota kelompok masyarakat yang
dapat bekerja sama, berperan, dan konstruktif.

Mengelola obat-obatan dengan benar

Memonitor melaporkan dan mencatat setiap perubahan yang terjadi pada kondisi pasien

Berkomunikasi secara efektif

Gunakan peralatan dengan benar

Tahu kebijakan dan prosedur keperawatan yang ditetapkan rumah sakit dan lembaga
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai