KONSEP PERILAKU
1. Hakekat Perilaku
1. Pengertian Perilaku
suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan
menjadi 2, yakni :
Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap,
dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non
fisik.
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap
stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat
diamati atau dilihat oleh orang lain.
Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri
individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut antara lain :
1) Persepsi
2) Motivasi
Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai sutau tujuan tertentu, hasil
dari pada dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku
3) Emosi
Perilaku juga dapat timbul karena emosi, Aspek psikologis yang mempengaruhi emosi
berhubungan erat dengan keadaan jasmani, sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil
keturunan (bawaan), Manusia dalam mencapai kedewasaan semua aspek yang berhubungan
dengan keturunan dan emosi akan berkembang sesuai dengan hukum perkembangan, oleh karena
itu perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan.
4) Belajar
Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku dihasilkan dari praktek-praktek dalam
lingkungan kehidupan. Barelson (1964) mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan
perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu.
Motivasi
Motivasi yang terbaik adalah motivasi yang datang dari dalam diri sendiri (motivasi
intrinsik), bukan pengaruh lingkungan (motivasi ekstrinsik
Faktor perangsang dan penguat
Memberi hadiah dalam bentuk penghargaan, pujian, piagam, hadiah, promosi pendidikan
dan jabatan
tahap mengetahui
merupakan kemampuanseseorangmenjabarkandanataumemisahkan.
Indikasibahwapengetahuanseseorangsudahsampaipada tingkatanalisis jika dapatmembedakan,me
misahkan, mengelompokkan, membuat diagram pada pengetahuanatasobjektersebut.
kemampuanseseoranguntukmerangkumsuatuhubunganlogisdarikomponen
komponenpengetahuan yang dimiliki.
kemampuanseseoranguntukmelakukan penilaianterhadapsuatuobjek.
faktor
yang mendorongataumemperkuatterjadinyaperilakumisalnyadenganadanya contohdariparatokoh
masyarakat yang menjadipanutan.
Pada dasarnya bentuk perilaku dapat diamati, melalui sikap dan tindakan, namun demikian
tidak berarti bahwa bentuk perilaku itu hanya dapat dilihat dari sikap dan tindakannya saja,
perilaku dapat pula bersifat potensial, yakni dalam bentuk pengetahuan, motivasi dan persepsi.
Bloom (1956)
Coqnitive
Affective
berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,
apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
Psikomotor
berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,
apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
Ki Hajar Dewantara
Cipta
Rasa
Peri rasa
Peri tindakan
Ahli lain
Pengetahuan,
Sikap
Tindakan
1. a. Arti dewasa
Secara biologi
merupakan sebuah sinonim yang menandakan bahwa manusia tersebut telah mencapai akhil
baligh atau masa pubersitas yang menandakan bahwa usia tersebut seseorang dapat melakukan
reproduksi.
1. b. Perilaku dewasa
merupakan sebuah sikap yang diikuti mental yang siap dan setara terhadap manusia-manusia
yang telah dianggap dewasa sebelumnya.
1. c. Cara belajar menjadi dewasa
bimbingan dari orang yang anda anggap sudah dewasa, serta pengakuan darinya bahwa dia
telah dewasa.(contoh: orang tua kandung, dsbnya)
meniru sifat, sikap, dan perilaku orang yg kita anggap dewasa (hal ini merupakan cara belajar
mulai dari bayi)
introspeksi diri apakah cara yang dijalani untuk belajar dewasa menurut masyarakat telah benar
1. 6. Pengembangan Perilaku
Perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga aspek
biologis. Karena setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun
sosial, satu sama lain saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif
diantara aspek tersebut.
2. Perkembangan fisik
1) Perkembangan anatomis
Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan kuantitatif pada struktur tulang
belulang. Indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajegan
badan badan secara keseluruhan.
2) Perkembangan fisiologi
1. Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini
tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam
bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan
menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka..Perkembangan pikiran
itu dimulai pada usia 1,6-2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat dua atau tiga
kata. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut yaitu:
1) Faktor Kesehatan.
5) Hubungan Keluarga.
Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, berarti mengetahui.
Dalam arti yang luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan
pengetahuan (Neisser, 1976). Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer
sebagai salah satu domain atau wilayah/ranah psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku
mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan
masalah, kesengajaan, dan keyakinan., Jean Piaget (sebut: Jin Piasye), mengklasifikasikan
perkembangan kognitif anak menjadi 4 tahapan:
1) Tahap sensory-motor yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 0-2 tahun.
2) Tahap pre-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 2-7 tahun.
4) Tahap formal-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 11-15
tahun
Terdapat hubungan yang amat erat antara perkembangan bahasa dan perilaku kognitif.Bahasa
merupakan sarana dan alat yang strategis bagi 1ajunya perkembangan perilaku kognitif.
1. 3. Perkembangan Perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan
Secara potensial (fitriah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial (zoon politicon), kata Plato.
Secepat individu menyadari bahwa di luar dirinya itu ada orang lain, maka mulailah pula
menyadari bahwa ia harus belajar apa yang seyogianya ia perbuat seperti yang diharapkan orang
lain.
1. Perkembangan Moralitas
1) Perkembangan Moral
Istilah moral berasal dari kata Latin mos (Moris), yang berarti adat istiadat peraturan/nilai-nilai
atau tatacara kehidupan.
Perkembangan moral seorang anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan Anak memperoleh nilai-
nilai moral dan lingkungannya dan orangtuanya.. Beberapa sikap orangtua yang perlu
diperhatikan sehubungan dengan Perkembangan moral anak, di antaranya sebagai berikut.
Fungsi konatif atau motivasi itu merupakan faktor penggerak perilaku manusia yang bersumber
terutama pada kebutuhan-kebutuhan dasarnya (basic needs).
1. Perkembangan Emosional dan Perilaku Afektif
Aspek emosional dari suatu perilaku, pada umumnya, selalu melibatkan tiga variabel, yaitu
rangsangan yang menimbulkan emosi (the stimulus variable), perubahan-perubahan fisiologis,
yang terjadi bila mengalami emosi (the organismic variable), dan pola sambutan ekspresi atau
terjadinya pengalaman emosional itu (the response variable).
1. Perkembangan Kepribadian
Kepribadian merupakan terjemahan dan Bahasa Inggris o7iait istilah personality secara
etimologis berasal dan bahasa Latin person (kedok) dan personare (menembus). Persona
biasanya dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman kuno untuk memerankan satu bentuk
tingkah laku dan karakter pribadi. Personare adalah bahwa pemain sandiwara itu dengan melalui
kedoknya berusaha menembus keluar untuk mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia
tertentu.Keunikan penyesuaian sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri,
yaitu meliputi hal-hal berikut.
1) Karakter, yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika pen laku, konsisten atau teguh
tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
3) Sikap terhadap objek (orang, benda, peristiwa, norma dan sebagainya) yang bersifat positif,
negatif atau ambivalen (ragu-ragu).
4) Stabilitas emosi, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dan
lingkungan. Seperti: mudah tidaknya tersinggung marah, sedih atau putus asa.
5) ResponsibilitaS (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima risiko dan tindakan atau
perbuatan yang dilakukan.
Kepribadian dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik hereditas (pembawaan) maupun lingkungan
(seperti: fisik, sosial, kebudayaan, spiritual).
3) Keluarga. Suasana atau iklim keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian
anak.
4) Teman sebaya (peer group). Setelah masuk sekolah, anak mulai bergaul dengan teman
sebayanya dan menjadi anggota dan kelompoknya. Pada saat inilah dia mulai mengalihkan
perhatiannya untuk mengembangkan sifat-sifat atau perilaku yang cocok atau dikagumi oleh
teman-temannya, walaupun mungkin tidak sesuai dengan harapan orangtuanya.
5) Kebudayaan. Setiap kelompok masyarakat (bangsa, ras, atau suku bangsa) memiliki
tnadisi, adat, atau kebudaya yang khas.
Secaraumumtenagaprofesionalseringdiidentifikasisebagai:
2. berpenampilansangatbaik,
danmendemonstrasikanetikdantanggungjawabterhadappekerjaannya(Ellis dan Hartley,
1980)
kompetensi
Empati
yaitu kemampuan untuk menyadari, memahami, dan menghargai perasaan dan pikiran orang
lain. Empati adalah menyelaraskan diri (peka) terhadap apa, bagaimana, dan latar belakang
perasaan dan pikiran orang lain sebagaimana orang tersebut merasakan dan memikirkannya.
Memonitor melaporkan dan mencatat setiap perubahan yang terjadi pada kondisi pasien
Tahu kebijakan dan prosedur keperawatan yang ditetapkan rumah sakit dan lembaga
keperawatan.