PENDAHULUAN
kualitas pelayanan dapat menjadi daya tarik bagi pelanggan. Pelanggan pada
merupakan suatu hal yang penting, sebab dengan adanya peningkatan kualitas
tidak puas dengan pelayanan yang diterimanya, akan tetapi lebih penting lagi
2002:84).
1
mencapai kualitas pelayanan yang unggul dan berpusat pada pelanggan.
penyedia jasa dengan pelanggan, memberikan dasar yang baik bagi terciptanya
konsumen bahkan dapat merebut konsumen sehingga apotek tetap eksis dalam
bermunculan.
penyaluran pembekalan farmasi (obat, bahan obat, obat tradisional, bahan obat
obat yang diberikan, penyerahan obat, imformasi obat, konseling, dan monitoring
diharapakan berada di apotek setiap hari sesuai dengan jam kerja yang telah
2
ditentukan, sehingga pelanggan yang membutuhkan informasi obat atau sekedar
Apotek yang tidak memberikan kualitas pelayanan yang baik, lambat laun
akan ditinggal oleh pelanggan dan berpidah ke apotek yang bisa memberikan
pelayanan seperti yang mereka inginkan. Kualitas pelayanan yang baik akan
pelayanan yang baik maka konsumen semakin percaya dan tetap menjadi
yang sesuai dengan keinginan mereka. Seperti yang dilakukan pada salah satu
yaitu Apotek Harmonis Farma, yang dimulai sejak tahun 2002. Dalam
hanya bekerja setengah hari dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00
sedangkan pada malam hari hanya dijaga oleh karyawan tanpa didampingi
imformasi akurat tentang obat-obatan yang mereka akan beli atau konseling
3
apoteker adalah orang paling mengetahui tentang segala hal yang menyangkut
tentang obat.
kualitas pelayanan yang baik akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan
karena merasa puas sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Adapun masalah
yang terjadi dalam hal ini adalah tidak adanya apoteker penanggung jawab atau
asisten apoteker yang bekerja di malam hari kerena mereka hanya bekerja smpai
sore pukul 16.00 saja sehingga pelanggan yang membutuhkan apoteker atau
asisten apoteker pada jam diatas jam tersebut sudah tidak mendapat pelayanan.
Bertolak dari masalah tersebut masalah pokok dalam penelitian ini adalah
4
1.3 Persoalan Penelitian
Farma.
5
2. Bagi perusahaan, membantu perusahaan dalam meningkatakan
3. Bagi pihak lain, sebagai sumber imformasi pada semua pihak yang
penelitian-penelitian lain.
dibidang kefarmasian yang merupakan salah satu apotek tertua yang berada di
Abepura. Apotek Harmonis Farma berdiri sejak tahun 2002. Memiliki tempat
yang cukup strategis, mudah dijangkau, dan dekat dengan Rumah Sakit
walaupun omset yang didapat tidak sebayak dulu karena banyaknya apotek-
apotek yang baru muncul dan memberikan pelayaan yang lebih baik karena
harmonis farma, seperti apotek K24, apotek Kimia Farma dan lain-lain.
6
1.6.2. Tenaga Kerja Apotek Harmonis Farma
Tabel. 1.1
Jenis
No Nama Pendidikan kelamin Usia
1 Nency J. Tangketasik S1/Profesi Perempuan 28
S.Farm.,Apt. Apoteker
tercapai suatu hubungan kerja yang baik antara atasan dan bawahan maupun
sebaliknya, oleh karena itu perlu dibentuk struktur organisasi yang baik yang
7
mungkin dimana setiap anggotanya akaan dapat mengenal aktivitasnya
masing-masing.
Pimpinan/Pemiliki
Apoteker
Asisten
Apoteker
baik secara hukum maupun teknik. Di bawah pimpinan ada seorang apoteker
yang bertugas sebagai penanggung jawab segala hal yang berhubungan dengan
segala obat-obatan dan segala kegiatan apotek. Dibawah apoteker ada asisten
8
apoteker dimana seorang asisten apoteker bertugas sebagai pengganti apoteker
yang telah dipesan dan yang menerima harus apoteker maka seorang asisten
menggantikan apoteker untuk menerima obat tersebut dan stok obat dengan
kartu stok. Di bawah asisten apoteker ada bagian pembelian obat dan bagian
penjualan obat serta administrasi dimana bagian pembelian dan penjualan obat
9
BAB II
LANDASAN TEORI
ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri dari kualitas desain
(Tjiptono, 2003:3)
tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
Pada saat sekarang ini dimana persaingan sangat ketat, berhasi tidaknya
pemasaran suatu jasa sangat berkaitan erat denngan kualitas pelayanan sebelum
10
2.1.2. Prinsip-Prinsip Kualitas Pelayanan
(Fandi.Tjiptono,1996,75-76)
1. Kepemimpinan
2. Pendidikan
3. Perencanaan
mencapai visinya.
11
4. Review
5. Komunikasi
12
1. Bukti Langsung (Tangible)
terdapat ruang racikan, serta etiket yang rapi dan jelas dibaca oleh
pasien.
2. Keandalan (Reliability)
misalnya antibiotik yang berupa sirup yang hanya bisa tahan satu
13
tersebut, dan memberikan imformasi tentang makanan/minuman
pelanggan.
4. Jaminan (Assurance)
penerima obat.
5. Empati (Emphaty)
14
imformasi dengan ramah, dan menggunakan bahasa yang mudah
15
4. Mengembangkan dan menerapkan, accountable, proactive, dan
pelanggan.
16
produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka
mengapa hal itu terjadi. Bukan hanya exit interview saja yang perlu,
memuaskan pelanggannya.
17
produk atau jasa suatu perusahaan dan sasaran-sasaran untuk
melakukan perbaikan.
pelanggan tetap setia dan mau kembali untuk membeli di apotek. Namun tidak
18
Gambar 2.1 Konsep Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan
Tangible
Reliability
Emphaty
tangible adalah bukti nyata dari kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh
sesuai dengan apa yang telah dijanjikan dengan tepat dan terpercaya,
19
Kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang yang dilakukan
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
kelompok fokus, dan panel atau juga data hasil wawancara peneliti dengan
narasumber. Data yang diperoleh dari data primer ini harus diolah lagi.
Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, dan
majalah, dan lain-lain sebagainya, data yang diperoleh dari data sekunder ini
tidak perlu diolah lagi. Sumber yang tidak langsung memberikan data pada
pengumpul data.
3.2.1. Populasi
21
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
pertimbangan tertentu, dalam hal ini sumber data yang dianggap paling tahu
yang diteliti.
informasi.
22
1. Informan dipandang memiliki pengetahuan luas dan mendalam tetang
objek penelitian .
penelitian.
sampling yaitu sampel yang sengaja dipilih karena ada maksud dan
Djam’a Satori dan Aan Komariah (2009:103), mengumpulkan data tidak lain
dari suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Dalam penelitian
berbagai sumber dan berbagai cara. Dalam penelitian ini metode yang
digunakan adalah:
23
a. Studi Lapangan (field research)
1) Pengamatan (observasi)
dalam lingkungan secara hidup, dalam hal ini kegiatan yang dilakukan
2) Wawancara
melalui wawancara ini sifatnya data primer yang bersumber dari sumber
data utama.
3) Metode Dokumentasi
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Seperti dalam penelitian ini penulis
24
dan data diflashdisk. Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk
yang akan atau sedang diteliti dengan peroleh data-data dari buku-buku
berkaitan.
sampai tuntas sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan
tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktifitas dalam analisis data
25
meliputi reduksi data ( data reduction), penyajian data (data display), serta
26
3.6. Definisi Operasional Variabel
fasilitas fisik, perlengkapan, dan sarana komunikasi yang dapat dan harus
ada dalam proses jasa . Seperti ruang tunggu yang nyaman bagi pasien,
2. Reliability ( Keandalan)
jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
27
cepat dan tanggapap dengan memberikan informasi yang mudah dipahami
oleh pasien.
4. Assurance (Jaminan)
obat yang diserahkan kepada pasien sesuai dengan yang tertulis diresep.
5.Emphaty (Empati)
28
3.5.2. Kepuasan Pelanggan
b. Derived dissatisfacation
c. Problem analys
perbaikan.
d. Importance-performance analys
29
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
bukti langsung pada Apotek Harmonis Farma adalah ruang tunggu yang nyaman
Tabel. 4.1
30
sebayak 5 orang (25%), jawaban baik sebayak 10 orang (50%), jawaban netral 3
orang (15%), dan jawan tidak baik sebanyak 2 orang (10%). Hasil ini
Harmonis Farma adalah tersedianya ruang tunggu yang tertutup untuk konseling.
Tabel. 4.2
orang (40%), jawaban tidak baik sebanyak 7 orang (35%), dan jawaban untuk
sangat tidak baik sebanyak 3 orang (15%). Hasil ini mengindikasikan bahwa
kualitas ruang tertutup untuk konseling belum cukup baik karena 35% yang
31
menjawab tidak baik dan 15% responden yang menjawab sangat tidak baik
dibanding yang menjawab baik lebih sedikit yaitu kurang lebih 10%.
sebagai berikut:
Tabel. 4.3
sebayak 7 orang (35%), jawaban baik sebanyak 6 orang (30%), jawaban netral
sebanyak 4 orang (20%), dan untuk jawaban tidak baik sebanyak 3 orang (15%).
lengkap, namun masih perlu ditingkatkan karena masih ada sekitar 15%
32
4.1.2.Reliability (keandalan)
berikut:
Tabel. 4.4
bahwa responden yang menjawab sangat baik sebanyak 11 orang (55%), yang
informasi cara penyimpanan obat sudah cukup baik namun tetap perlu
33
Indikator berikutnya dalam menilai kualitas keandalan pada Apotek
informasi lama penggunaan obat sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 4.5
sebanyak 8 orang (40%), jawaban baik sebanyak 10 orang (50%), jawaban netral
karyawan memberikan informasi lama penggunaan obat sudah baik yaitu 50%,
namun tetap perlu ditingkatkan untuk memberi kualitas pelayanan yang lebih
34
samping obat. Hasil penelitian pendapat pelanggan terhadap karyawan yang
sebagai berikut:
Tabel. 4.6
sebanyak 8 orang (40%), jawaban netral sebanyak 2 orang (10 %), dan yang
menjawab tidak baik sebanyak 1 orang (5%). Hasil ini mengindikasikan bahwa
kualitas karyawan yang memberikan informasi tentnag efek samping obat sudah
cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan karena masih ada sekitar 5%
35
pelanggan terhadap kualitas karyawan memberikan informasi
Tabel. 4.7
sebanyak 5 orang (25%), yang menjawab baik sebanyak 6 orang (30%), yang
menjawab netral sebanyak 5 orang, dan yang menjawab tidak baik sebanyak 4
sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan karena masih ada sekitar
36
4.1.3. Responsiveness (daya tanggap)
Tabel. 4.8
orang (20%), dan yang menjawab tidak baik sebanyak 2 orang (10%). Hasil ini
perlu ditingkatkan karena masih ada sekitar 10% responden yang menjawab
tidak baik.
37
penelitian pendapat pelanggan terhadap pemberian informasi yang mudah
Tabel. 4.9
yang menjawab sangat baik sebanyak 7 orang (35%), yang menjawab baik
sebayak 11 orang (55%), dan yang menjawab netral sebanyak 2 orang (10%).
mudah dipahami sudah cukup baik, namun tetap masih perlu ditingkatkan untuk
38
jaminan mutu obat yang diserahkan kepada pasien pada Apotek Harmonis
Tabel. 4.10
mutu obat yang diserahkan kepada pasien menunjukkan bahwa responden yang
menjawab sangat baik sebanyak 6 orang (30%), yang menjawab baik sebanyak 6
orang (30%), yang menjawab netral sebanyak 5 orang (25%), yang menjawab
tidak baik sebanyak 2 orang (10%), dan yang menjawab sangat tidak baik
sebanyak 1 orang (5%). Hasil ini mengindikasikan bahwa kualitas jaminan mutu
obat yang diserahkan kepada pasien sudah cukup baik, namun masih perlu
ditingkatkan karena masih ada sekitar 10% responden yang menjawab tidak baik
39
pelanggan terhadap jaminan kebenaran penerima obat sebagaimana terlihat pada
Tabel. 4.11
sebayak 5 orang (25%), jawaban baik sebanyak 8 orang (40%), jawaban netral
sebanyak 3 orang (15%), jawaban tidak baik sebanyak 2 orang (10%), dan
jawaban sangat tidak baik sebanyak 2 orang (10%). Hasil ini mengindikasikan
bahwa jaminan kebenaran penerima obat sudah cukup baik, namun masih perlu
ditingkatkan karena masih ada sekitar 10% responden yang menjawab tidak baik
Farma adalah jaminan karyawan memberikan sikap sopan santun kepada pasien.
40
sikap sopan santun kepada pasien sebagaimana terlihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel. 4.12
yang menjawab sangat baik sebayak 5 orang (25%), jawab baik sebanyak 7
orang (35%), jawaban netral sebanyak 6 orang (30%), dan jawab tidak baik
memberikan sikap sopan santun kepada pasien sudah cukup baik, namun masih
perlu ditingkatkan karena masih ada sekitar 10% yang menjawab tidak baik.
41
kepedulian dengan keluhan pasien pada Apotek harmonis Farma sebagaimana
Tabel. 4. 13
baik sebayak 3 orang (15%), jawaban baik sebanyak 11 orang (55%), jawaban
netral sebanyak 2 orang (10%), dan jawaban tidak baik sebanyak 4 orang (20%).
Hasil ini mengindikasikan bahwa kualitas empati sudah cukup baik, namun
masih perlu ditingkatkan karena masih ada sekitar 20% responden yang
Farma adalah tentang pemberian informasi obat dengan ramah. Hasil penelitian
42
Tabel. 4.14
sangat baik sebayak 8 orang (40%), jawaban baik sebanyak 4 orang (20%),
jawaban netral sebayak 5 orang (25%), dan jawaban sangat tidak baik sebanyak
informasi obat dengan ramah sudah cukup baik, namun masih perlu
ditingkatkan karena masih ada sekitar 15% responden yang menjawab sangat
tidak baik.
43
Tabel. 4.15
sangat baik sebanyak 4 orang (20%), jawaban baik sebanyak 8 orang (40%),
jawaban netral sebanyak 5 orang (20%), dan jawaban tidak baik sebayak 3 orang
mudah dimengerti sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan karena
Harmonis Farma
pelayanan yang diberikan pada Apotek Harmonis Farma di tinjau dari kelima
44
Tabel 4.16
45
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil rekapitulasi kualitas pelayanan
pada Apotek Harmonis Farma berdasarkan dari kelima dimensi kualitas
pelayanan yaitu variabel tangible (bukti langsung) rata-rata yang diperoleh
sebesar 3,4, variabel reliability (keandalan) memperoleh rata-rata sebesar 4,14,
variabel responsiveness (daya tanggap) memperoleh rata-rata sebesar 4,05,
variabel assurance (jaminan) memperoleh rata-rata sebesar 3,68, dan variabel
emphaty (empati) memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,5.Secara keseluruhan
kualitas pelayanan pada Apotek Harmonis Farma sudah cukup baik (3,77),
namun pihak apotek juga harus mampu memperbaiki indikator-indikator yang
masih dikatakan tidak baik.
Tabel 4.17
46
Tabel di atas menunjukkan survei pelanggan tentang pasien memperoleh
sangat baik sebanyak 5 orang (25%), jawaban baik sebanyak 7 orang (35%),
jawaban netral sebanyak 6 orang (30%) dan jawaban tidak baik sebanyak 2
pasien yang memperoleh pelayanan yang sewajarnya sudah cukup puas, namun
masih perlu ditingkatkan karena masih ada sekitar 10% yang menjawab tidak
baik.
pelayanan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama. Hasil
Tabel. 4.18
47
Tabel di atas menunjukkan survei kepuasan pelanggan tentang karyawan
sebanyak 6 orang (30%), jawaban baik sebanyak 8 orang (40%), jawaban netral
sebanyak 5 orang (25%), dan jawaban tidak baik sebanyak 1 orang (5%). Hasil
dalam pelayanan terhadap terhadap kepentingan yang sama sudah cukup baik,
namun masih perlu ditingkatkan karena masih ada sekitar 5% responden yang
Harmonis Farma adalah kepuasan pelanggan tentang pelayanan yang jujur dan
terus terang. Hasil penelitian pendapat pelanggan terhadap pelayanan yang jujur
Tabel. 4.19
Survei kepuasan pelanggan tentang pelayanan yang jujur dan terus terang
yang jujur dan terus terang menunjukkan bahwa responden yang menjawab
48
sangat baik dijawab sebanyak 4 orang (20%), jawaban baik sebanyak 9 orang
(45%), jawaban netral sebanyak 4 orang (20%), jawaban sangat tidak baik
sebanyak 3 orang (15%), dan jawaban sangat tidak baik sebanyak 2 orang
yang jujur dan terus terang sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan
karena masih ada sekitar 15% responden yang menjawab sangat tidak baik.
Tabel 4.20
kepuasan pelanggan pada Apotek Harmonis Farma sudah cukup baik yaitu
pada Apotek Harmonis Farma sudah cukup baik (3,75).Namun untuk lebih
49
harus lebih meningkatkan indikator-indikator tersebut guna untuk
mempertahankan konsumen.
50
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan tentang kualitas pelayanan dan kepuasan
yang diperoleh sebesar 3,68, dan variabel emphaty (empati) rata-rata nilai
51
5.2. Saran
dan prasarana apotek yang kurang baik seperti ruang tertutup untuk
konseling, yang selama ini dilakukan diruang tunggu pasien, dari pihak
2. Untuk beberapa indikator yang masih dinilai tidak baik dan sangat tidak
pelayanan yang masih belum maksimal atau yang dirasa kurang baik.
52
DAFTAR PUSTAKA
Graha Ilmu.
R&D.Bandung:CV.Alfabeta
53