KAJIAN TEORI
A. Perilaku
1. Pengertian Perilaku
atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak saja
badan atau ucapan.1 Perilaku adalah suatu aktivitas yang dilakui oleh
berpakaian dan kegiatan internal seperti berpikir, persepsi dan emosi baik
bereaksi terhadap segala sesuatu yang datangnya dari luar maupun dari
prosesnya tidak terencana dalam gennya atau yang tidak timbul secara
naluri saja, tetapi sebagai suatu hal yang harus dijadikan milik dirinya
1
http://kbbi.web.id/perilaku, Pada tanggal 01 September 2015, Jam 05:47 WIB
2
Notoatmojdo Soekidjo, Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 138
3
Zakiyah dan Bintang Wirawan, Pemahaman Nilai-Nilai Syari’ah Terhadap Perilaku
Berdagang (Studi pada Pedagang di Pasar Bambu Kuning Bandar Lampung), Jurnal Sociologie,
Vol.1,No.4,h.331
dengan belajar.4 Dalam buku lain diuraikan bahwa perilaku adalah suatu
oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai
yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, tertawa, bekerja dan
baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak
luar. Menurut Moefad salah satu dosen UIN Sunan Ampel Surabaya
perilaku itu terjadi karena adanya dorongan-dorongan yang kuat dari diri
sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain :
4
Rokmad Prastowo, Karakteristik Sosial Ekonomi dan Perilaku Kerja Perempuan
Pedagang Asongan, (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret, 2008), h.30
5
M. Moefad, Perilaku Individu dalam Masyarakat Kajian Komunikasi Social, (Jombang:
el-DeHA Press Fakultas Dakwah IKAHA, 2007), h.17
diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Sedangkan dalam
refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
yakni:
ahli di bidangnya:
berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang
6
Dikutip dari http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-perilaku -
menurut -ahli.html pada hari Rabu 30 agustus 2017 pukul 13:00 WIB
2) Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo,
pemecahan masalah.
2. Bentuk Perilaku
hanya dapat dilihat dari sikap dan tindakannya saja, perilaku dapat
7
Dikutip dari http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-perilaku -
menurut -ahli.html pada hari Rabu 30 agustus 2017 pukul 13:00 WIB
perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang
sebagainya.
perilaku bawaan.
dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
B. Pedagang
1. Pengertian Pedagang
membeli barang dari suatu tempat atau pada suatu waktu dan menjuan
barang untuk ke tempat lain atau pada waktu yang berikut dengan
yaitu :
8
Soekidjo Notoatmodjo, Ilmu Perilaku Kesehatan, (Jakarta: Rineka Cipta) h. 17
diberi daerah kekuasaan penjualan atau perdagangan tertentu yang
nampak atau bisa diamati, ada pula yang tidak bisa diamati. Perilaku yang
dalam gennya atau yang tidak timbul secara naluri saja, tetapi sebagai
suatu hal yang harus dijadikan milik dirinya dan dengan belajar.12
Para pebisnis ini dalam ekonomi berfungsi sebagai produsen barang atau
9
Kensil Cristine S.T. Kansil, pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 15
10
Departemen Pendidikan nasional, kamus besar bahasa Indonesia edisi 3, (Jakarta: PT
Gramedia, 2008), h. 834
11
Ruswandi, Psikologi Pembelajaran, (Bandung : CV Cipta Pesona Sejahtera, 2013), h.
223
12
http://kbbi.web.id/perilaku, pada tanggal 30 agustus 2017, jam 20:00
mencari laba, sehingga dia akan berproduksi secara terus menerus untuk
menghasilkan laba. Hal ini tentu akan berpengaruh pada perilakunya. Oleh
karena itu, para produsen umumnya ingin menjual barang dan jasa pada
harga tinggi agar laba yang diterima secara mungkin. Perilaku produsen
baik mengandung kerja yang baik sangatlah dihargai dan dianggap sebagai
ketika tidak ada barang atau jasa dari produsen.16 Produsen dalam
13
Henry Faizal Noor, Ekonomi Publik, (padang: Akademia Permata, 2013), h. 60
14
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005), h. 37
15
Fauroni, Visi al-Qur’an ..., h. 103
16
Dede nurohman, Memahai Dasar-dasar Ekonom Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011), h.
ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual
atau dipasarkan.
menambah kegunaan atau nilai guna suatu barang atau jasa. Dalam
ekonomi.
membutuhkannya.
dimiliki untuk dikelola prang lain dan dari hasil tertentu ia mendapat
keuntungan.
pemilihan atas berbagai alternatif. Dalam hal ini keputusan yang diambil
17
Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: PT Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 162
produksi atau yang akan diproses menjadi output. Keseimbangan
produsen akan tercapai pada saat seluruh anggaran habis terpakai untuk
keuntungan dapat dicapai dengan cara yang paling efisien. Dalam usaha
18
M. Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi (Suatu Perbandingan
Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional), Jakarta: Kencana, 2010, h.147
d. Berproduksi bukan hanya mencari keuntungan belaka. Dalam islam
kemaslahatan.
E. Etika
1. Pengertian Etika
bahasa latin ethius (dalam bahasa Yunani adalah ethicos) yang berarti
mana yang dapat dinilai baik dan mana yang tidak. Sedangkan dari
formal atau tata krama lahir untuk mengetahui hubungan antar pribadi,
sebagai prinsip moral yang membedakan yang baik dan buruk. Etika
19
Muhammad, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2004), h. 15.
adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk
satu faktor penting bagi terciptanya kondisi manusia yang lebih baik. 21
yang benar dan mana yang buruk. Etika menekankan nilai yang
F. Bisnis
1. Pengetian Bisnis
kata yang digunakan yaitu al- tijarah dan bahasa arab tijarah yang
20
Surwadi K, Etika Profesi Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika,2002), h. 2
21
H. Idri, Hadist Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, (Jakarta: Kencana, 2016), h.
325
bermakna berdagang. Menurut ar-Raghib al-Asfahani dalam al
dan haram.23
etika bisnis adalah ilmu yang membahas tentang usaha komersil dari
sudut pandang baik buruk dan salah benar menurut ukuran moral. Dan
yang dimaksud dengan etika bisnis islam atau etika bisnis dalam
22
Muhammad dan Lukman Fauroni, V isi al- Qur’an: Tentang Etika dan Bisni, (Jakarta:
Salemba Diniyah, 2002), h. 30
23
Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakart: UPP AMP YKPN, 2002), h. 38
islam, ialah: ilmu yang membahas perihal usaha ekonomi khususnya
perdagangan dari sudut pandang baik dan buruk serta salah dan benar
dengan sistem maupun agama lain, adalah bahwa antara ekonomi dan
pernah terpisah antara ilmu dan akhlak, antara politik dan akhlak, dan
antara perang dan akhlak. Akhlak adalah daging dan urat nadi
kehidupan islami.25
24
Amin suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi Dan Keuangan Islam, 2008
(Jakarta:Qolam Publising), h.293
25
Yusuf qaradhawi, Peran Nilai Moral Dalam Perekonomian Islam, (Jakarta: Robbani
Press, 2001 ), h.5
26
Basri, Bisnis Pengantar Edisi Pertama, (Yogyakarta: BPFE, 2005), h.1
mendapatkan laba.27 Jadi bisnis merupakan suatu lembaga
Dalam hal ini termasuk jasa dari pihak pemerintah dan swasta yang
barang dan jasa dalam kehidupan sehari hari. Bisnis merupakan suatu
27
Basri, Bisnis Pengantar..., h.1
28
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2009), h. 115
29
A. Sonny Keraf, EtikaBisnis, h...,50
30
Abdul Aziz, Etika Bisnis..., h.29
mengartikan bahwa bisnis adalah suatu aktivitas yang memenuhi
mereka.31
juga dilakukan antara manusia dengan Allah swt, bahwa bisnis harus
31
Adul Aziz, Etika Bisnis..., h.29
dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan dalam proses administrasi
dari dua sudut pandang yang berbeda, yaitu menurut mufassir dan
ilmu fikih:
mendapatkan keuntungan.
harta dengan harta secara suka sama suka, atau pemindahan hak
diatas :
mana yang mengandung hal baik atau hal yang buruk, benar atau salah
yang sesuai dengan sumber ajaran Islam yang terkandung dalam Al-
Qur’an memberikan pandangan bahwa antara bisnis dan etika tidak bisa
kesatuan33.
Karena dalam islam etika bisnis Islam yang diatur dalam Al-
aturan moral yang berkaitan dengan baik, buruk, benar, dan salah,
nasehat etis manusia dan tidak bisa dipenggal atau ditunda untuk
membenarkan tindakan yang adil dan tidak bermoral. Etika bisnis harus
membahas tentang baik atau buruk, terpuji atau tercela, benar atau
salah, wajar atau tidak wajar, pantas atau tidak pantas dari perilaku
(yang lain). 36
rizki dimuka bumi ini sebagai bekal hidupnya didunia dalam menopang
ibadahnya kepada Allah SWT. Segala sumber daya alam yang tersedia
di dunia terdiri atas tanah yang subur dengan segala kandungan yang
34
H. Idri, Hadist Ekonomi...h.326
35
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2001), h. 22
36
Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syariah (kaya Didunia terhormat di akhirat), (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), h. 87
ada didalamya seperti air dan mineral dan sebagainya semata-mata
Allah:
manusia pada umumnya. Demikian pula, prinsip itu sangat erat terkait
pada umumnya.
39
Burhanuddin Salam, Etika Sosial Asas Moral dalam Kehidupan Manusia, (Jakarta:
PT. Bineka Cinta, 1997), h. 157
c. Kejujuran. Merupakan suatu prinsip etika bisnis, kejujuran
merupakan suatu jaminan dan dasar bagi kegiatan bisnis yang baik
baik.
d. Tidak berbuat jahat dan prinsip berbuat baik. Kedua prinsip ini
lain. Dalam berhubungan dengan orang lain, dalam bidang apa saja,
kita dituntut untuk bersikap baik kepada mereka. Atas dasar prinsip
baik menuntut agar aktif dan maksimal kita berbuat hal yang baik
bagi orang lain. Kedua: dalam wujudnya yang minimal dan pasif,
sikap ini menuntut agar kita tidak berbuat jahat kepada orang lain.
sesuai dengan haknya. Hak orang lain perlu dihargai dan jangan
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,
menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan”41
40
Burhanudin Salam, Etika Sosial...h. 159
41
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung:
Diponegoro, 2005), h. .
H. Perilaku Produsen Muslim ditinjau dari Etika Bisnis Islam
secara fisik sesuatu yang tidak ada, tetapi membuat barang atau jasa
dalam produksi barang atau jasa memiliki konsep tersendiri dalam etika
yang tentu saja memiliki karakter yang berbeda. Untuk itu, mereka
harus mengetahui kode etik bisnis yang dijalani oleh relasi. Keberadaan
non muslim pun dapat memahami falsafah bisnis dan cara kerja dalam
42
Jurnal Hunafa Vol. 4 No. 3, September 2007:207-216212
Islam. Dalam etika bisnis perlu diketahui aspek-aspek yang
keluarga di samping agama bahkan dipengaruhi pula oleh sifat atau ciri-
berbeda jika masuk pada wilayah etika bisnis Islam. Dimana dalam
Artinya: “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
etika bisnis Islam, maka prinsip yang harus dipegang teguh oleh
Prinsip lain dalam etika bisnis Islam adalah prinsip-prinsip yang merujuk
berbagai macam kerja yang halal Dan yang haram. Kerja yang halal saja
mencapai nilai guna secara dunia karena memiliki relasi yang variatif,
untuk menambah kegunaan atau nilai guna suatu barang atau jasa menurut
syariat Islam. Meurut syariat Islam nilai etika jual beli syariah yang harus
dari sifat najis dan bahaya, (3) bersikap benar, amanah, dan jujur, (4)
43
Yusuf Qardawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002),
h.173
44
Beekum, Rafiq Issa, Islamic Business Ethict, ( Ahli Bahasa : oleh Ahmad Surapto,
Lentera Ilmu, Surabaya, 2007, h12-15
1. Keseimbangan dunia akhirat dalam kegiatan ekonomi seorang Muslim
meliputi waktu yang lebih luas, Dunia dan akhirat. Terdapat 3 teori
kepada Allah.
b. Jika seorang membeli sesuatu dari orang miskin, akan lebih baik
3. Nilai-nilai kebaikan
aktifitas bisnis.
syubuhat.
1. Jujur (Transparan).
pada saat ini yang tidak lagi butuh sebuah service atau produk
emosional yang sangat lebih berharga daripada nilai dari produk atau
terkait.
45
Laode kamaluddin dan Aboza M , Cerdas Bisnis Cara Rasullah,(jakarta, richmuslim
Adikarya Bangsa,2009),h.34
konsumen, sebuah produk bisa saja tidak laku sehingga merugikan
usaha jual-beli. Jujur dalam arti luas tidak berbohong, tidak menipu,
dalam agama Islam. Pelaku bisnis yang curang dan bersikap tidak
ganda, namun semua itu tidak akan berkah dan dilaknat Allah Swt.
Pelaku tidak jujur bisa menjadi contoh yang buruk bagi kehidupan
usahanya maju. Pengertian jujur tentu saja dalam arti luas yaitu tidak
konsumen.
dan dihukum dengan kedua kriteria halal dan haram ini. Orang-orang
adilan dan jangan ada penipuan dalam segala aktivitas jual beli yang
46
Muhammad Djakfar, Hukum Bisnis Membangun Wancana Integrasi Perundangan
Nasional dengan Syariah, cet.I, (Malang UIN press, 2009), h.198
yang tidak halal, atau melanggar dan merampas hak dan kekayaan
orang lain. 47
47
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam , cet. I, (Jakarta: Pustaka Al-kautsar, 2003),
h.125
48
Muhammad Nejatullah siddiqi, Kegiatan Ekonomi Dalam Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1991), h.46
Ibnu Majah menuturkan dari Watsilah bin Al-Asqa ra, dia
kalangan para pedagang kelas bawah apa yang dikenal dengan obral
sumpah, dalam bahasa daerah ini sering kita dengar dengan kata
nama Allah ketika berjual bel, dan jangan membiasakan diri berbuat
kecil dan lebih rendah daripada seorang itu bersumpah atas nama
yang di jual. Tetapi jika sumpah dalam jual beli itu dilakukan dengan
49
Sunan Ibnu Majah (no, 2247) Kitab At-Tijarah, tentang orang yang menjual barang
cacat, maka ia harus menjelaskannya
50
Imam Al Ghazali, Benang Tipis Antara Halal dan Haram, (surabaya :putra
pelajar,2002), h. 217
dengan pengertian tanzih (sebaiknya dihindari ) karena yang
sumpah.
sikap ini seorang penjual akan mendapat berkah dalam penjualan dan
Ammar dari Abu Zumayi dari malik ibn Marthad dari bapaknya, dari
51
Sunan al-Turmudhi, jus 7;213
berbalas kasih kepada orang yang murah hati ketika ia menjual, bila
tidak jadi membeli produk yang kita jual karena tidak ada
52
HR Ath-Thahawi
semestinya tetap ramah sehingga pelanggan itu akan tetap kembali
adil dan ihsan. Karena sikap adil merupakan jalan keselamatan yang
Tentu dibilang termasuk orang- orang berakal siapa saja yang sudah
darinya.53
53
Yususf Bin Ismail An-Nabhani Awas di pasar ada setan, ter Muhammad Al-Mighwar,
(jakarta: Griya Ilmu, 2005),h.47
menjelek-jelekkan dagangan orang lain, sehingga bisnis pesaingnya
kedirinya.
manfaat dari produk yang dijualnya dari sisi baik dan buruknya,
8. Menepati Janji
54
Muhammad Ali Haji Hasim, Bisnis Satu Cabang Jihad, (Jakarta : Pustaka Al-
Kausar,2005), h.113
mesti ditepati dan utang harus diselesaikan. Misalnya tepat waktu
urusan dagang, urusan bisnis atau urusan jual beli yang sedang
sangat luas kepada kita untuk mencari rezeki setelah shalat, yakni
55
Sunan Abu Dawaud
Seorang muslim yang kekayaannya telah melebihi tingkat
kesibukan perdagangan.
12. Amanah
56
Op.cit,h. 66
orang, baik dalam melaksanakan tugas penghambaan kepada Tuhan
Dengan sifat amanah, para penjual dan pembeli akan memiliki sifat
57
Achmad Djunaidi, dkk. Khadijah membangun prinsip meraih karier, (jakarta: Gp
press,2008),h.56
tangan orang. Memulai bisnis biasanya atas dasar kepercayaan. Oleh
beli.
13. Ramah
Islam untuk siapa saja dan kepada siapa saja. Dengan ramah, maka
banyak orang yang suka, dengan ramah banyak pula orang yang
karena itu, bersikap ramahlah dalam transaksi jual beli karena dapat
bentuk aplikasi dari sifat adil. Oleh karena itu, bagi para penjual
dan dikurangkan.
15. Sabar
komplain. Hal ini dilakukan agar si pembeli merasa puas dan senang
A. Haram Zat-nya
daging babi, dan sebagainya. Dalam hal ini, transaksi jual beli
minuman keras adalah haram, walaupun akad jual beli nya sah.dengan
maka walaupun akadnya sah tetapi transaksi ini haram karena objek
transaksinya haram.
a. Tadlis (Penipuan)
dimiliki oleh pihak lain, maka salah satu pihak akan merasa
58
Ardiwarman A dan Karim, Ekonomi Mikro Islam, 2012,h.162
penipuan dalam segala bentuk terhdapa pihak lain. Seperti
theory.
diantaranya:
a. Taghrir (gharar)
59
Ardiwarman A, Karim, Ekonomi Mikro Islam, 2012,h.211
Menurut Ibn Taimiyah, gharar terjadi bila seseorang tidak
tahu apa yang tersimpan bagi dirinya pada akhir suatu kegiatan jual
beli. Dalam tadlis yang terjadi adalah pihak A tidak mengetahui apa
parties).
penimbunan.
itu akan naik. Hal ini terjadi misalnya, dalam bursa saham
d. Riba
1. Riba Fadl
lain.
2. Riba Nasi’ah
kemudian.
3. Riba Jahiliyah
ditetapkan.
Dari penjelasan teori diatas, maka dapat disimpulkan