Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Jenis Studi Kasus


Karya tulis ini menggunakan Studi Kasus, Desain yang digunakan dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus deskriptif.
Studi kasus merupakan jenis penelitian kualitatif yang mendalam tentang
individu, kelompok, institusi, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuan studi
kasus adalah berusaha menemukan makna, menyelidiki proses, serta memperoleh
pengertian dan pemahaman yang mendalam serta utuh dari individu, kelompok, atau
situasi tertentu (Sugiarto, 2015).

B. Subyek Studi Kasus


Untuk studi kasus tidak dikenal populasi dan sampel, namun lebih mengarah
kepada istilah subyek studi kasus, oleh karena yang menjadi subyek studi kasus
sekurang-sekurangnya dua responden (individu, keluarga, atau masyarakat kelompok
khusus) yang diamati secara mendalam.
Adapun subyek studi kasus dilakukan kepada dua responden yang mengalami
Diabetes Melitus Tipe II di wilayah Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur
kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu lansia yang berusia < 60 tahun – 70 tahun
yang sedang memiliki Diabetes Melitus Tipe II, tidak memiliki penyakit komplikasi,
tidak ada kontraindikasi mobilitas pada pengobatan serta bersedia menjadi responden
dan mau melakukan prosedur senam diabetes.

C. Fokus Studi
Dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan perlakuan pada responden berupa
senam diabetes selama dua minggu. Senam dilakukan tiga kali tiap minggunya.
Penelitian ini diharapkan dapat mengontrol nilai kadar gula darah pada lansia dengan
diabetes melitus tipe II.
D. Definisi Operasional Fokus Studi
1. Diabetes melitus adalah gabungan antara ketidakmampuan organ tubuh untuk
memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup dan ketidakmampuan
tubuh untuk menggunakan insulin yang telah dihasilkan oleh pankreas secara
efektif (Rachmatul dan Siti, 2016).
2. Lansia
Menurut World Health Organization (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umum pada manusia
yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang
dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau
proses penuaan.
3. Senam Diabetes
Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang khusus untuk pasien diabetes
melitus dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes melitus. (Sinaga dan
Hondro, 2008)

E. Instrumen Studi Kasus


Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, glukocheck untuk melakukan
pengukuran kadar gula darah. Sebelum melaksanakan senam diabetes yang sudah
disusun akan dilakukan pengukuran kadar gula darah pada responden.

F. Metode Pengumpulan Data


Studi kasus ini dimulai setelah penulis mendapatkan izin dari Puskesmas Kecamatan
Cipayung yang selanjutnya dibantu kader RW03 dalam mencari responden yang
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan peneliti. Setelah mendapatkan responden yang
sesuai dengan kriteria, peneliti akan menjelaskan menegani kegiatan, tujuan, manfaat,
ketidaknyamanan dan prosedur yang akan dilakukan. Setelah responden
menandatangani informed consent yang telah disediakan, maka peneliti akan
menyusun jadwal untuk melakukan senam diabetes yang telah disepakati bersama
responden. Selama prosedur dilakukan peneliti akan melakukan wawancara pada
responden dan mengobservasi kemajuan hasil dari prosedur yang akan dilakukan. Dan
data akan didokumentasikan selama prosedur dilaksanakan. Terakhir peneliti akan
mengukur kadar gula darah responden untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus
Lokasi penelitian di lakukan di Puskesmas Kecamatan Cipayung RW 03, Kelurahan
Cipayung, Jakarta Timur. Aplikasi studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal 12 – 16
Maret 2018.

H. Analisis Data dan Penyajian Data


Penyajian data disesuaikan dengan desain yang digunakan, dalam penulisan ini adalah
studi kasus deksriptif yang digunakan. Data disajikan secara tekstural atau narasi dan
disertai dengan menggunakan tabel atau grafik serta dengan ungkapan verbal dari
responden yang merupakan data pendukungnya.

I. Etika Studi Kasus


Penelitian yang dilakukan khususnya yang menggunakan manusia sebagai subjek
tidak boleh bertentangan dengan etik. Oleh karena itu, penelitian yang menggunakan
subjek sebagai manusia harus tidak bertentangan dengan etika. Masalah etika pada
penelitian yang perlu diperhatikan meliputi :
1. Informed consent
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian
yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak
menjadi responden (Nursalam, 2008).
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Masalah etika keperawatan yang terjadi adalah masalah yang memberikan
jaminan dalam pengguanaan subjek penelitian dengan tidak mencantumkan nama
responden dan hanya menuliskan kode (Hidayat, 2007).
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Pada suatu penelitian, peneliti wajib merahasiakan data-data yang sudah
dikumpulkannya. Kerahasiaan ini bukan tanpa alasan. Sering kali subjek
penelitian menghendaki agar dirinya tidak di pos kepada khalayak ramai. Apabila
sifat penelitian menuntut peneliti untuk memperoleh persetujuan terlebih dahulu
serta mengambil langkah-langkah dalam menjaga kerahasiaan (Wasis, 2008).

Anda mungkin juga menyukai