Anda di halaman 1dari 18

Masukan dan Revisi SMKS (Seminar Masalah Kesejahteraan Sosial)

atas nama Salmon Hiariey NIM 20170311034084

PERAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIKLAT PENGASUHDALAM


MENINGKATKAN MINAT BAKAT ANAK PANTI

A. Umum
1. Bimbingan dan ujian SMKS adalah terkait sejauh mana kajian pustaka yang telah
didapatkan untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan.
2. Ingat ini makalah SMKS, bukan proposal skripsi.

B. Judul
1. Harus konsisten dari Bab I, Bab II dan Bab III.

C. Sistimatika Penulisan
1. Jenis huruf : Times New Roman, besar huruf 11-12, spasi 1,5, rata kiri dan kanan, ada
perbedaan jarak antara penulisan awal paragraf dan tulisan selanjutnya. Margin batas atas,
kanan dan bawah berjarak 3 cm, sedangkan batas kiri berjarak 4 cm.
2. Ada daftar untuk penulisan nomor tabel, gambar dan lainnya.
3. Perhatikan penulisan tanda baca, huruf kapital, istilah dan lain sebagainya agar ditulis
secara tepat.

D. Bab I
1. Tulisan harus dibuat sendiri. Bukan menyalin dari sumber literatur dan pustaka yang ada.
2. Latar Belakang : Bagian ini berisi alasan mengapa dilakukan tinjauan dan bahasan SMKS.
Harus ada data lapangan dan sumber pustaka yang jelas perihal kutipan yang dimuat di dalam
bagian ini.
3. Penulisan sumber kutipan harus (a) jelas kalimat atau pernyataan mana yang dikutip, (b)
penulisan sumber kutipannya tepat, (c) sesuai dengan yang dicantumkan pada penulisan pada
daftar pustaka (d) penggunaan huruf kapital, tahun dan halaman.
4. Satu kalimat jangan terlalu panjang. Harus dibuat lebih pendek.
5. Perhatikan cara penulisan kata dan kalimat, huruf besar, tanda baca, kesalahan penulisan,
huruf kapital dan lainnya.

6. Perumusan Masalah
a. Perumusan masalah mengacu pada judul.
b. Perumusan masalah harus jelas, kalmat tanya, dapat dijawab dan lengkap.
c. Semua konsep pertanyaan dalam perumusan harus diuraikan jawabannya dalam Bab II.
d. Semua pertanyaan dalam perumusan masalah harus dijawab secara umum dalam Bab III.

7. Tujuan dan Manfaat SMKS


a. Menyesuaikan dengan perubahan yang dilakukan pada perumusan masalah.

E. Bab II

1. Tulisan harus dibuat sendiri. Bukan menyalin dari sumber literatur dan pustaka yang ada.
1. Isi Bab II harus mengacu pada judul dan perumusan masalah di Bab I.
2. Bab II berisi pustaka dan kumpulan jawaban secara teori dari beberapa rumusan
masalah yang telah dibuat pada Bab I.
3. Penulisan sumber kutipan harus (a) jelas kalimat atau pernyataan mana yang dikutip,
(b) penulisan sumber kutipannya tepat, (c) sesuai dengan yang dicantumkan pada penulisan
pada daftar pustaka (d) penggunaan huruf kapital, tahun dan halaman.

4. Perhatikan penulisan kata, kalimat, huruf kapital, tanda baca, awal kalimat, kutipan, kata
terjemahan, kata sambung dan lainnya.

F. Bab III
1. Tulisan harus dibuat sendiri. Bukan menyalin dari sumber literatur dan pustaka yang ada.
2. Perhatikan penulisan kata, kalimat, huruf kapital, tanda baca, awal kalimat, kutipan, kata
terjemahan, kata sambung dan lainnya.
3. Bab ini merupakan bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
4. Subbab kesimpulan adalah menjawab secara ringkas jawaban perumusan masalah yang
telah diuraikan dan dijawab secara luas pada bab II.
5. Subbab saran adalah memberikan rekomendasi, saran dan masukan kepada pihak dan
lembaga terkait terkait temuan dan hasil pustaka yang didapatkan pada bab II dan bab III
pada subbab kesimpulan.

G. Daftar Pustaka
1. Isi daftar pustaka ini harus ada di Bab I dan Bab II.
2. Sumber pustaka yang dikutip dalam Bab I dan Bab II harus dituliskan pada daftar pustaka
ini.
3. Sumber pustaka harus dibedakan. Ada kelompok buku, peraturan, jurnal dan hasil
penelitian online.
4. Penulisan daftar pustaka untuk buku adalah nama depan penulis, nama belakang penulis.
(tahun). judul buku. Kota. Penerbit buku
5. Penulisan nama depan penulis untuk buku dimulai dari huruf A, B, C dan seterusnya secara
berurutan.
SEMINAR MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIA ( SMKS )

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

TAHUN 2020

PERAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIKLAT PENGASUHDALAM


MENINGKATKAN MINAT BAKAT ANAK PANTI

PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL


JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JAYAPURA
2020
LEMABAR PERSETUJUAN

Judul : peran pendidikan dan pelatihan diklat pengasu dalam meningkatkan minat bakat anak
panti

Disusun Oleh

Salmon hiariey

NIM 20170311034084

Jayapura 18 juli 2020

Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Dr. Ferry R P Sitorus,S.St,M.Si Alfred Padwa, S.Sos. M.Kesos


NIP. 197510162003121004 NIP.198104042009121003

Mengetahui,
Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial

Drs. La Alimuddin,M.S.i,Ph.D
NIP.19581231 198803 1001
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : peran pendidikan dan pelatihan diklat pengasu dalam meningkatkan minat bakat anak
panti

Identitas Penulis :
Nama : Salmon hiariey

NIM : 20170311034084

Jenis Kelamain : Laki – Laki

Alamat : Jl. BUTI NO.1 ABEPURA

Telpon/HP : 082399637843

Email : hiarieysalmon@yahoo.com

Program Studi : Kesejahteraan Sosial

Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Ujian dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal :

Jam :

Tempat :

No Nama Penguji Status Tanda Tangan


1. Drs. La Alimuddin, M.Si, Ph.D Ketua
2 Fitrin Kristin Ch. Abidju,S.Sos, M.Si Sekretaris
3 Prof. Dr. Dirk Veplun, MS Anggota
4 Dr. Ferry Sitorus, S.ST, M.Si Anggota
5 ….
6 ….
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN

LEMBAR PERSETUJUAN…………..…………..…………..……………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….… ii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang…………………………………………………… 1
Perbaiki 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….. 2
penulisan 1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………… 2
huruf kapital 1.4 Manfaat…………………………………………………………... 2
dan isi bab. 1.5 metode penulisan………………………………………….……... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 pendidikan dan pelatihan .……………………………………..…. 3


2.1.1Pengertian program.……………………………………...….. 3
2.1.2Pengertian penddikan dan pelatihan………………………..... 3
Tambahkan
literatur (1)
2.2 minat bakat anak panti……………………………………….... 3
pengasuh, (2)
kaitan diklat 2.2.1 Pengertian minat bakat anak………………………...…... 3
dengan 2.2.2 Penertian minat bakat anak panti………………………….. 4
pengasuh, (3)
kaitan diklat- 2.3 Cara penanganan dinas Pendidikan terhadap
pengasuh dan minat bakat anak panti………………………………………..….. 5
minat bakat anak
di panti. 2.4 Dampak yang dirasakan minat bakat anak panti…………………. 6

BAB III PENUTUP …………………………………… 7

3.1 Simpulan …………………………………………………….. 7


3.2 Saran ………………………………………………………… 8

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 9


BAB I

1. Jenis huruf : Times New Roman, besar huruf 11-12, spasi 1,5, rata kiri dan kanan, ada
perbedaan jarak antara penulisan awal paragraf dan tulisan selanjutnya. Margin batas atas,
kanan dan bawah berjarak 3 cm, sedangkan batas kiri berjarak 4 cm.
2. Ada daftar untuk penulisan nomor tabel, gambar dan lainnya.
3. Perhatikan penulisan tanda baca, huruf kapital, istilah dan lain sebagainya agar ditulis
secara tepat.
4. Tulisan harus dibuat sendiri. Bukan menyalin dari sumber literatur dan pustaka
yang ada.
5. Latar Belakang : Bagian ini berisi alasan mengapa dilakukan tinjauan dan bahasan
SMKS. Harus ada data lapangan dan sumber pustaka yang jelas perihal kutipan yang
dimuat di dalam bagian ini.
6. Penulisan sumber kutipan harus (a) jelas kalimat atau pernyataan mana yang dikutip, (b)
penulisan sumber kutipannya tepat, (c) sesuai dengan yang dicantumkan pada penulisan
pada daftar pustaka (d) penggunaan huruf kapital, tahun dan halaman.
7. Satu kalimat jangan terlalu panjang. Harus dibuat lebih pendek.
8. Perhatikan cara penulisan kata dan kalimat, huruf besar, tanda baca, kesalahan penulisan,
huruf kapital dan lainnya. Harus rata kanan.
9. Perumusan Masalah
a. Perumusan masalah mengacu pada judul.
b. Perumusan masalah harus jelas, kalmat tanya, dapat dijawab dan lengkap.
c. Semua konsep pertanyaan dalam perumusan harus diuraikan jawabannya dalam Bab II.
d. Semua pertanyaan dalam perumusan masalah harus dijawab secara umum dalam Bab III.

10. Tujuan dan Manfaat SMKS


a. Menyesuaikan dengan perubahan yang dilakukan pada perumusan masalah.

1.1 Latar Belakang

Anak adalah investasi dari harapan masa depan bangsa serta sebagai Harus rata kanan.
penerus generasi di masa mendatang. Dalam siklus kehidupan, masa anak- anak Sumber kutipan
harus ditulis dengan
tepat.
Jarak spasi.
merupakan fase dimana anak mengalami tumbuh kembang yang menentukan
masa depannya. Perlu adanya optimalisasi perkembangan anak, karena selain
krusial juga karena pada masa itu anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang
dari orang tuanya atau keluarga sehingga secara mendasar hak dan kebutuhan
anak dapat terpenuhi dengan baik. Anak harus dapat tumbuh dan berkembang menjadi
manusia yang sehat jasmani dan rohani, cerdas, bahagia, bermoral, dan terpuji. Karena
dimasa depan mereka merupakan aset yang akan menentukan kualitas peradaban bangsa.
Namun demikian, tidak setiap anak beruntung dalam menjalani kehidupannya. Beberapa anak
dihadapkan pada pilihan bahwa anak harus kehilangan orang tuanya karena sesuatu alasan,
seperti menjadi yatim atau bahkan yatim piatu.Secara bahasa "yatim" berasal dari bahasa
arab. Dari fi 'il madli "yatama"mudlori' yaita mudah mashdar yatmu" yang berarti : sedih.
Atau bermakna: sendiri. Pada saat orang tua mereka masih hidup, ayah dan ibu
merekalah yang mengasuh dan mendidik dan bertanggung jawab memberikan
Gunakan gaya
pendidikan. Setelah orang tua mereka meninggal dunia, siapakah yang mendidik
penulisan
dan bertanggung jawab memberikan pengasuhan dan pendidikan? Berarti harus
formal.
ada orang lain yang mendidik dan bertanggung jawab terhadap pendidikan
Jarak spasi.
mereka. Mereka tidak bisa dibiarkan hidup terlantar tanpa ada yang mendidik
dan pendidikan yang layak sebagaimana halnya anak- anak biasa. Tanpa
pendidikan dan orang yang bertanggung jawab, bukan saja membuat mereka
menjadi orang bodoh dan terbelakang. tapi juga menjadikan hidup mereka
semakin menderita dengan sengsara.Pentingnya diberikan pendidikan yang layak kepada
anak panti maupun anak- anak terlantar, bertujuan supaya mereka mampu mengembangkan
potensi yang dimilikinya sehingga perasaan minder akan keadaannya dapat diatasi Karena
secara lahir maupun batin, anak yatim mengalami hambatan dalam
perkembangan jiwanya (emosi) untuk menyesuaikan diri di masyarakat apalagi
mereka yang berada dalam keadaan ekonomi sangat lemah. Sehingga merupakan
keharusan untuk mengasuh dan melindungi serta menolong anak-anak yatim
Mengasuh anak-anak yatim sebaiknya dilakukan di lingkungan keluarga
agar perkembangan jiwanya lebih baik, tidak terasing dari kehidupan anak-anak
pada umumnya. Direktur Jenderal Rehabilitas Sosial mengatakan anak paling ideal diasuh
oleh orang tua dalam keluarga karena pendidikan di lingkungan keluarga sendiri akan
memberikan rasa aman dan tenang Pola pengasuh hanya pun akan memberikan
dampak kedekatan hubungan antara anak dan orang tua Beliau juga
menambahkan, pola pengasuhan keluarga memberikan rasa aan dalam
lingkungan keluarga dan memberikan pengaruh yang positif bagi perkembangan
kepribadian anak Namun demikian, jika keadaan tidak memungkinkan, anak dapat diasuh di
sebuah yayasan atau panti asuhan sebagaimana dapat kita lihat di banyak tempat.

Gunakan penulisan sendiri. Bukan menyalin dari sumber pustaka yang ada.
Ini makalah
SMKS.
Belum proosal
1.2 Rumusan Masalah penelitian.

Pengertian rumusan masalah berdasarkan pada pedoman untuk merupakan proses


menuju kristalisasi dari berbagai hal yang terdapat dalam latar belakang masalah adalah
merupakan penyimpangan antara seharusnya dengan yang terjadi.Sedangkan rumusan
masalah adalah pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang harus
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data Dari uraian latar belakang di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana peran dinas pendidikan dalam
melakukan pelatihan diklat bagi pengasu panti untuk meningkatkan minat bakat anak panti.

1.3 Tujuan Penulisan


Ini makalah
Tujuan penulisan merupakan suatu hakekat mengapa harus SMKS.
Belum
dilakukan. karenaTujuan penulisan ini diarahkan untuk memenuhi fenomena sosial proosal
karena itu dilakukan bertujuan untuk melihat, mendeskripsikan, dan menganalisa penelitian.
obyek tujuan penulis. Berdasarkan uraian diatas maka tujuan penulisan ini adalah
Mengetahui dan mendeskripsikan Bagaimana peran dinas pendidikan dalam melakukan
pelatihan diklat bagi pengasu panti untuk meningkatkan minat bakat anak panti.

1.4 Manfaat

Terlepas dari tujuan tersebut, manfaat disini sangat penting untuk


dikembangkan dalam masyarakat. Manfaat dari penelitian ini adalah
1. Hasil penelitian diharapkan bisa menambah pengetahuan mahasiswa
kesejahteraan sosial khususnya, pemerintah. lembaga atau yayasan dalam
Ini makalah
SMKS.
melaksanakan program program sosial
Belum proosal 2. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan sekaligus informası
penelitian. bagi masyarakat luas tentang adanya kepedulian sebuah yayasan terhadap
lingkungan sekitar, serta pada anak anak yatim khususnya

1.5 Metode penulisan

Metode penulisan ini memiliki tujuan untuk Secara akademis,penelitian ini memberi
kontribusi ilmiah pada kajian tentang bagaimana peran dinas pendidikan dalah hal menyikapi
pelatihan diklat bagi pengasu panti dan minat bakat anak panti. Metode penulisan ini juga
bermanfaat bagi mahasiswa untuk melatih keterampilan dalam menangani masalah sosial
khususnya bagidinas pendidikandalam menanganihal ini karena kurangnya kerja sama
antara pengasu panti dan dinas pendidikan maka dengan hal ini kamibutuh adanya kerjasama
antara pengasu panti dan dinas pendidikat untuk meningkatkan minat bakat anak panti . dari
manfaat penulisan ini juga dapat kami ketahui bahwa anak-anak panti juga memiliki minat
dan bakat yang mereka kembangkan di panti.

Perbaiki jenis huruf.


Harus rata kanan.
Penulisan kata dan tanda
sambung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Jenis huruf : Times New Roman, besar huruf 11-12, spasi 1,5, rata kiri dan kanan, ada
perbedaan jarak antara penulisan awal paragraf dan tulisan selanjutnya. Margin batas atas,
kanan dan bawah berjarak 3 cm, sedangkan batas kiri berjarak 4 cm.
2. Ada daftar untuk penulisan nomor tabel, gambar dan lainnya.
3. Perhatikan penulisan tanda baca, huruf kapital, istilah dan lain sebagainya agar ditulis
secara tepat.
4. Tulisan harus dibuat sendiri. Bukan menyalin dari sumber literatur dan pustaka
yang ada.
5. Isi Bab II harus mengacu pada judul dan perumusan masalah di Bab I.
6. Bab II berisi pustaka dan kumpulan jawaban secara teori dari beberapa rumusan
masalah yang telah dibuat pada Bab I.
7. Penulisan sumber kutipan harus (a) jelas kalimat atau pernyataan mana yang dikutip, (b)
penulisan sumber kutipannya tepat, (c) sesuai dengan yang dicantumkan pada penulisan
pada daftar pustaka (d) penggunaan huruf kapital, tahun dan halaman.
8. Perhatikan penulisan kata, kalimat, huruf kapital, tanda baca, awal kalimat, kutipan, kata
terjemahan, kata sambung dan lainnya.

2.1 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhatikan sumber


kutipan.
Harus rata kanan.
PENGERTIAN PROGRAM

Progranm diartikan sebagai cara yang bisa untuk mencapai tujan


dimana melalui hal tersebut bentuk rencana akan lebih terorganisir dan lebih
mudah untuk dioperasionalkan demi tercapainya kegiatan pelaksanaan
karena dalam program tersebut telah dimuat berbagai aspek yang harus
dijalankan atau dilaksanakan agar tujuan program itu sendiri dapat tercapai
(Jones 1994), Program adalah rangkaian kegintan-kegiatan.atau seperangkat
tindakan untuk nencapal tujuan. Suatu program dälam mencapai akan
tersusun dengan melakukan perencanaan program Menurut jones (1984), proram adalah cara
yang disahkan untuk mncapai tujuan. Dalam pengertian tesebut mengembangkan bahwa
program-program adalah penjabaran dari langkah-langkah dalam mencapal tujuan itu sendiri
Dalam hal ini program pemerintah berart upaya ntuk wudkn kebijakan kebijakan pemerintah
yang telah ditetapkan
Sebutkan beberapa definisi yang
dicari, dirangkum dan disimpulkan.
Ditulis sumber kutipannya.
2.1.2 PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Harus rata kanan.

Pendidikan dan pelatihan merupakan rangkaian kegiatan-kegiatan atu


seperangkat tindakan untuk mencapai tujuan yang suda tersusun dan di rencanakan oleh
instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam usaha kesejahteran social,dan
dilaksanakan oleh dinas sosial dan dinas Pendidikan yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan pelatihan bagi pengasu panti dalam hal menyikapi minat dan bakat anak panti.
Pendidikan dan pelatihan ini juga menjadi acuan bagi pengasu panti untuk kerja sama dalam
hal untuk mencapai tujuan pelatihan dan pelaksanaan tugas tugas, dinas sosial dan dinas
pendidikan . sebagai pekerja sosial juga mempunyai fungsi untuk membantu pemerintah
dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan. Pekerja sosial juga mempunyai tugas khusus dari
departemen sosial yang mempunyai keterampilan khusus dan jiwa pengabdian dibidang
usaha kesejahteraan sosial. Usaha kesejahteraan sosial adalah salah satu pokok bahasan dasar
dalam ilmu kesejahteraan sosial semua upaya program kegiatan yang ditujukan untuk
mewujudkan, membina memelihara, memulihkan dan mengembangkan kesejahteraan sosial.
Sebutkan beberapa definisi yang dicari,
dirangkum dan disimpulkan. Ditulis
2.2 MINAT BAKAT ANAK PANTI sumber kutipannya.
Harus rata kanan.
2.1.2 pengertian bakat anak Penulisan formal. (Tidak boleh pakai dll)

Mengasah minat dan bakat anak selayaknya dilakukan di usia sedini mungkin. Hal
tersebut guna menunjang sang anak untuk menguasai bakat dan minat yang mereka inginkan.
Pasalnya, seringkali kita melihat anak-anak disekeliling kita yang tidak percaya diri dalam
menunjukan minat dan bakat mereka, hal tersebut dipicu oleh kurangnya pengembangan
minat dan bakat anak sejak dini.karena adanya anggapan bahwa anak seringkali kurang
percaya diri dalam memperlihatkan minat dan bakat mereka yang disebabkan oleh latar
belakang keluarga.Kegiata ini dilakukanuntuk melihat bakat yang dimiliki oleh anak supaya
kita bisa mengetahui dimana mereka memiliki bidang yang diimplementasikan dalam dalam
ini meliputi Budaya, Kesehatan, Pendidikan dan Kewirausahaan dll.
Selain itu, anak- anak juga diajarkan tentang seni pencak silat dan tari
tradisional.Sebelum adanya kegiatan yang di buat oleh dinas Pendidikan dan dinas sosial
komunikasi mereka terlihat pasif, lalu dari dinas mengadakan pendekatan dan pelatihan
Dalam kegiatan tersebut,seluruh anak di diberi kesempatan untuk menampilkan bakat seni
mereka, mulai dari tarian – tarian hingga laga pencak silat.

2.2.2 pengertian bakat anak panti

Sebutkan beberapa definisi yang dicari,


dirangkum dan disimpulkan. Ditulis
sumber kutipannya.
Harus rata kanan.
Penulisan formal. (Tidak boleh pakai dll)

Saya beberapa kali mendapat cerita dari panti mengenai anaknya yang mempunyai bakat
menggambar karena suka menggambar dan pernah menjadi juara lomba menggambar .
Pengertian bakat seringkali kita temui dalam percakapan sehari-hari maupun di media sosial.
Arti bakat seringkali dipertukarkan dengan pengertian minat dan kecerdasan majemuk.
Apakah bakat itu? Apakah ketika anak senang menggambar berarti anak punya bakat
menggambar? Apakah ketika anak mahir menggambar berarti anak punya bakat
menggambar? Pemahaman mengenai bakat ini penting bagi pengasu panti, karena
dengan pemahaman yang tepat maka pengasu dapat mengembangkan bakat anak. Mari kita
ulas pengertian minat, bakat anak, dan kecerdasan majemuk.
Seorang anak lahir telah membawa profil kecerdasan majemuk tertentu. Howard
Gardner mendefinisikan kecerdasan majemuk adalah kemampuan biopsikologis dalam
mengolah informasi (komputasi) untuk menyelesaikan persoalan atau menciptakan karya
yang Berbeda dengan anak dengan kecerdasan tubuh, mereka terampil mengolah informasi
dari sel-sel syaraf di tubuhnya sehingga mampu bergerat gesit, mampu menjaga
keseimbangan hingga melakukan gerakan yang sulit. Anak dengan profil kecerdasan berbeda
akan menyelesaikan persoalan dan memenuhi kebutuhan dengan pola yang berbeda pula.
Anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar; keingintahuan yang membuatnya bergerak
menyelidiki berbagai objek dan mencoba berbagai aktivitas. Bakat adalah ketertarikan anak
pada objek atau aktivitas tertentu. Tanpa anak mengenal suatu objek atau aktivitas, maka
tidak terbentuk bakat anak.Berbeda dengan kecerdasan majemuk yang merupakan bawaan
anak sejak lahir, bakat atau minat muncul pada saat anak menemui sebuah objek atau
aktivitas.bakatatau Minat dapat diamati secara langsung melalui sikap dan perilaku anak.
Kecerdasan majemuk butuh pengamatan sekaligus analisis terhadap perilaku anak.
Secara umum bakat anak dipahami sebagai kemampuan untuk melakukan suatu
tindakan pada tingkat keahlian tertentu. Donald O. Clifton–seorang psikolog pendidikan–
dan Marcus Buckingham merumuskan bakat anak sebagai pola pikir, perasaan, maupun
tindakan yang berulang dan dapat diaplikasikan secara produktif. Senada dengan pendapat itu,
Howard Gardner menyebutkan bakat anak panti sebagai aktivitas teratur yang dihargai
masyarakat dan dapat dinilai berdasakan tingkat keahliannya. Ketiga pengertian tersebut–
dengan istilah yang berbeda-beda– menyebutkan bahwa bakat anak panti adalah perilaku
yang dihargai masyarakat dalam bidang tertentu.
Profil kecerdasan majemuk adalah potensi, bawaan lahir seorang anak. Profil
kecerdasan majemuk menjadi mesin pengolah informasi yang digunakan anak dalam
menggunakan obyek atau melakukan aktivitas yang diminatinya. Profil kecerdasan majemuk
akan berkembang pada bidang yang sesuai dengan minat anak. Bila berkembang secara
optimal, maka seorang anak panti bisa menunjukkan hasil karyanya pada masyarakat yang
akan melakukan penilaian. Contoh. Ada seorang anak panti dengan kecerdasan musik yang
menonjol. Pengasu panti sang anak mengenalkan dengan beragam alat dan aktivitas musik.
Ia mencoba satu per satu dan ternyata ia paling berminat dengan alat musik piano sesuai
dengan bakat yang ia miliki.Karena berminat, ia belajar bermain piano.
Perlahan tapi pasti ia bisa memainkan musik dengan piano sehingga enak didengar
oleh orang lain. Ketika semakin pandai, banyak orang yang ingin mendengarkan permainan
pianonya. Orang-orang pun mengundang sang anak untuk memainkan piano. Ketika
kemampuan bermain piano sang anak diakui oleh masyarakat maka kita bisa menyimpulkan
bahwa anak tersebut mempunyai bakat bermain piano.
Seorang anak menunjukkan perilaku bermain piano belum tentu bisa disebut
mempunyai bakat bermain piano. Ia mempunyai kecerdasan musik dan berminat pada musik,
tapi belum disebut sebagai berbakat. Bermain piano menjadi bakat ketika dinilai, diakui dan
dianggap berharga oleh masyarakat.Lalu bagaimana dengan anak panti yang suka
menggambar pemandangan, apakah bisa disebut mempunyai bakat menggambar? Anak yang
menggambar menggunakan kecerdasan imaji dan tubuh. Ia mungkin mempunyai minat
terhadap pemandangan. Ia disebut mempunyai bakat menggambar bila aktivitas
menggambarnya telah menjadi aktivitas produktif, aktivitas yang dihargai oleh masyarakat.
Dengan pemahaman bakat anak seperti itu, maka pengembangan bakat anak adalah proses
menumbuhkembangkan kecerdasan majemuk anak, sesuai dengan minatnya sehingga
menjadi kemampuan dan karya yang dihargai oleh masyarakat.

2.3 CARA PENANGANAN DINAS PENDIDIKAN TERHADAP MINAT BAKAT


ANAK PANTI

Sebutkan beberapa definisi yang dicari,


dirangkum dan disimpulkan. Ditulis sumber
kutipannya.
Harus rata kanan.
Penulisan formal. (Tidak boleh pakai dll

Pada masa tumbuh kembang seorang anak panti , salah satu hal penting tidak boleh
dilewatkan oleh pengasuh panti adalah mengenali minat dan bakat anak. Mengenali minat
dan bakat anak sejak usia dini akan sangat bermanfaat bagi pengasu panti untuk
mengarahkannya secara tepat dan sesuai usia. Minat dan bakat anak nantinya akan menjadi
life skill, yaitu kemampuan khusus untuk dapat bertahan hidup dan menjadi berhasil. Ini
menjadi bekal yang sangat bermanfaat hingga mereka dewasa nanti Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan memberikan 5 tahap bagaimana mengembangkanminat dan
bakat anak sejak dini:

1. Memberikan stimulus pada anak panti untuk bisa lebih bereksplorasi terhadap diri dan
lingkungan. Pengasu panti dapat memulai dengan memberi kesempatan pada anak mengenal
berbagai macam bentuk kegiatan, olahraga, hobi, musik, atau berbagai jenis pekerjaan di
sekelilingnya. Tentunya hal ini perlu dilakukan dengan menggunakan pendekatan ringan dan
menyenangkan sesuai usia anak panti pengasu panti harus mempunyai kejelihan Membuat
Anakasuhannya Antusias Membantu meeka? Sebagai contoh, orang tua panti atau pengasu
dapat mengajak anak ke lapangan untuk melihat berbagai macam jenis olahraga, menghadiri
pertunjukan musik , menyaksikan pentas-pentas kesenian atau dengan berjalan-jalan di taman.
Melalui stimulan ini, pengasu panti dapat mendeteksi apa yang menjadi minat dan bakat
anak asunya.

2. Mengamati tingkah laku Dalam tahap ini, pengasu mulai mengobservasi pada jenis
kegiatan apa anak merasa senang, ingin melakukan berulangkali, atau merasa tertarik
sehingga selalu ingin tahu lebih banyak. Sebagai contoh, setelah beberapa kali diajak main di
lapangan olahraga, anak merasa tertarik dengan sekumpulan orang yang bermain sepatu roda,
maka pengasu panti dapat mengajak anak lebih mengenal olahraga menarik perhatiannya itu.

3. Perhatikan kecerdasan Tidak ada anak yang tidak cerdas. Setidaknya ada 9 jenis
kecerdasan dimiliki anak, yaitu kecerdasan bahasa, kecerdasan logika matematika,
kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
naturalis dan kecerdasan ekstensial. Sembilan kecerdasan ini sering disebut sebagai
kecerdasan majemuk (multiple intelligence) hasil penelitian Dr Howard Gardner, Harvard
University. Teori ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi pengasu panti dalam
menggali minat dan bakat anak. Bisa saja seorang anak tidak cakap dalam berhitung tapi
sangat lincah dalam gerak dan olah tubuhnya, sehingga ia sangat berbakat di kegiatan
olahraga seperti senam (gymnastic).

4. Beri ruang eksplorasi Bila pengasuh sudah mengetahui bakat dan minat anak, maka
langkah selanjutnya memberikan ruang tepat agar bisa mengekspresikan kemampuan.
Mendekatkan anak dengan orang yang ahli dengan aktivitas yang ia sukai, bergabung dengan
perkumpulan yang sesuai bakat dan minat anak adalah salah satu cara memberikan ruang
gerak aktif bagi mereka. Selain itu, eksplorasi bakat dan minat anak juga bisa dilakukan
dengan mengikuti berbagai perlombaan sesuai bakat dan minatnya sehingga anak akan
semakin percaya dengan dirinya.

5. Memberi dukungan positif Hargai setiap usaha yang telah dilakukan anak anak panti. Keluarga dan
lingkungan yang mereka tinggal berperan besar dalam pemupukan minat dan bakat anak sejak dini.
Dibutuhkan dukungan positif agar anak anak asuhnya dapat mengembangkan bakat dan minatnya
secara optimal. Bentuk dukungan bukan hanya secara materi namun terlebih perhatian dan waktu.
Pujian atau apresiasi sederhana dapat memberikan dampak besar dalam mendukung anak
mengembangkan minat dan bakatnya.

2.4 DAMPAK YANG DIRASAKAN OLEH ANAK PANTI

Perhatikan jarak spasi.


Harus rata kanan.
Perhatikan sumber
kutipan harus ditulis.

1) Factor ekonomi: ringannya peneluaran dalam rangka kebutuhan dasar dan


pemeliharaan

2) Faktor keagamaan/ spiritual: merasa lebih memiliki jiwa yang tenang dalam
kehidupan di panti

3) Faktor pisikologis: merasa lebih nyaman dengan hidupnya,lebih percaya diri karena
memiliki pegangan uang

4) Faktor social: Hubungan dengan anggota keluarga di panti maupun lingkungan


sekitar
BAB III PENUTUP

1. Tulisan harus dibuat sendiri. Bukan menyalin dari sumber literatur dan pustaka
yang ada.
2. Perhatikan penulisan kata, kalimat, huruf kapital, tanda baca, awal kalimat, kutipan, kata
terjemahan, kata sambung dan lainnya.
3. Bab ini merupakan bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
4. Subbab kesimpulan adalah menjawab secara ringkas jawaban perumusan masalah yang
telah diuraikan dan dijawab secara luas pada bab II.
5. Subbab saran adalah memberikan rekomendasi, saran dan masukan kepada pihak dan
lembaga terkait terkait temuan dan hasil pustaka yang didapatkan pada bab II dan bab III
pada subbab kesimpulan.

3.1 KESIMPULAN Apakah kesimpulan


menjawab rumusan
Hasil dari Makala ini yang masalah yang telah
dibuat di Bab I?

dapat saya simpulkan sebai berikut

1. Berdasarkan smks ini judul yang saya ambil ialah peran Pendidikan dan pelatihan
diklat pengasu dalam meningkatkan minat bakat anak panti.

2. Pengembangan minat dan bakat yang dilakukan oleh dinas Pendidikan maupun dari
pihak panti asuhan adalah untuk anak anak panti yang mayoritas adalah anak yatim
yang di telantarkan oleh keluarganya dan pihak panti mengambil kebijakan untuk
mengasu mereka.

3. Pengembangan minat dan bakat yang di lakukan sesuai dengan minat dan bakat yang
di miliki anak panti asuhan seperti:olahraga,music,dll karena bidang seni tersebut
yang sekarang sesuai dengan bakat yang mereka miliki.

4. Tujuan dari minat bakat tersebut di antaranya agar mereka bila lebih mengeksplorasi
potensi yang mereka miliki sesuai dengan bidang seni yang melekat pada diri mereka
agar anak anak panti ini lebih percaya diri dengan minat dan bakat yang melekat pada
diri mereka.

5. Anak anak panti focus mengikuti kegiatan pengembangan minat dan bakat pada seni
yang sesuai dengan yang mereka miliki
6. Hasil dari minat dan bakat yang mereka kembangkan akan berdampak besar bagi
mera karena itu akan menjadi motivasi bagi anak anak panti lainnya

7. Dengan adanya pengembangan minat dan bakat membuat anak anak panti asuhan
lebih percaya diri dan merasa bangga karena apa yang mereka kembangkan dapat di
nikmati oleh masyakat sekitar panti asuhan merekan

3.2 SARAN

1. Untuk pihak dinas Pendidikan dan pihak panti haruslebih lagi dan tetap mengasa
minat dan bakat yang dimiliki anak anak panti asuhan
2. Hasil dari anak anak panti pengasu panti harus diplublikasikan atau tidak terbatas
pada saat saat tertentu saja agar semakin banyak orang mengetahui bakat anak anak
panti asuhan supaya mereka bisa diikut sertakal dalam perlombaan atau pun pentas
seni
3. Semoga kedepannya dari pihak dinas Pendidikan dan pengasu panti lebih lagi
mempacu dan mengasa bakat anak panti dalam bakat yang mereka miliki supaya
mereka merasa memiliki keluarga yang selalu membangkitkan mereka dalam bakat
yang mereka miliki supaya itu bisa berdampak baik bagi mereka maupun kalangan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Isi daftar pustaka ini harus ada di Bab I dan Bab II.
2. Sumber pustaka yang dikutip dalam Bab I dan Bab II harus dituliskan pada daftar
pustaka ini.
3. Sumber pustaka harus dibedakan. Ada kelompok buku, peraturan, jurnal dan hasil
penelitian online.
4. Penulisan daftar pustaka untuk buku adalah nama depan penulis, nama belakang penulis.
(tahun). judul buku. Kota. Penerbit buku
5. Penulisan nama depan penulis untuk buku dimulai dari huruf A, B, C dan seterusnya
secara berurutan.

Kusmayadi, Ismail. Membongkar Kecerdasan Anak (Mendeteksi Bakat, Dan


Potensi Anak Sejak Dini). Jakarta: Gudang IImu, 2011

Meliala, Andyda Anak Ajaib: Temukan Dan Kembangkan Keajaiban Anak Anda
Melalui Kecerdasan Majemuk . Yogyakarta Andi 2004

Samiawan,Conny R. perspektif Pendidikan anak berbakat.jakarta:Grasindo ,


1997

Anda mungkin juga menyukai