Anda di halaman 1dari 17

Konservasi SDA Hayati

By: Alfi Nurwahidah & Fiza Intan Nur Oktaviani


Konservasi SDA ?
Pengertian Konservasi SDA

Ditinjau dari bahasa, konservasi berasal


dari kata conservation, dengan pokok
kata to conserve (Bahasa Inggris) yang
artinya menjaga agar bermanfaat, tidak
punah/lenyap atau merugikan.
Sedangkan sumber dalam alam sendiri
merupakan salah satu unsur dari
lingkungan hidup yang terdiri dari sumber
daya alam hayati dan sumber daya alam
non hayati, serta seluruh gejala keunikan
alam, semua ini merupakan unsur
pembentuk lingkungan hidup yang
kehadirannya tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya.
Pengertian Konservasi SDA

Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah :


1. Upaya efisien dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang
berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang
sama tingkatannya.
2. Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber
daya alam (fisik) pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi
kimia atau transformasi fisik.
3. Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan.
4. Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola, sementara
keanekaragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan
lingkungan alaminya.
Kesimpulannya…

Dari uraian diatas, maka konservasi


sumber daya alam dapat diartikan sebgai
pengelolaan sumber daya alam yang
dapat menjamin pemanfaatannya secara
bijaksana dan menjamin kesinambungan
persediaannya dengan tetap memelihara
dan meningkatkan kualitas
keanekaragamannya.
Pengertian
konservasi sumber
daya alam dapat
mengandung tiga 01 Perlindungan sistem penyangga kehidupan

aspek
Pengawetan dan pemeliharaan
02 keanekaragaman, jenis baik flora dan fauna
beserta ekosistemnya.

Pemanfaatan secara lestari bagi terjaminnya


03 sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Contoh Konservasi
Sumber Daya Alam
di Indonesia

1) Kawasan suaka alam

2) Kawasan pelestarian alam


1) Cagar Alam (CA) Kawasan
Cagar alam, adalah hutan suaka alam yang
berhubungan dengan keadaan alam yang khas Suaka Alam
termasuk alam hewani dan alam nabati yang perlu
dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan
kebudayaan. Cagar alam mempunyai kekhasan
tumbuhan, satwa, dan ekosistem di dalamnya.
Contoh: Cagar Alam Gebugan (Ungaran), Cagar Alam
Pagerwunung (Kendal)
2) Suaka Margasatwa (SM) Kawasan
Suaka margasatwa mempunyai ciri khas
keanekaragaman dan keunikan jenis satwa, dimana Suaka Alam
untuk kelangsungan hidupnya dilakukan pembinaan
terhadap habitatnya.
Contoh: SM Muara Angke
1) Taman Nasional (TN) Kawasan
Kawasan yang memiliki ekosistem asli, dikelola
dengan sistem zonasi dan dimanfaatkan untuk
Pelestarian
penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan, menunjang
budidaya, pariwisata dan rekreasi. Sistem zonasi Alam
terdiri dari zona inti, zona pemanfaatan dan zona lain
sesuai keperluan.
Contoh : TN Laut Karimunjawa

2) Taman Hutan Raya (Tahura)


Kawasan pelestarian alam untuk koleksi tumbuhan,
dan/ atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau
bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan
penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan, menunjang
budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.
Contoh: Tahura Ngargoyoso Karanganyar
3) Taman Wisata Alam Kawasan
Taman wisata alam adalah kawasan hutan konservasi
yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata dan
Pelestarian
rekreasi. Selain untuk kegiatan pariwisata, taman
wisata alam mempunyai fungsi melindungi sistem Alam
penyangga kehidupan bagi daerah sekitarnya. Bisa
juga menjadi tempat pendidikan alam dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Segala
pemanfaatan sumber daya hayati di areal ini harus
dimanfaatkan secara lestari. Contoh: Taman wisata
alam gunung tangkuban perahu
Jenis-jenis Sumber Daya
Alam (SDA)

Renevable, sumber daya alam yang dapat


dipulihkan/ diperbaharui, yaitu sumber daya
alam yang dapat dipakai kembali setelah
diadakan beberapa proses. Contoh : air, pohon,
hewan, dll.

Anrenevable, yaitu sumber daya alam yang tidak


dapat diperbarui/ dipulihkan apabila dipakai terus
menerus akan habis dan tidak dapat
diperbarui.Contoh : minyak bumi, batubara, Emas
dll.
1. Penetapan Kawasan
Upaya untuk Konservasi
Melakukan 2. Penetapan peraturan
perundangan yang
Konservasi berhubungan dengan
Sumber Daya konservasi
3. Keterlibatan masyarakat
Alam dalam konservasi
4. Pengendalian perburuan
dan perdagangan satwa
5. Pengembangan ekonomi
alternative
6. Menghindari introduksi
spesies eksotik
7. Penetapan kawasan
lindung dengan
pendekatan spesies
8. Pemanfaatan sains dan
teknologi
9. Pemanfaatan Energi
Terbarukan (waste for
energy, biodisel, biogas,
solar cell, mass
transportation, organic
for agriculture)
Kendala dalam
Jumlah penduduk Tingkat kesadaran
Konservasi
Sumber Daya
Jumlah penduduk Indonesia Tingkat kesadaran ekologis
yang padat sehingga dari masyarakat masih
Alam
kebutuhan akan sumber daya rendah, hal ini dikarenakan
alam meningkat. tingkat pendidikan yang
rendah dan pendapatan yang
belum memadai. Sebagai
contoh beberapa kawasan
konservasi yang telah
ditetapkan banyak mengalami
kerusakan akibat perladangan
liar / berpindah-pindah..
Kendala dalam
Kemajuan Teknologi Peraturan dan Perundang-undangan
Konservasi
Sumber Daya
Kemajuan teknologi yang Peraturan perundang-
cukup pesat akan menyerap undangan yang ada saat ini
Alam
kekayaan (eksploitasi sumber belum cukup mendukung
daya alam) dan kurangnya pembentukan kawasan
aparat pengawasan serta konservasi khususnya laut
terbatasnya sarana prasarana. (perairan).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai