Anda di halaman 1dari 22

Konservasi Sumber Daya Hutan

Milad Madiyawati
Konservasi ini merupakan ide yang dikemukakan oleh Theodore Roosevelt
(1902). Dia adalah orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep
konservasi.
Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi kultural dimana
pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang. Konservasi
juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi

Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi


berasal dari bahasa Inggris, conservation yang artinya pelestarian atau
perlindungan

Adapun menurut ilmu biologi, konservasi adalah:

 Efisiensi penggunaan, produksi, transmisi, atau distribusi energi yang berakibat


pada turunnya konsumsi energi dengan tetap menghasilkan manfaat yang sama;
 Pelestarian dan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam secara bijaksana;
 Pelestarian dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan, memastikan
bahwa habitat alami suatu area dapat dipertahankan, sementara keanekaragaman
genetik dari suatu spesies dapat tetap ada dengan mempertahankan lingkungan
alaminya.
Di Indonesia, berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya pada Pasal 1 ayat 2,
pengertian konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber
daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk
menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya

UU ini memiliki beberapa turunan Peraturan Pemerintah (PP), diantaranya:


 PP 68/1998 tentang pengelolaan Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan
Pelestarian Alam (KPA)
 PP 7/1999 tentang pengawetan/perlindungan tumbuhan dan satwa
 PP 8/1999 tentang pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar/TSL
 PP 36/2010 tentang pengusahaan pariwisata alam di suaka margasatwa
(SM), taman nasional (TN), taman hutan raya (Tahura) dan taman wisata
alam (TWA).
Kawasan konservasi mempunyai karakteristik sebagai berikut:

 Karakteristik, keaslian, atau keunikan ekosistem (hutan hujan tropis yang


meliputi pegunungan, dataran rendah, rawa gambut, pantai)
 Habitat penting atau ruang hidup bagi satu atau beberapa spesies (flora dan
fauna) khusus: endemik (hanya terdapat di suatu tempat di seluruh muka
bumi), langka, atau terancam punah (seperti harimau, orangutan, badak,
gajah, beberapa jenis burung seperti elang garuda atau elang jawa, serta
beberapa jenis tumbuhan seperti ramin). Jenis-jenis ini biasanya dilindungi
oleh peraturan perundang-undangan.
 Tempat yang memiliki keanekaragaman plasma nutfah alami.
 Bentang alam (lanskap) atau ciri geofisik yang bernilai estetik atau ilmiah.
 Fungsi perlindungan hidro-orologi: tanah, air, dan iklim global.
 Pengusahaan wisata alam yang alami (danau, pantai, keberadaan satwa liar
yang menarik).
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman
hayati tinggi. Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia selain
harus dilindungi, pemanfaatannyapun tetap harus dilakukan secara
bijaksana dan tidak berlebihan. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengelolaan konservasi secara bijaksana untuk menjaga kelestariannya
dan menjaga keseimbangan ekosistem sehingga dapat mendukung
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
Untuk memudahkan pengelolaannya, kawasan konservasi di Indonesia dibagi
menjadi Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA).

1. Kawasan Suaka Alam (KSA)


Kawasan di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya dan
juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
terbagi atas :
1. Cagar Alam (CA)- mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan
ekosistemnya, Contoh : Cagar Alam Gebugan (Ungaran), Cagar Alam
Pagerwunung (Kendal)

2. Suaka Margasatwa (SM)- mempunyai ciri khas keanekaragaman dan


keunikan jenis satwa,dimana untuk kelangsungan hidupnya dilakukan
pembinaan terhadap habitatnya. Contoh : SM Muara Angke
2. Kawasan Pelestarian Alam (KPA)

Kawasan di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan


sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan
dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya.

terbagi atas :
1. Taman Nasional (TN)
kawasan yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi dan
dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan, menunjang
budidaya, pariwisata dan rekreasi. Sistem zonasi terdiri dari zona inti, zona
pemanfaatan dan zona lain sesuai keperluanContoh : TN Merapi Merbabu,
TN Laut Karimunjawa

2. Taman Hutan Raya (Tahura)


kawasan pelestarian alam untuk koleksi tumbuhan, dan/ atau satwa yang
alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi
kepentingan penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan, menunjang
budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.Contoh : Tahura Ngargoyoso
Karanganyar
3. Taman Wisata Alam
kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi
alam

Pemanfaatan secara berlebihan dan tidak bijaksana menyebabkan


kerusakan habitat, kehilangan atau punahnya beberapa jenis fora dan fauna,
erosi keanekaragaman genetik, bencana alam, penyebaran penyakit, dan
pemanasan global. Perubahan Iklim merupakan tantangan yang paling serius
yang dihadapi dunia di abad 21

Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia


menjadi salah satu negara yang sangat terancam dampak dari pemanasan
global. Maka dibutuhkan suatu tindakan yang lebih terfokus, komprehensif,
dan efektif, serta memerlukan kontribusi dari stakeholder termasuk
pemerintah, akademisi, pelajar, institusi independen, dan masyarakat
umum.
Kategori Nasional Kawasan Konservasi (UU. No. 5 / 1967) tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Kehutanan
Hutan Suaka Alam
Cagar alam
Suaka margasatwa

Hutan Wisata
Taman wisata alam
Taman buru

Kategori Nasional Kawasan Konservasi (UU. No. 5 / 1990 Tentang :Konservasi


Sumberdaya Alam Hayati Dan Ekosistemnya)
Kawasan Suaka Alam
Cagar alam
Suaka margasatwa
Kawasan Pelestarian Alam
Taman nasional
Taman wisata alam
Taman hutan raya
Taman Buru
Jenis Konservasi:
melindungi kawasan hutan maupunperairan pada habitat
KONSERVASI IN -SITU
aslinya

 Taman Nasional kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik di darat
maupun di perairan boleh dikunjungi untuk tujuan penelitian,
pendidikan, rekreasi, dan pariwisata
 Cagar Alam
kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khastumbuhan, satwa
dan ekosistem, yang perkembangannya diserahkan pada alam

 Hutan Wisata Hutan yg.wilayahnya perlu dibina dandipertahankan sebagai


hutan, yang dapat dimanfaatkan bagikepentingan pendidikan,
konservasi alam, dan rekreasi.

 Taman laut tempat perlindungan kawasan atau ekosistem bawah laut yang
dilakukan oleh pemerintah setempat. Kawasan taman laut ini biasa
sengaja dilakukan untuk mencegah kepunahan atau pengrusakan
untuk meneruskan keragaman hayati di daerah setempat.
Hutan lindung (protected forest) adalah kawasan hutan yang
 Hutan lindung telah ditetapkan oleh pemerintah atau kelompok masyarakat
tertentu untuk dilindungi, agar fungsi-fungsi ekologisnya—
terutama menyangkut tata air dan kesuburan tanah—tetap
dapat berjalan dan dinikmati manfaatnya oleh masyarakat di
sekitarnya.

Undang-undang RI no 41/1999 tentang Kehutanan menyebutkan


„Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi,
mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.“

KONSERVASI EX -SITU konservasi yang dilakukan di luar habitat aslinya


Bank Gen : penyimpanan benih-benih tanaman untuk koleksi plasma nutfah
Kebun Raya: kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat yang berasal dari
berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi ex situ, ilmu
pengetahuan, dan rekreasi
Contoh Cagar Alam yang ada di Indonesia
Berikut ini adalah contoh cagar alam yang ada di Indonesia.
1. Cagar alam yang berada di Pulau Sumatera
Cagar Alam Rimbopanti
Cagar Alam Rafflesia (Aceh)
Cagar Alam Gunung Krakatau
Cagar Alam batu Gajah (Sumatera Utara)
Cagar Alam Lubuk Raya (Sumatera Utara)
Cagar Alam Sibolangit (Sumatera Utara)
Cagar Alam Air Putih (Sumatera Barat
Cagar Alam Bukit Bungkuk (Riau)
Cagar Alam Buluh Hitam (Jambi)
Cagar Alam Bunga Maskikim (Sumatera Selatan)
Cagar Alam Sungai Bahelo (Bengkulu)
Cagar Alam Pulau Anak Krakatau (Lampung)
Cagar Alam Pulau Laut (Kep. Riau)
2. Cagar alam yang berada di Pulau Kalimantan
Cagar Alam Mandor
Cagar Alam Gunung Palung
3. Cagar Alam yang berada di Pulau Sulawesi
Cagar Alam Tangkoko
4. Cagar Alam yang berada di pulau Jawa
Cagar Alam Gunung Butak
Cagar Alam Teluk Baron
Contoh taman nasional di Indonesia, antara lain:

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang ada di Lampung


Taman Nasional Wakatobi yang ada di Sulawesi Tenggara
Taman Nasional Baluran yang ada di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Situbondo
Taman Nasional Lorentz yang ada di Papua
Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang ada di Papua Barat
Permasalahan Konservasi
Rabu, 23 Maret 2021

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai