Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola,
sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan
mempertahankan lingkungan alaminya.
HUTAN KONSERVASI
Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai
fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
• Kawasan hutan Suaka Alam (KSA) berupa Cagar Alam (CA) dan Suaka
Margasatwa (SM);
• Kawasan hutan Pelestarian Alam (KPA) berupa Taman Nasional (TN), Taman
Hutan Raya (TAHURA) dan Taman Wisata Alam (TWA); dan
CAGAR ALAM (CA) adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri kekhasan
tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi
untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan perkembangannya
berlangsung secara alami.
1. Cagar Alam Sibolangit di Sumatera Utara bagian timur. Di daerah ini dilindungi
berbagai macam tumbuhan khas dataran rendah pantai, antara lainpohon lebah yang
sangat tinggi dan bunga bangkai.
3. Cagar Alam Limpopati di Provinsi Sumatera Barat. Satwa yang dilindungi adalah
tapir dan siamang.
4. Cagar Alam Pulau Moyo di Provinsi NTB. Satwa yang dilindungi adalah sapi liar,
banteng, rusa, babi hutan, burung kakak tua, dan ayam hutan.
5. Cagar Alam Arjuno Lalijiwo di Provinsi Jawa Timur. Daerah ini adalah dataran
tinggi Gunung Arjuna dengan ketinggian 2.600 mdpl. Tanaman yang dilindungi yaitu
berbagai flora Alpina dan cemara sebagai hutan alam.
7. Cagar Alam Cibodas di Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini adalah cadangan hutan
pegunungan hujan tropis dengan daerah yang basah atau sering hujan.
8. Cagar Alam Pulau Dua di Provinsi Banten. Di wilayah ini banyak terdapat jenis-
jenis burung laut sehingga sering disebut Kerajaan Burung.
9. Cagar Alam Ujung Kulon di Provinsi Banten. Satwa yang dilindungi adalah badak
bercula satu, banteng, babi hutan, buaya dan berbagai jenis burung.
10. Cagar Alam Pulau Kaget di Provinsi Kalimantan Selatan. Satwa yang dilindungi
dan sekaligus menjadi maskot provinsi ini adalah bekantan.
11. Cagar Alam Gunung Kentawan di Provinsi Kalimantan Selatan. Sebagai kawasan
konservasi untuk melindungi angrek alam, owa-owa (Hylobatus muelleri), bekantan
dan beberapa jenis burung.
1. Suaka Margasatwa Gunung Lauser di Provinsi NAD. Satwa yang dilindungi antara
lain orang utan, gajah, badak sumatera, tapir, harrimau, rusa, dan berbagai jenis
burung.
3. Suaka Margasatwa Pulau Komodo di Provinsi NTT. Satwa yang dilindungi antara
lain komodo, biawak, rusa, babi hutan, anjing hutan, burung kakak tua, kerbau liar,
dan ayam hutan.
4. Suaka Margasatwa Baluran di Provinsi Jawa Timur. Satwa yang dilindungi adalah
banteng, kerbau liar, burung merak, kera, lutung, babi hutan, dan ayam hutan.
10. Suaka Margasatwa Mamberamo Foja di Provinsi Papua. Satwa yang dilindungi
antara lain kupu-kupu hitam-putih, katak pinokio berhidung panjang, pergam
(merpati) kaisar, kelelawar kembang baru (Syconycteris sp. nov.), tikus pohon kecil
(Pogonomys sp. nov.), semak belukar berbunga (Ardisia hymenandroides), dan walabi
kecil (Dorcopsulus sp. nov.).
11. Suaka Margasatwa Pulau Venu di Provinsi Papua Barat. Satwa khas yang
dilindungi adalah Cendrawasih Botak (Cicinnurus respublica).
( lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_suaka_margasatwa_di_Indonesia )
TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan
koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan
jenis asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan atau satwa, budaya, pariwisata dan
rekreasi. Pengelolaan Kawasan Taman Hutan Raya dilakukan oleh Pemerintah.
TAMAN WISATA ALAM (TWA) adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan
utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.
Pengelolaan Kawasan Taman Wisaha Alam dilakukan oleh Pemerintah.
TAMAN BURU (TB) adalah kawasan hutan yang di tetapkan sebagai tempat
wisata berburu.
Perlindungan hutan meliputi pengamanan hutan, pengamanan tumbuhan dan satwa liar,
pengelolaan tenaga dan sarana perlindungan hutan dan penyidikan.Perlindungan Hutan
diselenggarakan dengan tujuan untuk menjaga hutan, kawasan hutan dan lingkungannya, agar fungsi
lindung, fungsi konservasi dan fungsi produksi dapat tercapai secara optimal dan lestari. Perlindungan
hutan ini merupakan usaha untuk :
(a) Mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang disebabkan oleh
perbuatan manusia, ternak, kebakaran, bencana alam, hama serta penyakit.
(b) Mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan
hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.