Anda di halaman 1dari 6

JENIS JENIS KAWASAN KONSERVASI

SALAM ANGKUT·SABTU, 13 AGUSTUS 2016·

Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara


harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris,(Inggris)
Conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Konservasi).

Sedangkan menurut ilmu lingkungan,


Konservasi adalah :
 Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi
yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan
jasa yang sama tingkatannya.

 Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan


sumber daya alam

 (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi


kiamia atau transformasi fisik.

 Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan

 Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola,
sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan
mempertahankan lingkungan alaminya.

Konservasi lingkungan hidup adalah perlindungan lingkungan hidup supaya terhindar


dari kerusakan akibat pemanfaatan yang tidak sesuai dengan kemampuan / daya
dukung lingkungan tersebut.

Konservasi kawasan dan keanekaragaman hayati meliputi pengelolaan dan


pendayagunaan kawasan konservasi serta pemberdayaan masyarakat sekitar taman
nasional, taman wisata, taman hutan raya, kawasan suaka alam, hutan lindung dan
taman buru.

Konservasi keanekaragaman hayati meliputi konservasi jenis dan genetik, konservasi


ekosistem esensial, pengembangan lembaga konservasi, penangkaran tumbuhan dan
satwa liar, tertib peredaran tumbuhan dan satwa liar (dephut.go.id).

HUTAN KONSERVASI

Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai
fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.

Hutan konservasi terdiri dari :

• Kawasan hutan Suaka Alam (KSA) berupa Cagar Alam (CA) dan Suaka
Margasatwa (SM);

• Kawasan hutan Pelestarian Alam (KPA) berupa Taman Nasional (TN), Taman
Hutan Raya (TAHURA) dan Taman Wisata Alam (TWA); dan

• Taman Buru (TB).

Kawasan hutan Suaka Alam (KSA) adalah hutan


dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok
sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan
dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi
sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Masing-
masing bagian dari KSA dijelaskan lebih lanjut sebagai
berikut :

CAGAR ALAM (CA) adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri kekhasan
tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi
untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan perkembangannya
berlangsung secara alami.
1. Cagar Alam Sibolangit di Sumatera Utara bagian timur. Di daerah ini dilindungi
berbagai macam tumbuhan khas dataran rendah pantai, antara lainpohon lebah yang
sangat tinggi dan bunga bangkai.

2. Cagar Alam Rafflesia di Provinsi Bengukulu. Tanaman yang dililindungi adalah


bungai bangkai Rafflesia Arnoldi terbesar di dunia.

3. Cagar Alam Limpopati di Provinsi Sumatera Barat. Satwa yang dilindungi adalah
tapir dan siamang.

4. Cagar Alam Pulau Moyo di Provinsi NTB. Satwa yang dilindungi adalah sapi liar,
banteng, rusa, babi hutan, burung kakak tua, dan ayam hutan.

5. Cagar Alam Arjuno Lalijiwo di Provinsi Jawa Timur. Daerah ini adalah dataran
tinggi Gunung Arjuna dengan ketinggian 2.600 mdpl. Tanaman yang dilindungi yaitu
berbagai flora Alpina dan cemara sebagai hutan alam.

6. Cagar Alam Pananjung-Pangandaran di Provinsi Jawa Barat. Satwa yang dilindungi


adalah banteng dan rusa.

7. Cagar Alam Cibodas di Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini adalah cadangan hutan
pegunungan hujan tropis dengan daerah yang basah atau sering hujan.

8. Cagar Alam Pulau Dua di Provinsi Banten. Di wilayah ini banyak terdapat jenis-
jenis burung laut sehingga sering disebut Kerajaan Burung.

9. Cagar Alam Ujung Kulon di Provinsi Banten. Satwa yang dilindungi adalah badak
bercula satu, banteng, babi hutan, buaya dan berbagai jenis burung.

10. Cagar Alam Pulau Kaget di Provinsi Kalimantan Selatan. Satwa yang dilindungi
dan sekaligus menjadi maskot provinsi ini adalah bekantan.

11. Cagar Alam Gunung Kentawan di Provinsi Kalimantan Selatan. Sebagai kawasan
konservasi untuk melindungi angrek alam, owa-owa (Hylobatus muelleri), bekantan
dan beberapa jenis burung.

12. dan masih banyak lagi cagar alam lainnya. (lihat


http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_cagar_alam_di_Indonesia )
SUAKA MARGASATWA (SM) adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri
khas berupa keanekaragaman dn atau keunikan jenis satwa bagi ilmu pengetahuan dan
kebudayaan dan kebanggaan nasional yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

1. Suaka Margasatwa Gunung Lauser di Provinsi NAD. Satwa yang dilindungi antara
lain orang utan, gajah, badak sumatera, tapir, harrimau, rusa, dan berbagai jenis
burung.

2. Suaka Margasatwa Way Kambas di Provinsi Lampung. Satwa yang dilindungi


antara lain gajah sumatera, rusa, dan babi hutan.

3. Suaka Margasatwa Pulau Komodo di Provinsi NTT. Satwa yang dilindungi antara
lain komodo, biawak, rusa, babi hutan, anjing hutan, burung kakak tua, kerbau liar,
dan ayam hutan.

4. Suaka Margasatwa Baluran di Provinsi Jawa Timur. Satwa yang dilindungi adalah
banteng, kerbau liar, burung merak, kera, lutung, babi hutan, dan ayam hutan.

5. Suaka Margasatwa Pelahari di Provinsi Kalimantan Selatan. Sebagai kawasan


konservasi untuk melindungi Beruang Madu (Helarctus malayanus), Kuwau
(Argusianus argus), Pecuk Ular (Cervus unicolor), dan Kijang Pelaihari (Muntiacus
pleiharicus).

6. Suaka Margasatwa Pelahari Tanah Laut di Provinsi Kalimantan Selatan. Sebagai


kawasan konservasi untuk melindungi bekantan, burung raja udang (Palargopsis
capengis), rusa sambar, dan biawak (Varanus salvator).

7. Suaka Margasatwa Tanjung Puting Kotawaringin di Provinsi Kalimantan Tengah.


Sebagai kawasan konservasi hutan dan satwa berupa orang utan kalimantan.

8. Suaka Margasatwa Pulau Kaget di Provinsi Kalimantan Selatan. Sebagai kawasan


konservasi untuk melindungi Bekantan (Nasalis larvatus), Kera Abu-abu (Macaca
fasicularis) dan lain-lain.

9. Suaka Margasatwa Nantu di Provinsi Gorontalo. Satwa yang dilindungi di


antaranya Babirusa (Babyrousa babyrussa), Anoa (Bubalus depressicornis), Monyet
Sulawesi (Macaca heckii), Tarsius (Tarsius spectrum), Babi Hutan (Sus celebensis),
serta 90 jenis burung yang 35 jenis di antaranya adalah khas Sulawesi.

10. Suaka Margasatwa Mamberamo Foja di Provinsi Papua. Satwa yang dilindungi
antara lain kupu-kupu hitam-putih, katak pinokio berhidung panjang, pergam
(merpati) kaisar, kelelawar kembang baru (Syconycteris sp. nov.), tikus pohon kecil
(Pogonomys sp. nov.), semak belukar berbunga (Ardisia hymenandroides), dan walabi
kecil (Dorcopsulus sp. nov.).

11. Suaka Margasatwa Pulau Venu di Provinsi Papua Barat. Satwa khas yang
dilindungi adalah Cendrawasih Botak (Cicinnurus respublica).

12. dan masih banyak lagi suaka margasatwa lainnya di Indonesia.

( lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_suaka_margasatwa_di_Indonesia )

Kawasan hutan Pelestarian Alam (KPA) adalah hutan


dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok
perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta
pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya

Masing-masing bagian dari KPA dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut :

TAMAN NASIONAL (TN) adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai


ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk keperluan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan atau
satwa, pariwisata dan rekreasi. Pengelolaan Kawasan Taman Nasional dilakukan oleh
Pemerintah.

TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan
koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan
jenis asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan atau satwa, budaya, pariwisata dan
rekreasi. Pengelolaan Kawasan Taman Hutan Raya dilakukan oleh Pemerintah.

TAMAN WISATA ALAM (TWA) adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan
utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.
Pengelolaan Kawasan Taman Wisaha Alam dilakukan oleh Pemerintah.

TAMAN BURU (TB) adalah kawasan hutan yang di tetapkan sebagai tempat
wisata berburu.

Perlindungan hutan meliputi pengamanan hutan, pengamanan tumbuhan dan satwa liar,
pengelolaan tenaga dan sarana perlindungan hutan dan penyidikan.Perlindungan Hutan
diselenggarakan dengan tujuan untuk menjaga hutan, kawasan hutan dan lingkungannya, agar fungsi
lindung, fungsi konservasi dan fungsi produksi dapat tercapai secara optimal dan lestari. Perlindungan
hutan ini merupakan usaha untuk :
(a) Mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang disebabkan oleh
perbuatan manusia, ternak, kebakaran, bencana alam, hama serta penyakit.
(b) Mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan
hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.

Anda mungkin juga menyukai