NIM : 215040307111008
Kelas : KHN-B
Pada pulau Peuncang yang pernah terkena dampak Tsunami sehingga terjadi
suksesi sempurna berdampak hingga yang tersisa hanya pohon kiara (Ficus
annulata) atau pohon pencekik yang berumur sekita 1 abad lebih dan
berdiameter besar. TNUK terdapat padang penggembala seluas 9 ha tempat
berkumpul banteng Banteng (Bos javanicus) dengan populaso ± 500 ekor dan
merak hijau ( Pavo muticus ) . Dalam padang ini terdapat biji bijian dan pucuk
rumput yang merupakan pakan dari merak hijau. TNUK terdapat Kawasan laut
yang sangat indah yaitu karang Copong terletak di ujung utara pulau pecang.
Jenis ikan yang sering ditemukan ikan badut, ikan kupu- kupu, ikan kakatua,
ikan bidadari, dan ikan singa. Kondisi trumbu karang sangat masih terjaga dan
alami.
- Hewan Endemik
Pada TNUK ini terdapat hewan endemic yaitu badak bercula satu (Rhinoceros
sondaicus) yang dalam 2 dekade terakhir ini dapat berkembang biak dengan
alami di TNUK berkat hutan hujan dataran rendah, padang rumput dan hutan
mangrove yang terdapat di TNUK. Badak bercula satu hanya 50 – 60 ekor
paling terancam punah dan mamalia terlangka di bumi. Badak bertahan hidup
dengan cara menjatuhkan pohon buah muda nya dan memakannya dengan
menggunakan bibir atas nya yang dapat menggenggam. Badak jawa ini
menghabiskan sekitar 50 kg makanan perhari dan memerlukan garam dengan
meminum air laut.
- Kebutuhan
Mengoptimalkan perlindungan Taman Nasional Ujung Kulon merupakan
kebutuhan yang perlu dilakukan sehingga menjadi lebih optimal. Selain itu,
perlunya pengamanan untuk menghindari dari keserakahan manusia seperti
pemburuan hewan langka, merusak ekosistem, penebangan hutan secara liar dan
lainnya. Memperluas Kawasan makanan untuk Badak Jawa dan Banteng Jawa
juga dibutuhkan untuk menghindari memperebutkan kawasan makanan .
- Fungsi dan manfaat
Taman Nasional Ujung Kulon berfungsi dan memberikan manfaat untuk
penduduk sebagai lahan bertani dan bercocok tanam di daerah gunung Honje.
TNUK juga berfungsi pelestarian flora maupun fauna yang ada didalamnya,
sebagai tempat pelestarian in situ hewan badak bercula satu.
- Masalah dan ancaman
Penurunan populasi fauna merupakan salah satu masalah dan ancaman di TNUK
karena adanya pemburuan liar serta kompetisi lahan dan makanan antara
banteng dan badak. Selain itu susahnya badak jawa untuk berkembang biak juga
merupakan masalah yang ada di TNUK.