Anda di halaman 1dari 2

Badak barcula satu

Badak bercula satu atau biasa disebut dengan badak jawa memiliki nama latin
Rhinoceros sondaicus. Rhino berarti hidung dan ceros berarti tanduk, sedangkan
sondaicus diambil dari kata Sunda yang merupakan suku dimana hidupnya badak bercula
satu ini. Badak bercula satu juga merupakan salah satu mamalia besar yang masih ada
di dunia.

Di alam liar, badak jawa dapat hidup hingga umur 30 hingga 45 tahun. Habitat asli
dari badak bercula satu adalah di dataran rendah, dan padang rumput basah. Badak
bercula satu memiliki penciuman serta pendengaran yang baik layaknya badak jenis
lainnya. Namun tidak bagus pada indera penglihatan.

Berat badan badak bercula satu dewasa, pernah tercatat antara 900 hingga 2.300 kg.
Badak bercula satu memiliki panjang tubuh 3,1 hingga 3,2 meter dengan tinggi
sekitar 1,4 hingga 1,7 meter. Badak mempunyai kulit yang sedikit berbulu, memiliki
warna abu-abu dengan warna coklat yang membungkus pundak, punggung, dan bagian
pantat. Mamalia ini memiliki perisai yaitu dari kulitnya sendiri yang berbentuk
mosaik alami. Badak adalah hewan herbivora, terutama tunas dan ranting, dan jumlah
makanan yang mampu dihabiskan mamalia ini sebanyak 50 kg makanan per hari.

Badak bercula satu merupakan spesies paling langka di antara lima spesies badak
yang ada di dunia, atau termasuk sebagai critically endangered dalam Red List Data
Book yang dikeluarkan oleh International Union for Conservation of Nature and
Natural Resources (IUCN). Badak bercula satu juga terdaftar dalam Apendiks I
Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora
(CITES), sebagai jenis yang jumlahnya sangat sedikit di alam dan dikhawatirkan akan
punah.

Badak bercula satu juga diklasifikasikan sebagai jenis satwa dilindungi berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) No 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan satwa
liar. Berdasarkan data tahun 2012, ditemukan 51 ekor badak, 29 jantan, dan 22
betina. Tahun 2013, ditemukan 58 ekor badak, 33 jantan, dan 25 betina. Kemudian
tahun 2014, terdapat 57 ekor badak. Lalu tahun 2015 ditemukan 64 individu. Data
tahun 2016, tercatat 67 ekor badak, dengan 37 jantan dan 30 ekor betina. Kemudian
data tahun 2018, tercatat 68 ekor badak.

Status badak Jawa dilindungi sejak 1931 di Indonesia, yang diperkuat dengan
penetapan Ujung Kulon di barat daya

pulau Jawa sebagai taman nasional sejak 1992. Saat ini populasi Badak bercula satu
hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Indonesia sehingga badak bercula
satu ini merupakan ikon yang sangat penting bagi Taman Nasional ujung Kulon (TNUK).

Ancaman yang dialami oleh populasi badak bercula satu 1. Pemburuan, badak bercula
satu memiliki keistimewaan pada dirinya yaitu cula yang dimilikinya dan karena
keistimewaan tersebut badak bercula satu diburu untuk diambil culanya yang dapat
dijadikan sebagai perhiasan, koleksi, pengobatan dan lain-lain serta dapat
dijadikan sebagai pendapatan dari menjual culanya tersebut.

2. Tingkat kelahiran yang lebih rendah dibanding tingkat kematian, seperti yang
kita ketahui masa kehamilan badak terhitung panjang dan hanya dapat bereproduksi
dua atau tiga kali semasa hidupnya.

3. Degradasi dan hilangnya habitat, Ancaman lain bagi populasi badak bercula satu
adalah meningkatnya kebutuhan lahan sebagai akibat langsung pertumbuhan populasi
manusia. Pembukaan hutan untuk pertanian dan penebangan kayu komersial mulai
bermunculan di sekitar dan di dalam kawasan lindung tempat spesies ini hidup.

4. Bencana alam, badak bercula satu hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon,
Banten, Indonesia dan di daerah tersebut sangat rawan akan bencana alam yang
terjadi akibat letusan gunung anak krakatau.

5. Perkawinan sedarah (inbreeding) 6. Persediaan makanan yang terbatas akibat


adanya suksesi

vegetasi Upaya pelestarian

1. Menjaga habitat, cara ini dilakukan dengan tujuan agar

badak bercula satu tetap berada di habitatnya.

2. Pembuatan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang

berfungsi untuk melindungi serta melestarikan badak bercula satu 3. Membuat suatu
kebijakan yang tidak memperbolehkan siapapun untuk memburu, menangkap, membunuh
atau

memperjualbelikan badak bercula satu. 4. Melakukan penangkaran atau


mengembangbiakkan badak bercula satu dalam suatu tempat khusus dan diawasi secara
ketat dengan tujuan untuk memperbanyak populasi

badak tersebut. 5. Memperbanyak polisi hutan atau penjaga hutan agar tidak terjadi
pemburuan yang merugikan bagi populasi badak bercula satu

sumber: https://id.scribd.com/document/446935908/Laporan-Hasil-Observasi-badak

Anda mungkin juga menyukai